BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu Memelihara / Servis
Sistem Bahan Bakar Bensin
B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memelihara /
Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada
akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu Memeriksa karburator
2. Mampu Memeriksa sistem pelampung
3. Mampu mengoverhoul karburator
4. Memilih alat dan perlengkapan yang sesuai
5. Mampu mengidentifikasikan informasi teknik
6. Mampu menggunakan teknik penanganan secara manual
7. Mampu melengkapi data servis
8. Mampu menggunakan persyaratan keselamatan diri
BAB II
MEMELIHARA/SERVIS KOMPONEN/SISTEM BAHAN BAKAR
Sehingga komponen- komponen dalam sistem bahan bakar pada motor bensin
adalah tangki, saringan, pompa, karburator atau kelengkapan sistem injeksi
Sistem pengaliran bahan bakar bensin merupakan materi yang terdiri dari:
a) pengantar, yang membahas tentang fungsi bagian bagian utama pada sistem
pengaliran, kegunaan sistem bahan bakar bensin, persyaratan sistem
pembentukan campuran, macam-macam prinsip pembentukan campuran
serta
b) kelengkapan sistem pengaliran bahan bakar bensin pada karburator yang
membahas tentang tangki, ventilasi udara dalam tangki, saringan bahan
bakar, pompa bensin, sistem pelampung, saluran pengembali ke tangki,
separator dalam tangki, arah aliran saluran bahan bakar dalam saringan
bahan bakar serta prinsip konstruksi pompa bensin mekanis dan elektris.
a. Pengantar
Keterangan gambar:
1) Pompa untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator.
2) Saringan bensin untuk menyaring kotoran agar yaang masuk ke karburator bersih
3) Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan
akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator.
Separator
Pada konstruksi tangki bahan bakar terdapat separator yang berfungsi untuk
mencegah goncangan bensin waktu mobil berjalan supaya tidak terjadi hisapan
udara pada pompa bensin.
Jika volume bensin di dalam tangki sedikit, maka volume udara dalam tangki
banyak.Kandungan air dalam udara yang terdapat pada tangki bensin akan
mengembun waktu temperatur dingin, akibatnya dalam tangki terdapat air.
2) Ventilasi tangki
a) Ventilasi pada tutup
Macam ventilasi ini banyak dipakai pada sepeda motor.Waktu mengganti tutup
tangki baru, periksalah apakah terdapat ventilasi pada tutup tangki
Ventilasi
Jika ujung saluran ventilasi tidak dipasang pada tempat yang bersih, kotoran dapat
masuk pada tangki
Katup tekan
ventilasi
Katup hisap
3) Saringan bensin
Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa bahan bakar yang
berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin.
Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan
aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator.
Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil
disaring oleh elemen.
Pengaliran bensin dalam saringan selalu menuju dari luar elemen ke bagian dalam
Perhatikan waktu memasang dan mengganti baru saringan bensin, lihat tanda arah
aliran pada rumah saringan bensin.
Rumah saringan bensin terbuat dari platik atau plat, sedangkan Bahan elemen
saringan terbuat dari Kasa kawat, kertas atau kasa plastik
4) Pompa bensin
a) Macam – macam konstruksi pompa bensin
(1) Pompa bensin mekanis
Pompa digerakkan oleh putaran
motor (contoh:eksenter poros kam
yang mendorong tuas penggerak).
Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan
bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.
Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa bahan
bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik
yaitu pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan
bakar tanpa saluran pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama.
Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedang
mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya ada di pompa bahan bakar.
Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas
difragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke
ruang diafragma melalui saluran masuk. Pada saat ini katup keluar tertutup.
Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas karena pegas,
sehingga bahan bakar yang ada di ruang difragma terdorong ke luar melalui katup
keluar dan terus ke karburator.
Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke
atas oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama
dengan tekanan bahan bakar.
Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga
diafragma diam dan pompa tidak bekerja.
2. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut
bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake
manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.
