Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN AKHIR (UAS)

PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK & FASILITAS

Nama Instruktur : Tiaradia Ihsan S.T, M.T

Disusun oleh:

Putri Sekartaji (0520124016)

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor: 112/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2015
BANDUNG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar ke-4


di dunia, dengan jumlah penduduk yang terbilang cukup besar yaitu sekitar 260 juta
penduduk. Sumber daya manusia di Indonesia dalam aktivitas sehari-hari
membutuhkan banyak sarana penggunaan kursi dalam proses belajar, bekerja dan
beberapa aktivitas lainnya. Keberadaan kursi ini tentunya membantu dalam kegiatan
tersebut sebagai fasilitas pelengkap yang harus disediakan. Kursi yang digunakan
tentu memiliki berbagai jenis dan model tergantung pada kebutuhan dan fungsi dari
kursi tersebut.

Kebutuhan lain yang tingkat penggunaannya cukup tinggi adalah meja. Dalam
aktivitas sehari-hari meja merupakan sebuah produk yang sangat umum digunakan.
Meja juga merupakan sarana penunjang yang sering dijumpai dan digunakan baik
bagi pelajar untuk belajar atau juga kebutuhan dalam perkantoran sebagai alat
penunjang dalam bekerja, dan masih banyak lagi penggunaan dari produk meja
lainnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, PT XYZ melihat peluang bisnis untuk membuat


kedua produk tersebut karena tingginya permintaan akan kedua produk tersebut.
Permintaan kursi banyak dilakukan oleh universitas dan beberapa lembaga
pendidikan non formal untuk menunjang aktivitas belajar mengajar di dalam kelas.
Meja belajar yang merupakan pasangan dari kursi belajar dimana permintaan kedua
produk tersebut akan selalu dibutuhkan dalam proses belajar baik dalam pendidikan
formal maupun non formal, pasar penjualannya pun tidak hanya terbatas di dalam
negeri, tetapi juga dengan kualitas yang bersaing kedua produk ini mampu di ekspor
untuk kebutuhan global (pasar asing).
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka


identifikasi masalah yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan produk meja Echool ART dan kursi Echool Plus
6?
2. Bagaimana perancangan Tata Letak Fasilitas yang baik dalam memproduksi
meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6 sehingga produksi yang dilakukan
menjadi efektif dan efisien.

1.3 TUJUAN STUDI LITERATUR

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah


dilakukan, maka tujuan yang ingin didapatkan dari praktikum ini yaitu:

1. Mengetahui cara proses pembuatan meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6
sesuai dengan keilmuan yang ada.
2. Mengetahui lagkah-langkah yang dilakukan dalam merancang pabrik yang baik
dalam memproduksi meja Echool ART dan kursi Echool Plus 6.

1.4 STUDI PUSTAKA

Studi pustaka yang dilakukan berisikan berbagai macam hal yang perlu diketahui
dalam proses perancangan pabrik, hal tersebut diantaranya:

a) Deskripsi produk kursi dan meja chitose

Meja & Kursi Chitose yang diproduksi oleh PT XYZ adalah salah satu produk
meja & kursi yang paling banyak digunakan pada instansi pendidikan. Meja & kursi

3
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

ini digunakan biasanya sebagai fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar di instansi
pendidikan seperti sekolah atau kampus. Meja & kursi ini memiliki keunggulan yang
terletak pada alas meja yang bisa diatur tegak lurusnya dan kursi yang terbuat dari
kayu dan didesain agar tidak mudah terkena rayap.

1.4.1 Produk

Gambar 1.1 Meja dan Kursi Echool ART


(Sumber: Chitose.com, 2021)

A. Meja Echool ART

4
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 1.2 Dimensi produk meja Echool ART


(Sumber: Chitose.com, 2021)

Produk set meja dan kursi ini menggunakan meja dengan tipe Echool ART.
Meja ini memiliki desain yang simple, namun memiliki berbagai macam fungsi untuk
menunjang kenyamanan penggunanya, diantaranya yaitu papan meja yang bisa diatur
sudutnya sehingga dapat menyesuaikan dengan postur tubuh pengguna dan juga
memiliki meja kecil untuk menunjang penggunanya jika menggunakan mouse saat
memakan komputer atau laptop.

B. Kursi Echool Plus 6

Gambar 1.3 Dimensi produk kursi Echool Plus 6


(Sumber: Chitose.com, 2021)

Produk set meja dan kursi ini menggunakan kursi dengan tipe Echool plus 6.
Kursi ini memiliki desain yang sederhana namun dengan ukuran yang sangat ringkas,
sehingga cocok untuk digunakan di berbagai macam ruangan.

1.4.2 Mesin

Berikut ini merupakan berbagai macam mesin dan peralatan yang digunakan
perusahaan dalam proses produksi Meja dan Kursi Echool ART,:

A. Circular Saw

5
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 1.4 Circular Saw Machine


(Sumber: Monotaro.id, 2021)

Mesin ini digunakan untuk memotong raw material baik berupa pipa yang
digunakan sebagai rangka meja dan kursi produk maupun memotong komponen raw
material lain yang berukuran panjang.

B. Shearing Machine

Gambar 1.5 Shearing Machine


(Sumber: India Mart, 2021)

Shearing Machine merupakan mesin yang digunakan untuk untuk memotong


lempengan besi (plat besi) yang berukuran besar menjadi potongan-potongan kecil.

C. Mesin Bor

6
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 1.6 Mesin Bor


(Sumber: Alibaba, 2021)

Merupakan mesin yang digunakan untuk melubangi komponen pada meja dan
kursi yang nantinya digunakan sebagai lubang pengikatan komponen satu dengan
yang lainnya.

D. Mesin Bending

India Mart

Gambar 1.7 Mesin Bending


(Sumber: India Mart, 2021)

Yaitu mesin yang digunakan untuk menekuk pipa menjadi berbagai macam
bentuk dengan sudut yang bisa diatur sesuai dengan drawing komponen penyusun
produk meja dan kursi.

7
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

E. Benchwork

Gambar 1.8 Benchwork table


(Sumber: Provost-Racking, 2021)

Merupakan meja kerja yang digunakan sebagai tempat perakitan antar


komponen-komponen produk meja maupun kursi.

F. Welding Machine

AliExpress

Gambar 1.9 Welding Machine


(Sumber: AliExpress, 2021)

8
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Yaitu mesin yang digunakan untuk proses las antar komponen berbahan besi
sehingga setiap komponen dapat menempel dengan kuat.

G. Gerinda Tangan / Angle grinder

Gambar 1.10 Gerinda Tangan


(Sumber: Amazon, 2021)

Alat yang digunakan untuk debured tepi permukaan komponen sehingga


membuat tepi permukaan menjadi lebih halus, maupun untuk menghaluskan
permukaan komponen.

H. Spray Gun

Gambar 1.11 Spraygun


(Sumber: Lazada.id, 2021)

Alat yang digunakan untuk mewarnai permukaan komponen-komponen


produk meja maupun kursi.

9
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

10
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB II

RISET PASAR

2.1 AGREGASI

Perencanaan agregat secara organisasi merupakan tanggung jawab manajer


operasi dalam kegiatannya menentukan strategi untuk memenuhi perubahan
permintaan, sehingga dapat meminimasi ongkos dan tujuan perusahaan dapat
terpenuhi.

Metode Perencanaan agregat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua


strategi, yaitu:

1. Strategi tradisional Top Down, yang menggunakan konsep rata-rata atau


komposit dari produk untuk memformulasikan rencana keseluruhan. Produk
komposit kemudian didisagregasi untuk memperoleh perencanaan yang lebih
rinci.

2. Strategi pendekatan Bottom Up atau disebut dengan Capacity Requirement


Planning dimana perencanaan agregat secara keseluruhan dievaluasi dengan
memperhatikan ketersediaan kapasitas.

Proses agregasi (aggregation) ialah pengelompokan beberapa jenis item


menjadi product family.

(Hasil Agregasi terlampir pada lampiran)

2.2 FORECASTING

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa


akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu, dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa.
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil,
karena perubahan permintaannya relative kecil. Tetapi peramalan akan sangat
dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat komplek dan dimanis.

11
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Dalam kondisi pasar bebas, permintaan pasar lebih banyak bersifat komplek
dan dinamis karena permintaan tersebut akan tergantung dari keadaan sosial,
ekonomi, politik, aspek teknologi, produk pesaing, dan produk substitusi. Oleh
karena itu, peramalan yang akurat merupakan informasi yang sangat dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan manajemen.

2.2.1 Tujuan dan Fungsi Peramalan

Fungsi peramalan atau Forecasting terlihat pada saat pengambilan keputusan.


Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang
akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan
yang kita susun, maka masalah peramalan juga merupakan masalah yang selalu kita
hadapi (Ginting, 2007).

Menurut Heizer dan Render (2009:47), peramalan atau Forecasting memiliki


tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dan di masa lalu
serta melihat sejauh mana pengaruh di masa datang.

2. Peramalan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu
kebijakan perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.

3. Peramalan merupakan dasar penyusutan bisnis pada suatu perusahaan sehingga


dapat meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.

2.2.2 Jenis-jenis Peramalan (Forecasting)

Berdasarkan horizon waktu, peramalan atau Forecasting dapat dibagi menjadi


tiga jenis, yaitu (Herjanto, 2008:78):

1. Peramalan jangka panjang, yaitu yang mencakup waktu lebih besar dari 18 bulan.
Misalnya, peramalan yang diperlukan dalam kaitannya dengan penanaman
modal, perencanaan fasilitas dan perencanaan untuk kegiatan litbang.

12
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Peramalan jangka menengah, yaitu mencakup waktu antara 3 sampai 18 bulan.


Misalnya, peramalan untuk perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan
perencanaan tenaga kerja tidak tetap.

3. Peramalan jangka pendek, yaitu mencakup jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Misalnya, peramalan dalam hubungannya dengan perencanaan pembelian
material, penjadwalan kerja dan penugasan karyawan.

Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu (Saputro dan Asri, 2000:148):

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada
masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan berdasarkan
pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari
penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil
penyelidikan, seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat para
ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data penjualan pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang
dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.

(Hasil Forecasting terlampir pada lampiran)

2.3 DISAGREGASI

Proses disagregasi adalah proses merubah hasil rencana produksi agregat


menjadi jumlah yang harus diproduksi setiap produk atau item. Karakteristik dari
perencanaan produksi biasanya tidak rinci, rencana dibuat family atau kelompok
produk. Satuan yang digunakan dapat berbeda antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, seperti ton, galon, uang dan lainnya. Hasil suatu agregasi dapat
berupa:

13
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Demand tiap end item


2. On Hand tiap end item
3. Master Production Schedule

(Hasil Disagregasi terlampir pada lampiran)

2.4 OPERATION PROCESS CHART

Operation Process Chart (OPC) adalah suatu diagram yang menggambarkan


langkah-langkah proses (operasi dan pemeriksaan) pengerjaan material yang akan
dialami bahan baku hingga menjadi komponen atau produk jadi. Dalam peta proses
operasi yang dicatat hanyalah kegiatan-kegoatan operasi dan pemeriksaan saja,
biasanya pada akhir proses terdapat penyimpanan (storage).

OPC memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut


seperti waktu atau durasi pengerjaan, material yang digunakan, dan tempat atau mesin
yang dipakai untuk memproses material. Dalam suatu OPC yang dicatat hanyalah
kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaa. Terkadang pada akhir operasi
dicantumkan kegiatan penyimpanan.

a) Manfaat atau Kegunaan OPC


1. Mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggurannya.
2. Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
3. Alat untuk menentukan tata letak pabrik.
4. Alat melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
5. Alat untuk latihan kerja.

b) Prinsip Pembuatan Peta proses Operasi


1. Pada baris paling atas dinyatakan kepala “Peta Proses Operasi”. Diikuti oleh
identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan,
sebagia usulan atau sekarang, nomor peta.

14
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Material yang akan di proses diletakkan diatas garis horizontal yang menunjukkan
bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
3. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya
pembuatan proses.
4. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut sesuai
dengan proses yang terjadi.
5. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan opersai.
6. Untuk memperoleh peta proses operasi yang baik, produk yang biasanya paling
banyak memerlukan operasi, harus dipetaka terlebih dahulu. Dipetakan dengan

garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.

Gambar 2.1 Operation Process Chart


(Sumber: Modul Praktikum, 2021)

c) Langkah-langkah Dalam Pembuatan Peta Proses Operasi


Dalam menyusun dan membuat suatu Peta Proses Operasi (PPO) atau Operation
Process Chart (OPC) yang baik dan benar dibutuhkan langkah-langkah sebagaim
berikut:

15
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Tentukan komponen utama dari produk dan gambarkan urutan operasinya


disebelah kanan
2. Gambarkan komponen lainnya pada sebelah kiri, dengan urutan operasi mengalir
menuju komponen utama
3. Tulis identiras dari komponen (nomor, nama, ukuran)
4. Lengkapi identitas dari setiap operasi (nomor operasi, mesin atau alat yang
digunakan, waktu pengerjaan dan scrap)
5. Penomoran diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi dan untuk
penomoran pada pemeriksaan diberikan secara tersendiri.

Contoh Operation Process Chart (OPC)

Gambar 2.1 Contoh OPC


(Sumber: teknikmanajemenindustri.wordpress.com)

(Hasil OPC terlampir pada lampiran)

2.5 ROUTING SHEET

16
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Untuk membuat peta proses operasi membutuhkan sutau dokumen utama


yang dikenal dengan nama Master Route Sheet atau Routing Sheet. Tahap awal yang
harus dilakukan sebelum kegiatan produksi dimulai adalah mengidentifikasi ataupun
menentukan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan efisiensi.

Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan
produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan berapa
lama waktu yang diperlukan untuk rrrengerjakan setiap kegiatan produk tersebut.

Tabel 2.1 Routing sheet


No. Produk % Bahan Bahan Efisiensi Kebutuhan Kebutuhan
Deskripsi Mesin
Operasi mesin/jam Scrap Diminta Disiapkan Mesin Mesin Teori Mesin Aktual
Nama Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9

Pada umumnya, selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan


operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas mesin/perakitan, % scrap,
serta jumlah kebutuhan bahan/mesin/peralatan. Sehingga untuk keperluan
perhitungan kebutuhan bahan, mesin ataupun peralatan, routing sheet ini dapat
dipergunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Routing sheet
adalah sebagal berikut:

1. Bahan/material yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.


2. Banyaknya satuan unit produk yang akan dibuat.
3. Urut-urutan kegiatan yang sifatnya tetap.
4. Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.
5. Komponen-komponen untuk assembling setelah diproduksi.

Routing sheet ini digunakan untuk :

1. Menghitung jumlah mesin yang diperlukan.


2. Menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh
sejumlah produk jadi yang diinginkan.
(Hasil Routing Sheet terlampir pada lampiran)

17
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2.6 MULTI PRODUCT PROCESS CHART


Suatu teknik analisa lainnya yang menyerupai peta kerja dan juga dipergunakan untuk
menganalisa aliran bahan adalah Multy Product Procees Chart ( MPPC ). Teknik
analisa ini mengambil dasar penyajian dari Operation Process Chart ( OPC ), hanya
saja pada MPPC ini penggambaran proses operasi di pisahkan menjadi sub bagian
tersendiri, yaitu : Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, yang dapat di
persamakan dari ketiga peta itu adalah dapat dipergunakan untuk berkomunikasi
secara luas, jelas dan sistematis.

Multi Product Proses Chart (MPPC) merupakan suatu peta yang digunakan untuk
menganalisa aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan
pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan peta proses operasi. Fungsi dari peta
ini yaitu untuk menunjukan keterkaitan produksi antar komponen atau antar produk
mandiri, bahan, bagian, pekerjan, atau kegitatan. (Mercubuana, 2012).

Tujuan dari pembuatan Multi Product Proses Chart (MPPC) yaitu untuk dapat
memahami aliran proses produksi suatu produk secara keseluruhan beserta dengan
total waktu pengoperasian mesin yang digunakan. Berdasarkan Multi Product Proses
Chart (MPPC) tersebut akan dipelajari dan dianalisis dua hal yang memiliki pengaruh
yang cukup signifikasi dalam perencanaan tata letak seperti (Sritoo, 2003):

a) Aliran balik dimana dalam hal ini ditunjukan dengan adanya aliran balik
akibat fasilitas produksi tidak di tempatkan sesuai dengan urutan proses.
Aliran balik dalamproses perencanaan tata letak merupakan indikator penting
karena hal tersebut akan menunjukan langkah pemindahan material yang sama
sekali tidak efisien.
b) Pengelompokan pola aliran yaitu pengelompokan komponen yang memiliki
urutan proses pengerjaan dan menggunakan mesin yang sama. Hal ini akan
penting dalam penyusunan tata letak berdasarkan pengelompokan proses
produksi.

18
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Simbol-simbol yang di pergunakan dalam MPPC ini sama dengan simbol- simbol
yang di gunakan pada OPC, antara lain operasi, pemeriksaan dan penyimpanan.
Hanya saja pada cara penomorannya dilakukan berdasarkan urutan-urutan proses
operasi perkomponen.Adapun maksud dan tujuan dari MPPC adalah:
a) Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin

b) Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk

c) Sebagai pedoman dalam menjalankan proses produksi

d) Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam perbaikan
sistem

(Hasil Multi Product Process Chart terlampir pada lampiran)

BAB III

LUAS LANTAI PRODUKSI

3.1 DESAIN FASILITAS PRODUKSI

Setiap perusahaan tentunya akan memiliki persoalan dalam menghadapi layout


yang dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri. Seluruh fasilitas untuk proses produksi
baik mesin-mesin yang digunakan, karyawan dan fasilitas lainnya perlu disediakan
tempatnya masing-masing. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata

19
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

letak fasilitas pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau
meningkatkan efisiensi kerja.

3.1.1 Definisi Design Fasilitas


Fasilitas produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam proses produksi,
dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan
pabrik. Desain fasilitas produksi adalah bagaimana seluruh fasilitas tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi.

Layout produksi (tata letak atau tata ruang di dalam tempat produksi) adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang
efektif dan efisien. Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari
keseluruhan tata fasilitas industri yang berada di dalamnya, termasuk bagaimana
personelnya ditempatkan, operasi Gudang, pemindahan material dan alat pendukng
lain sehingga dapat mencapai suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada
dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan, dengan layout yang baik
di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying (daya beli) bagi konsumen.

Menurut Fred E. Mayer dalam bukunya “Plant Layout And Material Handling”
(1993:1) menyatakan bahwa: “Plant layout is the organization of the companies
physical facilities to promote the efficiently use of equipment, material, people and
energy” yang artinya: “Tata letak pabrik adalah pengorganisasian fasilitas fisik
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan peralatan, bahan, orang dan
energi”. Adapun menurut Pangestu Subagyo (2000;9) pengertian Plant Layout adalah
“Layout pabrik adalah tata letak atau ruang. Artinya cara penempatan fasilitas-
fasilitas yang digunakan dalam pabrik. Fasilita-fasilitas tersebut misalnya mesin, alat
produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil dan
alat pengawasan”.

3.2 BENTUK DESAIN FASILITAS

Secara umum bangunan-bangunan dapat dibedakan menjadi bengunan


berlantai tunggal dan bertingkat.

20
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3.2.1 Bangunan Berlantai Tunggal

Bangunan berlantai tunggal merupakan jenis yang paling umum sekarang.


Bangunan ini dapat melebar atau memanjang sesuai ebutuhan dan dapat dengan
mudah diperluas. Bangunan berlantai tunggal tidak mempunyai tangga-tangga, lift
atau lerengan yang menghubungkan lantai satu dengan lainnya. Pengangkutan bahan
atau pergerakan bahan pada bangunan lantai tunggal tidak memilki kesulitan
tersendiri dalam perpindahanya.

3.2.2 Bangunan Bertingkat dan Arsitektur

Perkembangan arsitektur fasilitas dapat mempunyai dampak penting pada


struktur biaya tetap dan variabel pabrik. Banyak organisasi telah mempergunakan
pendekatan “kegunaan” terhadap bentuk dan desain fasilitasfasilitas produksi mereka.
Harga tanah yang terus naik akan memaksa perusahaan untuk membangun gedung
bertingkat. Namun, penanganan bahan dalam pabrik akan lebih sukar, penerangan
alam berkurang, dan sulit diperluas, sehingga bangunan bertingkat lebih sesuai untuk
organisasi jasa karena peralatannya cukup ringan.

Bangunan dapat dirancang untuk menarik para karyawan, agar motivasi dan
produktivitas mereka lebih tinggi dalam pencapaian tujuan. Bentuk - bentuk
bangunan diantaranya: bangunan bawah tanah yang biasanya digunakan sebagai
gudang, bangunan tipe - kampus yang memerlukan tanah yang luas, dan bentuk -
bentuk khusus.

Jenis bangunan ini terjadi akibat kurangnya lahan dan biaya untuk
memperluas lahan sangat tinggi, sehingga timbul ide untuk memanfaatkan setiap
meter persegi lahan sehingga paling tidak dapat digunakan untuk berbagai macam
jenis kegiataKelemahan dari bangunan tipe ini adalah memerlukan alat tambahan
untuk menghubungkan satu lantai dengan lantai yang lain, sehingga memerlukan
biaya tambahan untuk melengkapi alat tambahan tersebut. Dan juga untuk bangunan
bertingkat lantai harus memiliki kekuatan untuk menahan beban berat dari aktivitas
produksi.

