Anda di halaman 1dari 5

“PENDIDIKAN AGAMA HINDU”

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

DOSEN PENGAMPU : NI WAYAN SUKANTI, S.Ag. M.FILH

DISUSUN OLEH:

NAMA : I Nyoman Aditya Pranata Gumana

NIM : 12310096

KELAS : B (PAGI)

FAKULTAS : BISNIS

PRODI : MANAJEMEN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


UAS Pendidikan Agama Hindu:

1. Umat Hindu sudah sering menyebut kata Dharma. Berikan contoh kata Dharma salah
satu Dharma yang amat mulia dari (Manusmrti IV. 239) adalah?

Jawaban : Dalam Hindu, salah satu contoh Dharma yang amat mulia adalah "Namutra hi
sahayartham pita. mata ca tisthatah, na putradara na jnyatir dhamas tisthati kewalah
yang". Dharma ini mengajarkan bahwa tidak ada yang setara dengan ayah dan ibu dalam
memberikan bantuan dan dukungan, bukan anak, saudara, atau teman. Ini menunjukkan
pentingnya menghormati dan menghargai peran orangtua dalam kehidupan seseorang
dalam ajaran Hindu.

2. Kitab suci Agama Hindu sudah terkenal yaitu weda. Berikan pengertian weda itihasa
yang sudah dikenal oleh umat Hindu. Dalam Mahabaratha, Ramayana, ajaran apa
yang terkandung dalam itihasa tersebut. Jelaskan!

Jawaban : Dalam Agama Hindu, Veda adalah kitab suci yang dianggap paling kuno dan
dihormati. Namun, Itihasa juga memiliki peran penting dalam agama ini. Itihasa merujuk
pada dua epik terkenal dalam Hindu, yaitu Mahabharata dan Ramayana.

Keduanya mengandung pelajaran moral dan etika yang mendalam, serta menunjukkan
nilai-nilai seperti kebajikan, integritas, dan kekuatan spiritual. Itihasa ini menjadi sumber
inspirasi bagi umat Hindu dalam menjalani kehidupan mereka dengan bijak dan
bertanggung jawab.

3. Nitisastra yang perlu diingat yaitu Asta Bratha, sebutkan apa yang diketahui tentang
Asta Bratha. Jelaskan!

Jawaban : Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang diberikan oleh Sri Rama kepada
Gunawan Wibhisana sebelum ia memegang tampuk kepemimpinan Alengka Pura pasca
kemenangan Sri Rama melawan keangkaramurkaan Rawana. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam Pustaka Suci Manu Smrti IX.303 berikut ini Hendaknya raja berbuat
seperti perilaku yang sama dengan dewa-dewa, Indra, Surya, Wayu, Yama, Waruna,
Candra, Agni dan Prthiwi

Adapun delapan bagian Asta Brata tersebut adalah :

1. Indra Brata
Kepemimpinan bagaikan Dewa Indra atau Dewa Hujan; Di mana hujan itu berasal dari air
laut yang menguap. Dengan demikian seorang pemimpin berasal dari rakyat harus
kembali mengabdi untuk rakyat.

2. Yama Brata

Kepemimpinan yang bisa menegakkan keadilan tanpa pandang bulu bagaikan Sang
Hyang Yamadipati yang mengadili Sang Suratma.

3. Surya Brata

Kepemimpinan yang mampu memberikan penerangan kepada warganya bagaikan Sang


Surya yang menyinari dunia.

4. Candra Brata

Mengandung maksud pemimpin hendaknya mempunyai tingkah laku yang lemah lembut
atau menyejukkan bagaikan Sang Candra yang bersinar di malam hari.

5. Bayu Brata

Mengandung maksud pemimpin harus mengetahui pikiran atau kehendak (bayu) rakyat
dan memberikan angin segar untuk para kawula alit atau wong cilik sebagimana sifat
Sang Bayu yang berhembus dari daerah yang bertekanan tinggi ke rendah.

6. Baruna Brata

Mengandung maksud pemimpin harus dapat menanggulangi kejahatan atau penyakit


masyarakat yang timbul sebagaimana Sang Hyang Baruna membersihkan segala bentuk
kotoran di laut.

7. Agni Brata

Mengandung maksud pemimpin harus bisa mengatasi musuh yang datang dan
membakarnya sampai habis bagaikan Sang Hyang Agni.

