Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN MORALITAS

BAB I
MISI UNTUK MEMPERBAIKI DIRI MENUJU MANUSIA IDEAL ( MANAVA
MADHAVA )

Salah satu tugas suci bagi umat Hindu ialah untuk menata dirinya sendiri serta
masyarakat luas untuk mengenal jati diirinya,menjadi manusia yang ber peri kemanusiaan yang
di sebut juga”Dharmika”[ Manava Madhava].Ajaran Etika [ Moralitas], atau tata susila,yakni:
tingkah laku yang baik dan benar untuk kebahagiaan hidup.

Dalam Weda ajaran etika mencangkup sangat luas sekali diantaranya


ada:kebenaran,kasih,tanpa kekasaran,kebijakan,ketekunan,kemurahan hati,keluluhan budi
pekerti,membenci sifat buruk, pantang berjudi,menjalankan kebaikan,percaya diri, dll.

Dalam kitab suci Sarasamuscaya: Sloka 2-3-4 disebutkan sebagai berikut: “Di antara
semua mahluk hidup,hanya yang di lahirkan sebagai manusia sajalah yang dapat melaksanakan
perbuatan baik ataupun buruk.Oleh karena itu jangan sekali-kali bersedih hati,sekalipunhidupmu
tidak makmur,dilahirkan sebagai manusia itu hendaknya kamu berendah hati,sebab sangat sukar
dilahirkan untuk menjadi manusia,meskipun kejadian hina sekalipun.[sarasamuscaya 3].

Dalam Bagawadgita Sri Krishna mengajarkan ada dua macam kecenderungan sifat
manusia seperti disebut pada pusaka suci Bhagawadgita:XVI.1-2-3.”Sri
Bagawan;keberanian,kemurnin pikiran,bijaksana dalam membagi pengetahuan,dan konsentrasi
amal sedekah,pengendalian diri dan berkorban,belajar kitab suci,melakukan tgapa dan berbuat
kejujurran.Pada lambang keagamaan India perbedaan antara para dewa yang bersinar cenderung
pada asura[Raksasa] seebagai putra kegelapan,sudah ada sejak jaman purbakala.”Para dewa dan
para asurara keduanya berasal dari prajapati.Selanjutnya dalam pusaka suci Bhagaadgita XVI 4-
5-6 disebutkan:berlagk angkuh,membanggakan diri,marah dan juga kasar beserta
bodoh,semuanya ini,wahai partha [arjuna] adalah sifat-sifat mereka yang lahir dengan
kecenderungan raksasa.”

Selanjutnya dalam Bahagawadgita yang menjelaskan sifat-sifat keraksasaan [Asuri


Sampat], sebagai lawan dari sifat-sifat kedewaan [Dwi Sampat] adalah sebagai berikut:
Bahagawadgita Bab XVI.11,12,14,17,21:”Kerajinan dan keinginan yang tidak terhitung
banyaknya yang hanya berhenti dengan adanya kematian.memandang pemusatan kenginan
sebagai tujuan tertinggi, dengan memastikan bahw inilah segala-galanya”. [10].Ini adalah ajaran
kaum materialisme yang meminta kita,hanya makan,minum dan berumah tangga,karena
kematian adalah pasti datangnya dan tak ada satupun yang dapat mengatasinya.
Sara samuscaya S.57,menyatakan sebagai berikut:”Ini adalah Barata sang Brahmana, dua
belas banyaknya periciannya sebagai berikut:1.) Dharma, 2.)Satya, 3.)Tapa, 4.) Dama, 5.)
Wimasaritwa, 6.) Hrih, 7.) Titiksa, 8.)Anasuya, 9) Yajna, 10.) Dana, 11.)Dharti, 12.)Ksama,
itulah periciannya sebanyak dua belas.

Sarasamuscaya S.63, memuat mengenai caturPrwawrtti,yang terdiri atas:

Arjawa (jujur dan terus terang) ,Ancangsya (tedak mementingkan diri seniri), Dama (dapat
menasehati dirinya sndiri), dan indrianigraha ( dapat mengekang hawa nafsu).

Sarasamuscaya,sloka 259: Inilah brata yang di sebut Yama,perinciannya


demikian:Ancangsia,Ksama,Satya,Ahingsa,Dama,Arjawa,Pritti,Prasada,Madhurya,Mardhawa.

Sarasamuscaya 260: Inilah barata sepuluh banyaknya,yang disebut niyama,perinciannya


ada:Dana,Ijya,Tapa,Dhayan,Swadhyaya,Upasthanigraha,Brata,Upawasa,Mona,Snana ,itulah
yang merupakan niyama.

