Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UAS ANTROPOLOGI

Oleh:

Nama :I KADEK HENDRA WIJAYA

NIM : 1913081033

NO : 15

Jurusan : Pariwisataa Budaya

Kelas : A PAGI DENPASAR

FAKULTAS DHARMA DUTA


UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR

2021/2022

1. Jelaskan mengenai observasi partisipasi dalam etnografi baru, berikan contoh jika

teknik ini dilakukan dalam tugas artikel yang telah dibuat?

2. Apakah yang dimaksud dengan paradigma kritis, berikan contoh arah pembahasan

ringkasnya dalam tugas artikel yang telah dibuat!

3. Jelaskan mengenai analisis etnografi virtual, berikan satu contohnya jika dikaitkan

dengan ranah pariwisata atau tugas yang telah dibuat masing-masing!

4. Jelaskan mengenai analisis domain dalam etnografi baru dan berikan contohnya

jika analisis ini dilakukan dalam konteks tugas artikel yang telah dibuat!

5. Jelaskan perbedaan etnografi baru dengan etnogafi kritis berikan contohnya, jika

diterapkan dalam tugas artikel yang telah dibuat!

Jawaban:

1. Observasi partisipasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif yang
dilakukan dengan melakukan pengamatan secara dekat dengan sekelompok
orang/budaya/masyarakat beserta kebiasaan mereka dengan cara melibatkan diri secara
intensif kepada budaya tersebut dalam waktu yang panjang, untuk mendapatkan
pemahaman dalam kaitannya dengan etnografi baru . Etnografi baru sebagai sebuah
metode penelitian lapangan dengan ciri khas etnographic interview dan participant
observation dengan metode DRS (Developmental Research Sequence) memiliki
kelebihan dalam mengungkapkan tema-tema budaya dengan sangat rinci (thidescription).
Penemuan Teori Grounded dengan efektif bisa dilakukan dengan penerapan etnografi
baru secara praktis.Etnografi baru memiliki ciri khas yaitu dapat menggambarkan
sistem pengetahuan budaya yang alami dan utuh, bukan semata-mata berdasarkan
interpretasi si peneliti (etik), melainkan ada di dalam pikiran masyarakat itu sendiri
(emik). Keistimewaan etnografi baru adalah terbersitnya harapan seorang peneliti
lapangan (fieldsworker) etnografi untuk melakukan keterlibatan penuh (dalam participant
observation) sekaligus memiliki potensi dalam pemecahan masalah (problems solving)
yang dihadapi dalam masyarakat yang ditelitinya. Etnografi kritis memiliki spirit yang
sama namun ada ciri khas yang mencolok yaitu mendalami situasi sosial-budaya yang
mana di dalamnya ada kontestasi kultural dan ada budaya yang termarginalisasi atau
tersubordinasi.Dalam kaitannya observasi partisipasi dalam etnografi baru adalah proses
penelitian yang melibatkan masyarakat dengan melakukan pendekatan secara intensif
baik dengan suatu kelompok,budaya maupun masyrakat itu sendiri teknik observasi-
partisipasi mengingat bahwa para informan pada hakekatnya hanya dapat memberikan
data berdasarkan suatu proses persepsi yang ditentukan oleh faktor-faktor emosional dan
kognitif yang bagi setiap orang berbeda-beda. Juga kebiasaan untuk mengverbalisasi
(menjelaskan melalui idiom tertentu) pengalaman dan kejadiannya dapat menjadi
pertimbangan untuk memakai atau mengikutsertakan teknik observasi-partisipasi
Implikasi dari pemahaman kita tentang etnografi sebagai the inscription of participatory
experience ialah; apa yang diamati dan akhirnya diperlakukan sebagai "data" atau
"temuan" tidak dapat dipisahkan dari proses pengamatan, di dalam menulis fieldnotes,
peneliti lapangan harus memberi perhatian khusus ke makna-makna asli dan
memperhatikan apa yang dipelajari orang-orang, dengan segera menulis fieldnotes adalah
pengajaran yang sangat mendalam dan sumber untuk menulis lebih luas, laporan yang
lebih masuk akal dan peduli tentang kehidupan orang lain, dengan demikian fieldnotes
seharusnya memerinci proses-proses sosial dan interaksional yang mengungkapkan
aktivitas-aktivitas dan keseharian hidup orang-orang. Dengan kata lain, penulisan
fiednotes sangat penting artinya dalam penelitian etnografi baru, karena memproduksi
data terperinci yang dibutuhkan dalam penulisan karya etnografi baru.
Bila dikaitan dengan tugas artikel saya yang berjudul “ Pengembangan Potensi Pura Goa
Giri Putri Sebagai Pariwisata Spritual Berbasis Masyarkat Lokal yang tentu ada
kaitannya misalnya melakukan pendekatan kepada masyarakat lokal setempat guna untuk
mengetahui tentang Pura Goa Giri Putri itu sendiri juga apa potensi yang ada di Pura Goa
Giri Putri kemudian bagaiamana pengelolaan daya tarik Pura Goa Giri Putri itu sendiri.