Pembahasan pada karburator dalam modul ini meliputi meliputi materi yang terdiri
dari :
2) Jenis karburator
Jenis karburator bisa ditinjau dari berbagai segi yaitu:
a) Arah aliran udara
b) Jenis venturi
c) Jumlah ruang pencampur
d) Urutan pembukaan katup gas
Venturi – venturi
sekunder
Venturi
Venturi
primer
Ruang pencampur
Ruang
pencampur
Karburator satu ruang pencampur kebanyakan untuk motor- motor kecil atau yang
sederhana, karburator ini bisa juga disebut karburator single barel, jadi semua
kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran dan beban mesin dilayani oleh satu
barel.
Karburator dua ruang pencampur atau double barel biasa digunakan untuk
kebanyakan motor mobil.
Sedang karburator empat ruang pencampur biasanya digunakan untuk motor
bersilinder 6,8 dan 12
b) Karburator bertingkat
Katup gas tingkat II mulai Membuka
pada saat katup gas tingkat I terbuka
penuh. Cara pembukaan katup gas
tingkat II ;
Mekanis
Pneumatis
b. Perbandingan Campuran
Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api ( panas), tetapi
tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna.
Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat terbakar mempunyai batas batas
perbandingan campuran. Jika terlalu kaya atau terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Pembakaran dapat terjadi dengan sempurna apabila udara & bensin dalam
perbandingan campuran yang sesuai, sehingga campuran mudah terbakar oleh nyala
api, akibatnya semua oksigen & bensin terbakar habis.
UDARA Bensin
Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang irit pada beban
rendah ( katup gas terbuka sedikit )
Y = daya maksimal
Y
Kesimpulan :
Perbandingan campuran ideal harus disesuaikan dengan keadaan motor.
Dari ilustrasi gambar diatas, maka bensin dapat dihisap pada pipa pengabut sesuai
kecepatan udara yang mengalir ke motor.
a) Venturi
Fungsi venturi
Untuk menaikkan kecepatan udara
waktu melewati venturi(diameter pipa
kecil) sehingga terjadi penurunan
tekanan pada venturi
Dari gambaran diatas maka, pada karburator dilengkapi dengan venturi, ujung pipa
pengabut bensin(nozel) terletak pada Venturi bensin juga terhisap pada keadaan
katup gas tebuka sedikit.
Kabel gas
Venturi
Penambahan lubang udara pada pipa pengabut agar bensin dan udara bercampur
lebih homogen ( merata )
Kabel
gas
Lubang
udara
Gambar 2. 26 Sistem utama dengan penambahan udara
Katup
jarum
Pelampung
Apabila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung
akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar
yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir masuk ke ruang pelampung, Selanjutnya
apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung ikut
naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran bahan
bakar terhenti.)
Konstruksi pelampung terdiri atas katup jarum, pegas dan pin. Kejutan mobil
mengakibatkan getaran pada pelampung sehingga terjadi pukulan katup jarum
pelampung terhadap dudukannya, maka bisa terjadi keausan besar. Oleh karena itu
pada katup jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah membukanya katup
jarum yang tiba-tiba pada saat kendaraan terguncang.
1. Rumah jarum
2. Katup jarum
3. Pegas
4. Peluru
5. Celah untuk aliran bensin
Gambar 2. 28 Katup Jarum Pelampung
Saluran ventilasi mengarah ke udara luar, sehingga bisa timbul polusi udara. Kondisi
saringan udara mempengaruhi perbandingan campuran. Karburator tua umumnya
dilengkapi dengan ventilasi ini. Pada ventilasi ini bila temperatur motor masih panas
maka temperatur di sekitar karburator juga panas, sehingga uap bensin dalam ruang
pelampung akan mengalir menuju ventilasi yang langsung berhubungan udara luar,
akibatnya motor mudah dihidupkan tetapi timbul polusi. Dan jika saringan udara
sangat kotor, maka tekanan pada ruang pencampur akan turun karena hambatan
saringan udara. Tekanan pada ruang pelampung tetap atmosfir, sehingga terdapat
perbedaan tekanan antara ruang pencampur dan ruang pelampung menjadi besar
maka mengakibatkan campuran jadi kaya.
