(RPP)
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Disusun Oleh:
Sukamto,S.Pd,Gr
NIP. 19820630 201402 1 001
2023
C. Kompetensi Dasar
3.4.1 Menjelaskan fungsi perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator
3.4.2 Menentukan cara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator
E. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Mengidentifikasi masalah dan Menetapkan masalah melalui
berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan serta Mmengembangkan solusi
melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang, peserta didi
k dapat menjelaskan fungsi perawatan sistem pendingin dengan percaya diri.
2. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Mengidentifikasi masalah dan Menetapkan masalah melalui
berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan serta Mmengembangkan solusi
67
melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang,, peserta did
ik dapat menentukan cara perawatan sistem pendingin dengan percaya diri.
3. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Melakukan tindakan strategis, melihat ulang dan mengevalu
asi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan, peserta didi dapat Melakukan perawatan berkala sistem
pendingin sesuai SOP dengan sikap prima teknisi.
4. Setelah melakukan proses pembelajarn dengan Melakukan tindakan strategis, melihat ulang dan mengevalu
asi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan, peserta didik dapat Mengontrol hasil perawatan berkala
sistem pendingin sesuai SOP dengan sikap prima teknisi.
F. Materi Pembelajaran
1. Tiga Elemen Mesin Bensin meliputi ; Campuran Udara-Bahan Bakar yang Baik, Kompresi yang Baik
dan Bunga Api yang Baik. Untuk membuat campuran udara-bahan bakar yang baik diperlukan Sistem
bahan bakar dan system pemasukan. Sistem bahab bakar kendaraan ringan bermesin bensin dirancang
sedemikaian rupa untuk mendukung pencampuran udara-bahan bakar yang baik yaitu rasio antara
massa udara dengan bahan bakar (Rasio udara-bahan bakar) sesuai kebutuhan engine. Apabila udara
terlalu banyak atau terlalu sedikit, bensin tidak bisa terbakar dengan baik, yang akan menghasilkan
pembakaran tidak sempurna. Paling sedikit 14,7 bagian udara diperlukan untuk membakar 1 bagian
bensin. Ini disebut rasio udara-bahan bakar teoritis. Tetapi sebenarnya, meski bensin diinjeksikan untuk
memenuhi rasio udara-bahan bakar teoritis, tidak semua bensin diuapkan dan bercampur dengan udara.
Karenanya, untuk beberapa kondisi, diperlukan campuran udara-bahan bakar yang lebih kaya.
2) Warming-up:
Semakin rendah temperatur pendingin, kondisi penguapan bensin kian buruk, sehingga sulit disulut.
Oleh karena itu diperlukan campuran udara-bahan bakar kaya.
3) Saat akselerasi:
Sewaktu pedal gas (akselerator) di injak, akan terjadi keterlambatan suplai bahan bakar akibat
perubahan beban, sehingga campuran bahan bakar menjadi miskin. Karenanya, perlu tambahan
jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pada campuran itu.
68
a. Fuel Tank
b. Fuel Line
c. Fuel Filter
d. Fuel Pump
e. Emergency Fuel Stop System ( Efss )
f. Carburetor
4. Carburetor
1) Sistim Pelampung
2) Pipa Ventilasi Udara (Air Vent Tube)
3) Saluran Pada Carburator putaran rendah
4) Idle Mixture Adjusting Screw
5) Slow Jet
6) Ekonomizer jet, Air Bleeder & Solenoide valve
7) Solenoide valve
8) Air Bleeder
9) Saluran kecepatan tinggi primer
10) Saluran kecepatan rendah seconder
11) Saluran kecepatan tinggi seconder
12) Secondary Touch Angle
13) Kick – up Mekanism
14) Saluran Tenaga ( Power Circuit )
15) Acceleration Circuit ( Saluran akselerasi / percepatan )
16) Chooke system ( sistim chooke )
17) Fast Idle Mechanism
18) Unloader
19) Throttle Positioner ( TP )
20) Chooke opener ( untuk model tertentu )
21) Chooke Breaker
22) Hot Idle Compensator
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
1. Membuka dan memulai pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
2. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
3. Membagi kelompok kerja ( Pokja )
Kegiatan Inti (225 menit)
1. Mengidentifikasi masal Mengamati
ah; Mengamati untuk mengidentifikasi masalah sistem pendingin
melalui kajian literature (budaya literasi) minimal satu sumber.
Peserta didik menuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
2. Menetapkan masalah m Mengasosiasi
elalui berpikir tentang Guru membagi siswa secara heterogen menjadi enam kelompok
masalah dan menyeleksi Masing-masing kelompok ditunjuk pemimpinnya
informasi-informasi yan Guru menyampaikan rangasangan garis besar materi/masalah
g relevan; melalui penggunaan LCD
Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membuat/menetapkan
masalah.
69
Perwakilan kelompok membacakan simpulan yang dibuat
kelompok.
Memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan hasil eksplorasi
Guru mengapresiasi hasil diskusi kelompok.
Penutup (15 menit)
1. Siswa melakukan pembersihan peralatan, media dan ruangan bengkel.
2. Refleksi tentang kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari materi pokok yang baru saja
didiskusikan.
3. Guru meyampaikan materi pertemuan berikutnya .
4. Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan berdo’a.
J. Sumber Belajar
1. Bintoro, 2013, Pemeliharaan mesin kendaraan ringan, penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Supriyadi,2011, Memelihara/servis engine dan komponen komponennya, penerbit erlangga.
3. Toyota, 1995, Manual servis jenis mesin 4 KF, penerbit Toyota.
K. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Tes Pengethuan dengan tes tertulis (soal uraian)
b. Tes ketrampilan dengan tes unjuk kerja
2. Instrumen Penilaian
b. Kunci jawab
1. Pembersihan/penggantian saringan udara jenis kering
Lepas saringan udara
Periksa kondisi saringan udara. Jika kotor sekali harus diganti baru.
Jika saringan sedikit kotor, bersihkan saringan udara seperti berikut
Ketokkan saringan/filter udara beberapa kali dan semprotkan angin dari sisi
dalam keseluruhan merata sampai bersih.
Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, pastikan kedudukan
paking-pakingnya.
2. Cara menyetel campuran idle
Pasang takhometer, hidupkan motor
Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi ( biasanya 750-850 rpm untuk 4 silinder). Jika salah, stel rpm pada
sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas.
tel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah gas. Cara menyetel, lihat halaman berikut.
Sekrup penyetel diputar kearah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1 pada diagram ).
Kemudian, sekrup penyetel diputar kearah dalam, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 2 pada
diagram). Untuk ini, putar kembali sekrup ½ putaran kearah luar, tunggu sedikit dan perhatikan
reaksi pada motor. Pada saat terdengar / terasa * putaran untuk mendapat penyetelan campuran
yang benar.
Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup gas dan penyetelan
campuran perlu diulangi.
Jangan melihat pada takhometer. Dengan perasaan, hasil lebih akurat.
L. Kreteria penskoran/penilaian
Kriteria Penskoran :
No. Soal Skor
1 10
2 30
3 30
4 30
Jadi skor ideal = 100
Kreteria penilaian:
Skor Perolehan
NILAI = X 100
100
Pencapaian
No Komponen/Sub Komponen Penilaian Kompetensi
0 1
1 2 3 4
I Persiapan Kerja
1.1. Penggunaan pakaian kerja
1.2. Persiapan tools and equipments
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Perawatan Berkala Saringan Udara
2.1.1. Merawat berkala sistem pendingin
2.1.2. Pemeriksaan Dan Penyetelan Kabel Gas
2.1.3. Pemeriksaan Dan Penyetelan Sistem Cuk
2.1.4. Cara menyetel campuran idle tanpa alat pengetes gas buang
73
Pencapaian
No Komponen/Sub Komponen Penilaian Kompetensi
0 1
1 2 3 4
Skor Komponen :
III Hasil Kerja
3.1. Merawat berkala sistem pendingin
3.1.1. Pemeriksaan Dan Penyetelan Kabel Gas
3.1.2. Pemeriksaan Dan Penyetelan Sistem Cuk
3.1.3. Cara menyetel campuran idle tanpa alat pengetes gas buang
3.1.4. Penyetelan Idle dengan Pengetes Gas Buang
Skor Komponen :
VI Sikap Kerja
4.1. Keselamatan kerja
4.2. Kedisiplinan
4.3. Tanggung jawab
4.4. Teliti
4.5. Inisiatif
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Waktu persiapan pekerjaan
5.2. Waktu pelaksanaan pekerjaan
5.3. Waktu penyelesaian pekerjaan
Skor Komponen :
Keterangan :
Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari sub
komponen penilaian
Perhitungan nilai praktik (NP) :
Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik
(NP)
Persiapan Proses Sikap Hasil Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5 6
Bobot (%) 10 50 10 25 5
Skor Komponen
NK
Keterangan:
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan
secara proposional sesuai karakteristik program keahlian.
NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
75