Anda di halaman 1dari 15

Laporan Tugas Perencanaan dan Perancangan Produk

Meja dan Kursi 2 in 1

Disusun oleh:
Vincentius Kevin Trisanto
219120697

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TERPADU SURABAYA
SURABAYA
2022
I. Latar Belakang
Kehadiran dari meja dan kursi sangat penting dalam seluruh kegiatan manusia.
Kehadiran keduanya menjadi sesuatu yang sangat sulit dipisahkan dalam berbagai
kegiatan salah satunya adalah ketika makan. Untuk keperluan makan, tentunya kita
memerlukan meja dan kursi. Hal itu terlihat ketika hendak makan dirumah, direstauran
ataupun didepot tentunya sering dijumpai adanya meja dan kursi untuk makan. Tanpa
keduanya, tentunya kita akan sangat sulit untuk makan.
Kehadiran meja dan kursi juga diperlukan manusia pula ketika hendak
berpergian terutama ketika hendak berpergian dalam jangka waktu yang lama. Jika
hendak berpergian dalam jangka waktu yang lama, tentunya tidak dapat memungkinkan
kita untuk membawa meja dan kursi karena akan memakan tempat yang banyak di
kendaraan yang kita naiki. Misalnya saja, ketika kita berpergian ke luar kota dan
membawa makanan dari rumah untuk dimakan ketika dalam perjalanan, tentunya tidak
memungkinkan untuk membawa meja dan kursi karena akan memakan banyak tempat
dimobil yang kita miliki.
Dari contoh masalah tersebut, tentunya mengharuskan kita untuk makan di
bawah tanah yang kotor karena tidak adanya kursi ataupun meja sebagai tempat makan.
Tentunya, hal tersebut menjadi pemikiran bagi semua orang untuk makan dibawah
tanah karena ingin praktis karena jika kita duduk di kursi makan restoran atau didepot
tentunya harus membeli makanan yang ada di restoran atau depot tersebut. Sehingga,
dapat mengurangi biaya selama perjalanan yang ada.
Dari masalah tersebutlah tentunya mengharuskan kita untuk dapat membawa
barang yang sepraktis mungkin agar barang yang kita miliki dapat tertampung
dikendaraan yang kita bawa ketika berpergian. Sehingga, muncullah pemikiran dari
penulis untuk menciptakan meja dan kursi 2 in 1 yang menggabungkan fungsi dari meja
dan kursi dalam 1 produk dengan tujuan ahkir untuk dapat meminimalkan beban yang
dibawa pada saat berpergian dan dapat digunakan pula sebagai tempat bagi barang
lainnya yang akan dibawa.
II. Langkah-Langkah Value Engineering
Value Engineering merupakan suatu pendekatan sistematis dalam
mengidentifikasikan fungsi-fungsi, menetapkan nilai, dan mengembangkan gagasan
dan ide-ide untuk mendapatkan alternatif-alternatif yang digunakan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi dengan ongkos yang lebih rendah tanpa mengurangi mutu
atau nilai. Definisi VE secara umum adalah penekanan biaya proyek atau produk tanpa
menurunkan kualitas produk.
Secara umum Value Engineering terbagi dalam beberapa fase dan setiap fase
terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah didalam Value Engineering adalah
sebagai berikut:
1. Fase Informasi (Information Phase)
 Analisa Fungsi
Secara umum, meja dan kursi 2 in 1 mempunyai fungsi untuk membuat
praktis karena dapat meminimalkan ruang yang ada didalam kendaraan sehingga
dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Selain itu pula, meja dan kursi 2 in 1 juga
dapat membuat praktis pemakainya pula karena dapat dibawa dengan mudah ketika
berpergian karena memiliki bentuk yang seminimalis mungkin yang tentunya
ditopang dengan kaki meja/kursi yang sedikit pula dan juga dilengkapi dengan
pegangan diujung sehingga dapat mempermudah ketika dipegang atau dibawa.
 Prinsip kerja:
Pemikiran awal untuk membentuk sebuah desain awal terhadap produk
meja dan kursi 2 in 1 adalah membuat desain meja dan kursi yang berbentuk satu
kesatuan dengan empat kaki dibagian ujung-ujungnya. Untuk desain yang
digunakan, akan terdapat perhitungan untuk desan awal terhadap alternatif yang
ada. Hasil yang memuaskan akan menjadi produk jadi yang akan digunakan dan
hasil yang terbaik itulah akan dipresentasikan.
Produk akan berbentuk seperti puzzle yang artinya masing-masing bagian
(part) yang ada dapat dipindahkan dan disusun sendiri oleh pengguna layaknya
sebuah puzzle. Pada bagian kaki, terdapat 2 set kaki yang memiliki 2 fungsi yang
berbeda. Pada set yang pertama merupakan kaki yang berfungsi sebagai meja. Pada
set yang kedua, merupakan kaki yang berfungsi sebagai kaki. Pada bagian kaki
tersebut merupakan bagian yang dapat dipindah sesuai dengan keinginan si pemakai
meja dan kursi 2 in 1
 Diagram FAST (FAST diagram / ARGUS chart)
Diagram FAST adalah diagram yang digunakan untuk melakukan identifikasi
terhadap fungsi-fungsi dan menggambarkan kaitan antara fungsi-fungsi tersebut.
Susunan diagram FAST untuk produk meja dan kursi 2 in 1 dapat digambarkan
melalui gambar dibawah ini:

