Anda di halaman 1dari 25

STUDI KELAYAKAN APOTEK MENTARI

FARMA
Jl.Arjuna No.121 Kota Tegal

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata KuliahFarmasi Komunitas

Oleh :

Kelompok 1
Al Hikmah 23340186
Ari Subekti Eka Putra 23340184
Atika Azahrah 23340187
Aulia Gita Wardhani 23340185

Charindra Otista Kafuri 23340189


Irma Maulidatul Sarah 23340182
Nanda Pinata 23340183
Rohmaniah 23340181
Tiara Inggrit Margareta 23340188

PROGRAM STUDI PROFESI


APOTEKERFAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI
NASIONALJAKARTA
2024/2025
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Visi dan Misi Apotek...............................................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat Apotek ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
2.1 Struktur Organisasi ................................................................................................... 6
2.2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia ........................................................................ 6
2.3 Strategi Pengembangan Apotek .............................................................................. 9
2.4 Aspek Finansial ...................................................................................................... 11
2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) .................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................21
LAMPIRAN ...................................................................................................................22

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai

dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis

(profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik

adalah menyediakan obat‐obatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat

untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai

institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang

ditanam pada apotek dan operasionalnya cukup besar. Pada saat ini kegiatan pelayanan

kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi

menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek

kefarmasian dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.35 Tahun 2014, definisi apotek

adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh

apoteker. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan

apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin keamanannya,

baik kualitas maupun kuantitasnya.

Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban menyediakan

sumber informasi mengenai perbekalan farmasi bagi pasien, tenaga kesehatan yang

lain dan masyarakat pada umumnya.

1
Apotek juga dituntut mampu memberikan pelayanan swamedikasi, hal ini didorong

oleh kecenderungan masyarakat yang lebih memilih swamedikasi untuk pencegahan

dan peningkatan kesehatan. Seorang apoteker di apotek memiliki kewenangan dan

tanggung jawab penuh terhadap perbekalan farmasi, selain juga harus dapat

menjalankan fungsi sebagai seorang manager yang baik melalui kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian semua kegiatan di apotek.

Seorang apoteker yang profesional diperlukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang

juga harus ditunjang dengan pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan kode etik

profesi serta undang-undang yang berlaku.

Selain untuk sarana pelayanan kesehatan, apotek juga merupakan salah satu

sarana pengabdian apoteker yang telah disumpah. Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal

Timur, merupakan salah satu wilayah dengan pekembangan yang pesat. Wilayah ini

berada di Kawasan ramai Kota Tegal. Jumlah penduduk yang padat ditambah lagi

dengan banyaknya pemukiman kost mahasiswa dan karyawan semakin meramaikan

daerah ini. Kelurahan Slerok dilengkapi dengan adanya Puskesmas Slerok, adanya

Swalayan, warnet, warung makan, praktek dokter spesialis anak dan usaha

perdagangan lainnya yang sedang berkembang sehingga kawasan Apotek Mentari

mudah dijangkau oleh masyarakat. Di Jalan Arjuna itu sendiri merupakan salah satu

jalan yang dilewati menuju Jalan Perintis Kemerdekaan, yang merupakan kawasan

ramai. Oleh karena itu Apotek Mentari memang layak untuk dibangun di daerah

kawasan ramai karena daerahnya merupakan lokasi yang strategis dan memiliki

peluang bisnis yang cukup baik.

2
1.2 Visi dan Misi Apotek

a. Visi

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu,

berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen dan karyawan dan

apotek terpercaya dan mitra masyarakat dengan membentuk image sebagai apotek

yang melayani dengan hati dan terjangkau.

b. Misi

Misi dari apotek ini adalah:

1. Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan

Kesehatan yangbermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

2. Memberikan pelayanan pharmaceutical care kepada masyarakat.

3. Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care kepada

masyarakat.

4. Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan Kesehatan kepada

masyarakat.

5. Mengutamakan keselamatan dan kepentingan pasien.

1.3 Tujuan dan Manfaat Apotek

a. Tujuan

1. Tempat Pengabdian Profesi Apoteker: Apotek adalah tempat di mana apoteker

bertugas untuk memberikan pelayanan farmasi kepada masyarakat.

3
2. Melayani Kebutuhan Obat dan Kesehatan: Apotek bertanggung jawab untuk

menyediakan obat, bahan obat, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi lainnya

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan ini harus berorientasi pada

kepentingan dan kepuasaan pasien serta bertujuan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

3. Memberikan Konseling, Informasi, dan Edukasi: Salah satu peran penting

apoteker adalah memberikan konseling, informasi, dan edukasi kepada pasien.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang obat dan

memastikan pengobatan yang dilakukan sesuai dengan prinsip pengobatan yang

rasional.

b. Manfaat

1. Aktualisasi Profesi Farmasi: Apotek membantu dalam aktualisasi profesi farmasi

di masyarakat dengan menyediakan pelayanan kefarmasian dan penyaluran

perbekalan farmasi kepada masyarakat. Ini memungkinkan apoteker untuk

menjalankan peran dan tanggung jawab mereka dalam praktik farmasi.

2. Tersedianya Obat dan Perbekalan Farmasi Berkualitas: Apotek memastikan

ketersediaan obatdan perbekalan farmasi lainnya yang memiliki mutu dan kualitas

terjamin. Selain itu, apotek juga berusaha untuk menawarkan harga yang

terjangkau agar akses terhadap pengobatan menjadi lebih mudah bagi masyarakat.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien: Melalui praktik pharmaceutical care, apotek

berperan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dalam bidang kesehatan.

4
Mereka mengutamakan rasionalitas penggunaan obat dengan memastikan

penggunaan obat yang tepat, efektif, aman, dan terjangkau dalam pelayanannya.

4. Wadah Berwirausaha dan Pencapaian Kesejahteraan: Apotek juga berfungsi

sebagai wadah berwirausaha bagi individu atau kelompok untuk mencapai

kesejahteraan dan pertumbuhan bisnis apotek. Ini memberikan peluang bagi

pengusaha lokal untuk berkontribusi dalam perekonomian serta tumbuh

kembangnya apotek sebagai institusi dalam masyarakat

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Struktur Organisasi

Apotek “Mentari” merupakan badan usaha yang mempunyai struktur organisasi guna

mendukung management pengelolaannya. Struktur organisasi dari Apotek “Halmahera” yaitu:

Apoteker Pengelola Pemilik Sarana


Apotek Apotek

Asisten Asisten Asisten


Apoteker Apoteker Apoteker

2.2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Untuk dapat mengelola sebuah Apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di

bidangnya, oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan

efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Apotek Mentari merekrut 4 (empat)

karyawan dengan susunan sebagai berikut.

1. Apoteker Pengelola Apotek

2. Asisten Apoteker (3 orang)

Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri.

6
kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang

kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. karenanya diperlukan adanya

pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para

karyawan.

Berikut adalah tugas dan kewajiban karyawan, antara lain :

1. Apoteker Pengelola Apotek

Tugas dan Kewajiban Apoteker pengelola apotek, antara lain :

a. Memimpin seluruh kegiatan apotek

b. Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek, yang -

meliputibeberapa bidang, antara lain :

-Pelayanan Kefarmasian

-Administrasi dan Keuangan

-Ketenagaan atau Personalia

-Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek

c. Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas apotek.

Tanggung jawab Apoteker pengelola apotek, yaitu:

Apoteker pengelola apotek bertanggung jawab terhadap kelancaran segala bidang

kegiatan dalam apotek serta bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek yang

dipimpinnya

7
2. Asisten Apoteker

Tugas dan kewajiban apoteker, antara lain :

a. Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai asisten

apoteker, yaitu meliputi :

- Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obatdengan resep) sesuai

petunjuk pemimpin apotek.

- Mengerjakan perubahan bentuk, perbuatan sediaan racikandan meracik.

- Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik

- Mencatat laporan Psikotropika, Statistika Resep dan OGB, OWA)

- Mendata kebutuhan obat dalam buku defekta dan membantu kelancaran

kegiatan pembelian

- Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat

kedalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up

to date

- memlihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan

peracikan obat

- mengelompokkan dan menata obat sesuai indikasinya

b. Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir, dan lain

sebagainya.

Tanggung jawab dan wewenang asisten apoteker yaitu :

Bertanggung jawab kepada pemimpin apotek atas segala kebenaran tugas yang

diselesaikannya.

8
Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk dan atau

instruksi pimpinan apotek. Apotek Mentari memberikan pelayanan setiap hari

pada pukul 07-00-21.00 WIB, pada hari minggu libur. Jam kerja karyawan di

Apotek Mentari dibagi dua jam shift yaitu :

1. Shif I Pukul 07.00-14.00

2. Shif II Pukul 14.00-21.00

2.3 Strategi Pengembangan Apotek

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi

strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal

yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman terhadap Apotek Mentari yang akan didirikan (SWOT ANALYZE).

a. Kekuatan/Strength

1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan

kefarmasian/ pharmaceutical care dengan menyediakan layanan konsultasi

obat dengan apoteker

2. Lokasi strategis, mudah dijangkau masyarakat sekitar baik dengan

kendaraan maupun pejalan kaki.

3. Terletak di pinggir jalan yang ramai dan mudah diakses oleh konsumen

4. Berada di tengah-tengah pemukiman warga

5. Mempunyai SDM yang berpotensi di bidangnya, kreatif, penuh inovasi, dan

semangat kerja yang tinggi Pelayanan sepenuh hati dengan keramahan dan

senyum

9
6. Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan tingkat

perekonomian warga sehingga dapat terjangkau

7. Design dan layout yang menarik.

b. Kelemahan/Weakness

1. Keterbatasan lahan bisnis untuk berkembang

2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek

jaringanatau waralaba

3. Keterbatasan SDM untuk membuka praktek selama 24 jam.

c. Peluang/Opportunity

1. Potensi konsumen di lingkungan cukup besar

2. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi di daerah tersebut.

3. Lokasi padat penduduk karena merupakan daerah pemukiman warga dan

kost-kostan mahasiswa dan karyawan

4. Banyaknya orang yang melewati jalan didepan apotek yang akan

didirikan.

5. Dekat dengan puskesmas Slerok sehingga berpeluang untuk menjalin kerja

sama dalam menyediakan obat-obatan maupun perbekalan farmasi

d. Ancaman/Threats

1. Toko kelontong dan mini market yang juga menjual obat-

obat bebas(HV).

2. Secara umum pemahaman masyarakat terhadap peran

apotek dan apoteker masih kurang.

10
2.4 Aspek Finansial
1. PERMODALAN

a. Modal tetap

❖ Pengurusan Ijin Rp. 3.000.000,


❖ Peralatan dan fasilitas Apotek
1. Bangunan Apotek Rp. 250.000.000,-
2. Etalase dan lemari Rp. 8.000.000,-
3. Meja dan kursi Rp. 1.000.000,-
4. Alat Racik Rp. 1.500.000,-
5. Papan Nama Rp. 500.000,-
6. Perlengkapan Administrasi Rp. 500.000,-
7. Timbangan Rp. 1.500.000,-
8. Telephon Rp. 1.000.000,-
9. Kalkulator Rp. 250.000,-
10. Lain-lain Rp. 1.000.000,-+
Total modal tetap Rp. 265.000.000

b. Modal Operasional
❖ Biaya Tenaga Kerja Rp. 5.100.000,-
❖ Biaya Pembelian Obat&Alkes Rp. 100.000.000,-
❖ Biaya Lain-lain Rp. 1.400.000,-+
Total Modal Operasional Rp. 106.500.000,-
c. Modal Cadangan
❖ Modal Cadangan Rp. 8.000.000,-
d. Total Modal Apotek
❖ Modal Operasional Rp. 106.500.000,-
❖ Modal Tetap Rp. 265.000.000,-
❖ Modal Cadangan Rp. 8.000.000,-+
Total Modal Apotek Rp. 379.500.000,-

11
2. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA PER TAHUN
a. Proyeksi Pengeluaran Rutin
1. Biaya tetap bulanan
➢ Biaya tenaga kerja
▪ APA Rp. 2.700.000,-
▪ Asisten Apoteker Rp. 2.400.000,-+
Total Rp. 5.100.000,-

➢ Biaya Lain-lain
▪ Administrasi Rp. 500.000,-
▪ Listrik, Telephon,Air Rp. 500.000,-
▪ Lain-lain Rp. 200.000,-+
Total Rp. 1.200.000,-

➢ Biaya penyusustan dan pemeliharaan Rp. 1.000.000,-


Bangunan dan peralatan
Total Biaya Rutin tahunan Rp. 7.300.000,-

2. Biaya rutin per tahun


➢ Biaya tetap bulanan Rp. 7.300.000,- x 12 Rp. 87.600.000,-
➢ Tunjangan hari raya Rp. 5.100.000,-+
Total biaya rutin tahunan Rp. 97.700.000,-

b. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan dari penjualan yang telah diasumsikan dengan tingkat
pengambilan keuntungan 20 % penjualan resep, 15 % untuk obat bebas, OWA
dan pendapatan Lain-lain dengan rincian :
➢ Penunjang resep
5 x 100.000 x 30 x 12 Rp. 180.000.000,-

➢ Penjualan obat bebas


1.500.00 x 30 x 12 Rp. 540.000.000,-

➢ Penjualan OWA
1.500.000 x 30 x 12 Rp. 540.000.000,-

➢ Penjualan lain-lain
200.000 x 30 x 12 Rp. 72.000.000,-+
Total Rp. 1.332.000.000,-

12
c. Proyeksi pengeluaran pertahun
➢ Pembelian obat resep ( keuntungan 20%)
80% x 180.000.000,- Rp. 144.000.000,-
➢ Pembelian obat bebas (keuntungan 15%)
85% x 540.000.000,- Rp. 459.000.000,-
➢ Pembelian obat OWA (keuntungan 15%)
85% x 540.000.000,- Rp. 459.000.000,-
➢ Pembelian lain-lain (keuntungan 15%)
85% x 72.000.000,- Rp. 61.200.000,-
➢ Biaya rutin per tahun Rp. 92.700.000,-+
Total Rp. 1.215.900.000,-
3. PERKIRAAN LABA RUGI PERTAHUN
➢ Pendapatan Rp. 1.332.000.000,-
➢ Pengeluaran Rp. 1.215.900.000,- -
➢ Laba bruto Rp. 116.500.000,-
➢ Pajak (10%) Rp. 11.650.000,-
Laba bersih Rp. 104.850.000,-

1. PERHITUNGAN LABA RUGI/ BREAK EVENT POIT PERTAHUN


a. Pay Back Periode (PBP)
- PBP = Total Investasi
Laba bersih
=Rp. 379.500.000,-
Rp. 104.850.000,-
= 3 tahun 6 Bulan

b. Return of investment (ROI)

ROI = Laba bersih x 100 %=104.850.000,- X 100 %


Total Investasi 379.500.000,-
= 27,6 %

13
c. Break event point (BEP)

Break even point = 1 x biaya tetap

1- Biaya variabel
Total pendapatan

= 1 xRp. 92.700.000,-

1- 1.215.900.000
1.332.000.000,-

=92.700.000,-/Tahun

=77.250.000,-/Bulan

=2.575.000,-/Hari

13. Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. SOP pelayanan OTC

a. Pasien datang.

b. Menyapa pasien dengan ramah lalu menanyakan kepada pasien obat apa yang

dibutuhkan.

c. Bila memungkinkan tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita

pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat.

d. Menghitung harga obat dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga obat.

e. Setelah pasien sepakat dengan harga, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai

dengan permintaan meliputi nama obat dan jumlah obat.

14
f. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi yang jelas tentang

informasi obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan

obat, cara penggunaan, serta efek samping yang mungkin timbul setelah

penggunaan obat.

2. SOP pelayanan OWA

a. Pasien datang.

b. Menyapa pasien dengan ramah lalu menanyakan kepada pasien obat apa yang

dibutuhkan.

c. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialami, gejala penyakit, dan sudah

berlangsung berapa lama. Tanyakan juga pada pasien apakah mempunyai

riwayat alerg terhadap obat tertentu.

d. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat untuk

mengatasi sakitnya dan tanyakan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau

bertambah parah).

e. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan,

maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk

pasien yang sama sekali belum pernah minum obat.

f. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga

g. Setelah pasien sepakat dengan harga obat, siapkan obat untuk pasien.

h. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi

dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan

efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat.

15
i. Lakukan dokumentasi meliputi nama pasien, alamat, nomor telepon, keluhan

pasien, dan obat yang telah diberikan.

3. SOP pelayanan resep

a. Menerima resep pasien

b. Lakukan skrining resep meliputi administrasi, pharmaceutical dan klinik.

c. Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga

d. Pasien diberi nomor antrian untuk menunggu

e. Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan printout

f. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan

print out.

g. Siapkan obat sesuai dengan resep.

h. Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik obat

i. Buat etiket dan cocokkan dengan resep

j. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan

kuitansi (jika pasien meminta)

k. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi

dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan

dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah pemakaian obat.

l. Catat nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien

m. Buat catatan khusus tentang pasien

16
4. SOP meracik obat

a. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik.

b. Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasien, jumlahdan cara

mencampur

c. Siapkan etiket dan wadah obat lalu sertakan bersama obatdan instruksinya

untuk diracik

d. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan/masker

e. Siapkan obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada

struknya

f. Jika ada bahan yang harus ditimbang maka siapkan lebih dahulu

g. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah denganhati- hati

h. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya

i. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket,

kemudian serahkan ke

j. Bersihkan peralatan dan meja racik setelah

meracik selesai danCucilah tangan sampai bersih

5. SOP konseling OTC

a. Tanyakan keluhan yang dialami pasien, seperti apa gejala penyakit yang dialami,

dan sudah berlangsung berapa lama.

b. Jika sebelumnya pasie sudah pernah menggunakan obat, tanyakan bagaimana

kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut.

c. Pilihkan obat lain untuk pasien jika ternyata pemberian obat sebelumnya tidak

berhasil mengatasi masalah penyakit pasien.

17
d. Tanyakan kepada pasien apakah sebelumnya sudah pernah menggunakan obat

tersebut, apakah sudah mengerti tentang cara penggunaan obat. Jika belum,

jelaskan kepada pasien cara penggunaan obat.

e. Menanyakan kembali tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut,

bila ada yang kurang atau salah maka apoteker wajib membenarkan dan

melengkapinya.

6. SOP konseling OWA

a. Menanyakan keluhan yang dialami oleh pasien sehingga pasien menggunakan

obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalaminya.

b. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai

untuk pasien maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien.

c. Tanyakan kepada pasien apakah sudah mengerti tentang cara penggunaan

(meliputi dosis, frekwensi, durasi, cara penggunaan), minta pasien untuk

menjelaskan bagaimana cara penggunaan obat, bila ada yang kurang atau salah

maka apoteker wajib membenarkan dan melengkapinya

d. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang

perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi informasikan kepada

pasien apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka

sebaiknya pasien memeriksakan dirike dokter.

e. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien

f. Buat catatan khusus tentang pasien

g. Memberitahukan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan

apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien.

18
7. SOP konseling resep

a. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan dengan data pasien

b. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien

tentang keluhan yang dialaminya

c. Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan

penggunaan obat tersebut

d. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat meliputi

dosis, frekuensi, durasi, serta cara penggunaan

e. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk

memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan

obat

f. Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadidan cara

penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping

yang terjadi

g. Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter apabila dirasa ESO cukup berat dan

mengganggu

h. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang

perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan terapi

i. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien

j. Buat catatan khusus tentang pasien sebagai patient data record.

19
8. SOP penerimaan dan penyimpanan barang

a. Saat barang datang dari PBF

b. Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang

nama barang, bentuk sediaan, jumlah sediaan, nomor batchdan tanggal ED)

c. Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegel atau tidak dll)

d. Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dilengkapi dengan

No. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek.

e. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek.

f. Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk di edit di computer.

g. Cocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera pada

faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak.

h. Tandatangani faktur yang telah diedit di computer

i. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya.

Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek

farmakologinya.

j. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 PENUTUP
Melihat dari studi kelayakan dan analisa yang telah dilakukan, Apotek
Mentarimemiliki prospek yang bagus baik dari segi pelayanan maupun dari segi
bisnis. Dilihat dari aspek lokasi, modal, market, SDM sebagai pertimbangan
pendirian apotek, maka Apotek Mentari yang terletak di sekitar wilayah pemukiman
warga Kelurahan Slerok ini layak untuk didirikan. Demikian proposal ini kami buat
semoga dapat menjadi perhatian dan pertimbangan untuk mendukung kelancaran
pendirian apotek ini.

21
LAMPIRAN I
DENAH LOKASI APOTEK MENTARI

UTARA

APOTEK MENTARI

JL. ARJUNA
KARDINAH

JL. WEKUDURO

22
LAMPIRAN 2

DESAIGN LAYOUT APOTEK

23

Anda mungkin juga menyukai