Anda di halaman 1dari 288

EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) EFRONT TERHADAP


MINAT DAN HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB
DI SMK NEGERI 8 SEMARANG

SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Abdul Hamid
1102410023

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI


PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Efektifitas Implementasi LMS (Learning

Management System) Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang” telah disetujui oleh

pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian skripsi jurusan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Hari : Jum’at

Tanggal : 19 Desember 2014

i
PENGESAHA

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Senin

Tanggal : 26 Januari 2015

i
PERNYATAA

Saya menyatakan bahwa yang terlulis di dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dirujukan dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 26 Januari 2015

Abdul Hamid
NIM 1102410023

i
MOTTO DAN

Motto:

 Tiga hal yang tidak bisa engkau gapai kembali yaitu waktu, kesempatan,

dan kenangan. Maka dari itu, manfaatkan hidup untuk kebaikan dan hal-hal

yang positif. (Abdul Hamid)

 Success Never Come to The Idolance. (NN)

Persembahan:

 Kedua orang tua, kakak-kakakku, dan saudara-saudaraku

yang lain yang senantiasa memberikan dukungan, do’a,

motivasi, dan bimbingannya sampai selesainya skripsi ini.

 Saudara-saudara wisma 234 yang selalu ada untuk memberi

dukungan dan do’a selama menjalani penyusunan skripsi

ini.

 SMK Negeri 8 Semarang yang telah membantu pelaksanaan

penyelesaian skripsi ini.

 Teman-teman seperjuangan jurusan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan 2010 Unnes.

 Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

v
KATA

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah memberikan kelancaran

dalam penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di

Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan arahan dan do’a

selama penyusunan skripsi ini.

3. Dra. Nurussa’adah, M.Si selaku Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan yang telah memberikan kemudahan administrasi serta do’a

dalam penyusunan skripsi ini;

4. Drs. Suripto, M.Si selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing I yang telah

sabar memberikan bimbingan, arahan, mengingatkan dan masukan terhadap

penyususnan skripsi ini hingga selesai;

5. Drs. Budiyono, MS selaku Pembantu Dekan II sekaligus Dosen

Pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, mengingatkan, dan

menyemangati dalam penyususnan skripsi ini;

6. Drs. Wardi selaku Dosen Penguji I yang telah bersedia menguji kelayakan

skripsi yang penulis kerjakan, serta memberikan arahan, bimbingan, dan

perbaikan.

v
7. Agus Triarso, S. Kom; M.Pd selaku penguji media dari BPMP yang telah

ikut andil dalam mengevaluasi media yang dikembangkan;

8. Dra. Ummi Rosdyiana, M. Par. Selaku Kepala SMK Negeri 8 Semarang

yang telah memberikan izin dan bantuan dalam penelitian ini;

9. Ardan Sirodjuddin, S.Pd sebagai pengampu mata pelajaran pemrograman

web di SMKN 8 Semarang yang telah memberikan izin, bantuan, dan

arahan dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini;

10. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang

telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini;

11. Peserta didik kelas X Multimedia 1 dan 2 SMK Negeri 8 Semarang yang

telah berpartisipasi dalam penelitian ini;

12. Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan 2010 atas dukungan,

bantuan, dan kebersamaannya;

13. Saudara-saudaraku penghuni Wisma 234 Patemon yang telah memberikan

do’a, dukungan, dan semangatnya;

14. Saudara Luthfi Azali Amrullah yang telah memberikan dukungan kepada

penulis dalam suka maupun duka pada saat pengerjaan skripsi ini.

15. Serta semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk

kemajuan dan inovasi pendidikan dimasa yang akan datang.

Semarang, 26 Januari 2015

Penulis

v
ABSTRA
Hamid, Abdul (2015). Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management
System) Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang. Dosen
Pembimbing I: Drs. Suripto, M.Si. Dosen Pembimbing II: Drs.
Budiyono, MS.
Kata Kunci : Efektifitas, Hasil Belajar, Implementasi, Learning Management
System Efront, Minat, Pemrograman Web
Berdasarkan pengamatan pembelajaran mata pelajaran pemrograman web
di SMK Negeri 8 Semarang memerlukan sebuah inovasi media pembelajaran
yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan pembelajaran di kelas pada
media online tanpa mengurangi esensi dari materi yang disampaikan tatap muka.
Sehingga pembelajaran yang dilakukan di sekolah bisa berjalan tanpa adanya guru
yang mendampingi sehingga laju belajar peserta didik bisa meningkat dan bisa
mendalami materi tanpa pembimbingan langsung di kelas serta mampu
meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik secara maksimal. Oleh karena
itu salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengembangkan dan
mengimplementasikan Virtual Learning Environment dalam hal ini media yang
dikembangkan adalah Learning Management System Efront dengan
mengkombinasikan pembeajaran tatap muka dan online. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji keefektifan pengimplementasian LMS Efront terhadap minat dan
hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web kelas X
Multimedia di SMK Negeri 8 Semarang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
menggunakan desain True Experimental Design dengan pola pretest-postest
kontrol group design. Adapun populasi penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas X produktif SMKN 8 Semarang. Sedangkan sampel penelitian adalah
peserta didik kelas X Multimedia 1 dan X Multimedia 2 yang dipilih dengan
teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data berupa observasi,
angket/kuisioner, dokumentasi, dan test.
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Learning Management
System Efront pada mata pelajaran pemrograman web terbukti efektif
meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia semester 2
di SMK Negeri 8 Semarang. Ini membuktikan bahwa penerapan Learning
Management System Efront mempunyai pengaruh positif dalam pembelajaran dan
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

v
ABSTRAC
Hamid, Abdul (2015). Effectiveness of the Implementation LMS (Learning
Management System) Efront to the Interest and Learning Outcomes on
Subjects Web Programming in Vocational Schools Public 8 Semarang.
1st Supervisor: Drs. Suripto, M.Si. 2nd Supervisor: Drs. Budiyono, MS.
Keyword: Effectiveness, Implementation, Interest, Learning Outcomes, Learning
Management System Efront, Web Programming
Based on observations learning subject’s web programming in Vocational
Schools Public 8 Semarang need an innovations learning media that can be used
to implement the classroom learning on the online media without prejudice to the
material delivered directly. With the result of learning that conducted at school
can walk in without teachers who accompany, so the learning progress of students
can increase and can explore the material without guidance directly in class as
well as able to increase interest and learning outcomes of students to the
maximum. Therefore, one of the efforts that can be done is develop and implement
Virtual Learning Environment in this media developed is Learning Management
System Efront with combine of face to face learning and online. This study aims to
test the effectiveness of the implementation Learning Management System Efront
to the interest and learning outcomes of students on subject’s web programming
the grade 10 of Multimedia in Vocational Schools Public 8 Semarang.
The methods used in this research is quantitatively using True
Experimental Design with the pattern of pretest-posttest control group design. As
for the study population is students of the grade 10 from class productive in
Vocational Schools Public 8 Semarang. While the example of this research is
students of the grade 10 from 1st Multimedia and students of the grade 10 from 2 nd
Multimedia which selected with techniques simple random sampling. The methods
of data collection in the form of observation, blankets/questionnaire,
documentations, and test.
The results of this research showed that the implementation of the
Learning Management System Efront on subjects web programming proven
effective increase the interest and result learning students of the grade 10 from
Multimedia on the 2nd semester in Vocational Schools Public 8 Semarang. This
proves that the application of the Learning Management System Efront have a
positive influence in the learning and can increase interest and result learning
students.

i
DAFTAR

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
PERNYATAAN.............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL..............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 6

1.2.1 Batasan Masalah ................................................................................ 6

1.2.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

1.4.1 Manfaat Teoretis ................................................................................ 7

1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 7

1.5 Penegasan Istilah................................................................................ 8

1.5.1 Media Pendidikan .............................................................................. 8

x
DAFTAR
1.5.2 Learning Management System (LMS) Efront .................................... 9

1.5.3 Minat dan Hasil Belajar ..................................................................... 9

1.5.4 Manajemen...............................................................................................10

1.5.5 Pembelajaran............................................................................................10

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi..................................................................10

1.6.1 Bagian Muka............................................................................................11

1.6.2 Bagian Isi / Batang...................................................................................11

1.6.3 Bagian Akhir............................................................................................11

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................12

2.1 Minat Belajar............................................................................................12

2.2.1 Minat........................................................................................................12

2.2.1.1 Macam-Macam Minat..............................................................................14

2.2.1.2 Indikator-Indikator Minat........................................................................15

2.2.1.3 Aspek-Aspek Minat...................................................................................16

2.2.2 Belajar......................................................................................................17

2.2.2.1 Cara Menumbuhkan Minat Belajar.........................................................18

2.2 Hasil Belajar.............................................................................................20

2.3.1 Pengertian Hasil Belajar...........................................................................20

2.3.2 Tipe-Tipe Hasil Belajar............................................................................20

2.3 Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront


Dalam Pembelajaran Pemrograman Web................................................24

2.4.1 Pengembangan Learning Management System (LMS)............................24

2.4.2 Learning Management System (LMS) Efront..........................................27


x
DAFTAR
2.4.3 Model Pembelajaran................................................................................28

2.4.4 E-Learning Untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh..........30

2.4.5 Pengambangan Model Pembelajaran Melalui Internet............................32

2.4.5.1 Teknologi Informasi dalam Pembelajaran..............................................32

2.4.5.2 Konep Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi................................34

2.4.5.3 Faktor Pendukung Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi.............35

2.4.5.4 Model-Model Pembelajaran Internet.......................................................39

2.4.5.5 Pengembangan Model Pembelajaran Melalui Internet...........................41

2.4.5.6 Aplikasi Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi..............................43

2.4.6 Efektifitas Virtual Learning Environment sebagai Media


Pembelajaran............................................................................................44

2.4.7 Hubungan dan Keefektifan Implementasi Learning Management


System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar....................................46

2.4.8 Fungsi dan Manfaat Manajemen Pembelajaran Pada Aplikasi


Learning Management System Efront......................................................49

2.4 Implementasi Learning Management System Efront dan Kawasan


Teknologi Pendidikan..............................................................................51

2.4.1 Definisi Teknologi Pendidikan................................................................51

2.4.2 Kawasan Teknologi Pendidikan..............................................................52

2.5 Learning Management System Efront sebagai Inovasi Sumber


Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan.......................................56

2.6.1 Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan..........................56

2.6.1.1 Pengertian Pusat Sumber Belajar............................................................59

x
DAFTAR
2.6.1.2 Tujuan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System
Efront.......................................................................................................62

2.6.1.3 Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar Pada Learning


Management System Efront.....................................................................64

2.6.2 Pola Organisasi Efront sebagai Pusat Sumber Belajar.............................67

2.6 Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web..........................70

2.6.1 Pengertian Pembelajaran..........................................................................70

2.6.2 Pengertian Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web........71

2.6.3 Tujuan Pembelajaran Pemrograman Web................................................71

2.7 Kerangka Berpikir....................................................................................72

2.8 Hipotesis..................................................................................................76

BAB III METODE PENELITIAN..................................................78

3.1 Metode Penelitian....................................................................................78

3.2 Desain Penelitian......................................................................................78

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................83

3.3.1 Populasi....................................................................................................83

3.3.2 Sampel......................................................................................................84

3.4 Variabel Penelitian...................................................................................85

3.4.1 Identifikasi Variabel.................................................................................85

3.4.2 Definisi Operasional Variabel..................................................................86

3.4.2.1 Implementasi Learning Management System Efront...............................86

3.4.2.2 Minat Belajar...........................................................................................89

3.4.2.3 Hasil Belajar............................................................................................90


x
DAFTAR
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data........................................................91

3.6 Matching..................................................................................................95

3.7 Instrumen Penelitian................................................................................95

3.7.1 Penyusunan Instrumen.............................................................................95

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen.................................................97

3.7.2.1 Validitas...................................................................................................98

3.7.2.2 Reliabelitas...............................................................................................99

3.7.2.3 Tingkat Kesukaran.................................................................................100

3.7.2.4 Daya Pembeda.......................................................................................101

3.8 Pelaksanaan Penelitian...........................................................................102

3.8.1 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Kontrol.............................102

3.8.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen......................103

3.9 Teknik Analisis Data..............................................................................104

3.9.1 Analisis Deskriptif.................................................................................105

3.9.1.1 Deskriptif Persentase.............................................................................105

3.9.2 Anlisis Uji Syarat...................................................................................111

3.9.2.1 Uji Normalitas.......................................................................................111

3.9.2.2 Uji Homogenitas....................................................................................112

3.4.3 Analisis Uji Hipotesis............................................................................113

3.9.3.1 Hipotesis Minat Belajar.........................................................................115

3.9.3.2 Hipotesis Hasil Belajar..........................................................................115

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............117

x
DAFTAR
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................117

4.1.1 Matching................................................................................................117

4.1.1.1 Jenis Kelamin Peserta Didik..................................................................117

4.1.1.2 Umur Peserta Didik................................................................................119

4.1.2 Analisis Deskriptif.................................................................................120

4.1.2.1 Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran..............................................120

4.1.2.2 Hasil Analisis Angket Pengguna Media.................................................125

4.1.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen......................................128

4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen..........................................................................128

4.1.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen......................................................................129

4.1.3.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran.................................................................129

4.1.3.4 Uji Daya Pembeda.................................................................................130

4.1.4 Uji Syarat...............................................................................................131

4.1.4.1 Hasil Uji Normalitas..............................................................................131

4.1.4.2 Hasil Uji Homogenitas..........................................................................131

4.1.5 Analisis Uji Hipotesis............................................................................132

4.1.5.1 Kondisi Data Awal.................................................................................132

4.1.5.2 Hasil Uji Hipotesis.................................................................................135

4.2 Pembahasan............................................................................................147

4.2.1 Perbandingan Minat Belajar Peserta Didik............................................149

4.2.2 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik.............................................151

4.2.3 Hubungan dengan Kawasan Teknologi Pendidikan..............................152

4.3 Kendala dan Solusi................................................................................154


x
DAFTAR
BAB V PENUTUP...........................................................................155

5.1 Simpulan................................................................................................155

5.2 Implikasi................................................................................................156

5.3 Saran......................................................................................................157
.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................158

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan E-Learning dengan Pembelajaran Konvensional............. 25

2.2 Tabel Komponen Sistem Instruksional.............................................. 56

3.1 Rumus Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Group Design ............... 81

3.2 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media.................................................. 88

3.3 Kisi-Kisi Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran

Pemrograman Web ............................................................................ 90

3.4 Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program ............................ 107

3.5 Range Persentase dan Kriteria Minat Belajar .................................... 109

3.6 Range Persentase dan Kriteria Uji Soal............................................. 110

4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ................................................... 118

4.2 Distribusi Frekuensi Umur Peserta Didik.......................................... 119

4.3 Hasil Validasi Ahli Media ................................................................. 121

4.4 Hasil Analisis Angket Pengguna Media (Guru) ................................ 125

4.5 Hasil Analisis Angket Pengguna Media (Peserta Didik)................... 127

4.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal ........................................................... 128

4.7 Hasl Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal ....................................... 129

4.8 Uji Tingkat Kesukaran Soal .............................................................. 129

4.9 Daya Pembeda Tiap Butir Soal.......................................................... 130

4.10 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Penelitian .................. 133

4.11 Hasil Analisis Data Pretest ................................................................ 135

4.12 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol ............. 137

x
4.13 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen....... 139

4.14 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Penelitian ................. 141

4.15 Hasil Analisis Data Pretest dan Postest Kelompok Kontrol .............. 143

4.16 Hasil Analisis Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen ....... 144

4.17 Hasil Analisis Data Postest ............................................................... 146

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lima Kawasan Teknologi Pendidikan............................................... 53

2.2 Hubungan Sistem Instruksional dengan Peserta Didik...................... 57

2.3 Pusat Sumber Belajar Perpustakaan .................................................. 59

2.4 Ruang Lingkup Pusat Multimedia ..................................................... 60

2.5 Ruang Lingkup Belajar...................................................................... 61

2.6 Pengembangan Sistem Instruksional ................................................. 61

2.7 Alur Berpikir Penelitian dan Pengembangan Program...................... 75

3.1 Macam-Macam Metode Eksperimen................................................. 80

3.2 Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design...................................... 81

3.3 Teknik Simple Random Sampling...................................................... 84

3.4 Hubungan Variabel Independen-Dependen....................................... 86

3.5 Alur Pembuatan Instrumen Penelitian ............................................... 96

3.6 Rumus Korelasi Product Moment ..................................................... 98

3.7 Rumus Indeks Kesukaran .................................................................. 100

3.8 Rumus Daya Pembeda ....................................................................... 101

4.1 Persentase Validasi Ahli Media......................................................... 121

4.2 Persentase Evaluasi Pengguna Media oleh Guru............................... 126

4.3 Persentase Evaluasi Pengguna Media oleh Peserta Didik ................. 127

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman

1. Profil SMK Negeri 8 Semarang......................................................... 162

2. Silabus Pemrograman Web Kelas X.................................................. 169

3. RPP Pemrograman Web Kelas X ...................................................... 175

4. Contoh Modul Pembelajaran Pemrograman Web ............................. 199

5. Kisi-Kisi Angket Evaluasi Media Pembelajaran ............................... 215

6. Angket Evaluasi Ahli Media ............................................................. 216

7. Angket Evaluasi Media Oleh Pengguna (Guru) ................................ 220

8. Kisi-Kisi Angket Evaluasi Media Pembelajaran (Peserta Didik)...... 224

9. Angket Evaluasi Media Oleh Pengguna (Peserta Didik)................... 225

10. Kisi-Kisi Minat Belajar...................................................................... 230

11. Angket Minat Belajar ........................................................................ 231

12. Kisi-Kisi Uji Soal .............................................................................. 235

13. Soal Uji Instrumen ............................................................................. 237

14. Kunci Jawaban Soal Uji Instrumen ................................................... 244

15. Lembar Jawaban Soal Uji Instrumen................................................. 245

16. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Postest...................................................... 246

17. Soal Pretest dan Postest ..................................................................... 248

18. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest............................................ 254

19. Lembar Jawaban Soal Pretest dan Postest ......................................... 255

20. Analisis Data Jenis Kelamin dan Umur Peserta Didik ...................... 256

21. Evaluasi Ahli Media .......................................................................... 257

x
22. Evaluasi Pengguna Media (Guru)...................................................... 261

23. Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Ahli Media) ...................... 265

24. Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Guru) ................................ 266

25. Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Peserta Didik)................... 267

26. Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Kontrol (Awal)............... 268

27. Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Awal) ........ 269

28. Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Kontrol (Akhir) .............. 270

29. Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Akhir) ....... 271

30. Uji Validitas Butir Soal ..................................................................... 272

31. Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal ................................................ 273

32. Uji Tingkat Kesukaran Soal............................................................... 274

33. Daya Pembeda Soal ........................................................................... 275

34. Hasil Pretest Kelompok Kontrol........................................................ 276

35. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen ................................................. 277

36. Hasil Postest Kelompok Kontrol ....................................................... 278

37. Hasil Postest Kelompok Eksperimen ................................................ 279

38. Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar ....................... 280

39. Uji Homogenitas Data Minat dan Hasil Belajar ................................ 281

40. Uji Banding Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar........................ 282

41. Uji Beda Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar ............................. 283

42. Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar dan Hasil Belajar .............. 284

43. Presensi Kelas Multimedia Kelas X 2014-2015 ................................ 286

44. Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Kota Semarang.................... 288

x
45. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 289

46. Photo Kegiatan/Dokumentasi Gambar .............................................. 290

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, mulai dari

perkembangan teknologi sederhana sampai dengan perkembangan teknologi

modern. Teknologi sendiri digunakan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,

serta produktifitas masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan

beratus-ratus tahun yang lalu, masyarakat kuno sudah mengenal teknologi.

Teknologi tidak hanya berkembang dalam satu bidang tertentu saja, ada bidang

ekonomi, bidang sosial, bidang pendidikan, dan masih banyak lagi.

Dalam bidang pendidikan sendiri, sejak dahulu masyarakat sudah

menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran,

mulai dari penggunaan sabak, papan tulis, sampai dengan penggunaan laptop dan

LCD Proyektor. Apabila kita perhatikan seksama, praktik pembelajaran sekarang

tidak dilakukan secara penuh menggunakan model konvensional bahkan di dalam

pembelajaran pun sudah menerapkan penggunaan teknologi sebagai media

penyampaian materi.

Untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, perlu

diadakannya suatu evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Evaluasi yang diberikan biasa

berupa tes tertulis, praktik, maupun lisan. Untuk memudahkan melakukan

evaluasi,
1
2

seorang guru profesional dituntut untuk membuat suatu model atau sebuah cara

evaluasi yang kreatif, selain berfungsi sebagai penguji kemampuan peserta didik

juga harus mampu memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu

perkembangan peserta didik dalam memahami mata pelajaran terkait.

Alternatif dari permasalahan tersebut adalah dengan bantuan teknologi

pembelajaran. Salah satunya yaitu pemanfaatan media pembelajaran online,

seperti social network, learning management system, dan content management

system. Melihat kondisi dimasa sekarang, peserta didik lebih cenderung

menggunakan layanan internet untuk berkomunikasi antara teman yang satu

dengan teman yang lainnya. Contohnya: facebook, twitter, tumblr, linkedin,

google+, skype, dan masih banyak lagi. Kebiasaan seperti itu dapat dijadikan

peluang dalam mensukseskan pembelajaran selain di sekolah.

Dengan adanya internet, pembelajaran pun dapat dilakukan tanpa adanya

batasan ruang dan waktu. Untuk menciptakan pembelajaran terpadu antara

konvensional dan modern khususnya penggunaan media internet, tidak harus guru

yang mengajarkan IT saja, bahkan semua guru dapat melakukannya. Dalam hal

ini, seorang guru cukup diberi wawasan mengenai pengelolaan atau

manajerialisasi pembelajaran menggunakan sistem pengelolaan pembelajaran

modern, seperti penggunaan Efront dan atau Moodle.

Learning Management System tersebut merupakan sebuah sistem pengelola

pembelajaran yang sangat populer saat ini, dimana hampir setiap sekolah

menggunakan media tersebut untuk menciptakan lingkungan belajar virtual

mereka. Diera modern seperti ini, seorang guru dituntut untuk mampu

memanfaatkan
2
3

teknologi semaksimal mungkin untuk mendukung proses pembelajaran, salah

satunya adalah penguasaan teknologi informasi atau IT terutama sebagai media

pendukung bahan ajar untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, sehingga

dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk merasakan pengalaman

pembelajaran yang sesungguhnya, selain itu juga mampu meningkatkan minat dan

hasil belajar peserta didik.

Salah satu bentuk pemanfaatan TI dalam proses pebelajaran adalah

pemanfaatan Learning Management System Efront dalam proses pembelajaran

sebagai salah satu model pebelajaran berbasis lingkungan maya (VLE – Virtual

Learning Environment). Seperti yang diungkapkan O’Loughlin (1992) dalam

sebuah artikel yang ditulis oleh Gabriele Piccoli (2001) mengatakan:

Learning consist of the development of abstract models to


represent reality.

Dalam artikel yang sama, Hiltz (1993), Webster dan Hackley (1997)

mengatakan bahwa:

Technology quality and reliability, as well as easy access to


appreciate hardware and software equipment, are important
determinants of learning effectiveness, particularly student
affective reaction to the learning experience.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diungkapkan bahwa untuk menciptakan

sebuah pembelajaran yang nyata atau memberikan pengalaman yang

sesungguhnya sebuah pembelajaran dapat diciptakan dari sebuah model

pembelajaran abstrak atau tidak nyata, dalam hal ini adalah pembelajaran berbasis

lingkungan virtual. Untuk membuat model pembelajaran seperti yang telah

dijelaskan di atas, seorang guru


4

dapat memanfaatkan kelas maya sebagai salah satu solusinya, yaitu dengan

memanfaatkan Learning Management System Efront.

Selain itu Leidner, Jarvenpaa (1995), Romiszowski dan Mason (1996)

mengungkapkan bahwa:

That some technologies are best suited to support specific


theoretical model of learning (e.g., objectivist, constructivist).
For example, self-place, individual CAI seems best suited to
support an objectivist approach while classes based on
computer-mediated discussion may be aligned with a
constructivist philosophy.

Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa untuk mendukung pendekatan

objektivis kelas sementara berdasarkan diskusi dapat diselaraskan dengan bantuan

teknologi. Sehingga dalam filosofi konstruksivisme, model pembelajaran yang

paling efektif dan efisien digunakan adalah memanfaatkan teknologi komputer

atau dalam dunia pendidikan dikenal dengan sebutan pembelajaran berbasis

komputer atau Computer Based Learning.

Jadi berdasarkan penjelasan yang ada, dapat disimpulkan bahwa seorang

guru dan peserta didik dapat memanfaatkan perkembangan teknologi seperti

Komputer, perangkat cerdas (smartphone), jejaring sosial, media pembelajaran

modern, dan lain-lain sebagai media penunjang dalam pembelajaran. Peserta didik

dan guru sebagai pendidik dapat melakukan interaksi tanpa harus tatap muka di

Sekolah. Bahkan dengan pembelajaran ini, peserta didik dan guru untuk

melakukan interaksi tidak perlu khuatir terhadap batasan ruang dan waktu.

Dengan pembuatan inovasi baru dalam dunia pendidikan, dalam hal ini

implementasi Learning Management System Efront sebagai Virtual Learning

Environment, disini Guru dapat dengan mudah membagi informasi dan hal-hal

baru

4
5

terkait bahan ajar yang disampaikan dengan cara menerbitkan atau memperbarui

berita/konten yang ada di Learning Management System Efront dan kemudian

dengan sendirinya semua materi yang dibagikan guru di ruang maya tersebut akan

masuk sesuai dengan kelas yang peserta didik ambil, dengan adanya notification

atau pemberitahuan secara otomatis mengenai tugas dan atau sesuatu hal yang

harus mereka kerjakan.

Tujuan dari implementasi Learning Management Syetem Efront dalam

pembelajaran pemrograman web adalah untuk mendukung pembelajaran peserta

didik yang aktif dan mandiri yang diukur dari minat belajar dan hasil belajar

peserta didik. Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan guru

bukan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat saling berinteraksi dan

bertukar informasi serta mencari referensi/informasi dari sumber lain. Dalam

pembelajaran ini, Efront berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar

bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada.

Dengan penerapan pembelajaran ini tentu melibatkan keaktifan dari kedua belah

pihak, baik guru maupun peserta didik, yang diharapkan dapat meningkatkan

minat belajar peserta didik yang kemudian berpengaruh positif pada hasil belajar

mereka.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sebagai peneliti tertarik untuk

menciptakan inovasi baru dan mengembangkan lebih lanjut tentang “Efektifitas

Implementasi LMS (Learning Management System) Efront Terhadap Minat dan

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8

Semarang.”

1.2 Batasan dan Rumusan Masalah

1.2.1 Batasan Masalah


6

Pembatasan masalah dilakukan dengan pertimbangan keluasan masalah,

kelayakan masalah, dan kekhasan bidang kajian. Untuk mendapatkan rumusan

masalah penelitian yang baik, maka peneliti membatasi salah satu variabel

dependen yang dianggap masih memiliki cakupan penelitian yang cukup luas,

yaitu pada variabel hasil belajar.

Dalam penelitian ini terdapat dua variable dependen yang akan diteliti,

yaitu: minat belajar dan hasil belajar. Hasil belajar secara umum mencakup tiga

ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Disini peneliti membatasi

penelitian pada variabel hasil belajar khususnya aspek kognitif saja, atau dengan

kata lain peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh implementasi

Learning Management System Efront terhadap peningkatan minat belajar dan hasil

belajar pada aspek kognitif.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh

penerapan Learning Management System Efront terhadap minat dan hasil belajar

pada mata pelajaran pemrograman web yang meliputi:

(1) Bagaimana efektifitas implementasi Learning Management System Efront

terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman

web di SMK Negeri 8 Semarang?

(2) Bagaimana efektifitas implementasi Learning Management System Efront

terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web

di SMK Negeri 8 Semarang?

6
7

1.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibahas di atas maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

(1) Mengetahui adakah perbedaan minat belajar peserta didik yang

menggunakan dan yang tidak menggunakan Learning Management System

Efront pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang.

(2) Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar peserta didik yang

menggunakan dan yang tidak menggunakan Learning Management System

Efront pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang.

1.3 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:

1.3.1 Manfaat Teoretis

Apabila dilihat manfaatnya secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat

memberikan resolusi dalam melakukan interaksi pembelajaran tanpa adanya

pembatasan ruang dan waktu antara guru dan peserta didik serta dapat

miningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang, Kota Semarang.

1.3.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Peserta Didik

Manfaat bagi peserta didik adalah memberikan resolusi baru dalam

melakukan interaksi pembelajaran sesuai dengan kondisi mereka sekarang serta

memberikan sebuah inovasi baru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
8

peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web serta peserta didik dapat

melakukan monitoring terhadap hasil belajar mereka secara langsung.

1.4.2.2 Bagi Guru

Manfaat bagi guru adalah meningkatkan profesionalisme guru dalam

melangsungkan proses belajar mengajar tanpa batasan ruang dan waktu serta

monitoring perkembangan peserta didik terkini dengan efektif dan efisien.

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Bagi sekolahan yaitu memberikan sebuah resolusi baru dalam

pengembangan media pembelajaran modern serta mampu meningkatkan

produktifitas akademik maupun non-akademik.

1.4 Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran dan pengertian dari judul

skripsi ini, maka penulis memberikan batasan yang membahas dan mempertegas

istilah yang digunakan tersebut, yaitu:

1.4.1 Media Pendidikan

Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak adari

kata Medium yang secara harfiah berarti perentara atau pengantar. Media adalah

perentara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi

dan Komunikasi Pendidikan (AECT) di Amerika misalnya, membatasi media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

8
9

Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat disik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film,

kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.

1.4.2 Learning Management System (LMS) Efront

Learning Managemennt System adalah aplikasi perangkat lunak yang

dapat digunakan dalam administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan

penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program

pelatihan. Sedangkan Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan

pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran

online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya (Ensiklopedia Wikipedia:

2014).

1.4.3 Minat dan Hasil Belajar

Dalam Sukardi (1987: 25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah

suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran

dari perasaan, perasangka, cemas, dan kecenderunan-kecenderungan lain yang

mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Sedangkan Pengertian hasil

belajar menurut Nawawi (1981: 100) adalah keberhasilan murid dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.

1.4.4 Manajemen

Manajemen dalam Bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau

mengelola. Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak

dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,


1

ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan

sebagainya.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia (SDM) secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya

dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mary Parker Follet dalam

Hikmat (2009: 12) mengatakan bahwa “Manajemen adalah suatu seni karena

untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan

khusus, terutama keterampilan mengarahkan, mempengaruhi, dan membina para

pekerja agar melaksanaan keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.”

1.4.5 Pembelajaran

Menurut Sudarwan (1995) dalam Budiarso (2008: 8) pembelajaran adalah

perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Proses

pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yaitu siswa

sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa

sebagai subjek pokonya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Pada umumnya, penulisan skripsi ini mencakup 3 (tiga) bagian yang terdiri

atas beberapa bab dan sub bab, yaitu:

1.5.1 Bagian Muka

Pada bagian ini dimuat: halaman sampul, halaman judul, halaman

pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar lampiran, dan daftar isi.

10
1

1.5.2 Bagian Isi / Batang Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, dan sistematikan penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan

mendasari dalam melaksanakan penelitian, kajian pustaka,

dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang desain penelitian dan prosedur

penelitian.

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai desain hasil penelitian,

pembahasan, serta kendala dan solusi.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini terdiri atas: simpulan, implikasi, dan saran-saran.

1.5.3 Bagian Akhir

Pada halaman ini dimuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran.


BAB II

LANDASAN

TEORI

2.1 Minat Belajar

2.1.1 Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1027) minat secara bahasa

diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan

menurut Belly (2006: 4) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu

keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta

mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Selanjutnya menurut Bob

dan Anik Anwar (1983:210) mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi

yang ditujukan kepada sesuatu.

Minat merupakan faktor psikologis yang terbentuk dan berkembang oleh

adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan

merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi minat. Pada awalnya

minat berpusat pada individu, baru berpusat pada orang lain dan objek-objek lain

yang ada dalam lingkungannya.

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan, atau kesukaan (Kamisa,

1997: 370). Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan hal-hal yang

menuju ke suatu yang telah menarik minatnya (Gunarso, 1995:68). Minat

merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995: 144).

12
1

Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psycology yang dikutip

oleh Efriyani Djuwita (2003) minat (interest) merupakan sebuah perasaan yang

menilai suatu aktivitas, atau objek berharga atau berarti bagi dirinya. Menurut

Winkell (1984: 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek

untuk berkecimpung dalam bidang tertentu.

Super dan Crites (1965), Blum dan Balinsky, Surya (1979 dan 1985),

menyimpulkan bahwa minat mendasari dan memegang peran penting dalam

keberhasilan sebuat studi maupun bekerja. Super dan Crites (1965: 410-411)

menyatakan bahwa minat merupakan produk antara pembawaan dengan

lingkungan. Sejak anak-anak sampai masa remaja minat terbentuk terus-menerus

melalui proses identifikasi dan proses belajar dari lingkungan sehingga pada akhir

masa remaja pola-pola minat telah terwujud.

Minat adalah rasa lebih suka rela dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu antara hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat

atau dekat hubungan dengan hubungan tersebut, semakin besar minta yang ada.

Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang

mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda,

kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Menurut John Holland dalam Efriyani Djuwita (2003) minat adalah

aktiviatas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian,

dan memberikan kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari

kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk


1

mempelajarinya dan menunjukkan kinejra yang tinggi. Secara sederhana (interest)

berarti “Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi/keinginana yang besar

terhadap sesuatu” (Syah, 1995:136).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

suatu kondisi seseorang dimana hati memiliki kecenderungan yang tinggi

terhadap sesuatu untuk diraihnya setelah melihat, mengamati, dan merasakan

yang ditunjukan dalam bentuk emosi atau tindakan tertentu.

2.1.1.1 Macam-Macam Minat

Menurut Suhartini dalam Siti (2001: 15) mengkategorikan minat menjadi

beberapa bagian, antara lain:

(1) Minat Personal, yaitu minat yang permanen dan stabil yang mengarah pada

minat khusus mata pelajaran tertentu. Yaitu suatu bentuk rasa senang atau

tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, terhadap mata pelajaran tertentu

(2) Minat situasional, yaitu minat yang tidak permanen dan relitif berganti-

ganti, tergantung rangsangan eksternal. Misalnya saja cara mengajar guru,

bila bisa merangsang minat peserta didik dan terus bertahan pada diri siswa

maka minat ini bisa menjadi minat personal. Hal ini terjadi karena minat

individu dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan, kematangan belajar dan

pengalamannya.

(3) Minat taraf tinggi, yaitu minat yang timbul denganadanya interaksi antara

minat personal dan minat situasional. Jenis minat ini merupakan hasil

pendidikan yang penting. Minta ini bergantung pada kesempatan belajar dan

dapat dibentuk oleh lingkungan eksternal peserta didik, misalnya guru.

14
1

2.1.1.2 Indikator-Indikator Minat

Indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan

yang dilakukan individu, atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan

motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan

tertentu. Suhartini dalam Siti (2005:16) menganalisa beberapa hal yang menjadi

indikator minat, antara lain:

(1) Keinginan untuk mengetahui/memiliki sesuatu,

(2) Objek-objek atau kegiatan yang disenangi,

(3) Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi,

(4) Usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu.

Hal di atas sesuai dengan Slameto dalam Djamarah (2001: 157) yang

menyatakan bahwa “suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan

yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanivestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk

memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.”

Kemudian Safari (2003:65) menjelaskan Indikator minat ada empat, yaitu:

1) Perasaan senang, 2) Ketertarikan Siswa, 3) Perhatian Siswa, dan 4)

Keterlibatan Siswa.

Berdasarkan penjabaran tersebut peneliti mengembangkan indikator

tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih rinci. Indikator minat yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Antusiasme peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran, 2) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran,
1

3) Kesiapan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan, 4)

Apresiasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran, 5) Ketertarikan peserta

didik terhadap materi pembelajaran, 6) Interaksi peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran, 7) Reaksi peserta didik dalam menanggapi permasalahan yang ada

dalam pembelajaran.

2.1.1.3 Aspek-Aspek Minat

Evita (2006: 59) dalam Deni (2012: 20) menyebutkan bahwa minat

memiliki dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

(1) Aspek Kognitif

Minat cenderung egosentris. Aspek kognitif ini berhubungan dengan apa

saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu.

Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang

dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan

memberi kepuasan dan keuntungan pribadi. Bila terbukti ada kepuasan dan

keuntungan, minat mereka tidak saja menetap melainkan menjadi lebih kuat

tatkala kepuasan dan keuntungan itu menjadi nyata. Hal sebaliknya akan

terjadi bila kepuasan dan keuntungan pribadi yang diperoleh hanya sedikit.

(2) Aspek Afektif

Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, yaitu dari sikap orang

yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, teman-temannya di

lingkungan sekolah terhadap keiatan yang berkaitan dengan minat tersebut,

dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media

16
1

masa. Misalnya, peserta didik yang mempunyai hubungan yang

menyenangkan dengan guru suatu mata pelajaran tertentu, biasanya

mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajarn tertentu. Minat

mereka untuk mengikuti pelajaran tersebut diperkuat. Sebaliknya akan

terjadi, jika pengalaman yang tidak menyenangkan dengan salah seseorang

guru mata pelajaran, dapat mengarah ke sikap yang tidak positif terhadap

mata pelajaran tersebut. Aspek afektif ini memiliki peran yang lebih besar

dalam memotivasi tindakan.

2.1.2 Belajar

Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya

mendapatkan kepandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh

beberapa ahli, di antaranya oleh Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah

“Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui

serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”.

Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang

mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”.

Selanjutnya Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengartikan “belajar sebagai

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu dan individu dengan lingkungan sehingga mereka lebih mampu

berinteraksi dengan lingkungannya”.

Nana Sudjana (1989: 7) mengatakan “belajar adalah proses yang aktif,

belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Belajar
1

adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.”

Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku

individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik

dalam aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun

sikapnya (afektif).

Berdasarkan pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah

diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu

keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja

yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Selain itu juga dapat didefinisikan bahwa

minat belajar secara sederhana yaitu keinginan seseorang untuk melakukan suatu

perubahan kearah yang lebih baik yang berdasarkan dorongan dalam hati untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2.1 Cara Menumbuhkan Minat Belajar

Pentingnya minat dalam kaitannya dengan belajar menurut Lianggie

(2002: 28) adalah sebagai berikut:

(1) Minat dapat melahirkan perhatian yang lebih terhadap sesuatu,

(2) Minat dapat memudahkan siswa untuk berkonsentrasi dalam belajar,

(3) Minat dapat mencegah adanya gangguan perhatian dari luar,

(4) Minat dapat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan,

(5) Minat dapat memperkecil timbulnya rasa bosan dalam proses belajar.

18
1

Dengan demikian, minat belajar memiliki peranan dalam mempermudah

dan memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, serta dapat

mengurangi rasa bosan dalam belajar. Oleh karena itu penting sekali untuk

menumbuhkan minat belajar pada diri peserta didik. William Amstrong (Liang

Gie, 1995:132) mengemukakan adanya 10 (sepuluh) cara untuk memperoleh

minat belajar, yaitu:

(1) Siswa hendaknya berusaha menetapkan kegiatan dan tujuan belajarnya,

(2) Menetapkan suatu alasan dan tujuan setiap akan melakukan pekerjaan

dengan demikian membersihkan diri dari unsur pekerjaan yang

membosankan,

(3) Siswa hendaknya membangun sikap yang positif dengan mencari minat-

minat yang baik ketimbang alasan menghindar yang buruk,

(4) Siswa hendaknya berusaha menentukan tujuan hidup, sehingga dapat

menjadi motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar,

(5) Berusaha sungguh-sungguh untuk menangkap keyakinan guru mengenal

dan pengabdian diri pada mata pelajaran yang bersangkutan,

(6) Siswa hendaknya berusaha sungguh-sungguh, menerapkan keaslian dan

kecerdasannya dalam mata pelajaran sebagaimana dilakukan pada hal

kegemarannya,

(7) Berlaku jujur pada diri sendiri. Minat siswa akan meningkat sesuai dengan

banyaknya studi yang sepenuh hati dilakukan,

(8) Praktikkan kewajiban dari minat dalam ruang belajar, yaitu tampak berbuat

seakan-akan sungguh berminat, ini bisa menjadi latihan hingga perlahan-

lahan akan terbiasa,


2

(9) Siswa hendaknya menggunakan nauri untuk mengumpulkan keterangan. Hal

ini dapat menolong perkembangan minat tapi juga konsentrasi,

(10) Hindari rasa takut untuk menggunakan rasa ingin tahu, peradaban, dan

pendidikan merupakan hasil kerja dari orang-orang berani memberikan

kekuasann memerintah kepada rasa ingin tahu mereka.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Nawawi (1981: 100) adalah keberhasilan murid

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk

nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pencapaian yang dilakukan

oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan sebagai suatu

hasil belajar, baik itu kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dan keberhasilan dari

suatu pencapaian yang dilakukan oleh peserta didik dapat dilihat melalui hasil

evaluasi yang dilakukan disetiap pelajaran tertentu dalam bentuk nilai, skor, dan

atau prosentase dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.

2.2.2 Tipe – Tipe Hasil Belajar

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga

bidang yakni bdiang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif

(berhubungan dengan sikap dan nilai), serta bidang psikomotori

(kemampuan/keterampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak dapat berdiri

sendiri, tapi memerlukan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan

membentuk hubungan hirarki. Sebagai

20
2

tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar peserta

didik di sekolah.

Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar

peserta didik dari proses pengajaran. Hasil belajar tersebut Nampak dalam

perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan

verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan kata lain rumusan

tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai peserta didik

yang mencakup ketiga aspek tersebut.

Berikut ini penjabaran dari unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek

hasil belajar tersebut:

(1) Tipe hasil belajar bidang kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi. Kedia aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah

dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Berikut ini

penjabarannya:

a. Pengetahuan hafalan (knowledge)

Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang

sifatnya factual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang

perlu di ingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab,

ayat, rumus, dan lain-lain.

b. Pemahaman (comperhantion)

Kesanggupan memahami makna yang terkandung didalamnya.


2

c. Penerapan (application)

Kesanggupan menerapkan, dan mengabstraksi suatu konsep, ide,

rumus, hukum dalam situasi baru.

d. Analisis

Kesanggupan memecah, mengurai integritas (kesatuan yang utuh)

menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti, atau

mempunyai tingkatan/hirarki.

e. Sintesis

Kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas.

f. Evaluasi

Kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai suatu berdasarkan

judgment yang dimiliki, dan kriteria yang dipakainya.

(2) Tipe hasil belajar bidang afektif

Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan

bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah

menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Ada beberapa tingkatan bidang

afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai

tingkat yang dasar/sederhana sampai tingkatan yang kompleks.

a. Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang dating kepada peserta didik

dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini

termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan

seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

22
2

b. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang

terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan

reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang

datang kepada dirinya.

c. Valuing (penilaian), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap

gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya

kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk

menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.

d. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,

pemantaban, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk

ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai,

dan lain- lain.

e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalam termasuk keseluruhan

nilai dan karakteristiknya.

(3) Tipe hasil belajar bidang psikomotor

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:

a. Gerak refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar),

b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar,


2

c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris, dan lain-lain,

d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharminisan, dan

ketepatan,

e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

keterampilan yang kompleks,

f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-deursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretative.

2.3 Ekektifitas Implementasi Learning Management System

Efront Dalam Pembelajaran Pemrograman Web

2.3.1 Pengembangan Learning Management System (LMS)

LMS atau Learning Management System adalah aplikasi perangkat lunak

yang dapat digunakan dalam administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan,

dan penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program

pelatihan. Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan E-Learning

sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian

elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

interaksi, atau bimbingan.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa LMS atau

Learning Management System merupakan sistem manajemen pembelajaran yang

tidak hanya dapat digunakan untuk pengelolaan sistem pembelajaran secara

formal atau di sektor tertentu saja. Pengembangan lebih lanjut dalam dunia

pendidikan dapat diterapkan dalam sistem pembelajaran di sekolah-

sekolah, dimana

24
2

pengembangannya mengimplementasikan sistem pembelajaran konvensional

kedalam bentuk pembelajaran dunia maya, hal ini pembelajaran yang

menggunakan jaringan internet sebagai media penghubungnya dan Learning

Management System sebagai kelas mayanya.

Dalam praktiknya, pembelajaran yang menggunakan dua metode ini

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut ini perbedaan dari

metode pembelajaran antara kelas konvensional dan modern. Menurut Reza

Syaeful (2007) dalam Budiarso (2008: 28), dijelaskan perbedaan pembelajaran E-

Learning dengan metode pengajaran konvensional, berikut perbedaannya:

Tabel 2.1. Perbedaan E-Learning dengan Pembelajaran Konvensional

E-Learning Kelas Konvensional


Bergantung pada motivasi diri Pengajar memainkan peran dalam
pelajar. memotivasi dan membimbing pelajar.
Tes dan ujian dilakukan sesuai Tes dan ujian dilakukan sesuai
dengan kecepatan daya tangkap jadwal yang telah ditentukan secara
peserta didik. umum.
Metode inovatif diperlukan Laboratorium tersedia daam
untuk mengadakan tes dan melakukan kegiatan tes dan
eksperiment. eksperimen praktik.
Durasi pembelajaran ditentukan Institusi memiliki kalender dan durasi
oleh pelajar tetap bagi tiap mata pelajaran.
Lebih sukses dalam jumlah Kegiatan belajar dibatasi pada
pelajar yang mengikuti mereka yang bersekolah di institsi
pembelajaran online. tertentu.

Berdasar tabel di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut mengenai dampak

pengembangan Learning Management System dalam hal ini dapat dikatakan

sebagai e-learning terhadap peserta didik di Sekolah, yaitu 1) peserta didik

memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri tanpa adanya batasan ruang

dan
2

waktu; 2) sumber belajar peserta didik tidak terbatas pada satu sumber saja,

melainkan bisa didapat dari berbagai sumber yang berbeda; 3) peserta didik

melalui kelas maya dengan leluasa dapat mengulang materi yang belum

dipahaminya di dalam pembelajaran konvensional secara berkala; 4) peserta didik

akan lebih termotivasi untuk belajar karena banyak inovasi yang dapat dilakukan

di dalam kelas maya, tergantung bagaimana guru membuat inovasi dalam

pembelajaran yang mampu membuat peserta didik menjadi tertarik terhadap

materi yang diajarkannya;

5) kejenuhan pada metode pembelajaran konvensional dapat diatasi dengan

adanya inovasi pembelajaran di kelas maya, dimana peserta didik merasa

tertantang untuk melakukan sebuah pengalaman baru; dan 6) kegiatan peserta

didik tidak dibatasi pada jumlah mata pelajaran tertentu seperti di kelas

konvensional, jadi peserta didik dapat memilih pelajaran mana yang ingin

dipelajari secara random atau acak.

Saat ini, banyak sekali Learning Management System yang berkembang

dan beredar dipasaran, seperti: ATutor, Dokeos, dotLRN, Freestyle Learning,

ILIAS, Moodle, OpenUSS, Sakai, Efront, dan masih banyak lagi. Dari kebanyakan

Learning Management System yang ada, semuanya bersifat OpenSource artinya

kode sumber pengembangannya dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai

kebutuhan dari masing-masing instansi yang menggunakannya.

Selain itu masing-masing Learning Management System memiliki

kelebihan dan kekurangannya, kelengkapan sistem manajemen administrasi, besar

file master Learning Management System, kemampuan manajemen, dan lain-lain.

Karakteristik yang berbeda tersebut dapat dijadikan sebagai suatu pilihan dalam

pengembangan Learning Management System disetiap institusi. Semisal, suatu


2
26
2

universitas tertentu cenderung menggunakan Moodle sebagai LMS-nya untuk

mengelola pembelajaran di kelasnya. Sedangkan sekolah, kebanyakan

menggunakan Efront untuk memanajemen pembelajarannya dikarenakan Efront

memiliki file size yang lebih kecil daripada Moodle dan tidak membutuhkan

banyak resource server seperti bandwidth dan disk space.

2.3.2 Learning Management System (LSM) Efront

Learning Management System adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat

digunakan dalam administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan

penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program

pelatihan. Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan E-Learning

sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian

elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,

interaksi, atau bimbingan.

Rosenberg dalam (Suyanto: 2005) juga menekankan bahwa E-Learning

merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian

solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Bahkan Onno W.

Purbo menjelaskan bahwa istilah “E” atau singkatan dari elektronik dalam E-

Learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk

mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet (Suyanto:

2005).

Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran

modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan

keuntungan kaya akan interaksi sosialnya. Efront dibuat dengan menu yang
2

menarik berupa ikon-ikon yang interaktif dan mudah untuk digunakan. Bentuk

dari Learning Management System ini sudah mencakup banyak fitur seperti

pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek,

statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan

untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosia, dan

masih banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran ini sudah didukung SCORM

1.12 dan SCORM 2004. Efront juga didukun banyak bahasa yang dapat

digunakan, bahkan menacapai 40 bahasa yang dapat dipilih.

Efront pada umumnya merupakan perpaduan dari sistem pembelajaran

berbasis Open Source yang artinya sistem ini boleh dan dapat digunakan dan

dikembangkan lebih luas lagi, dan sistem ini merupakan sebuah alternatif sistem

manajemen pembelajaran dari MOODLE dan LMS lainnya.

2.3.3 Model Pembelajaran

Gunter et al (1990: 67) dalam Wayan (2007) mendefinisikan an

instructional model is a step-by-step procedure that leads to specific learning

outcomes. Joys & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai

kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam Hamzah (2012) ada

beberapa model pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan, antara lain:

(1) Model Pembelajaran Sosial

28
3

Bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk

membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) didalam lingkungan

sosial dan memecahkan dilemma dalam bantuan kelompok. Artinya, melalui

bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya

peran- peran yang berbeda dan memikirkan prilaku dirinyadan prilaku orang

lain.

(2) Model Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana

aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.

(3) Model Pembelajaran Orang Dewasa (POD)

Strategi pembelajaran individu yang mengutamakan teknik menggali

pengalaman para peserta didik melalui diskusi, simulasi, studi banding dan

lain-lain.

(4) Model Pembelajaran Elaborasi

Model pembelajaran yang menambahkan ide tambahan berdasarkan apa

yang seseorang sudah ketahui sebelumnya.

(5) Model Pembelajaran Keterampilan

Teori belajar praktik sebenarnya tidak berbeda dengan teori belajar pada

umumnya. Namun teori belajar praktik memiliki kekhususan karena dapat

diukur melalui observasi. Dan konotasi belajar praktik adalah keterampilan.

Dalam skripsi ini, model pembelajaran yang dapat dikatikan dengan

efektifitas implementasi Learning Management System Efront adalah model

pembelajaran jarak jauh. Dimana pembelajaran jarak jauh ini juga dikenal pula

dengan istilah e-learning. E-learning juda dapat diartikan sebagai metode


3

penyapaian pembelajaran yang menggunakan komputer atau barang elektronik

lainnya dan dapat pula memanfaatkan internet serta pemrograman yang

memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran

melalui media yang ada, seperti Learning Management System Efront.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan

pembelajaran yang fleksibel termasuk pembelajaran jarak jauh. Untuk bertatap

muka dengan peserta didik memerlukan lingkungan kelas virtual yang

dikembangkan dari peralatan pengembangan teknologi komunikasi berbasis web.

Pembelajaran jarak jauh berbasis web seperti Learning Management System

Efront adalah suatu pertemuan antara tiga perkembangan teknologi, yaitu:

distance learning, computer-conveyed education, dan teknologi internet.

Dalam model pembalajaran ini peserta didik dan guru dapat berkomunikasi

secara mudah melalui fasilitas internet tanpat dibatasi ruang dan waktu, selain itu

peserta didik dapat belajar kembali dari materi yang telah disampaikan di kelas

konvensional setiap saat dan dimana saja saat diperlukan, serta peserta didik dapat

belajar dari sumber yang berbeda-beda.

2.3.4 E-Learning Untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh

E-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan

dari “electronic” dan “Learning” yang berarti “pembelajaran”. Jadi e-learning

merupakan pembelajaran yang menggunakan benda elektronik, khususnya

perangkat komputer. Karena itu, e-learning sering disebut dengan pembelajaran

online. Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai berikut:

E-Learning is a generic term for all technologically supported


learning using an array of teaching and learning tools as
phone

30
3

bridging, audio, videotapes, teleconferencing, satellite


transmissions, ant the more recognized web-based training or
computer aided instruction also commonly referred to as
online courses (Soekartawi, Haryono, dan Librero, 2002).

Dari kutipan tersebut dapat dijabarkan bahwa pembelajaran online

merupakan pembelajaran yang pelaksanannya didukung oleh jasa teknologi

seperti telephone, suara, video, transmisi satelit, dan komputer.

Dalam perkembangannya, komputer dipakai sebagai alat bantu

pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah computer-based learning (CBL)

atau computer-asisted learning (CAL) (Siregar, 2004: 198). Maka setelah itu

teknologi terus berkembang dan bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1)

technology-based learning atau pembelajaran berbasis teknologi, pada TBL

prinsipnya terdiri dari Audio Technology Information (radio, suara, pesan suara

telephone) dan Video Technology Information (Rekaman video, video teks, pesan

video). 2) Teknologi pembelajaran yang kedua yaitu Techonolgy web-based

learning atau pembelajaran berbasis web, pada dasarnya Data Information

Technlogies (misalnya: buletin, internet, telekonferen, email).

Dalam pembelajaran sehari-hari, maka yang sering dijumpai adalah

kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data,

audio/video). Teknologi ini juga sering dipakai di pendidikan jarak jauh,

dimaksudkan agar komunikasi antara peserta didik dengan guru terjadi dengan

pemanfaatan perkembangan teknologi ini. Sehinga pembelajaran tetap dapat

berjalan meski terbentang antara ruang dan waktu, sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan dimana saja dan kapan saja bahkan dengan sumber

yang lebih luas.


3

2.3.5 Pengembangan Model Pembelajaran melalui Internet

2.3.5.1 Teknologi Informasi dalam Pembelajaran

Menurut Rihard Weiner dalam Udin Syaifudin (2009: 183) menjelaskan

bahwa teknologi informasi adalah pemroses, pengolah, dan penyebaran data oleh

kombinasi komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi lebih kepada

pengerjaan terhadap data. Teknologi informasi menitik beratkan perhatiannya

kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan komputer dan

telekomunikasi.

Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkum semua

aspek yang berhubungan dengan mesin komputer dan komunikasi serta teknik

yang digunakan untuk menangkap, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi,

menghantar, dan menyajikan suatu bentuk informasi yang besar. Komputer yang

mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peran yang sangat

penting (Munir, 2004).

Pada awalnya teknologi informasi hanya berupa perangkat keras dan

perangkat lunak yang dikolaborasikan untuk melaksanakan sejumlah tugas

pemrosesan data. Namun seiring berkembangnya jaman, teknologi informasi juga

digunakan sebagai teknik komunikasi dalam menyampaikan informasi. Dengan

demikian segala bentuk teknologi yang diimplemenasikan untuk memproses dan

mengirim informasi dalam bentuk elektronik, software penyaji data, peralatan

komunikasi serta jaringan juga termasuk pada wilayah teknologi informasi.

Dalam pendidikan, teknologi informasi berkembang menjadi suatu

inovasi pembelajaran yang disebut e-learning. Dimana dalam

penggunaanya

32
3

memanfaatkan perangkat keras komputer dan jaringan untuk menyampaikan

informasi serta digunakan untuk melakukan telekomunikasi dengan entitas lain.

Sebut saja VLE atau Virtual Learning Environment, merupakan inovasi dalam

pembelajaran dalam menciptakan kelas virtual sebagai sumplemen atau pelengkap

praktik pembelajaran selain pembelajaran dalam kelas konvensional.

Dalam Udin Syaifudin (2009: 184) terdapat beberapa pandangan yang

mengarah kepada definisi e-learning diantaranya:

(1) E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America

Securities).

(2) E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi

dalam teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit

dan pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran (Ellit Tronsen).

(3) E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendsain,

mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran (Elliut Masie).

(4) E-Learning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di Internet (Cisco System).

(5) E-Learning adalah dinamika, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi,

individu, komperhensif (Greg Priest).

(6) E-Learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk

internet, intranet, ekstranet, satelit broadcast, audio/video tape, televise

interaktif, dan cd-rom (Cornelia Weagen).

(7) E-Learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk

membuat, mengirim, dan memfasiltasi pembelajaran (Robert Peterson dan

Piper Jafary).
3

(8) E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran di

manapun dan kapanpun (Arista Knowledge System).

Pada akhirnya Electronic Learning dapat didefinisikan sebagai upaya

menghubungkan pembelajaran peserta didik dengan sumber belajar (database,

pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.

Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung

(Syncronous) maupun tidak langsung (Asyncronous).

2.3.5.2 Konsep Pembelajaran melalui Teknologi Informasi

Pemanfaatan internet sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di

sekolah tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan, karena banyak hal

yang harus dipelajari, diperhatikan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh

sebelum menerapkan. Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari

suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan

dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan

peserta didik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan

pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut

terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yang

kalau dijabarkan secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi

yang dilakukan untuk mengajak peserta didik mengerjakan tugas-tugas dan

membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan

dalam rangka

mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Menurut Boettcher dalam Udin Syaefudin (2009: 188) Strategi

pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi,

34
3

dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari

tiga model dasar dialog komunikasi, antara lain:

(1) Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa.

(2) Dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar.

(3) Dialog/komunikasi diantara siswa.

Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi

yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal.

Sebagaimana ditegaskan oleh Bottcher (1995), bahwa perancangan suatu

pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga dialog

komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran berbasis web.

Secara nyata internet memang bisa digunakan dalam pembelajaran di

sekolah, karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu: 1) sebagai media

interpersonal dan juga sebagai media masa yang memungkinkan terjadinya

komunikasi one-to-one maupun one-to-many, 2) memiliki sifat interaktif, dan 3)

memungkinkan terjadinya komunikasi secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog komunikasi yang

merupakan syarat terselenggaranya suatu proses belajar mengajar.

2.3.5.3 Faktor Pendukung Pembelajaran melalui Teknologi Informasi

Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran

di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan penanangan yang serius

agar penyelenggaraan pemanfaatan internet terutama implementasi LMS Efront

untuk pebelajaran bisa berhasil, yaitu:


3

(1) Faktor lingkungan yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan

masyarakat.

Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen,

sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan

dalam lingkungan sekolah. Institusi yang paling pertama yang dituntut untuk

memiliki komitmen dalam pendayagunaan internet untuk pembelajaran

tertentu saja adalah sekolah. Hal ini terutama berkaitan dengan penggunaan

teknologi tinggi yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana

untuk penyediaan peralatan seperti komputer, jaringan internet, biaya

langganan ISP, perawatan, dan lain-lain. Pernanan institusi yang tak kalah

pentingnya adalah dalam memberikan kesadaran baik terhadap guru maupun

peserta didik tentang teknologi informasi dan komunikasi terutama potensi

internet sebagai media pebelajaran. Kemudian dilanjutkan pemberian

pengetahuan mengenai prosedur dan tata cara memanfaatkan internet,

melalui berbagai kegiatan dan pelatihan yang terus menerus, sehingga

secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang akrab teknologi.

(2) Peserta didik yang meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan

Bahasa, dan berbagai gaya belajarnya.

Pemahaman tentang audiens bisa didapat melalui analisis dengan

menggunakan data demografi maupun psikografi, antara lain dengan

menguji perbedaan-perbedaan karakteristik, sikap dan perilaku audiens.

Pemilahan atau pengelompokan diperlukan dalam kaitannya untuk bisa

membuat suatu pendekatan atau strategi pendayagunaan internet lebih

tepat sasaran,

36
3

mengingat bahwa sasaran didik tersegmen dalam kelompok sekolah-sekolah

yang berbeda. Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan motif penggunaan

internet berdasarkan aspek demografi dan psikografi tersebut, menjadi

penting agar pengembangan program pendidikan dengan mendayagunakan

internet bisa lebih menyentuh kondisi riil sasaran.

(3) Guru yang meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan

personalitinya.

Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan pemanfaatan

internet di sekolah. Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara

signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan

dalam pemanfaatan internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut.

a. Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk

kelebihan dan kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran,

sehingga mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup tinggi.

b. Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan

pengguna maupun yang diproyeksikan sebagai pengelola sistem

pembelajaran berbasis internet, harus dibekali dengan kesadaran,

wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang internet.

c. Guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan

internet untuk pembelajaran hendaknya memeiliki pengalaman dan

kemampuan mengajar yang cukup.


3

d. Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan

pemanfaatan internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.

e. Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani

pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran.

f. Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. Karena hal itu akan

dicerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem

pembelajaran dengan internet.

(4) Faktor teknologi yang meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan,

koneksi internet, dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan

dengan penerapan internet di lingkungan sekolah.

Terselengaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka

setelah ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah

diuraikan, maka faktor teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak

harus tersedia dan harus memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan,

baik yang berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian, dan

perawatannya. Idealnya dalam pemanfaatan internet untuk pembelajaran di

sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet

untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa

mengakses internet akan lebih baik lagi kalau komputer-komputer yang

tersambung ke internet tersebut diletakkan di ruang khusus seperti ruang

laboratorium komputer ataupun ruangan-ruangan lain yang dianggap

strategis. Hal tersebut

38
4

dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik

dalam mengakses internet.

2.3.5.4 Model-Model Pembelajaran Internet

Menurut Haughey (1998) dalam Udin Syaifudin (2009: 201) ada tiga

bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai

dasar pengebangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu:

1) Web Course, 2) Web Centric Course, dan 3) Web Enhance Course.

Pertama, Web Course. Adalah pembelajaran yang menggunakan internet

untuk keperluan pembelajaran dikelas, dimana seluruh bagian dari bahan belajar,

diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui

internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah, namun bisa dilakukan setiap

saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara tidak langsung daripada secara

langsung. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka

baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua

proses pembelajaran sepenuhnya menggunakan fasilitas internet seperti email,

chat rooms, bulletin board, dan online conference. Selain itu, sistem ini biasanya

dilengkapi dengan berbagai sumber belajar, baik yang dikembangkan sendiri,

maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat

pranala (link) ke berbagai sumber belajar yang sudah tersedia pada internet,

seperti database statistic berita dan informasi, e-book, perpustakaan elektronik,

dan lain- lain.

Kedua, Web Centric Course. Sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi,

penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan

sebagian
4

konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka, walaupun dalam proses

belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial,

tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase

proses pembelajaran melalui internet. Bentuk ini memberikan makna bahwa

kegiatan belahar bergesar dari kegiatan dikelas menjadi kegiatan pembelajaran

yang dilakukan melalui internet sama dengan bentuk web course, peserta didik dan

guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu tertentu peserta didik dan guru

melakukan tatap muka, baik di sekolah maupun di tempat lain yang telah ditentukan

seperti ruang perpustakaan, taman baca, laboratorium, ataupun di balai pertemuan.

Ketiga, Web Enhance Course. Internet digunakan dalam pembelajaran

untuk menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga

dikenal dengan nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran untama

adalah tatap muka di kelas. Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan

sumber- sumber belajar yang sangat kaya akan informasi dengan cara

memberikan alamat- alamat atau membuat link ke berbagai sumber belajar yang

sesuai dan bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kualitas dan

memperluas kesempatan berkimunikasi antara pengajar dengan peserta didik

secara timbal balik. Dialog atau komunikasi dua arah tersebut dimaksudkan untuk

keperluan berdiskusi, bekonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran internet

berbasis Web Centric Course dimana sistem pembelajaran yang dilakukan antara

bertatap muka dengan menggunakan internet masih seimbang, hal ini untuk

mengantisiapasi apabila terjadi missing link antara guru dengan peserta didik.

40
4

Sehingga, permasalah yang ditemui peserta didik saat belajar secara mandiri

melalui sumber-sumber yang ada di internet bisa dikonsultasikan secara langsung

dengan guru saat kegiatan pembalajaran tatap muka di kelas.

2.3.5.5 Pengambangan Model Pembelajaran melalui Internet

Pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, terlebih dahulu

perlu dilakukan pengkajian atas seluruh unsur dan aspe sebagaimana telah

diuraikan di di atas, sehingga bisa didapat pegangan sebagai bahan pengambil

keputusan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet.

Disamping itu juga diperlukan pertimbangan dan penilaian atas beberaa hal yang

tidak kalah pentingnya, antara lain:

(1) Keuntungan. Sejauhmana sistem pembelajaran berbasis internet akan

memberikan keuntungan bagi institusi, staf pengajar, pengelola, dan

erutama keuntungan yang akan diperoleh peserta didik dalam meningkatkan

kualitas mereka apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan

pembelajaran tatap muka secara konvensional.

(2) Biaya pengembangan infrastruktu serta pengadaan peralatan software.

(3) Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur perlu

dipertimbangkan hal-hal seperti, apakah akan membangun suatu jaringan

secara penuh ataukah secara bertahap, apakah akan mengadakan peralatan

yang sama sekali baru atakah meng-upgrade yang sudah ada atau bekas.

Perlu diperhatikan bahwa software yang asli bukan bajakan harganya relatif

mahal. Untuk itu dipertimbangkan kemampuan menyediakan dana dalam

setiap pengambilan keputusan.


4

(4) Biaya operasional dan perawatan. Suatu sistem akan berjalan apabila

dikelola secara baik. Dengan demikian, sistem pembelajaran berbasis

internet ini, juga diperlukan biaya operasional dan perawatan yang tentunya

tidak sedikit. Biaya operasional, honor pengelola, biaya langganan internet,

serta biaya perawatan termasuk penggantian suku cadang yang mengalami

kersakan karena umur maupun mengalami kesalahan prosedur pemakaian.

(5) Sumber daya manusia. Untuk mengembangkan dan mengelola jaringan serta

sistem pembelajaran, diperlukan sejumlah sumber daya manusia yang

memiliki komptensi dan integritas yang tinggi. Dalam hal ini termasuk

guru- guru yang harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran melalui

internet.

(6) Peserta didik. Yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah

mengetahui sejauhmana kesiapan perserta didik dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan internet yang akan diselenggarakan.

Kalau internet meupakan sesuatu yang baru bagi sebagian besar peserta

didik, tentunya perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan

agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam sistem pembelajaran yang

baru tersebut.

Berdasarkan kajian dan pertimbangan sebagaimana telah dibahas di atas,

kemudian sistem pembelajaran internet dikembangkan melalui tiga cara

pengembangan, yaitu:

(1) Menggunakan sepenuhnya fasilitas internet yang telahada seperti e-mail, irc

(internet relay chat), WWW (World Wide Web), search engine, milis, LMS

(learning management system), dan FTP (file transfer protocol).

42
4

(2) Menggunakan software pengembanga program pembelajaran dengan

internet yang dikenal dengan Web-Course Tools, yang diantaranya bisa

didapatkan secara gratis maupun berbayar.

(3) Mengembangkan sendiri program pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan, dengan menggunakan bahasa pemrograman web, dan lain

sebagainya.

2.3.5.6 Aplikasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi

Dalam proses pembelajaran, aplikasi e-learning bisa mencakup aspek

perencanaan, imlementasi, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran pada dasarnya

merupakan gambaran rencana yang memproyeksikan mengenai beberapa aktivitas

dan tindakan yang akan dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.

Dengan demikian aplikasi perencanaan pembelajaran berbasis e-learning pada

dasarnya memuat rencana, perkiraan, dan gambaran umum kegiatan pembelajaran

dengan memanfaatkan jaringan komputer, baik intranet maupun internet. Pada

prinsipnya dalam perencanaan pembelajaran terdapat empat komponen utama

yaitu: materi/bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi.

Bahan ajar untuk e-learning, selain memanfaat sumber buku yang ada

juga dapat secara langsung mengakses bahan ajar/informasi pada beberapa

halaman web yang tersedia. Dengan demikian perolehan informasi pembelajaran

akan bersifat lebih luas, mendalam, dan bervariasi. Dalam implementasi

pembelajaran, terdapat beberapa model penerapan e-learning yang bisa

digunakan, yaitu: 1) selective model, 2) sequential model, 3) static station model,

dan 4) laboratory model.


4

Evaluasi dalam pembelajaran sebagai komponen terakhir yang berfungsi

untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan tindakan apa

yang harus dilakukan apabila tujuan tersebut belum tercapai. Melalui pendekatan

pembelajaran berbasis e-learning, kegiatan evaluasi untuk mengetahui hasil dapat

dilakukan secara bervariasi, setiap peserta didik dapat melihat dan mengikuti

seluruh tantangan yang disediakan dalam e-learning. Bisa berupa pertanyaan,

tugas-tugas, dan atau latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

2.3.6 Efektifitas Virtual Learning Environment sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Learning Management Ssystem di era modern seperti

sekarang ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk mengatasi persaingan

global yang semakin ketat. Dimana peserta didik selalu dituntut untuk mengikuti

perkembangan perubahan lingkungan ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan

kebutuhan mereka. Dengan adanya Learning Management System, semua

informasi yang terkait dengan materi baru dapat segera diperbarui oleh guru atau

pengampu mata pelajaran di sistem manajemen pembelajaran ini.

Dengan adanya pengelolaan yang Learning Management System yang

tepat dan cermat oleh guru, maka akan didapatkan sistem pembelajaran modern

yang berkualitas dan powerfull. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh

sekolah memungkinkan guru atau pengampu mata pelajaran dapat mengelola

materi dan bertukar informasi dengan peserta didik untuk materi tertentu yang

diajarkan disetiap minggunya, semisal dalam waktu tertentu seorang guru atau

pengampu tidak dapat melakukan tatap muka secara langsung oleh kedua entitas.

44
4

Penggunaan Learning Management System pada peserta didik SMK Negeri

8 Semarang khususnya jurusan produktif akan membantu mereka dalam

mengembangkan softkill dan pengalaman belajar mereka lebih dalam. Model ini

hampir mirip dengan model yang diterapkan dalam model pembelajaran yang

lebih dalam (Deep Learning), menurut Eric Jensen dan LeAnn Nickelsen (2011:

11) menyatakan bahwa Pembelajaran yang lebih dalam atau Deep Learning

adalah perolehan konten atau keterampilan baru yang harus dipelajari dalam lebih

dari satu langkah dan dengan multilevel analisis atau pengolahan, sehingga

peserta didik bisa menerapkan konten/keterampilan dengan cara mengubah

pemikiran, pengaruh, atau perilaku.

Manfaat lainnya adalah banyak hal yang membawa paling banyak

kepuasan dalam kehidupan ktia, berasal dari perangkat keterampilan dan

pengetahuan yang kompleks; otak bisa lebih diaktivasikan bila pembelajaran yang

lebih dalam (deeper learning) terjadi pertama kali; umumnya pemahaman, retensi,

dan aplikasinya lebih besar. Namun dampaknya apabila penggunaan disamakan

dengan metode pembelajaran yang lebih dalam mungkin pembelajaran yang

dibutuhkan banyak memakan waktu dan membutuhkan pengetahuan dasar

(foundational), dan menghabiskan banyak usaha menguasainya; proses dan

produk akhir sering tunduk pada tinjauan kritis atau sudut pendang lain.

Namun, dengan adanya usaha yang lebih dalam melakukan pembelajaran,

bukan berarti itu dapat dijadikan sebagai suatu kecacatan namun dapati dibalikan

menjadi nilai tambah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya

dalam memperoleh pengalaman yang sesungguhnya. Dengan pondasi yang kuat,


4

maka peserta didik dapat mengeksplorasi dirinya lebih jauh dalam pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai bakat dan jurusan mereka

masing- masing.

2.3.7 Hubungan dan Keefektifan Implementasi Learning Management

System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar

Minat menurut Super dan Crites (1965: 410-411) merupakan produk antara

pembawaan dengan lingkungan. Dimana minat terbentuk secara terus-menerus

melalui identifikasi proses belajar dari lingkungan hingga terbentuknya pola-pola

minat. Hal senada juga disampaikan oleh Drs. Dimyati Mahmud (1982: 163)

bahwa minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa

seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi, atau aktifitas tertentu dan bukan

pada yang lain atau minat sebagau akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular

oleh hadirnya seseorang atau suatu objek, atau karena berpartisipasi dalam suatu

aktifitas.

Kemudian Slameto dalam Djamarah (2002: 157) menyebutkan bahwa

minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu diluar hubungan tersebu maka

akan semakian besar minat.

Berdasarkan penjabaran teori di atas, dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa minat terbentuk berdasarkan pengaruh dari lingkungan sekitar dimana

orang itu berada, selain itu minat juga dipengaruhi oleh suatu hal atau suatu objek

tertentu dimana hal-hal atau objek tersebut dapat mempengaruhi tingkat minat

seseorang. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini bahwa Learning

Management System
4
46
4

merupakan salah satu faktor eksternal dalam lingkungan pendidikan yang dapat

dijadikan sebagai penunjang atau stimular minat belajar peserta didik. Dalam hal

ini, Learning Management System Efront digunakan sebagai media bantu dalam

proses kegiatan belajar mengajar baik dilingkungan kelas konvensional maupun

pembelajaran jarak jauh.

Efront sendiri merupakan program khusus yang dirancang untuk

mengelola kegiatan belajar-mengajar secara mandiri dimana system yang

digunakan mengadopsi kelas konvensional. Sehingga meskipun kegiatan belajar

dilakukan dalam jarak dan waktu yang berbeda, pengalaman yang didapat tidak

jauh dengan kegiatan belajar di kelas konvensional. Bedanya sumber belajar

dalam kelas maya ini memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga peserta didik

tidak terpacu pada satu sumber saja yaitu guru atau buku.

Jenkins dan Unwin dalam Uno (2011: 17) menyatakan bahwa hasil belajar

adalah pernyataan yang menunjukan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa

sebagai hasil dari kegiatan belajarnya. Jadi hasil belajar merupakan pengalaman-

pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam bentuk kemampuan-kemampuan

tertentu. Dimana pengalaman-pengalaman tersebut diperoleh dari lingkungan

belajar peserta didik. Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud adalah segala

sesuatu yang memberikan dampak secara langsung terhadap peserta didik dalam

menyerap informasi selama proses belajar, baik itu lingkungan nyata maupun

lingkungan maya. Definisi lain mengenai hasil belajar menurut Dimyati (2002: 3)

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
5

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa diantara

kegiatan belajar mengajar terdapat sesuatu interaksi tertentu yang menimbulkan

timbal balik peserta didik dengan sumber belajar, dimana dalam kegiatan belajar

mengajar tersebut melibatkan beberapa faktor yang menunjang jalannya kegiatan

belajar mengajar. Faktor-faktor yang dimaksud adalah guru sebagai fasilitator dan

mediator, buku sebagai sumber belajar cetak, serta penggunaan media pendukung

lainnya seperti LCD Projector maupun Learning Management System sebagai

sumber belajar maya.

Efront merupakan salah satu platform LMS yang dapat dimanfaatkan

sebagai media pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung jalannya proses

pembelajaran. Bentuk dari LMS Efront ini sudah mencakup banyak fitur seperti

pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek,

statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan

untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosial, dan

masih banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran ini sudah didukung SCORM

1.12 dan SCORM 2004. Efront juga didukung banyak bahasa yang dapat

digunakan, bahkan menacapai 40 bahasa yang dapat dipilih. Dan dengan

dukungan berbagai fitur tersebut, pembelajaran tidak hanya terbatas pada

pertemuan di kelas saja, tetapi dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun.

Pembelajaran yang memanfaatkan Efront sebagai medianya merupakan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam pemebalajaran ini guru

berperan sebagai fasilitator dan guru bukan merupakan satu-satunya sumber

belajar. Peserta didik dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi dari sumber

yang ada.

48
5

Dalam pembelajaran ini, Efront dapat dikatakan sebagai VLE singkatan dari

Virtual Learning Environment atau lingkungan belajar maya. Di sini, peserta didik

dapat belajar selayaknya dikelas nyata pada saat pembelajaran konvensional,

selain itu Efront juga berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar

bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada.

Dengan penerapan pembelajaran ini tentu melibatkan keaktifan dari kedua belah

pihak, baik guru maupun peserta didik itu sendiri yang diharapkan dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik serta memberikan dapak positif pada

hasil belajar peserta didik.

2.3.8 Fungsi dan Manfaat Manajemen Pembelajaran Pada Aplikasi

Learning Management System Efront

Manajemen dalam Bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau

mengelola. Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak

dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,

ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan

sebagainya.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia (SDM) secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya

dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mary Parker Follet dalam

Hikmat (2009: 12) mengatakan bahwa:

Manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu


pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus,
terutama keterampilan mengarahkan, mempengaruhi, dan
membina para pekerja agar melaksanaan keinginan pemimpin
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Horold Koontz dan Cyril O’Donnel mengatakan bahwa:


5

Manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu


melalui kegiatan orang lain.

Sedangkan G. R. Terry mengatakan bahwa:

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas


tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah suatu kegiatan merencanakan dan mengorganisir suatu kegiatan tertentu

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan begitu, manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu

perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta

didik dalam suatu instansi/organisasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan.

Dalam hal ini manajemen yang dilakukan dalam penerapan Virtual

Learning Environment yang menggunakan LMS Efront sebagai media

pembelajarannya adalah tentang bagaimana mengatur dan menentukan kegiatan

yang dilakukan dalam pembelajaran pemrograman web untuk meningkatkan

minat belajar peserta didik supaya mampu tercipta suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan tidak membosankan, selain itu untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik. Jadi inti dari penggunaan media ini adalah untuk mengelola

arus infromasi yang berupa materi bahan ajar yang diolah sedemikian rupa

sehingga mampu menghasilkan sumber belajar yang berkualitas tinggi, mudah

digunakan, mudah diakses dan diminati peserta didik.

50
5

2.4 Implementasi Learning Management System Efront dan

Kawasan Teknologi Pendidikan

2.4.1 Definisi Teknologi Pendidikan

Dalam ranah ilmu teknologi pendidikan terdapat banyak definisi yang ada

yaitu, Pertama, Definisi AECT 1963. Dalam definisi ini diterangkan bahwa

komunikasi audio visual adalah cabang dari teori dan praktik pendidikan yang

terutama berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna

mengendalikan proses belajar. Kedua, Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran

1970. Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran/pendidikan

berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan

untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis. Ketiga,

Definisi Silber tahun 1970. Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset,

desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen system

pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan

usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik dengan tujuan

untuk memcahkan masalah belajar. (Barbara & Richey, 1994: 16-19).

Sedangkan menurut definisi AECT tahun 2004, kawasan teknologi

pendidikan dijabarkan sebagai berikut:

Educational technology is the study and ethical practice of


facilitating learning and improving performance by creating,
using, and managing appropriate technological processes and
resources.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diartikan bahwa Teknologi

Pembelajaran adalah studi dan etika praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan

meningkatkan kinerja melalui pembuatan, penggunaan, dan proses pengelolaan

teknologi dan
5

sumber daya. Jadi kawasan teknologi pendidikan menurut AECT 2004

menerangkan bahwa kawasan teknologi pendidikan memiliki tiga kawasan yang

didasarinya, yaitu kawasan pembuatan, kawasan penggunaan, dan kawasan

pengelolaan teknologi dan sumber daya. Jadi dapat disumpulkan bahwa teknologi

pendidikan atau pembelajaran merupakan teori dan praktik yang mencakup

desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian untuk belajar.

Pada penelitian ini peneliti mengacu pada domain using (menggunakan).

Dalam arti menggunakan learning management system Efront dalam

pembelajaran mata pelajaran pemrograman web di kelas X Multimedia 2 untuk

meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik.

2.4.2 Kawasan Teknologi Pendidikan

Berbagai pendekatan dapat digunakan oleh seseorang perancang kemasan

bahan belajar, salah satunya adalah menggunakan kawasan teknologi pendidikan.

Dalam kawasan teknologi pendidikan terdapat lima kawasan yang didasarinya,

dimana dalam penelitian ini peneliti dapat berkonsentrasi pada satu bidang

kawasan. Walaupun demikian karena hubungan ini bersifat sinergistik, maka

peneliti dapat memfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan

tertentu dan menaarik manfaat teori dan praktik serta kawasan yang lainnya.

(Seels, 1994).

Berdasarkan uraian di atas, kawasan-kawasan teknologi pendidikan yang

dimaksud adalah kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan,

kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian. Hubungan dari masing-masing

kawasan dengan kawasan teknologi pendidikan sebagai kawasan utama dapat

digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

52
5

PENGEMBANGAN

Kawasan Bidang Garapan Teknologi Pendidikan


DESAIN PEMANFAATAN

PENILAIAN PENGELOLAAN

Gambar 2.1. Lima Kawasan Teknologi Pendidikan

Pertama, kawasan desain. Kawasan ini sering kali membatasi pada

fungsi perencanaan, baik pada tingkat makro maupun mikro. Dalam hal

penggunaan teknologi, penelitian dan teori desain seringkali mengikuti eksplorasi

praktis mengenai perkembangan teknologi baru. Secara umum desain dalam

kawasan teknologi pendidikan adalah untuk menentukan kondisi belajar.

Tujuannya untuk menciptakan strategi produk pada tingkat makro yakni program

dan kurikulum serta mikro yang mencakup pelajaran dan modul/bahan aja.

Kawasan desain setidaknya meliputi empat cakupan teori dan praktik, yaitu: 1)

desain sistem pembelajaran, 2) desain pesan, 3) strategi pembelajaran, dan 4)

karakteristik pembelajaran.

Kedua, kawasan pengembanagn. Kawasan pengembangan berakar dari

persoalan produksi media. Pengembangan yang dimaksud adalah proses

penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fusik. Kawasan ini mencakup

berbagai variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran dan tidak hanya

terdiri dari perangkat keras pembelajaran melainkan juga perangkat lunaknya.


5

Kawasan pengembangan pada dasarnya dapat dijelaskan dengan adanya pesan

yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori dan

manifest fisik dari teknologi (perangkat keras dan lunak serta bahan

pembelajaran). Dengan demikian teknologi merupakan tenaga penggerak dari

kawasan pengembangan yang dapat diorganisasikan dalam empat kategori, yaitu:

1) teknologi cetak, 2) teknologi audio-visual, 3) teknologi berdasarkan komputer,

dan 4) teknologi terpadu.

Ketiga, kawasan pemanfaatan. Kawasan pemanfaatan meruapakan

kawasan tertua dari kawasan teknologi pendidikan. Fungsi kawasan ini

sedemikian penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan

atau sistem pembelajaran. Fungsi ini sangat kritis karena pemanfaatan oleh

pembelajar erupakan satu-satunya alasan daru bahan pembelajaran. Mengapa

harus bersusah payah dengan pengadaan dan pembuatan bahan pembelajaran jika

tidak digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan. Empat kategori dalam kawasan

pemanfaatan, yaitu:

1) pemanfaatan media, 2) difusi inovasi, 3) implementasi, dan 4) institusionalisasi

serta kebijakan regulasi.

Keempat, kawasan pengelolaan. Kawasan ini meliputi pengendalian

teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

dan supervise. Kompleksitas pengelolaan berbagai macam sumber, personel,

usaha desain maupun pengembangan akan semakin meningkat dengan

membesarnya usaha daru sebuah institusi pendidikan. Secara singkat ada empat

kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: 1) pengelolaan proyek, 2)

pengelolaan sumber, 3) pengelolaan sistem penyampauan, dan 4) pengelolaan

informasi.
5
54
5

Kelima, kawasan penilaian. Kawasan ini adalah kawasan dimana terjadi

proses penetuan memadai tidaknya pembelajaran dan pembelajar. Penilaian

dimulai dengan analisis masalah sebagai langkah awal yang penting dalam

pengembangan dan penilaian pembelajaran, akrena tujuan dari hambatan

dijelaksan dalam langkah ini. Penilaian sebagai komponen terakhir dalam

pembelajaran berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah

tercapai dan tindakan apa yang hatus dilakukan apabila tujuan tersebut belum

tercapai. Melalaui pendekatan pembelajaran e-learning, kegiatan evaluasi untuk

mengetahui hasil dapat dilakukan secara bervariasi, setiap peserta didik dapat

melihat dan mengikuti instruksi yang ada di situs yang disediakan. Bisa berupa

pertanyaan-pertanyaan, tugas-tugas, dan latihan yang harus dikerjakan peserta

didik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini termasuk dalam kawasan

pengembangan dan pemanfaatan. pengembangan dan Pemanfaatan Learning

Management System Efront sebagai media pendukung kegiatan pembelajaran

pada mata pelajaran pemrograman web, sebagai media bertukar informasi dan

berdiskusi antara peserta didik dan guru didalam maupun diluar jam pelajaran.

Proses pemanfaatan ini dilakukan dengan cara menjadikan LMS Efront

sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar bersama yang melibatkan keaktifan

dari kedua belah pihak yaitu peserta didik dan guru didalam maupun diluar jam

pelajaran untuk meningkatkan minat belajar yang diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik.


5

2.5 Learning Management System Efront sebagai Inovasi Sumber

Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan

2.5.1 Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan

Teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu

meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah

serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelolausaha pemecahan

masalah dalam situasi di mana belajar itu bertujuan dan terkontrol (AECT, 1977).

Komponen sistem instruksional terdiri dari pesan, orang, bahan, alat,

teknik, dan lingkungan. Pengertian dan contoh tiap unsur komponen tersebut

adalah seperti tabel berikut:

Tabel 2.2. Tabel Komponen Sistem Instruksional

KOMPONEN PENGERTIAN CONTOH


Pesan Pelajaran/informasi yang Semua bidang studi atau
diteruskan oleh komponen lain mata pelajaran seperti IPS,
dalam bentuk ide, fakta, arti, dan IPA, Bahasa, Ekonomi,
data. Kesehatan, dan lain-lain.
Orang Manusia yang bertindak sebagai Guru, Peserta Didik,
penyimpan, pengelola, dan Pembicara. Tidak
penyaji pesan. Tidak termasuk termasuk tim kurikulum,
mereka yang menajalankan peneliti, prosedur, teknisi,
fungsi, pengembangan dan dan lain-lain yang tidak
pengelolaan sumber belajar. langsung berinteraksi
dengan peserta didik.
Bahan Sesuatu (bisa pula disebut Tansparasi, slide, film,
program atau software) yang audiotape, videotape,
mengandung pesan untuk buku, modul, majalah,
disajikan, melalui penggunaan bahan pengajaran
alat atau pun oleh diri sendiri. terprogram, dan lain-lain.
Alat Sesuatu (bisa pula disebut Proyektor, komputer,
hardware atau perangkat keras) OHP, Cassete recoreder,
yang digunakan untuk

56
6

menyampaikan pesan yang pesawat televise, radio,


tersimpan di dalam bahan. dan lain-lain.
Teknik Prosedur rutin atau acuan yang Pengajaran terprogram,
disiapkan untuk menggunakan belajar sendiri, mastery
bahan, peralatan, orang, dan learning, discovery
lingkungan untuk learning, simulasi,
menyampaikan pesan. permainan, demonstrasi,
kuliah,ceramah, Tanya-
jawab, dan lain-lain.
Lingkungan Situasi sekitar dimana pesan Lingkungan fisik: gedung
diterima. sekolah, perpustakaan,
laboratorium, pusat sarana
belajar, studio, auditorium,
museum, taman, dan lain-
lain.

Tiap unsur komponen tersebut merupakan sumber belajar bagi peserta

didik. Atau sebaliknya, komponen sistem instruksional atau sumber belajar

tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Apabila digambarkan

adalah sebagai berikut:

KOMPONEN SISTEM INSTRUKSIONAL

Pesan Orang Bahan Alat Teknik


Lingkungan
Peserta Didik

Gambar 2.2. Hubungan Sistem Instruksional dengan Peserta Didik

Komponen sistem instruksional yang merupakan sumber belajar tersebut

sudah dirancang sedemikian rupa oleh fungsi pengembangan instruksional sesuai

dengan fusngsinya dalam merancang, melaksanakan, dan menilai. Unsur-unsur


6

fungsi pengembangan instruksional tersebut adalah riset-teori, desain, produksi,

evaluasi, seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebaran.

Pengembangan dan pemanfaatan Learning Management System Efront

sebagai inovasi pusat sumber belajar modern sudah mencakup unsur-unsur yang

ada dalam kawasan teknologi instruksional tersebut. Dalam kawasan teknologi

instruksional sendiri, Efront masuk dalam unsur pesan dan bahan softcopy, hal ini

dikarenakan Efront merupakan sumber belajar yang berbentuk software. Dalam

pengembangannya, dibutuhkan beberapa orang yang benar-benar mampu

mengelola atau dianggap ahli dibidang pengembangan sumber belajar berbasis

lingkungan virtual.

Efront merupakan salah satu dari beberapa jenis Learning Management

System yang banyak dikembangkan di institusi pendidikan, terutama di sekolah

dan beberapa institusi lainnya. Efront merupakan alternaif sumber belajar yang

dianggap memiliki kriteria yang memadahi yang layak digunakan untuk

membangun kelas modern atau kelas virtual. Alat yang digunakan dalam

pengembangan software ini dapat dibilang cukup sederhana dan hemat biaya, alat

yang digunakan yaitu elektronik berbasis komputer.

Teknik pembelajaran yang digunakan dalam sistem manajemen

pembelajaran Efront dapat menggunakan beberapa teknik pembelajaran yang ada,

yaitu: pengajaran terprogram, belajar sendiri, mastery learning, discovery

learning, maupun simulasi serta demonstrasi. Dan Efront dapat digunakan didua

lingkunga yang berbeda, antara lain lingkungan fisik seperti laboratorium, kelas,

dan tempat lain yang dianggap nyaman digunakan untuk melakukan pemblajaran

dengan syarat

58
6

mampu terhubung dengan jaringan internet. Lingkungan lain yang digunakan

adalah lingkungan non-fisik seperti internet.

2.5.1.1 Pengertian Pusat Sumber Belajar

Definisi pusat sumber belajar, seperti dikemukakan oleh Merill dan Drob

dalam Mudhoffir (1992: 8), ialah:

An organized activity consisting of a director, staff, and


equipment housed in one or more specialized facilities for
education, procurement and presentation of instructional
materials and provision of development and planning
services related to the curriculum and teaching on a general
university, campus.
Pertumbuhan pusat belajar merupakan suatu kemajuan bertahap dimulai

dari perpusatkaan yang hanya terdiri dari media cetak.

Gambar 2.3. Pusat Sumber Belajar Perpustakaan

Dalam melaksanakan kegiatannya perpusatakaan menanggapi

permintaan-permintaan dan memberikan pelayanan kepada para konsumen yang

bervariasi secara luas. Dengan semakin meluasnya kemajuan dalam bidang

komunikasi dan teknologi, dinamika proses belajar dan sumber belajar yang
6

bervariasi semakin diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar

dengan penekanan pada bahan pengajar yang baru melalui produksi audiovisual

digabung dengan perpustakaan yang melayani media cetak, maka timbul pusat

multimedia.

Gambar 2.4. Ruang Lingkup Pusat Multimedia

Timbulnya pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan

berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan

kegiatan belajar nontradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai

dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul atau e-learning,

simulasi, dan permainan.

60
6

Gambar 2.5. Ruang Lingkup Belajar

Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan efektifitas

kegiatan belajar-mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas peserta

didik dimana kegiatan belajar di kelas dan pada pusat sunber belajar merupakan

suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Dengan demikian fungsi pusat sumber

belajar lebih luas lagi, sehingga apabila digambarkan menjadi seperti berikut:

Gambar 2.6. Pengembangan Sistem Instruksional


6

Pengembangan sistem instruksional adalah suatu proses yang sistematis

dan terus-menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangankan

pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif peserta

didik di dalam proses pembelajaran. Disinilah letak hubungan yang penting antara

pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem istruksional. Segala sumber

dan bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis personel yang ada di

dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu meningkatkan

efektivitas dan efisinsi interaksi peserta didik dan pengajar dalam proses beajar-

mengajar.

Apabila dikaitkan dengan Learning Management System Efront maka

dapat diambil kesimpulan bahwa Efront merupakan contoh nyata perkembangan

dari pusat sumber belajar di era modern ini, dimana semua jenis multimedia dapat

dikompilasi atau digabungkan menjadi satu kesatuan sehingga menjadi suplemen

atau pelengkap dalam proses pembelajaran peserta didik, bahan-bahan yang ada

sebagai sumber belajar yang ada dalam LMS Efront antara lain berbentuk teks,

audio, video, audio-video, animasi, dan gambar. Sehingga Efront dapat dikatakan

sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien dimana segala manfaat positif

yang ada dalam media pembelajaran tersebut dapat diambil dalam pembelajaran.

2.5.1.2 Tujuan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System

Efront

Berdasarkan penjabaran yang sudah diuraikan di atas, maka menjadikan

Learning Management System Efront sebagai pusat sumber belajar mempunyai

tujuan dan fungsi tersendiri, yaitu:

(1) Tujuan Umum

62
6

Menurut Mudhoffir (1992: 10) pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui

engembangan sistem instruksional. Hal ini dilaksanakan dengan

menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas

tradisional dan mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-

tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis

dan kewajiban- kewajiban instruksional yang direncanakan lainnya.

(2) Tujuan Khusus

Secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk:

a. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang

kegiatan pembelajaran.

b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cicik untuk

mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban

instruksional lainnya.

c. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional,

dan tindakan lanjut untuk pengembangan sistem instruksional.

d. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai

pengembangan sistem instruksional dan integrasi teknologi dalam

proses pembelajaran.

e. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media

pendidikan.

f. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan

penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan

efisien.
6

g. Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar.

h. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber

belajar.

i. Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber

belajar.

j. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.

k. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan

efektifitas berbagai cara pembelajaran.

Dari uraian tentang tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa LMS Efront

sebagai pusat sumber belajar memunyai peranan yang cukup menentukan di

dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Sedangkan

misi utama dari pusat sumber belajar adalah pengembangan sistem instruksional

yang berupakan sarana umum untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kegiatan pembelajaran. Segala fungsi dan kegiatan yang dilaksanakan termasuk

pengadaan dan pelayanan bahan pembelajaran, dimaksudkan untuk mencapai

keberhasilan pelaksanaan misi tersebut.

2.5.1.3 Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar Pada Learning

Management System Efront

Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang sudah diuraikan di

atas, learning management system Efront sebagai pusat sumber belajar

mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut:

(1) Fungsi Pengembangan

64
6

Fungsi ini menolong entitas khususnya pengembang dan pengajar dalam

membuat rancangan (desain) dan menentukan pilihan untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Hal ini meliputi sebagai

berikuti:

a. Perencanaan awal

b. Identifikasi pilihan proram

c. Seleksi peralatan dan bahan ajar

d. Perkiraan biaya

e. Penataran tentang pengembangan sistem bagi entitas

f. Pengembangan program

g. Prosedur evaluasi

h. Revisi program

(2) Fungsi Informasi

Dalam pendidikan peserta didik memerlukan informasi yang aktual

mengenai bahan ajar yang sedang dipelajarinya sebagai bahan pendukung

dan atau pelengkap pembelajaran. Ada beberapa macam sumber informasi

yang dapat diperoleh peserta didik, antara lain melalui: komputer/internet,

bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, perpustakaan, dan

sebagainya.

(3) Fungsi Pelayanan Media

Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan

pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh guru dan peserta didik yang

meliputi:

a. Sistem penggunaan media untuk kelompok besar,

b. Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil,


6

c. Fasilitas dan program belajar mandiri,

d. Pelayanan media/bahan pembelajaran,

e. Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian,

f. Pelayanan manajemen pembelajaran.

(4) Fungsi Produksi

Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan pembelajaran

yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi:

a. Penyiapan karya seni asli (original artwork) dalam hal ini pembuatan

media pembelajaran khusus entitas tertentu,

b. Produksi media pembelajaran,

c. Pelayanan reproduksi media pembelajaran/remodeling.

(5) Fungsi Administrasi

Fungsi berhubungan dengan cara-cara bagimana tujuan dan prioritas

program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program

yang dilaksanakn dan akan melibatkan semua entitas dengan cara yang

sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Supervisi entitas untuk media,

b. Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran,

c. Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru,

d. Pengembangan sistem penyampaian,

e. Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran,

f. Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan

fasilitas.

66
7

Keempat fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas

merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal

tersebut dapat dilaksanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung

pada tujuan entitas yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan.

Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa keempat fungsi di atas akan

selalui dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lemabaga yang

berusaha untuk memajukan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang

berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan nyaata yang berhubungan dengan keempat

fungsi di atas, sesuai dengan adanya batasan-batasan yang terdapat pada masing-

masing pusat sumber belajar.

2.5.2 Pola Organisasi Efront sebagai Pusat Sumber Belajar

Menurut Tucker (1979) dalam Mudhoffir (1992: 13) mendifinisikan pusat

sumber belajar dengan istilah media center, dengan pengertian suatu departemen

yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan melalui

produksi bahan media dan pemberian pelayanan penunjang. Definisi tersebut

mencerminkan fungsi dan isi dari pusat sumber belajar itu sendiri. Karena

perkembangan teknologi komputer, maka pusat sumber belajar perlu ditambah

pusat informasi dan komunikasi yang menggunakan komputer.

Apabila pusat sumber belajar kita kaitkan dengan kawasan teknologi

instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya pusat sumber belajar itu dibentuk

dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan

tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tesebut dapat berupa klien,

pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.


7

Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan pusat

sumber belajar tersebut atau biasa disebut dengan entitas. Bila pusat sumber

belajar tersebut berada pada sekolah, maka klien utama adalah guru, peserta didik,

dan pengelola.

Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan pusat

sumber belajar tersebut. Seorang pengelola bertanggungjawab terhadap semua

entitas yang menggunakan pusat sumber belajar tersebut. Demikian juga

sebaliknya, entitas juga harus bertanggungjawab kepada pengelola, dengan cara

mematuhi peraturan-peraturan yang telah dibuat dalam sistem pembelajaran.

Staf (petugas) atau pengelola sangat berpengaruh langsung terhadap pusat

sumber belajar. Pengelola dalam sistem pengembangan pembelajaran ini sangat

penting, hal ini dikarenakan betapa pun tinggi dan modern mutu peralatan dan

media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh tenaga yang ahli dan terampil,

maka tidak mungkin pusat sumber belajar akan dapat berfungsi dengan baik.

Politik secara tidak kita sadari juga bepengaruh. Karena salah satu fungsi

pusat sumber belajar memberikan infromasi, maka dapat dilihat siapa pemberi

informasi dan kepada informasi tersebut disampikan. Pusat sumber belajar pada

suatu sekolah akan berbeda pesan atau misi yang dibawanya bila dibandingkan

dengan suatu pusat sumber belajar lembaga keuangan.

Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang

memadai dengan pengaturan ruang yang baik sehingga entitas menjadi terbiasa

dan nyaman adalah faktor yang menentukan keberhasilan pusat sumber belajar.

Apalagi

68
7

didukung dengan pelayanan yang baik. Pengaruh fasilitas terhadap pusat sumber

belajar yang lain adalah seperti penataan dan arsitektur yang menarik.

Peralatan yang memadahi berpengaruh langsung dalam efektifitas

pelayanan. Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat

bahkan kadang-kadang lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu

pengelolaan pusat sumber belajar harus selalu mengikuti perkembangan peralatan

baru. Meskipun demikian, kita harus selalu berpedoman betapa pun baru dan

modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih

peralatan yang tepat dan sesuai dengan maksud pesan yang ingin dicapai

seefektif-efektifnya. Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional.

Walaupun engadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan dana

operasional, maka pengelolaan pusat sumber belajar tidak berdaya. Dana yang

realistis dapat memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik, pelayanan

yang meningkat,

dengan produk bermutu.

Pola organisasi pada umumnya daat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

(1) Pola terpisah (independent and decentralized),

(2) Pola terpusat (centralized),

(3) Kombinasi dari kedua pola tersebut (Hybrid).

Dalam pengembangan Learning Management System Efront menggunakan

pola terpusat, hal ini dikarenakan secara abstrak lokasi yang digunakan dalam

proses pembelajaran berada pada satu tempat yang sama, yaitu lingkungan

pembelajaran maya. Dalam virtual learning environment yang ada pada learning

management system Efront entitas (pengelola, guru, dan peserta didik) dapat
7

bertemu secara tidak langsung pada satu tempat yang sama, begitu pula dengan

sarana, peralatan, dan fasilitas dapat ditemukan dalam kelas maya tersebut.

Demikian pula dengan denah Learning Resource Center dalam pola

terpusat akan memudahkan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang terpadu

yang terdiri dari sumber literatur, kemudian mengatur peraatan dan playback

secara individual. Karena letak bahan ajar sudah tersedia menjadi satu dalam

sistem virtual tersebut, maka peserta didik secara nyata tidak perlu pergi dari

tempat satu ke tempat lain yang letaknya jauh hanya untuk mencari sumber

belajar lain.

2.6 Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web

2.6.1 Pengertian Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengelamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto: 2003:

2). Selain itu belajar juga dapat diartikan sebagai proses yang kompleks yang terjadi

pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dan adanya perubahan tingkah

laku dalam diri orang tersebut yang menyangkut perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut

nilai dan sikap (afektif).

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar

dan belajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur

manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang

mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokonya (Sudarwan: 1995) dalam

Budiarso (2008: 8). Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi

interaksi antara
7
70
7

peserta didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu

komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-

mengajar, sedangkan pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam

proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber

daya manusia yang potensial dibidang pembangunan.

2.6.2 Pengertian Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar

dan belajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur

manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang

mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokonya (Sudarwan: 1995) dalam

Budiarso (2008: 8). Sedangkan pemrograman web adalah suatu keahlian yang

dapat dimiliki peserta didik dalam hal pembuatan program web berdasarkan

koding html atau pengkodean yang berstandarkan kaedah pada pembuatan web,

dimana dalam proses pembelajaran pemrograman web peserta didik dituntut untuk

mampu dan cekatan dalam mendesain serta membuat website yang produktif dan

interaktif.

2.6.3 Tujuan Pembelajaran Pemrograman Web

Apabila dilihat dari tujuan program keahlian multimedia, bahwa program

keahlian ini memiliki tujuan yaitu:

(1) Menyiapkan tamatan professional yang memiliki ketrampilan dalam bidang

multimedia bagi dunia kerja.

(2) Menyiapkan tenaga kerja yang mampu mengembangkan diri dan mampu

berkompetisi dalam dunia kerja multimedia.


7

(3) Mengembangkan ketrampilan multimedia seiring perkembangan teknologi

yang ada.

(4) Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki sikap berakhlak mulia, sehat,

cakap, kreatif, mandiri, demokratis, tanggung jawab, disiplin dan jujur.

(5) Dapat menjadi tenaga terampil yang mampu berwiramandiri.

Maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Lulusan diharapkan dapat

menempati bidang pekerjaan multimedia dibeberapa jenis industri multimedia

yang salah satunya yaitu industri pengembang website, memberikan peluang

tamatan untuk berwirausaha dalam bidang jasa pembuatan website, jasa

pemeliharaan website, jasa pembuatan elearning, jasa pembuatan multimedia

berbasis online, jasa iklan, dan masih banyak lagi.

2.7 Kerangka Berpikir

SMK Negeri 8 Semarang merupakan salah satu sekolah yang dapat

dikategorikan memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini memberikan

peluang yang cukup tinggi untuk bisa memanfaatkan dan mengembangkan

pembelajaran yang lebih optimal.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi atau IT, media pendukung

pembelajaran selalu mengalami perkembangan pula. Hal itu disebabkan karena

setiap media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai

kelemahan. Oleh sebab itu, perlu diadakan inovasi baru dalam pembuatan media

pembalajaran dan pemanfaatan media pembelajaran yang baru guna

meningkatkan proses pebelajaran yang lebih efektif dan efisien.

72
7

Mata pelajaran pemrograman web merupakan pembelajaran berbasis

komputasi, artinya dalam proses pembelajarannya cenderung lebih sering

menggunakan komputer. Pemrograman web sendiri masuk dalam kategori

pelajaran TIK dimana disetiap jurusan produktif wajib mempelajarinya.

Pemrograman web merupakan pembelajaran coding dalam mendesain maupun

membuat website. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan minat dan hasil

belajar peserta didik agar lebih baik adalah dengan menggunakan media

pendukung media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, mudah

dimanfaatkan baik oleh guru maupun peserta didik dalam pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung

dalam pembelajaran pemrograman web adalah Learning Management System

Efront. Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran

modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan

keuntungan kaya akan interaksi sosialnya. Efront dibuat dengan menu yang

menarik berupa ikon-ikon yang interaktif dan mudah untuk digunakan. Bentuk

dari LMS ini sudah mencakup banyak fitur seperti pembuatan konten

pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek, statistik penggunaan,

dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi,

mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosia, dan masih banyak lagi.

Dengan penjabaran di atas, maka dengan implementasi Learning

Management System Efront pada pembelajaran pemrograman web dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dan

berdampak positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik, dibanding dengan
7

pembelajaran yang tidak memanfaatkan Learning Management System Efront

sebagai media pendukung pembelajaran konvensional. Serta memberikan

kemudahan dalam memanajemen pembelajaran yang tidak sempat disampaikan di

kelas. Dalam penelitian ini untuk memanfaatkan, mengembangkan, dan

mengimlementasikan pembelajaran menggunakan Learning Management System

Efront ada beberapa tahapan: perencanaan pengembangan program,

mengimplementasikan program, dan menguji keefektifan program Learning

Management System Efront.

Tahapan perencanaan pengembangan program Learning Management

System Efront meliputi desain ulang tampilan program sampai dengan eksekusi

program hingga siap digunakan, menyusun materi pembelajaran, validasi ahli

media dan evaluasi pengguna. Hasil dari perencanaan yang sudah dipersiapkan

digunakan untuk tahap selanjutnya, yaitu implementasi.

Tahap implementasi adalah tahapan dimana dilakukannya uji coba program

Learning Management System Efront pada kelompok eksperimen yang mana

sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok Antara kelompok control dan

kelompok eksperimen diberikan soal pretest terlebih dahulu. Setelah kelompok

eksperimen melaksanakan pembelajaran dengan diberi perlakuan, selanjutnya

kedua kelompok kembali diuji dengan soal posttest untuk mendapatkan

perbandingan hasil. Dalam tahap ini pula, program diuji oleh ahli media untuk

dinilai kelayakannya serta penilaian dari beberapa pengguna.

Tahap keefektifan merupakan tahap dimana penilaian dari seluruh proses

kegiatan berlangsung dengan rujukan pada hasil yang sudah ditentukan

sebelumnya,

74
7

yaitu keefektifan penggunaan Learning Managemen System Efront terhadap minat

belajar dan hasil belajar peserta didik. Dalam tahap keefektifan ini ada beberapa

kegiatan yang dilakukan untuk mendapat data yang benar-benar valid, yaitu:

melakukan analisis hasil pretest dan posttest, uji hipotesis, analisis angket, dan

menarik kesimpulan.

Adapun kerangka berpikir dari penelitian dan pengembangan program

Learning Management System Efront tergambar pada bagan berikut ini.

Perencanaan Pengembangan Program


Mendesain ulang program dan eksekusi program hingga siap pakai
Menyusun materi pembelajaran ke dalam program
Validasi ahli media dan evaluasi pengguna

Implementasi Program
Pelaksanaan pembelajaran
Pemberian pretest dan posttest
Pemberianangketminatbelajardanangket pengguna media untuk guru dan peserta

Keefektifan Implementasi Program


Analisis hasil pretest dan posttest
Analisis angket
Uji hipotesis
Menarik kesimpulan

Gambar 2.7. Alur Berpikir Penelitian dan Pengembangan Program


8

2.8 Hipotesis

Untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan perlu diberi

dugaan sementara. Dugaan itu lebih sering dikenal dengan istilah hipotesis.

Arikunto (2002: 64) menyampaikan hipotesis sering diartikan sebagai satu

jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian sampai

terbuktinya data.

Berdasarkan permasalahan dan teori yang dikumpulkan maka hipotesis yang

peneliti simpulkan sementara adalah sebagai berikut:

(1) Hipotesis Minat Belajar

Hipotesis untuk minat belajar adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇1 = 𝜇2 = Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan sama.

H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 = Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan tidak sama.

Dengan menerapkan Learning Management System Efront pada mata

pelajaran pemrograman web sebagai Virtual Learning Environment dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X jurusan Multimedia 2 dari

pada yang tidak menggunakan Learning Management System Efront sebagai

pendukung proses pembelajaran.

(2) Hipotesis Hasil Belajar

Hipotesis untuk hasil belajar adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇1 = 𝜇2 = Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan sama.

76
8

H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 = Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan tidak sama.

Dengan menerapkan Learning Management System Efront pada mata

pelajaran pemrograman web sebagai media pendukung pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X jurusan Multimedia 2

dibanding dengan pembelajaran yang tidak memanfaatkan media tersebut.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah

diperlukan suatu data yang tepat, oleh sebab itu manusia melakukan sebuah

penelitian untuk mendapatkan data tersebut. Untuk memperoleh data yang akurat

maka diperlukan suatu metode yang tepat untuk melakukan sebuah penelitian.

Menurut Moleong (1998) dalam Budiarso (2008: 41) menyatakan bahwa metode

penelitian adalah cara untuk melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat

secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk

mencari, menyusun, dan menganalisis serta menyimpulkan data, sehingga dapat

dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan.

3.2 Desain Penelitian

Rancangan penelitian atau istilah populernya research design diartikan oleh

Campbell dan Stanley (1966) dalam Bahari (2008) sebagai tahap perlakuan

sebelum dan sesudah eksperimen. Dalam disertasinya Nancy Chism (1984: 52-53)

memandang sebagai tahap-tahap pelaksanaan pengumpulan data.

Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum

dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen

penelitian yang diperlukan. Sehubungan dengan hal itu Lincoln dan Guba (1985:

78
79

226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan

kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukan secara pasti

apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing.

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana

penelitiannya menggunakan logika hepotetika verifikatif. Dimulai dengan befikir

deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan verifikasi data

empiris dan menguji hipotesis berdasarkan data empiris serta menarik kesimpulan

atas dasar hasil pengujian hipotesis. Untuk itu peran statistika sangat diperlukan

(Sudjana, 1989: 195).

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.

Selain itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk menyelidiki kemungkinan saling

berhubungan sebab akibat (bersifat kasual) dengan cara mengenakan kepada satu

atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Nasir 1989:

16).

Menurut Sugiyono (2012: 108) desain penelitian eksperimen dibagi menjadi

ke dalam beberapa bentuk desain penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design,

True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design.

Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:


8

Pre-Experimental

Posttest Only Kontrol Design


Desain Eksperimen
True Experimental
One-shot Kontrol Group Design
Pretest-Posttest
Factorial Design

Time-Series Design
Quasi Experimental
Nonequivalent Kontrol Group Design

Gambar 3.1. Macam-Macam Metode Eksperimen

Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan desain penelitian True


Case Studi

Experimental Design. Menurut Sugiyono (2012: 112) dikatakan True

Experimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini, peneliti

dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen,

dengan demikian validitas tinggi. Ciri utama dari True Experimental adalah

bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok

kontrol (K) diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah

adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random. Selain itu bentuk

True Experimental Design dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: posttest-only kontrol

design dan pretest-posttest kontrol group design.

80
8

Di sini peneliti menggunakan pola penelitian pretest-postest kontrol group

design, dimana dalam desain ini sekelompok subyek yang diambil ditempatkan ke

dalam kelompok eksperimen (E) dan kelompok kontrol (K). Kelompok

eksperimen

(E) dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, dan

kelompok kontrol (K) variabel yang tidak dikenai perlakuan. Kemudian, kedua

kelompok ini dikenai pengukuran yang sama dan dibandingkan hasilnya.

Dalam Sugiyono (2012: 112) metode eksperimen dengan True Experimental

Design Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design dapat digambarkan sebagai

berikut:

R O1 X O2
R O3 O4
Gambar 3.2. Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design

Atau lebih jelasnya dari rumus di atas dapat dijabarkan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 3.1. Rumus Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Group Design

Teknik
Group Pretest Treatment Postest
pengambilan
E R O1 X O2

K R O3 O4

Keterangan:

E = Kelompok Eksperimen

K = Kelompok Kontrol

R = kelompok eksperimen dan kontrol peserta didik SMK Negeri 8

Semarang diambil secara random.


8

O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk

mengetahui minat dan hasil belajar awalnya.

O2 = minat dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti

pembelajaran pemrograman web dengan LMS Efront.

O4 = minat dan hasil belajar kelompok kontrol setelah mengikuti

pembelajaran pemrograman web yang tidak menggunakan LMS

Efront.

X = treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperiment diberi

tereatment, yaitu pembelajaran menggunakan LMS Efront,

sedangkan kelompok bawah sebagai kelompok kontrol,

pembelajaran tidak menggunakan LMS Efront. Pengaruh

pembelajaran dengan LMS Efront adalah (O2 – O4)

Langkah-langkah dalam peneitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Populasi

Menentukan populasi dari keseluruhan peserta didik kelas X

Multimedia SMK Negeri 8 Semarang.

2. Menentukan Sampel

Menentukan sampel dengan pengambilan cluster sampling, dilakukan

dengan cara menerapkan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

3. Menyusul Instrumen Penelitian

82
8

4. Menguji coba soal di kelas yang telah dipilih sebagai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini dipilih kelas X

Multimedia 1 dan X Multimedia 2.

5. Menganalisis hasil tes uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

6. Menentukan butir soal yang akan digunakan dalam tes akhir pada

penelitian yang sesuai syarat berdasarkan analisis instrumen uji coba.

7. Melakukan matching dan pretest untuk uji normalitas dan homogenitas.

Setelah diketahui bahwa kedua kelas berasal dari kemampuan yang

sama, kemudian dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut.

8. Mengimplementasikan Learning Management System Efront di

pembelajaran aktif pada kelompok eksperimen dan pembelajaran

tanpa interverensi pada kelompok kontrol.

9. Melakukan kegiatan observasi selama jalannya pembelajaran, baik

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

10. Menganalisis hasil tes serta lembar observasi dan menyusun laporan

penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2012: 117). Dalam
8

penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas X Jurusan

Multimedia SMK Negeri 8 Semarang yang berjumlah 106 peserta didik.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2012: 118). Dan apabila populasi yang akan diteliti

terlalu besar, maka diperlukan sebuah sampel untuk diteliti untuk memudahkan

pelaksanaan penelitian. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif (mewakili).

Adapun teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Simple

Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan status yang ada

dalam populasi itu.

Populasi homogen Diambil Secara Random


/relatif homogen
Sampel yang representatif

Gambar 3.3. Teknik Simple Random Sampling

Teknik ini memiliki kemungkinan yang tinggi dalam menentukan sampel

yang representatif. Dalam penelitan dengan teknik simple random sampling ini,

peneliti mengambil sampel peserta didik Kelas X Jurusan Multimedia 1 dan

Multemedia 2. Kelas X Multimedia 1 dan Multimedia 2 dipilih secara random dari

beberapa kelas yang ada di SMK Negeri 8 Semarang. Dalam penelitian ini, kelas

84
8

Multimedia 1 digunakan sebagai kelompok kontrol sedangkan kelas X

Multimedia 2 digunakan sebagai kelompok eksperimen. Untuk mengetahui

homogenitas dari kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), maka

keduanya diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara

kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang

mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan

objek lain (Hatch dan Ferhady, 1981) dalam Sugiyono (2012: 60). Variabel juga

dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dinamakan

variabel karena adanya variasi. Misalnya minat belajar dapat dikatakan variabel,

karena minat belajar sekelompok peserta didik itu bervariasi atau tidak sama.

3.4.1 Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel

independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel terikat

(Y). Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Implementasi Learning

Management System Efront. Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah

minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Jurusan Multimedia di SMK Negeri

8 Semarang.
8

Minat Belajar
Implementasi LMS Efront (Variabel Dependen)
(Variabel Independen)
Hasil Belajar
(Variabel Dependen)

Gambar 3.4. Hubungan Variabel Independen-Dependen

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Suryabrata (1994: 76), definisi operasional adalah definisi yang

didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati

(diobservasi). Pada konsep yang dapat diamati, terbuka kemungkinan bagi orang

lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan

oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali orang lain. Dengan kata lain definisi

operasional adalah pernyataan yang sangat jelas sehingga tidak menimbulkan

kesalahpahaman penafsiran karena dapat diobservasi dan dibuktikan perilakunya.

Penelitian ini sendiri dibatasi pada pengaruh implementasi Virtual

Learning Environment dalam hal ini menggunakan Learning Management System

Efront terhadap minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia.

Learning Management System Efront sebagai variabel independen (variabel

bebas) sedangkan minat dan hasil belajar sebagai variabel dependen (variabel

terikat).

3.4.2.1 Implementasi Learning Management System Efront

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), implementasi diartikan

sebagai pelaksanaan atau penerapan sedangkan Learning Management System

dalam penelitian ini adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dalam

86
8

administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan penyampaian program

pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan.

Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan e-learning sebagai

sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik

(LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau

bimbingan.Rosenberg (2001) dalam Suyanto (2005:1) juga menekankan bahwa e-

learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan

serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Sedangkan Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran

modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan

keuntungan kaya akan interaksi sosialnya (Ensiklopedia Wikipedia: 2014).

Dalam skripsi ini implementasi Learning Management System Efront

yang dimaksudkan adalah pemanfaatan media pembelajaran efront dalam

penerapan pembelajaran lingkungan kelas virtual sebagai salah satu alternatif

pembelajaran modern, dimana model pembelajarannya memanfaatkan

perkembangan teknologi komputer dan internet. Dimana Learning Management

System Efront disini digunakan sebagai media atau sumber belajar peserta didik

untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

Dalam pengembangan Learning Management System Efront perlu

memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam pengembangannya. Menurut Wahono

(2006) dalam Priyono (2012) kriteria penilaian media pembelajaran terdiri dari 3

(tiga) aspek, antara lain: (1) Aspek rekayasa perangkat lunak/aspek program; (2)

Aspek desain pembelajaran/ Kualitas teknis dan keefektifan program; dan (3)
8

Aspek komunikasi visual/tampilan program. Dengan memperhatikan tiga kriteria

tersebut dalam pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat tercipta

program yang benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan

fungsinya.

Jadi berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

pengembangan media pembelajaran berbasis komputasi harus memenuhi kriteria

tertentu dalam pengembangannya agar program yang dikembangkan memiliki

kualitas yang baik dan sesuai dengan target pengembangannya. Dari penjelasan

kriteria di atas, berikut disajikan kisi-kisi penelian media yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media

No Variabel Sub Variabel Q Item


1. Aspek program a. Program maintainable 2 1,2
b. Program useable 2 3,4
c. Program kontabilitas 3 5,6,7
(aplikasi dapat dijalankan
diberbagai hardware dan
software yang ada)
d. Program reusable (sebagian 2 8,9
atau keseluruhan program
dapat dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan
pembelajaran lain)
2. Tampilan a. Kesesuaian program 5 10,11,12,13,
program 14
b. Ketepatan program 4 15,16,17,18
c. Layouting 1 19

88
8

3. Kualitas teknis a. Dukungan program 6 20,21,23,24,25


dan keefektifan ,28
program b. Kejelasan navigasi 2 26,27
c. Kreativitas dan 8 22,29,30,31,32
pemanfaatan ,33,34,35

3.4.2.2 Minat Belajar

Minat menurut Belly (2006:4) adalah keinginan yang didorong oleh suatu

keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta

mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Ahmad Fauzi yang

mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku

ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang)

yang terjadi”. Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang

mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”.

Minat dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau

suatu harapan unuk mewujudkan sesuatu yang timbul berdasarkan motivasi dalam

diri seseorang. Jadi minat belajar dapat didefinisikan sebagai suatu keinginan

peserta didik untuk belajar berdasarkan motivasi yang ada. Motivasi disini dapat

meningkatkan keikutsertaan atau keterlibatan peserta didik didalam kelas dan

secara aktif dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap peserta

didik lain.

Peningkatan minat belajar peserta didik dalam skripsi ini yang

dimaksudkan adalah untuk memacu peserta didik secara individu untuk mampu

belajar secara maksimal tanpa bantuan orang lain dengan sumber yang ada,

sehingga dengan adanya minat yang tinggi dari peserta didik untuk aktif

mengikuti
9

kegiatan pembelajaran di kelas mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik

tersebut.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Pemrograman Web
SUB
VARIABEL INDIKATOR Q ITEM
VARIABEL
1 2 4 3
Keinginan  Antusiasme peserta didik 2 1, 4
(Motivasi) dalam mengikuti
Atau pembelajaran
Ketertarikan  Kesiapan peserta didik 4 2, 7, 21, 22
dalam mengikuti
pembelajaran
 Kesiapan peserta didik 5 5, 6, 11, 25,
dalam mengerjakan tugas 26
dan tanya-jawab
Perasaan  Apresiasi peserta didik 2 13, 15
Minat senang terhadap kegiatan
Belajar pembelajaran
 Ketertarikan peserta didik 8 9, 10, 14, 16,
terhadap materi 23, 24, 29, 30
pembelajaran
Perhatian dan  Interaksi peserta didik 5 3, 12, 17, 18,
Keterlibatan dalam kegiatan 20
Siswa pembelajaran
 Reaksi peserta didik dalam 4 8, 19, 27, 28
menanggapi permasalahan
yang ada dalam
pembelajaran

Sumber: Safari (2003) dan Siti (2005)

3.4.2.3 Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2000: 22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman

belajar. Jadi

90
9

dalam hal ini, hasil belajar peserta didik dapat ditentukan dari pengalaman yang

diterima selama proses pembelajaran.

Hasil belajar dalam skripsi ini yang dimaksudkan adalah nilai atau skor

yang diperoleh peserta didik dalam bentuk ulangan yang diberikan oleh guru

pengampu mata pelajaran pada akhir pembahasan materi. Indikator hasil belajar

yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil

belajar menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2009: 22-23), yaitu: 1)

kognitif, 2) afektif, dan 3) psikomotorik. Namun, dalam penelitian ini peneliti

ingin meneliti hasil belajar khususnya pada aspek kognitif saja atau prestasi

belajar.

Kemudian pengembangan indikator yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi: 1) Kelengkapan ringkasan materi, 2) Kemampuan mengerjakan soal

posttest, 3) Penyampaian materi sesuai rencana pembelajaran, 4) Meningkatnya

prestasi belajar peserta didik, 5) Meningkatnya pemahaman peserta didik.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Subagyo (2004: 226) menyatakan data adalah dasar untuk memecahkan

masalah penelitian. Data harus dikumpulkan dengan cara dan alat tertentu serta

mengikuti prosedur tertentu. Metode pengumpulan data adalah suatu teknik atau

langkah-langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan suatu data atau bukti

sebagai pendukung hipotesis dari penelitian yang selanjutnya diolah untuk

menguji kebenaran dari teori yang ditentukan sebelumnya.

Mengacu pada hal tersebut, maka metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:


9

1. Observasi dan Test

Sutrisno (1986) dalam Sugiyono (2011: 203) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang

terpenting adalah roses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar.

Sebelum melakukan observasi, peneliti harus membuat acuannya terlebih

dahulu yang selanjutnya disebut sebagai catatan atau pedoman observasi

mengenai hal-hal yang perlu diamati sesuai dengan tujuan penelitian. Secara

sederhana pedoman observasi harus paling tidak menentukan objek yang

akan diobservasi, permasalahan yang akan digali, dan kebutuhan. Setelah

rumusan tersusun berikutnya adalah bagaimana proses melaksanakan

observasi dan pencatatan.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan sebuah observasi dilapangan untuk

mengumpulkan data awal yang berupa jadwal pembelajaran di kelas dan

mengetahui kondisi peserta didik dilapangan, selain itu juga peneliti ingin

mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas. Dalam kegiatan

ini, peneliti sekaligus menentukan kelompok yang akan diteliti, dimana pada

peserta didik kelas X Multimedia 1 ditentukan sebagai kelompok kontrol

(K) dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelompok eksperimen (E)

92
9

Sedangkan yang dimaksud dengan test menurut Arikunto (2002: 198)

menjelaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat

lain yang digunakan untuk mengumpulkan keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Dalam penelitian ini, peniliti akan mengadakan pretes dan postes yang

diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk

mengetahui kemampuan dari kedua kelompok tersebut, baik kelompok yang

diberikan perlakuan maupun tidak diberi perlakuan. Pretest diberikan

kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan awal objek yang

akan diteliti, sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui kemampuan

kedua kelompok setelah adanya perlakuan.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan Test digunakan untuk

mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

setelah diberikan pretest dan postest. Adapun tes yang digunakan berupa tes

objektif berbentuk optional atau pilihan ganda, hal ini dikarenakan tes

tersebut memiliki sifat cakupan yang luas dan terarah, memiliki sifat

objektif, serta memudahkan dalam melakukan koreksi hasil test.

2. Angket/Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono: 2011).


9

Dalam hal ini angket minat belajar diberikan sebanyak dua kali sebelum dan

sesudah perlakuan kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh implementasi Learning Management System Efront pada minat

belajar mata pelajaran pemrograman web kelas X Multimedia di SMK

Negeri 8 Semarang. Angket minat yang diberikan diawal penelitian berguna

untuk menggali data berupa minat awal sebelum diberi perlakuan kepada

kedua kelompok. Sedangkan angket minat akhir diberikan untuk

mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran setelah diberi perlakuan.

Selain itu angket evaluasi media juga diberikan kepada pengguna (guru dan

peserta didik) serta ahli media untuk mengetahui karakteristik program

aplikasi yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhan entitas dan untuk

perbaikan pengembangan program lebih lanjut apabila dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2004: 161) mendefinisikan

dokumen ialah setiap bahan tertulis maupun film. Dokumen sudah lama

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal

dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji,

menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti bahwa peneliti

benar-benar melakukan penelitian langsung dilapangan. Adapun

dokumentasi yang dikumpulan berupa data peserta didik dan guru,

perangkat pembelajaran mata pelajaran pemrograman web kelas X

Multimedia, materi

94
9

pembelajaran, gambaran ketika proses pemebalajaran di kelas, saat

pembelajaran menggunakan Learning Management System Efront, dan

screenshoot dari antarmuka (User Interface) Learning Management System

Efront serta untuk memperoleh daftar nama peserta didik dan profil sekolah.

3.6 Matching

Pada penelitian ini, peneliti memaparkan kondisi awal peserta didik dari

umur peserta didik dan persentase jumlah jenis kelamin peserta. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui bahwa sampel yang digunakan benar-benar representatif. Untuk

itu maka dilakukan matching antara kelompok kontrol dengan kelompok

eksperimen melalui data umur peserta didik dan jumlah jenis kelamin peserta

didik. Perhitungan penelitian menggunakan program SPSS 21 dengan Uji Pearson

Chi Square.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 146) Instrumen adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya cermat sehingga lebih mudah diolah.

3.7.1 Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian

melalui beberapa tahap. Prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan

butir soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisaan hasil, dan mengadakan revisi

(Arikunto, 2006: 166). Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam

membuat instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti menyusun kisi-kisi

instrumen, yang selanjutnya dari kisi-kisi dikembangkan menjadi sebuah

instrumen awal berupa draft instrumen, kemudian kisi-kisi dan draft

instrumen
9

dikonsultasikan terlebih dahulu untuk memeriksa kelayakannya, hasil konsultasi

tersebut akan dilakukan pembenahan apabila diperlukan, dan tahap terakhir adalah

melakukan uji coba pada subjek penelitian. Adapun alur pembuatan instrumen

yang peneliti lakukan sebagai berikut:


TAHAP 1

TEORI

KISI-KISI INSTRUMEN DRAFT INSTRUMEN


INSTRUMEN
TAHAP 2

VALIDASI

INSTRUMEN JADI
UJI COBA REVISI
TAHAP 3

INSTRUMEN AKHIR

Gambar 3.5. Alur Pembuatan Instrumen Penelitian

Setelah mengetahui alur pembuatan instrumen, maka tahapan selanjutnya

adalah mengimplementasikannya dalam bentuk penyusunan instrumen untuk

penelitian yang akan dilakukan. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-

variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut

diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan

diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan dan

96
9

pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan

“matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen” (Sugiyono, 2010:

149).

Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang

diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang

diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun

instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid.

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan data

yang valid atau benar-benar sesuai dengan kenyataan yang diharapan. Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang

valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian

yang valid dan reliabel. Selain itu kondisi objek yang diteliti dan kemampuan

orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data juga

mempengaruhi valid atau tidaknya hasil penelitian.

Maka dari itu, peneliti harus mampu mengendalikan objek yang diteliti

dan meningkatkan kemampuan dan menggunakan instrumen untuk mengukur

variabel yang diteliti. Menurut Azwar (2005: 6) mengemukakan suatu alat ukur

dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mempunyai ketepatan dan

kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.


9

3.7.2.1 Validitas

Valid berarti instrumen tersebut digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 173). Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto,

2006:168). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Apabila data yang didapatkan valid maka dapat

dikatakan bahwa data tersebut memiliki validitas yang tinggi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas butir soal, karena

peneliti ingin mengetahui valid atau tidaknya instrumen berdasar pada kevalidan

setiap butir soal sehingga instrumen tersebut dapat digunakan secara efektif dan

efisien dalam bentuk pengujian tes belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif

yang berhubungan dengan minat dan hasil belajar peserta didik. Untuk menguji

validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan

bantuan aplikasi Microsoft Office Excel 2013.

𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
(𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2)(𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2)

Gambar 3.6. Rumus Korelasi Product Moment

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

𝑁 = Banyaknya subjek

∑ 𝑋 = Jumlah skor tiap butir soal

∑ 𝑌 = Jumlah skor total yang benar dari tiap subjek

∑ 𝑋2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal

98
9

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang benar dari

tiap subjek.

Kemudian hasil rXY dibandingkan dengan rtabel product moment dengan

=5%. Jika rXY > rTabel maka soal dikatakan valid (Arikunto, 2005:72). Kriteria

valid tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan r xy dengan

rtabel. Jika rxy > rTabel, maka butir soal dikatakan valid.

3.7.2.3 Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur

tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila instrumen digunakan berkali-

kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat

dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas instrumen

merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun

instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas

instrumen perlu dilakukan (Sugiyono, 2012: 174).

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen butir soal

menggunakan pengujian reliabilitas intrumen secara internal. Secara internal

reliabilitas intrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang

ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan

teknik internal consistency dimana pengujian dilakukan dengan mencobakan

instrumen sekali saja, kemudia data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

tertentu juga. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas

instrumen.
10

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha (George

and Mallery, 1995), dengan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

α > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Menurut George dan Mallery (1995), nilai alpha melebihi 0.7

menunjukkan bahwa instrument kajian boleh diterima dan pakai serta tidak perlu

diperbaiki.

Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisis data tersebut dengan

bantuan program SPSS 21 For Windows untuk kemudian dideskripsikan atau

dipaparkan hasilnya.

3.7.2.4 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan

mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau

tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.0

(Arikunto, 2002: 208). Untuk mencari indeks kesukaran dalam penelitian ini

digunakan rumus sebagai berikut:

𝐽𝐵𝐴 + 𝐽𝐵𝐵
𝐼𝐾 =
𝐽𝑆𝐴 + 𝐽𝑆𝐵

Gambar 3.7. Rumus Indeks Kesukaran

Keterangan:

IK = P (proporsi) = Indeks kesukaran.

100
10

JBA = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal

kelompok atas.

JBB = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok bawah.

JSA = Banyaknya peserta didik pada kelompok atas.

JSB = Banyaknya peserta didik pada kelompok bawah.

Menurut Arikunto (2002: 210) indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai

berikut:

Soal dengan P = 0.00 – 0.30 adalah soal sukar.

Soal dengan P = 0.31 – 0.70 adalah soal sedang.

Soal dengan P = 0.71 – 1.00 adalah soal mudah.

3.7.2.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik

kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2002: 211). Indeks

diskriminasi ini berkisar antara 0.00 sampai 1.00. Untuk menghitung daya

pembeda dari alat yang diukur, maka digunakan rumus sebagai berikut:

𝐽𝐵𝐴 − 𝐽𝐵𝐵
𝐷𝑃 =
𝐽𝑆𝐴

Gambar 3.8. Rumus Daya Pembeda

Keterangan:

DP = Daya pembeda soal.


10

JBA = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok atas.

JBB = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada

kelompok bawah.

JSA = Banyaknya peserta didik pada kelompok atas.