Melepas Memberikan
kaki meja tarikan
HOW / kursi terhadap Why
yang bagian yang
sudah hendak
terpasang dilepas
Menggunakan Memberi
meja dan kursi bantuan
dalam 1 struktur tenaga
yang sama Memberikan manusia
Memasang
dorongan
kaki meja /
terhadap
kursi yang
bagian yang
hendak
hendak
dipasang
dipasang
Diagram FAST Meja dan Kursi 2 in 1

2. Fase Kreatif (Creative Phase)


Perbaikan ini dilakukan dengan cara mengembangkan atau mengumpulkan
sebanyak mungkin alternatif-alternatif / ide-ide kreatif untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada. Beberapa alternatif yang muncul adalah sebagai berikut:
Pengembangan Ide-Ide Kreatif
Permasalahan
Bentuk Meja / Banyak Banyak
Ide Kursi (A) Kaki (B) Pegangan (C)
1 Elips 4 buah 2 buah
2 Lingkaran 2 buah 3 buah
3 Kotak 1 buah 4 buah

Bedasarkan ide kreatif, maka ide tersebut akan disaring menjadi satu pilihan terbaik.
Penyaringan alternatif-alternatif / ide-ide:
Alternatif Kemungkinan Keterangan
Dilaksanakan (Jawaban Tidak)
Desain Awal A1 – B1 – C1 Ya
Alternatif 1 A1 – B1 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 2 A1 – B1 – C3 Ya
Alternatif 3 A1 – B2 – C1 Ya
Alternatif 4 A1 – B2 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 5 A1 – B2 – C3 Ya
Alternatif 6 A1 – B3 – C1 Ya
Alternatif 7 A1 – B3 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 8 A1 – B3 – C3 Ya
Alternatif 9 A2 – B1 – C1 Ya
Alternatif 10 A2 – B1 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 11 A2 – B1 – C3 Ya
Alternatif 12 A2 – B2 – C1 Ya
Alternatif 13 A2 – B2 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 14 A2 – B2 – C3 Ya
Alternatif 15 A2 – B3 – C1 Ya
Alternatif 16 A2 – B3 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 17 A2 – B3 – C3 Ya
Alternatif 18 A3 – B1 – C1 Ya
Alternatif 19 A3 – B1 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 20 A3 – B1 – C3 Ya
Alternatif 21 A3 – B2 – C1 Ya
Alternatif 22 A3 – B2 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 23 A3 – B2 – C3 Ya
Alternatif 24 A3 – B3 – C1 Ya
Alternatif 25 A3 – B3 – C2 Tidak Peletakan yang susah
Alternatif 26 A3 – B3 – C3 Ya
Keterangan: Alternatif yang berwarna merah adalah alternatif yang tidak digunakan
3. Fase Analisis (Analysis Phase)
Bedasarkan alternatif yang ada, maka kriteria yang akan digunakan dalam
melakukan perbandingan adalah sebagai berikut:
1) Kekuatan
2) Keamanan
3) Ukuran

