Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elizabeth Berliani Yuanita Aruan

Kelas : 8B
Hari Lahir Pancasila,
Ganjar Ajak Masyarakat Hormati Keberagaman

Jakarta – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengikuti upacara


peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 secara virtual di Kantor Gubernur
Jateng, Semarang. Ia didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen
beserta jajaran Forkopimda, TNI-Polri, dan Kejaksaan Agung.
Dalam upacara tersebut, Ganjar mengenakan setelan batik dengan atasan merah
dongker dan bawahan putih cokelat. Ia juga memakai blangkon khas Jawa.
Diketahui upacara Hari Lahir Pancasila dilaksanakan terpusat di Lapangan
Pancasila Ende, Kotaraja, Ende Utara, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan
dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai upacara, Ganjar mengajak masyarakat saling menghargai keberagaman
sebagai upaya membumikan Pancasila.
“Bagaimana kita saling menghormati dengan berbagai keberagaman yang ada,
bagaimana nilai kemanusiaan itu mesti diberikan, Indonesia mesti bersatu
secara demokratis sampai menuju keadilan,” ujar Ganjar dalam keterangan
tertulis, Rabu (1/6/2022).
“Kalau semuanya baik, saling menghargai, saling menghormati dengan spirit
gotong royong, rasa-rasanya spirit dari Pancasila itu betul-betul bisa membumi,
masuk dalam pikiran hati, sampai berujung pada tindakan dan perilaku,”
lanjutnya.
Ganjar menyebut hal itu mesti diawali dengan pemimpin yang baik.
Menurutnya kehadiran pemimpin yang positif akan menjadi contoh bagi
masyarakat untuk bersikap dan berperilaku baik.
“Itu sebuah harapan yang kita pemerintah diharapkan bisa membumikan itu.
Maka juga kepada masyarakat, pemimpin mesti memberikan contoh perbuatan
baik. Kalau iya maka masyarakat akan mengikuti perilaku yang baik juga,”
katanya.
Ganjar pun mengapresiasi gelaran upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di
tempat perenungan pertama Soekarno tentang pancasila, serta filosofi di
belakangnya.
“Diceritakan sejarahnya untuk pertama kalinya dirayakan di luar Jakarta dan di
Ende itu menurut saya membuka pikiran bagaimana sejarah ini divisualkan
dalam bentuk upacara di tempat perenungannya Bung Karno. Ini menurut saya
menjadi sesuatu yang bagus,” tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai