Skripsi Peran Promosi Dan Pemasaran
Skripsi Peran Promosi Dan Pemasaran
i
LEMBAR PENGESAHAN
PAULA MAYSA ULASA
180116009
TIM PENGUJI
2. Anggota : ..................................................(.............................)
ii
PERAN PROMOSI DAN PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN DI DESA WISATA TETE
BATU KECAMATAN SIKUR, KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Bahasa, Seni Dan Humaiora Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar S.Par (Sarjana Pariwisata)
Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022/2023
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI PARIWISATA
NPM 180116009
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Pariwisata
iv
LEMBAR PERNYATAAN
v
PRAKATA
vi
8. Keluarga besar Program Studi Pariwisata Universitas Hamzanwadi.
Khususnya teman-teman angakatan pertama yang seperjuangan atas
semangat dan kerjasamanya selama ini.
9. Semua kalangan yang ikut berpatisifasi dalam penulisan skripsi ini
untuk dinas pariwisata, Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu,
Kelompok Sadar Wisata, Badan Promosi dan Pemasaran Daerah, dan
masyarakat Desa Tetebatu yang telah membantu untuk selama ini.
Dalam pembuatan proposal skripsi ini walaupun penulis telah
berusaha semkasimal mungkin, tentunya masih banyak kekurangan dan
keterbatasan yang dimiliki penulis, oleh kaena itu diharapkan saran dan
kritikan untuk membangun kesempurnaan karya ini. Semoga karya ini
bermanfaat.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
PRAKATA .............................................................................................................................vi
ABSTRAK ...........................................................................................................................xiv
ABSTRACT .......................................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
B. Promosi .............................................................................................................. 10
C. Pemasaran .......................................................................................................... 13
viii
F. Penelitian yang Relevan .................................................................................... 19
A. Hasil Penelitian.................................................................................................. 31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 48
B. Saran .................................................................................................................. 48
C. Rekomendasi .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ix
Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara
RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Desa Wisata Tetebatu .............. 43
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis mengenai “peran promosi dan
pemasaran dalam meningkatkan jumlah wisatawan di Desa Tetebatu Kecamatan
Sikur Kabupaten Lombok Timur”. Peran promosi dan pemasaran dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan sangatlah penting. Banyaknya potensi dan
daya tarik wisata yang dimiliki oleh Desa Tetebatu dapat membantu jalannya
promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh pihak Badan Pengelola Desa Wisata
Tetebatu. Dengan dilakukakannya promosi dan pemasaran pada suatu daerah
wisata tentunya akan memberikan dampak yang signifikan pada tingkat
kunjungan wisatawan yang datang berkunjung. Maka dari itu peran promosi dan
pemasaran diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke
Desa Wisata Tetebatu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
promosi dan pemasaran yang digunakan pengelola Desa Wisata Tetebatu serta
mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi tingkat
kunjungan wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah peran promosi dan
pemasaran dalam meningkatkan kunjungan wisatwan sangatlah berperan penting
sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk datang berkukunjung ke Desa
Wisata Tetebatu. Selain itu potensi dan daya tarik yang dimiliki oleh Desa
Tetebatu sangat berperan dalam proses promosi dan pemasaran yang dilakukan.
Namun dalam proses promosi dan pemasaran yang dilakukan tentunya tidak
terlepas dari hambatan. Faktor utama yang menghambat jalan nya proses promosi
dan pemasaran ialah sumber daya manusia dan masih kurang nya kolaborasi
antara pihak-pihak terkait.
xiv
ABSTRACT
This thesis is the result of the author's research on "the role of promotion and
marketing in increasing the number of tourists in Tetebatu Village, Sikur District,
East Lombok Regency". The role of promotion and marketing in increasing
tourist visits is very important. The large amount of potential and tourist
attraction owned by Tetebatu Village can help the promotion and marketing
carried out by the Tetebatu Tourism Village Management Agency. By carrying
out promotion and marketing in a tourist area, of course, it will have a
significant impact on the level of tourist visits that come to visit. Therefore, the
role of promotion and marketing is expected to increase tourist visits to the
Tetebatu Tourism Village. This study aims to determine the promotion and
marketing strategies used by Tetebatu Tourism Village managers and to find out
what are the supporting and inhibiting factors that influence the level of tourist
visits. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data
collection is done by interviews, observation and documentation. The results of
this study are that the role of promotion and marketing in increasing tourist visits
plays an important role so as to attract tourists to come to visit Tetebatu Tourism
Village. In addition, the potential and attractiveness of Tetebatu Village plays a
very important role in the promotion and marketing process carried out. But in
the promotion and marketing process that is carried out, of course, there are
obstacles. The main factors that hinder the promotion and marketing process are
human resources and the lack of collaboration between related parties.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. Sedangkan Menurut Yoety (dalam Virgilenna &
Anom, 2018:171) menegaskan bahwa pemasaran pariwisata adalah suatu
sistem dan kordinasi yang dilaksanakan sebagai suatu kebijakan bagi
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan, baik milik
swasta maupun pemerintah, dalam ruang lingkup local, regional, nasional
dan internasional untuk mencapai kepuasaan wisatawan dengan memperoleh
keuntungan yang wajar. Kegiatan promosi dan pemasaran tentunya menjadi
hal yang penting untuk memperkenalkan obyek wisata kepada masyarkat
luas. Penggunaan pamflet dan video promosi secara online kemudian banyak
dilakukan oleh pengelola tempat wisata. Disamping banyaknya lapisan
masyarakat yang dapat dijangkau biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
promosi ini juga terlibang sangat murah, hanya bermodalkan kuota dan akun
sosial media kita sudah bisa melakukan kegiatan promosi (Jannah dkk,
2021:47).
Desa Tetebatu merupakan salah satu desa wisata yang ada di Lombok
Timur yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi yang masih kental,
begitupun dengan alamnya yang masih asri, Desa Tetebatu sudah memiliki
objek wisata sejak zaman penjajahan atau sebelum Indonesia merdeka.
Kendati demikian parawisata di Desa Tetebatu belum berkembang seperti
sekarang ini dimana mata pencaharian mayoritas penduduknya sebagai
petani. Desa Tetebatu terletak di Kecamatan Sikur dimana terdapat 14 Desa.
Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Tetebatu diantara Desa yang
terdapat di Kecamatan Sikur ialah potensi wisata dimana Desa Tetebatu
merupakan Desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung
Rinjani (TNGR), selain itu peran Desa Tetebatu sebagai penyangga pasokan
air bersih untuk wilayah bagian selatan Lombok Timur. Inisiatif dalam
menangkap trend parawisata mendorong pemuda dan pemerintah Desa
Tetebatu menggali potensi desa yang dimiliki (Junaidi, 2022:4). Desa
Tetebatu ini identik dengan daerah persawahan dan padi yang menghampar
2
luas sejauh mata memandang. Daerah wisata Tetebatu Lombok Timur ini
juga merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik bagi para
wisatawan mancanegara. Lingkungan yang ada di Tetebatu masih sangat
tradisional dengan nuansa perkampungan yang masih sangat kental. Desa
Tete Batu menyuguhkan atraksi alam dan kegiatan pedesaan misalnya
kegiatan sehari menjadi orang Lombok, dan atraksi wisata lainnya (Anwar
dkk, 2020:13).
3
pertama yang dibangun bernama Wisma Soedjono yang didirikan pada 1944.
Hal itu sekaligus menjadi pelopor homestay dan pengelolaan pariwisata di
Desa Tetebatu. Mengenai wisma yang terbilang sangat lama inilah yang
menjadi salah satu keunikan di desa Tetebatu, di samping dengan potensi
wisata yang cukup besar, desa Tetebatu pun berkembang hingga kini menjadi
salah satu desa favorit wisatawan dengan suasana pedesaan yang masih asri
dan terjaga lingkungannya. Selain itu juga ada wisata dengan keunikan yang
lain yakni warisan (haritage), wisata alam budaya, air terjun, bumi
perkemahan (camping ground), dan dengan kearifan lokal masyarakatnya
seperti pembuatan makanan tradisional, budaya nyongkolan gendang serta
dengan dilengkapi fasilitas homestay, akses yang mudah, tour guide untuk
memandu wisata. Penyediaan akomodasi ini tentu saja memberikan efek yang
besar bagi tumbuh dan berkembangnya daerah pariwisata.
4
memberi dampak terhadap kunjungan wisatawan baik wisatwan lokal
maupun mancanegara.
C. Identifikasi Masalah
5
D. Rumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Pariwisata
7
‐ Wisata berarti perrjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim
dari kata “travel” dalam bahasa Inggris
8
wisatawan . Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau,
sungai, pantai, laut, atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng,
situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.(Humaira, 2019:27).
9
kepurbakalaan dan monumen tersebut digolongkan ke dalam
kelompok budaya.
b. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang
berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu kawasan
atau daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan berdasarkan
pada temanya, antara lain museum arkeologi, sejarah, etnologi,
sejarah alam, seni dan 10 kerajinan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, indsutri ataupun dengan tema khusus lainnya.
B. Promosi
10
Promosi adalah salah satu teknik yang berhasil menerobos selera dan
keinginan orang-orang, menciptakan citra yang mampu mempengaruhi
sejumlah orang-orang yang ingin mengenalkan dirinya sendiri melalui citra
tersebut. Menurut Salah Wahab(dalam Madya, 2009:32). Bentuk-bentuk
promosi sebagai Berikut :
1. Advertising
Semua bentuk komunikasi non personal tentang gagasan, barang atau
jasa yang dibbiayai oleh sponsor tertentu, periklanan dapat berbentuk
iklan cetak, brosur, billboard atau poster.
2. Public Relation
Kegiatan promosi yang ditujukan kepada public untuk
mengkomunikasikan citra positif produk atau perusahaannya dan
untuk mempromosikan niat baik. Bentuknya dapat dilakukan dengan
menjadi sponsor pada peritiwa atau kegiatan-kegiatan tertentu.
3. Sales Promotion
Beragam insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa. Bentuknya pemeran, pembagian
voucher, pembagian sampel produk.
4. Personal Selling
Komunikasi langsung atap muka antara satu calon pembeli atau lebih
dimana mereka memberikan umpan balik segera terhadap sumber
pesan dalam bentuk prsentasi.
5. Direct Marketing
Rancangan pemasaran yang menggunakan satu atau beberapa media
iklan untuk memperoleh tanggapan yang terukur bentuknya dapat
berupa pengiriman katalog, surat telepon, faksimil.
Kegiatan promosi menurut Soekadijo(dalam Suwarso, 2021:148)
memiliki dua macam yaitu:
1. Promosi langsung (consumer promotion), dilakukan oleh semua
lembaga yang bersangkutan dengan pemasaran.
11
2. Promosi tidak langsung (dealer promotion), ditujukan kepada penyalur
produk pariwisata, seperti biro perjalanan umum dan
cabangcabangnya, agen perjalanan, organisasi perjalanan dan
sebagainya.
Tujuan umum promosi berupa sasaran penjualan yang harus dicapai,
karena itu tujuan promosi yang umum itu harus di ungkapkan dalam bentuk
angka-angka yang berasal dari penjualan, yaitu dari banyaknya jumlah
kedatangan wisatawan dan jumlah malam menginap wisatawan.
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kotler (dalam Lestari,
2016:24) terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru
seperti menciptakan kebutuhan.
2. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang lain.
3. Mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk memperkuat
penetapan rancangan merek.
Kegiatan marketing dan promotion umumnya menjadi tugas dan
tanggung jawab perusahaan-perusahaan secara individu dalam rangka
memperkenalkan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa yang
dihasilkan. Dalam kepariwisataan fungsi marketing tidak hanya terbatas bagi
perusahaan-perusahaan secara individu.
Menurut Adrian Payne (dalam Humaira 2019:13) yang mengemukakan
bahwa promosi mencakup sejumlah bidang utama. Bidang-bidang ini, yang
dikenal sebagai bauran komunikasi atau bauran promosi yang meliputi
unsur-unsur sebagai berikut :
1. Periklanan
Kegiatan promosi baik barang atau jasa yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan penjulan, kegiatan promosi ini berupa
teks atau gambar yang dipasang dimedia cetak atau media elektronik.
Kotler sebagaimana dikutip oleh Widyatama dalam Haruna
menuliskan bahwa iklan merupakan semua bentuk penyajian non
personal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan
12
oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya, dalam menyampaikan
pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya
dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayar orang
yang mengupayakan.
2. Penjualan Personal
Kegiatan penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh individu atau
perorangan.
3. Promosi penjualan
Kegiatan mempromosikan barang atau jasa kepada pelanggan
mengenai kelebihan dari produk yang ditawarkan
4. Hubungan Masyarakat
Kegiatan mendekatkan diri kepada masyarakat baik sebagai sponsor
dalam suatu event ataupun mengadakan event untuk para pelanggan.
5. Word Of Mouth
Kegiatan promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan
lewat pelanggan melalui perkataan atau sikap konsumen yang
mengatakan puas terhadap barang atau jasa yang digunakan.
Penginformasian melalui word of mouth sangat efektif dan juga sangat
disukai.
C. Pemasaran
13
merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individual maupun
kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran sesuatu yang bernilai secara bebas dengan pihak lain. Strategi
pemasaran untuk menetapkan pasar dengan menetapkan posisi bauran
pemasaran dan besarannya bauran pemasaran. Bauran pemasaran
merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual produknya
kepada konsumen. Bauran pemasaran yaitu terdiri dari product, price, place,
and promotion, people,physical evidence menurut Kotler dan Keller (dalam
Virgilenna & Anom, 2018:172).
14
sebagian penyajian jasa dan mempengaruhi persepsi pembeli yang
termasuk dalam element ini adalah personal perusahaan.(Taslim, 2021:39)
6. Process (proses)menurut Zeithaml dan Bitner (dalm Taslim, 2021:39)
proses adalah kecepatan dan ketepatan karyawan perusahaan dalam
memproduksi jasa perusahaan sangatlah penting.
7. Physical evidence (bukti fisik) menurut Zeithaml dan Bitner yang (dalm
Taslim, 2021:39) bukti fisik adalah lingkungan fisik dimana perusahaan
dan konsumenya berinteraksi dan setiap konsumen memfasilitasi
penampilan atau komunikasi jasa tersebut
15
pemasaran produk pariwisata berperan sebagai pendukung transaksi dengan
menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk
pariwisata yang dipromosikan dengan pariwisata perusahaan lain.
Promosi wisata beranjak dari prediksi dan kaitannya denga upaya yang
mengacu dengan dimungkinkannya daya jual, contohnya pada keseluruhan
aktivitas yang terencana, pengenalan melalu pengiklanan, film, panduan
pemakaian dan lainnya. Promosi wisata merupakan komunikasi dalam
pemasaran pariwisata. Dalam satu objek wisata atau destinasi wisata, promosi
wajib dilakukan secara baik dan berkesinambungan. Promosi pariwisata guna
pemberitahuan, pembujukan dan peningkatan daya beli, dengan keinginan
kunjungan yang dipromosikan. Promosi dilaksanakan dengan sarana yang
baik, pada peningkatan akitvitas.(Awaluddin & S, 2021:83). Payangan
(dalam Herat et al., 2015:5) menuliskan bahwa, bagi daerah seperti kabupaten
ataukotamadya, perlu perencanaan strategi promosi secara terpadu yang
mungkin dapat diterapkan pada daerah tersebut. Ia mengatakan, promosi
tersebut harus diciptakan untuk meyakinkan bahwa wisatawan dalam suatu
target pasar tertentu dapat mengetahui secara persis apa yang ditawarkan oleh
suatu daerah.
