Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS (Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu) Angkatan II Nama Peserta : Kelas : Unit Kerja : Mata Pelatihan : Fasilitator :
1. Konten Anti Korupsi
2. Tugas saya di KPPN Tangerang sebagai bentuk Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Keberadaan PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, belum sepenuhnya dipahami atau bahkan dibaca oleh setiap CPNS atau pun PNS. Oleh sebab itu, pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada pemborosan sumber daya dan memberikan citra PNS berkinerja buruk. Dalam kondisi tersebut, PNS perlu merubah citranya menjadi pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap, dan prilaku PNS dengan mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas. Sebagai CPNS di Kementerian Keuangan pada kantor KPPN Tangerang, tugas saya sebagai peserta On the Job Training adalah melakukan segala tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan langsung. Dalam hal ini yang menjadi atasan langsung ialah Kepala Seksi/Kepala Subbagian Umum di KPPN Tangerang. Jika ditinjau dari aspek-aspek akuntabilitas yang pertama yaitu Akuntabilitas adalah sebuah hubungan. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Dalam memberi pelayanan kepada satker, saya sebagai petugas yang bekerja di Seksi Bank membina hubungan baik dengan satker dalam hal pelayanan publik. Lebih sederhana dapat dilihat dari hubungan saya dengan coach, sebagai coachee saya wajib melaksanakan segala bentuk penugasan yang diberikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh nyatanya yaitu saat saya diberikan tugas untuk melakukan PPR (Payment Process Request), apabila telah selesai melaksanakan tugas saya wajib melaporkan perkembangan tugas tersebut serta melaporkan kendala jika terjadi gangguan selama pelaksanaan tugas. Aspek yang kedua yaitu Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam hal ini contoh nyatanya ialah saat saya menjadi pengganti sekretaris KPPN Tangerang, sebagai bagian dari subaggian umum saya ditunjuk untuk menggantikan posisi sekretaris yang sedang kosong. Setiap surat masuk dan surat keluar harus terlebih dahulu diarsipkan di dalam Nadine, saya memiliki tanggung jawab terhadap segala bentuk kekeliruan didalam proses perekaman data. Di sisi lain saya juga dituntut untuk dapat berpikir inovatif dalam hal pembuatan susunan acara yang dilaksanakan dikantor. Terutama sesuai dengan kondisi saat ini yang mengharuskan segala kegiatan dilakukan tanpa tatap muka, sebagai peserta OJT dituntut se-kreatif mungkin untuk dapat menghadirkan ide-ide serta terobosan baru. Aspek ketiga yaitu Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam hal ini laporan yang sudah dibuat yaitu berupa Laporan Kegiatan Pekerjaan yang direkam di dalam aplikasi Training, setiap penugasan yang dilakukan baik secara WFH/WFO wajib direkam untuk kemudian dinilai oleh coach. Aspek keempat yaitu Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi. Dalam hal ini, saat berperan sebagai sekretaris merupakan tanggungjawab saya untuk melakukan push pada Nadine agar surat segera sampai ke atasan. Jika melakukan kelalaian merupakan konsekuensi bagi saya untuk melakukan perekaman ulang hingga surat tersebut sudah benar. Aspek kelima yaitu Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Setiap pekerjaan yang saya lakukan di kantor akan di evaluasi oleh coach. Hal ini dapat dilihat secara nyata pada saat saya melakukan PPR, coach akan memberikan pengarahan dan bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kesulitan dalam melakukan PPR. Hal ini bertujuan agar penugasan yang saya lakukan selanjutnya dapat berjalan lebih baik.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional