962 1998 1 SM
962 1998 1 SM
Abstrak
Semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia termasuk di Indonesia mengakibatkan
semakin tingginya harga BBM (bahan bakar minyak). Sebagai sumber energi utama alat
transportasi, maka diperlukan berbagai upaya untuk mendapatkan solusi peningkatan
efisiensi konsumsi BBM pada moda transportasi tersebut. Dengan menggunakan diagram
fishbone didapat faktor-faktor penyebab konsumsi BBM kendaraan kurang efisien, yaitu
kondisi settingmachineskendaraan, material bahan bakar ataupun material komponen
kendaraan yang kurang sesuai, tata cara/ perilaku berkendara di jalan, cara-cara pengemudi/
pengendara mengoperasikan kendaraan, dan kondisi lalu lintas. Berdasarkan hasil kuesioner
yang telah disebar kepada 50 responden pengguna roda dua, diperoleh bahwa 70%
responden mengatakan bahwa faktor mesinlah yang paling berpengaruh terhadap upaya
peningkatan efisiensi konsumsi BBM. Dari hasil kuesioner tersebut maka solusi yang akan
digunakan dibatasi seputar faktor mesin. Denganmempertimbangkan beberapa alternatif,
dipilihlah perancangan/ pembuatan alat Water For Fuel(WFF). WFF merupakan alat yang
berfungsi untuk mengelektrolisa air yang nantinya akan mengubah unsur air(H2O) menjadi
gas HHO (Brown Gas), gas inilah yang nantinya dimasukan kedalam ruang pembakaran
kendaraan. Melalui pengujian yang dilakukan pada rancangan alat diperoleh hasil bahwa
WWF dapat meningkatkan efisiensi pengkonsumsian BBM sebesar 11,35%. Rata – rata
konsumsi BBM tanpa menggunakan WWF 1literuntuk 37,62 km, dan setelah
menggunakannya rata-rata menjadi 41,89 km.
Kata kunci: Efisiensi BBM kendaraan, Water For Fuel(WWF), Brown Gas.
Terameter
Menggunakan bahan
bakar minyak sesuai
Kekentalan oli yang
membuka tuas gas
berlebihan
mengemudi dengan
BBM kendaraan roda dua dapat difokuskan
tidak sesuai standart kecepatan tinggi
Orometer
Ban yang tidak standart
For Fuel seperti terlihat pada gambar 2 di dipasaran dan tahan karat. Pelat dibuat 2 buah
bawah ini. dengan masing-masing ukuran 150 mm x 70
mm dengan pertimbangan luas area tabung
produksi yang tersedia. Pada sisi atas dan
bawah dan diberi lubang berdiameter 10 mm.
Setelah sel selesai dibuat, sel tersebut dirakit
dengan baut M 8 dengan panjang 30 mm yang
telah diselimuti dengan selang yang berperan
sebagai isolator untuk menghindari terjadinya
hubungan arus pendek. Sedangkan antara
pelat diberikan isolator juga, isolator yang
menahan pelat ini berbahan dasar plastik,
isolator ini diberikan dengan cara selang –
Gambar 2 seling dengan penghubung arus positif dan
Posisi Perangkat Water For Fuel negatif. Perakitan antar pelat dilakukan
dengan jarak seminimal mungkin. Setelah sel
Adapun skema instalasi secara terakit, pemasangan bracket pada sel pun
sederhana seperti terlihat pada gambar 3 di dilakukan guna mengikat komponen sel pada
bawah ini. Listrik positif diperoleh dengan tutup tabung produksi nantinya, bracket yang
menghubungkan kutub positif (anoda) tabung digunakan merupakan bracket dengan bahan
ke saklar lampu utama (head lamp) dengan dasar plastik untuk mencegah terjadinya
pertimbangan faktor keamanan. Sedangkan hubungan arus listrik dengan bracket, serta
kutub negative (katoda) tabung dihubungkan untuk menghindari bracket mengalami proses
ke massa (ground). Untuk memfungsikan alat korosif.
ini maka lampu utama harus dinyalakan.
( - ) Menuju
( + ) Menuju chasis Menuju mainfold
Head lamp
1
3
2
Gambar 3
Skema Instalasi Water For Fuel
Gambar 4
Pada penelitian ini Water For Fuel Tampak Depan Komponen Sel Elektroda
akan dibagi menjadi tiga unit penyusun untuk Anoda/ Katoda
mempermudah jalannya proses
pembuatannya. Ketiga unit tersebut terdiri
dari:
1. Tabung Produksi Gelembung
2. Sel Elektroda
3. Unit Tabung Safety
Tabung Safety
Brown gas yang terbentuk hasil proses
hidrolisa pada tabung produksi gelembung
bisa saja menghasilkan tekanan yang
Gambar 8
berlebihan sehingga dapat meledak, oleh
Tutup Tabung safety
karena itu gas-gas hasil tabung produksi
tersebut sebelum dialirkan ke ruang bakar
harus melalui tabung pengaman yang disebut
tabung water trap/ safety. Tabung safety ini
berfungsi untuk menghindari tekanan
berlebihan pada tabung produksi.
Setelah terakitnya tabung produksi Pengujian Produksi Gas Water For Fuel
dan tabung Safety, berarti unsur H2O yang Pengujian ini dilakukan dengan tujuan
dipecah ikatan molekulnya menjadi gas HHO mengetahui gelembung yang dapat dihasilkan
(Brown Gas) pada tabung produksi oleh Water For Fuel.Penghubung arus listrik
dapatdialirkan menuju tabung safety pada Water For Fuel dinyalakan, jika
kemudian dari tabung safety diarahkan perangkat berfungsi baik maka terlihat dalam
menuju manifold yang terhubung ke ruang tabung produksi muncul gelembung–
bakar kendaraan.Proses modifikasi manifold gelembung udara hasil proses hidrolisa. Di
dengan membuat lubang berdiameter 9 mm, mana pada jalur keluarnya gas di tabung
yang kemudian dipasangkan langsung dengan safety diarahkan kedalam wadah berisi air dan
selang berdiameter luar 9 mm yang terhubung dapat dilihat pada wadah tersebut akan keluar
secara langsung dengan perangkat Water For gelembung udara. Selisih waktu munculnya
Fuel. Setelah pemasangan selang selesai gelembung udara itulah yang akan dihitung.
pemasangan seal pada sambungan antara Pada Water For Fuel ini dapat mengeluarkan
manifold dengan selang pun dilakukan, satu gelembung gas tiap tiga detiknya, namun
pemasangan seal ini berfungsi untuk menjaga jika handel gas diputar seperlima bagian
tidak terjadi kebocoran udara dari luar selang. gelembung gas tadi akan meningkat menjadi
satu gelembung per satu detik.
Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil ini dilakukan
melalui pengambilan data kinerja sepeda
motor Vario dalam dua tahap. Tahap pertama
berupa data konsumsi bahan bakar minyak
(BBM) tanpa menggunakan Water For
Fuel.Sedangkan tahap kedua adalah ketika
kendaraan menggunakan perangkatWater For
Fuel.
Gambar 11 Dalam proses pengukuran hasil ini ada
Mainfold yang Telah Dimodifikasi beberapa faktor yang dijaga agar tetap dapat
diperbandingkan (comparable) ketika proses
pengukuran hasil dilakukan, yaitu:
1. Kendaraan yang digunakan merupakan Dari data pada tabel 1 diatas, maka
kendaraan yang sama. dapat diketahui rasio konsumsi bahan bakar
2. Pengambilan data dilakukan dengan minyak (BBM) tanpa Water For Fueladalah
mengukur jarak yang ditempuh serta 37,62 km perliter.
jumlah liter BBM yang dikonsumsi. Data
diambil sebelum dan sesudah perangkat Pengukuran Hasil Dengan Water For
Water For Fuel dipasang. Fuel
3. Pengendara sepeda motor yang diuji Metode pengambilan data setelah
tanpa dan dengan Water For menggunakan Water For Fuel pun sama
Fuelmerupakan pengendara yang sama. dengan pengambilan data sebelum
4. Lokasi yang dituju dan rute yang dilalui menggunakan Water For Fuel.Dihitungjarak
selama proses pengukuran hasil yang telah ditempuh kendaraan dan diukur
merupakan lokasi dan rute yang sama. jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM)
5. Tempat SPBU yang digunakan sebagai yang digunakan. Adapun datanya seperti
pengisian bahan bakar merupakan SPBU tampak pada tabel 2 di bawah ini.
yang sama, sehingga terameter yang
digunakan diasumsikan merupakan Tabel 2
terameter yang sama. Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar
6. Selama pengujian/ pengukuran hasil, Minyak (liter) Dengan Jarak Tempuh (km)
kendaraan ini digunakan dengan beban Dengan Water For Fuel.
yang sama (hanya pengendara dengan Total Konsumsi Bahan
Total Jarak Tempuh
backpack, tanpa pembonceng). Bakar Minyak
7. Jam perjalanan kendaraan pada waktu– 14005 km - 14191 km 4,44 lt
waktu yang sama, sehingga diasumsikan
tingkat kepadatan lalu lintas yang dilalui Dari data pada tabel 2 diatas, maka
sama. dapat di hitung rasio konsumsi bahan bakar
minyak (BBM) dengan Water For Fuel
Pengukuran Hasil Tanpa Water For adalah 41,89 km perliter.
Fuel
Pengukuran hasil dilakukan dengan Analisa Hasil Kinerja Water For Fuel
cara membandingkan jumlah konsumsi bahan Berdasarkan pengukuran hasil
bakar minyak (liter) dengan jarak tempuh sebelum dan sesudah menggunakan Water
(km). For Fuel, maka dapat diketahui bahwa rata-
Berikut ini merupakan perhitungan rata efisiensi konsumsi bahan bakar minyak
konsumsi bahan bakar minyak sebelum (BBM) pada sepeda motor Vario dengan
menggunakan Water For Fuel. Pengukuran kondisi seperti tersebut di atas meningkat
tanpa Water For fuel ini diawali pada jarak sebesar 11,35%.
tempuh sepeda motor Vario ini telah
mencapai 12.635 km. Untuk melihat total Kesimpulan
jarak dan total konsumsi bahan bakar minyak Berdasarkan hasil kuesioner yang
yang digunakan dapat melihat pada tabel 1. telah disebar, 70% responden mengatakan
bahwa faktor mesin memiliki pengaruh
Tabel 1 terbesar terhadap peningkatan efisiensi
Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar konsumsi bahan bakar minyak kendaraan
Minyak (liter) Dengan Jarak Tempuh (km) dibandingkan faktor material, man, method,
Tanpa Water For Fuel. measurement, enviroment. Perangkat Water
Total Konsumsi Bahan For Fuel dapat digunakan sebagai alternatif
Total Jarak Tempuh
Bakar Minyak untuk peningkatan efisiensi konsumsi bahan
12635 km - 12819 km 4,89 lt bakar minyak pada kendaraan. Alat ini
memiliki rancangan instalasi yang sederhana
dengan lokasi pemasangan yang mudah dan