16
mengenal lebih dekat potensi Pariwisata yang ada, tetapi juga harus
mendorong khalayak untuk bisa mengunjungi langsung serta mampu
juga mendorong pihak ketiga yaitu investor untuk lebih mempromosikan
produk/jasa
17
sistematis dan terkodinasi, bahwa seluruh informasi pemasaran wisata, jika
dilihat dari segi Organisasi Pariwisata Nasional, haruslah untuk
mengidentifikasikan pasar-pasar wisata yang utama (Madya, 2009:29). Dari
batasan pengertian yang diberikan sebelumnya, bahwa untuk tata kelola
kepariwisataan yang baik pada intinya adalah adanya koordinasi dan
sinkronisasi program pemangku kepentingan yang ada serta pelibatan
partisipasi aktif antara pihak Dinas Pariwisata, swasta/industri pariwisata, dan
masyarakat setempat yang terkait demi memuaskan para wisatawan, yakni
menyediakan objek dan atraksi wisata sesuai dengan persepsi wisatawan agar
merasa puas(Herat et al., 2015:29).
E. Komponen Pariwisata
18
pariwisata. (Buditiawan, 2021:27) mengatakan bahwa ada empat komponen,
yaitu:
1. Attraction
Atraksi merupakan hal utama yang dapat menjadi daya tarik wisatawan
untuk berkunjung. Hal tersebut dapat berupa kebudayaan, alam, adat
istiadat, keunikan bangunan, sejarah maupun peninggalan purbakala.
2. Accessibility
Akses merupakan prasarana penunjang bagi lancarnya kegiatan
pariwisata. Semakin baik akses menuju tempat wisata tersebut maka
pengembangnnya akan lebih mudah dan mampu berkelanjutan.
3. Amenities
Amenitas merupakan fasilitas-fasilitas yang tersedia dan dapat
dipergunakan saat berwisata ditempat tujuan, fasilitas tersebut dapat
berupa hotel, homestay, toilet, musholla, pusat informasi, dan
restaurant.
4. Ancillary
Ancillary yaitu organisasi ataupun lembaga yang ikut membantu dalam
pengembangan tempat tujuan wisata atupun kegiatannya. Pihak-pihak
tersebut dapat dari pemerintah maupun swasta, terdiri dari dinas
pariwisata, persatuan hotel republic Indonesia, pokdarwis, pelaku jasa
perjalanan dan organisasi lembaga lainnya.
Komponen ini digunakan karena mampu memberikan gambaran dalam
membuat strategi promosi dan pemasran dengan tujuan meningkatkan
jumalah wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara di Desa
Wisata Tetet Batu.
19
1. Hubungan terpaan promosi wisata terhadap minat berkungan ke objek
wisata Citumang pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Ikhwan
Fuady, dkk pada tahun 2020 yang belokasi di Citumang kabupaten
Jawa Barat. Dengan hasil penelitian, kualias pesan dan desain pesan
dalam promosi memiliki hubungan yang kuat terhadap minat wistawan
untuk bekunjung ke objek wisata yang dikemas secara ataktif memiliki
hubungan yang kuat dengan efektifitas promosi dan minat kunjungan.
Relevasi dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang
peran promosi dalam pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatan.
Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini lebih menekankan pada
metode penelitian yang menggunakan metode kuantitatif data
primernya.
2. Peran promosi dan pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau
Morotai dalam mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Pulau
Morotai pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Riki Andini Herat
dkk. pada tahun 2015 yang berlokasikan di Kabupaten Pulau Morotai
Provinsi Maluku Utara. Dengan hasil penelitian, untuk
mempromosikan dan memasarkan potensi pariwisata Pulau Morotai
sebaiknya bidang promosi dan pemasaran melakukan strategi bauran
promosi dan meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia. Relevasi dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang peran promosi dan pemasaran dalam pariwisata. Sedangkan
perbedaannya yaitu penelitian ini adlah untuk mengetahui bagaimna
peran dinas pariwisata dalam melakukan promosi dan pemasran
pariwisata.
3. Digitalisasi destinasi sebagai strategi pengembangan promosi
pariwisata di Kabupaten Magelang pada penelitian yang pernah
dilakukan oleh Lintang Muliawanti dan Dwi Susanti pada tahun 2020,
yang berlokasikan di kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Dengan hasil penelitian, pengembangan promosi pariwisata di
Kabupaten Magelang tidak hanya terfokus dengan bauran-bauran
20
pemasran. Lebih dari itu, pariwisata membutuhkan treatment khusus
selain dari aspek bagaimna memasarkan produk pariwisata, yaitu ;
pertama melalui konseop Communiti-Based Touism(CBT) dan kedua
peran dari Gen-pi sebgai media partner dengan strateginya memlaui
pendekatan digital. Relevasi dengan penelitian ini adalah sama-sama
membahas tentang peran promosi dan promosi pariwsata. Sedangkan
perbedaannya yaitu penelitian ini lebih menekankan pada metode
pengembangan digitalisasi dalam melakukan promosi.
4. Peran Masyarakat dalam promosi pariwisata Kota Singkawang pada
penelitian yang pernah dilakukan oleh Widha Anistya Suwarso pada
tahun 2021, yang berlokasikan di Kota Singkawang Provinsi
Kalimantan Barat. Dengan hasil penelitian bahwa peran masyarakat
dalam promosi pariwisata Kota Singkawang adalah mengelola tempat
wisata, mengelola media informasi;, menciptakan dan memelihara
iklim sosial yang kondusif dan melakukan promosi melalui media
sosial. Relevasi dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas
tentang peran promosi dalam pariwisata untuk meningkatkan jumlah
wisatan. Sedangkan perbedaannya yaitu penelitian ini lebih
menekankan pada sub-fokus penelitian yang dilakukan pada
masyarakat sekita lokasi wisata.
5. Peranan promosi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di
Kabupaten Poso pada penelitian yang pernah dilakukan olah Ferni Fera
Ch.Wolah pada tahun 2016, yang berlokasikan di Kabupaten Poso
Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan hasil penelitian menunjukkan
bahwa Promosi ternyata berperan dalam meningkatkan Kunjungan
Wisatawan Di Kabupaten Poso tetapi peranan tersebut lebih
didominasi oleh Travel Agent di Bandingkan dengan Dinas Pariwisata
Kabupaten Poso. Relevasi dengan penelitian ini adalah sama-sama
membahas tentang peran promosi dalam pariwisata untuk
meningkatkan jumlah wisatan. Sedangkan perbedaannya yaitu
21
penelitian ini lebih menekankan pada perbedaan peran travel agent
dengan dinas pariwisata dalam meningkat jumlah wisatawan .
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
23
Bertemu dengan dinas
Dinas Pariwisata pariwisata untuk
7 September
3 Kabupaten kepeluan data tingkat
2022
Lombok Timur kunjungan desa wisata
tete batu
Berdiskusi dengan
15
masyarakat setempat
4 Tete Batu September
mengenai promosi dan
2022
pemasaran pariwisata
Diskusi dengan salah
satu staff BPPD
20
terkait dengan
5 Queen cafe september
langkah-langkah
2022
promosi pemasaran
paiwisata yang efekif
24
dengan apa yang dilihat, didengar dan rasakan. Baru kemudian
melakukan pendataan sepintas tentang informasi awal;
2. Tahap reduksi, Pada tahap ini, peneliti memilih segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan masalah penelitian;
3. Tahap seleksi, Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus penelitian
menjadi lebih rinci, kemudian melakukan analisis secara mendalam
tentang fokus masalah. Pada akhirnya akan menghasilkan sebuah
laporan.
