Tari flamenco merupakan tarian Istana Moor yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan
oleh kaum Gipsi di kota Andlusia yang akhirnya dikenal sebagai tari flamenco.
Pada dasarnya pertunjukan flamenco merupakan pertunjukan musik dan tari, sehingga
terkadang menggunakan alat musik kastanyet untuk menambah warna musik yang
dibawakan.
Namun tak jarang juga penari yang menolak penggunaan alat musik yang satu ini dengan
alasan bisa mengurangi keindahan gerak tari flamenco.
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna – warna mencolok
sehingga menimbulkan kesan ceria dalam tarian tersebut.
Sedangkan untuk jumlah penari dalam suatu pertunjukan tari flamenco biasanya sangat
bervariasi, kadang penari membawakannya secara solo, berpasangan atau berkelompok.
Seperti kostum yang digunakan, gerakan pada tari flamenco juga menunjukan gairah sang
penari dengan mengandalkan gerakan tubuh yang cepat yang enerjik dan menarik.
Disertai beberapa improvisasi gerakan yang membuat tarin ini semakin menarik. Apalagi jika
ditambah gerakan penari saat menepuk tangan atau menjentikan jari di tengah – tengah
gerakan tari.
Meskipun para penari sering berimprovisasi dengan gerakan tari flamenco, namun tari
flamenco tetap memiliki gerakan yang menajdi ciri khas dan tidak dapat dipisahkan dari
tarian tersebut.
Ciri khas dalam tari flamenco adalah gerakan filigrano dan zapateado.
Gerakan filigrabo adalah gerakan di mana penari menaikan tangannya kemudian
menyimpulkan telapak tangan yang diselingi dengan tepukan tangan dan jentikan jari penari.
Sedangkan gerakan zapateado adalah gerakan di mana penari melengkungkan punggungnya
sambil terus menghentakan kaki mengikuti irama.
Ketikan menampilkan tari flamenco biasanya penari seolah – olah sedang terlena dengan
emosi yang ditimbulkan oleh musik dan tarian tersebut, atau sering disebut sebagai duende.
Sehingga dalam membawakan tarian ini, para penari pria dituntut untuk menampilkan sisi
kemaskulinannya.
Sedangkan penari wanita dituntut untuk menampilkan ketenangan yang disertai rasa bangga
dan sensualitas yang terkendali.
Tarian ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang menari Morris,
namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya kostum yang mereka pakai
adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan selempang dua warna yang disematkan bel
kecil. Mereka juga membawa tongkat kecil atau sapu tangan.
Sebuah tarian morris adalah suatu bentuk tarian rakyat Inggris biasanya disertai dengan
musik. Hal ini didasarkan pada berirama melangkah dan pelaksanaan tokoh koreografer oleh
sekelompok penari. Alat seperti tongkat, pedang, saputangan dan lonceng juga dapat
dikerahkan oleh para penari. Dalam sejumlah kecil tarian untuk satu atau dua orang, langkah
ini dilakukan dekat dan di sepasang pipa tembakau diletakkan di tanah liat satu sama lain di
lantai.
Klaim bahwa catatan Inggris, dating kembali ke 1448, menyebutkan tari morris terbuka untuk
sengketa. Tidak ada menyebutkan “morris” menari lebih awal dari abad ke-15 akhir,
meskipun catatan awal seperti Bishops ‘”Visitasi Artikel” menyebutkan menari pedang,
kegiatan menari guising dan lainnya serta memainkan mumming. Selanjutnya, catatan paling
awal selalu menyebutkan “Morys” dalam pengaturan pengadilan, dan baik laki-laki dan
perempuan yang disebutkan sebagai menari, dan sedikit kemudian di Walikota Tuhan
‘Prosesi di London. Hanya kemudian bahwa itu mulai disebutkan sebagai sesuatu yang
dilakukan di paroki-paroki. Tidak tentu saja tidak ada bukti bahwa itu adalah ritual pra-
Kristen, seperti yang sering diklaim.
5. Tari Buchaechum / Tari Kipas, Korea.
Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna. Lalu mereka
menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur mengayun ke atas dan ke
bawah.
Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa
melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis di Indonesia,
belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa korea yang pesertanya juga bak
kacang goreng. Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya
sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan
sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment.
Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-
budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu
langkah yang patut dicontoh Indonesia.
Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia
adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka
menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.
Tari khon ialah semacam tari topeng di Indonesia, dengan latar belakang kisah Ramayana.
Tarian topeng khon ini menggambarkan kancah peperangan akbar nan berlangsung selama
pemerintahan Dinasti Ramakien, yaitu perang nan terjadi antara Raja Rama, seorang ksatria
bijaksana dan gagah perkasa, melawan Raja Todsakan nan lalim dan durjana.
Raja Todsakan nan merupakan simbol kejahatan ini pada akhirnya bisa dikalahkan oleh Raja
Rama nan merupakan simbol kebaikan.
8.Tari Tinikling , Filipina
Tarian ini berasal dari Leyte antara Visayan pulau-pulau di Filipina tengah sebagai tiruan dari
burung tikling yang menghindari perangkap bambu yang ditetapkan oleh petani padi. Tarian
ini meniru gerakan burung tikling karena mereka berjalan di antara batang rumput, berjalan di
atas cabang pohon, atau perangkap bambu menghindar ditetapkan oleh petani padi. Penari
legendaris meniru burung tikling dan kecepatan dengan terampil manuver antara tiang bambu
besar.
Bentuk tarian yang menggunakan tiang dan fancy footwork. Biasanya, gaya tari tinikling
ialah di mana dua pemain individu menggunakan tiang bambu untuk memukul, tekan, dan
geser di atas tanah dan terhadap satu sama lain dan bersama dengan penari lebih yang
melangkah di atas dan di antara kutub
Tari Wals berasal dari kata german “ walzen” yang berarti berputar atau berkeliling. Tarian
Wals Populer di Wina sekitar tahun 1780 dan pada tahun berikutnya mulai menyebar ke
berbagai belahan dunia. Tari Wals adalah salah satu jenis tarian ruangan dan tarian rakyat
berketukan ¾ yang dilakukan terutama dalam posisi tertutup. Gerakan dasar dari tari wals
adalah satu putaran penuh yang meliputi dua tahap di mana per tahapnya terdapat tiga
langkah. Wals selanjutnya menjadi dasar tari bagi tarian lainnya di berbagai belahan negara
Eropa.
10.Tari Haka, New Zealand.
Pada jaman dulu, suku Maori di New Zealand biasa menarikan tarian Haka sebelum
berperang dan sesudah memenangkan peperangan. Kini, tim rugby New Zealand melakukan
hal yang sama sebelum memulai pertandingan.
Banyak Tarian Tradisional rakyat Belanda menggunakan sepatu , meskipun dalam praktek
nya membatasi gerakan tarian tersebut . Oleh karena itu, tarian rakyat kebanyakan menari
dengan sepatu . Secara historis Belanda menari menggunakan sepatu karena ini adalah bagian
dari acara Gereja mereka . Tarian Belanda sebenarnya berasal dari Skotlandia