Klasifikasi daya pembeda (Arikunto, 2002: 218)

D = 0.00 – 0.20 = Jelek

D = 0.20 – 0.40 = Cukup

D = 0.40 – 0.70 = Baik

D = 0.70 – 1.00 = Baik sekali

D = Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.

3.8 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, objek penelitian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok;

yaitu kelompok kontrol yang merupakan keseluruhan peserta didik yang tidak

diberikan pengaruh dalam pembelajaran dan kelompok ekspermen yang

merupakan keseluruhan peserta didik yang dikenakan pengaruh pembelajaran

dengan menggunakan Learning Management System Efront.

3.8.1 Pelaksanaan Pemblajaran Pada Kelompok Kontrol

Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan seperti pada

umumnya pelaksanaan proses belajar mengajar konvensional dimana kegiatan

pembelajaran berpusat pada peserta didik serta ada serangkaian kegiatan

pembelajaran yang diterapkan, seperti pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

102
10

Dalam kegiatan ini terdapat serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh guru dan

peserta didik, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Sedangkan dalam

kegiatan penutup terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan

kegiatan evaluasi, resume, dan penugasan. Kegiatan yang dilakukan pada

kelompok kontrol tidak dipengaruhi oleh media pendukung seperti yang

diberlakukan pada kelompok eksperimen.

3.8.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan

media pembelajaran sebagai pendukung proses

penyampaian materinya yaitu

menggunakan Learning Management System Efront. Dalam penelitian ini, peneliti

memulai penelitiannya pada akhir kegiatan musim pembelajaran, yaitu diakhir

semester 2 (dua) dengan materi upload web pada mata pelajaran pemrograman

web. Seperti pada umumnya, serangkaian kegiatan dilakukan seperti urutan

pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran pada kelompok

kontrol yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai guru

menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi dan

apresiasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik terhadap

materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Dalam

pelakasanaan pembelajaran kelompok eksperimen baik kegiatan pembelajaran

konvensional maupun jarak jauh menerapkan sistem pembelajaran VLE (Virtual

Learning Environment) dalam hal

ini menggunakan Learning Management System Efront.

Materi yang disampaikan oleh guru sudah dirancang dalam bentuk materi

maya atau sudah di integrasikan dengan sistem online. Jadi pembelajaran baik
10

dikelas konvensional maupun kelas virtual menggunakan media pembelajaran ini.

Peserta didik akan dengan mudah mengulang kembali materi yang disampaikan

oleh guru kapan saja dan dimana saja, tidak terbatas pada ruang dan waktu.

Baik materi, tugas, maupun soal evaluasi diberikan secara online.

Sehingga peserta didik dapat belajar tidak hanya pada satu sumber saja, melainkan

sumber lain yang bisa didapatkan dengan mengakses internet tanpa adanya

batasan kreasi. Dalam pembelajaran ini, peserta didik dapat berkreasi maupun

berinisiatif untuk mampu mencari masalah dan mencari pemecahannya juga.

Peran guru disini hanya sebagai mediator, fasilitator, dan konsultan. Selama

proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat berperan aktif secara mandiri

dan kelompok dan guru bertindak sebagai analisator dan yang memonitori dalam

pelaksanaan pembelajaran tersebut.

3.9 Teknik Analisis Data

Bogdan dalam Sugiyono (2012: 334) menyatakan bahwa analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut

Spradley (1980) menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah

merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis

terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan

hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data

adalah suatu cara mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil

104
10

wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan bahan lainnya yang dapat

digunakan sebagai pendukung, dengan cara mengorganisirkan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sitesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri mapun orang lain.

Dari data yang terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh hasil

yang diharapkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskrptif yang terdiri atas analisis uji syarat dan analisis uji hipotesis.

3.9.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengolah dan mengetahui sejauh

mana efektifitas implementasi Learning Management System Efront terhadap

minat dan hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8

Semarang. Hasil dari statistik deskriptif berupa nilai minimal, nilai maksimal,

mean, dan standar deviasi. Adapun teknik perhitungan analisis data ini

menggunakan komputer dengan program SPSS (Statistical Program for Social

Science) 21.

3.9.1.1 Deskriptif Persentase

Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut.

Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media

pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Dalam

penelitian ini, peneliti dalam menentukan interval kriteria menggunakan skala

Likert. Dalam Sugiyono (2012: 93) menjelaskan bahwa Skala Likert merupakan

metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
10

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk menganalisis data

hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan sebelumnya.

2. Membuat tabulasi data.

3. Menentukan skor maksimal (x)

𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑥 = 20𝑥5

𝑥 = 100

10
𝑥 (%) = 0 ∗ 100%
10
0

𝑥 (%) = 100%

4. Menentukan skor minimal (y)

𝑦 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑦 = 20𝑥1

𝑦 = 20

20
𝑦 (% ) = ∗ 100%
10
0

𝑦 (%) = 20%

5. Menentukan jangkauan/range (R)

𝑅 =𝑥−𝑦

𝑅 = 100% − 20%

𝑅 = 80%

106
10

6. Kategori (K) = 5

7. Menentukan kelas Interval (I)

𝑅
𝐼=
𝐾
80%
𝐼=
5

𝐼 = 16%

8. Skor Standar (S)

𝑆 =𝑥−𝑖

𝑆 = 100% − 16%

𝑆 = 84%

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria

kualitatif kriteria program dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.

Tabel 3.4. Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program

No Interval Kriteria
1 84% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2 68% ≤ skor ≤ 83,9% Baik
3 52% ≤ skor ≤ 67,9% Cukup
4 36% ≤ skor ≤ 51,9% Tidak Baik
5 20% ≤ skor ≤ 35,9% Sangat Tidak Baik

Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya,

kemudian disusun sesuai dengan kode responden.


10

2. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor

sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Membuat tabulasi data.

4. Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus yang

digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist.

Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke

dalam tabel di atas.

Untuk menentukan penyebaran kriteria interval Minat Belajar

menggunakan ketentuan sebagai berikut:

1. Menentukan Skor Maksimal (x)

X = Jumlah Pertanyaan x Skor Tertinggi

X = 30 x 4

X = 120

12
𝑋 (%) = 0 𝑥100%
12
0

𝑋(%) = 100%

2. Menentukan Skor Minimal (y)

X = Jumlah Pertanyaan x Skor Terendah

X = 30 x 1

X = 30

30
𝑋 (% ) = 𝑥100%
12
0

𝑋(%) = 25%

3. Range (R) / Jangkauan

108
10

R = 100% - 25% = 75%

4. Kategori (K) = 4

5. Panjang Kelas Interval (I)

I = r/k

I = 75%/4

I = 18,75%

6. Skor Standar (S)

S = x-i

S = 100% – 18,75%

S = 81,25%

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range dan kriteria kualitatif kriteria

uji soal dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.

Tabel 3.5. Range Persentase dan Kriteria Minat Belajar

No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah

Untuk menentukan penyebaran kriteria interval Uji Soal menggunakan

ketentuan sebagai berikut:

1. Menentukan Skor Maksimal (x)

X = 100

2. Menentukan Skor Minimal

(y) Y = 65
11

3. Range (R) / Jangkauan

R = 100-65 = 35

4. Kategori (K) = 5

5. Panjang Kelas Interval (I)

I = r/k

I = 35/5

I=7

6. Skor Standar (S)

S = x-i

S = 100 – 7

S = 93

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range dan kriteria kualitatif kriteria

uji soal dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.

Tabel 3.6. Range Persentase dan Kriteria Uji Soal

No Interval Kriteria
1 93 ≤ skor ≤ 100 Sangat Baik
2 86 ≤ skor ≤ 92,9 Baik
3 79 ≤ skor ≤ 85,9 Cukup
4 72 ≤ skor ≤ 78,9 Kurang
5 0 ≤ skor ≤ 71,9 Sangat Kurang

110
11

3.9.2 Analisis Uji Syarat

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan data dan

menentukan jenis statistic apa yang akan digunakan, yaitu statistic parametrik atau

statistic non-parametrik. Perhitungan normalitas menggunakan SPSS dengan Uji

One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05 pada data minat

belajar awal dan data pretest.

1. Uji Normalitas Data Minat Belajar Awal

Pengujian normalitas pada data minat belajar awal diperlukan karena merupakan

salah satu syarat uji parametric dan dikarenakan belum ada teori yang menyatakan

variabel minat belajar normal.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = Data minat belajar awal kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol

berdistribusi normal.

H1 = Data minat belajar awal kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol

tidak berdistribusi normal.

Uji normalitas data minat belajar awal dilakukan setelah responden mengisi

angket minat belajar awal, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen diperoleh nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut berdistribusi

normal.

2. Uji Normalitas Data Pretest


11

Pengujian normalitas pada data pretest diperlukan karena merupakan salah satu

syarat uji parametric dan dikarenakan belum ada teori yang menyatakan variabel

hasil belajar normal.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = Populasi kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol berdustribusi

normal apabila dihitung dengan data pretest.

H1 = populasi kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol tidak

berdistribusi normal apabila dihitung dengan data pretest.

Uji normalitas dilakukan setelah melakukan pre-test, apabila hasil antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikansi (α) > 5%,

maka data tersebut berdistribusi normal.

3.9.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varians yang sama atau tidak dengan syarat data berdistribusi normal.

Jika kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama maka kelompok

tersebut dikatakan homogen. Perhitungan homogenitas menggunakan SPSS

dengan Levene Statistic pada taraf signifikansi 0.05 dengan menggunakan data

minat belajar awal dan data pretest.

1. Uji Homogenitas Data Minat Belajar Awal

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:


H0: 𝜎2 = 𝜎2 = Data minat belajar awal kelompok eksperimen dan kelompok
1 2

kontrol mempunyai varians yang sama.

112
11

H1: 𝜎2 ≠ 𝜎2 = Data minat belajar awal kelompok eksperimen dan kelompok


1 2

kontrol mempunyai varians yang berbeda.

Uji homogenitas dilakukan setelah responden mengisi angket minat belajar

awal, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

mempunyai nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut mempunyai varians

yang sama atau homogen.

2. Uji Homogenitas Data Pretest

Hipotesisnya adalah sebagai

berikut:
H0: 𝜎2 = 𝜎2 = Data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
1 2

mempunyai varians yang sama.


H1: 𝜎2 ≠ 𝜎2 = Data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
1 2

mempunyai varians yang berbeda.

Uji homogenitas dilakukan setelah melakukan pre-test, apabila hasil

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai nilai signifikansi

(α) > 5%, maka data tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.

3.9.3 Analisis Uji Hipotesis

Penelitian ini lebih menitikberatkan pada penerapan Learning

Management Sytem Efront sehingga data analisis dilakukan dengan sistem

deskriptif persentase. Untuk melakukan analisis uji hipotesis digunakan uji

statistic parametric, hal ini dilakukan karena uji parametrik harus memenuhi

beberapa syarat tertentu sehingga lebih unggul dari pada uji non-parametrik.

Untuk melakukan uji hipotesis parametrik dengan menggunakan uji perbedaan

(komparasi), pengujian harus memenuhi uji syarat analisis, yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas.


11

Jika kedua kelompok tersebut telah diketahui mempuanyai kemampuan

awal yang sama, selanjutnya dilakukan eksperiman atau perlakuan. Perlakuan

yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah pembelajaran pemrograman

web dengan memanfaatkan Learning Management System Efront sebagai media

pendukungnya, sedangkan pada kelompok kontrol adalah pembelajaran

pemrograman web tanpa menggunakan media tersebut. Setelah semua perlakuan

berakhir kemudian peserta didik diberi angket minat belajar tahap 2 (dua) dan tes

hasil belajar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah

hasil yang diperoleh sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.

Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan implementasi LMS

(Learning Management System) Efront terhadap minat belajar dan hasil belajar,

maka digunakan teknik statistik t-test. Adapun teknik perhitungan analisis data

menggunakan komputer dengan program SPSS. Untuk menguji perbandingan

hasil pretest dan/atau postest kelompok yang tidak berpasangan digunakan teknik

analisis Independent Samples T Test dan untuk menguji perbedaan hasil belajar

sebelum dan sesudah satu kelompok (berpasangan) menggunakan teknik analisis

Paired Samples T Test. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai

keefektifan implementasi LMS (Learning Management System) Efront terhadap

minat belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web di SMK

Negeri 8 Semarang.

114
11

3.9.3.1 Hipotesis Minat Belajar

Hipotesis untuk minat belajar adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇1 = 𝜇2 = Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan sama.

H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 = Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol setelah perlakuan tidak sama.

Kriteria Uji:

Tolak hipotesis nol (H0) bila nilai p-value lebih kecil dari 0,05.

Kriteria pengujian untuk uji hipotesis minat belajar menggunakan uji dua

pihak yaitu terima H0 jika −𝑇1−1⁄ 𝛼 < t < 𝑇1−1⁄ 𝛼 dengan probabilitas α = 5%.
2 2

Dengan diterimanya H0, berarti rata-rata minat belajar kelompok eksperimen sama

dengan rata-rata minat belajar kelompok kontrol. Untuk harga t lainnya H 0 ditolak,

berarti ada perbedaan rata-rata minat belajar antara kedua kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Dengan ketentuan Ho diterima apabila p value > α=5%

dan Ho ditolak apabila p value < α=5%.

3.8.3.2 Hipotesis Hasil Belajar

Hipotesis untuk hasil belajar adalah sebagai berikut:

H0: 𝜇1 = 𝜇2 = Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

setelah perlakuan sama.

H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 = Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

setelah perlakuan tidak sama.

Kriteria Uji:

Tolak hipotesis nol (H0) bila nilai p-value lebih kecil dari 0,05.
11

Kriteria pengujian untuk uji hipotesis hasil belajar menggunakan uji dua

pihak yaitu terima H0 jika −𝑇1−1⁄ 𝛼 < t < 𝑇1−1⁄ 𝛼 dengan probabilitas α = 5%.
2 2

Dengan diterimanya H0, berarti nilai rata-rata pretest dan postest kelompok

eksperimen sama dengan nilai pretest dan postest kelompok kontrol. Untuk harga

t lainnya H0 ditolak, berarti ada perbedaan nilai rata-rata pretest dan postest antara

kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan ketentuan H0

diterima apabila p value > α=5% dan H0 ditolak apabila p value < α=5%.

116
BAB V

PENUTUP

4.4 Simpulan

Sesuai dengan analisis deskriptif tentang minat dan hasil belajar peserta

didik pada pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang, pada

awal penelitian diketahui bahwa kelompok kontrol memiliki rataan minat belajar

sebesar 76,1111, serta nilai rata-rata pretest sebesar 58,1481. Sedangkan pada

kelompok eksperimen memiliki rataan minat belajar sebesar 76,1429 serta nilai

rata-rata pretest sebesar 56,3810. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

minat belajar kelompok kontrol dan eksperimen dengan selisih rataah sebesar

0,03175 pada awal penelitian dapat dikatakan memiliki kondisi yang sama.

Sedangkan hasil belajar diantara kelompok kontrol dan eksperimen tidak terpaut

jauh dengan selisih rata- rata atau mean sebesar 1,7671.

Setelah diketahui bagaimana kondisi awal kedua kelompok tersebut

kemudian diberikan perlakuan atau treatment yang berbeda pada kedua kelompok.

Perlakuan tersebut adalah implementasi Learning Management System Efront

pada pembelajaran pemrograman web pada kelompok eksperimen. Sedangkan

pada kelompok kontrol diberikan perlakuan penerapan pembelajaran

konvensional. Setelah pemberian perlakuan tersebut berakhir, kemudian

dilanjutkan dengan pemberian postest untuk mengetahui hasil belajar peserta

didik dan lembar observasi untuk mengetahui minat belajar peserta didik.

155
15

Berdasarkan hasil observasi dan postest setelah perlakuan, kelompok

eksperimen memiliki rataan minat belajar sebesar 80,0238 serta rata-rata nilai

postest sebesar 60,9259. Berdasarkan data tersebut terlihat adanya peningkatan

pada kedua kelompok tersebut dan pada minat belajar terlihat adanya peningkatan

pada kelompok eksperimen dengan selisih lebih besar 3,00992 dari kelompok

kontrol serta dapat dilihat pula hasil belajar pada kelompok eksperimen terjadi

peningkatan yang signifikan dengan selisih rata-rata atau mean sebesar 11,93122.

Jadi dapat dapat ditarik sebuah simpulan bahwa implementasi Learning

Management System Efront terbukti efektif meningkatkan minat belajar dan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8

Semarang. Meskipun pada penelitian ini yang mengalami perubahan secara

signifikan kearah positif hanya pada hasil belajar kelompok eksperimen,

sedangkan minat belajar pada kedua kelompok hanya mengalami perubahan

dengan laju yang tidak begitu signifikan meskipun dengan atau tanpa perlakuan.

Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase minat belajar pada kelompok

eksperimen. Dengan meningkatnya minat belajar, secara tidak langsung juga

berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik pada kelompok

eksperimen dengan peningkatan rata-rata atau mean sebesar 11,93122.

4.5 Implikasi

Implementasi Learning Management System Efront pada mata pelajaran

pemrograman web terbukti efektif meningkatkan minat belajar dan hasil belajar

peserta didik kelas X Multimedia 2 semester 1 di SMK Negeri 8 Semarang. Ini

membuktikan bahwa penerapan Learning Management System Efront mempunyai

156
15

pengaruh positif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan minat belajar serta

hasil belajar peserta didik, oleh sebab itu maka perlu adanya penerapan Learning

Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web untuk

meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.

4.6 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka disarakan:

(1) Perlunya implementasi Learning Management System Efront pada

pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang jurusan

Multimedia, karena pembelajaran dengan program tersebut terbukti dapat

meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik.

(2) Guru dan peserta didik harus menerapkan serta memanfaatkan internet

dalam hal ini Learning Management System Efront sebagai media atau

program diskusi dan saling bertukar informasi tanpa harus menunggu tatap

muka di kelas, sehingga pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang dan

waktu.

(3) Guru dituntut menguasai berbagai strategi pembelajaran dan teknologi yang

dapat mendukung proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil pembelelajaran. Jika

guru belum menguasai hal tersebut maka perlu dilakukan berbagai

pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru guna

mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

(4) Perlu diadakannya pelatihan kepada setiap guru dan peserta didik dalam

pemanfaatan media pembelajaran Learning Management System Efront.


15

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1963. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT.

AECT. 1970. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT.

AECT. 1977. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT.

AECT. (2004). AECT Definition and Terminology Committee Document: The


Meanings of Educational Technology.

Anonim http://wiki.efrontlearning.net/ diakses pada 15 Januari 2014


Pukul 17.30 WIB.

Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi.
Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang.

Bob dan Anik Anwar. 1983. Pedoman Pelaksanaan Menuju Pra Seleksi Murni.
Bandung : Ganesa Exact.

Budiarso, D. E. Anies. 2008. Pengembangan E-Learning Berbasis Moodle


(Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) Sebagai
Alternatif Model Pembelajaran Dan Penunjang Perkuliahan Di Jurusan
Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Unnes. Skripsi, Semarang:
Program Sarjana Unnes.

Budisantoso, T. H, dan Budiarso, D. E. A. 2013. Pengembangan E-Learning.


Yogyakarta: Deepublish.

Departemen Pendidikan Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia PUSAT


BAHASA (Edisi Ke-4). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, B. Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuwita, Efriyani. 2003. Memilih dan Mencari Kerja Sesuai Bakat dan
Kepribadian. Jakarta: Kawan Pustaka.

Elviana, Deni. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Berbasis


Microblogging Tumblr Terhadap Minat Belajar Dan Prestasi Belajar
Siswa. Pada Mata Pelajaran Bahasa Perancis Kelas X di SMA Negeri 2
Pati. Skripsi, Semarang: Program Sarjana Unnes.

158
15

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Ilmumu. 2013. Pengertian Aplikasi.


Http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-aplikasi/ (diakses pada
tanggal 20 Januari 2014 Pukul 12.30 WIB).

Jensen, Eric dan LeAnn Nickelsen, 2011. Deeper Learning, 7 Strategi Luar Biasa
untuk Pembelajaran yang Mendalam dan Tak Terlupakan. Jakarta:
Indeks.

KBBI. 2015. http://kbbi.web.id/implementasi (diakses pada tanggal 6 Februari


2015 pukul 18.00 WIB)

Kamisa. 1970. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kusumah, Wihaya. 2013. Buku Prakarya Kelas 7 Pegangan Guru Kemendikbut


2013. Http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/23/contoh-model-
pembelajaran-di-kurikulum-2013-594247.html (diakses pada tanggal 4
Februari 2014 pukul 08.00 WIB).

Lexy J., Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.

Mahmud, Dimyati. 1982. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Moleong, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Mudhoffir. 1992. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi di Kalangan Murid


Terhadap Prestasi Belajar di Sekolah. Yoyakarta: IKIP Yogyakarta.

Piccoli, Gabriele; et al. 2001. Web-Based Virtual Learning Environment: A


Research Framework and a Preliminary Assessment of Effectiveness in
Basic IT Skills Training. New York: School of Hotel Administration
Corneli University

Priyono, Edy. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Edu-Game Adventure


Pada Standar Kompetensi Menginstall PC di SMKN 1 Tuban. Skripsi.
Program Sarjana: Universitas Negeri Surabaya.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


16

Samani, Muchlas dkk. 2009. Manajemen Sekolah, Panduan Praktis Pengelolaan


Sekolah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Santyasa, Wayan I. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif: Pelatihan


Tindakan Kelas bagi Guru-Guru SMP dan SMA di Nusa Penida.

Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994.Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Unit


-Percetakan UNJ.

Siddiqui H. Mujibun. 2004. Encyclopedia of Educational Technology. New Delhi:


S.B. Nangia

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Subagyo, B. Andreas. 2004. PENGANTAR RISET KUANTITATIF & KUALITATIF:


Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan. Bandung: Yayasan Kalam
Hidup.

Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesi


Pembelajaran Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Erlangga. Jakarta: PT.
Indeks.

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2009a. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru Algenindo.

Sudjana, Nana. 2009b. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2012a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:


CV. ALFABETA

Sugiyono. 2012b. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan


ke- 12). Bandung: CV. ALFABETA.

Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.

Suryabrata , Sumadi. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

160
16

Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

The Liang Gie. 1995. Cara Belajar Efisien Jilid II. Yogyakarta: PUBIB.

The Liang Gie. 2002. Cara Belajar Efisien. Yogyakarta: PUBIB.

Uno B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Yang


Efektif dan Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Wikipedia. 2014. eFront (eLearning software).


Http://en.wikipedia.org/wiki/EFront_(eLearning_software) (diakses pada
tanggal 15 Januari 2014 Pukul 17.35 WIB).
Universitas Negeri Semarang

Lampiran-
Lampiran
Hasil Penelitian
Lampiran 1
162

PROFIL SMK NEGERI 8 SEMARANG

A. Sejarah

Pada mulanya di kota Semarang hanya ada satu Sekolah Pekerja Sosial Atas

(SPSA) yaitu SPSA Semarang yang berlokasi di Jl. Imam bonjol semarang yang

berdiri tahun 1961. SPSA adalah sekolah khusus yang mempunya jenjang

pendidikan 4 tahun.

SMK Negeri 8 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) di Indonesia yang sejak tahun pelajaran 1994/1995 telah

ditunjuk sebagai SMK yang melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG

adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang

memadukan secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah

dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional

tertentu. Pelaksanaannya melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang mulai

diberlakukan pada siswa tingkat I semester II sebagai masa orientasi

kerja/pengenalan kerja dengan jangkawaktu 1 bulan dan tingkat II semester V

selama 2 bulan sebagai masa pelatihan kerja dengan dibantu pembimbing di

Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI), masa kerja dengan bimbingan guru dan

DU/DI, dengan persiapan tugas akhir sebagai syarat mengikuti Uji Kompetensi

oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).


16

Saat ini SMK Negeri 8 Semarang mempunyai dua jurusan yaitu Pekerjaan

Sosial (Peksos) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Untuk tahun ajaran

2007/2008, sekolah membuka satu jurusan lagi yaitu Multimedia.

B. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari SMK Negeri 8 Semarang sebagai berikut:

Visi:

1. Menjadikan Lembaga Pendidikan yang unggul dalam prestasi dan luhur

dalam budi pekerti.

Misi:

1. Melaksanakan sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ICT .

2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang menuhi

kualifikasi dan kompetensi standar.

3. Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi

standar kualitas dan kuantitas.

4. Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem

pernilaian berbasis kompetensi.

5. Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency-Based

Training) dan PBE (Production-Based Education).

6. Membangun kemitraan dengan lembaga yang relevan baik dalam

maupun luar negeri.

7. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik mampu

mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan berakhlak mulia.


16

Selain Visi dan Misi, sekolah juga mempunya tujuan antara lain:

1. Tahun 2014 siswa memiliki kompetensi penguasaan konsep untuk

seluruh mata pelajaran secara komprehensif dan benar sehingga mampu

berkompetisi ditingkat nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di

tingkat internasional.

2. Tahun 2014 siswa mampu menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat

komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas

3. Tahun 2014 siswa mampu membangun kebiasaan yang aktif untuk

mencari informasi menggunakan teknologi informasi.

4. Tahun 2014 sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang PBM

yang lengkap.

5. Tahun 2014 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung yang handal

untuk mendukung seluruh manajemen sekolah.

6. Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh warga

sekolah, stake holders dan instansi serta institusi pendukung pendidikan

lainnya.

7. Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-nilai

ketuhanan serta nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dalam

kehidupannya.

C. Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung semua kegiatan belajar mengajar dan

operasional sekolah, sekolah mempunyai fasilitas sebagai berikut

ini:

164
16

Tabel 1. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 8 Semarang

No Nama Jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Ruang TU 1
3. Ruang Wakasek 1
4. Ruang BK/BP 1
5. Ruang Guru 1
6. Ruang UKS 1
7. Ruang Kelas 27
8. Lab. IPA 1
9. Laboratorium Komputer 5
10. Laboratorium Multimedia 1
11. Ruang Perpustakaan 1
12. Lapangan Bola Volly/Upacara 1
13. Kamar Mandi/WC 10
14. Mushola 1

D. Lokasi Sekolah

Gambar 1. Lokasi Sekolah via Google Maps

Alamat: Jln Pandanaran II NO.12 Semarang | Telp: 024-8312190

E. Struktur Organisasi
166

Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Semarang

KOMITE SEKOLAH
Kepala Sekolah
Ka. TU

Waka Kurikulum Waka Ketenagaan dan Sarpras Waka Humas/HI Waka Kesiswaan

KKK PS KKK RPL KKK MM KKK TKJ

Wl.Kl.X.PS Wl.Kl.X.RPL Wl.Kl.X.MM Wl.Kl.X.TKJ Wl.Kl.XI.PS Wl.Kl.XI.RPL Wl.Kl.XI.MM Wl.Kl.XI.TKJ Wl.Kl.XII.PS Wl.Kl.XII.RPL Wl.Kl.XII.MM Wl.Kl.XII.TKJ

Dewan Guru

Siswa

Gambar 2. Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Semarang


16

F. Data Jumlah Pengampu dan Peserta Didik

Tabel 2. DATA JUMLAH PENGAMPU PADA SEMESTER GASAL


TAHUN 2014/2015 SMK NEGERI 8 SEMARANG

No Kelompok Jumlah Total


1. Kelompok A (Wajib)
 Pendidikan Agama dan 5
Budi Pekerti
 Pendidikan 3
Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia 3 23
 Matematika 6
 Sejarah Indonesia 2
 Bahasa Inggris 4
2. Kelompok B (Wajib)
 Seni Budaya 2
 Prakarya dan 3
Kewirausahaan
 Penjasorkes 3
 Bahasa Jawa (Muatan 3
Lokal)
 Ilmu Pengetahuan Alam 1
(IPA) 23
 Ilmu Pengetahuan Sosial 1
(IPS)
 Fisika 4
 Kimia 3
 Biologi 1
 KKPI 2
3. Kelompok C (Peminatan)
 Keahlian Perawatan Sosial 10
 Keahlian RPL 8
29
 Keahlian Multimedia 6
 Keahlian TKJ 5
4. BK 5 5
Total Keseluruhan 80 80
16

Tabel 3. DATA JUMLAH PENGAMPU PADA SEMESTER GASAL


TAHUN 2014/2015 SMK NEGERI 8 SEMARANG

No Kelas Jurusan Jumlah Total


RPL 1 34
RPL 2 36
RPL 3 36
Multimedia 1 35
Multimedia 2 36
1. Kelas X Multimedia 3 34 389
TKJ 1 36
TKJ 2 35
Perawatan Sosial 1 36
Perawatan Sosial 2 36
Perawatan Sosial 3 35
RPL 1 36
RPL 2 36
RPL 3 36
Multimedia 1 36
Multimedia 2 35
2. Kelas XI Multimedia 3 31 388
TKJ 1 36
TKJ 2 35
Perawatan Sosial 1 36
Perawatan Sosial 2 36
Perawatan Sosial 3 35
RPL 1 31
RPL 2 35
RPL 3 33
Multimedia 1 32
Multimedia 2 30
3. Kelas XII Multimedia 3 31 356
TKJ 1 34
TKJ 2 28
Perawatan Sosial 1 34
Perawatan Sosial 2 35
Perawatan Sosial 3 33
Total Keseluruhan 1133 1133

168
Lampiran 2
SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DASAR SMK
SMK NEGERI 8 SEMARANG

Satuan Pendidikan : SMK


Kelas X
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah,menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1. Memahami nilai-nilai
keimanan dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
Mendeskripsikan
kebesaran Tuhan yang
mengatur karakteristik
bunyi gelombang, gas,

1
1
170

fenomena optik,
gelombang, listrik, dan
magnet
2.1. Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati;
bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap
dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud
implementasi
melaksanakan percobaan
dan melaporkan hasil
percobaan

1. Elemen-elemen Mengamati Tugas 11 JP  Buku teks pelajaran


2. dasar HTML untuk Mendengarkan penjelasan guru  Lembar Kerja
Membuat laporan
3. memformat tentang Elemen-elemen dasar  Media cetak
tertulis macam-
halaman web HTML untuk memformat halaman (majalah/Koran)
web
1
3.1. Mengenal elemen-elemen  Pengenalan Menanya macam tag HTML  Internet
dasar HTML untuk Website Mendiskusikan tag-tag HTML beserta fungsinya  CD Tutorial
memformat halaman web  Dasar-dasar Mengeksplorasi Observasi
4.1. Menerapkan elemen- HTML Mempraktekan tag-tag HTML Lembar
elemen dasar HTML  Pemrograman dalam membuat web pengamatan
untuk memformat Web Mengasosiasi diskusi membuat
halaman web  Pewarnaan Menganalisis berbagai tag HTML website
 Format Paragraf Mengomunikasikan menggunakan
 Format Teks Mempresentasikan web HTML
 Menampilkan menggunakan HTML
Gambar Portofolio
 Hyperlink Laporan tertulis
Tes
Tertulis Uraian
dan/atau Pilihan
Ganda
3.2. Mengenal Elemen Elemen HTML Mengamati Tugas 11 JP  Buku teks pelajaran
HTML table untuk layout table untuk layout Mendengarkan penjelasan guru Membuat website  Lembar Kerja
halaman web halaman web tentang mendesain web statis  Media cetak
4.2. Menerapkan Elemen  Mengenal Menanya (majalah/Koran)
HTML table untuk layout  Software Adobe Mendiskusikan langkah-langkah Observasi
 Internet
halaman web Dreamweaver mendesain web secara Lembar  CD Tutorial
 Pengaturan Site berkelompok pengamatan kerja
 Pola Desain Mengeksplorasi kelompok
 Header Mempraktekkan langkah membuat Portofolio
dan Footer desain web Laporan tertulis
 Body Mengasosiasi
Klipping
 Membuat Link Menganalisis langkah membuat
ke Halaman Lain desain web Tes
Mengomunikasikan Tertulis

17
172

Presentasi mendesain web Praktek

Elemen HTML Mengamati Tugas 11 JP  Buku teks pelajaran


3.3. Mengenal elemen HTML frame untuk Mendengarkan penjelasan guru Membuat website  Lembar Kerja
frame untuk layout layout halaman tentang membuat desain web menggunakan  Media cetak
halaman web web menggunakan frameset frameset (majalah/Koran)
4.3. Menerapkan elemen  Menggunakan Menanya  Internet
Observasi
HTML frame untuk Frameset Mendiskusikan langkah Lembar  CD Tutorial
layout halaman web  Membuat mendesain web menggunakan pengamatan
Halaman Utama frameset secara berkelompok
 Membuat Portofolio
Mengeksplorasi
Halaman Lain Mempraktekkan langkah membuat Laporan tertulis
 Navigasi dan desain web menggunakan Tes
Link frameset Mengasosiasi Tertulis Uraian
Menganalisis langkah membuat dan/atau Pilihan
desain web menggunakan frameset Ganda
Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil membuat
desain web

17
3.4. Mengenal elemen HTML Elemen HTML Mengamati Tugas 12 JP  Buku teks pelajaran
layer untuk layout layer untuk layout Mendengarkan penjelasan guru Membuat website  Lembar Kerja
halaman web halaman web cara mendesain web menggunakan menggunakan  Media cetak
4.4. Menerapkan elemen  Mencari template template (majalah/Koran)
HTML layer untuk Template Menanya  Internet
layout halaman web  Pembuatan Web Mendiskusikan cara mendesain Observasi
 CD Tutorial
dengan Template web menggunakan template dalam Lembar
 Penambahan satu kelompok pengamatan
Halaman Mengeksplorasi Portofolio
 Pengeditan Praktek cara mendesain web Laporan tertulis
Template menggunakan template
Tes
 Mengganti Mengasosiasi
Image Menganalisis cara mendesain web Tes unjuk kerja
menggunakan template
Mengomunikasikan
Mempresentasikan projek
membuat web menggunakan
template