25
4. Pengumpulan Data
Karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, oleh karena
itu pengumpulan data yang dilakukan melalui tiga tahapan yaitu;
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
5. Pengolahan dan Pemaknaan Data
Dalam tahap pengelolaan data atau hasil penelitian, peneliti
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,
Threats, Analisis). Yakni dengan cara mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, begitupun peluang serta ancamannya;
6. Pemunculan Teori
Hasil penelitian ini tidak akan kuat tanpa didukung dengan teori-
teori yang relevan. Oleh karena itu peneliti banyak mengadopsi teori-
teori para ahli dibidang strategi pengembangan wisata minat khusus. Ini
dijadikan refrensi baik dalam penyusunan ataupun dalam pengambilan
data dilapangan;
7. Pelaporan Hasil Penelitian
Produk yang menjadi akhir dari semua tahapan diatas adalah,
sebuah hasil karya ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh orang banyak,
bahkan bisa menjadi refrensi bagi pihak pengelola dan pemerintah
setempat.
26
3. Badan Pengelola Destinasi Desa Wisata Tetebatu
4. Kelompok Sadar Wisata ( POKDARWIS ) Desa Wisata Tetebatu.
5. Masyarakat yang terjun dalam objek Desa Wisata Tetebatu.
b. Sumber data berasal dari data primer dan data skunder, yaitu;
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugioyono, 2018;203). Sumber data primer
diperoleh langsung dari masyarakat setempat, pengelola wisata,
kelompok sadar wisata (POKDARWIS), Badan Promosi Pariwisata
Daerah (BPPD) .
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain
atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan data pelengkap
yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan pada data primer
(Sugioyoni, 2016:107).Sumber data sekundear diperoleh dengan cara
mengambil data dari buku, jurnal, serta aturan-aturan yang berkaitan
dengan judul penelitian.
27
Peneliti mengadakan Tanya jawab dengan para informan untuk
memperoleh data mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan masalah
pembahasan penelitian ini, dalam hal melakukan wawancara digunakan
pedoman pertanyaan yang disusun berdasarkan kepentingan masalah
yang diteliti;
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, skripsi, buku, surat kabar,
majalah serta foto. Ini dianggap penting digunakan peneliti dalam
pengambilan data karena dianggap penting sebagai kelengkapan data-
data.
28
dengan keunikan yang lain yakni warisan (haritage), wisata alam budaya, air
terjun, bumi perkemahan (camping ground), dan dengan kearifan lokal
masyarakatnya seperti pembuatan makanan tradisional, budaya nyongkolan
gendang serta dengan dilengkapi fasilitas homestay, akses yang mudah, tour
guide untuk memandu wisata. Kemudian kelemahan dari faktor internal nya
sendiri adalah masih ada beberapa oknum masyarakat yang belum sadar
akan pentingnya pariwisata sehingga memandang pariwisata ini sebagai hal
yang negatif tanpa melihat manfaat dari ada nya pariwisata di satu daerah.
Keunggulan dari faktor eksternal pada objek Desa Wisata Tetebatu
adalah sejak zaman penjajahan sudah memiliki objek wisata dan sudah
dikenal dimancanegara sejak zaman penjajahan sehingga memudahkan untuk
mencari informasi terkait Desa Wisata Tetebatu. Kemudian kelemahan dari
faktor eksternal nya sendiri adalah masih kurang nya wisatawan lokal yang
mengetahui destinasi yang ada di Desa Wisata Tetebatu sehingga wisatawan
yang datang berkunjung di dominasi dari wisatawan mancanegara.
Dengan memadukan aspek internal dan eksternal maka mampu
menghasilkan langkah strategi promosi dan pemasaran yang lebih efektif
dalam memperkenalkan objek wisata yang ada. Dengan cara
memaksimalkan kemudian memanfaatkan kesempatan serta mengatasi
ancaman. Untuk menghasilkan penelitian yang objektif maka penggunaan
analisis SWOT dilakukan serealistis mungkin, sehingga tidak menimbulkan
penilaian yang ambigu dan multitafsir(Masa, 2022:57).
Pada penelitian ini analisis SWOT berfungsi sebagai kerangka atau
panduan dalam membahas kondisi Desa Wisata Tetebatu. Sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti, serta mempermudah untuk
menyusun strategi promosi dan pemasarannya. Mengklasifikasi informasi
kedalam pokok persoalan penelitian, kemudian mampu memberikan
informasi apakah hasil analisa sudah dapat memahami bagaimana peran
promosi dan pemasaran dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang akan
datang. Data yang diperoleh dari lokasi baik data primer maupun data
skunder, akan disusun dan disajikan serta dianalisis dengan menggunakan
29
deskriptif kualitatif, berupa pemaparan yang kemudian dianalisis dan
dinarasikan sesuai dengan mekanisme penulisan skripsi.
30
BAB IV
A. Hasil Penelitian
31
Gubernur NTB tahun 2019 tentang Penetapan 99 Desa Wisata, selain pesona
alam asri dari pemandangan gunung Rinjani, wisata trekking menuju air
terjun, kehidupan masyarakat desa hingga terdapat perkebunan tanaman
holtikultura beberapa komoditas andalan Desa Wisata Tetebatu. Wisatawan
yang datang ke Desa Wisata Tetebatu agar dapat belajar tentang segala
kehidupan masyarakat desa dan dapat menikmati pesona alam hingga
mendatangi daya tarik wisata alam yang ada di Desa Wisata Tetebatu.
Dengan alamnya yang sangat indah dan luas, kemudian area petanian
masyarakat juga yang dijadikan menjadi salah satu destinasi wisata yang
menarik untuk wisatawan khususnya wisatawan mancanegara karena
memiliki panorama yang sangat indah dan memukau
32
meningkatkan kunjungan wisatwan strategi promosi dan pemasaran yang
berkelanjutan adalah strategi yang digunakan oleh badan pengelola desa
wisata Tetebatu dalam mempromosikan dan memasarkan pariwisata yang di
Desa Tetebatu. Sejalan dengan strategi promosi dan pemasaran yang
berkelanjutan yang digunakan oleh badan pengelola desa wisata Tetebatu,
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Ulem-ulem juga melakukan hal
sama dalam mempromosikan dan memasarkan potensi-potensi wisata yang
ada di Desa Tetebatu. Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Zainul
Arifin selaku ketu POKDARWIS Ulem-ulem sebagai berikut :
“promosi yang kita lakukan disini adalah promosi yang terus menerus.
Maksud nya adalah ketika promosi wisata yang satu mulai lemah maka
kita mencoba memperbaharui cara promosi dengan mengikuti
perkembangan wisata yang ada saat itu. Dengan tujuan mengikuti trend
yang ada sehingga mampu menarik wisata untuk datang berkunjung
lagi”
33
Selain dari media website Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu juga
memanfaatkan media sosial yang ada sebagai salah satu strategi dalam
mempromosikan dan memasarkan Desa Wisata Tetebatu. Media sosial yang
digunakan contohnya seperti facebook, instagram, youtube dan lain-lain.
Selain itu Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu juga menjalin kerja sama
dengan travel-travel agen baik itu dari luar maupun dalam negeri.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Ibu Mariani seperti berikut ini ;
“untuk media promosinya kita website terus goole map biasa dari tamu
ke tamu selain dari bokingan dan travel agen juga salah satu travel
agen kita dari luar negeri itu berasal dari Belanda”
Peran serta dari pelaku wisata setempat juga menjadi salah satu hal yang
penting dalam mempromosikan dan memasarkan Desa Wisata Tetebatu. Para
pelaku wisata yang berada di Desa Tetebatu juga sadar akan pentingnya
promosi dan pemasaran dalam meningkatkan jumlah wisatawan. Salah satu
contoh nya yakni pelaku wisata yang bergerak diusaha homestay atau
penginapan. Para pemilik dari homestay yang berada di Desa Tetebatu ini
juga memanfaatkan berbagai media atau pun platform yang ada untuk
mempromosikan dan memasarkan homestay atau penginapan nya.
Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu pemilik homstay yakni Ibu
Tara seperti berikut ini ;
“kita disini menggunakan platform seperti booking.com, tiket.com untuk
melakukan promosinya. Selain itu kita juga menggunakan facebook,
instagram dan kadang-kadang kita juga menggunakan youtube”
Dari promosi yang dilakukan oleh pelaku wisata ini juga terbukti
dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Desa
Wisata Tetebatu. Dalam menyikapi hal tersebut Badan Pengelola Desa
Wisata Tetebatu sangat sigap dalam memberikan responnya. Langkah atau
respon yang dilakukan oleh badan pengelola desa wisata tetebatu dalam
menyikapi kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku
wisata khususnya bagi pelaku wisata yang bergerak diusaha penginapan
adalah dengan cara memberikan pamflet atau brosur kepada para pemilik
34
penginapan yang isinya berupa paket-paket tour wisata yang disediakan oleh
Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu Sendiri. Sebagaimana yang
dikatakan oleh ibu Mariani selaku Kepala Badan Pengelola Desa Wisata
Tetebatu, yaitu sebagai berikut ;
“Memang dari pelaku wisata juga melakukan promosi wisata nya atau
homestaynya masing-masing, tapi nanti dari kita sebagai badan
pengelola wisatanya memberikan pamflet atau brosur yang isinya
adalah paker-paket tour wisata yang kita sediakan yang nanti di
berikan kepada wisatawan yang menginap”.
35
digunakan oleh pelaku wisata dalam memprosikan dan memasarkan
pariwisata yang di Desa Wisata Tetebatu.
2. Menyediakan wadah promosi dan pemasaran kepariwisataan bagi pelaku
wisata di Desa Wisata Tetebatu.
Badan Pengelola Desa Wista Tetebatu menyediakan wadah juga bagi
pelaku wisata yang ingin mempromosikan objek wisatanya dengan cara
mengakomodir kegiatan promosi nya melalu media website atau pun
media sosial dengan cara itu wisatawan bisa mendapatkan informasi
yang jelas dan kredibel dan sumber yang jelas.
Dampak dari kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh
Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu yang di barengi dengan usaha dari
pelaku wisata dalam memasarkan produk wisata mereka dalam upaya
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke
Desa Wisata Tetebatu cukup signifikan. Terbukti dengan perkembangan pola
kegiatan pariwisata yang semakin banyak, Desa Wisata Tetebatu memiliki
semakin banyak program-program kegiatan pariwisata yang dapat
ditawarkan kepada wisatawan, hal-hal unik, baru dan khas dengan kegiatan
masyarakat pedesaan membuat wisatawan memiliki minat untuk datang ke
Desa Wisata Tetebatu.
36
penghambat yang dihadapi dalam mempromosikan dan memasarkan Desa
Wisata Tetebatu ini sebagai berikut ;
a. Faktor Pendukung
Strategi promosi dan pemasaran sangat mempengaruhi jumlah
wisatawan yang berkunjung. Namun tidak dapat dielakkan juga bahwa
terdapat faktor-faktor yang mendukung dalam upaya meningkatkan
jumlah wisatawan di Desa Wisata Tetebatu dalam meraih target
kunjungan, tentu saja tidak lepas dari faktor-faktor yang mendukung
keberhasilan terlaksananya strateg promosi dan pemasaran yang
diterapkan. Adapun faktor yang mempengaruhi peningkatan kunjungan
wisatawan di Desa Wisata Tetebatu adalah Sebagai berikut;
1) Objek Wisata
Objek Wisata yang ada di Desa Tetebatu yang sudah ada sejak zaman
penjajahan dulu hingga berkembangnya objek-objek wisata yang ada
saat ini, tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin
datang berkunjung ke Desa Tetebatu. Adapun pendukung objek wisata
diantaranya spot foto yang menarik bagi wisatawan dan banyaknya
penjual oleh-oleh di sekitar objek wisata membantu memanjakan
wisatawan yang datang. Berbagai objek wisata yang dimiliki oleh desa
Tetebatu dapat dikelompokkan sebagai berikut;
a) Wisata Edukasi Berbasis Kearifan Lokal merupakan sarana
belajar bagi wisatawan. Ketersedian wisatawa edukasi yang
terdapat di Desa Tetebatu kerajinan, proses pembuatan minyak
(bejeleng) secera tradisional, pembuatan kopi (kopi siong kete)
dan pertanian, dimana dalam semua proses tersebut masih
menggunakan cara dulu sehingga para wisatawan bisa tahu
akan kebiasaan masyarakat disana, untuk sawah para
wisatawan diajar mulai dari membajak sawah, pemilihan bibit
hingga tahap perawatan tanaman dan proses panen.
Sebagaimana paparan yang disampaiakan oleh Bapak Zainul
Arifin yakni sebagai berikut;
37
“Awalnya dulu ada wisatawan orang kota dan bule kita
ajak kesawah buat nyangkul, nenggala dan melihat
aktifitas masyarakat yang sedang buat kopi kete pake alat
tradisional. Mereka sangat senang dan antusias jadi dari
sana kita buatkan paket wisata untuk ikut aktifitas sehari-
hari dari warga sekitar. Sukurnya dari sini masyarakat
juga bisa dapat keuntungan dari apa yang mereka buat
bisa dijual langsung.”
b) Wisata Kesenian Dan Budaya yaitu dengan adanya budaya
leluhur yang terus dilestarikan masyarakat setempat yang
dijadikan sebagai salah satu atraksi budaya selain menjual
destinasi alam. Seperti yang disampaikan Kepala Badan
Promosi Desa Wisata Desa Tetebatu Ibu Mariani sebagai
berikut;
“Kita juga menyediakan paket wisata yang kita beri nama
One Night Interets, nanti di paket wisata itu wisatawan
dapat menikmata aktraksi kesenian dan budaya yang kita
suguhkan seperti, jangger, gendang belek, presean dan
lainnya”
c) Wisata Alam adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan untuk
menikmati keunikan dan keindahan alam. Adapun kemudian
wisata alam yang ditawarkan di Desa Tetebatu ini beragam
seperti yang diungkapkan oleh Bapak Zainul Arifin sebagai
berikut;
“Untuk wisata alam sendiri kita punya destinasi itu 4
Airterjun, 2 Kolam Alam, 2 Camping Ground, dan
Bendungan Ulem-Ulem. Jadi kurang lebih 9 yang sudah
ada di kelola, dan untu wisata yang lainnya kami dari
POKDARWIS terus mengoptimalkan potensi yang ada
sehingga wisata kita disini terus berkembangan. Jadi
38
semakin banyak wisata semakin banyak ladang pekerjaan
untuk para pemuda dan warga disini”.
Adapun kemudian destinasi wisata yang berada di
Kecamatan Sikur khusus nya Desa Tetebau yang sudah masuk
datanya kedalam Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur
pada tahun 2022 sebagai berikut;
4.1Tabel Data Destinasi Wisata Kecamatan Sikur
Desa Tetebatu memiliki begitu banyak potensi dan daya tarik bisa
dikembangkan dan di jadikan bahan promosi dan pemasaran guna
meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan potensi yang dimilik
Desa Tetebatu ini dapat menjadi daya tarik tersendiri yang nanti dapat
mengundang minat wisatwan untuk datang berkunjung. Daya tarik
yang ditawarkan oleh Wisata Desa Tetebatu ini yaitu keindahan alam
yang tumbuh dengan rapi membuat lingkungan dan udara sekitar
menjadi sejuk dan nyaman, daya tarik tersebut tidak bisa ditemui disisi
lain Lombok. Selain itu, yang menarik dari Wisata Desa Tetebatu ini
yaitu, air terjun yang menarik yang menambah keunikan tersendiri bagi
pengunjung yang datang. Selain itu, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
39
oleh Desa Wisata Tetebatu juga mempermudahkan pengunjung dalam
berwisata.
Desa Wisata Tetebatu ini juga menjadi salah satu tempat untuk
menikmati pesona keindahan pemandangan di kaki selatan Gunung
Rinjani, yang memiliki pesona keindahan panorama pegunungan dan
persawahan, kontur tanah di Tete Batu seperti anak tangga yang
membentuk persawahan subur nan hijau. Dilokasi ini juga sering
menjadi buruan para pecinta fotografer khususnya mereka yang ingin
mengambil keindahan Sunsrise yang sangat menawan, dan di kala
senja datang, wisatawan akan merasakan seolah – olah menyatu
dengan keadaan alam yang begitu tenang, sunyi, dan sejuk. Di tambah
dengan pemandangan langit yang bewarna merah keemasan, berpadu
dengan kokohnya puncak Gunung Rinjani.
Selain itu suasan desa yang damai sangat ideal bagi pengunjung yang
ingin beristirahat dan bersantai mencari ketenangan. Hal ini didukung
pula oleh keseimbangan kearifan lokal. Potensi inilah yang kemudian
bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk merasakan
pengalaman hidup di pedesaan bersama penduduk lokal Tetebatu
dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Hal lain yang
menarik yang ada di Desa Tetebatu ini adalah Tetebatu memiliki
PAUD Pariwisata ( Taman Kanak – Kanak ) dimana seluruh rangkaian
pembelajaran nya yakni mengenalkan lingkungan, budaya, dan
toleransi yang diperkenalkan sejak dini. Lingkungan ini kemudian
membentuk kepribadian anak-anak yang inklusif terhadap kemajuan
pariwisata secara universal. Keterlibatan baik pengunjung maupun
anak-anak dari keluarga pengunjung seringkali memilih tempat ini
untuk menitipkan anak-anak nya untuk belajar aktivitas sehari-hari dan
menjadi lingkungan bermain bersama.
40
3) Peranan Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan
pariwisata, karena pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari
pemerintah, swasta serta masyarakat. Peranan masyarakat sangatlah
penting artinya dalam menyukseskan kepariwisataan di Desa Tetebatu,
peranan masyarakat setempat menciptakan keamanan yang baik dan
keramah-tamahan masyarakat setempat menjadi komponen yang
penting dalam kepariwisataan. Seperti yang di samapaikan oleh Diana
Sulistiani salah satu masyarakat Tetebatu sebagai berikut;
“Kita juga senang dengan adanya wisata di Tetebatu ini,
karena itu juga bisa menambah penghasilan kami. Tamu yang
datang pun baik-baik sehingga kami juga merasa nyaman
dalam berkomunikasi jadi apa salahnya juga kita ramah sama
mereka”.
41
b. Faktor Penghambat
42
“kita masih agak kurang di bagian komunikasinya, karena
keterbasan dalam berbahasa inggris. Oleh karena itu kita
menyediaan juga taman edukasi yang tujuan nya sendiri
adalah untuk memberikan pengetahuan dan bimbingan bagi
pelaku wisata dalam berbahasa inggris ”.
“kita di desa Tetebatu ini tidak ingin seperti wisata-wisata yang lainnya,
pada saat awal beridiri atau awal terbentuk nya saja giat untuk
mempromosikan wisata yang ada akan tetapi, kita ingin promosi yang kita
lakukan berkelanjutan dengan cara tetap memperbaharui objek-objek
wisata yang ada”
Salah satu hal yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Desa
Wisata Tetebatu ini adalah potensi dan daya tarik yang dimilikinya. Sebab hal
yang pertama kali dilihat oleh para wisatawan sebelum berkunjung ke destinasi
43
wisata yang ingin mereka datangi adalah potensi atau daya tarik dari tempat
wisata tersebut. Dengan potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Tetebatu sendiri
dapat dijadikan sebagai daya tarik utama untuk mempengaruhi minat wisatawan
untuk datang berkunjung. Dalam kegiatan promosi dan pemasaran tentu
membutuhkan bahan yang dapat dijadikan daya tarik untuk mendatangkan minat
wisatawan. Dan di Desa Tetebatu ini potensi wisatanya dapat dikedepankan dalam
upaya mempromosikan dan memasarkan Desa Wisata Tetebatu guna
meningkatkan jumlah wisatawan yang datang berkunjung.
Pada tahun 2020 dan 2021 tingkat kunjungan wisatawan di Desa Tetebatu
menarik data dari Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata
Kabupaten Lombok Timur tingkt kunjungan wisatawan menurun dikarenakan
efek dari covid-19 yang melanda dunia. Desa Wisata Tetebatu pun merasakan
dampak dari covid-19 tesebut. Pada tahun 2019 sendiri jumlah kunjungan
wisatawan di Desa Tetebatu tergolong sangat tinggi karena mencapai angaka
7.965 orang dan mulai menurun di tahun 2020 menjadi 6.176 orang. Penurunan
jumlah kunjungan wisatawan ini efek dari virus covied-19 yang semakin parah
dan kondisi pada saat itu masih dalam kondisi lockdown atau penutupan wilayah
44
yang masih berlangsung sehingga pada tahun 2021 jumlah wisatawan mencapai
3.079 orang. Kemudian masuk pada tahum 2022 kondisi semakin membaik
kondisi lockdown atau penutupan wilayah mulai dibuka namun tetap
menggunakan protokol dan prosedur yang berlaku. Peningkatan wisatawan
tejadi, namun masih terfokus pada wisatawan yang berasal dari Amerika, Eropa,
dan Autralia, Belum banyak menyentuh wisatawan Asia terlebih lagi wisatawan
timur tengah. Hal ini sekiranya disebabkan oleh kebutuhan wisata dari wisatawan
timur tengah yang lebih banyak ke wisata religi, pantai, hotel berbintang, dan
restoran mewah. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak pengelola baik lembaga
pemerintah maupun non-pemerintah untuk lebih mengembangkan destinasi
pariwisata yang ada di Desa Tetebatu secara umum untuk dapat menarik pasar
wisatawan di seluruh benua.
Faktor pendukung dalam kegiatan promosi dan pemasaran dari segi internal
pada Desa Wisata Tetebatu yakni memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi
yang masih kental, begitupun dengan alamnya yang masih asri. Selain itu juga ada
45
wisata dengan keunikan yang lain yakni warisan (haritage), wisata alam budaya,
air terjun, bumi perkemahan (camping ground), dan dengan kearifan lokal
masyarakatnya seperti pembuatan makanan tradisional, budaya nyongkolan
gendang serta dengan dilengkapi fasilitas homestay, akses yang mudah, tour guide
untuk memandu wisata. Kemudian kelemahan dari segi internal nya sendiri
adalah masih ada beberapa oknum masyarakat yang belum sadar akan pentingnya
pariwisata sehingga memandang pariwisata ini sebagai hal yang negatif tanpa
melihat manfaat dari ada nya pariwisata di satu daerah. Seperti yang di paparkan
oleh Bapak Zainul Arifin sebagai berikut ini;
“Salah satu penghambat kita disini adalah masih adanya masyarakat yang
belum sadar akan wisata. Padahal kalau mereka sudah terjun ke dunia
pariwisata ini mereka juga tentu akan merasakan dampak dari ada
pariwisata itu sendiri”
Sementara itu faktor pendukung dari segi eksternalnya adalah Desa Wisata
Tetebatu adalah sejak zaman penjajahan sudah memiliki objek wisata dan sudah
dikenal dimancanegara sejak zaman penjajahan sehingga memudahkan untuk
mencari informasi terkait Desa Wisata Tetebatu. Pada masa itu, wilayah Desa
Tetebatu ini menjadi tempat persinggahan bagi masyarakat Eropa. Wisma
pertama yang dibangun bernama Wisma Soedjono yang didirikan pada 1944. Hal
itu sekaligus menjadi pelopor homestay dan pengelolaan pariwisata di Desa
Tetebatu. Desa Tetebatu pun berkembang hingga kini menjadi salah satu desa
favorit wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wistawan lokal dengan
suasana pedesaan yang masih asri dan terjaga lingkungannya. Tetebatu memang
sejak 1930 sudah memperkenalkan dirinya sebagai kawasan desa wisata. Dengan
segala unikasinya Tetebatu adalah pelopor desa wisata di NTB. Sejak kedatangan
dr Soedjono di Tetebatu pada tahun 1920, Tetebatu telah menjadi rumah bagi
pengunjung dari seluruh dunia di Lombok yang difasilitasi Soedjono. Kawasan
desa wisata Tetebatu, adalah kawasan desa wisata yang lengkap. Selain menjadi
pelopor desa wisata, Tetebatu diperkaya dengan budaya, heritage, green tourism,
46
dan kepedulian terhadap gender, kaum difabel dan anak-anak. Kawasan desa
wisata Tetebatu adalah kawasan wisata yang berkelanjutan.
Kemudian faktor penghambat dari segi eksterlnya sendiri adalah masih
kurang nya wisatawan lokal yang mengetahui destinasi yang ada di Desa Wisata
Tetebatu sehingga wisatawan yang datang berkunjung di dominasi dari wisatawan
mancanegara. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Mariani sebagai berikut;
Strategi mendasar dalam promosi dan pemasaran di Desa Tete Batu adalah
adanya kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah. Lembaga
pemerintah seperti Dinas Pariwisata telah banyak melakukan intervensi terkait
pengelolaan pariwisata yang berada di Desa Tetebatu terutama menyangkut
akses, fasilitas dan standarisasi SDM. Kemudiaan penggunaan pamflet dan video
promosi secara online kemudian banyak dilakukan oleh pengelola tempat wisata.
Disamping banyaknya lapisan masyarakat yang dapat dijangkau biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan promosi ini juga terlibang sangat murah, hanya
bermodalkan kuota dan akun sosial media kita sudah bisa melakukan kegiatan
promosi. promosi bukan hanya tourism map, guidebook, brosur, leaflet, internet
namun juga termasuk penyelenggaraan event-event, pameran, serta penampilan
atraksi seni budaya
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada skripsi ini adalah hampir semua cara dan strategi yang
dilakukan oleh Badan Pengelola Wisata dan Para Pelaku Wisata bersama pihak-
pihak terkait dalam memporosikan dan memasarkan Desa Wisata Tetebatu dalam
meningkatkan jumlah wisatawan yang datang berkunjung baik itu secara online
maupun offline. Dengan adanya kegiatan promosi dan pemasaran ini banyak
mengndung hal-hal yang positif yang dapat terlihat seperti wisatawan dapat
mengetahui keberadaan Desa Wisata Tetetebatu, bisa menjadi salah satu sumber
pendapatan bagi masryarakat Tetebatu Sendiri dan masih banyak hal posotif lain
nya.
Temuan peneliti terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang
dihadapi oleh Badan Pengelola Desa Wista bersama pihak-pihak terkait dalam
mempromosikan dan memasarkan Desa Wisata Tetebatu ini. Faktor pendukung
nya tentu saja dari keindahan alam yang masih asri serta keanekaragaman
budaya, tradisi dan adat istiadat yang masih kental dan masih terjaga sampai saat
ini. Kemudian faktor penghambatnya adalah sumber daya manusia nya sendiri
yang masih perlu dikembangkan untuk lebih baik lagi.
Upaya yang dilakukan unuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara
melakukan kerja sama dengan berbagai pihak diantaranya dengan Badan Promosi
Pariwisata Daerah dan pihak-pihak lainnya yang dapat membantu
keberlangsungan dari pengelolaan, pengembangan serta pemasaran Desa Wisata
Tetebatu ini sendiri.
B. Saran
Dari hasil peneliian yang telah disimpulkan, peneliti coba memberikan saran
yang kemudian bisa menjadi masukan bagi pengelola desa wisata terkait upaya
promosi dan pemasaran dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pada Desa
Wisata Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur :
48
1. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Di Desa Wisata Tetebatu maka
promosi melalui media cetak, elektronik dan internet terus ditingkatkan serta
program paket wisata terus digalakkan yang terbukti memberi peran terhadap
peningkatan kunjungan wisatawan.
2. Peneliti juga meneliti bahwa Desa Wisata Tetebatu banyak mempunyai
potensi yang bisa dikembangkan yang dapat menjadi daya tarik bagi
wisatawan untuk datang berkunjung menikmati pesona indahnya wisata
Desa Tetebatu.
C. Rekomendasi
1. Desa Wisata Tetebatu banyak memilik potensi wisata yang bisa dijadikan
sebagai pengaruh dalam mempromosikan dan memasarkan Desa Wisata
Tetebatu guna meningkatkan kunjungan wisatawan, maka dari itu pengelola,
masyarakat maupun pemerintah harus ikut andil dalam pengelolaan desa
wisata dan menjaga keasrian alama yang merupakah ciri khas utama pada
desa wisata Tetebatu.
2. Meningkatkan kreatifitasa, inovasi serta kesadaran akan pariwisata.
Mengedukasi serta memberikan pandangan positif kepada masyarakat yang
belum sadar akan keuntungan yang bisa didapatkan jika ikut andil serta ikut
mengelola aktifitas pariwisata yang ada di Desa Tetebatu.
49
DAFTAR PUSTAKA
Atiko, G., Sudrajat, R. H., Nasionalita, K., & Telkom, U. (2016). v…. 3(2),
2349–2358.
Herat, R. A., Rembang, M. R., & Kalangi, J. (2015). Peran Bidang Promosi dan
Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Dalam
Mempromosikan Potensi Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai. Acta Diurna
Komunikasi, 4(4), 1–12.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/downlo
ad/8506/8081
Jannah, R., Putri, B. G. Y., Samsudin, S., Rahman, Y. A., & Nuriadi, N. (2021).
Promosi Dan Pemasaran Dalam Pengembangan Taman Wisata Edukasi
Jabal Rahmah Desa Jango Kecamatan Janapria. Jurnal Pengabdian
Magister Pendidikan IPA, 4(1). https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i1.558
50
Madya, G. A. (2009). MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN Oleh : Yeni
Anggraini Mustika Sari.
Meningkatkan, U., Masyarakat, K., & Junaidi, A. (2022). Tesis Diajukan kepada
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program
Magister Ekonomi Syari ’ ah Oleh UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN ).
No, V., Estu, D., & Nugroho, S. (2021). Partisipasi Masyarakat Lokal dalam
Pengembangan Usaha Pondok Wisata di Desa Wisata Tetebatu Kabupaten
Lombok Timur Jurnal Destinasi Pariwisata. 9(2), 410–415.
51
White, E. (2015). In the American Grain. The Oxford Critical and Cultural
History of Modernist Magazines, 2(2), 249–270.
https://doi.org/10.1093/acprof:osobl/9780199545810.003.0014
52
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA
53
Judul Penelitian : Peran Promosi dan Pemasaran Dalam Meningkatkan
Jumlah Wisatawan di Desa Wista Tetebatu
Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur
Nama Peneliti : Paula Maysa Ulasa
Pertanyaan Untuk :
2. Badan Promosi dan Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Bagaimana strategi pariwisata dalam segi promosi agar Desa Wisata Tetebatu
dapat dikenal oleh pengunjung luar dan dapat menarik minat kunjungan
wisata ?
2. Apakah ada media khusus untuk meliput dan mempromosikan Desa Wisata
Tetebatu atau obyek wisata serta apa keunggulan dari media tersebut ?
3. Siapakah yang menjadi sasaran kegiatan promosi Desa Wisata Tetebatu yang
di lakukan oleh BPPD Kabupaten Lombok Timur ?
4. Apa faktor pendukung kegiatan promosi Desa Wisata Tetebatu yang di
lakukan oleh BPPD ?
5. Apa kendala yang dihadapinya ?
6. Apa upaya upaya untuk mengatasi hambatan atau kendala tersebut ?
7. Apa harapan kedepan BPPD untuk meningkatkan kunjungan setelah
melakukan promosi tersebut ?
54
Judul Penelitian : Peran Promosi dan Pemasaran Dalam Meningkatkan
Jumlah Wisatawan di Desa Wista Tetebatu
Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur
Nama Peneliti : Paula Maysa Ulasa
Pertanyaan Untuk :
3. Kepala Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Bagaimana histori desa Tetebatu dan bagaimana awal mula Desa Tetebatu
menjadi Desa Wisata ?
2. Apa potensi yang dimiliki Desa Wisata Tetebatu dan apa ciri khas yang
membuatnya berbeda dari Desa Wisata lainnya ?
3. Apa wisata yang ditawarkan Desa Tetebatu ?
4. Bagaimana langkah dan strategi promosi yang digunakan Desa Wisata
Tetebatu dalam mempromosikan Desa Wisatanya dan media apa saja yang
digunakan untuk mendukung kegiatan promosi ?
5. Apakah peran promosi dan pemasaran sangat berperan dalam meningkatkan
jumlah wisatawan yang datang ?
6. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan promosi
dan pengelolaan Desa Wisata Tetebatu ?
55
Judul Penelitian : Peran Promosi dan Pemasaran Dalam Meningkatkan
Jumlah Wisatawan di Desa Wista Tetebatu
Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur
Nama Peneliti : Paula Maysa Ulasa
Pertanyaan Untuk :
4. Ketua POKDARWIS Ulem-ulem Desa Tetebatu
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Apa keunggulan Desa Wisata Tetebatu dan daya tarik utama yang ditawarkan
?
2. Bagaimana cara mempetahankan eksistensi Desa Wisata Tetebatu sehingga
bisa bertahan seperti sekarang ini ?
3. Bagiamana langkah promosi yang dilakukan untuk memasarkan wisata yang
ada ?
4. Apakah pomosi yang dilakukan hanya dari masyarakat saja ataukah ada dari
pihak lain juga ?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kegiatan pariwisata yang ada di
Tetebatu ?
6. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung yang di hadapi selama ini
dalam mengelola Desa Wisata Tetebatu ?
56
Judul Penelitian : Peran Promosi dan Pemasaran Dalam Meningkatkan
Jumlah Wisatawan di Desa Wista Tetebatu
Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur
Nama Peneliti : Paula Maysa Ulasa
Pertanyaan Untuk :
5. Masyarakat Setempat
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Apakah masyarakat yang ikut sebagai pelaku wisata merasakan dampak
positif dengan adanya pariwisata di Tetebatu ?
2. Bagaimana peran pengelola desa wisata dalam membantu pelaku wisata
dalam melakukan pomosi ?
3. Bagaimna peran badan pengelola promosi daerah untuk membantu
pelaksanaan pomosi bagi masyarakat sebagai pelaku wisata ?
4. Apakah masyarakat yang ternjun sebagai pelaku wisata mempunyai pola
pormosi sendiri ?
5. Apa kendala yang dihadapi masyarakat pelaku wisata dalam melakukan
promosi dan pemasaran ?
6. Apa harapan masyarakat untuk kedepannya ?
57
CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA
58
4. Apa peran dinas pariwisata dalam memprosikan dan memasarkan desa wisata
Tetebatu?
5. Apa saja upaya dari dispar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan yang di
Lombok timur?
59
2. Badan Promosi dan Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Bagaimana strategi pariwisata dalam segi promosi agar Desa Wisata Tetebatu
dapat dikenal oleh pengunjung luar dan dapat menarik minat kunjungan wisata
?
2. Apakah ada media khusus untuk meliput dan mempromosikan Desa Wisata
Tetebatu atau obyek wisata serta apa keunggulan dari media tersebut ?
3. Siapakah yang menjadi sasaran kegiatan promosi Desa Wisata Tetebatu yang
di lakukan oleh BPPD Kabupaten Lombok Timur ?
60
6. Apa upaya upaya untuk mengatasi hambatan atau kendala tersebut ?
61
3. Kepala Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Bagaimana histori desa Tetebatu dan bagaimana awal mula Desa Tetebatu
menjadi Desa Wisata ?
2. Apa potensi yang dimiliki Desa Wisata Tetebatu dan apa ciri khas yang
membuatnya berbeda dari Desa Wisata lainnya ?
62
6. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung dalam melakukan promosi dan
pengelolaan Desa Wisata Tetebatu ?
63
4. Ketua POKDARWIS Ulem-ulem Desa Tetebatu
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Apa keunggulan Desa Wisata Tetebatu dan daya tarik utama yang ditawarkan
?
4. Apakah pomosi yang dilakukan hanya dari masyarakat saja ataukah ada dari
pihak lain juga ?
64
5. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang kegiatan pariwisata yang ada di
Tetebatu ?
6. Apakah ada faktor penghambat dan pendukung yang di hadapi selama ini
dalam mengelola Desa Wisata Tetebatu ?
65
5. Masyarakat Setempat
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Usia :
Jabatan/Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
Waktu Wawancara :
Pertanyaan :
1. Apakah masyarakat yang ikut sebagai pelaku wisata merasakan dampak
positif dengan adanya pariwisata di Tetebatu ?
2. Bagaimana peran pengelola desa wisata dalam membantu pelaku wisata dalam
melakukan pomosi ?
66
5. Apa kendala yang dihadapi masyarakat pelaku wisata dalam melakukan
promosi dan pemasaran ?
67
DOKUMENTASI KEGIATAN
68
Gambar 3. Melakukan wawancara dengan salah satu pemilik Homestay Tetebatu
69
Gambar 5. Melakukan wawancara dengan masyarakat Tetebatu
70
DOKUMENTASI EVENT
Gambar 1. Dokumentasi salah satu paket tour wisata yakni One Night Interest
Gambar 2. Dokumentasi salah satu Kesenian adat Bejanggeran sebagai salah satu
paket tour wisata
71
Gambar 3. Dokumentasi salah satu paket tour wisata yakni sehari menjadi
masyarakat setempat
72
Gambar 4. Dokumentasi Wisata Kolam Mencerit Tetebatu
73