Total Nilai dari Perbandingan antara alternatif dan Kriteria adalah sebagai berikut:

Alternatif Ketepatan Kecepatan Harga Total Nilai

Desain Awal A1 – B1 – C1 12 15 18 45
Alternatif 2 A1 – B1 – C3 12 19 13 44
Alternatif 3 A1 – B2 – C1 16 14 17 47
Alternatif 5 A1 – B2 – C3 16 18 12 46
Alternatif 6 A1 – B3 – C1 9 9 24 42
Alternatif 8 A1 – B3 – C3 9 13 19 41
Alternatif 9 A2 – B1 – C1 14 19 20 53
Alternatif 11 A2 – B1 – C3 14 21 18 53
Alternatif 12 A2 – B2 – C1 18 18 19 55
Alternatif 14 A2 – B2 – C3 18 22 15 55
Alternatif 15 A2 – B3 – C1 11 13 25 49
Alternatif 17 A2 – B3 – C3 11 17 21 49
Alternatif 18 A3 – B1 – C1 14 17 21 52
Alternatif 20 A3 – B1 – C3 14 21 17 52
Alternatif 21 A3 – B2 – C1 18 19 22 59
Alternatif 23 A3 – B2 – C3 18 22 19 59
Alternatif 24 A3 – B3 – C1 11 12 28 51
Alternatif 26 A3 – B3 – C3 11 15 23 49
Keterangan: Alternatif yang berwarna biru adalah alternatif yang digunakan
Analytical Hierarchy Process (AHP)
 Faktor
Penyusunan Matrik Pendapat
Kriteria Kekuatan Keamanan Ukuran
Kekuatan 1 1/7 1/5
Keamanan 7 1 4
Ukuran 5 1/4 1

Pembobotan
Kriteria Kekuatan Keamanan Ukuran
Kekuatan 1 0,143 0,2
Keamanan 7 1 4
Ukuran 5 0,25 1
Total 13 1,393 5,2

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


Kriteria Kekuatan Keamanan Ukuran Bobot Normal
Kekuatan 0,077 0,103 0,038 0,073
Keamanan 0,538 0,718 0,769 0,675
Ukuran 0,385 0,179 0,192 0,252
Bedasarkan normalisasi bobot dan penentuan bobot prioritas, maka dapat
disimpulkan bahawa kekuatan lebih penting dari keamanan dan ukuran. Selain itu
keamanan lebih penting dari pada ukuran

Konsistensi
λmaks= 13 * 0,073 + 1,393 * 0,675 + 5,2 * 0,252
= 0,949 + 0,940 + 1,310
λmaks= 3,199

λmaks−𝑛
CI = 𝑛−1
3,199−3
= 3−1
0,199
CI =  CI = 0,0995
2
𝐶𝐼
CR = 𝑅𝐼
0,0995
= 0,9

CR = 0,111

 Alternatif Keputusan
 Pembobotan Alternatif Keputusan Terhadap Faktor Kekuatan
Kekuatan
Alternatif Desain Awal Alternatif 12 Alternatif 14 Alternatif 21 Alternatif 23
Desain Awal 1 3 5 6 2
Alternatif 12 0,333 1 4 0,2 7
Alternatif 14 0,2 0,25 1 4 6
Alternatif 21 0,167 5 0,25 1 7
Alternatif 23 0,5 0,143 0,167 0,143 1
Total 2,2 9,393 10,417 11,343 23

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


Kekuatan
Desain Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Bobot
Alternatif
Awal 12 14 21 23 Normal
Desain Awal 0,455 0,319 0,480 0,529 0,087 0,374
Alternatif 12 0,152 0,106 0,384 0,018 0,304 0,193
Alternatif 14 0,091 0,027 0,096 0,353 0,261 0,165
Alternatif 21 0,076 0,532 0,024 0,088 0,304 0,205
Alternatif 23 0,227 0,015 0,016 0,013 0,043 0,063

Konsistensi
λmaks= 2,2 * 0,374+ 9,393 * 0,193 + 10,417 * 0,165 + 11,343 * 0,205 + 23 * 0,063
= 0,823 + 1,811 + 1,723 + 2,324 + 1,447
λmaks= 8,128

λmaks−𝑛
CI = 𝑛−1
8,128−5
= 5−1
3,128
CI = 4

CI = 0,782

𝐶𝐼
CR = 𝑅𝐼
0,782
= 0,9

CR = 0,869

 Pembobotan Alternatif Keputusan Terhadap Faktor Keamanan


Keamanan
Alternatif Desain Awal Alternatif 12 Alternatif 14 Alternatif 21 Alternatif 23
Desain Awal 1 0,333 2 7 0,25
Alternatif 12 3 1 3 5 0,333
Alternatif 14 0,5 0,333 1 8 0,143
Alternatif 21 0,143 0,2 0,125 1 0,25
Alternatif 23 4 3 7 4 1
Total 8,643 4,867 13,125 25 2

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


Keamanan
Desain Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Bobot
Alternatif
Awal 12 14 21 23 Normal
Desain Awal 0,116 0,068 0,152 0,280 0,127 0,149
Alternatif 12 0,347 0,205 0,229 0,200 0,169 0,230
Alternatif 14 0,058 0,068 0,076 0,320 0,072 0,119
Alternatif 21 0,017 0,041 0,010 0,040 0,127 0,047
Alternatif 23 0,463 0,616 0,533 0,160 0,506 0,456

Konsistensi
λmaks= 8,643 * 0,149 + 4,867 * 0,230 + 13,125 * 0,119 + 25 * 0,047 + 2 * 0,456
= 1,284 + 1,119 + 1,561 + 1,168 + 0,901
λmaks= 6,034
λmaks−𝑛
CI = 𝑛−1
6,034−5
= 5−1
1,034
CI = 4

CI = 0,258

𝐶𝐼
CR = 𝑅𝐼
0,258
= 0,9

CR = 0,287

 Pembobotan Alternatif Keputusan Terhadap Faktor Ukuran


Ukuran
Desain Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif
Alternatif
Awal 12 14 21 23
Desain Awal 1 3 0,167 0,125 4
Alternatif 12 0,333 1 7 0,2 3
Alternatif 14 6 0,143 1 0,5 4
Alternatif 21 8 5 2 1 7
Alternatif 23 0,25 0,333 0,25 0,143 1
Total 15,583 9,476 10,417 1,968 19

Normalisasi Bobot dan Penentuan Bobot Prioritas


Ukuran
Desain Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Bobot
Alternatif
Awal 12 14 21 23 Normal
Desain Awal 0,064 0,317 0,016 0,064 0,211 0,134
Alternatif 12 0,021 0,106 0,672 0,102 0,158 0,212
Alternatif 14 0,385 0,015 0,096 0,254 0,211 0,192
Alternatif 21 0,513 0,528 0,192 0,508 0,368 0,422
Alternatif 23 0,016 0,035 0,024 0,073 0,053 0,040
Konsistensi
λmaks= 15,583 * 0,134 + 9,476 * 0,212 + 10,417 * 0,192 + 1,968 * 0,422 + 19 * 0,04
= 2,091 + 2,006 + 2,001 + 0,830 + 0,762
λmaks= 7,690