2.  Sebuah paradigma alternatif terkait kemasyarakatan yang tujuannya mengkritisi dan


menjustifikasi status quo yang ada di masyarakat serta memberikan alternatif
pengetahuan untuk bisa menghasilkan tatanan sosial yang lebih baik. Paradigma kritis ini
meyakini bahwa realitas yang terjadi merupakan hasil dari sistem yang telah
dikonstruksi.Selain itu, peristiwa atau fenomena yang terjadi sudah dikontrol oleh pihak
maupun kelompok yang berkuasa.Ia tidak berjalan secara alami, bahkan kebetulan. Akan
tetapi memang sudah dirancang sedemikian rupa untuk membentuk realitas
tersebut.Fakta menyatakan bahwa paradigma kritis yang diinspirasikan dari teori kritis
tidak bisa melepaskan diri dari warisan Marxisme dalam seluruh filosofi pengetahuannya.
Teori kritis pada satu pihak merupakan salah satu aliran ilmu sosial yang berbasis pada
ide-ide Karl Marx dan Engels (Denzin, 2000: 279-280).Asumsi dasar dalam paradigma
kritis berkaitan dengan keyakinan bahwa ada kekuatan laten dalam masyarakat yang
begitu berkuasa mengontrol proses komunikasi masyarakat. Ini berarti paradigma kritis
melihat adanya “realitas” di balik kontrol komunikasi masyarakat.Contoh ringkasan
dalam artikel saya yaitu Paradigma Kritis ini sangat penting bagi masyarakat-masyarakat
yang bergerak baik di media maupun non media bahkan sangat khusus bagi netizen-
netizen yang suka julid agar tidak dengan mudah menjudge suatu kejadian.Peran
Masyarakat lokal sangat penting dalam halnya menjaga dan melestarikan daya tarik Pura
Goa Putri sebagai salah satu daya tarik wisata spiritual terlebih dalam hal mengedukasi
wisatawan dalam hal aturan yang harus ditaati wisatawan.
3. Etnografi virtual  merupakan metodologi  yang digunakan untuk melakukan eksplorasi 
terhadap entitas (user)  yang menggunakan internet. Etnografi virtual  juga
merefleksikan  implikasi-implikasi  dari komunikasi termediasi internet (Hine, 2015).
Jorgen Skageby dalam Daniel menjelaskan etnografi virtual merupakan metode  yang
digunakan secara kualitatif  untuk memahami peristiwa pada komunitas virtual. Dengan
menggunakan observasi dan wawancara secara online.  Metode etnografi virtual menurut
Jorgen memamparkan  tentang kebiasaan komunitas  yang lebih specific dengan
penggunaan teknologi dalam berkomunikasi (Daniel, 2011). Etnografi virtual dapat
digunakan dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola-
pola perilaku,   pola-pola  kehidupan dan  relasi  sosial   dalam kehidupan Virtual di
dunia maya atau di media sosial. Kehidupan sosial berkembang dengan hadirnya
teknologi informasi dan komunikasi dan terjadi perubahan budaya. Orang-orang yang
hadir di dunia maya yang disebut dengan netizen mengekspresikan emosi, nilai-nilai,
keyakinan  dan bahkan menciptakan ritual-ritual baru dalam kehidupan sosio
kultural.Contoh  Penggunaan media sosial menjadi salah satu media yang seringkali
digunakan untuk promosi pariwisata dikarenakan dapat meningkatkan awareness
masyarakat untuk dapat hadir ke suatu tempat secara nyata dengan bantuan informasi dari
dunia maya. YouTube menjadi salah satu layanan dari Google yang memfasilitasi
penggunanya untuk bisa mengunggah video dan bisa mengakses video yang dibuat
pengguna lain dari seluruh dunia secara gratis. YouTube merupakan database video yang
paling popular di dunia maya, dan paling lengkap serta variatif, dengan pangsa pasar
sebesar 43 persen. Para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara
gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip music (video klip), film, TV, serta
video buatan para penggunanya sendiri.Youtube bisa menjadi media promosi daya tarik
wisata Pura Goa Giri Putri agar makin dikenal diseluruh dunia.
4.  Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran
umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca
naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja
yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan
memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk
memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat
“permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-
hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir.Dengan
analisis domain, hasil yang diperoleh merupakan kumpulan jenis domain atau kategori
konseptual beserta simbol yang dirangkumnya. Teknik analisis ini sangat relevan untuk
dipakai dalam studi yang bersifat eksploratif. Artinya, analisis hasil studi hanya
ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari sang tokoh, tanpa harus dirinci
unsur-unsurnya secara detail.Bila dikaitannya dengan artikel yang saya buat tentu adanya
wawancara dengan bendesa dan pemangku disana mengenai data pengunjung dan dana
punia serta sejarah Pura Goa Giri Putri itu sendiri sehingga peneliti nantinya memahami
dan merangkum secara rinci data-data yang nanti diteliti.

