Anda di halaman 1dari 7

1.

Ada 4tahap pengolahan:


 DATA CODING (PEMBERIAN KODE TERHADAP DATA)
Dalam langkah ini peneliti menyusun secara sistematis data mentah atau jawaban yang ada di
dalam kuesioner ke dalam bentuk yang bisa dibaca oleh program SPSS atau dalam bentuk angka.
Contoh:
Pernyataan di dalam kuesioner. Pemberian kode
Menurut anda format penyampaian pendapat responden tentang format
materi di dalam modul.... Penyampaian materi di dalam
a. Sangat baik. Modul....
b. Baik. 1.sangat buruk
c. Cukup baik. 2.baik
d. Buruk. 3.cukup bakk
e. Sangat buruk 4. Buruk
5. Sangat buruk

Format pernyataan yang ada di dalam kuesioner diubah menjadi pernyataan titik kemudian kode huruf
yang ada di dalam kategori jawaban diubah ke dalam bentuk angka titik jika anda perhatikan, maka ada
perubahan urutan kategori jawaban. Hal ini terjadi karena variabel atau pertanyaan yang ada dalam
kuesioner di dalam pengolahan data dianggap sebagai variabel tersebut memiliki skala ordinal sehingga
jawaban sangat buruk memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan jawaban yang sangat baik. Saya
harap anda sudah memahami tentang skala, yang materi sudah dibahas dalam modul sebelumnya dan
buku materi pokok standar statistik sosial. Format yang digunakan dalam buku kode sebagai berikut:

No Nama Kategori No variabel Nama variabel Kode dan arti


jawaban kode
Pertanyaan Pertanyaan

Keterangan:

 Nomor pertanyaan: sesuai dengan nomor pertanyaan yang ada di dalam kuesioner titik
penelitian tinggal memindahkan nomor pernyataan yang ada
 Nama pertanyaan : sesuai dengan pertanyaan yang ada di dalam kuesioner. Penelitian tinggal
memindahkan semua pertanyaan yang ada.
 Kategori jawaban: sesuai dengan kategori jawaban yang ada di dalam kuesioner peneliti tinggal
memindahkan kategori jawaban yang ada
 Nomor variabel: pemberian nomor ini urut dari nomor 1 dan seterusnya. Pada prinsipnya, setiap
pertanyaan yang ada di dalam kuesioner akan menjadi variabel namun jumlah variabel bisa
menjadi lebih banyak dibandingkan jumlah pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Kondisi ini
bisa terjadi jika ada pertanyaan di dalam kuesioner yang berbentuk tabel.
 Nama variabel: format pertanyaan yang ada dalam kuesioner diubah menjadi pernyataan di
dalam buku kode
 Kode dan arti kode: pemberian kode untuk setiap kategori jawaban yang disesuaikan dengan
skala dari variabel tersebut.

B. DATA ENTRY

Dalam langkah ini penelitian memindahkan data yang telah diubah menjadi kode-kode berupa angka
sesuai dengan yang ada di dalam bentuk buku kode ke dalam program SPSS

C. DATA CLEANING

Dalam langkah ini, peneliti harus memastikan bahwa ada yang data yang sudah dientri ke dalam
program SPSS merupakan data yang sebenarnya. Dalam hal ini perlu adanya ketelitian dan akurasi data
titik untuk melakukan data cleaning, peneliti bisa melihat possible code cleaning dan kontingensi kode
cleaning possible kode cleaning adalah upaya penelitian untuk membersihkan data dari berbagai angka
yang tidak mungkin ada di dalam program. Misalnya saja, untuk variabel jenis kelamin, tentunya hanya
ada dua kode yaitu 1 kode untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan titik maka jika dalam program entry
data terdapat angka 3 maka kode itu tidak mungkin ada, Dan harus membersihkan titik untuk
membersihkan data, maka penelitian harus memilih kembali kuesioner yang ada di dalam untuk melihat
kode yang seharusnya muncul. Kontingensi kode cleaning adalah upaya peneliti untuk melihat
keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain titik biasanya ini bisa terjadi pada bentuk
pernyataan lanjutan contoh seperti contoh tentang orang yang merokok. Untuk melihat bagaimana
proses data cleaning ini kita bisa lihat jawaban responden ke dalam program SPSS

D. DATA OUTPUT

Dalam langkah ini peneliti bisa mengeluarkan hasil olahan data titik penelitian harus sudah yakin bahwa
data yang sudah benar-benar bersih. Data yang sudah diolah bisa disajikan dengan menggunakan tabel
frekuensi dan bisa juga dengan menggunakan grafik atau diagram. Untuk variabel yang univariat maka
tabel yang bisa disajikan.

