Anda di halaman 1dari 5

Monica Dewi Ratna Putri

Jabfung-Perawat06

Refleksi hari pertama /11/2022

Materi Pertama : BLC


Pelatihan hari ini dibuka dengan BLC oleh ibu yudi : peserta berkomitmen bersama
untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, dan menjadikan
pelatihan ini sebagai sebuah kebutuhan.
Karena Fungsional : tidak akan bisa naik jenjang kalau tidak mengikuti pelatihan dan
Uji kompetensi.
Berbeda dengan pangkat dan golongan
Formasi terbartas dan sangat kompetitif, banyak sekali saingannya
Dari materi BLC ini saya menjadi sadar bahwa karir merupakan tanggung jawab
pribadi, dan pelatihan ini memang menjadi kebutuhan saya.

Materi yang kedua : anti korupsi oleh pak Agung


Defisini korupsi yaitu, setiap orang yang melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara.
Rumus korupsi = kekuasaan + kesempatan - interitas
Klasifikasi : merugikan negara, suap, penggelapan, pemerasan, gratifikasi konflik
kewenangan.
Korupsi merugikan negara salah satunya karena tuntutan jaksa lebih rendah
daripada kerugian yang dialami negara.
Biaya yang dikeluarkan dalam penanganan kasus korupsi berasal dari pajak
masyarakat, yaitu meliputi biasa antisipasi kejahatanm biaya akibat dan biaya reaksi.
Tugas KPK : koordinasi, supervise, monitor, penindakan dan pencegahan
Korupsi merupakan keburukan, Tindakan tidak jujur, dapat disuap.
Pendidikan kepada masyarakat merupakan core business KPK, dengan strategi
penindakan ( takut korupsi), pencegahan ( tidak bisa korupsi) dan Pendidikan ( tidak
ingin korupsi).
Anti korupsi : pencegahan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran guna tidak
melakukan praktik korupsi.
Prinsip-prinsip anti korupsi :
 Akuntabilitas
 Transparansi
 Kewajaran
 Kebijaksanaan
 Control kebijakan
Nilai-nilai anti korupsi :
 Berani
 Jujur
 Adil
 Mandiri
 Peduli
 Disiplin
 Kerja keras
 Tanggung jawab
 Sederhana

Gratifikasi :
kita harus bisa Indentifikasi motif, sedapat mungkin menolak tanpa menyakiti
pelaporan bisa melalui Gratifikasi OnLine (GOL) milik KPK

Dari materi tersebut, semakin meyakinkan saya untuk berprilaku lebih berhati-hati
dalam bekerja. semoga saya dijauhkan dari korupsi dan gratifikasi. Semoga saya
senantiasa ingat bahwa ada kehidupan setelah di dunia ini, dan tujuan akhir kita
adalah akherat.

Materi ketiga :
KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT : teori kegiatan JF Perawat oleh
Pak Budi
Regulasi dari permenpan no 35 th 2019
sedangkan juknis diambil dari permenkes no 4
Di RSUD Wonosari masih menggunakan permenpan no 25 akan berbeda dalam
butir kegiatannya

 Tugas
Unsur dan Sub unsur jabaratan fungsional perawat meliputi: Jabatan fungsional
Perawat yaitu melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi
asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan, pengembangan profesi
dan penunjang yang mendukung pelaksanaan tugas perawat
Kategori JF
a. Keahlian : pertama, muda, madya, utama
b. Ketrampilan: pemula, terampil, mahir, penyelia

Sub Unsur pengembangan profesi


 Perolehan ijazah /gelar Pendidikan formal yang linier (25% dari angka kredit)
 Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang keperawatan
 Penerjemah/penyaduran buku dan bahan lain
 Pembuatan buku pedoman/panduan/SPO
 Pengembangan kompetensi di bidang keperawatan
 Kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi
Sub unsur penunjang (nilai tidak boleh lebih dari 20%)
 pengajar/pelatih di bidang pelyananan keperawata
 Keanggotanaan dalam tim penilai/tim uji kompetens
 Tugas lain yan mendukung tugas jabfung
 Perolehan penghargaan
 Perolehan gelar kesarjaan lainnya

pada materi ke tiga ini saya menjadi paham dan bisa mengidentifikasi kegiatan yang
sesuai dengan kegiatan saya sebagai IPCN di RSUD Wonosari.

Materi ke empat :
Kebijakan pengembangan kompetensi SDM Kesehatan oleh BU Lia
Pengembangan profesi merupakan tanggung jawab masing-masing, tidak perlu
menunggu dari manjemen.
Pelatihan fungsional hanya 1 kali, setelah ini ada teknis yg mendukung
UU no 36 pengembangan kompetensi pelatihan2 harus dilakukan oleh institusi
penyelenggara yang sudah terakredatsi,, minimlal 20jp/tahun,
Pengembangan tidak hanya melalui pelatihan,workshop, seminar (klasikal), bisa
juga non klasikal pertukaran pegawai, dll
Besok klasikal hanya 10%, jadi bisa langsung praktek
Pelatihan jabfung perawat 56jpl : pns yang telah diangkat dalam jabfung, maksimal
3th harus mengikuti pelatihan.
kompetensi pejabat fungsional:
memahami regulasi
aspek etik, entrepreneur, dan sampai ukom
Yang termasuk dalam pelatihan (peningkatan karir) dupak, dan uji
kompetensi :
a. minimal 30 jp dlm 1 sertifikat pelatihan (angka kridit untuk pengajuan dupak, jp
sampai 80=1AK)
b. organisasi profesi yang menyelenggarakan : SKP saja, start 2023 selain SKP ada
JPL nya jug 8JP=1 SKP
c. lembarnya dari lembaga yang terakreditasi

Seminar yg diakui adalah yang menggunakan JP, seminar 1 hari 4 jp  surat tugas
dari atasan, minimal 30jp,
Pengembangan SDM seharusnya dari unit pembinanya (unit diklat) membuat
rancangan pengembangan SDM hak nya 20jpl

Kebijakan pelatihan bidang kesehatan :


 minimal alokasi wakstu 30 JP @45 menit
 peserta pelatihan adalah PNS yang telah diangkat dalam jabfung perawat
paling lama 3 tahun wajib mengikuti dan lulus pelatihan fungsional perawat
 kurikulum pelatihan mengacu pada standar kompetensi jabatan, berorientasi
pada output dan outcome. Dengan mandiri dan aktif dengan basis CBT.
 metode pelatihan disusun sesuai tujuan dan program pelatihan
 dapat diselenggarakan klasikal / non klasikal
 pelatihan dilaksanakan oleh Lembaga / institusi yang terakreditasi oleh
pemerintah pusat ada 170 institusi penyelenggara pelatihan, dengan harapan
40% terakreditasi tahun 2022
 sarana prasarana sesuai jenis dan jumlah peserta pelatihan
 manajamen pelatihan diselenggarakan melalui proses TNA
 Kemenkes menetapkan akreditasi pelatihan dan institusi untu menjaga mutu
 Sertifikat diberikan untuk penyelenggara yang telah terakreditasi
Pengembangan pelatihan yaitu penyusunan kurikulum dan pelatihan jarak jauh
Pelatihan kedepan akan mempersedikit tatap muka kaena semua akan digital
Kompetensi ASN :
1. Kompetensi teknis
Model pengembangan kompetensi ASN adalah 20jp/tahun, yang merupakan
pemenuhan hak ASN
Klasikal : pelatihan , seminar, workshop, coaching clinic
Non klasikal : pertukaran pegawai
2. Kompetensi manajerial
3. Kompetensi sosial kultural

Secara keseluruhan dalam pelatihan hari pertama berjalan lancar, peserta pelatihan
pun cukup aktif dalam mengikuti setiap sesi tanya jawab. semoga seterusnya
kegiatan berjalan lancar. Semangattttttt…

Anda mungkin juga menyukai