21
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3.3 PERTIMBANGAN DESAIN FASILITAS


3.3.1 Biaya - Biaya Bangunan

Tergantung pada keperluan dan daerah tempat pembangunan. Luas lantai


berpengaruh pada biaya per unit meter persegi. Perusahaan dapat menerapkan
perbaikan - perbaikan untuk menurunkan biaya: penanganan bahan, supervise,
pemeliharaan, persediaan, pengiriman, dan asuransi.

3.3.2 Sistem Komunikasi dalam Pabrik

Karyawan memerlukan komunikasi satu dengan yang lain untuk kelancaran


kegiatan di pabrik, contoh peralatan komunikasi: system telephone ataui ntercom
internal, komputer, kotak - kotak pelaporan kartu kerja, radio, TV, dan sebagainya.
Pemilihan sistem komunikasi akan mempengaruhi desain fasilitas.

3.3.3 Keamanan

Desain fasilitas perlu mempertimbangkan perlindungan terhadap desain-


desain produk, formula-formula, dan rahasia-rahasia organisasi, serta kekayaan
organisasi. Contohnya dengan memasang kamera-kamera televisi di tempat strategis,
alarm atau peralatan tanda bahaya lainnya.

3.3.4 Kebutuhan - Kebutuhan Ruangan

Desain fasilitas harus mempertimbangkan masing - masing kebutuhan


ruangan untuk mesin, produk, ruangan pelayanan, dan overhead. Ruang-ruang
pelayanan seperti: kamar mandi, cafet, ruang kesehatan, ruang peralatan , dan
sebaginya penting sebagai pendukung operasi – operasi manufacturing.

3.3.5 Peralatan Penanganaan Bahan

Jenis peralatan penanganan bahan yang digunakan akan mempengaruhi desain


fasilitas, misalnya: pengangkutan bahan dengan truk atau fork lift memerlukan gang -
gang yang lebih luas, sedangkan “overhead cranes“ memerlukan ruangan
terbukayang lebih luas.

22
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3.4 PENENTUAN LUAS LANTAI FASILITAS

Melakukan perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan, dibutuhkan


beberapa kebutuhan lahan atau luas lantai untuk kegiatan produksi pabrik yang akan
didirikan, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Dengan demikian perlu dihitung
beberapa luas lahan yang disiapkan, terutama untuk kegiatan bagian produksi ini,
yang didasarkan pada:

1. Bahan baku yang disiapkan.


2. Mesin atau peralatan yang digunakan.
3. Barang jadi yang dihasilkan.

Berdasarkan jumlah diatas, maka akan diperoleh data kebutuhan luas lantai untuk:

1. Luas Lantai Fabrikasi dan Assembling.


2. Luas Lantai Shipping dan Receiving

Dalam menghitung kebutuhan luas lantai ini, melibatkan pula masalah-


masalah yang berkaitan dengan kegiatan lainnya yang akan mempengaruhi terhadap
luas atau luas lantai, yaitu:

1. Alat angkut.
2. Cara pengangkutan.

3. Cara penyimpanan bahan baku (ditumpuk atau dirak).


4. Aliran Bahan

Yang kesemuanya harus diperhitungkan dalam penentuan luas lantai dengan


menambah allowance. Tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan
kebutuhan luas lantai bagian produksi yang meliputi:

1. Receiving (gudang bahan baku model tumpukan dan rak).


2. Fabrikasi dan Assembling (mesin dan peralatan).

23
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Shipping (gudang barang jadi) Kegunaan luas lantai adalah digunakan dalam
perhitungan ongkos material handling (OMH) antar departemen, sesuai dengan
luas lantai hasil perhitungan.

(Hasil perhitungan luas lantai fasilitas terlampir pada lampiran)

3.5 LUAS LANTAI FABRIKASI DAN ASSEMBLING

Departemen pabrikasi merupakan bagian dari perusahaan manufaktur yang


terdiri dari kegiatan produksi. Dalam melakukan perhitungan luas lantai departemen
pabrikasi ini maka diperlukan data mentah berupa luas masing-masing jenis mesin
dan jumlah mesin yang dipergunakan. Untuk mesin yang dipergunakan dalam proses
pabrikasi haruslah dikelompokkan kedalam departemen pabrikasi dan juga
dikelompokkan mesin-mesin yang sejenis, karena tipe tata letak yang digunakan
adalah tata letak sesuai peroses (Unikom, 2011).

Departemen assembling pada pembuatan produk berisikan semua mesin yang


digunakan dalam kegiatan perakitan. Begitu pula pada departemen ini, semua jenis
mesin dikelompokkan kedalam suatu area tertentu (Unikom, 2011).

(Hasil perhitungan luas lantai fabrikasi dan assembling terlampir pada lampiran)

3.6 LUAS LANTAI SHIPPING DAN RECEIVING


3.6.1 Luas Lantai Receiving

Luas lantai gudang bahan baku ini terdiri dari model tumpukan dan rak.
Untuk memberi gambar

an dari cara penyimpanan bahan baku di gudang, maka perlu digambarkan


bagaimana cara penyimpanan material tersebut (baik model tumpukan maupun model
rak), sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran
yang dibuat harus memberi penjelasan mengenai:

1. Tinggi memuat berapa tumpuk.


2. Lebar memuat berapa tumpuk.

24
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Panjang memuat berapa tumpuk.

Sehingga jika dijumlahkan, material yang tergambar sesuai dengan material


per satu periode yang akan disimpan. Demikian juga untuk model rak, luas lantai
yang dibutuhkan adalah lahan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan hasil
perhitungan setelah disimpan dalam rak sesuai dengan tinggi dan lebar maksimum
dari rak serta cara penyimpanan di dalam rak.

3.6.2 Luas Lantai Shipping

Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai gudang barang jadi
(Shipping) antara lain adalah: nomor komponen, nama komponen dan tipe barang
jadi. Luas lantai gudang barang jadi harus diperhitungkan untuk dijadikan tempat
penyimpanan produk yang sudah jadi. Pada gudang barang jadi terdapat 2 komponen,
yaitu meja belajar yang sudah menggunakan kemasan dan lantai untuk kemasan
sendiri, tanpa isi. Langkah-langkah perhitungan luas lantai gudang barang jadi adalah
sebagai berikut:

1. Tentukan ukuran kemasan yaitu ukuran atau dimensi dari kemasan untuk tempat
produk jadi perusahaan.
2. Tentukan produksi jadi per satuan periode, yaitu produk yang dihasilkan untuk
periode tertentu didasarkan pada produksi per jam dari perusahaan. 3. Tentukan
volume kemasan total, yaitu volume kebutuhan untuk produk jadi per periode
tertentu.

3. Tentukan luas lantai, yaitu lahan yang dibutuhkan berdasarkan volume kemasan.

4. Tentukan Allowance.

(Hasil perhitungan luas lantai receiving dan shipping terlampir pada lampiran)

25
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB IV

ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

4.1 BADAN USAHA BERBENTUK BADAN HUKUM

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, badan usaha
adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana badan usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.

4.2 BADAN USAHA BUKAN BERBENTUK BADAN HUKUM

4.2.1 Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas kekeluargaan.

4.2.2 BUMN

Badan usaha milik negara (BUMN) merupakan badan usaha yang


permodalannya seluruhnya tau sebagian dimiliki oleh pemerintah. Status pegawai
badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri
sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum, dan Persero.

A. Perjan

26
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Perjan adalah bentuk usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki
oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan
model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan- perjan tersebut
sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT. KAI

B. Perum

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi


berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented, sama seperti Perjan, perum
dikelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai pegawai negeri. Namun
perusahaan masih merugi meskipun statusnya sudah diubah menjadi Perum,
sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham perum tersebut kepada
publik dan statusnya berubah menjadi persero.

C. Persero

Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh negara atau
daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negarayang dipisahkan berupa saham- saham. Persero dipimipin oleh direksi,
sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT
<nama perusahaan> (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Ciri-ciri Persero adalah :

1.Tujuan utamanya mencari laba (komersial)


2.Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham-saham
3.Dipimpin oleh direksi
4.Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

27
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

5.Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)


6.Tidak memperoleh fasilitas negara.

D. BUMS

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal
33, bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Persekutuan Komanditer.

E. Perseroan Terbatas

Persereoan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh


dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas
perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).

4.3 BADAN USAHA BUKAN BERBENTUK BADAN HUKUM

Badan usaha yang tidak berbadan hukum merupakan suatu badan usaha
yang tidak memiliki memisahkan yang tegas antara harta kekayaan pribadi
pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha. Apakah terdapat
kekurangan bila badan usaha tidak memisahkan harta kekayaan pribadi
pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha ?

Menurut hukum, apabila badan usaha tidak memisahkan antara harta


kekayaan pribadi pemilik/pendirinya dan harta kekayaan badan usaha, maka
apabila terjadi suatu permasalahan hukum, badan usaha dapat dituntut atau
diminakan ganti kerugian hanya tidak hanya kepada harta kekayaan badan usaha
itu sendiri, akan tetapi termasuk harta pribadi pemilik/pendirinya.
Kelebihan dari membentuk badan usaha yang tidak berbadan hukum
adalah tidak terdapatnya pengaturan jumlah modal yang harus disiapkan dalam
menjalankan kegiatan usaha. Selain itu, biaya jasa pembentukan akta pendirian
dari badan usaha tidak berbadan hukum lebih kecil daripada badan usaha yang

28
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

berbadan hukum. Oleh karena itu, pembentukan badan usaha yang tidak
berbadan hukum dibentuk untuk pengusaha-pengusaha yang menjalankan
kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
 

Adapun badan usaha yang tidak berbadan hukum, yaitu :


1. CV;
2. Firma; dan
3. Persekutuan Perdata.

4.4 BENTUK ORGANISASI

Organisasi di Indonesia sangat bermacam-macam, baik yang bersifat


organisasi kemasyarakatan atau organisasi partai politik. Bahkan dalam
pemerintahan dikatakan organisasi berskala nasional, karena organisasi itu terdiri
dari anggota pengurus. Bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Piramida Mendatar (flat) Ciri-cirinya yaitu:

1. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki


kewenangan sedikit.
2. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
3. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan
relatif kecil.

b. Tipe Kerucut

Tipe organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki atau


kewenangan banyak
2. Rentang kendali sempit

29
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat atau pimpinan


yang bawah
4. Jarak antara pimpinan atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
5. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

4.4.1 Bentuk Organisasi di PT. XYZ

PT. XYZ menggunakan bentuk organisasi perusahaan berupa perseroan


terbatas. Hal itu dikarenakan perseroan terbatas dapat berkembang dengan lebih cepat
karena lebih mudah dapat pendanaan, dan juga tidak ada batasan dalam pengelolaan
perusahaan sehingga dapat berkembang dengan lebih mudah.

4.4.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.XYZ


(Sumber: Pengolahan Data)

30
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4.5 JOB DESCRIPTION

Job Description adalah penjelasan tentang deskripsi pekerjaan setiap divisi


atau jabatan yang terdapat di dalam struktur organisasi PT. XYZ. Maka dari itu
penjabaran tentang Job Description PT. XYZ adalah sebagai berikut:

4.4.1 Direksi

Direksi merupakan Organ Perseroan yang bertanggung jawab serta memiliki


wewenang atas pengurusan Perseroan dalam menunjang kepentingannya sesuai
maksud dan tujuannya, baik itu di dalam pengadilan ataupun diluar sesuai ketentuan
anggaran dasar yang telah disediakan.

Tugas direksi secara umum adalah menentukan suatu usaha yang bakal
dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada bagian ini juga yang menentukan sebuah
kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. Dengan begitu,
direksi adalah pemegang kendali penuh atas perusahaan dan bertanggung jawab
secara total terhadap kemajuan perusahaan.

Spesifikasi menjadi direksi antara lain


1. Pendidikan minimal S2
2. Berpengalaman dalam mengadakan perjanjian antar perusahaan
3. Mampu bekerja sama dengan seluruh unit pekerja dengan baik
4. Bertanggung jawab, jujur serta loyal terhadap perusahaan

4.4.2 Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab direktur utama:

1. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan


2. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada
pemegang saham.
Spesifikasi menjadi direktur utama antara lain:

31
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Memiliki pengalaman yang luas, memiliki rekam jejak yang baik dan
menunjukkan keberhasilan dalam karir
2. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perusahaan yang akan dipimpin
3. Memiliki pemahaman dalam tata kelola perusahaan dan manajemen
4. Memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan kebijakan strategis untuk
perkembangan perusahaan
5. Memiliki integritas tinggi
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Memiliki dedikasi yang tinggi untuk mengembangkan dan memajukan
perusahaan

4.4.3 Sekretaris

Tugas Utama Sekretaris :

1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi


pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya.
2. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga
human relations (HR).
3. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

4. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.

5. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.

6. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.

Spesifikasi menjadi sekretaris antara lain :

1. Pendidikan minimal S1

2. Wanita

3. Berpenampilan Menarik

4. Berpengalaman dan mampu membantu direktur dalam urusan administrasi.

32
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

5. Jujur, bertanggung jawab, dan loyal terhadap perusahaan.

4.4.4 General Manager

Wewenang dan tanggung jawab General Manager adalah :

1. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan

2. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan

3. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar


dapat berjalan degan maksimal
4. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan
dengan efektif dan optimal
5. Mengelola anggaran keuangan perusahaan

6. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan

7. Membuat prosedur dan standar perusahaan

8. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi

9. Merencanakan dan mengeksekusi rencana strategis perusahaan


jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan
perusahaan.

10. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

11. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

12. Mengelola operasional harian perusahaan.

13. Merencanakan, melaksanakan, mengoordinasi, mengawasi dan


menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

Spesifikasi menjadi general manager antara lain

1. Minimal S1 Teknik.

33
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Diutamakan Laki-laki.

3. Pengetahuan dan kecakapan banyak.

4. Maksimal 45 tahun.

5. Minimal 5 tahun bekerja dibidangnya.

4.4.5 Manager Logistik

Tugas dan wewenang Manager Logistik adalah:

1. Memantau sistem penerimaan dan pengeluaran status stok barang

2. Membuat dan memperbaharui stok perusahaan secara harian maupun bulanan

3. Mengontrol stok barang di gudang

4. Membuat workflow dalam pergerakan barang di gudang

5. Mengatur perizinan impor barang di perusahaan

6. Mendapatkan proposal harga barang lokal (purchasing)

7. Mengontrol proyek perusahaan

Spesifikasi menjadi manajer logistik antara lain Pria/Wanita

1. Berusia 30 – 40 tahun

2. Minimal pendidikan S1 di segala jurusan

3. Memiliki pengalaman kerja sebagai Direktur logistik

4. Memiliki catatan sukses distribusi dan manajemen logistik

5. Berpengalaman dan familiar dengan prosedur ekspor dan impor

6. Fasih berbahasa ibu dan bahasa inggris (universal)

7. Mahir dalam perangkat lunak logistik standar

8. Mengoperasikan komputer (microsoft word, excel, powerpoint)

34
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

9. Berinteraksi, Komunikasi, dan bernegosiasi

10. Berpikir analitis dan problem solving.

11. Bekerja mandiri dan dalam tim

4.4.6 Kepala Bagian Logistik

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Logistik adalah:

1. Melakukan koordinasi terhadap Kepala Bagian produksi untuk melakukan


proses kegiatan proses pengiriman barang dan persediaan di gudang.
2. Mengatur jadwal pengadaan, kontrol persediaan serta mengambil keputusan
dari rencana yang telah dibuat.
3. Bertanggung jawab atas proses pengadaan, kontrol persediaan serta pengiriman
terhadap konsumen.
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian Logistik antara lain:

1. Mempunyai pengalaman dalam bidang logistic minimal 1 tahun kerja.

2. Jenjang pendidikan minimal S2 teknik industry.

3. Bertanggung jawab serta disiplin dalam melakukan pekerjaan.

4. Menguasai bahasa asing serta dapat berkomunikasi dengan baik

4.4.7 Staf Logistik

Tugas dan wewenang Staf logistik:

1. Memahami rute pengiriman barang ke supplier atau distributor.

2. Memberi laporan terhadap barang yang sudah terkirim kepada manajer logistik

3. Menentukan cara terbaik dalam mengirim barang agar efektif dan efesien.

4. Memberikan laporan terhadap alur keluar ataupun masuknya barang.

Spesifikasi menjadi staf logistik antara lain:

35
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Umur 24-30 tahun

2. Pria

3. Lulusan minimal S1 Teknik Industri

4. Dapat berkomunikasi denga baik

5. Beribawa

6. Memiliki wawasan dibidang logistik minimal 1 tahun.

4.4.8 Staff Gudang

Tugas dan Tanggung Jawab:

1. Melengkapi pengiriman dan penyimpanan barang melalui pengolahan dan


perintah pemuatan.
2. Mengontrol dan bertanggung jawab atas penyimpanan barang dari kehilangan,
pencurian, kebakaran dan keusangan.
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bongkar muat barang di gudang dan ikut
menandatangani surat penerimaan barang dan surat jalan.
4. Mempersiapkan pesanan dan memproses permintaan dan pesanan pasokan.

5. Melengkapi data yang dibutuhkan pengiriman.

6. Melengkapi persyaratan pemeliharaan preventif; mengatur untuk perbaikan


sarana pengangkutan dari dan ke gudang.
7. Mempertahankan kualitas layanan dengan mengikuti standar organisasi.

Spesifikasi menjadi staf gudang antara lain:

1. Lulusan Teknik Industri atau SMA sederajat

2. Pria atau Wanita

3. Min. umur 22 tahun

4. Memenuhi kriteria good Teamwork

5. Memiliki Keterampilan Dokumentasi

36
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4.4.9 Manajer Personalia dan HRD

Tugas dan wewenang Manager Personalia HRD adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perencanaan, mengembangkan dan implementasi strategi pada


bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM
2. Penetapan dan pemeliharaan sistem yang ada dengan tujuan untuk mengukur
aspek penting dari pengembangan sumber daya manusia.
3. Monitoring, mengukur dan melakukan pelaporan mengenai masalah, strategi
dalam mengembangkan SDM dan pencapaiannya sesuai kesepakatan.
4. Bertugas dalam pengembangan dan mengatur staf
Spesifikasi menjadi Direktur Personalia HRD:

1. 7-10 tahun posisi yang semakin bertanggung jawab dalam sumber daya manusia,
sebaiknya di industri serupa di dua perusahaan yang berbeda.

2. Pengalaman mengawasi dan mengelola staf profesional.

3. Berpengalaman sebagai sumber tepercaya sebagai anggota tim eksekutif tingkat


senior.
4. Pengalaman di beberapa lokasi dan secara global merupakan nilai tambah bagi
kandidat direktur HR.
4.4.10 Kepala Bagian HRD

Tugas dan wewenang Kepala Bagian HRD adalah sebagai berikut:

1. Membuat kebijakan terhadap pekerja mengenai tenaga kerja.

2. Membuat struktur dan penempatan posisi para pekerja.

3. Menentukan kriteria para pekerja atas kebutuhan perusahaan.

4. Melakukan penetapan keputusan untuk keberlangsungan serta kesejahteraan


para karyawan.
5. Bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keselamatan karyawan.
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian HRD:
1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal S2 pada bidang yang berkaitan.

37
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun.

3. Menguasai bahasa asing dan baik dalam berkomunikasi

4. Disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dipegang.

4.4.11 Staf Requitment

Tugas dan wewenang Staf Requitment adalah:

1. Melakukan wawancara terhadap para pelamar kerja.

2. Melakukan seleksi dibawah koordinasi kepala bagian Requitment.

3. Memiliki komunikasi yang baik dan menguasai bahasa asing.

4. Bertanggung jawab atas proses reqruitment dibawah koordinasi kepala bagian

reqruitment.

Spesifikasi menjadi staf requirement antara lain:

1. Berpengalaman dalam bidang yang berkaitan minimal 1 tahun.

2. Memiliki jenjang pendidikan S1

3. Baik dalam berkomunikasi dan menguasai bahasa asing.

4.4.12 Staf Development

Tugas dan wewenang Staf Development adalah:

1. Melaksanakan kegiatan SOP yang telah diberlakukan.

2. Selalu berikut serta terhadap program pengembangan karyawan.

3. Mendata serta melakukan pengembangan karawan dibawah koordinasi kepala


bagian Development.
4. Membuat report yang berkelanjutan untuk memastikan tidak ada karyawan
yang melanggar ketentuan.
Spesifikasi menjadi staf Development adalah:

38
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Memiliki jenjang pendidikan minimal D3 dalam bidang terkait.

2. Mengerti seluruh SOP umum dalam bidang terkait.

3. Diutamakan memiliki pengalaman bekerja dalam bidang terkait.

4.4.13 Kepala Bagian Personalia

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:

1. Manajer personalia menangani semua karyawan di perusahaan.

2. Menjembatani antara manajemen dan staf dan harus membantu mereka


berkomunikasi satu sama lain.
3. Berkonsultasi dengan manajemen senior, harus merumuskan semua kebijakan
perusahaan dan menerapkannya.
4. Memberi tahu semua karyawan tentang perubahan kebijakan

5. Menangani semua keluhan yang dibuat oleh karyawan dan harus melihat
semua keluhan dengan cara yang tidak memihak.
6. Merancang program dan acara yang akan meningkatkan moral karyawan dan
pada gilirannya meningkatkan produktivitas.
7. Mempekerjakan karyawan untuk perusahaan dan mereka harus mengatur
orientasi dan pelatihan mereka.
8. Mengawasi semua pemutusan hubungan kerja karyawan.

9. Menyelesaikan semua pertanyaan terkait gaji dan membagikan gaji kepada


karyawan,
10. Manajer personalia harus menyimpan catatan semua personel.

11. Mengelola semua karyawan di departemen mereka dan harus melaporkan semua
kejadian besar di perusahaan kepada manajemen.
12. Melihat semua masalah hukum perusahaan.
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian Personalia antara lain:

39
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Pendidikan S1 di bidang Psikologi/Hukum Manajemen.

2. Memiliki pengalaman kerja di bidang personalia selama minimal 5 tahun.

3. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

4. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik.

5. Memiliki business knowledge yang baik.

6. Dapat mengelola setiap perubahan yang terjadi di perusahaan secara selektif.

7. Memiliki kesehatan yang baik.

8. Menguasai manajemen sumber daya manusia.

4.4.14 Staf Personalia

Tugas dan wewenang staf Personalia adalah sebagai berikut:

1. Menerima dan mengarsipkan data lamaran karyawan baru

2. Menyusun perjanjian kerja bagi karyawan baru

3. Menyusun dan membuat presensi atau daftar hadir karyawan

4. Membuat database karyawan, payroll, dan pembayaran benefit lain seperti data
pinjaman dan cuti.
5. Mengoordinasikan dan menyosialisasikan arahan dan kebijakan perusahaan
kepada semua karyawan
6. Mempersiapkan segala surat yang berkaitan dengan SDM yang ditujukan kepada
pihak di dalam maupun di luar perusahaan (internal letter dan outgoing letter)
7. Membuat pembaharuan data (update dan record data)

Spesifikasi menjadi Staf Personalia antara lain:

40
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Minimal pendidikan S1.

2. Minimal berusia 24 tahun.

3. Mempunyai pengalaman bekerja di bidang HRD atau personalia, minimal 1


tahun.
4. Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

5. Memiliki kemampuan bekerja secara individu dan secara berkelompok.

6. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

7. Memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan memahami orang lain.

8. Mampu mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan.

4.4.15 Manager Keuangan

Tugas dan wewenang manager Keuangan adalah:

1. Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang keuangan


perusahaan dan pengelolaan unit usaha.
2. mengevaluasi strategi, kebijakan, dan program dalam bidang keuangan
perusahaan
3. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jajaran
Kepala Bagian dalam lingkup direktoratnya.
4. Menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan perusahaan.

5. Membangun hubungan dengan lembaga pendanaan dan instansi terkait dalam


menunjang efektivitas pelaksanaan tugasnya.
6. Memastikan sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan.
7. Merumuskan pembukuan administrasi keuangan perusahaan didasarkan atas
pengendalian internal yang handal.
8. Mengevaluasi laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan yang telah
disusun.

41
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

9. Melakukannya kajian atas risiko-risiko keuangan dan teknologi informasi.

10. Mengevaluasi Standard and Operating Procedures (SOPs) yang terkait dengan
pengelolaan keuangan dan teknologi informasi yang telah disusun.
11. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi
yang terintegrasi.
12. Menyusun indikator kinerja kunci di bidang keuangan, akuntansi, dan
manajemen risiko.
13. Membuat laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur
Utama.

Spesifikasi menjadi manager Keuangan antara lain:

1. Pendidikan: Perguruan Tinggi S2 Fakultas Ekonomi (Akreditas kampus minimal


B
2. IPK minimal 3.50

3. Pengalaman: Minimal 1 (satu) tahun dalam bidangnya

4. Menguasai dasar-dasar ilmu administrasi, akutansi, keuangan, urusan umum, dan


pembukuan.
5. Mampu mengoperasikan minimal Microsoft excel dan Microsoft word

6. Berjiwa kempemimpinan yang baik

7. Bertanggung jawab, adil dan jujur

8. Berlaku tenang dan ketelitian yang tinggi.

4.4.16 Kepala Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang kepala bagian Keuangan:

1. Mengendalikan perputaran keluar masuknya uang dalam perusahaan.

2. Membuat Analisa terhadap profit yang didapatkan perusahaan.

3. Mengambil keputusan dalam perencanaan inventasi perusahaan dari segi biaya

42
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

yang dibutuhkan.
4. Mengatur dan menetapkan batasan keluarnya kas perusahaan.

5. Berkoordinasi terhadap Manager Produksi dalam proses pembelanjaan barang.

Spesifikasi menjadi Manager Keuangan antara lain:

1. Mempunyai jenjang Pendidikan minimal S2 pada bidang yang berkaitan.

2. Berpengalaman kerja minimal 1 tahun pada bidang yang berkaitan.

3. Memiliki kejujuran dan loyalitas terhadap perusahaan yang baik.

4. Menguasai bahasa asing dan dapat berkomunikasi dengan baik.

4.4.17 Staf tax & amnesty

Tugas dan wewenang Staf Tax & Amnesty:

1. Berkorespondensi via email dan telepon terkait keterlambatan pembayaran,


menyelesaikan perselisihan, pertanyaan dan masalah masalah lainnya.
2. Bertanggung jawab untuk menangani pajak bulanan dan tahunan dengan
menggunakan e-SPT all taxes, E-Billing, E-Faktur, E-Filling

3. Menghitung dan melaporkan semua pembayaran pajak perusahaan

4. Menyiapkan dan Mendokumentasikan Faktur Pajak (SSP)

Spesifikasi menjadi Staf Tax & Amnesty antara lain:

1. Memiliki jenjang pendidikan minimal D3 dan sederajat pada bidang yang


berkaitan.
2. Diutamakan memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun pada bagian
penjualan.
3. Berkomitmen serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dipegang.

4. Jujur dalam melakukan pekerjaan.

43
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4.4.18 Staf Accounting

Tugas dan wewenang staf accounting antara lain:

1. Melakukan pendataan terhadap penjualan dan pembelian barang.

2. Membuat neraca keuangan di bawah koordinasi kepala bagian keuangan.

3. Melakukan perhitungan tax terhadap kas perusahaan.

4. Membuat laporan perhitungan biaya operasional yang berjalan secara berkala.

5. Bertanggung Jawab atas gaji setiap karyawan.

Spesifikasi menjadi staf accounting antara lain:

6. Memiliki pengalaman kerja sebagai accounting minimal 1 tahun.

7. Berpendidikan minimal D3 dan sederajat pada bidang yang berkaitan.

8. Teliti serta bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.

9. Diutamakan memiliki kemampuan menggunakan Ms.Excel.

4.4.19 Manager SHE

Tugas dan wewenang Manager SHE

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional


perusahaan
2. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi,
proyek dan kualitas hasil produksi
3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai
target tersebut
4. Membantu tugas-tugas direktur utama

5. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses


operasional perusahaan
6. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

44
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan


7. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan
standar operasional perusahaan
8. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan

9. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama

10. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas
hasil produksi
Spesifikasi menjadi Manager SHE antara lain:

1. Berperilaku baik dan tidak pernah melakukan tindak pidana

2. Menguasai ilmu-ilmu dasar administrasi, keuangan, pembukuan dan urusan


umum
3. Dapat berkomunikasi dengan baik

4. Mampu berbahasa asing

5. Memiliki jiwa pemimpin

6. Dapat memperkirakan dan memprediksi peluang dan resiko dalam bekerja

7. Bijaksana, sabar, teliti, tegas dan jujur

8. Dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat

9. Dapat menjadi panutan dan menginspirasi bawahannya

4.4.20 Kepala Bagian SHE

Tugas dan wewenang Kepala Bagian SHE:

1. Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasiannya.

2. Membuat laporan HSE dan menganalisis data statistik kecelakaan kerja.

3. Melakukan peninjauan resiko assessment, HIRAC, SOP/SWP dan JSA.

4. Melakukan promosi HSE dan safety communication (safety Meeting, Rambu-

45
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

rambu HSE) kepada karyawan.


5. Melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan tenaga
kerja serta lingkungan kerja.
6. Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.

7. Mampu melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan


penyelidikan penyebabnya.
8. Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP.

9. Meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai


dengan sistem operasi perusahaan.
10. Bertanggung jawab memberikan LOTO (Lock Out Tag Out).

11. Memahami dan mengamalkan UU No. 1 THn 1970 dan peraturan terkait
tentang K3.
12. Mampu melakukan inspeksi HSE, melaksanakan program inspeksi HSE, dan
melaporkan inspeksi HSE.
Spesifikasi menjadi Manager SHE antara lain:

1. Memahami OHSAS, ISO 9001, ISO 14001.

2. Memiliki sertifikat K3.

4.4.21 Staf K3

Tugas dan wewenang Staf K3 adalah sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan program, implementasi dan evaluasi serta laporan


pelaksanaan K3
2. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya

3. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja

4. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis


akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.
Spesifikasi menjadi Staf K3 antara lain:

46
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

1. Background pendidikan semua jurusan, teknik lingkungan/kesehatan masyarakat


2. Pengalaman minimal 2 tahun

3. Mampu mengoprasikan komputer MS Office

4. Inisiatif, integritas tinggi, mampu bekerja dalam tam.

4.4.21 Staf She

Tugas dan wewenang Staf SHE adalah sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan program, implementasi dan evaluasi serta laporan


pelaksanaan K3
2. Pembina K3

3. Mampu melakukan idenfikasi Social Impact Assesment (SIA)

4. Mampu melakukan implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan


berdasarkan AMDAL
Spesifikasi menjadi Staf SHE antara lain:

1. Background pendidikan semua jurusan, teknik lingkungan/kesehatan masyarakat


2. Pengalaman minimal 2 tahun

3. Mampu mengoprasikan komputer MS Office

4. Inisiatif, integritas tinggi, mampu bekerja dalam team

5. Bersedia ditempatkan di kalimantan barat (Bengkayang)

4.4.22 Manager Produksi

Tugas dan wewenang Manager Produksi adalah sebagai berikut:

1. Meninjau usulan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dari seluruh
Staf di Direktorat Produksi dan mengajukannya di dalam rapat Direksi dan rapat
Komisaris

47
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Produksi


3. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Staf Direktorat
Produksi
4. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat

5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam


maupun dari luar negeri untuk menjalankan strategi Produksi
6. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal
yang berkaitan dengan Produksi
7. Melakukan penilaian kinerja Kepala Staf

8. Menyetujui RKAP Direktorat

9. Mengantisipasi permasalahan strategis

10. Menyetujui proses-proses strategis lainnya

11. RKAP berjalan lancar dan dapat mendukung aktivitas perusahaan secara internal
maupun eksternal
12. Strategi Produksi berjalan efektif dan efisien

13. Kerja sama dengan lembaga/instansi terkait berjalan dengan baik

Spesifikasi menjadi Manager Produksi

1. Min. S1 jurusan Teknik Industri, lebih diutamakan S2, dengan pengalaman di


bidang Produksi lebih dari 15 tahun
2. Min. 45 tahun

3. Komunikasi dan networking

4. Menguasai komputer, Bahasa Inggris dan Dasar-dasar produksi

5. Disiplin, Bijaksana, Berwawasan luas, Teliti, Sabar, Jujur, Bertanggung jawab


dan Pekerja keras

48
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4.4.23 Kepala Bagian PPIC

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Proses Produksi adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan produksi.

2. Mengawasi serta bertanggung jawab dalam mengatur proses penjadwalan


kegiatan produksi.
3. Mengawasi kegiatan produksi dalam hal kualitas dan kuantitas serta melakukan
kontroling terhadap jadwal produksi yang telah dibuat.
4. Melakukan pencatatan perkembangan kegiatan produksi secara berkala
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian Proses Proses Produksi
1. Memiliki jenjang pendidikan minimal S2 Teknik Industri

2. Berpengalaman kerja minimal 1 tahun dalam bidang yang berkaitan

3. Mampu menguasai bahasa asing

4. Memiliki jiwa disiplin, jujur dan bertanggung jawab serta loyalitas yang tinggi
terhadap perusahaan

4.4.24 Staf Planning

Tugas dan wewenang Staf Planning adalah:

1. Melakukan proses kegiatan produksi sesuai hasil keputusan yang telah


disetujui oleh kepala bagian produksi.
2. Membuat forecast terhadap permintaan.

3. Melakukan pendataan terhadap bahan baku dan berkoordinasi pada bagian

purchasing.

Spesifikasi menjadi Staf Planning antara lain adalah:

1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal D3 dan sederajat pada bidang Teknik

49
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

industry.

2. Berpengalaman kerja, diutamakan pada bidang yang terkait.

3. Memiliki sikap dan moral yang baik.

4. Disiplin serta betanggung jawab atas pekerjaannya.

4.4.25 Staf Produksi

Tugas dan wewenang Staf Produksi adalah sebagai berikut:

1. Mendata menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan yang berasal dari
marketing.
2. Berkoordinasi dengan bagian marketing dalam melakukan penyelesaian
masalah permintaan.
3. Menjalankan tugas sesuai dengan keputusan yang telah dibuat oleh manager

ppic.

Spesifikasi menjadi Staf Produksi antara lain:

1. Mempunyai jenjang Pendidikan S1 di bidang Teknik Industri.

2. Memiliki pengalaman di bidang yang berkaitan minimal 1 tahun.

3. Bertanggung jawab serta mempunyai loyalitas yang baik.

4.4.26 Staf Pengadaan

Tugas dan wewenang Staf Pengadaan adalah:

1. Melakukan pendataan terhadap stock bahan baku untuk produksi.

2. Melakukan pendataan terhadap rencana pengadaan barang untuk diajukan ke

vendor.

3. Melakukan kontroling pada barang yang masuk ke gudang.

50
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4. Berkoordinasi terhadap staf produksi dalam menjaga keberlangsungan kegiatan


perusahaan.
Spesifikasi menjadi staf Pengadaan adalah:

1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal D3 dan sederajat di teknik indusri.

2. Berpengalaman dalam bekerja.

3. Teliti, jujur dan bertanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.

4.4.27 Kepala Bagian QC Dan R&D

Tugas dan wewenang:

1. Mengembangkan produk baru dan proses produksi yang lebih baik.

2. Melakukan riset produk dan riset pasar untuk keperluan R&D.

3. Bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan tren keinginan konsumen.
4. Menyiapkan dokumen pendaftaran perizinan yang diperlukan.

5. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.

6. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa


perusahaannya.

Specification:

1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal D3 dan sederatat pada bidang teknik


industry.
2. Berpengalaman kerja pada bidang yang tekait.

3. Bertanggung jawab terhadap kewajiban.

4. Teliti dan memiliki sikap yang baik serta berkemampuan berkomunikasi yang
baik.

4.4.28 Staf QC

51
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Tugas dan wewenang Staf QC:

1. Melakukan control terhadap kegiatan produksi

2. Bertanggung jawab terhadap hasil proses produksi.

3. Melakukan pendataan secara berkala terhadap proses pemeriksaan.

4. Menjaga serta mengawasi kegiatan produksi dalam mempertahankan kualitas


hasil produksi.
Spesifikasi menjadi staf QC antara lain:

5. Memiliki jenjang Pendidikan minimal D3 dan sederatat pada bidang teknik

industry.

6. Berpengalaman kerja pada bidang yang tekait.

7. Bertanggung jawab terhadap kewajiban.

8. Teliti dan memiliki sikap yang baik serta berkemampuan berkomunikasi yang
baik.

4.4.29 Staf R&D

Tugas dan wewenang Staf R&D adalah sebagai berikut:

1. Melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian


terkait dengan produk yang akan dikembangkan
2. Mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian

Spesifikasi menjadi Staf R&D:

1. Pendidikan S1 Teknik Kimia

2. Usia maksimal 35 tahun

3. Pengalaman 2 tahun di bidang yang sama / fresh graduated pernah intership di


perusahaan minuman dipersilahkan melamar

52
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4. Inovatif dan kreatif

5. Mampu berbahasa inggris dan mandarin

4.4.30 Manager Sales And Marketing

Tugas dan wewenang Manager Sales and Marketing adalah sebagai berikut:

1. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum


perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala
rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi
ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada
secara optimal bagi kepentingan perusahaan

3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan


perusahaan
4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggung jawab bagi
perkembangan dan kemajuan perusahaan
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan
6. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas
perusahaan
7. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional, efisien dan
efektif
8. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-prosedur yang
diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada departemen pemasaran,
penjualan dan promosi, yang berada di bawah tanggung jawabnya
9. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan sekali
sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas manajemen pemasaran, penjualan
dan promosi.

53
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

10. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen pemasaran,


penjualan dan promosi.
11. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental berdasarkan
kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen pemasaran, penjualan dan
promosi.
12. Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi, penerima
motivasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi, menyatu dengan
sasaran strategi perusahaan dan memberikan sumbangan terhadap berhasilnya
pencapaian sasaran-sasaran.
Spesifikasi menjadi Manager Sales and Marketing antara lain:

1. Pendidikan: Perguruan Tinggi (S-1)

2. Pengalaman: Minimal 1 (satu) tahun dalam bidangnya.

3. Menguasai dasar-dasar ilmu pemasaran, penjualan, promosi, advertising,


administrasi, entertainment, perfilman, broadcasting, photography, keuangan,
urusan umum, komputer dan pembukuan.

4. Dapat membuat, menyusun dan mengerjakan konsep dan kerangka kerja yang
berhubungan dengan penjadwalan, aplikasi, pengawasan dan pengembangan.
5. Mampu merencanakan, mengadakan dan mengatur negosiasi dengan pihak-
pihak lain.
6. Mampu dan aktif berbahasa Inggris

7. Kecekatan dan Kecermatan: Dapat memprediksi dan mengestimasi variabel


resiko dan peluang.
8. Kepemimpinan: Dapat memimpin bawahan dengan baik dalam rangka
melaksanakan pekerjaannya.
9. Prakarsa: Memiliki prakarsa yang berkaitan dengan tugas terhadap bawahannya.
10. Analisa: Memiliki kemampuan menganalisa kinerja pemasaran, penjualan dan
promosi dengan baik dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengawasan

4.4.31 Kepala Bagian Sales And Marketing

54
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Sales and Marketing adalah sebagai
berikut:

1. Membuat hasil keputusan terhadap strategi penjualan

2. Menyusun serta mengkoordinasi dalam hal pemasaran dan penjualan.

3. Bertanggung jawab dalam pemasaran dan penjualan untuk upaya memenuhi


target penjualan.
Spesifikasi menjadi Kepala Bagian Sales and Marketing antara lain:

1. Memiliki pengalawan di bidang sales and marketing minimal 2 tahun kerja.

2. Berkemampuan dalam berkomunikasi yang baik dan menguasai bahasa asing.

3. Berpendidikan minimal S2 dalam bidang yang terkait.

4.4.32 Staf Pemasaran

Tugas dan wewenang Staf Pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Menjalankan tugas dan perintah yang diberikan oleh kepala bagian sales and
marketing.
2. Menjalin serta dapat menjaga hubungan baik dengan para customer.

3. Menyusun laporan hasil pemasaran

4. Berkoordinasi dengan staf penjualan dalam upaya meningkatkan penjualan


barang.

5. Melakukan survey pasar dalam menentukan target penjualan.

Spesifikasi menjadi staf pemasaran antara lain:

1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal S1 dalam bidang yang terkait.

2. Memiliki pengalaman kerja dalam bidang yang terkait minimal 1 tahun kerja.

3. Memiliki kemampuan berbahasa asing dan dapat berkomunikasi dengan baik.

55
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

4. Good looking

5. Pria atau Wanita maksimal <=27 tahun

4.4.33 Staf Penjualan

Tugas dan wewenang Staff Penjualan adalah sebagai berikut:

1. Berkoordinasi dengan staf pemasaran dalam upaya memenuhi target penjualan.

2. Menjaga hubungan baik dengan para konsumen.

3. Membuat laporan mengenai data hasil penjualan dan target penjualan.

4. Betanggung jawab dalam upaya memenuhi target penjualan.

Spesifikasi menjadi Staf Penjualan antara lain:

1. Pendidikan minimal S1 dalam bidang yang berkaitan.

2. Memiliki pengalaman bekerja di bidang yang terkait minimal 1 tahun.

3. Memiliki jiwa disiplin, bertanggung jawab, ramah, sopan dan dapat dipercaya.

4. Mampu berbahasa asing dan dapat berkomunikasi dengan baik.

5. Good looking

4.4.34 General Affair

Tugas dan wewenang general affair adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengurusan seluruh perijinan yang dibutuhkan oleh perusahaan

2. Menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar perusahaan dan dengan


pemerintah daerah setempat
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan Asset Perusahaan, melakukan

56
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

pemeliharaan dan perbaikan sarana kantor, dan memastikan ketersediaan


kebutuhan kantor, serta pengamanan Fasilitas kantor dan asset perusahaan.
4. Pelaksanaan keamanan Satpam/Security dan ketertiban, kebersihan

5. Pengurusan kendaraan perusahaan dan fasilitas polo

6. Mengurus berbagai perijinan, dan kehumasan, operasional, dll

7. Pengurusan Tenaga Kerja Asing

8. Cleaning Service dan penanganan limbah

9. Recepsionist dan operator telepon, serta keluar masuk Tamu

10. Kantin, Laundry & Mess Perusahaan

11. Alat Tulis Kantor (ATK)

12. Insurance Management/ jaminan kesehatan/hari tua

Spesifikasi menjadi general affair, yaitu:

1. Pendidikan SMU/Sederajat Atau berpengalaman +/- 5 tahun di bidang General


Affairs.
2. Mengerti dan memahami peraturan dan perundangan yang berlaku serta proses
pengurusannya
3. Memiliki kemampuan untuk merencanakan Jadwal Pemeliharaan fasilitas
Kantor dan memperbaiki kerusakan.
4. Memiliki kemampuan untuk mengamankan fasilitas Perusahaan dan Asset
Perusahaan

4.4.35 Staf GA Pabrik

Tugas dan wewenang general affair Pabrik:

1. Menangani pemeliharaan gedung dan fasilitas penunjangnya.

2. Memastikan pelaksanaan perawatan/pemeliharaan kendaraan

57
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Mengurus legalitas perizinan

4. Melakukan administratif

5. Mengatur jadwal operasional Supir, pengantar, OB, dan Security

Spesifikasi menjadi general affair, yaitu:

1. Minimal pendidikan S1, diutamakan lulusan fakultas ekonomi.

2. Minimal berusia 24 tahun.

3. Mempunyai pengalaman bekerja di bidang general affair, minimal 2 tahun.

4. Memiliki kemampuan bekerja secara individu dan secara berkelompok.

5. Memiliki komunikasi yang baik, bisa menggunakan bahasa asing menjadi nilai
plus.

6. Dapat menggunakan Microsoft word, Microsoft excel, dan Microsoft power


point dengan baik.
7. Memiliki kemampuan manajemen organisasi yang baik.

8. Dapat melakukan pengembangan tim.

9. Dapat memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

10. Teliti, rapi, dan cekatan dalam bekerja

11. Rajin dan disiplin

12. Dapat dipercaya dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.

4.4.36 Staf GA Kantor

Tugas dan wewenang general affair Kantor:

1. Menangani pemeliharaan gedung dan fasilitas penunjangnya.

2. Memastikan kebersihan lingkungan kerja (ruang kerja, lobby dan semua area
perusahaan)

58
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Menangani proses pengadaan dan distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya
(meja, kursi, laptop, komputer, dll)
4. Mengontrol pekerjaan Security dan Cleaning Service, pengaturan jadwal

Security

5. Menjalin hubungan yang baik dengan Pihak Ketiga (Pemda, Kepolisian,


Kelurahan dan Kecamatan)
Spesifikasi menjadi general affair, yaitu:

1. Pendidikan SMU/Sederajat Atau berpengalaman +/- 5 tahun di bidang General


Affairs.
2. Mengerti dan memahami peraturan dan perundangan yang berlaku serta proses
pengurusannya
3. Memiliki kemampuan untuk merencanakan Jadwal Pemeliharaan fasilitas
Kantor dan memperbaiki kerusakan.
4. Memiliki kemampuan untuk mengamankan fasilitas Perusahaan dan Asset
Perusahaan

4.4.38 Manager It

Tugas dan Wewenang, yaitu:

1. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek


teknologi informasi.
2. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek
teknologi informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem,
spesifikasi informasi, jadwal, dana, dan staf.
3. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran,
jadwal, dan ruang lingkup.
4. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan
meringkas informasi dan tren.
5. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil
proyek.

59
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

6. Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.

7. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek


teknologi informasi.
8. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-
manfaat atau laba atas investasi.
9. Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.

10. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.

Job Spesification, yaitu:

1. Pengetahuan tentang berbagai macam aplikasi

2. Antusiasme dan pengetahuan dari project lifecycle

3. Kemampuan analytical and problem-solving

4. Memperhatikan detail

5. Pikiran yang logis

6. Pengetahuan tentang sektor yang akan dikerjakan

7. Kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik

8. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan client, kolega, dan


manajemen senior
9. Kemampuan untuk belajar skill dan teknologi terbaru dengan cepat

10. Motivasi karir dan kemauan untuk melanjutkan lebih jauh pengetahuan dan
kemampuan
11. Awareness pada isu terkini yang mempengaruhi industri dan teknologi

4.4.39 Staf Maintenance

Tugas dan wewenang staf maintenance adalah:

1. Melakukan kegiatan maintenance sesuai jadwal yang dibuat.

60
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Membuat jadwal maintenance untuk mengetahui adanya kecacatan pada bagian


tertentu.
3. Membuat report dari hasil maintenance yang ditunjukan kepada bagian teknisi.
4. Mengevaluasi hasil maintenance di bawah koordinasi kepala bagian teknisi.
Spesifikasi menjadi Staf Maintenance adalah:

1. Memiliki jenjang Pendidikan minimal D3 pada bidang yang berkaitan.

2. Diutamakan memiliki pengalaman bekerja dalam bidang yang berkaitan


minimal 1 tahun.
3. Pekerja keras serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang dimilikinya.

4.4.40 Staf Teknologi Dan Informasi

Tugas dan wewenang staf Teknologi Dan Informasi adalah:

1. Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.

2. Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal
tersebut.
3. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware &
software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-
drives external, dll.
4. Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service
Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.
5. Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk
kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
6. Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan
departemen regular.

Spesifikasi menjadi Staf Teknologi Dan Informasi adalah:

1. Lulusan D3 atau S1 Teknik Informatika atau Ilmu Komputer,

2. Menguasai komputer baik hardware maupun software dan Internet,

61
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Menguasai beberapa bahasa pemrograman seperti : VB.net, Delphi, Java, PHP


dll
4. Kreatif, mampu berbahasa Inggris, cekatan dan teliti.

4.6 JUMLAH TENAGA KERJA


Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam ruang lingkup suatu
pekerjaan. Menurut UU No 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 1 bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Di
Indonesia, terdapat batasan usia kerja yaitu 15– 64 tahun. Menurut pengertian ini
setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja, tetapi banyak juga
yang berpendapat bahwa usia kerja harus di atas 17 tahun dan ada pula yang
menyebutkan harus di atas 20 tahun.

4.7 UPAH TENAGA KERJA


Upah minimum regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para
pengusaha atau pelaku industry untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap
propinsi berbeda-beda, maka disebut upak minimum propinsi. Beberapa dasar
pertimbangan dari penetapan upah minimum adalah:
1. Sebagai jaringan pengamanan agar nilai upah tidak melorot dibawah ebutuhan
hidup minimum.
2. Sebagai wujud pelaksanaan Pancasila, UUD 45 dan GBHN secara nyata.
3. agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat yang
memiliki kesempatan, tetapi perlu menjangkau sebagian terbesar masyarakat
berpenghasilan rendah dan keluarganya.
4. Sebagian satu upaya pemerataan pendapatan dan proses penumbuhan kelas
menengah
5. Kepastian hokum bagi perlindungan atas hak-hak dasar buruh dan kelaurganya
sebagai warga negara Indonesia.

62
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

6. Merupakan indicator perkembangan ekonomi pendapatan perkapita. (Upah


Tenaga Kerja telah tercantum pada lampiran)
(Hasil perhitungan upah tenaga kerja terlampir pada lampiran)

4.8 LUAS KANTOR


Dalam perhitungan luas lantai, terlebih dahuku harus diketahui bagian-bagian dari
perkantoran dan pelayanan pabrik yaitu:
1. Bagian umum, merupakan fungsi yang melayani seluruh pabrik, misalnya Tool
Room, (tempat penyimpanan peralatan), Tool Crib (tempat penyimpanan atau
memperaiki peralatan yang rusak), ruang rapat, ruang tunggu dan lainnya.
2. Bagian Produksi merupakan bagian yang melayani organisasi produksi, misalnya
Teknik Industry (standar kerja, metoda, material handling, process quality
control, receiving, in process dan finished good), Plan Engineering.
3. Bagian personil, merupakan fungsi yang melayani atau menangani kebutuhan
orang, misalnya fasilitas kesehatan, kantin, WC, daerah rekreasi atau taman,
parkir dan semacamnya.
Bangunan fisik yang merupakan bagian yang berhubgungan dengan faslisitas fisik,
bangunan peralatan, utilitas dan sebagainya.
(Hasil perhitungan luas kantor terlampir pada lampiran)

4.9 NAMA DAN LOKASI PERUSAHAAN


Nama Perusahaan : PT. XYZ

Lokasi : Panyingkiran, Majalengka Kab., Jawa Barat

63
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 4.2 Iklan Jual Tanah di Panyingkiran, Majalengka.


(Sumber: olx.co.id, 2021)

Gambar 4.3 Denah Lokasi PT. XYZ


(Sumber: pengolahan data)

64
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Pemilihan lokasi yang akan dijadikan pabrik PT. XYZ yaitu berada di
panyingkiran, kabupaten majalengka jawa barat. Praktikan memilih lokasi ini sebagai
pabrik PT. XYZ dikarenakan beberapa pertimabangan, yaitu:

1. Dekat dengan Bandara Udara International Kertajati (15 Km) memudahkan


pendistribusian produk maupun bahan baku dari/ke luar negeri.

Gambar 4.4 Jarak Lokasi PT. XYZ dengan bandara


(Sumber: pengolahan data)

2. Dekat dengan akses jalan provinsi (3.7 Km) strategis dalam distribusi transportasi darat.

65
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 4.5 Jarak Lokasi PT. XYZ dengan akses jalan raya provinsi
(Sumber: pengolahan data)

3. Dekat dengan gerbang tol kertajati (12 Km) dan tol cisundawu (masih tahap
pembangunan) sehingga strategis dalam pendistribusian produk atau bahan ke/dari
jabodetabek/bandung raya.

66
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 4.6 Jarak Lokasi PT. XYZ denganpintu tol


(Sumber: pengolahan data)

4. Dekat dengan pelabuhan cirebon (1.5 jam) memudahkam dalam transportasi distribusi
antar pelabuhan.

67
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Gambar 4.7 Jarak Lokasi PT. XYZ dengan pelabuhan Cirebon


(Sumber: pengolahan data)

5. UMR yang masih relatif rendah ( Rp 2.009.000,-) sehingga tidak banyak membebani
keuangan perusahaan dalam penggajian karyawan
Tabel 4.1 Umr Daerah Jawa Barat

68
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

(Sumber: pengolahan data)

BAB V

MATERIAL HANDLING

5.1 ONGKOS MATERIAL HANDLING

Di dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan


merupakan salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhatikan dan
diperhitungkan. Aktivitas pemindahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih
dahulu memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam suatu operasi. Selanjutnya hal
yang harus diperhatikan adalah tipe layout yang akan digunakan.

Beberapa aktivitas pemindahan bahan yang perlu diperhitungkan adalah sebagai


berikut:

1. Pemindahan bahan dari gudang bahan baku menuju departemen fabrikasi


maupun departemen assembling.

2. Pemindahan bahan yang terjadi di proses satu jenis mesin menuju satu jenis
mesin yang lainnya.

69
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Pemindahan bahan dari departemen assembling menuju gudang barang jadi.

Setelah diketahui aktivitas-aktivitas pemindahan yang terjadi, maka


selanjutnya dapat dihitung ongkos material handling yang terjadi akibat aktivitas-
aktivitas yang ada tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan ongkos
material handling adalah sebagai berikut:

A. Alat yang digunakan

Dalam menentukan alat angkut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Berat material disesuaikan dengan daya angkut maksimal alat tersebut.

2. Bentuk dan jenis material serta ukuran luasnya disesuaikan dengan daya tampung
alat angkut.

3. Sifat material, dimana harus diperhatikan kemungkinan menggunakan alat


angkut khusus.

B. Jarak pengankutan

Perhitungan OMH ini merupakan perhitungan tahap pertama, karena akan


dilakukan perhitungan OMH yang merupakan revisi dari perhitungan tahap pertama.
Pada perhitungan tahap pertama ini, jarak antara kelompok mesin atau departemen
yang mengalami aktivitas pengangkutan diasumsikan berdampingan. Selain itu untuk
mengoptimalkan jarak antar aktivitas tersebut, maka kelompok mesin departemen
untuk sementara diasumsikan berbentuk bujursangkar.

C. Cara Pengangkutan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan cara pengangkutan


adalah sebagai berikut:

1. Telusuri OPC sejak proses yang paling awal, kemudian dapat ditentukan urutan
proses pengangkutan dari …… ke ……

70
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Isi kolom dari, maka sebelum mengisi yang berikutnya terlebih dahulu diisi
kolom ke yang merupakan kelompok tujuan, sesuai aliran yang terjadi.

3. Dalam mengisi kolom ke yang merupakan daerah tujuan pengangkutan sebelum


mencantumkan aktivitas lainnya, maka aktivitas pertama harus sudah selesai
mencantumkan semua material yang akan diterima dari sumber (kolom dari)
yang diuraikan dalam kolom (3) untuk nama komponen serta kolom (4) untuk
bentuk materialnya. Dari hal-hal tersebut di atas, maka dapat digambarkan
mengenai cara pengangkutan tersebut, yaitu: setiap pengangkutan dilakukan dari
sumber yang sama mengangkut beberapa bahan menuju tujuan yang sama,
kemudian dari sumber yang sama menuju tujuan lainnya. Demikian selanjutnya
untuk sumber-sumber pengangkutan berikutnya.

(Hasil perhitungan ongkos material handling terlampir pada lampiran)

5.2 FROM TO CHART

From to Chart merupakan penggambaran tentang berapa total Ongkos


Material Handling dari suatu bagian aktivitas dalam pabrik menuju aktivitas pabrik
lainnya. Sehingga dari peta ini dapat dilihat total Ongkos Material Handling secara
keseluruhan, mulai dari gudang bahan baku menuju fabrikasi, assembling, sampai
terakhir menuju gudang barang jadi.

Cara pengisian From to Chart adalah sebagai berikut:

1. Perhatikan total ongkos dari tabel Ongkos Material Handling, kemudian


masukkan nilai total ongkos tersebut disesuaikan dengan pengangkutan bahan
dari satu tempat ke tempat lainnya.

71
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

2. Jumlah total ongkos setiap baris dan setiap kolom juga total ongkos secara
keseluruhan.

From to chart merupakan penggambaran tentang berapa total ongkos material


handling, OMH, dari suatu bagian aktivitas menuju aktivitas yang lainnya dalam
suatu pabrik. FTC diisi berdasarkan data dari OMH.

(Hasil from to chart terlampir pada lampiran)

5.3 INFLOW DAN OUTFLOW

Inflow digunakan untuk mencari koefisien ongkos yang masuk ke suatu


departemen dari departemen lainnya. Inflow ialah untuk melihat koefisien ongkos
yang masuk dari ke mesin. Outflow digunakan untuk mencari koefisien ongkos yang
keluar dari suatu departemen ke departemen lainnya. Outflow Ialah untuk melihat
koefisien ongkos yang keluar dari suatu mesin.

(Hasil inflow dan outflow terlampir pada lampiran)

5.4 TABEL SKALA PRIORITAS

Tabel Skala Prioritas adalah suatu tabel yang menggambarkan urutan prioritas
antara departemen atau mesin dalam suatu lintas atau layout produksi. Referensi
Tabel Skala Prioritas didapat dari perhitungan Outflow-Inflow, dimana prioritas
diurutkan berdasarkan harga koefisien ongkosnya.

Tujuan pembuatan Tabel Skala Prioritas antara lain adalah:

1. Untuk meminimumkan ongkos.


2. Untuk memperkecil jarak handling.
3. Untuk mengoptimalkan layout.

(Hasil tabel skala prioritas terlampir pada lampiran)

5.5 ACTIVITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ARD)

72
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

Activity relationship diagram (ARD) adalah diagram hubungan antar aktivitas


(departemen atau mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan, sehingga
diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk membuat activity relationship
diagram adalah tabel skala prioritas, jadi yang menempati prioritas pertama pada
tabel skala prioritas harus didekatkan letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya untuk
didekatkan pada departemen atau mesin di kolom paling kiri. Area pada activity
relationship diagram diasumsikan sama, baru pada revisi disesuaikan berdasarkan
activity relationship diagram ini dan areanya sesuai dengan luas dari masing-masing
aktivitas yang diperkecil dengan skala tertentu.

(Hasil activity relationship diagram terlampir pada lampiran)

73
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB VI
ANALISIS HASIL PENEMPATAN DIAGRAM DAN AKTIVITAS

6.1 ACTIVITY RELATIONSHIP CHART

Activity relationship chart (ARC) adalah peta yang menggambarkan tingkat


hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang terdapat dalam suatu perusahaan
industri. Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar
aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart.Teknik penganalisaan
menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai berikut:

a. Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubungan antar


aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut:

Tabel 6. 1 Tingkat Kepentingan ARC

(Sumber: Pengolahan Data)

b. Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Menggunakan catatan yang sama
2. Menggunakan personil yang sama

74
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

3. Menggunakan ruang yang sama


4. Tingkat hubungan personil
5. Tingkat hubungan kertas kerja
6. Urutan aliran kertas
7. Melakukan aliran kerja yang sama
8. Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
9. Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain
10. Lain-lain yang mungkin perlu
(Hasil ARC terlampir pada lampiran)

1.2 AREA ALLOCATION DIAGRAM

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalamARC
diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka dengan demikian
berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan
juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas
mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut. Kedekatan tata
letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram (AAD). Area
Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity
Relationship Chart dan Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation
Diagramnya. Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global,
informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan gambar
visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir
dari penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC
dan AAD merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan
ruangan akibat dari alasan-alasan tertentu yang harus dipenuhi.

(Hasil AAD terlampir pada lampiran)

75
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

BAB VII
ANALISIS, KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 ANALISIS

7.1 .1 RISET PASAR

Pada Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas ini kami menyelesaikan OPC
dan Routing Sheet, MPPC kursi dan meja E-Chool ART. Pada saat membuatnya
lebih mempertimbangkan dalam hal biaya dengan tidak menyampingkan proses
yang efektif dan efisien. Riset pasar menyajikan urut-urutan mesin/peralatan,
proses dan operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas
mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah kebutuhan bahan/mesin/peralatan.

7.1 .2 LUAS LANTAI PRODUKSI

Tabel 7.1 Hasil Luas Lantai Kantor

Tabel 7.2 Hasil Luas Lantai Produksi

Dengan melihat Tabel 8.1 Hasil Luas Lantai Kantor dan Tabel 8.2 Hasil Luas
Lantai produksi, hasil luas lantai kantor 17496,27 m2 dan Luas lantai produksi
2105,8 m2.

76
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

7.1 .3 ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Tabel 7.3 UMR Jawa Barat Tahun 2020

UMR Kota Majalengka tidak menjadi yang tertinggi dan tidak juga terendah
diantara kota-kota di Jawa Barat

77
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

7.1 .4 ANALISIS HASIL PENEMPATAN DIAGRAM DAN AKTIVITAS

Tabel 7.4 Tingkat Kepentingan ARC

Warna memiliki peranan untuk mempermudah membedakan dan memiliki fungsi


masing-masing

7.2 KESIMPULAN

7.2 .1 RISET PASAR

Selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan operasi, routing sheet


ini juga memuat antara lain kapasitas mesin/peraiatan, % scrap, serta jumlah
kebutuhan bahan/mesin/peralatan. Sehingga untuk keperluan perhitungan
kebutuhan bahan, mesin ataupun peralatan, routing sheet ini dapat dipergunakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuat Routing sheet adalah sebagal
berikut :
1. Bahan/material yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
2. Banyaknya satuan unit produk yang akan dibuat.
3. Urut-urutan kegiatan yang sifatnya tetap.
4. Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.
5. Komponen- komponen untuk assembling setelah diproduksi.

78
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

7.2 .2 LUAS LANTAI PRODUKSI


Pertimbangan desain fasilitas:
1. Biaya
2. Sistem Komunikasi
3. Keamanan
4. Kebutuhan
5. Peralatan Penanganaan Bahan

7.2 .3 ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Penetapan Upah Minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL)


dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Adapun KHL
itu sendiri dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja dalam memenuhi
kebutuhan mendasar yang meliputi kebutuhan akan pangan 2100 kkal perhari,
perumahan, pakaian, pendidikan dan sebagainya.
Untuk menetapkan KHL tersebut, Dewan Pengupahan biasanya melakukan survei
terlebih dahulu di wilayahnya. Sehingga KHL yang dimaksud merupakan
kebutuhan hidup yang ada berada dalam konteks wilayah tersebut. Itu yang
menjadi dasar penetapan upah minimum.
Untuk itu, upah minimum akhirnya bisa berbeda-beda di tiap wilayah. Karena
KHL di setiap wilayah juga berbeda-beda nilainya. Hal tersebut juga dipengaruhi
oleh daya beli dan inflasi di daerah tersebut.
Dengan demikian, upah minimum tidak dapat disamakan di setiap daerah karena
daya beli masyarakat dan nilai kebutuhannya juga berbeda-beda.

7.2 .4 MATERIAL HANDLING

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa material handling merupakan suatu


pergerakan, penyimpanan atau pengendalian terhadap produk-produk di pabrik
maupun gudang secara aman. Kegiatan tersebut tentu sekarang ini tidak lagi
menggunakan tenaga manusia sepenuhnya tetapi dibantu oleh alat-alat yang sering
disebut peralatan Material Handling

79
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas

7.2 .5 ANALISIS HASIL PENEMPATAN DIAGRAM DAN AKTIVITAS

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana


dalamARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka
dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan
aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak
aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area
Allocation Diagram (AAD).

7.3 SARAN
Saran yang dapat diambil dari praktikum perancangan tata letak fasilitas ini
adalah:

a. Proses pengerjaan harus dilakukan secara berurutan


b. Lebih teliti dalam menghitung kebutuhan pekerja, ruang untuk pabrik dan juga
perkantoran.
c. Penyusunan laporan harus sesuai dengan format yang telah ditentukan.

80

Anda mungkin juga menyukai