Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUKUM INTERNASIONAL

Nama : Dwiki Mardani Sahputra

NIM : E0023168
Kelas : Hukum Internasional

Apakah Taiwan dan Hongkong bisa dianggap sebagai negara?

 TAIWAN
Apabila kita bercermin pada Pasal 1 Konvensi Montevideo Tahun 1933 yang
menyatakan bahwa suatu negara harus memenuhi beberapa syarat untuk dapat diakui
sebagai negara, yaitu memiliki penduduk yang permanen, wilayah yang tetap dan
pemerintah yang berdaulat sebagai syarat wajib, serta memiliki kapasitas untuk
berhubungan dengan negara lain sebagai syarat tambahan, maka dalam hal ini, Taiwan,
dengan nama resmi Republic of China, dapat dianggap sebagai sebuah negara karena
memenuhi 3 syarat wajib yang ada dalam konvensi tersebut. Sebenarnya, Taiwan telah
diakui sebagai negara oleh negara lain. Sekitar 20 negara Pasifik dan Afrika mengakui
Taiwan sebagi sebuah negara. Akan tetapi, pengakuan tersebut bersifat minoritas dalam
konteks global. Dikarenakan, voted into the club ditentukan oleh seberapa banyak
pengakuan itu diberikan oleh negara-negara lain, khususnya negara-negara utama dalam
hubungan internasional. Hal ini ditandai dengan keadaan sebelum 1979, yakni tahun
penutupan kedutaan besar Taiwan di AS dan berbagai negara lain. Sehingga, menyebabkan
Taiwan tidak memiliki kapasitas untuk berhubungan dengan negara lain. Resolusi
A/RES/2758 sebagai hasil pemungutan suara di Majelis Umum PBB 25 Oktober 1971 yang
sepakat memberikan kursi keanggotaan kepada perwakilan dari RRC menandai hilangnya
Taiwan di panggung internasional. Sebagai kesimpulan, maka, Taiwan telah memenuhi
syarat wajib untuk menjadi negara, tetapi Taiwan tidak memenuhi syarat tambahan untuk
berhubungan dengan negara lain dikarenakan tidak diakui sebagai negara oleh negara-
negara lain dalam hubungan internasional.

 HONG KONG
Hong Kong merupakan sebuah kota yang ada di China, Meski memiliki bendera
dan menjalankan kebijakan ekonomi-politiknya sendiri, Hong Kong bukanlah sebuah
negara. Hong Kong merupakan wilayah bekas jajahan Inggris. Saat ini telah menjadi
wilayah administrasi khusus China sejak tahun 1997. Hong Kong diatur berdasarkan
prinsip “satu negara, dua sistem”, di mana China telah setuju untuk memberikan otonomi
ekonomi-politik tingkat tinggi untuk Hong Kong, sehingga kapasitasnya dalam
berhubungan internasional hampir menyerupai sebuah negara. Melalui perjanjian sewa
dengan China pada abad ke-19, pulau-pulau dan wilayah daratan yang sekarang dikenal
sebagai Hong Kong, berada di bawah kendali Inggris Raya. Sejak saat itu, hingga
dipindahkan kembali ke China pada akhir abad ke-20, Hong Kong berkembang di jalur
yang berbeda secara politik dan ekonomi dari wilayah utama China. Kemudian deklarasi
bersama China-Inggris yang ditandatangani pada 19 Desember 1984, membuka jalan bagi
seluruh wilayah yang disewa untuk dikembalikan ke China. Akhirnya, pengajuan terjadi
pada 1 Juli 1997, di mana Undang-Undang Dasar Daerah Administratif Khusus Hong Kong
mulai berlaku. Undang-Undang Dasar tersebut berkonsep “satu negara, dua sistem”, yang
mana Hong Kong, meski sekarang menjadi bagian dari China, diizinkan untuk
mempertahankan ekonomi kapitalisnya. Selain itu, Hong Kong juga diizinkan untuk
mempertahankan otonomi politik yang luas, selain kebijakan luar negeri dan pertahanan
untuk jangka waktu 50 tahun..
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Setiawan. (2023). Apakah Hong Kong merupakan sebuah negara? Ini penjelasannya,
diakses pada tanggal 1 April 2023 di https://www.viva.co.id/amp/edukasi/1578737-apakah-hong-
kong-merupakan-sebuah-negara-ini-penjelasannya?page=3

Admin HI, (2013). Menelisik Kedaulatan Taiwan, diakses pada tanggal 1 April 2023 di
https://hi.umy.ac.id/en/menelisik-kedaulatan-taiwan/

Anda mungkin juga menyukai