Disusun oleh:
PENDAHULUAN
Kebutuhan lain yang tingkat penggunaannya cukup tinggi adalah meja. Dalam
aktivitas sehari-hari meja merupakan sebuah produk yang sangat umum digunakan.
Meja juga merupakan sarana penunjang yang sering dijumpai dan digunakan baik
bagi pelajar untuk belajar atau juga kebutuhan dalam perkantoran sebagai alat
penunjang dalam bekerja, dan masih banyak lagi penggunaan dari produk meja
lainnya.
1. Bagaimana proses pembuatan produk meja Echool ART dan kursi Echool Plus
6?
2. Bagaimana perancangan Tata Letak Fasilitas yang baik dalam memproduksi
meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6 sehingga produksi yang dilakukan
menjadi efektif dan efisien.
1. Mengetahui cara proses pembuatan meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6
sesuai dengan keilmuan yang ada.
2. Mengetahui lagkah-langkah yang dilakukan dalam merancang pabrik yang baik
dalam memproduksi meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6.
Studi pustaka yang dilakukan berisikan berbagai macam hal yang perlu diketahui
dalam proses perancangan pabrik, hal tersebut diantaranya:
Meja & Kursi Chitose yang diproduksi oleh PT XYZ adalah salah satu produk
meja & kursi yang paling banyak digunakan pada instansi pendidikan. Meja & kursi
3
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
ini digunakan biasanya sebagai fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar di instansi
pendidikan seperti sekolah atau kampus. Meja & kursi ini memiliki keunggulan yang
terletak pada alas meja yang bisa diatur tegak lurusnya dan kursi yang terbuat dari
kayu dan didesain agar tidak mudah terkena rayap.
1.4.1 Produk
4
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Produk set meja dan kursi ini menggunakan meja dengan tipe Echool ART.
Meja ini memiliki desain yang simple, namun memiliki berbagai macam fungsi untuk
menunjang kenyamanan penggunanya, diantaranya yaitu papan meja yang bisa diatur
sudutnya sehingga dapat menyesuaikan dengan postur tubuh pengguna dan juga
memiliki meja kecil untuk menunjang penggunanya jika menggunakan mouse saat
memakan komputer atau laptop.
Produk set meja dan kursi ini menggunakan kursi dengan tipe Echool plus 6.
Kursi ini memiliki desain yang sederhana namun dengan ukuran yang sangat ringkas,
sehingga cocok untuk digunakan di berbagai macam ruangan.
1.4.2 Mesin
Berikut ini merupakan berbagai macam mesin dan peralatan yang digunakan
perusahaan dalam proses produksi Meja dan Kursi Echool ART,:
A. Circular Saw
5
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Mesin ini digunakan untuk memotong raw material baik berupa pipa yang
digunakan sebagai rangka meja dan kursi produk maupun memotong komponen raw
material lain yang berukuran panjang.
B. Shearing Machine
C. Mesin Bor
6
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Merupakan mesin yang digunakan untuk melubangi komponen pada meja dan
kursi yang nantinya digunakan sebagai lubang pengikatan komponen satu dengan
yang lainnya.
D. Mesin Bending
India Mart
Yaitu mesin yang digunakan untuk menekuk pipa menjadi berbagai macam
bentuk dengan sudut yang bisa diatur sesuai dengan drawing komponen penyusun
produk meja dan kursi.
7
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
E. Benchwork
F. Welding Machine
AliExpress
8
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Yaitu mesin yang digunakan untuk proses las antar komponen berbahan besi
sehingga setiap komponen dapat menempel dengan kuat.
H. Spray Gun
9
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
10
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
BAB II
RISET PASAR
2.1 AGREGASI
2.2 FORECASTING
11
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat komplek
dan dinamis karena permintaan tersebut akan tergantung dari keadaan sosial,
ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing, dan produk substitusi. Oleh
karena itu, peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di masa lalu
serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.
2. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bulan.
Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman
modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang.
12
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian
material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu (Saputro dan Asri, 2000:148):
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari
penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil
penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat para
ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.
2.3 DISAGREGASI
13
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
14
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Material yang akan di proses diletakkan diatas garis horizontal yang menunjukkan
bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya
pembuatan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut sesuai
dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan opersai.
