Anda di halaman 1dari 8

CATUR PURUSA ARTHA

KELOMPOK : 1234567
KOMANG BAGUS ANANDA WARDANA (17)
ERWIN ARYADI JS (16)
I GEDE RAVA ADLI PUTRA (9)
MUHAMMAD ZAID HAQQI MUBAROK (19)
RAVINDRA PUTRA (29)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaannya,
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Catur Purusa Artha
menurut kami senantiasa dinamis dan mampu mengimbangi perkembangan
tersebut. Yang kita harapkan kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
keterampilan, juga memiliki sikap serta kepribadian yang berkarakter,
berlandaskan pada ketekunan dan moral. Semoga bermanfaat untuk memperluas
ilmu pengetahuan

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… I
TUJUAN PEMBELAJARAN…………………………………………………. II
BAB 1 PENGERTIAN CATUR PURUSA ARTHA…………………………... 1
1.Catur Purusa Artha……………………………………………………….. 2-3
2.Sumber Ajaran Catur Purusa Artha………………………………………… 4
BAB BAGIAN BAGIAN CATUR PURUSHA ARTHA……………………… 5
BAB 3 KESIMPULAN………………………………………………………... 6

PENUTUPAN………………………………………………. VI
I

TUJUAN PEMBELAJARAN
Untuk mengetahui apa itu Catur Purusa Artha dan bagian – bagiannnya beserta
sumber – sumber ajaran Catur Purusa Artha dan contoh – contohnya dalam
kehidupan sehari – hari.
II
BAB 1 PENGERTIAN CATUR PURUSA ARTHA

Secara etimologi Catur Purusa Artha berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata
Catur, Purusa dan Artha. Catur diartikan empat, Purusa berarti manusia dan Artha
artinya tujuan. Sehingga Catur Purusa Artha dapat diartikan empat tujuan hidup
manusia (Surpha, 2005: 5).
Kitab Sarasamuscaya menjelaskan bahwa kelahiran menjadi manusia itu
merupakan suatu kesempatan yang terbaik untuk memperbaiki diri, oleh karena
itu hanya manusia yang dapat memperbaiki segala tingkah lakunya yang
dipandang tidak baik menjadi baik, guna menolong dirinya dari penderitaan dalam
usahanya untuk mencapai Moksa (Surpha, 2005: 5).
Dalam kitab Nitisastra, Bhagavan Sukra mengemukakan bahwa semua perbuatan
manusia itu pada hakekatnya didasarkan pada usaha untuk mencapai empat
hakekat hidup yang terpenting yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Tidak ada
satu pun perbuatan manusia yang tidak di dorong oleh keinginannnya untuk
mencapai keempat tujuan itu, sehingga dapat dikatakan bahwa keempat hal inilah
yang menjadi hakekat tujuan hidup manusia menurut ajaran agama Hindu.

1
2. Sumber Ajaran Catur Purusa Artha

Berepa kitab suci Hindu menjabarkan ajaran Catur Purusha Artha seperti berikut
ini

“Dharma kama Moksharam sasiram sadham”


(Brahma Purana, 228:45)
Terjemahan :
Tubuh adalah alat untuk mendapatkan Dharma, Artha, Kama dan Moksha

Selain itu, ajaran Cataur Purusha Artha juga diceritkan dalam sloka Kitab
Sarasamuscaya berikut ini

“Ikang kayatnan ri kagawayaning kama, Artha, mwang Moksha, dadi ika tan
paphala, kunang ikang kayatnan ring Dharmasadhana, niyata maphala ika,
yadyapin angana – ngenan, maphala atika”

(Sarasamuscaya, 15)
Terjemahan :
Usaha tekun pada kerja mencari Kama, Artha dan Moksha, dapat terjadi ada
kalanya tidak berhasil, tetapi usaha tekun pada pelaksananaan Dharma, tak
terasingkan lagi, pasti berhasil sekalipun baru hanya di dalam angan- angan.
(I Nyoman Kajeng,DKK. 1997 : 18 )

2
BAB 2 Sumber Ajaran Cat0ur Purusa Artha

1.Dharma
Kata dharma berasal dari Bahasa sanskerta, yaitu kata “dhr” berarti mengatur,
memelihara, memangku, mengatur, atau memelihara umat manusia agar dapat
mencapai kedamaian Rohani (batin) dan kesejahteraan jasmani (fisik). Dharma
juga berarti Kebajikan, kewajiban.
Didalam diri seseorang memiliki dasar kebaikan dalam dirinya sehingga semua
yang dikerjakan ataupun diperoleh diperutukan demi kebaikan Bersama. Berikut
penjelasan yang terdapat di dalam kitab Sarasamuscaya Sloka
“Dharma eva plavo nanyah savargam samabhivanchatam Sa ca
naurpwaninjastatam jaladheh paramicchatah”
“Ikang dharma ngaranya, henuning mara ring swarga ika, kadi gatining perahu,
an henuning banyaga nentasing tasik”
Terjemahan :
“yang disebut Dharma adalah jalan untuk pergi ke surga, sebagai halnya perahau
yang merupakan alat bagi saudara untuk mengarungi lautan”.
(I Nyoman Kajeng,DKK. 1997 : 17)

2.Artha
Kata Artha memiliki arti kekayaan atau harta benda. Artha merupakan kekayaan
atau benda materi yang menjadi kebutuhan duniawi untuk mencapai semua
keinginan hidup.

“Dharmo dharma nuban dharto Dharmo notmantha pidakah”


(Brahmana Purana, 221:16)
Terjemahan:
Dharma bertalian erat dengan Artha dan Dharma tidak menentang Artha itu
sendiri (tetapi mengendalikan)

“Dharma mullah sadaiwartah, dharma sadai wartah, Kamartha phalam utyata”


(Santhi Parwa, 123:4)
Terjemahan:
Walaupun Artha dikatakan alat untuk kama, tetapi Artha selalu sebagai sumber
untuk Dharma.

“Apan ikang Artha, yan dharma luirning karjan0aya, ya ika labba ngaranya
Paramartha ning amangsih sukha sang tumemwaken ika, kuneng yan dharma
luirning karjanya, kasmala ika, sininggahan de sang jai jana, matangnya haywa
anasar sangkekng Dharma, yan tangarjana”
(Sarasamuscaya, 263)
Terjemahan:
Sebab Artha itu, jika dharma landasan memperolehnya, laba atau untung
Namanya, sungguh-sungguh mengalami kesenengan orang yang memperoleh
Artha tersebut, namun jika Artha itu diperoleh dengan jalan andharma, maka
Artha itu adalah merupakan noda, hal itu dihindari oleh orang yang berbudhi
utama, oleh karenannya janganlah bertindak menyalahi Adharma, jika hendak
berusaha menuntun sesuatu.

a.Samipya
samipya yaitu tingkatan moksha yang dicapai Ketika masih hidup. Tingkatan ini
biasanya dicapai oleh para Rsi pada saat melaksanakan yoga dan samadhi sehingga
para Maharsi mampu menerima wahyu dari Hyang Widhi Wasa. Samipya identik
sifatnya dengan jiwan Mukti.

b.Sarupya
Sarupya yaitu tingkatan moksha semasih hidup yang kedudukannya sebagai atman
imampu mengatasi unsur maya (unsur yang tidak terlihat). Contohnya, antara lian
pada arwatara, seperti Budha Awatara, Rama, Khrisna Awantara, dan sebagainya.

c.Salokya
Salokya yaitu tingkatan moksha yang dicapai oleh atman saat berada dalam posisi
kesadaran dengan Tuhan, tetapi belum dapat berasatu dengan-Nya. Dalam keadaan
ini atman telah mencapai tingkat “dewa” yang mencapai manifestasi Tuhan.

d.Sayujya
Sayujya yaitu tingkatan moksha yang paling tinggi dan sempurna. Pada tingkatan
ini atman dapat bersatu

Anda mungkin juga menyukai