BAB II.
IMPLEMENTASIKEBENARAN,KEWAJIBAN,KASIH SAYANG,KEDAMAIAN DAN TATA
KEKERASAN DALAM KEHIDUPAN BERSAMA SEHARI-HARI

Setelah mempelajari ajaran etika dan moralitasyang di muat dalam kitab suci weda,
Itihasa,Purana dan sebagainya,kita sebagai umat umat hindu mempunyai kewajiban peran serta
dalam implementasimenjalankan,melaksanakan ajarran tersebut.Berikut ini petikan ilustrasi
ajaran yang penting kita jadikan prilaku kita sehari-hari di masyarakat di antara sesama manusia.

A. Kebenaran/kejujuran. (Satyam dharma)

Sabda suci weda menyatakan bahwa kebenaran/kejujuran ( satyam ),merupakan prinsip asar
hidup dan kehidupan.

1. Sarasamuscaya sloka 128

“Tak berjauha bisa(beracun) itu dengan amerta:di sinilah di badan sendirilan


tempatnya,keteranganya:jika orang itu bodah,dan senang hatinya dengan
adhrama,bisa atau racun didapat olehnya;sebaiknya kokoh berpegangan kepada
kebenaran,tidak goyah hatinya bersender kepada dharma,maka amerthalah
diperolehnya”.

2. Sarasamuscaya sloka: 41, 42


“Maka yang harus anda lakukan,jika ada hal yang ditimbulkan oleh
perbuatan,perkataan dan pikiran yang tidak menyenangkan drimu sendiri,malahan
menyebabkan duka dan sakit hati,jangan tidak mengukur baju di badanmu
sendiri,prilaku anda yang demikian itulah dharma namanya:penyelewengan ajaran
dharma ,jangan hendaknya di lakukan.

B. KEBAJIKAN

Dalam ajaran hindu,kata”DHARMA”mempunyai arti yang luas,antara lain ada:


kebenaran,kebajikan,pengabdian,tugas suci,budi luhur,dsb.

Dalam RG weda VII.32.8. mengatakan “Tuhan Yang Maha Esa yang pemurah memberkahi
orang yang penuh kebajik.

Sarasamuscaya sloka 12.13.

“Padahakekatnya jika artha dan kama di tuntut,seharusnya dharma di lakukan terlebih


dahulu,tak tersangsikan lagi,pasti akan diperoleh artha dan kama itu nanti,tidak akan ada artinya
jika artha dan kama di perolehmenyimpang dari dharma”.

C. KASIH SAYANG ( CINTA KASIH )

Kitab suci Sarasamuscaya sloka 135-136-146:

“Oleh karenanya usahakanlah kesejahtraan mahluk,karena kehidupan mereka itu


menyebabkan tetap terjamin tegaknya catur warga,yaitu:Dharma,Artha,Kama,dan Moksa,jika
mau mencaut nyawanya mahluk,betapa itu tidak musnah olehnya,demikianlah orang yang
menjaga mahluk itu,ya itulah yang disebut menegakkan catur warga.

D. KEDAMAIN DAN TANPA KEKERASAN

Kedamaian juga mengandung pengertian:tenang,tentram,jangan menyakiti hati


siapapun,jangan menggangu,jangan merugikan orang lain,apalagi mereka yang pernah
berjasa.Pada doa puja Trisandhia,mantranm ke-2,mengatakan:”Sarvaprani Hitangkara”,( semoga
semua mahluk berbahagia ),menunjukan doa kita yang universal,tidak hanya untuk
manusia,tetapi semua mahluk ciptaannya.

1. Atharva weda :XIX 9.1

“Semoga langit penuh damai. Semoga bumi bebas dari gangguan-gangguan. Semoga
suasana lapisan udara yang meliputi bumi yang luas menjadi tenang.Semoga perairan yang
mengalir menyejukan dan tumbuh-tumbuhan menjadi bermanfaat untuk kami”.
2. Yajur veda XXXIV.17.

“Semoga ada kedamaian di langit,di udara yang meliputi bumi di (atsmosfir) di atas bumi
di atas bumi,semoga air,tumbuh-tumbuhan,dan tanam-tanaman menjadi sumber kedamaian untuk
semuanya.Semoga semua para dewa dan Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan kedamaian
kepada kami.Semoga terdapat kedamaian (ketentraman) di mana-mana.Semoga kedamaian itu
datang kepada kami”.

3. Atharva veda XIX.92.

“Semoga masa lalu,masa kini,dan masa yang akan datang penuh kedamaian dan amat
ramah kepada kami”.

“NAH DEMIKIAN KIRANYA,SEKIAN DAN TERIMA KASIH,SELAMAT


BELAJAR”

Anda mungkin juga menyukai