6. Untuk memperoleh peta proses operasi yang baik, produk yang biasanya paling
banyak memerlukan operasi, harus dipetaka terlebih dahulu. Dipetakan dengan
15
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
16
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan
produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa
lama waktu yang diperlukan untuk rrrengerjakan setiap kegiatan produk tersebut.
17
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Multi Product Proses Chart (MPPC) merupakan suatu peta yang digunakan untuk
menganalisa aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan
pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan peta proses operasi. Fungsi dari peta
ini yaitu untuk menunjukan keterkaitan produksi antar komponen atau antar produk
mandiri, bahan, bagian, pekerjan, atau kegitatan. (Mercubuana, 2012).
Tujuan dari pembuatan Multi Product Proses Chart (MPPC) yaitu untuk dapat
memahami aliran proses produksi suatu produk secara keseluruhan beserta dengan
total waktu pengoperasian mesin yang digunakan. Berdasarkan Multi Product Proses
Chart (MPPC) tersebut akan dipelajari dan dianalisis dua hal yang memiliki pengaruh
yang cukup signifikasi dalam perencanaan tata letak seperti (Sritoo, 2003):
a) Aliran balik dimana dalam hal ini ditunjukan dengan adanya aliran balik
akibat fasilitas produksi tidak di tempatkan sesuai dengan urutan proses.
Aliran balik dalamproses perencanaan tata letak merupakan indikator penting
karena hal tersebut akan menunjukan langkah pemindahan material yang sama
sekali tidak efisien.
b) Pengelompokan pola aliran yaitu pengelompokan komponen yang memiliki
urutan proses pengerjaan dan menggunakan mesin yang sama. Hal ini akan
penting dalam penyusunan tata letak berdasarkan pengelompokan proses
produksi.
18
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan simbol- simbol
yang di gunakan pada OPC, antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan.
Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses
operasi perkomponen.Adapun maksud dan tujuan dari MPPC adalah:
a) Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin
d) Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam perbaikan
sistem
BAB III
19
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau
meningkatkan efisiensi kerja.
Layout produksi (tata letak atau tata ruang di dalam tempat produksi) adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang
efektif dan efisien. Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari
keseluruhan tata fasilitas industri yang berada di dalamnya, termasuk bagaimana
personelnya ditempatkan, operasi Gudang, pemindahan material dan alat pendukng
lain sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada
dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan, dengan layout yang baik
di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying (daya beli) bagi konsumen.
Menurut Fred E. Mayer dalam bukunya “Plant Layout And Material Handling”
(1993:1) menyatakan bahwa: “Plant layout is the organization of the companies
physical facilities to promote the efficiently use of equipment, material, people and
energy” yang artinya: “Tata letak pabrik adalah pengorganisasian fasilitas fisik
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan, bahan, orang dan
energi”. Adapun menurut Pangestu Subagyo (2000;9) pengertian Plant Layout adalah
“Layout pabrik adalah tata letak atau ruang. Artinya cara penempatan fasilitas-
fasilitas yang digunakan dalam pabrik. Fasilita-fasilitas tersebut misalnya mesin, alat
produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil dan
alat pengawasan”.
20
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Bangunan dapat dirancang untuk menarik para karyawan, agar motivasi dan
produktivitas mereka lebih tinggi dalam pencapaian tujuan. Bentuk - bentuk
bangunan diantaranya: bangunan bawah tanah yang biasanya digunakan sebagai
gudang, bangunan tipe - kampus yang memerlukan tanah yang luas, dan bentuk -
bentuk khusus.
Jenis bangunan ini terjadi akibat kurangnya lahan dan biaya untuk
memperluas lahan sangat tinggi, sehingga timbul ide untuk memanfaatkan setiap
meter persegi lahan sehingga paling tidak dapat digunakan untuk berbagai macam
jenis kegiataKelemahan dari bangunan tipe ini adalah memerlukan alat tambahan
untuk menghubungkan satu lantai dengan lantai yang lain, sehingga memerlukan
biaya tambahan untuk melengkapi alat tambahan tersebut. Dan juga untuk bangunan
bertingkat lantai harus memiliki kekuatan untuk menahan beban berat dari aktivitas
produksi.
21
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
3.3.3 Keamanan
22
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Berdasarkan jumlah diatas, maka akan diperoleh data kebutuhan luas lantai untuk:
1. Alat angkut.
2. Cara pengangkutan.
23
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
3. Shipping (gudang barang jadi) Kegunaan luas lantai adalah digunakan dalam
perhitungan ongkos material handling (OMH) antar departemen, sesuai dengan
luas lantai hasil perhitungan.
(Hasil perhitungan luas lantai fabrikasi dan assembling terlampir pada lampiran)
Luas lantai gudang bahan baku ini terdiri dari model tumpukan dan rak.
Untuk memberi gambar
24
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai gudang barang jadi
(Shipping) antara lain adalah: nomor komponen, nama komponen dan tipe barang
jadi. Luas lantai gudang barang jadi harus diperhitungkan untuk dijadikan tempat
penyimpanan produk yang sudah jadi. Pada gudang barang jadi terdapat 2 komponen,
yaitu meja belajar yang sudah menggunakan kemasan dan lantai untuk kemasan
sendiri, tanpa isi. Langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi adalah
sebagai berikut:
1. Tentukan ukuran kemasan yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk tempat
produk jadi perusahaan.
2. Tentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk
periode tertentu didasarkan pada produksi per jam dari perusahaan. 3. Tentukan
volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode
tertentu.
3. Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.
4. Tentukan Allowance.
(Hasil perhitungan luas lantai receiving dan shipping terlampir pada lampiran)
25
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
BAB IV
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan usaha
adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana badan usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.
4.2.1 Koperasi
4.2.2 BUMN
A. Perjan
26
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Perjan adalah bentuk usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan
model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan- perjan tersebut
sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT. KAI
B. Perum
C. Persero
Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh negara atau
daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negarayang dipisahkan berupa saham- saham. Persero dipimipin oleh direksi,
sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
<nama perusahaan> (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Ciri-ciri Persero adalah :
27
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
D. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal
33, bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Persekutuan Komanditer.
E. Perseroan Terbatas
Badan usaha yang tidak berbadan hukum merupakan suatu badan usaha
yang tidak memiliki memisahkan yang tegas antara harta kekayaan pribadi
pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha. Apakah terdapat
kekurangan bila badan usaha tidak memisahkan harta kekayaan pribadi
pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha ?
28
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
berbadan hukum. Oleh karena itu, pembentukan badan usaha yang tidak
berbadan hukum dibentuk untuk pengusaha-pengusaha yang menjalankan
kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
b. Tipe Kerucut
29
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
30
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4.4.1 Direksi
Tugas direksi secara umum adalah menentukan suatu usaha yang bakal
dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada bagian ini juga yang menentukan sebuah
kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. Dengan begitu,
direksi adalah pemegang kendali penuh atas perusahaan dan bertanggung jawab
secara total terhadap kemajuan perusahaan.
31
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
1. Memiliki pengalaman yang luas, memiliki rekam jejak yang baik dan
menunjukkan keberhasilan dalam karir
2. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perusahaan yang akan dipimpin
3. Memiliki pemahaman dalam tata kelola perusahaan dan manajemen
4. Memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan kebijakan strategis untuk
perkembangan perusahaan
5. Memiliki integritas tinggi
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Memiliki dedikasi yang tinggi untuk mengembangkan dan memajukan
perusahaan
4.4.3 Sekretaris
1. Pendidikan minimal S1
2. Wanita
3. Berpenampilan Menarik
32
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
8. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi
1. Minimal S1 Teknik.
33
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Diutamakan Laki-laki.
4. Maksimal 45 tahun.
1. Berusia 30 – 40 tahun
34
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Memberi laporan terhadap barang yang sudah terkirim kepada manajer logistik
3. Menentukan cara terbaik dalam mengirim barang agar efektif dan efesien.
35
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Pria
5. Beribawa
36
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
1. 7-10 tahun posisi yang semakin bertanggung jawab dalam sumber daya manusia,
sebaiknya di industri serupa di dua perusahaan yang berbeda.
37
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
reqruitment.
38
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
5. Menangani semua keluhan yang dibuat oleh karyawan dan harus melihat
semua keluhan dengan cara yang tidak memihak.
6. Merancang program dan acara yang akan meningkatkan moral karyawan dan
pada gilirannya meningkatkan produktivitas.
7. Mempekerjakan karyawan untuk perusahaan dan mereka harus mengatur
orientasi dan pelatihan mereka.