5. Etnografi baru memiliki ciri khas yaitu dapat menggambarkan


6. Etnografi baru memiliki ciri khas yaitu dapat menggambarkan sistem pengetahuan
budaya yang alami dan utuh, bukan semata-mata berdasarkan interpretasi si peneliti
(etik), melainkan ada di dalam pikiran masyarakat itu sendiri (emik) sedangkan
Etnografi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk membantu dan
memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang termarjinalisasi. Etnografer kritis
biasanya merupakan individu berpikiran politis yang, melalui penelitiannya, ingin
memberikan bantuan melawan ketidakadilan dan penindasan. Etnografer kritis, misalnya,
bisa meneliti sebuah sekolah yang memberi perlakuan istimewa terhadap siswa dari
golongan tertentu, menciptakan situasi yang tidak mendukung bagi siswa dari kelompok
tertentu, atau cenderung menganggap siswa laki-laki berpikiran lebih logis daripada
siswa perempuan, dan sebagainya.Kekhususan etnografi kritis membuat prosedurnya
memiliki berbagai ciri khas. Menurut Creswell (2008: 478) ciri khas etnografi kritis
adalah sebagai berikut. Pertama, etnografer kritis mempelajari isu-isu sosial tentang
kekuasaan, pemberdayaan, ketidakadilan, dominasi, represi, hegemony, dan penindasan.
Kedua, penelitian diarahkan untuk menghentikan marginalisasi terhadap individu-
individu yang diteliti dengan cara bekerjasama, berpartisipasi aktif, menegosiasikan
laporan akhir dengan para partisipan, dan memberikan bantuan atau perhatian ketika
memasuki dan meninggalkan lapangan penelitian. Ketiga, etnografer kritis menyadari
bahwa interpretasinya dipengaruhi oleh kebudayaannya sendiri. Kebetulan tidak ada
contoh dari artikel kami.

Anda mungkin juga menyukai