Anda di halaman 1dari 3

Berita yang bertentangan dengan nilai bela negara berupa Cinta Tanah Air:

1. Puluhan Warga Pondok Aren Terciduk Buang Sampah di


Perbatasan Ciledug

Illustrasi sampah (foto: Dok Okezone)

Puluhan warga Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tertangkap


basah membuang sampah, di perbatasan Ciledug, Kota Tangerang. Untuk
menimbulkan efek jera, puluhan warga itu ditahan KTP-nya. Tidak hanya itu,
mereka juga akan diberikan sanksi tindak pidana ringan (tipiring), karena
membuang sampahnya di tengah jalan.
Selain warga Pondok Aren, warga sekitar di daerah perbatasan itu juga
banyak yang ketahuan membuang sampah sembarangan dan dijatuhi sanksi
serupa.Camat Ciledug, Syarifuddin mengatakan, aksi buang sampah
sembarangan di wilayah perbatasan Kota Tangerang dan Tangsel itu, membuat
kawasan sekitar menjadi terlihat kumuh oleh sampah.
"Sejak dua bulan lalu kami melakukan pengawasan, ternyata banyak warga
yang buang sampah di median jalan, dari depan kantor Samsat Pajak Provinsi
sampai sepanjang jalan Raden Patah, di jembatan Parung Serab," katanya
kepada Sindonews, Selasa (11/5/2021). Ironisnya, dari total sekira 152
pembuang sampah yang berhasil dia tangkap tangan, sebagian besarnya atau
sekira 60% nya warga Pondok Aren.
2. Polisi Hutan Ungkap Kasus Penebangan Liar yang Diduga
Libatkan Politisi

Lokasi penebangan liar di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Kamis
(10/1/2019).(KOMPAS.com/TigorMunthe)

Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan Sumatera Utara melakukan


penangkapan terduga pelaku penebangan liar di Kecamatan Pamatang Sidamanik,
Kabupaten Simalungun, Sabtu (2/2/2019) dini hari. Dinas Kehutanan Sumatera
Utara melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II
Pematangsiantar, Joner Sipahutar kepada Kompas.com, Sabtu (2/2/2019) pagi,
membenarkan adanya tindakan penangkapan atau pengamanan terhadap pelaku
penebangan liar di Desa Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik,
Kabupaten Simalungun.
Dampak penebangan itu sendiri mengakibatkan rusaknya jalan kampung
sejauh 15 kilometer dan terjadinya longsor di sekitar lokasi yang tak jauh dari
permukiman warga. Saksi mengaku, aksi penebangan liar terjadi di Dusun Marihat
Gunung, Nagori Jorlang Huluan, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten
Simalungun.
3. Pembuangan Limbah Pabrik di Jalanan Cianjur Berpotensi
Mencemari DAS Citarum

Petugas tengah memeriksa lokasi pembuangan limbah IPAL di kawasan jalan lingkar timur Cianjur,
Jawa Barat. Sebuah truk kedapatan membuang limbah pabrik asal Bandung Barat.(Dok: DLH
Cianjur)

Limbah cair atau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan bahan
berbahaya beracun (B3) yang dibuang sembarangan di kawasan jalan lingkar timur
Cianjur, Jawa Barat, berpotensi mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Pasalnya, di wilayah tersebut terdapat sejumlah aliran sungai yang bermuara ke
Citarum. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur sendiri mencatat, saat ini masih
ada enam titik lokasi pembuangan limbah yang perlu segera ditangani. Keberadaan
limbah di sana juga tentunya berdampak terhadap kondisi kesehatan lingkungan,
apalagi yang dibuang ini limbah berbahaya.
Limbah jenis IPAL tersebut merupakan milik salah satu pabrik tekstil di
daerah Majalaya, Bandung. Pelaku memasukkan limbah ke dalam karung dan
diangkut menggunakan truk. Ada 16 karung berisi limbah sisa tekstil yang berhasil
diamankan petugas. DLH Cianjur sendiri telah melaporkan kasus tersebut ke Polda
Jabar.

Anda mungkin juga menyukai