Pendapatan retribusi Frekuensi Persentase

Rendah 4 40

Tinggi 6 60

Total 10 100
Untuk membuat rencana analisis data, ada beberapa format yang harus dibuat peneliti yaitu:

1. Menjabarkan variabel yang akan dideskripsikan


Dalam bagian ini peneliti merencanakan variabel yang ada yang apa saja yang akan disajikan atau
dideskripsikan ke dalam laporan. Variabel yang akan dideskripsikan biasanya dalam bentuk tabel
univariat.

2. Menjabarkan variabel yang akan dianalisis

Dalam bagian ini penelitian merencanakan variabel apa saja yang akan dianalisis penentuan variabel
yang akan dianalisis didasarkan pada variabel utama yang ada di dalam penelitian. Dan contoh yang
pada kasus yang kita gunakan maka variabel utamanya adalah tingkat pelayanan yang tingkat kepuasan
dari variabel dalam buku kode.

3. pembentukan kategori baru

Dalam bagian ini penelitian merencanakan pembentukan kategori baru terutama untuk variabel yang
memiliki kategori yang harus diubah titik di awal kita sudah tahu apa pertanyaan yang dikategorikan
jawaban ke dalam kuesioner diberikan kode berupa huruf dalam bagian inilah penelitian bisa
merencanakan kategori baru lagi bagaimana tersebut pembentukan kategori baru ini juga bisa dilakukan
untuk variabel memiliki kategori jawaban yang banyak sehingga sulit untuk diinterpretasikan dan
dianalisis

4. Pembentukan variabel baru

Dalam bagian ini peneliti merencanakan pembagian variabel-variabel ke dalam sebuah variabel utama.
Kita lihat bahwa variabel merupakan variabel mengukur variabel tingkat pelayanan sehingga tingkat
variabel itu yang nantinya akan digabungkan menjadi baru yaitu variabel tingkat pelayanan titik dalam
bagian ini kita akan menggunakan penggabungan skor atau indeks untuk menentukan skor baru bagi
kategori variabel tingkat pelayanan. Pertama kita harus tahu struktur minimal dan skor maksimal dari
masing-masing variabel pembentuk, setelah itu kita gabungkan skor minimal dan skor maksimal
tersebut untuk menentukan skor variabel tingkat pelayanan, yang masing-masing variabel skor minimal
adalah 1 dan skor maksimal adalah 2 maka skor minimal untuk variabel tingkat pelayanan adalah 4 dan
skor maksimal 8. Skor terdapat jika responden menjawab tidak untuk 4 pertanyaan yang diajukan
respon maksimal dia dapat jika respon menjawab ya untuk keempat pertanyaan yang diajukan.

(Sumber jawaban modul halaman 7.3 sampai 7.16)

2. Analisis univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap suatu variabel. Analisis univariat ini
biasanya digunakan untuk kepentingan mendeskripsikan data titik pada analisis univariat, tidak ada
perbedaan yang di signifikan antara interpretasi terhadap grafik maupun tabel frekuensi. Kita akan lihat
contoh variabel universitas dalam bentuk tabel frekuensi sebelumnya;

Jenis kelamin

Frekuensi Percent Valid Cumulative

Percent Percent

Valid. Laki-laki 102 78.5 78.5 78.5

Perempuan 28 21.5 21.5 100.0

Total 130 100.0 100.0

Dari tabel univariat mengenai jenis kelamin kita bisa interprestasikan bahwa terdapat 78,5% responden
yang berjenis kelamin laki-laki, dan hanya ada 21,5% responden yang berjenis kelamin perempuan titik
prinsip dalam melakukan interprestasi data adalah melihat presentasi terbesar dari data yang ada. Satu
hal yang perlu diingat, kita sebaiknya melihat pada kolom valid percent. Tolong carikan sudah
menghilangkan kategori yang dianggap missing values.

Analisis ini lebih cocok dengan analisis multivariat yaitu pada bagian supresor, interpretasi ,spesifikas,i
eksplanasi, reboisasi.

(Sumber jawaban modul halaman 8.3 sampai 8.17)

3. Fungsi dan jenis laporan

Fungsi laporan penelitian

Fungsi utama laporan peneliti adalah sebagai media atau dokumen komunikasi antara peneliti dengan
masyarakat ilmuwan terutama ilmuwan yang ditargetkan atau berkepentingan dengan penelitian
tersebut titik selain itu, laporan penelitian juga merupakan dokumen komunikasi peneliti dengan
masyarakat yang berkaitan dengan penelitian tersebut tanpa adanya laporan penelitian masyarakat
tidak akan pernah tahu hasil penelitian dilakukan oleh peneliti titik laporan yang disampaikan kepada
masyarakat itu meliputi masalah yang diteliti, metode yang digunakan untuk memecahkan masalah,
hasil-hasil penelitian, kesimpulan yang ditarik dari hasil-hasil penelitian tersebut, dan saran atau
rekomendasi memecah masalah atau titik dari laporan itu masyarakat membaca dapat menilai memadai
setidaknya penelitian itu serta validitas hasil dari kesimpulan penelitian yang dilaporkan titik agar dapat
berfungsi sebagai dokumen komunikasi suatu laporan peneliti harus dan jelas dan jernih dalam arti
mudah dipahami baik untuk membaca dan berkepentingan maupun yang tidak berkepentingan dengan
penelitian tersebut. Membuat laporan penelitian tidak mudah menulis laporan peneliti harus
mengupayakan panduan yang tepat antara kelinci dan ke ringkasan objektif dan kejelasan penyajian.
Pernyataan baku terbaik yang dapat dijadikan panduan penulis laporan penulis barangkali demikian:
dapatkah penelitian peneliti itu dengan melakukan laporan penelitiannya jika jawabannya tidak mungkin
karena kurang lengkap atau kurang memadai metodologi penulisan atau keterjelasan penyajian maka
laporan penelitian itu bisa dikatakan tidak memadai titik satu hal yang harus diperhatikan oleh penulis
laporan.

Jenis-jenis laporan penelitian

1. Berdasarkan tujuan
 Laporan penelitian yang harus ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian studi
Komnas seperti skripsi kompetensi dan disertasi
 Laporan penelitian yang ditulis untuk keperluan perlombaan seperti lomba karya ilmiah
dosen muda lomba karya ilmiah remaja, dan semacamnya.
 Laporan penelitian pesanan, yaitu laporan tentang penelitian memang dipesan oleh
lembaga atau institusi tertentu, misalnya laporan penelitian tentang kesehatan reproduksi
yang dipesan oleh kantor BKKBN, laporan penelitian tentang flu burung yang dipesan oleh
departemen kesehatan, dan semacamnya.
 Laporan penelitian biasa yaitu 8 penelitian dibuat oleh para peneliti yang melakukan peneliti
menurut rutin.

2. Berdasarkan panjang laporan

Berdasarkan panjang pendeknya atau singkat tidaknya laporan penelitian dapat dikelompokkan dalam
dua jenis laporan,

 Laporan lengkap yaitu laporan penelitian ditulis secara lengkap sehingga biasanya menjadi tebal.
 Laporan eksklusif yaitu laporan singkat yang biasanya ditulis untuk disampaikan kepada para
pengambil keputusan yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca laporan penelitian
lengkap selain singkat laporan eksekutif mengandung butir-butir penting yang perlu diketahui
oleh para pengambilan keputusan.

3. Berdasarkan target pembaca

Berdasarkan pembaca yang dituju, yaitu peneliti dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis laporan yaitu:

 Laporan yang bersifat akademik yaitu laporan penelitian ditunjukkan bagi pembaca kalangan
akademisi sehingga laporan ini sering banyak mengandung istilah-istilah profesi atau terminologi
yang hanya dapat dipahami oleh kalangan akademisi.
 Laporan yang bersifat populer yaitu laporan yang ditunjukkan untuk kalangan umum sehingga
laporan ini menghindari penggunaan bahasa profesi yang tidak mudah dipahami oleh kalangan
non akademisi. (Sumber jawaban modul halaman 9.2dan 9.6

4. Membuat laporan

Anda mungkin juga menyukai