17
174

3.5. Memodifikasi berbagai Memodifikasi Mengamati Tugas 13 JP  Buku teks pelajaran


fungsi pada halaman web berbagai fungsi Mengamati website yang sudah Memodifikasi web  Lembar Kerja
4.5. Menerapkan modifikasi pada halaman web jadi  Media cetak
berbagai fungsi pada Menanya Observasi
 Mendefinisikan (majalah/Koran)
halaman web Site Mendiskusikan modifikasi website Lembar  Internet
menggunakan CSS pengamatan
 Penambahan  CD Tutorial
Background Mengeksplorasi praktek
 Edit dan Tambah Mempraktekan modifikasi website Portofolio
Halaman menggunakan CSS Laporan tertulis
 Penambahan Mengasosiasi
Tes
CSS Style Menganalisis modifikasi website
menggunakan CSS  Tertulis
 Edit CSS Style Uraiandan/atau
Mengomunikasikan
Membuat laporan tertulis Pilihan Ganda
 Praktik
memodifikasi
website

Semarang, 14 Juli 2014


Mengetahui,
Kepala SMKN 8 Semarang Guru Mata Pelajaran

Dra. UMMI ROSYDIANA, M.Par. ARDAN SIRODJUDDIN, S.Pd


NIP. 19670628 199303 2 002 NIP. 19731008 200501 1 004

17
175
Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA SEMARANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 8
Jl. Pandanaran II/12 Telp. 8312190 Fax. 8440321
Email :smkn8_semarang@yahoo.co.id

PERANGKAT
ADMINISTRASI GURU

Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Kelas/Semester : X/Gasal
Tahun Pelajaran : 2014/2015

Nama Guru : Ardan Sirodjuddin, S.Pd


17

SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran LEMBAR PENGESAHAN
II/12 SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN
PERANGKAT ADMINISTRASI GURU

Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Kelas/Semester : X/Gasal
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Nama Guru : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.
NIP 197310082005011004

Dinyatakan sah dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


Diperiksa tanggal : 14 Juli 2014

Pemeriksa

WaKa Kurikurum Ketua Kompetensi Keahlian

Drs. Purwono Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP 19580416 198603 1 011 NIP 197310082005011004

Disahkan di : Semarang
Pada tanggal : 14 Juli 2014

Kepala SMK Negeri 8 Semarang

Dra. Ummi Rosydiana, M.Par


NIP. 19670628 199303 2 002
17

SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran LEMBAR PEMERIKSAAN
II/12 SEMARANG

LEMBAR PEMERIKSAAN
BUKU ADMINISTRASI GURU

Nama Guru : Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP : 197310082005011004
Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar
Kompetensi Keahlian : Multimedia
Kelas/Semester : X / Gasal
Tahun Pelajaran : 2014/2015

DAFTAR PERANGKAT TERSUSUN


Semester
No. Jenis perangkat Ada Tidak Keterangan
1. Lembar Pengesahan 
2. Lembar Pemeriksaan 
3. Jadwal Mengajar  F.KUR-01
4. Rincian Minggu Efektif dan Analisa Program Pelajaran  F.KUR-02
5. Kisi-kisi Soal Evaluasi  F.KUR-03
 F.KUR-04
6. Format Evaluasi
PM.7.5.9/L1
7. Rekapitulasi Nilai Evaluasi  F.KUR-05
8. Analisis Hasil Evaluasi  F.KUR-06
9. Tugas Pengayaan dan Remidiasi  F.KUR-07
10. Daftar Catatan dan Hambatan Siswa  F.KUR-08
11. Agenda Guru  F.KUR-09
12. Presensi Kehadiran Siswa  F.KUR-10
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  F.KUR-11
14. Program Semester  F.KUR-12
15. KKM 
16. Diskripsi kemajuan kelas 
17. Silabus 

CATATAN PEMERIKSAAN........................................................................................
Semarang, Juli 2014
WaKa Kurikurum Ketua Kompetensi Keahlian

Drs. Purwono Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP 19580416 198603 1 011 NIP 197310082005011004
17

F.KUR-01
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran JADWAL MENGAJAR
II/12 SEMARANG

Semester/Tahun Pel. : Gasal/2014-2015


Guru Mata Pelajaran : Ardan Sirodjuddin, S.Pd
No. Mata Pelajaran Kelas Kode
1 Pemrograman Web Dasar X MM

Jam HARI
Pukul
Ke Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.00-07.45
2 07.45-08.30
3 08.30-09.15
09.15-09.30
4 09.30-10.15
5 10.15-11.00
6 11.00-11.45
11.45-12.00
7 12.00-12.45
8 12.45-13.30
9 13.30-14.15
Juml 12 jp 4 4 4

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
17

F.KUR-02
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran RINCIAN MINGGU EFEKTIF DAN
II/12 SEMARANG ANALISA PROGRAM

REKAPITULASI MINGGU EFEKTIF DAN DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU

Sekolah : SMK Negeri 8 Semarang


Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar
Kelas / Semester : X Multimedia / 1
TahunPelajaran : 2014 / 2015

A. REKAPITULASI MINGGU EFEKTIF


NO BULAN JUMLAH MINGGU KETERANGAN
MINGGU EFEKTIF
1. Juli 4 1 Libur Semester / Ramadhan
2. Agusutus 4 4
3. September 4 4
4. Oktober 5 5
5. November 4 4
6. Desember 4 2 UAS / PembagianRaport
Jumlah 25 Minggu 20 Minggu

Jumlah minggu efektif : 20 Minggu


Jumlah jam pelajaran setiap minggu : 3 Jam Pelajaran
Jumlah jam efektif : 20 x 3 jam pelajaran = 60 jam pelajaran.

B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU


NO STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU
3.1. Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat
halaman web
6 JP
4.1. Menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat
1. halaman web
Ulangan Harian 1 JP
Remedial 1 JP
Praktek 3 JP
3.2. Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web
4.2. Menerapkan Elemen HTML table untuk layout halaman web 6 JP
2. Ulangan Harian 1 JP
Remedial 1 JP
Praktek 3 JP
3.3. Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web
4.3. Menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web 6 JP
3. Ulangan Harian 1 JP
Remedial 1 JP
Praktek 3 JP
UJIAN TENGAH SEMESTER 3 JP
3.4. Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
6 JP
4. 4.4. Menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
Ulangan Harian 1 JP
18

Remedial 1 JP
Praktik 3 JP
3.5. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
4.5. Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web 6 JP
5. Ulangan Harian 1 JP
Remedial 3 JP
Praktik 3 JP
Jumlah 60 JP

Semarang, 14 Juli 2014


Mengetahui,
Kepala SMKN 8 Semarang Guru Mata Pelajaran

Dra. UMMI ROSYDIANA, M.Par. ARDAN SIRODJUDDIN, S.Pd


NIP. 19670628 199303 2 002 NIP. 19731008 200501 1 004
18

F-KUR.08

SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran DAFTAR CATATAN
II/12 SEMARANG DAN HAMBATAN SISWA

Catatan/Hambatan
No. Nama Kelas Pemecahan Keterangan
Siswa

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
18

F-KUR.09

SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran AGENDA GURU
II/12 SEMARANG

Hari Jam Kompetensi/Sub Kompetensi


Kelas Keterangan
Tgl. ke- Uraian Kegiatan

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
18

F-KUR.10
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran
PRESENSI KEHADIRAN
II/12 SEMARANG

PRESENSI KEHADIRAN
Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM1
Kelas/Semester : X/Gasal
Tanggal JML Ket
No Nama S I A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
18

F-KUR.10
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran
PRESENSI KEHADIRAN
II/12 SEMARANG

PRESENSI KEHADIRAN
Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM2
Kelas/Semester : X/Gasal
Tanggal JML Ket
No Nama S I A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
18

F-KUR.10
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran
PRESENSI KEHADIRAN
II/12 SEMARANG

PRESENSI KEHADIRAN
Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM3
Kelas/Semester : X/Gasal
Tanggal JML Ket
No Nama S I A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Semarang,
Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP.197310082005011004
18

SMK NEGERI 8 Jl.


Pandanaran II/12 KRITERIA KETUNTASAN
SEMARANG MINIMAL ( KKM )

Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Semarang


Kompetensi Keahlian : Multimedia
Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar
Kelas X
Semester : 1 Tahun 2014/2015
Guru Mata Pelajaran : Ardan Sirodjuddin, S.Pd
Standar Kompetensi : Pemrograman Web Dasar

Kriteria Ketuntasan Minimal


No
Kompetensi Dasar dan Indikator Kreteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Pencapaian Daya
Kompleksitas Intake KKM
dukung
Mengenal elemen-elemen dasar HTML
1 untuk memformat halaman web 2.67 2.67 2.67 2.67

Mengenal Elemen HTML table untuk


2 layout halaman web 2.67 2.67 2.67 2.67

Mengenal elemen HTML frame untuk


3 layout halaman web 2.67 2.67 2.67 2.67

Mengenal elemen HTML layer untuk


4 layout halaman web 2.67 2.67 2.67 2.67

Memodifikasi berbagai fungsi pada


5 halaman web 2.67 2.67 2.67 2.67

Semarang, Juli 2014


Guru Mata Pelajaran

Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 197310082005011004
18

SMK NEGERI 8 RENCANA PELAKSANAAN


Jl. Pandanaran
PEMBELAJARAN
II/12 SEMARANG
( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


MULTIMEDIA KELAS X

MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan Multimedia


STANDAR KOMPETENSI : Pemrograman Web Dasar
KELAS/SEMETER : X/1
ALOKASI WAKTU : 60 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:
1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
18

2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di


alam
3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari
4. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
5. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
6. Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
7. Menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
8. Mengenal elemen HTML table untuk layout halaman web
9. Menerapkan elemen HTML table untuk layout halaman web
10. Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web
11. Menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web
12. Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
13. Menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
14. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
15. Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mampu menguasai elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
2. Mampu menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
3. Mampu menguasai elemen HTML table untuk layout halaman web
4. Mampu menerapkan elemen HTML table untuk layout halaman web
5. Mampu menguasai elemen HTML frame untuk layout halaman web
6. Mampu menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web
7. Mampu menguasai HTML layer untuk layout halaman web
8. Mampu menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
9. Mampu memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
10. Mampu menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
18

D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat membuat website statis.
E. Materi Ajar
1. Elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
 Pengenalan Website
 Dasar-dasar HTML
 Pemrograman Web
 Pewarnaan
 Format Paragraf
 Format Teks
 Menampilkan Gambar
 Hyperlink
2. Elemen HTML table untuk layout halaman webCPU
 Mengenal
 Software Adobe Dreamweaver
 Pengaturan Site
 Pola Desain
 Header dan Footer
 Body
 Membuat Link ke Halaman Lain
3. Elemen HTML frame untuk layout halaman web
 Menggunakan Frameset
 Membuat Halaman Utama
 Membuat Halaman Lain
 Navigasi dan Link Mengkonfigurasi BIOS
4. Elemen HTML layer untuk layout halaman web
 Mencari Template
 Pembuatan Web dengan Template
 Penambahan Halaman
 Pengeditan Template
 Mengganti Image
5. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
19

 Mendefinisikan Site
 Penambahan Background
 Edit dan Tambah Halaman
 Penambahan CSS Style
 Edit CSS Style
F. Metode Pembelajaran :
1. Metode Pembelajaran Saintifik
2. Metode Pembelajaran Simulasi/praktek
3. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek
G. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan ke 1,2 3, 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
Pendahuluan 10 menit
berhubungan dengan kondisi , absensi
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang
website
3. Guru memotivasi siswa dengan tayangan video tentang
kesuksesan webmaster
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
19

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Inti Mengamati
1. Mengamati dan mencermati website yang ada di internet 30 menit
secara berkelompok (yang disiapkan)
2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang disajikan.
3. Mendengarkan penjelasan guru tentang Elemen-elemen
dasar HTML untuk memformat halaman web

Menanya
Siswa mendiskusikan tentang tag HTML 30 menit

Menalar
Mencari informasi berkaitan dengan tag HTML 30 menit

Mencoba
Mempraktekan tag-tag HTML dalam membuat web
280 menit
Mengasosiasi
Menganalisis berbagai tag HTML
20 menit
Mengomunikasikan
Mempresentasikan web menggunakan HTML
120 menit

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan
4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke ,5,6, 7, 8
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
Pendahuluan
berhubungan dengan kondisi , absensi
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang
materi pertemuan sebelumnya.
3. Guru memotivasi siswa untuk menjadi seorang
webmaster
4. Siswa menerima informasi tentang materi Elemen
HTML table untuk layout halaman web
19

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Inti Mengamati
Mendengarkan penjelasan guru tentang mendesain web 30 menit

Menanya
Mendiskusikan langkah-langkah mendesain web secara
berkelompok 30 menit

Menalar
Mencari informasi berkaitan dengan langkah-langkah
mendesain web secara berkelompok 30 menit

Mengeksplorasi
Mempraktekkan langkah membuat desain web
280 menit
Mengasosiasi
Menganalisis langkah membuat desain web
20 menit
Mengomunikasikan
Presentasi mendesain web
120 menit

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan
4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 9, 10, 11, 12


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru
Pendahuluan 10 menit
berhubungan dengan kondisi , absensi
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang
materi pertemuan sebelumnya.
3. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu
gampang
4. Siswa menerima informasi tentang materi elemen
HTML frame untuk layout halaman web
19

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Inti Mengamati
Mendengarkan penjelasan guru tentang membuat desain web 30 menit
menggunakan frameset

Menanya
Mendiskusikan langkah mendesain web menggunakan 30 menit
frameset secara berkelompok

Menalar
Mencari informasi berkaitan dengan langkah-langkah 30 menit
mendesain web menggunakan frameset secara berkelompok

Mengeksplorasi
Mempraktekkan langkah membuat desain web menggunakan
frameset 280 menit

Mengasosiasi
Menganalisis langkah membuat desain web menggunakan
frameset 20 menit

Mengomunikasikan
Mempresentasikan hasil membuat desain web
120 menit

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan
4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 13, 14, 15, 16


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
berhubungan dengan kondisi ,absensi
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang
materi pertemuan sebelumnya.
3. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu
gampang
4. Siswa menerima informasi tentang materi elemen
HTML layer untuk layout halaman web
Inti Mengamati
Mendengarkan penjelasan guru cara mendesain web 30 menit
menggunakan template
19

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu
Menanya
Mendiskusikan cara mendesain web menggunakan template 30 menit
dalam satu kelompok

Menalar
Mencari informasi berkaitan dengan langkah-langkah 30 menit
mendesain web secara berkelompok

Mengeksplorasi
Praktek cara mendesain web menggunakan template 280 menit

Mengasosiasi
Menganalisis cara mendesain web menggunakan template 20 menit

Mengomunikasikan
Mempresentasikan projek membuat web menggunakan
template 120 menit

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan
keterampilan
4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya

Pertemuan ke 17, 18, 19, 20


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit
Pendahuluan
berhubungan dengan kondisi ,absensi
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang
materi pertemuan sebelumnya.
3. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu gampang
4. Siswa menerima informasi tentang materi Memodifikasi
berbagai fungsi pada halaman web

Inti Mengamati
Mengamati website yang sudah jadi 30 menit

Menanya
Mendiskusikan modifikasi website menggunakan CSS 30 menit

Menalar
Mencari informasi berkaitan dengan modifikasi website 30 menit
menggunakan CSS secara berkelompok
19

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Mengeksplorasi
Mempraktekan modifikasi website menggunakan CSS 280 menit

Mengasosiasi
Menganalisis modifikasi website menggunakan CSS 20 menit

Mengomunikasikan
Membuat laporan tertulis 120 menit

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit


2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari
dengan membuat catatan penguasaan materi.

Penilaian
No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen Keterangan
1. Sikap - Observasi Kerja - Lembar Observasi
Kelompok - Angket Nilai Diri
- Nilai Diri - Angket Nilai Antar
- Nilai Antar Teman Teman
- Nilai Jurnal - Jurnal
2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Soal Objektif
- Soal Pilihan Ganda
3. Ketrampilan - Kinerja Praktek - Lembar Nilai
- Portofolio Proyek Praktek
- Performa Presentasi - Portofolio Proyek
- Rubrik Penilaian

Semarang, Juli 2014


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 8 Semarang Guru Mata Pelajaran

Dra. Ummi Rosydiana, M.Par Ardan Sirodjuddin, S.Pd


NIP. 19531228 197802 1 004 NIP. 197310082005011004
19

Lampiran 1
Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran :...................................................................


Kelas/Semester :...................................................................
Tahun Ajaran :...................................................................
Waktu Pengamatan : ..................................................................

Indikator perkembangan sikap religius,tanggung jawab,peduli,responsif, dan santun


1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


NoNama Religius Tanggung jawab Peduli Responsif Santun
SiswaBTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMBMKBTMTMB
1.
2.
3.
4.
5.
...

Keterangan
1 BT= kurang
2 MT= sedang
3 MB= baik
4 MK= sangat baik
19

Lampiran 2
Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI


Mata Pelajaran : PEMROGRAMAN WEB
DASAR Kelas/Program : X/Multimedia
Kompetensi : Pemrograman Web Dasar

Observasi Kinerja Presentasi


jjr Dis tgjw Pedu Krjs Prnsr Vis Jml
No Nama Siswa juml Isi
l b li m t ual Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. 4 4 4 4 3 24 4 3 3 10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang

Presentasi Kelompok
Aspek:
1. Penguasaan Isi
2. Teknik Bertanya/ Menjawab
3. Metode Penyajian
19

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawab
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
d. Partisipasi dalam kelompok
4. Peduli
a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan proyek dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dalam kelompoknya
d. Menghargai pendapat lain

PEDOMAN PENILAIAN:

a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Lampiran 4 199

PENGENALAN HTML
Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd.

Dewasa ini, hampir semua dokumen web dibuat dengan bahasa HTML (Hypertext
Mark-up Language). Meskipun anda bisa saja membuat web page (halaman web)
tanpa mengerti sedikitpun HTML, yakni dengan menggunakan editor HTML
berjenis WYSIWYG seperti Microsoft FrontPage, Adobe PageMill atau Netscape
Composer, namun sangat disarankan bahkan nyaris diharuskan, agar anda
mengerti bahasa HTML. Terutama agar anda bisa memanfaatkan secara optimal
berbagai fasilitas browser dan mengingat sejumlah kelemahan yang terdapat pada
editor WYSIWYG seperti di atas. Untuk itu langkah pertama bagi Anda yang
bercita-cita memiliki website sendiri adalah belajar HTML.

HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa program yang digunakan


untuk menulis format dokumen yang dapat digunakan dalam Web. Dengan
HTML, teks ASCII (file *.txt) dapat dipoles (di-mark-up) dengan kode-kode
tertentu yang disebut tag untuk menjadi dokumen HTML (file *.htm atau *.html).
Oleh karena itu, untuk membuat dokumen HTML, anda bisa menggunakan semua
program teks editor biasa, mulai dari Notepad hingga MS Word. Untuk
mudahnya, kita gunakan program Notepad. Bukalah program Notepad. Bila anda
belum tahu caranya, klik Start > Programs > Accessories lalu Notepad.
Sekarang ikutilah dengan seksama latihan-latihan berikut satu demi satu.

PENGENALAN KODE HTML

Dalam program Notepad anda, tulislah seperti ini:

<HTML>
</HTML>

Masing-masing baris di atas disebut tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk
me-mark-up (memoles) teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan
tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu <HTML> dan ada tag penutup
yaitu
</HTML> yang ditandai dengan tanda slash (garis miring) di depan awal
tulisannya. Tag di atas memberikan faidah bahwa yang akan ditulis diantara kedua
tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Perlu anda ketahui bahwa tag-tag
html dapat ditulis dengan huruf besar ataupun huruf kecil. Artinya, penulisan
<HTML> atau <html> atau <Html> sama saja hasilnya. Namun perlu selalu
diingat bahwa penulisan tag yang salah meskipun hanya satu karakter akan
berpengaruh terhadap dokumen HTML

Ikuti langkah berikut :


20

1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad

2. Ketik tulisan berikut :

‘<html>
‘<head>
‘<title> Belajar HTML </title>
‘</head>
‘<body>
Apa kabar teman-teman ? Marilah kita belajar HTML bersama Ardan
Sirodjuddin
‘</body>
‘</html>

Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
20

B. Membuat Warna Background

Melanjutkan tulisan saya yang kemarin, kali ini kita akan belajar membuat warna
background pada website kita. Ikuti langkah berikut :

1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad

2. Ketik tulisan berikut :

‘<html>
‘<head>
‘<title> Belajar Membuat Warna Background </title>
‘</head>
‘<body>
<!.. Latar belakang warna hijau ..>
<body bgcolor=”green”>
Sekarang warna latar belakang web adalah hijau
‘</body>
20

‘</html>
Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

C. Mengatur warna teks

Melanjutkan tulisan saya belajar HTML, kali ini kita akan belajar mengatur warna
teks pada website kita. Ikuti langkah berikut :

1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad


20

2. Ketik tulisan berikut :

<html>
<head>
<title> Mengatur Warna Teks </title>
</head>
<body>
<!-warna teks #ff0022 ..>
<body text=”#ff0022″>
Warna teks web nya berubah
</body>
</html>

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
20

Latihanlah warna teks di atas dengan warna yang lain. Untuk mengetahui
kode warna, silahkan anda buka adobe Photosop.

D. Mengatur Paragraf

Sekarang kita akan belajar mengatur paragraf pada website kita. Ikuti langkah
berikut :

1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad

2. Ketik tulisan berikut :

‘<html>
<head>
<title> Mengatur Paragraf </title>
</head>
<body>

<p> Ini adalah paragraf pertama yang terdiri dari empat baris yaitu
baris satu. Baris dua . baris tiga . baris empat</p>
20

<p align=”left”> Ini adalah paragraf kedua yang terdiri dari dua baris
yaitu baris satu. Baris dua </p>
<p align=”center”> Ini adalah paragraf ketiga yang terdiri dari tiga
baris
yaitu baris satu. baris dua. baris tiga </p>
<p align=”right”> Ini adalah paragraf keempat yang terdiri dari dua
baris
yaitu baris satu. baris dua. </p>
</body>
</html>
Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis
Keterangan : Left = rata kiri, right = rata kanan, center = rata tengah,
justify = rata kanan dan kiri

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

5. Jangan lupa dihafalkan kode html nya ya.

Memisahkan Baris
20

Kesulitan mengetik dalam HTML adalah tidak otomatis tulisan akan berpindah ke
bawah ketika batas kanan terlewati. Agar tulisan berganti baris, perlu belajar kode
program tertentu, dalam hal ini adalah ‘<br>. Ikuti langkah berikut :

1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad

2. Ketik tulisan berikut :

‘<html>
‘<head>
‘<title> Memisahkan baris </title>
‘</head>
‘<body>
‘<p> Pancasila terdiri dari lima sila yaitu :<br>Sila Kesatu Ketuhanan
Yang Maha Esa. <br> Sila Kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab .
<br> Sila Ketiga Persatuan Indonesia. <br> Sila Keempat Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan . <br> Sila Kelima Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
‘</p>
‘</body>
</html>

Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis


20

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

Membuat hyperlink.

Hyperlink adalah salah satu cara di website untuk menghubungkan satu halaman
web dengan halaman lain. Ketika kita melakukan klik terhadap suatu tulisan yang
sudah diberi kode hyperlink maka halaman web akan berpindah menuju halaman
yang dituju. Langkah membuat hyperlink adalah sebagai berikut :

1. Buka Notepad dengan cara klik start – all program – accesories – notepad
2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini :

‘<html>
<head>
<title>membuat hyperlink</title>
</head>
20

<body>
Ini adalah hyperlink ke blog Ardan Sirodjuddin :
<a href=”http://www.ardansirodjuddin.wordpress.com”> Buka Blog
Ardan Sirodjuddin </a>
<br>

Ini adalah hyperlink ke web Dinas P dan K Jawa Tengah :


<a href=”http://www.pdkjateng.go.id> Buka web Dinas P dan K Jawa
Tengah </a>
<br>
</body>
</html>

seperti pada gambar :

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
20

Melanjutkan tulisan saya, kali ini kita akan belajar membuat hyperlink ke file.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad

2. Ketik tulisan berikut :

‘<html>
‘<head>
‘<title>membuat hyperlink ke file</title>
‘</head>

‘<body>
Ini adalah hyperlink ke file membuat hyperlink :
‘<a href=”G:\blog\Materi\HTML\hyperlink\membuat_hyperlink.html”>
Buka file membuat hyperlink </a>
‘<br>

‘</body>
‘</html>

Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis.


21

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

Setelah kita belajar membuat link, langkah belajarnya selanjutnya adalah kita
belajar membuat list. Tag <ul> digunakan untuk membuat sebuah Unordered List.
Tag <ul> memiliki atribut TYPE yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk
bullet yang digunakan dalam list. Ada tiga macam bentuk yang dapat dipilih pada
atribut TYPE yaitu dic, square dan circle. Setiap teks yang akan dimasukkan
dalam list, ditandai dengan tag <ul> dibagian depan teks tersebut. Sekarang kita
coba dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad


21

2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini :

‘<html>
‘<head>
‘<title>membuat unorderlist</title>
‘</head>

‘<body>
Ibu Kota Indonesia adalah :<br>
‘<ul type=disc>
’<li> Jakarta </li>
’<li> Medan </li>
’<li> Semarang </li>
’<li> Surabaya </li>
’<li> Jambi </li>
‘</ul>
Makanan khas daerah Palembang adalah :<br>
‘<ul type=circle>
’<li> Soto </li>
’<li> Pempek </li>
’<li> Tiwul </li>
’<li> Sagu </li>
’<li> Roti </li>
‘</ul>

‘</body>
‘</html>

seperti pada gambar :


21

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

Pada postingan kali ini, kita akan belajar membuat numbering pada tulisan. Jika
pada Unorder list kita menggunakan tag <ul> maka pada numbering kita gunakan
tag <ol>. .Ikuti langkah berikut :

1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad


21

2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini :

‘<html>
‘<head>
‘<title>membuat orderlist</title>
‘</head>

‘<body>
Ibu Kota Indonesia adalah :<br>
‘<ol type=1>
’<li> Jakarta </li>
’<li> Medan </li>
’<li> Semarang </li>
’<li> Surabaya </li>
’<li> Jambi </li>
‘</ol>
Makanan khas daerah Palembang adalah :<br>
‘<ol type=i>
’<li> Soto </li>
’<li> Pempek </li>
’<li> Tiwul </li>
’<li> Sagu </li>
’<li> Roti </li>
‘</ol>

‘</body>
‘</html>

seperti pada gambar :


21

3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html


4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox

5. Seperti terlihat pada tulisan di atas terdapat numbering. Kesulitan yang


sering kita dapatkan adalah ketika kita menekan tanda numbering pada
toolbar di atas maka penomoran bukan pada tempat yang kita inginkan.
Untuk mengatasinya, silahkan anda buka HTML dan pindahkan tag <ol>
<li> pada tempat yang diinginkan. Selamat mencoba.
21
Lampiran

KISI-KISI ANGKET EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

No Variabel Sub Variabel Q Item


1. Aspek program e. Program maintainable 2 1,2
f. Program useable 2 3,4
g. Program kontabilitas 3 5,6,7
(aplikasi dapat dijalankan
diberbagai hardware dan
software yang ada)
h. Program reusable (sebagian 2 8,9
atau keseluruhan program
dapat dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan
pembelajaran lain)
2. Tampilan d. Kesesuaian program 5 10,11,12,13,
program 14
e. Ketepatan program 4 15,16,17,18
f. Layouting 1 19
3. Kualitas teknis d. Dukungan program 6 20,21,23,24,25
dan keefektifan ,28
program e. Kejelasan navigasi 2 26,27
f. Kreativitas dan 8 22,29,30,31,32
pemanfaatan ,33,34,35
21
Lampiran

LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA

Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront


Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang
Peneliti : Abdul Hamid
Evaluator :
Tanggal :

PETUNJUK:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
sebagai ahli media.
2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda
centang (√) pada kolom penilaian.
Contoh:

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
1 Kombinasi warna √
2 Penggunaan ikon √

Keterangan skala:
5 = Sangat setuju 3 = Kurang setuju 1 = Sangat tidak setuju
4 = Setuju 2 = Tidak setuju
3. Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon
ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan.
4. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan
terima kasih.
21

TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS)


DI SMK NEGERI 8 SEMARANG

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
Aspek Program
1 Program dapat dipelihara dengan mudah
2 Program dapat dikelola dengan mudah
3 Program mudah digunakan dalam
pengoperasiannya
4 Program sederhana dalam pengoperasiannya.
5 Program LMS Efront dapat dijalankan
diberbagai browser berbasis desktop.
6 Program LMS Efront dapat dijalankan
diberbagai perangkat PC
7 Program dapat dijalankan bersamaan media lain
8 Program LMS Efront bisa dimanfaatkan
kembali untuk mengembangkan pembelajaran
lain
9 Program LMS Efront bisa digunakan kembali
untuk pembelajaran di rumah oleh peserta didik
Tampilan Program
10 Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
11 Logo e-learning mencerminkan profesionalisme
sekolah
12 Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema
modern school
13 Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang
nyaman untuk dibaca
14 Memiliki keserasian gambar dan tulisan
21

15 Pengkombinasian widget yang sesuai dengan


tema yang digunakan
16 Penempatan panel informasi yang nyaman
untuk lihat dan dibaca
17 Desain/layout yang mudah diatur
18 Aksesbilitas menu yang disesuaikan dengan
kebutuhan
19 Memiliki tata letak yang dinamis dan mudah
diatur sesuai kebutuhan
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program
20 Mendukung plugin tambahan untuk optimalisasi
program LMS Efront
21 Mendukung program penyematan pihak ke-3
seperti video, flash, SCORM, computing cloud,
dll.
22 Program mudah digunakan untuk evaluasi hasil
belajar peserta didik
23 Dukungan aksesbiliti entitas yang melimpah
24 Program mudah digunakan untuk backup data
internal
25 Management entitas yang mudah
26 Menu ditampilkan dapat disesuaikan
27 Penempatan menu yang mudah diakses
28 Kualitas akses media saat online yang handal
29 LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta
didik
30 Membantu pemahaman materi
31 Dapat digunakan sebagai pemacu belajar
peserta didik sekolah
21

32 Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang


realtime
33 Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik
dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
34 Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
35 Dapat dimanfaatkan sebagai media berbagi-
pakai materi belajar
Jumlah
Komentar dan Saran Umum

···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
Semarang,
Evaluator
22
Lampiran 7

LEMBAR EVALUASI UNTUK PENGGUNA MEDIA (GURU)

Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront


Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang
Peneliti : Abdul Hamid
Evaluator :
Tanggal :

PETUNJUK:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
sebagai pengguna media.
2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda
centang (√) pada kolom penilaian.
Contoh:

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
1 Kombinasi warna √
2 Penggunaan ikon √

Keterangan skala:
5 = Sangat setuju 3 = Kurang setuju 1 = Sangat tidak setuju
4 = Setuju 2 = Tidak setuju
3. Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon
ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan.
4. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan
terima kasih.
22

TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS)


DI SMK NEGERI 8 SEMARANG

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
Aspek Program
1 Program dapat dipelihara dengan mudah
2 Program dapat dikelola dengan mudah
3 Program mudah digunakan dalam
pengoperasiannya
4 Program sederhana dalam pengoperasiannya.
5 Program LMS Efront dapat dijalankan diberbagai
browser berbasis desktop.
6 Program LMS Efront dapat dijalankan diberbagai
perangkat PC
7 Program dapat dijalankan bersamaan media lain
8 Program LMS Efront bisa dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan pembelajaran lain
9 Program LMS Efront bisa digunakan kembali
untuk pembelajaran di rumah oleh peserta didik
Tampilan Program
10 Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
11 Logo e-learning mencerminkan profesionalisme
sekolah
12 Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema
modern school
13 Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang nyaman
untuk dibaca
14 Memiliki keserasian gambar dan tulisan
15 Pengkombinasian widget yang sesuai dengan
tema yang digunakan
22

16 Penempatan panel informasi yang nyaman untuk


lihat dan dibaca
17 Desain/layout yang mudah diatur
18 Aksesbilitas menu yang disesuaikan dengan
kebutuhan
19 Memiliki tata letak yang dinamis dan mudah
diatur sesuai kebutuhan
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program
20 Mendukung plugin tambahan untuk optimalisasi
program LMS Efront
21 Mendukung program penyematan pihak ke-3
seperti video, flash, SCORM, computing cloud,
dll.
22 Program mudah digunakan untuk evaluasi hasil
belajar peserta didik
23 Dukungan aksesbiliti entitas yang melimpah
24 Program mudah digunakan untuk backup data
internal
25 Management entitas yang mudah
26 Menu ditampilkan dapat disesuaikan
27 Penempatan menu yang mudah diakses
28 Kualitas akses media saat online yang handal
29 LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta
didik
30 Membantu pemahaman materi
31 Dapat digunakan sebagai pemacu belajar peserta
didik sekolah
32 Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang
realtime
22

33 Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik


dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
34 Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
35 Dapat dimanfaatkan sebagai media berbagi-pakai
materi belajar
Jumlah
Komentar dan Saran Umum

···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
Semarang,
Evaluator
22
Lampiran

KISI-KISI ANGKET UNTUK PENGGUNA MEDIA (PESERTA DIDIK)

No Variabel Sub Variabel Q Item


1. Aspek Program i. Program useable 2 1,2
j. Program kontabilitas 3 3,4,5
(aplikasi dapat dijalankan
diberbagai hardware dan
software yang ada)
k. Program reusable (sebagian 1 6
atau keseluruhan program
dapat dimanfaatkan kembali
untuk mengembangkan
pembelajaran lain)
2. Tampilan g. Kesesuaian program 4 7,8,9,10
program h. Ketepatan program 2 11,12
3. Kualitas teknis g. Dukungan program 1 14
dan keefektifan h. Kejelasan navigasi 1 13
program i. Kreativitas dan 6 15,16,17,18,19
pemanfaatan ,20
22
Lampiran

LEMBAR EVALUASI UNTUK PENGGUNA MEDIA (PESERTA DIDIK)

Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront


Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang
Peneliti : Abdul Hamid
Evaluator :
Tanggal :

PETUNJUK:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Saudara
sebagai pengguna media.
2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Saudara akan sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Saudara memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda
centang (√) pada kolom penilaian.
Contoh:

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
1 Kombinasi warna √
2 Penggunaan ikon √

Keterangan skala:
5 = Sangat setuju 3 = Kurang setuju 1 = Sangat tidak setuju
4 = Setuju 2 = Tidak setuju
3. Komentar atau saran Saudara dimohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon
ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan.
4. Atas kesediaan Saudara untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan
terima kasih.
22

TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS)


DI SMK NEGERI 8 SEMARANG

Penilaian
No Aspek Penilaian
SS S KS TS STS
Aspek Program
1 Program mudah digunakan dalam
pengoperasiannya
2 Program sederhana dalam pengoperasiannya.
3 Program LMS Efront dapat dijalankan
diberbagai browser berbasis desktop.
4 Program LMS Efront dapat dijalankan
diberbagai perangkat PC
5 Program dapat dijalankan bersamaan media lain
6 Program LMS Efront bisa digunakan kembali
untuk pembelajaran di rumah
Tampilan Program
7 Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
8 Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema
modern school
9 Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang
nyaman untuk dibaca
10 Memiliki keserasian gambar dan tulisan
11 Pengkombinasian widget yang sesuai dengan
tema yang digunakan
12 Penempatan panel informasi yang nyaman untuk
lihat dan dibaca
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program
13 Penempatan menu yang mudah diakses
14 Kualitas akses media saat online yang handal
22

15 LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta


didik
16 Membantu pemahaman materi
17 Dapat digunakan sebagai pemacu belajar peserta
didik sekolah
18 Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang
realtime
19 Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik
dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
20 Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
Komentar dan Saran Umum

···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
···································································································
Semarang,
Evaluator
22

PEDOMAN PENILAIAN
1) Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan sebelumnya.

2) Membuat tabulasi data.

3) Menentukan skor maksimal (x)

4) Menentukan skor minimal (y)

5) Menentukan jangkauan/range (R)

6) Kategori (K) = 5
22

7) Menentukan kelas Interval (I)

8) Skor Standar (S)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria

kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut.

No Interval Kriteria
1 84% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik

2 68% ≤ skor ≤ 83,9% Baik

3 52% ≤ skor ≤ 67,9% Cukup

4 36% ≤ skor ≤ 51,9% Tidak Baik

5 20% ≤ skor ≤ 35,9% Sangat Tidak Baik


23
Lampiran

KISI-KISI MINAT BELAJAR


PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB

SUB
VARIABEL INDIKATOR Q ITEM
VARIABEL
1 2 4 3
Keinginan  Antusiasme peserta 2 1, 4
(Motivasi) didik dalam mengikuti
Atau pembelajaran
ketertarikan
 Kesiapan peserta didik 4 2, 7, 21,
dalam mengikuti 22
pembelajaran

 Kesiapan peserta didik 5 5, 6, 11,


dalam mengerjakan 25, 26
tugas dan tanya-jawab

Perasaan senang  Apresiasi peserta didik 2 13, 15


Minat terhadap kegiatan
Belajar pembelajaran

 Ketertarikan peserta 8 9, 10, 14,


didik terhadap materi 16, 23,
pembelajaran 24, 29, 30

Perhatian dan  Interaksi peserta didik 5 3, 12, 17,


Keterlibatan dalam kegiatan 18, 20
Siswa pembelajaran

 Reaksi peserta didik 4 8, 19, 27,


dalam menanggapi 28
permasalahan yang ada
dalam pembelajaran
23
Lampiran

ANGKET PENILAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM


PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB

PETUNJUK
1. Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti.
2. Tulislah nama dan kelas saudara.
3. Pilihlah alternative jawaban sesuai dengan kondisi saudara.

4. Jawablah dengan sejujur-jujurnya, karena tidak berpengaruh pada kondisi


akademik saudara.
5. Jawaban angket ini akan dirahasiakan.
6. Atas partisipasi saudara diucapkan terima kasih.

PILIHAN
Keterangan pemberian skor dari pilihan yang ada:
1. Tidak Pernah
2. Kadang-Kadang
3. Sering
4. Selalu
23

IDENTITAS
Nama :
Kelas :
Skor diberikan dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom pilihan:
PILIHAN
NO PERTANYAAN
1 2 3 4
1 2 3
1 Apakah saudara selalu datang tepat waktu pada
saat pelajaran dimulai?
2 Apakah saudara selalu menyiapkan materi
sebelum pelajaran dimulai?
3 Apakah saudara selalu memperhatikan
penjelasan guru?
4 Apakah saudara sungguh-sungguh mengikuti
pembelajaran di kelas?
5 Apakah saudara selalu mengerjakan tugas tepat
waktu?
6 Apakah saudara selalu bertanya jika ada materi
yang belum dipahami?
7 Apakah saudara sering membaca buku-buku
yang berkaitan dengan pemrograman web?
8 Apakah materi yang diajarkan guru pada mata
pelajaran pemrograman web mudah bagi
saudara?
9 Apakah saudara lebih tertarik dengan mata
pelajaran pemrograman web daripada pelajaran
lain?
10 Apakah pemrograman web merupakan
pelajaran yang menyenangkan?
11 Apakah saudara selalu belajar meski orang tua
tidak menyuruh?
23

12 Pernahkan saudara selalu memperhatikan


keterangan guru jika dalam belajar ada yang
tidak merespon?
13 Apakah materi pemrograman web yang
saudara dapat membuat saudara menyukai
dunia pemrograman web?
14 Dalam pelajaran pemrograman web apakah
saudara senang jika pembelajaranannya hanya
dilakukan di kelas?
15 Dalam pembelajarn pemrograman web apakah
saudara senang apabila menggunakan media?
16 Apakah dalam pembelajaran pemrograman
web, saudara sering menggunakan media
online dalam belajar?
17 Apalah saudara sering berinteraksi dengan
peserta didik lain di kelas apabila ada tugas
dari guru?
18 Apalah saudara sering berinteraksi dengan
peserta didik lain melalui media online apabila
ada tugas dari guru?
19 Apakah bahan pelajaran sesuai dengan
pengalaman yang saudara miliki?
20 Apakah saudara sering menggunakan media
web sebagai sumber belajar?
21 Apakah saudara dapat berkonsentrasi saat
mengikuti pelajaran di sekolah?
22 Apakah saudara dapat berkonsentrasi saat
belajar menggunakan internet/web?
23 Apakah saudara memanfaatkan waktu istirahat
untuk membuka elearning / internet untuk
belajar?
24 Apakah saudara tertarik menggunakan
elearning / web sebagai sumber utama belajar?
25 Apakah saudara sering menyelesaikan tugas
dengan bantuan internet?
23

26 Apakah saudara lebih cepat menyelesaikan


tugas apabila materi dan tugas di unggah ke
media online?
27 Apakah belajar di kelas dapat mempercepat
penyerapan materi?
28 Apakah belajar menggunakan internet
mempercepat penyerapan materi?
29 Apakah saudara senang apabila diajar
menggunakan metode konvensional/ceramah
dan praktik di kelas?
30 Apakah saudara senang apabila diajar
menggunakan cara yang lebih
modern/menggunakan internet sebagai sumber
belajar?

Persentase =
Kriteria:
No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah
Lampiran 12
KISI-KISI SOAL PRETEST UJI KEMAMPUAN KEJURUAN MULTIMEDIA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran : Pemrograman Web


Dasar Semester/Tahun : I / 2014
Kelas : X MM
Alokasi : 40 Menit

Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran KD

No Kompetensi Dasar Materi Pokok C1 C2 C3 C4 C5 C6 JBS %


Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. 3.1 Mengenal elemen- - Pengenalan 9, 10 2 5


elemen dasar HTML Website
untuk memformat - Dasar-dasar
HTML
halaman web

4.1 Menerapkan - Pemrograman 33 12, 3, 8 6 15


elemen-elemen Web 14,
dasar HTML 31.
untuk
memformat halaman
web
2. 3.2 Mengenal Elemen - Pola Desain 1, 2, 5, 6 25 22 18 11 13 32,5
HTML table untuk - Header dan 15, 13,
layout halaman Footer 16, 17
web - Body 30

23
236

- Pemformatan
teks dan
paragraph
4.2 Menerapkan - Pembuatan list 4 19, 23, 24, 11 27,5
Elemen HTML minimal 20 38, 27,
table untuk layout - Pembuatan list 39, 28,
kombinasi
halaman web 40 29

3. 3.4 Mengenal elemen - Pembuatan 26 7, 4 10


HTML layer untuk Web dengan 21,
layout halaman web Template 34
- Format
tampilan
gambar

4. 3.5 Memodifikasi - Mendefinisikan 32 1 2,5


berbagai fungsi Site
pada halaman web - Penambahan
Background
- Anatomi link
- Format link
antar isi pada
satu halaman
web
- Format target
link
5. 4.5 Menerapkan - Edit dan 35 37 36 3 7,5
modifikasi berbagai Tambah
fungsi pada Halaman
halaman web - Penambahan
CSS Style
- Edit CSS Style

23
23
Lampiran 13

SOAL UJI INSTRUMEN


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

LEMBARAN SOAL
Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar
Kelas : X MM
Hari/Tanggal : -
Alokasi Waktu : 40 Menit

Petunjuk Umum:
1. Tulislah nama lengkap dan nomor absen anda di lembar jawaban.
2. Tulislah NOMOR soal pada lembar jawaban anda.
3. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan.
4. Periksa dan pastikan naskah soal yang anda terima sudah lengkap dan tidak
ada yang rusak. Butir soal sejumlah 40 soal tersedia.
5. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab. Jika ditemukan poin soal yang
tidak jelas tenyakan terlebih dahulu.
6. Mintalah lembar jawaban jika belum mendapatkan.
7. Periksalah kembali jawaban anda jika sudah selesai.
8. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai dengan jawaban
yang kamu anggap paling benar!
9. Setelah selesai mengerjakan kumpulkan lembaran soal dan jawaban sesuai
NOMOR soal.
10. Selamat mengerjakan.

Jawablah soal-soal berikut dengan cermat dan teliti !

1. HTML adalah kepanjangan dari...


a. Hyper Text Multiple Language
b. Hiper Text Multiple Language
c. Hyper Text Markup Language
d. Hiper Text Markup Language
e. Hipo Text Markup Language
2. Dibawah ini adalah bahasa untuk pemrograman web, kecuali...
a. HTML
d. Javascript
b. XML
e. Visual Basic
c. CSS
23

3. Software untuk menulis bahasa HTML yang paling sederhana adalah...


a. Ms PowerPoint
d. Adobe Dreamweaver
b. Ms Excel
e. Notepad
c. Ms Word
4. Kepanjangan dari WWW adalah...
a. Word Wide Web
d. World Web Wide
b. World Wide Web
e. Wide World Web
c. Word Web Wide
5. Yang dimaksud web dinamis adalah...
a. Web yang kontennya dapat diubah
b. Web yang kontenya tidak dapat
diubah
c. Web yang bentuknya dapat diubah
d. Web yang memiliki CSS
e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
6. Yang dimaksud web statis adalah...
a. Web yang kontennya dapat diubah
b. Web yang kontenya tidak dapat diubah
c. Web yang bentuknya dapat diubah
d. Web yang memiliki CSS
e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
7. Konten berikut yang dapat di input langsung kedalam HTML tanpa bantuan
software lain adalah...
a. Gambar d. Audio
b. Video e. Flash
c. Word
8. Setiap Sistem Operasi memiliki peramban bawaan sendiri, dibawah ini yang
tidak termasuk peramban bawaan adalah...
a. UCWeb Browser d. Internet Explorer
b. Safari e. Mozilla Firefox
c. Google Chrome
9. Proses pengiriman berkas dari komputer client ke komputer server disebut...
23

a. Upload d. Paste
b. Download e. Put
c. Copy
10. Proses pengambilan berkas dari komputer server ke komputer client disebut...
a. Upload
d. Paste
b. Download
e. Put
c. Copy
11. Dalam pemrograman web, sebuah situs yang baik harus mudah di proses oleh
browser yaitu dengan memanipulasi ukuran situs itu sendiri. Semakin kecil
ukuran situ, semakin cepat pula halaman itu ditampilkan. Apabila dikonversi
dalam satuan bit, ukuran dari 1024 Byte adalah...
a. 8 bit d. 64 bit
b. 16 bit e. 128 bit
c. 32 bit
12. Dibawah ini yang merupakan editor HTML Profesional adalah...
a. Adobe Photoshop Extended
b. Adobe Flash Professional
c. Adobe Premier Pro
d. Adobe Illustrator
e. Adobe Dreamweaver
13. CSS dalam pemrograman web merupakan singkatan dari...
a. Cascading Sheet Styles
b. Cascading Style Sheets
c. Cascada Style Sheets
d. Cascada Sheet Styles
e. Content Sheets Style
14. Dibawah ini yang termasuk software pendukung (3rd party) pemutar video
dalam web modern selain flash player adalah..
a. Windows Media Player d. CSS5
b. Klite Mega Codec e. HTML5
c. Javascript
24

15. URL merupakan singkatan dari...


a. Unit resource location
b. Unreleated Link
c. Uniform Resource Locator
d. Uniform Resource Location
e. United Resource Link
16. HTTP singkatan dari...
a. Hypertext transfer protocol
b. Hyper transfer text protocol
c. Hipotext transfer protocol
d. Hipo text transfer protocol
e. Hiddentext transfer protocol
17. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam ekstensi halaman web adalah...
a. Html
d. CSS
b. Htm
e. PHP
c. Xml
18. Dalam membuat file html, tag awal yang harus ada adalah...
a. <head>
d. <judul>
b. <tittle>
e. <awal>
c. <body>
19. Untuk memberi warna latar belakang web diatur dengan mengubah nilai
atribut...
a. Head d. Title
b. Fontcolor e. Body
c. Bgcolor
20. Untuk memberi warna teks web diatur dengan mengubah nilai atribut...
a. Head
d. Title
b. Fontcolor
e. Body
c. Bgcolor
21. Untuk memberi gambar pada belakang web diatur dengan mengubah nilai
atribut...
24

a. Head d. Body Background


b. Fontcolor e. Body
c. Bgcolor
22. Untuk mengatur paragraf pada web dapat digunakan tag...
a. <B>
d. <P>
b. <I>
e. <Br>
c. <U>
23. Untuk memisahkan baris pada web dapat digunakan tag...
a. <B>
d. <P>
b. <I>
e. <Br>
c. <U>
24. Untuk membuat garis gorizontal didalam web dapat digunakan tag...
a. <H6>
d. <GR>
b. <H1>
e. <BR>
c. <HR>
25. Untuk memformat teks dengan jenis tertentu seperti Verdana, atau Times
New Roman digunakan tag HTML...
a. Fontbackground d. Fontface
b. Fontstrike e. Fontstyle
c. Fontcolor
26. Manfaat atribute ALT dari tag IMG
untuk...
a. Menentukan heading
b. Membuat hyperlink ke sebuah file
c. Membuat teks alternatif bagi gambar yang ditampilkan
d. Menampilkan teks alternatif bagi gambar yang tidak tampil
e. Membuat sebuah definisi list
27. Untuk membuat order list, perintah HTML yang digunakan adalah...
a. <ul>...</ul>
d. <li>...</li>
b. <br>...</br>
e. <od>...</od>
c. <ol>...</ol>
28. Untuk membuat bulleting, perintah HTML yang digunakan adalah...
24

a. <ul>...</ul> d. <li>...</li>
b. <br>...</br> e. <od>...</od>
c. <ol>...</ol>
29. Tag HTML untuk membuat tulisan pangkat (contoh: ab) adalah...
a. <ul>...</ul>
d. <sup>...</sup>
b. <br>...</br>
e. <sub>...</sub>
c. <ol>...</ol>
30. Dalam pemrograman web, jumlah tag heading (H) ada...
a. 2
d. 5
b. 3
e. 6
c. 4
31. Dibawah ini adalah format berkas yang tidak dapat dibuka melalui browser
internet…
a. Html d. Asp
b. Htm e. php
c. Psd
32. Fungsi tag <a href="http://www.facebook.com">facebook</a> adalah…
a. Untuk memberikan teks www.facebook.com pada halaman web
b. Untuk memberikan tombol menuju www.facebook.com
c. Untuk memberikan tulisan http://www.facebook.com pada halaman web
d. Untuk memberikan penomoran pada tulisan facebook
e. Untuk memberikan format judul pada tulisan www.facebook.com
33. Halaman web yang dapat digunakan untuk menampung pertanyaan dan dapat
saling bertukar informasi dikenal sebagai…
a. Hit Counter d. Site map
b. Frontpage e. Login Form
c. Forum
34. Atribut ini untuk membuat teks alternative jika seandainya gambar yang
dimaksud tidak dapat ditampilkan. Atribut yang dimaksud adalah...
a. tab c. insert
b. alt d. ctrl
24

e. end
35. Selain membuat aturan style dengan nama selector persis dengan nama tag
yang akan mempengaruhi, kita juga dapat membuat aturan style dengan nama
bebas sesuai keinginan kita . Jika menggunakan selector bebas biasanya
karakter yang digunakan adalah…
a. “. “ atau “@” d. “.” atau “#”
b. “.” atau “$” e. “.” atau “&”
c. “.” atau “*”
36. Untuk menampilkan beberapa karakter misalnya “&” tidak dapat ditampilkan
begitu saja ke dalam web. Karakter tersebut harus ditulis dalam kode tertentu
agar dapat ditampilkan dengan baik dalam web. Kode untuk menampilkan
adalah…
a. &AElig d. &aelig
b. &plusmn e. &plasmn
c. &eacute
37. Untuk mengatur perataan paragraf menggunakan perintah…
a. align
d. center
b. right
e. left
c. bottom
38. Untuk membuat teks tercetak miring menggunakan perintah…
a. <i>…..</i>
d. <b>….</b>
b. <u>….</u>
e. <strike>….</strike>
c. <sup>…</sup>
39. Untuk membuat teks tercetak tebal menggunakan perintah…
a. <i>…..</i>
d. <b>….</b>
b. <u>….</u>
e. <strike>….</strike>
c. <sup>…</sup>
40. Untuk membuat teks tercetak bergaris bawah menggunakan perintah...
a. <i>…..</i>
d. <b>….</b>
b. <u>….</u>
e. <strike>….</strike>
c. <sup>…</sup>
24
Lampiran

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. C 11. E 21. D 31. C


2. E 12. E 22. D 32. B
3. E 13. B 23. E 33. C
4. B 14. E 24. C 34. B
5. A 15. C 25. D 35. D
6. B 16. A 26. D 36. B
7. A 17. D 27. C 37. A
8. A 18. A 28. A 38. A
9. A 19. C 29. D 39. D
10. B 20. B 30. E 40. B
2

Lampiran

LEMBAR JAWABAN SOAL TEST


PEMROGRAMAN WEB DASAR JURUSAN MULTIMEDIA
TAHUN 2014

Nama : Pre-test Post-test


Kelas :
No. Presensi :
No. Soal : Tanggal :

No Jawaban No Jawaban No Jawaban


1 A B C D E 16 A B C D E 31 A B C D E
2 A B C D E 17 A B C D E 32 A B C D E
3 A B C D E 18 A B C D E 33 A B C D E
4 A B C D E 19 A B C D E 34 A B C D E
5 A B C D E 20 A B C D E 35 A B C D E
6 A B C D E 21 A B C D E 36 A B C D E
7 A B C D E 22 A B C D E 37 A B C D E
8 A B C D E 23 A B C D E 38 A B C D E
9 A B C D E 24 A B C D E 39 A B C D E
10 A B C D E 25 A B C D E 40 A B C D E
11 A B C D E 26 A B C D E
12 A B C D E 27 A B C D E
13 A B C D E 28 A B C D E
14 A B C D E 29 A B C D E
15 A B C D E 30 A B C D E
Lampiran 16
KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTEST UJI KEMAMPUAN KEJURUAN MULTIMEDIA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran : Pemrograman Web


Dasar Semester/Tahun : I / 2014
Kelas : X MM
Alokasi : 40 Menit

Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran KD

No Kompetensi Dasar Materi Pokok C1 C2 C3 C4 C5 C6 JBS %


Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr Md Sd Sr

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. 3.1 Mengenal elemen- - Pengenalan 7 1 3.33


elemen dasar HTML Website
untuk memformat - Dasar-dasar
HTML
halaman web

4.1 Menerapkan elemen- - Pemrograman 24 22 6 3 10


elemen dasar HTML Web
untuk memformat
halaman web

2. 3.2 Mengenal Elemen - Pola Desain 1, 2, 4, 5 16 14 12 8 12 40


HTML table untuk - Header dan 10, 9,
layout halaman Footer 21 11
web - Body

24
- Pemformatan
teks dan
paragraph
4.2 Menerapkan Elemen - Pembuatan list 3 13 29, 15, 8 26.7
HTML table untuk minimal 30 18,
layout halaman web - Pembuatan list 19,
kombinasi
20

3. 3.4 Mengenal elemen - Pembuatan Web 17 25 2 6.7


HTML layer untuk dengan Template
layout halaman web - Format tampilan
gambar

4. 3.5 Memodifikasi berbagai - Mendefinisikan 23 1 3.3


fungsi pada halaman Site
web - Penambahan
Background
- Anatomi link
- Format link antar
isi pada satu
halaman web
- Format target link
5. 4.5 Menerapkan - Edit dan Tambah 26 28 27 3 10
modifikasi berbagai Halaman
fungsi pada halaman - Penambahan
CSS Style
web
- Edit CSS Style

Keterangan: C3 = Aplikasi C6 = Evaluasi Sr = Soal dengan kesukaran sukar


C1 = Pengetahuan C4 = Analisis Md = Soal kengan kesukaran Mudah
C2 = Pemahaman C5 = Sintesis Sd = Soal dengan kesukaran sedang

24
24
Lampiran 17

SOAL UJI KEJURUAN


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

LEMBARAN SOAL
Mata Pelajaran : Pemrograman Web Dasar
Kelas : X MM
Hari/Tanggal : -
Alokasi Waktu : 40 Menit

Petunjuk Umum:
11. Tulislah nama lengkap dan nomor absen anda di lembar jawaban.
12. Tulislah NOMOR soal pada lembar jawaban anda.
13. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan.
14. Periksa dan pastikan naskah soal yang anda terima sudah lengkap dan tidak
ada yang rusak. Butir soal sejumlah 40 soal tersedia.
15. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab. Jika ditemukan poin soal yang
tidak jelas tenyakan terlebih dahulu.
16. Mintalah lembar jawaban jika belum mendapatkan.
17. Periksalah kembali jawaban anda jika sudah selesai.
18. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai dengan jawaban
yang kamu anggap paling benar!
19. Setelah selesai mengerjakan kumpulkan lembaran soal dan jawaban sesuai
NOMOR soal.
20. Selamat mengerjakan.

Jawablah soal-soal berikut dengan cermat dan teliti !

36. HTML adalah kepanjangan dari...


f. Hyper Text Multiple Language
g. Hiper Text Multiple Language
h. Hyper Text Markup Language
i. Hiper Text Markup Language
j. Hipo Text Markup Language
37. Dibawah ini adalah bahasa untuk pemrograman web, kecuali...
a. HTML
d. Javascript
b. XML
e. Visual Basic
c. CSS
24

38. Kepanjangan dari WWW adalah...


a. Word Wide Web d. World Web Wide
b. World Wide Web e. Wide World Web
c. Word Web Wide
39. Yang dimaksud web dinamis adalah...
a. Web yang kontennya dapat diubah
b. Web yang kontenya tidak dapat
diubah
c. Web yang bentuknya dapat diubah
d. Web yang memiliki CSS
e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
40. Yang dimaksud web statis adalah...
a. Web yang kontennya dapat diubah
b. Web yang kontenya tidak dapat diubah
c. Web yang bentuknya dapat diubah
d. Web yang memiliki CSS
e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
41. Setiap Sistem Operasi memiliki peramban bawaan sendiri, dibawah ini yang
tidak termasuk peramban bawaan adalah...
a. UCWeb Browser d. Internet Explorer
b. Safari e. Mozilla Firefox
c. Google Chrome
42. Proses pengambilan berkas dari komputer server ke komputer client disebut...
a. Upload
d. Paste
b. Download
e. Put
c. Copy
43. Dalam pemrograman web, sebuah situs yang baik harus mudah di proses oleh
browser yaitu dengan memanipulasi ukuran situs itu sendiri. Semakin kecil
ukuran situ, semakin cepat pula halaman itu ditampilkan. Apabila dikonversi
dalam satuan bit, ukuran dari 1024 Byte adalah...
a. 8 bit b. 16 bit
25

c. 32 bit e. 128 bit


d. 64 bit
44. CSS dalam pemrograman web merupakan singkatan dari...
a. Cascading Sheet Styles
b. Cascading Style Sheets
c. Cascada Style Sheets
d. Cascada Sheet Styles
e. Content Sheets Style
45. URL merupakan singkatan dari...
a. Unit resource location
b. Unreleated Link
c. Uniform Resource Locator
d. Uniform Resource Location
e. United Resource Link
46. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam ekstensi halaman web adalah...
a. Html
d. CSS
b. Htm
e. PHP
c. Xml
47. Dalam membuat file html, tag awal yang harus ada adalah...
a. <head>
d. <judul>
b. <tittle>
e. <awal>
c. <body>
48. Untuk memberi warna latar belakang web diatur dengan mengubah nilai
atribut...
a. Head d. Title
b. Fontcolor e. Body
c. Bgcolor
49. Untuk mengatur paragraf pada web dapat digunakan tag...
a. <B>
d. <P>
b. <I>
e. <Br>
c. <U>
25

50. Untuk membuat garis gorizontal didalam web dapat digunakan tag...
a. <H6>
d. <GR>
b. <H1>
e. <BR>
c. <HR>
51. Untuk memformat teks dengan jenis tertentu seperti Verdana, atau Times
New Roman digunakan tag HTML...
a. Fontbackground d. Fontface
b. Fontstrike e. Fontstyle
c. Fontcolor
52. Manfaat atribute ALT dari tag IMG
untuk...
a. Menentukan heading
b. Membuat hyperlink ke sebuah file
c. Membuat teks alternatif bagi gambar yang ditampilkan
d. Menampilkan teks alternatif bagi gambar yang tidak tampil
e. Membuat sebuah definisi list
53. Untuk membuat order list, perintah HTML yang digunakan adalah...
a. <ul>...</ul>
d. <li>...</li>
b. <br>...</br>
e. <od>...</od>
c. <ol>...</ol>
54. Untuk membuat bulleting, perintah HTML yang digunakan adalah...
a. <ul>...</ul>
d. <li>...</li>
b. <br>...</br>
e. <od>...</od>
c. <ol>...</ol>
55. Tag HTML untuk membuat tulisan pangkat (contoh: ab) adalah...
a. <ul>...</ul>
d. <sup>...</sup>
b. <br>...</br>
e. <sub>...</sub>
c. <ol>...</ol>
56. Dalam pemrograman web, jumlah tag heading (H) ada...
a. 2
d. 5
b. 3
e. 6
c. 4
25

57. Dibawah ini adalah format berkas yang tidak dapat dibuka melalui browser
internet…
a. Html d. Asp
b. Htm e. php
c. Psd
58. Fungsi tag <a href="http://www.facebook.com">facebook</a> adalah…
f. Untuk memberikan teks www.facebook.com pada halaman web
g. Untuk memberikan tombol menuju www.facebook.com
h. Untuk memberikan tulisan http://www.facebook.com pada halaman web
i. Untuk memberikan penomoran pada tulisan facebook
j. Untuk memberikan format judul pada tulisan www.facebook.com
59. Halaman web yang dapat digunakan untuk menampung pertanyaan dan dapat
saling bertukar informasi dikenal sebagai…
f. Hit Counter i. Site map
g. Frontpage j. Login Form
h. Forum
60. Atribut ini untuk membuat teks alternative jika seandainya gambar yang
dimaksud tidak dapat ditampilkan. Atribut yang dimaksud adalah...
f. tab i. ctrl
g. alt j. end
h. insert
61. Selain membuat aturan style dengan nama selector persis dengan nama tag
yang akan mempengaruhi, kita juga dapat membuat aturan style dengan nama
bebas sesuai keinginan kita . Jika menggunakan selector bebas biasanya
karakter yang digunakan adalah…
f. “. “ atau “@” i. “.” atau “#”
g. “.” atau “$” j. “.” atau “&”
h. “.” atau “*”
27. Untuk menampilkan beberapa karakter misalnya “&” tidak dapat ditampilkan
begitu saja ke dalam web. Karakter tersebut harus ditulis dalam kode tertentu
25

agar dapat ditampilkan dengan baik dalam web. Kode untuk menampilkan
adalah…
f. &AElig i. &aelig
g. &plusmn j. &plasmn
h. &eacute
28. Untuk mengatur perataan paragraf menggunakan perintah…
f. align
i. center
g. right
j. left
h. bottom
29. Untuk membuat teks tercetak miring menggunakan perintah…
f. <i>…..</i>
i. <b>….</b>
g. <u>….</u>
j. <strike>….</strike>
h. <sup>…</sup>
30. Untuk membuat teks tercetak tebal menggunakan perintah…
f. <i>…..</i>
i. <b>….</b>
g. <u>….</u>
j. <strike>….</strike>
h. <sup>…</sup>
25
Lampiran

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

1. C 11. D 21. E
2. E 12. A 22. C
3. B 13. C 23. B
4. A 14. D 24. C
5. B 15. C 25. B
6. A 16. D 26. D
7. B 17. D 27. B
8. E 18. C 28. A
9. B 19. A 29. A
10. C 20. D 30. D
25
Lampiran

LEMBAR JAWABAN SOAL TEST


PEMROGRAMAN WEB DASAR JURUSAN MULTIMEDIA
TAHUN 2014

Nama : Pre-test Post-test


Kelas :
No. Presensi :
No. Soal : Tanggal :

No Jawaban No Jawaban
1 A B C D E 16 A B C D E
2 A B C D E 17 A B C D E
3 A B C D E 18 A B C D E
4 A B C D E 19 A B C D E
5 A B C D E 20 A B C D E
6 A B C D E 21 A B C D E
7 A B C D E 22 A B C D E
8 A B C D E 23 A B C D E
9 A B C D E 24 A B C D E
10 A B C D E 25 A B C D E
11 A B C D E 26 A B C D E
12 A B C D E 27 A B C D E
13 A B C D E 28 A B C D E
14 A B C D E 29 A B C D E
15 A B C D E 30 A B C D E
2
Lampiran

A. Analisis Data Jenis Kelamin Peserta Didik

B. Analisis Data Umur Peserta Didik

2
Lampiran 21 257
25

2
25
26

2
Lampiran 22 261
26

2
26
26

264
Hasil Uji Kelayakan Media Pembelajaran oleh Ahli
Media

Lampiran 23
Variabel
Nama Ahli Media Aspek Program Tampilan Program Kualitas Teknis dan Keefektifan Program Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2 2 2 2 28 29 30 3 32 3 3 3
4 5 6 7 1 3 4 5
Skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 175
Agus Triarso, S. Kom; M.Pd 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 145
Jumlah 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 145
Skor Total 40 39 66
Presentase 100 100 80 80 80 80 80 100 100 80 60 80 80 80 80 80 80 80 80 100 100 80 80 8 8 8 8 60 80 80 8 10 8 8 8 82.8571
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-Rata 88.88888889 78 82.5 83.1296
Kriteria Sangat Baik Baik Baik Baik

Persentase kriteria penilaian ahli media :


No Interval Kriteria
1 84% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2 68% ≤ skor ≤ 83,9% Baik
3 52% ≤ skor ≤ 67,9% Cukup Baik
4 36% ≤ skor ≤ 51,9% Tidak Baik
5 20% ≤ skor ≤ 35,9% Sangat Tidak Baik

26
Evaluasi Media Menurut Pengguna/Entitas (Guru)

Variabel

Lampiran 24
Nama Ahli Media Aspek Program Tampilan Program Kualitas Teknis dan Keefektifan Program Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 175
Ardan Sirodjuddin, S.Pd 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 138
Jumlah 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 138
Skor Total 38 40 60
Presentase 100 100 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 60 80 60 60 80 80 60 80 80 80 80 80 80 80 80 80 78.85714286
Rata-Rata 84.44444444 80 75 79.81481481
Kriteria Sangat Baik Baik Baik Baik

Persentase kriteria penilaian ahli media :