8. Kwera atau Prthiwi Brata

Mengandung maksud seorang pemimpin harus selalu memikirkan kesejahteraan


rakyatnya sebagaimana bumi memberikan kesejahteraan bagi umat manusia dan bisa
menghemat dana sehemat-hematnya seperti Sang Hyang Kwera dalam menata
kesejahteraan di kahyangan.
4. Apa yang kalian ketahui tentang yadnya? Berikan contoh-contohnya dan apa tujuan
dari yadnya. Jelaskan!

Jawaban : Yadnya adalah korban suci secara tulus ikhlas atas dasar kesadaran dan cinta
kasih yang keluar dari hati sanubari sebagai pengabdian yang sejati kepada Tuhan Yang
Maha Esa Wasa.

Tujuan utama dari semua yadnya dalam agama Hindu adalah untuk mencapai
keseimbangan dan keselarasan antara manusia, alam semesta, dan dewa-dewa. Yadnya
juga bertujuan untuk memperoleh berkah, keberuntungan, dan perlindungan dari dewa-
dewa, serta untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan mencapai kesejahteraan lahir dan
batin.

contoh-contohnya :

DEWA YADNYA

Dewa yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci dengan tulus iklas yang di tujukan kepada
sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) beserta dengan manifestasinya dalam bentuk TRI MURTI .
Dewa Brahma sebagai pencipta alam semesta , Dewa Wisnu sebagai pemelihara isi dari alam semesta , dan
Dewa Siwa sendiri sebagai pelebur atau praline dari alam semesta .

PITRA YADNYA

Pitra Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di tujukan kepada roh-roh para
leluhur dan bhatara-bhatara karena mereka lah yang membuat kita ada di dunia hingga kita dewasa . Pitra
yadnya ini bertujuan menyucikan roh-roh para leluhur agar mendapatkan tempat yang layak di kahyangan

RSI YADNYA

Rsi Yadnya adalah suatu bentuk persembahan karya suci yang di tujukan kepada para rsi , orang suci ,
pinandita , pandita , sulinggih , guru , dan orang suci yang berhubungan dengan agama hindu .Rsi adalah
orang-orang yang bijaksana dan berjiwa suci . Sulinggih maupun guru juga termasuk orang suci karena
beliau orang bijaksana yang memberikan arahan kepada siswa-siswi nya .

MANUSA YADNYA

Manusa Yadnya adalah suatu upacara suci yang bertujuan untuk memelihara hidup , mencapai
kesempurnaan dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia selama hidupnya .

BHUTA YADNYA
Bhuta yadnya adalah suatu upakara/upacara suci yang ditujukan kepada bhuta kala atau makluk bawah .
Bhuta kala adalah kekuatan yang ada di alam yang bersifat negative yang perlu dilebur agar kembali kesifat
positif agar tidak mengganggu kedamaian hidup umat manusia yang berada di bumi dalam menjalankan
aktifitasnya .

5. Catur Pariksa / Catur Naya Sandhi yang dijumpai dalam kakawın Ramayana
(berbahasa jawa kuno). Sebutkan bagian-bagiannya dan jelaskan!

Jawaban : Catur Pariksa atau Catur Naya Sandhi adalah ajaran etika dan moral dalam
agama Hindu yang terdapat dalam kakawin Ramayana berbahasa Jawa Kuno. Catur
Pariksa terdiri dari empat bagian, yaitu:

1. Sama : Mampu mengendalikan rakyat, terutama kawan yang setia. Dalam hal ini
kepemimpinan seseorang juga hendaknya berbuat adil, memandang dan berbuat sama
terhadap bawahannya.

2. Beda : Mengatur/memelihara tata tertib dan disiplin pengendalian pemerintahan


termasuk pemuka agama.

3. Dana : Mengusahakan sandang, pangan, dan papan untuk dapat memenuhi dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

4. Danda : Memberikan hukuman yang setimpal bagi pelanggar hukum dan menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tujuan dari Catur Pariksa adalah untuk membentuk kepemimpinan yang adil dan
bijaksana, serta menciptakan masyarakat yang sejahtera dan harmonis. Oleh karena itu,
Catur Pariksa masih relevan dan bermanfaat dalam mendidik serta membentuk karakter
pemimpin dan masyarakat Hindu hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai