Anda di halaman 1dari 1

Participatory

ACTION
RESEARCH
Kurt Lewin (1890-1947)

PENGERTIAN DAN
SEJARAH TAHAP-TAHAP
Participatory action adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan paradigma kritis. Latar

Latar belakang belakang dari penelitian ini mengatasi dikotomi subjek-objek antara peneliti dan masyarakat, sedangkan
tujuannya adalah emansipasi atau memperdaya masyarakat itu sendiri. Proses yang diperlukan setelah
memaping gambaran masyarakat secara umum adalah inkulturasi. Inkultarasi merupakan proses di
Pada awalnya dikembangkan oleh seorang psikolog bernama mana peneliti menjadi bagian dan diterima masyatakat. Kemampuan berkomunikasi dan bergaul serta
Kurt Lewin di awal hingga pertengahan 1900an. PAR ini keberpihakan peneliti sangat diperlukan dalam inkulturasi. Kepribadian dan paradigma sang peneliti juga
merupakan kritikan terhadap penelitian yang lazimnya dilakukan sangat penting dalam penelitian ini. Kemudian pencarian data dilakukan dengan cara yang sama dengan
oleh universitas maupun pemerintah dimana para ahli datang ke penelitian kualitatif lainya, akan tetapi tidak mesti terstruktur dan tersusun. Dilanjutkan dengan analisis
komunitas dan mempelajari subjek penelitian kemudian pergi data dengan mendiskusikannya dengan masyarakat dalam catatan harus dipetakan mana kelompok
masyarakat yang rentan didominasi atau dimarjinalisasi agar hasil diskusi itu bebas dari pengaruh
membawa data untuk ditulis dalam laporan maupun tulisan.
kelompok dominan. Hasil diskusi merupakan identifikasi masalah dan solusinnya. Setelah menentukan
Dan tidak ada perubahan yang signifikan bagi masyarakat. PAR masalah yang harus segera diselesaikan, peneliti bersama masyarakat melakukan penyelesaian pada
berusaha mengatasi model penelitian di mana masyarakat masalah tersebut.
hanya dijadikan objek pasif bagi sang peneliti.
Esti Anantasari, seorang antropolog alumni UGM, pernah melakukan riset aksi
kepada masyarakat petani kecamatan Pakem. Di saat iklim dan curah hujan
Tujuan yang tidak menentu petani kian sering mengalami gagal panen. Esti dan
rekan-rekannya meneliti dan berbaur bersama masyarakat untuk mengetahui
1. Untuk membangun kesadaran masyarakat atau
memberdayakan masyarakat aras bawah melalui
sebab masalah dan mengadvokasi masyarakat selama 6 bulan. Gerakan Esti
pendidikan kritis, pembelajaran orang dewasa, dialog bersama rekannya membuahkan hasil berupa kesadaran serta kemampuan
public, dan lain sebagainya. masyarakat dalam mengukur curah hujan secara mandiri.
2. Untuk merubah cara pandang tentang penelitian dengan
menjadikan penelitian sebuah proses partisipasi. KELEBIHAN
3. Untuk menggeser padarigma: masyarakat sebagi Objek vis
a vis Subjek penelitian Penelitian tindakan partisipatif dalam antropologi memungkinkan kelompok untuk terlibat dan
membentuk penelitian, meningkatkan rasa kepemilikan terhadap proses, temuan, dan hasil. Hal ini
memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang suatu situasi atau

Jenis Penelitian budaya dengan mendapatkan masukan dari banyak partisipan langsung.

PAR merupakan metode penelitian KEKURANGAN


kualitatif yang berorientasikan aksi Partisipasi dalam proses penelitian dapat menimbulkan bias karena kehadiran aktif peneliti. -Mungkin
sulit untuk menciptakan tujuan yang disepakati semua orang dan menjaga objektivitas. Keterbatasan
dan memperdaya masyarakat. sumber daya mungkin menghalangi peneliti untuk terlibat penuh dalam penelitian ini. Penelitian tindakan
partisipatif dalam antropologi berbeda dengan metode penelitian lainnya karena penelitian ini
mempertimbangkan perspektif, kebutuhan, dan suara anggota masyarakat, sehingga memungkinkan
mereka membantu membentuk dan memandu proses penelitian.

Kalijaga Movement Alkautsar Holzian Akbar_23107020088

Anda mungkin juga menyukai