8. Mengawasi semua pemutusan hubungan kerja karyawan.
11. Mengelola semua karyawan di departemen mereka dan harus melaporkan semua
kejadian besar di perusahaan kepada manajemen.
12. Melihat semua masalah hukum perusahaan.
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian Personalia antara lain:
39
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Membuat database karyawan, payroll, dan pembayaran benefit lain seperti data
pinjaman dan cuti.
5. Mengoordinasikan dan menyosialisasikan arahan dan kebijakan perusahaan
kepada semua karyawan
6. Mempersiapkan segala surat yang berkaitan dengan SDM yang ditujukan kepada
pihak di dalam maupun di luar perusahaan (internal letter dan outgoing letter)
7. Membuat pembaharuan data (update dan record data)
40
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
41
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
10. Mengevaluasi Standard and Operating Procedures (SOPs) yang terkait dengan
pengelolaan keuangan dan teknologi informasi yang telah disusun.
11. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi
yang terintegrasi.
12. Menyusun indikator kinerja kunci di bidang keuangan, akuntansi, dan
manajemen risiko.
13. Membuat laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur
Utama.
42
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
yang dibutuhkan.
4. Mengatur dan menetapkan batasan keluarnya kas perusahaan.
43
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
44
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
10. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas
hasil produksi
Spesifikasi menjadi Manager SHE antara lain:
45
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
11. Memahami dan mengamalkan UU No. 1 THn 1970 dan peraturan terkait
tentang K3.
12. Mampu melakukan inspeksi HSE, melaksanakan program inspeksi HSE, dan
melaporkan inspeksi HSE.
Spesifikasi menjadi Manager SHE antara lain:
4.4.21 Staf K3
46
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
1. Meninjau usulan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dari seluruh
Staf di Direktorat Produksi dan mengajukannya di dalam rapat Direksi dan rapat
Komisaris
47
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
11. RKAP berjalan lancar dan dapat mendukung aktivitas perusahaan secara internal
maupun eksternal
12. Strategi Produksi berjalan efektif dan efisien
48
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tugas dan wewenang Kepala Bagian Proses Produksi adalah sebagai berikut:
4. Memiliki jiwa disiplin, jujur dan bertanggung jawab serta loyalitas yang tinggi
terhadap perusahaan
purchasing.
49
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
industry.
1. Mendata menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan yang berasal dari
marketing.
2. Berkoordinasi dengan bagian marketing dalam melakukan penyelesaian
masalah permintaan.
3. Menjalankan tugas sesuai dengan keputusan yang telah dibuat oleh manager
ppic.
vendor.
50
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
3. Bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan tren keinginan konsumen.
4. Menyiapkan dokumen pendaftaran perizinan yang diperlukan.
Specification:
4. Teliti dan memiliki sikap yang baik serta berkemampuan berkomunikasi yang
baik.
4.4.28 Staf QC
51
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
industry.
8. Teliti dan memiliki sikap yang baik serta berkemampuan berkomunikasi yang
baik.
52
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tugas dan wewenang Manager Sales and Marketing adalah sebagai berikut:
53
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Dapat membuat, menyusun dan mengerjakan konsep dan kerangka kerja yang
berhubungan dengan penjadwalan, aplikasi, pengawasan dan pengembangan.
5. Mampu merencanakan, mengadakan dan mengatur negosiasi dengan pihak-
pihak lain.
6. Mampu dan aktif berbahasa Inggris
54
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Tugas dan wewenang Kepala Bagian Sales and Marketing adalah sebagai
berikut:
1. Menjalankan tugas dan perintah yang diberikan oleh kepala bagian sales and
marketing.
2. Menjalin serta dapat menjaga hubungan baik dengan para customer.
2. Memiliki pengalaman kerja dalam bidang yang terkait minimal 1 tahun kerja.
55
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Good looking
3. Memiliki jiwa disiplin, bertanggung jawab, ramah, sopan dan dapat dipercaya.
5. Good looking
56
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
57
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Melakukan administratif
5. Memiliki komunikasi yang baik, bisa menggunakan bahasa asing menjadi nilai
plus.
12. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.
2. Memastikan kebersihan lingkungan kerja (ruang kerja, lobby dan semua area
perusahaan)
58
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
3. Menangani proses pengadaan dan distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya
(meja, kursi, laptop, komputer, dll)
4. Mengontrol pekerjaan Security dan Cleaning Service, pengaturan jadwal
Security
4.4.38 Manager It
59
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Memperhatikan detail
10. Motivasi karir dan kemauan untuk melanjutkan lebih jauh pengetahuan dan
kemampuan
11. Awareness pada isu terkini yang mempengaruhi industri dan teknologi
60
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal
tersebut.
3. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware &
software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-
drives external, dll.
4. Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service
Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.
5. Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk
kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
6. Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan
departemen regular.
61
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
62
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
63
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
64
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Pemilihan lokasi yang akan dijadikan pabrik PT. XYZ yaitu berada di
panyingkiran, kabupaten majalengka jawa barat. Praktikan memilih lokasi ini sebagai
pabrik PT. XYZ dikarenakan beberapa pertimabangan, yaitu:
2. Dekat dengan akses jalan provinsi (3.7 Km) strategis dalam distribusi transportasi darat.
65
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Gambar 4.5 Jarak Lokasi PT. XYZ dengan akses jalan raya provinsi
(Sumber: pengolahan data)
3. Dekat dengan gerbang tol kertajati (12 Km) dan tol cisundawu (masih tahap
pembangunan) sehingga strategis dalam pendistribusian produk atau bahan ke/dari
jabodetabek/bandung raya.
66
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
4. Dekat dengan pelabuhan cirebon (1.5 jam) memudahkam dalam transportasi distribusi
antar pelabuhan.
67
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
5. UMR yang masih relatif rendah ( Rp 2.009.000,-) sehingga tidak banyak membebani
keuangan perusahaan dalam penggajian karyawan
Tabel 4.1 Umr Daerah Jawa Barat
68
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
BAB V
MATERIAL HANDLING
2. Pemindahan bahan yang terjadi di proses satu jenis mesin menuju satu jenis
mesin yang lainnya.
69
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Bentuk dan jenis material serta ukuran luasnya disesuaikan dengan daya tampung
alat angkut.
B. Jarak pengankutan
C. Cara Pengangkutan
1. Telusuri OPC sejak proses yang paling awal, kemudian dapat ditentukan urutan
proses pengangkutan dari …… ke ……
70
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Isi kolom dari, maka sebelum mengisi yang berikutnya terlebih dahulu diisi
kolom ke yang merupakan kelompok tujuan, sesuai aliran yang terjadi.
71
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
2. Jumlah total ongkos setiap baris dan setiap kolom juga total ongkos secara
keseluruhan.
Tabel Skala Prioritas adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas
antara departemen atau mesin dalam suatu lintas atau layout produksi. Referensi
Tabel Skala Prioritas didapat dari perhitungan Outflow-Inflow, dimana prioritas
diurutkan berdasarkan harga koefisien ongkosnya.
72
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
73
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
BAB VI
ANALISIS HASIL PENEMPATAN DIAGRAM DAN AKTIVITAS
74
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalamARC
diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan demikian
berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan
juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas
mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata
letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). Area
Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity
Relationship Chart dan Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation
Diagramnya. Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global,
informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar
visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir
dari penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC
dan AAD merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan
ruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus dipenuhi.
75
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
BAB VII
ANALISIS, KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 ANALISIS
Pada Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas ini kami menyelesaikan OPC
dan Routing Sheet, MPPC kursi dan meja E-Chool ART. Pada saat membuatnya
lebih mempertimbangkan dalam hal biaya dengan tidak menyampingkan proses
yang efektif dan efisien. Riset pasar menyajikan urut-urutan mesin/peralatan,
proses dan operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas
mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah kebutuhan bahan/mesin/peralatan.
Dengan melihat Tabel 8.1 Hasil Luas Lantai Kantor dan Tabel 8.2 Hasil Luas
Lantai produksi, hasil luas lantai kantor 17496,27 m2 dan Luas lantai produksi
2105,8 m2.
76
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
UMR Kota Majalengka tidak menjadi yang tertinggi dan tidak juga terendah
diantara kota-kota di Jawa Barat
77
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
7.2 KESIMPULAN
78
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
79
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
7.3 SARAN
Saran yang dapat diambil dari praktikum perancangan tata letak fasilitas ini
adalah:
80