No Interval Kriteria
1 84% ≤ skor ≤ 100% Sangat Baik
2 68% ≤ skor ≤ 83,9% Baik
3 52% ≤ skor ≤ 67,9% Cukup Baik
4 36% ≤ skor ≤ 51,9% Tidak Baik
5 20% ≤ skor ≤ 35,9% Sangat Tidak Baik

26
267

Lampiran 25

Evaluasi Media Menurut Pengguna/Entitas (Peserta Didik)

Variabel
No Responden Aspek Program Tampilan Program Kualitas Teknis dan Keefektifan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
1 R-01 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 2 3 5 4 4 4 5 83
2 R-02 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 2 3 5 5 4 4 5 82
3 R-03 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 4 83
4 R-04 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 2 3 5 5 4 5 5 85
5 R-05 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 2 3 5 4 4 4 5 81
6 R-06 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 83
7 R-07 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 3 2 3 5 4 4 4 5 81
8 R-08 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 4 4 4 82
9 R-09 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 4 85
10 R-10 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 84
11 R-11 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 2 3 5 4 4 4 4 79
12 R-12 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 85
13 R-13 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 3 2 3 5 4 4 4 5 80
14 R-14 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 4 4 5 86
15 R-15 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 5 85
16 R-16 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 2 3 5 4 4 4 5 82
17 R-17 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 2 3 5 4 4 4 4 82
18 R-18 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 81
19 R-19 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 4 5 5 83
20 R-20 4 4 5 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 5 83
21 R-21 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 4 84
22 R-22 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 5 84
23 R-23 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 5 84
24 R-24 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 3 2 3 5 5 4 5 4 82
25 R-25 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 85
26 R-26 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 4 5 83
27 R-27 5 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 4 4 4 82
28 R-28 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 5 4 5 5 85
29 R-29 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 5 84
30 R-30 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 3 2 3 5 4 4 4 4 81
31 R-31 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 5 85
32 R-32 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 2 3 5 4 4 5 5 84
33 R-33 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 80
34 R-34 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 2 3 5 5 4 4 5 85
35 R-35 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 5 85
Jumlah 151 140 168 140 105 140 140 163 175 168 165 169
105 98 105 175 150 140 148 163 2908
Skor Total 844 980 1084
Presentase 86.3 80 96 80 60 80 80 93 100 96 94 97 60 56 60 100 86 80 85 93 83.08571429
Rata-Rata 80.38095238 93.33333333 77.42857143 83.08571429
Kriteria Baik Sangat Baik Baik Baik

Persentase kriteria penilaian ahli media :


No Interval Kriteria
1 84% ≤ skor ≤ 100%Sangat Baik
2 68% ≤ skor ≤ 83,9 Baik
3 52% ≤ skor ≤ 67,9 Cukup Baik
4 36% ≤ skor ≤ 51,9 Tidak Baik
5 20% ≤ skor ≤ 35,9 Sangat Tidak Baik

2
268

Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol (Awal Penelitian)

Lampiran 26
No Item
No Kode Jumlah % Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A01 4 4 3 4 3 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 95 79.17 Tinggi
2 A02 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 1 3 86 71.67 Tinggi
3 A03 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 91 75.83 Tinggi
4 A04 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 1 4 3 4 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 91 75.83 Tinggi
5 A05 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 83 69.17 Tinggi
6 A06 3 2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 1 3 74 61.67 Sedang
7 A07 4 2 4 4 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 96 80 Tinggi
8 A08 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 95 79.17 Tinggi
9 A09 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 82 68.33 Tinggi
10 A10 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 102 85 Sangat Tinggi
11 A11 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 83 69.17 Tinggi
12 A12 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 103 85.83 Sangat Tinggi
13 A13 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 93 77.5 Tinggi
14 A14 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 1 4 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 86 71.67 Tinggi
15 A15 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 96 80 Tinggi
16 A16 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 80 66.67 Tinggi
17 A17 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 89 74.17 Tinggi
18 A18 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 91 75.83 Tinggi
19 A19 4 2 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 84 70 Tinggi
20 A20 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 88 73.33 Tinggi
21 A21 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2 2 3 3 93 77.5 Tinggi
22 A22 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 96 80 Tinggi
23 A23 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 103 85.83 Sangat Tinggi
24 A24 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 108 90 Sangat Tinggi
25 A25 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 103 85.83 Sangat Tinggi
26 A26 4 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 92 76.67 Tinggi
27 A27 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 4 2 4 4 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 4 1 73 60.83 Sedang
28 A28 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 89 74.17 Tinggi
29 A29 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 1 4 4 4 4 1 3 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 82 68.33 Tinggi
30 A30 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 80 66.67 Tinggi
31 A31 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 106 88.33 Sangat Tinggi
32 A32 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 2 4 2 3 2 2 2 4 4 2 2 3 4 2 3 2 4 90 75 Tinggi
33 A33 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 98 81.67 Sangat Tinggi
34 A34 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 95 79.17 Tinggi
35 A35 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 100 83.33 Sangat Tinggi
36 A36 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 92 76.67 Tinggi
Rata-Rata 76.11 Tinggi
Minimal 60.83
Maksimal 90

Persentase kriteria :

No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah

26
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Awal Penelitian)

Lampiran 27
No Item
No Kode Jumlah % Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A01 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112 93.33 Sangat Tinggi
2 A02 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 93 77.5 Tinggi
3 A03 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 87 72.5 Tinggi
4 A04 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 1 4 86 71.67 Tinggi
5 A05 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 4 3 3 1 4 87 72.5 Tinggi
6 A06 4 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 88 73.33 Tinggi
7 A07 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 97 80.83 Tinggi
8 A08 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 83 69.17 Tinggi
9 A09 4 4 4 4 4 2 1 2 4 3 1 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 98 81.67 Sangat Tinggi
10 A10 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 86 71.67 Tinggi
11 A11 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 92 76.67 Tinggi
12 A12 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 114 95 Sangat Tinggi
13 A13 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 98 81.67 Sangat Tinggi
14 A14 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 93 77.5 Tinggi
15 A15 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 4 4 83 69.17 Tinggi
16 A16 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 1 2 4 2 1 3 4 3 3 2 4 3 91 75.83 Tinggi
17 A17 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 75 62.5 Tinggi
18 A18 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 74 61.67 Sedang
19 A19 4 2 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 93 77.5 Tinggi
20 A20 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 81 67.5 Tinggi
21 A21 4 4 4 3 3 2 1 2 3 4 1 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 94 78.33 Tinggi
22 A22 3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 83 69.17 Tinggi
23 A23 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 111 92.5 Sangat Tinggi
24 A24 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 113 94.17 Sangat Tinggi
25 A25 4 2 4 4 2 3 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 1 4 82 68.33 Tinggi
26 A26 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 96 80 Tinggi
27 A27 3 2 4 4 4 2 2 1 2 2 3 4 2 1 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 1 4 4 79 65.83 Tinggi
28 A28 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 90 75 Tinggi
29 A29 4 2 4 4 3 2 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 1 92 76.67 Tinggi
30 A30 2 2 4 4 2 2 2 3 3 4 4 2 3 2 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 89 74.17 Tinggi
31 A31 4 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 99 82.5 Sangat Tinggi
32 A32 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 82 68.33 Tinggi
33 A33 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 96 80 Tinggi
34 A34 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 87 72.5 Tinggi
35 A35 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 1 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 94 78.33 Tinggi
36 A36 0 0
Rata-Rata 76.14 Tinggi
Minimal 61.67
Maksimal 95

Persentase kriteria :

No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah

26
270

Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol (Akhir Penelitian)

Lampiran 28
No Item
No Kode Jumlah % Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A01 4 4 3 4 3 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 96 80 Tinggi
2 A02 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 87 72.5 Tinggi
3 A03 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 91 75.83 Tinggi
4 A04 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 93 77.5 Tinggi
5 A05 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 84 70 Tinggi
6 A06 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 77 64.17 Tinggi
7 A07 4 2 4 4 3 2 2 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 97 80.83 Tinggi
8 A08 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 97 80.83 Tinggi
9 A09 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 82 68.33 Tinggi
10 A10 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 102 85 Sangat Tinggi
11 A11 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 84 70 Tinggi
12 A12 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 103 85.83 Sangat Tinggi
13 A13 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 93 77.5 Tinggi
14 A14 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 90 75 Tinggi
15 A15 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 98 81.67 Sangat Tinggi
16 A16 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 80 66.67 Tinggi
17 A17 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 90 75 Tinggi
18 A18 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 92 76.67 Tinggi
19 A19 4 2 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 86 71.67 Tinggi
20 A20 4 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 90 75 Tinggi
21 A21 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2 2 3 3 93 77.5 Tinggi
22 A22 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 96 80 Tinggi
23 A23 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 103 85.83 Sangat Tinggi
24 A24 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 108 90 Sangat Tinggi
25 A25 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 103 85.83 Sangat Tinggi
26 A26 4 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 92 76.67 Tinggi
27 A27 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 2 81 67.5 Tinggi
28 A28 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 90 75 Tinggi
29 A29 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 4 3 2 3 2 2 85 70.83 Tinggi
30 A30 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 80 66.67 Tinggi
31 A31 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 106 88.33 Sangat Tinggi
32 A32 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 2 3 2 2 2 4 4 2 2 3 4 2 3 2 4 92 76.67 Tinggi
33 A33 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 98 81.67 Sangat Tinggi
34 A34 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 95 79.17 Tinggi
35 A35 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 100 83.33 Sangat Tinggi
36 A36 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 93 77.5 Tinggi
Rata-Rata 77.01 Tinggi
Minimal 64.17
Maksimal 90

Persentase kriteria :

No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah

27
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Akhir Penelitian)

Lampiran 29
No Item
No Kode Jumlah % Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A01 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112 93.33 Sangat Tinggi
2 A02 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 95 79.17 Tinggi
3 A03 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 87 72.5 Tinggi
4 A04 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 2 4 94 78.33 Tinggi
5 A05 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 94 78.33 Tinggi
6 A06 4 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 91 75.83 Tinggi
7 A07 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 97 80.83 Tinggi
8 A08 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 89 74.17 Tinggi
9 A09 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 101 84.17 Sangat Tinggi
10 A10 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 93 77.5 Tinggi
11 A11 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 93 77.5 Tinggi
12 A12 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 114 95 Sangat Tinggi
13 A13 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 101 84.17 Sangat Tinggi
14 A14 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 94 78.33 Tinggi
15 A15 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 93 77.5 Tinggi
16 A16 4 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 2 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 96 80 Tinggi
17 A17 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 91 75.83 Tinggi
18 A18 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 89 74.17 Tinggi
19 A19 4 2 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 97 80.83 Tinggi
20 A20 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 87 72.5 Tinggi
21 A21 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 97 80.83 Tinggi
22 A22 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 4 91 75.83 Tinggi
23 A23 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 111 92.5 Sangat Tinggi
24 A24 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 113 94.17 Sangat Tinggi
25 A25 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 95 79.17 Tinggi
26 A26 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 98 81.67 Sangat Tinggi
27 A27 3 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 92 76.67 Tinggi
28 A28 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 93 77.5 Tinggi
29 A29 4 2 4 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 97 80.83 Tinggi
30 A30 2 2 4 4 2 2 2 3 3 4 4 2 3 2 4 4 2 4 3 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 91 75.83 Tinggi
31 A31 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 103 85.83 Sangat Tinggi
32 A32 4 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 90 75 Tinggi
33 A33 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 96 80 Tinggi
34 A34 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 87 72.5 Tinggi
35 A35 4 3 2 4 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 99 82.5 Sangat Tinggi
36 A36 0 0
Rata-Rata 80.02 Tinggi
Minimal 72.5
Maksimal 95

Persentase kriteria :

No Interval Kriteria
1 81,25% ≤ skor ≤ 100% Sangat Tinggi
2 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% Tinggi
3 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% Sedang
4 25% ≤ skor ≤ 43,74% Rendah

27
272

Uji Validitas Butir Soal Uji Instrumen

ITEM
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 y y^2
1 S-01 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 14 196

Lampiran 30
2 S-02 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
3 S-03 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 1089
4 S-04 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 19 361
5 S-05 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 33 1089
6 S-06 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 16 256
7 S-07 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 31 961
8 S-08 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 31 961
9 S-09 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 20 400
10 S-10 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 31 961
11 S-11 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 19 361
12 S-12 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 16 256
13 S-13 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 16 256
14 S-14 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 18 324
15 S-15 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 32 1024
16 S-16 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 20 400
17 S-17 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 29 841
18 S-18 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33 1089
19 S-19 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 31 961
20 S-20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 1089
21 S-21 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 32 1024
22 S-22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 34 1156
23 S-23 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 1089
24 S-24 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 20 400
25 S-25 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 20 400
26 S-26 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 18 324
27 S-27 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 18 324
28 S-28 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 31 961
29 S-29 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 19 361
30 S-30 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 19 361
31 S-31 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 14 196
32 S-32 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 32 1024
33 S-33 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 19 361
34 S-34 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 1089
35 S-35 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 32 1024
B 14 16 28 20 22 21 26 13 24 22 13 28 23 1 12 28 14 24 31 33 26 26 33 17 27 26 28 15 21 25 19 31 23 28 15 9 22 25 25 27
S 21 19 7 15 13 14 9 22 11 13 22 7 12 34 23 7 21 11 4 2 9 9 2 18 8 9 7 20 14 10 16 4 12 7 20 26 13 10 10 8

Uji Validitas
rxy (hitung) 0.58 0.376 0.18 0.341 0.699 0.618 -0.09 0.417 0.264 0.347 0.638 0.24 0.468 0.186 0.593 0.18 0.442 0.375 0.358 0.057 0.059 0.486 -0.23 0.54 0.381 0.413 0.508 0.612 0.424 0.55 0.34 0.37 0.56 0.498 0.596 0.44 0.338 0.357 0.656 0.608
r tabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Sgt Rendah Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Sgt Rendah Tidak Valid

Sgt Rendah Tidak Valid

Sgt Rendah Tidak Valid

Sgt Rendah Tidak Valid

Tidak Valid
Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid
Simpulan
Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah
Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang
Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi
Kategori
Tidak

Tidak
Valid

Valid

Jmlh Valid 31
Jmlh Tdk Valid 9

2
273
Lampiran 31

Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal


274

Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

ITEM
No Nama y y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 S-22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 25 625

Lampiran 32
2 S-03 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576
3 S-05 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 25 625
4 S-18 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 625
5 S-20 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 676
6 S-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 27 729
7 S-34 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576
8 S-02 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
9 S-15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 529
10 S-21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 625
11 S-32 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 576
12 S-35 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 25 625
13 S-07 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576
14 S-08 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 24 576
15 S-10 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 529
16 S-19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 529
17 S-28 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 24 576
18 S-17 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 441
19 S-09 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 14 196
20 S-16 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 11 121
21 S-24 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 13 169
22 S-25 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12 144
23 S-04 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 13 169
24 S-11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 10 100
25 S-29 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 11 121
26 S-30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 12 144
27 S-33 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 12 144
28 S-14 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 12 144
29 S-26 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 9 81
30 S-27 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 144
31 S-06 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 81
32 S-12 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
33 S-13 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 12 144
34 S-01 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 8 64
35 S-31 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9 81
B 14 16 20 22 21 13 22 13 23 12 14 24 31 26 17 27 26 28 15 21 25 19 31 23 28 15 9 22 25 25
S 21 19 15 13 14 22 13 22 12 23 21 11 4 9 18 8 9 7 20 14 10 16 4 12 7 20 26 13 10 10

Tingkat Kesukaran
BA 12 11 13 16 15 9 13 11 15 11 10 15 17 16 13 17 16 17 12 14 17 12 17 15 17 12 7 14 15 17
BB 2 5 7 6 6 4 9 2 8 1 4 9 14 10 4 10 10 11 3 7 8 7 14 8 11 3 2 8 10 8
SA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
SB 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
P 0.4 0.457 0.571 0.629 0.6 0.371 0.629 0.371 0.657 0.343 0.4 0.686 0.886 0.743 0.486 0.771 0.743 0.8 0.429 0.6 0.714 0.543 0.886 0.657 0.8 0.429 0.257 0.629 0.714 0.714
Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang
Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah
Sukar
Keterangan

27
Uji Daya Pembeda

ITEM
No Nama y y^2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 S-22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 25 625

Lampiran 33
2 S-03 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576
3 S-05 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 25 625
4 S-18 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 25 625
5 S-20 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 676
6 S-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 27 729
7 S-34 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 24 576
8 S-02 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
9 S-15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 529
10 S-21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 625
11 S-32 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 24 576
12 S-35 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 25 625
13 S-07 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 24 576
14 S-08 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 24 576
15 S-10 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 23 529
16 S-19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 529
17 S-28 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 24 576
18 S-17 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 441
19 S-09 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 14 196
20 S-16 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 11 121
21 S-24 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 13 169
22 S-25 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 12 144
23 S-04 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 13 169
24 S-11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 10 100
25 S-29 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 11 121
26 S-30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 12 144
27 S-33 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 12 144
28 S-14 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 12 144
29 S-26 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 9 81
30 S-27 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 12 144
31 S-06 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 81
32 S-12 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 11 121
33 S-13 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 12 144
34 S-01 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 8 64
35 S-31 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9 81
B 14 16 20 22 21 13 22 13 23 12 14 24 31 26 17 27 26 28 15 21 25 19 31 23 28 15 9 22 25 25
S 21 19 15 13 14 22 13 22 12 23 21 11 4 9 18 8 9 7 20 14 10 16 4 12 7 20 26 13 10 10

Daya Pembeda
BA 12 11 13 16 15 9 13 11 15 11 10 15 17 16 13 17 16 17 12 14 17 12 17 15 17 12 7 14 15 17
BB 2 5 7 6 6 4 9 2 8 1 4 9 14 10 4 10 10 11 3 7 8 7 14 8 11 3 2 8 10 8
SA 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
DP 0.588 0.353 0.353 0.588 0.529 0.294 0.235 0.529 0.412 0.588 0.353 0.353 0.176 0.353 0.529 0.412 0.353 0.353 0.529 0.412 0.529 0.294 0.176 0.412 0.353 0.529 0.294 0.353 0.294 0.529
Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup
Jelek

Jelek
Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik
Kategori

27
276

Nilai Pre-Test Kelompok Kontrol

ITEM

Lampiran 34
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml Nilai
1 Adelia Christya Ayu 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
2 Adisty Putri Pradani 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
3 Albazia Dewi Mahoni 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 22 73.33333
4 Annisa Nur Isnaeni 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 76.66667
5 Arfiani Dewi Amalia 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 73.33333
6 Aririus Desanta Dewa 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 76.66667
7 Bagus Ahnafi Shofwan 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 19 63.33333
8 Bintang Ivan Sasongko 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
9 Cinthia Novita 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 33.33333
10 Dandy Ramana Putra 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
11 Daniel Yoga Pamungkas 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
12 Dian Ayu Wigasari 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
13 Dias Harti Pratika 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 19 63.33333
14 Edo Maulana 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13 43.33333
15 Eva Agustyaningsih 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 16 53.33333
16 Fauzi Rizaldi 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
17 Feronia Prada Yumna N 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
18 Herwinnanda Pratama 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
19 Irene Fiolina 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
20 Ivan Deka Mahendra 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
21 Ivan Yuliano 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12 40
22 Karima 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12 40
23 Maria Arinta Dwi C 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
24 Maulida Nurwahyuni 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 19 63.33333
25 Muhammad Luthfi 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
26 Petra Evi Suryani 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 13 43.33333
27 Pramudya Adeputra S 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
28 Ravena Nur Rizqa 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
29 Santi Bayu Astriawati 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 17 56.66667
30 Slamet Rofiq 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 18 60
31 Sonia Zuraida Dwi D 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 50
32 Valentina Asih Dwi K 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 15 50
33 Vinsensia Herningtyas A. 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 14 46.66667
34 Vira Mahardika 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
35 Yosef Septian Andi D 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
36 Yuniar Rahma Listiyanti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 14 46.66667
Jumlah 2093.333
Rata-Rata 58.14815
Nilai Maksimal 76.66667
Nilai Minimal 33.33333
Varians 112.62

27
Nilai Pre-Test Kelompok

Lampiran 35
ITEM
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml Nilai
1 Agita Marsindi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 13 43.33333
2 Alfian Nur Rahman 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18 60
3 Almira Almas 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
4 Ana Nurlaili Ariyanti 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 50
5 Ananda Dian Asmara 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 21 70
6 Aprilia Indah Sorya Pratiwi 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 11 36.66667
7 Arifa Dwi Cahya 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
8 Bayu Samudra Adi P 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73.33333
9 Budi Satriatama Wicaksono 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
10 Bunga Adelia Yuniar P 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
11 Destia Intan Nilasari 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 14 46.66667
12 Dewi Puji Astuti 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 13 43.33333
13 Dewi Yolanda Wulansari 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 14 46.66667
14 Dian Purwita Sari 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 14 46.66667
15 Dinda Nurul Qasanah 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
16 Egitama Nuhanisa Ashar 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 53.33333
17 Eva Widyastuti 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 60
18 Farros Muhammad Aljabbar 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
19 Gian Alfiani Nur Syafira 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
20 Ikang Dewarta 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
21 Jibran Maulana R 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
22 Laili Swaraswati 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
23 M. Rizal Badawi 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 21 70
24 Maulana Rizky Rahmani 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 16 53.33333
25 Mukhamad Dian Saputra 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 50
26 Nanda Aini Rahmatika 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 12 40
27 Putri Diah Widiastuti 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
28 Rahmat Adi Pradana 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
29 Riski Ramadhanti 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 12 40
30 Shafira Jasmine 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
31 Sinta Nuraini 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 13 43.33333
32 Tabah Kusuma Supriatini 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 18 60
33 Teddy Prakosa Putra 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
34 Vika Septiyarini 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
35 Wisnu Septiaji 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
Jumlah 1973.333
Rata-Rata 56.38095
Nilai Maksimal 73.33333
Nilai Minimal 36.66667
Varians 96.74376

27
Nilai Post-Test Kelompok

Lampiran 36
ITEM
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml Nilai
1 Adelia Christya Ayu 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 56.66667
2 Adisty Putri Pradani 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
3 Albazia Dewi Mahoni 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
4 Annisa Nur Isnaeni 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 86.66667
5 Arfiani Dewi Amalia 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 17 56.66667
6 Aririus Desanta Dewa 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 17 56.66667
7 Bagus Ahnafi Shofwan 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
8 Bintang Ivan Sasongko 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 56.66667
9 Cinthia Novita 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
10 Dandy Ramana Putra 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
11 Daniel Yoga Pamungkas 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 56.66667
12 Dian Ayu Wigasari 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 21 70
13 Dias Harti Pratika 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
14 Edo Maulana 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 56.66667
15 Eva Agustyaningsih 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 66.66667
16 Fauzi Rizaldi 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73.33333
17 Feronia Prada Yumna N 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 13 43.33333
18 Herwinnanda Pratama 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 18 60
19 Irene Fiolina 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73.33333
20 Ivan Deka Mahendra 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 56.66667
21 Ivan Yuliano 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 13 43.33333
22 Karima 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17 56.66667
23 Maria Arinta Dwi C 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 19 63.33333
24 Maulida Nurwahyuni 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 21 70
25 Muhammad Luthfi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
26 Petra Evi Suryani 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73.33333
27 Pramudya Adeputra S 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 14 46.66667
28 Ravena Nur Rizqa 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
29 Santi Bayu Astriawati 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
30 Slamet Rofiq 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
31 Sonia Zuraida Dwi D 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 63.33333
32 Valentina Asih Dwi K 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 15 50
33 Vinsensia Herningtyas A.K 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 53.33333
34 Vira Mahardika 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 66.66667
35 Yosef Septian Andi D 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 15 50
36 Yuniar Rahma Listiyanti 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22 73.33333
Jumlah 2193.333
Rata-Rata 60.92593
Nilai Maksimal 86.66667
Nilai Minimal 43.33333
Varians 86.1797

27
Nilai Post-Test Kelompok

Lampiran 37
ITEM
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml Nilai
1 Agita Marsindi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 24 80
2 Alfian Nur Rahman 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 20 66.66667
3 Almira Almas 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 24 80
4 Ana Nurlaili Ariyanti 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 63.33333
5 Ananda Dian Asmara 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
6 Aprilia Indah Sorya Pratiwi 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 19 63.33333
7 Arifa Dwi Cahya 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 20 66.66667
8 Bayu Samudra Adi P 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.66667
9 Budi Satriatama Wicaksono 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 24 80
10 Bunga Adelia Yuniar P 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 22 73.33333
11 Destia Intan Nilasari 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 60
12 Dewi Puji Astuti 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 24 80
13 Dewi Yolanda Wulansari 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
14 Dian Purwita Sari 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19 63.33333
15 Dinda Nurul Qasanah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
16 Egitama Nuhanisa Ashar 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 80
17 Eva Widyastuti 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27 90
18 Farros Muhammad Aljabbar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
19 Gian Alfiani Nur Syafira 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
20 Ikang Dewarta 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 18 60
21 Jibran Maulana R 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19 63.33333
22 Laili Swaraswati 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 19 63.33333
23 M. Rizal Badawi 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
24 Maulana Rizky Rahmani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 25 83.33333
25 Mukhamad Dian Saputra 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 20 66.66667
26 Nanda Aini Rahmatika 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 18 60
27 Putri Diah Widiastuti 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 18 60
28 Rahmat Adi Pradana 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 86.66667
29 Riski Ramadhanti 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 21 70
30 Shafira Jasmine 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 20 66.66667
31 Sinta Nuraini 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 25 83.33333
32 Tabah Kusuma Supriatini 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25 83.33333
33 Teddy Prakosa Putra 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
34 Vika Septiyarini 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83.33333
35 Wisnu Septiaji 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 18 60
Jumlah 2550
Rata-Rata 72.85714
Nilai Maksimal 90
Nilai Minimal 60
Varians 92.78912

27
28
Lampiran

Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar (Pretest)

Berdasarkan hasil uji normalitas data minat belajar awal dan data pretest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan bantuan SPSS menggunakan

metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai sig. (2-tailed) menunjukan α

> 0,05. Jadi Terima H0 dan tolak H1 artinya data kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen berdistribusi normal.


2
Lampiran

Uji Homogenitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar (Pretest)

Berdasarkan hasil uji Homogenitas dengan bantuan SPSS menggunakan Levene

Statistic test, data minat belajar diperoleh Levene Statistic 0.293 dan sig. 0,590

sedangkan data hasil belajar (pretest) diperoleh Levene Statistic 0.100 dan sig.

0,753 . Dengan nilai α > 5% dapat diambil kesimpulan terima H0 dan tolak H1,

maka dapat disimpulkan bahwa data minat belajar dan hasil belajar (pretest)

kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai

varians yang sama atau homogen.


Uji Banding Rataan Minat Belajar dan Hasil

Lampiran 40
28
Uji Beda Rataan Minat Belajar dan Hasil

Lampiran 41
28
28
Lampiran 42

Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Kelp. Kontrol

Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Kelp. Eksperimen

Hasil Analisis Pretest Kelp. Kontrol

Hasil Analisis Pretest Kelp. Eksperimen


28

Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Kelp. Kontrol

Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Kelp. Eksperimen

Hasil Analisis Postest Kelp. Kontrol

Hasil Analisis Postest Kelp. Eksperimen


28

Lampiran 43
PRESENSI PESERTA DIDIK
SMKN 8 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NO KELAS NAMA PESERTA DIDIK JK UMUR TANDA TANGAN

1 MM 1 ADELIA CHRISTYA AYU P 15


2 MM 1 ADISTY PUTRI PRADANI P 15
3 MM 1 ALBAZIA DEWI MAHONI P 15
4 MM 1 ANNISA NUR ISNAENI P 15
5 MM 1 ARFIANI DEWI AMALIA P 15
6 MM 1 ARIRIUS DESANTA DEWA L 14
7 MM 1 BAGUS AHNAFI SHOFWAN L 15
8 MM 1 BINTANG IVAN SASONGKO L 15
9 MM 1 CINTHIA NOVITA P 14
10 MM 1 DANIEL YOGA PAMUNGKAS L 16
11 MM 1 DIAN AYU WIGASARI P 15
12 MM 1 DIAS HARTI PRATIKA P 15
13 MM 1 EDO MAULANA L 15
14 MM 1 EVA AGUSTYANINGSIH P 15
15 MM 1 IVAN YULIANO L 15
16 MM 1 FAUZI RIZALDI L 15
17 MM 1 FERONIA PRADA YUMNA NAILA P 14
18 MM 1 HERWINNANDA PRATAMA L 15
19 MM 1 IRENE FIOLINA P 14
20 MM 1 IVAN DEKA MAHENDRA L 15
21 MM 1 DANDY RAMANA PUTRA L 14
22 MM 1 KARIMA P 15
23 MM 1 MARIA ARINTA DWI CAHYANI P 15
24 MM 1 MAULIDA NURWAHYUNI P 15
25 MM 1 MUHAMMAD LUTHFI L 15
26 MM 1 PETRA EVI SURYANI P 15
27 MM 1 PRAMUDYA ADEPUTRA SEPTIAWAN L 16
28 MM 1 RAVENA NUR RIZQA P 15
29 MM 1 SANTI BAYU ASTRIAWATI P 15
30 MM 1 SLAMET ROFIQ L 15
31 MM 1 SONIA ZURAIDA DWI DIANINGRUM P 15
32 MM 1 VALENTINA ASIH DWI KURNIANINGRUM P 14
33 MM 1 VINSENSIA HERNINGTYAS ANANDYA KUSUMA P 15
34 MM 1 VIRA MAHARDIKA L 16
35 MM 1 YOSEF SEPTIAN ANDI DARMAWAN L 14
36 MM 1 YUNIAR RAHMA LISTIYANTI P 15
37

Laki-Laki 15
Perempuan 21
28

PRESENSI PESERTA DIDIK


SMKN 8 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NO KELAS NAMA PESERTA DIDIK JK UMUR TANDA TANGAN


1 MM 2 AGITA MARSINDI P 15
2 MM 2 ALFIAN NUR RAHMAN L 14
3 MM 2 ALMIRA ALMAS P 14
4 MM 2 ANA NURLAILI ARIYANTI P 15
5 MM 2 ANANDA DIAN ASMARA P 15
6 MM 2 APRILIA INDAH SORYA PRATIWI P 15
7 MM 2 ARIFA DWI CAHYA P 15
8 MM 2 BAYU SAMUDRA ADI PANGESTU L 15
9 MM 2 BUDI SATRIATAMA WICAKSONO L 17
10 MM 2 BUNGA ADELIA YUNIAR PUTRI P 15
11 MM 2 DESTIA INTAN NILASARI P 15
12 MM 2 DEWI PUJI ASTUTI P 15
13 MM 2 DEWI YOLANDA WULANSARI P 15
14 MM 2 DIAN PURWITA SARI P 16
15 MM 2 DINDA NURUL QASANAH P 16
16 MM 2 EGITAMA NUHANISA ASHAR L 15
17 MM 2 EVA WIDYASTUTI P 15
18 MM 2 FARROS MUHAMMAD ALJABBAR L 15
19 MM 2 GIAN ALFIANI NUR SYAFIRA P 15
20 MM 2 IKANG DEWARTA L 14
21 MM 2 JIBRAN MAULANA RAHMADYA L 15
22 MM 2 LAILI SWARASWATI P 15
23 MM 2 M. RIZAL BADAWI L 15
24 MM 2 MAULANA RIZKY RAHMANI L 16
25 MM 2 MUKHAMAD DIAN SAPUTRA L 15
26 MM 2 NANDA AINI RAHMATIKA P 15
27 MM 2 PUTRI DIAH WIDIASTUTI P 16
28 MM 2 RAHMAT ADI PRADANA L 15
29 MM 2 RISKI RAMADHANTI P 15
30 MM 2 SHAFIRA JASMINE P 15
31 MM 2 SINTA NURAINI P 15
32 MM 2 TABAH KUSUMA SUPRIATINI P 15
33 MM 2 TEDDY PRAKOSA PUTRA L 14
34 MM 2 WISNU SEPTIAJI L 17
35 MM 2 VIKA SEPTIYARINI P 15
36
Laki-Laki 13
Perempuan 22
Lampiran 44
288
289
Lampiran 45
Lampiran 46 29

Gambar 3. SMK Negeri 8 Semarang

Gambar 4. Peserta Didik Megerjakan Soal Postest


29

Gambar 5. Peserta Didik Mengisi Angket Minat Belajar

Gambar 6. Pembelajaran Konvensional/Tatap Muka di Kelas


29

Gambar 7. Pembelajaran Kombinasi Menggunakan LMS Efront


29

Gambar 8. Halaman Muka Learning Management System Efront

Gambar 9. Panel Admin Learning Management System Efront

Gambar 10. Panel Peserta Didik Learning Management System Efront


29

Gambar 11. Panel Guru Learning Management System Efront

Gambar 12. Contoh Kelas Virtual LMS Efront

Gambar 13. Contoh Laporan Proses KBM Learning Management System Efront
29

Gambar 14. Contoh Laporan Sistem Management System Efront

Gambar 15. Evaluasi Pembelajaran Tipe Opsional

Gambar 16. Halaman Muka Evaluasi Pembelajaran


29

Gambar 17. Pelajaran Yang Diikuti

Gambar 18. Menu Pemeliharaan LMS


29

Gambar 19. Pengguna Yang Terhubung

Gambar 20. Pementauan Proses KBM Mandiri

Anda mungkin juga menyukai