λmaks−𝑛
CI = 𝑛−1
7,690−5
= 5−1
2,690
CI = 4

CI = 0,673

𝐶𝐼
CR = 𝑅𝐼
0,673
= 0,9

CR = 0,747

Matriks Pendapat Gabungan


Kekuatan Keamanan Ukuran Bobot
Tujuan Peringkat
0,073 0,675 0,252 Normal

Desain Awal 0,374 0,149 0,134 0,161 3


Alternatif 12 0,193 0,230 0,212 0,223 2
Alternatif 14 0,165 0,119 0,192 0,141 5
Alternatif 21 0,205 0,047 0,422 0,153 4
Alternatif 23 0,063 0,456 0,040 0,322 1
Bobot gabungan dari masing-masing alternatif keputusan adalah:
 Desain Awal:
0,073 * 0,374 + 0,675 * 0,149 + 0,252 * 0,134 = 0,161
 Alternatif 12:
0,073 * 0,193 + 0,675 * 0,230 + 0,252 * 0,212 = 0,223
 Alternatif 14:
0,073 * 0,165 + 0,675 * 0,119 + 0,252 * 0,192 = 0,141
 Alternatif 21:
0,073 * 0,205 + 0,675 * 0,047 + 0,252 * 0,422 = 0,153
 Alternatif 23:
0,073 * 0,063 + 0,675 * 0,456 + 0,252 * 0,040 = 0,322

Berdasarkan hasil dari analisa dari pemilihan alternatif untuk pemilihan meja dan
kursi 2 in 1 dengan berbagai kriteria yang telah ditetapkan, maka didapatkan hasil
bahwa alternatif 23 yang menjadi pilihan utama karena memiliki bobot normal
yang paling besar dari pada alternatif lainnya.

4. Fase Pengembangan dan Rekomendasi (Development and Recommendations


Planning Phase)
Perbandingan antara meja dan kursi 2 in 1 pada rancangan awal dengan
alternatif baru (alternatif 23) adalah sebagai berikut:
Komponen Alat Alat Lama Alat Baru
(Desain Awal) (Alternatif 23)
Bentuk Meja / Kursi Elips Kotak
Banyak Kaki 4 buah 2 buah
Banyak Pegangan 2 buah 4 buah
Bedarkan perbandingan antara alat lama dengan alat yang baru, maka
disusunlah meja dan kursi 2 in 1 dengan spesifikasi memiliki bentuk kotak,
memiliki banyak kaki yang berjumlah 2 buah dan memiliki banyak pegangan yang
berjumlah 4 buah.

III. Perancangan Produk


1. Analisis Ergonomi
Dalam pembutan Meja dan Kursi 2 in 1 terdapat beberapa objek yang akan
dihitung yaitu panjang meja / kursi, lengkungan meja / kursi (karena yang baru akan
berbentuk elips), kaki meja / kursi dan pegangan.
Pada objek panjang meja / kursi menggunakan persentil 5% agar ketika
berpergian, tidak memakan banyak tempat dikendaraan serta lebih mudah disimpan.
Dimensi tubuh yang digunakan adalah lebar panggul, karena tidak hanya berfungsi
sebagai meja saja tetapi juga berfungsi sebagai tempat duduk untuk 1 orang.
Pada objek lebar meja / kursi, menggunakan persentil 5% agar tidak memakan
banyak tempat ketika dibawa berpergian. Dimensi tubuh yang digunakan adalah jarak
dari Lipat Lutut (popliteal) ke Pantat agar dapat membuat benda dapat diduduki oleh
manusia.
Pada objek tinggi meja / kursi, menggunakan persentil 5% agar ketika
berpergian tidak memakan tinggi terlalu banyak, serta dapat memudahkan bagi yang
pendek untuk dapat menggunakan meja / kursi tanpa merasa ada kesulitan. Dimensi
tubuh yang digunakan adalah jarak dari siku ke ujung jari agar dapat memudahkan
pengguna ketika memanfaatkan objek sebagai tempat makan.
Pada objek kaki kursi, menggunakan persentil 5% agar ketika berpergian tidak
memakan banyak tempat serta lebih mudah disimpan. Dimensi tubuh yang digunakan
adalah tinggi lipat lutut (popliteal) agar dapat menimbulkan rasa nyaman bagi pengguna
ketika objek digunakan.
Pada objek kaki meja, menggunakan persentil 5% agar dapat mempermudah
bagi yang memiliki postur tubuh yang pendek ketika hendak menjangkau barang yang
ada dimeja. Dimensi tubuh yang digunakan adalah tinggi lutut agar tidak memakan
tinggi yang banyak dikendaraan dan dapat mempermudah dalam menjangkau barang.
Pada objek pegangan menggunakan persentil 50% agar dapat dipegang oleh
seluruh orang tidak hanya yang memiliki tangan yang kecil, tetapi juga dapat dipegang
oleh seluruh orang tanpa terkecuali. Dimensi tubuh yang digunakan adalah lebar
tangan.
Dalam perhitungan ergonomi, terdapat penggunaan x rata-rata dan standar
deviasi. Penggunaan x rata-rata dan standar deviasi untuk setiap dimensi bersumber
dari link:
https://antropometriindonesia.org/index.php/detail/artikel/4/10/data_antropometri

2. Ukuran
Bagian atas
Panjang Meja = x rata-rata – 1,645 * σx + Allowance
= 21,65 – 1,645 * 6,49 + 4 cm
Panjang Meja = 14,974  dibulatkan menjadi 15 cm

Lebar Meja = x rata-rata – 1,645 * σx + Allowance


= 30,1 – 1,645 * 5,94 + 3 cm
Lebar Meja = 23,3287  dibulatkan menjadi 23 cm
Tinggi Meja = x rata-rata – 1,645 * σx + Allowance
= 26,66 – 1,645 * 8,43 + 3 cm
Tinggi Meja = 15,7927  dibulatkan menjadi 16 cm

Bagian bawah
Kaki Kursi = x rata-rata – 1,645 * σx + Allowance
= 31,03 – 1,645 * 5,49 + 3 cm
Kaki Kursi = 24,999  dibulatkan menjadi 25 cm

Kaki Meja = x rata-rata – 1,645 * σx + Allowance


= 36,16 – 1,645 * 7,27 + 6 cm
Kaki Meja = 30,2009  dibulatkan menjadi 30 cm

Pegangan = x rata-rata + Allowance


= 3,69 + 0,5 cm
Pegangan = 4,19  dibulatkan menjadi 4 cm

3. Gambar Autocad
Bedasarkan analisis ergonomi dan ukuran dengan menggunakan rumus ergonomi,
maka dapat disimpulkan objek yang akan disusun pada autocad beserta ukurannya.
Objek Persentil Dimensi Tubuh Ukuran
Bagian Atas
Panjang 5% Lebar panggul 15 cm
Lebar 5% Jarak dari Lipat Lutut 23 cm
(popliteal) ke Pantat
Tinggi 5% Jarak dari siku ke ujung jari 16 cm
Bagian Bawah
Kaki Meja 5% Tinggi lipat lutut 25 cm
(popliteal)
Kaki Kursi 5% Tinggi lutut 30 cm
Pegangan 50% Lebar tangan 4 cm
Alternatif yang terpilih yaitu alternatif 23 akan digambar melalui aplikasi Autocad.
Desain yang terpilih akan dilampirkan melalui apliaksi Autocad.

IV. Kesimpulan
Produk yang hendak dibuat adalah meja dan kursi 2 in 1. Latar belakang
terciptanya produk meja dan kursi 2 in 1 adalah untuk menghindari banyaknya bawaan
yang dibawa dalam kendaraan, terlihat ribet pada saat dibawa dan untuk menghindari
situasi kotor ketika hendak makan dipinggir jalan ataupun di trotoar.
Dalam pembuatannya, menggunakan metode Value Engineering (VE) dimana
metode ini memiliki beberapa fase didalamnya. Produk ini adalah produk praktis bagi
penggunanya yang mudah dibawa dan tidak banyak memakan tempat di kendaraan.
Prinsip kerjanya adalah seperti puzzle yang artinya mudah dipasang dan dilepas ketika
hendak digunakan.
Untuk menciptakan produk yang terbaik, terdapat beberapa pilihan alternatif
yang akan dipilih, kemudian alternatif tersebut akan disaring menjadi 5 alternatif
terbaik. Setelah itu, 5 alternatif terbaik akan dianalisis dengan menggunakan metode
AHP dan didapatkan alternatif 23 sebagai alternatif yang terbaik.
Setelah mendapatkan alternatif yang terbaik, akan dibuatlah desain Autocad
yang sebelum dibuat akan diukur ukurannya dengan menggunakan perhitungan
ergonomi agar dapat digunakan oleh semua penggunanya. Setelah itu akan disusunlah
Autocad dengan memperhatikan perhitungan ergonomi.

Anda mungkin juga menyukai