b.Ventilasi intern
Saluran ventilasi mengarah ke saringan udara, sehingga tidak timbul polusi udara
Kondisi saringan udara tidak mempengaruhi perbandingan campuran. Karburator
modern umumnya dilengakapi dengan ventilasi ini. Bila temperatur motor masih
panas maka temperatur di sekitar karburator juga panas, sehingga uap bensin dalam
ruang pelampung mengalir pada ruang pencampur, sehingga bisa menyebabkan
campuran bahan bakar dan udar menjadi lebih kaya dan motor sukar dihidupkan,
tetapi tidak timbul polusi. Jika saringan udara sangat kotor, maka tekanan pada
ruang pencampur akan turun karena hambatan saringan udara.
Tekanan pada ruang pelampung juga turun, sehingga tidak ada perbedaan tekanan
maka tidak terjadi perubahan pada perbandingan campuran.
Jadi sistem idle digunakan untuk mengalirkan campuran udara dan bahan bakar
ketika katup gas tidak diinjak, misal saat berhenti, saat mengerem dan sebagainya.
Pada saat itu bensin mengalir dari ruang pelampung melalui jet utam menuju jet
idle dan akhirnya ke ruang bakar melalui saluran idle yang terdapat di bawah katup
gas.
b. Sistem perpindahan
Fungsi sistem perpindahan adalah ketika katup gas terbuka sedikit, aliran
udara pada venturi masih lambat sehingga pengabutan pada nosel utama kurang.
Untuk mencegah campuran kurus diperbaiki dengan sistem perpindahan.
Konstruksi saluran bensin pada sistem idle pada karburator arus turun dibuat
melingkar naik dan dilengkapi jet udara pada ujung atas lihat gambar,
Dari penjelasan gambar tersebut, maka cairan akan terus mengalir walaupun isapan
sudah dilepas, hal ini disebabkan efek sifon, jika hal ini berlaku pada karburator
maka bisa terjadi banjir(campuran terlalu kaya)
udara
Gambar 2. 36 Saluran dengan Jet Udara
Dari penjelasan gambar cairan masih mengalir walaupun isapan sudah dilepas,
namun volumenya bisa diatur dengan jalan menambah lubang udar.
Pada konstruksi karburator lubang udara tersebut dinamakan jet udara, jadi jet
udara berfungsi untuk mengatur jumlah bensin yang terisap ke dalam silinder motor
juga berfungsi untuk pencampuran awal supaya lebih homogen.
Diameter jet udara mempengaruhi perbandingan campuran, jika dimeter diperbesar,
maka campuran akan menjadi lebih kurus dan sebaliknya
Cara kerja :
Saat kunci kontak on, maka katup selenoid terbuka
Kunci kontak off, maka katup selenoid tertutup
Pegas bimetal
.
Gambar 2. 41 Karburator dengan Sistem Pemutus Perlambatan
Cara kerja :
Jika katup gas tertutup ( sakelar vakum menerima vakum ) bersamaan dengan
putaran motor lebih dari 2500 rpm, berarti perlambatan, maka unit pengontrol
memutuskan selenoid , sehingga saluran idle tertutup.
d. Sistem idle up
Masalah : jika mobil dilengkapi AC, putaran idle turun bila AC dihidupkan
Perbaikan : untuk mencegah motor mati karena penggunaan AC, dengan
cara katup gas di buka sedikit dengan idle – up.
Cara kerja :
AC ON katup pengatur terbuka.
Membran terhisap oleh vakum pada saluran masuk, sehingga batang penghubung
membuka katup gas lebih besar.
2
3
4
5
Katup gas
6
Gambar 2.45 Sistem pengaya
1. Saluran vakum
2. Torak pengatur
3. Pegas penekan
4. Pegas pengembali
5. Katup pengaya
6. Jet utama
Cara Kerja : Katup gas terbuka sedikit
Gambar 2.47 Cara kerja sistem pengaya, katup gas terbuka penuh
• Katup gas terbuka penuh, vakum di bawah katup gas hilang ( tidak ada )
• Torak pengatur terdorong ke bawah oleh gaya pegas katup pengaya terbuka
terjadi penambahan bensin pada sistem utama
3. Penyetelan Pelampung
Keselamatan kerja:
Siapkan pemadam kebakaran
Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja
Langkah kerja:
Memeriksa kondisi jarum pelampung
Lepas tutup karburator Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika
keausan besar, jarum pelampung serta dudukannya harus diganti baru
Perkisa ketidak rapatan jarum pelampung.
pompa bekerja
Dorong ke atas
( jangan keras ! )
kocak
Gambar 2. 51 Pemeriksaan Pelampung (lihat tanda panah)
Mata bor
Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah
pelampung. Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak.
Jangan memegang/menahan pada badan pelampung !
Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah
pelampung. Gunakan 2 (dua) tang untuk membengkokkan.
Min. 1
mm
Pada karburator mobil-mobil Eropa, posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus
distel dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah jarum
pelampung. ( tidak ada lidah penyetel pada pelampung )
Peluru Pemberat
Gambar 2. 59 Jet Utama, Katup Pengaya serta Jet Idle & Perpindahan
Plat-plat penyetel
( Shim )
Keadaan
No. Bagian Kreteria pemeriksaan
Baik Jelek
1. Bodi karburator Kerataan peermukaan ( 0,2 mm )
2. Venturi-venturi Kelonggaaran
3. Torak pompa percepatan Kondisi sil
4. Silinderpompa Kondisi permukaan
percepatan
5. Katup isap pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
6. Katup buang pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
7. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
8. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
9. Katup pengaya Ketidak rapatan/macet
10. Katup termostik Ketidak rapaatan, temperatur buka (
500 C )
11. Jet idle ( perpindahan ) Tersumbat/kotor
12. Jet udara sistem idle Tersumbat/kotor
13. Saluran idle Tersumbat/kotor
14. Nosel tingkat I Tersumbat/kotor pada jet koreksi
udara
Kondisi paking
15. Nosel tingkaat II Tersumbat/kotor pada jet koreksi
udara
Kondisi paking
16. Paking bodi ( bawah ) Kondisi robek
Jika katup-katup gas tidak terbuka 900,, bengkokan tuas pembatas pada tingkat I dan II,
jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II
Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci pada
batang pengerak tingkat II
5. PEMERIKSAAN KARBURATOR
LANGKAH KERJA
Lepas rumah saringan udara dan kontrol pengikatan karburator dengan cara
menggoyangkan dengan tangan . Keraskan baut-baut pada tutup karburator, bagian
katup gas, flens dan pada manifold masuk.
Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh berat, dan pedal
harus kembali ke posisi idle dengan sendiri. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan
pegas-pegas pengembali.
Bila mobil dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang menggunakan batang-
batang, lumasi pada engsel-engselnya.
Periksa keausan pada poros-poros katup gas. Goyangkan dengan tangan pada ujung
poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup gas harus dioverhoul atau diganti.
Lebih jelasnya lihat pada halaman sebelumnya
Periksa pompa percepatan. Lihat ke nosel penyemprot di atas venturi pada ruang
pencampur tingkat 1. Buka katup gas sedikit, dalam waktu bersamaan bensin harus
mulai menyemprot.
Pada saat idle (pedal dilepas) harus ada sedikit kelonggaran pada kabel gas, supaya
katup gas dapat mencapai pembatas sekrup penyetel idle dengan aman.
Tarik tombol cuk penuh dan kontrol apakah katup cuk menutup dengan rapat (A).
Kembalikan tombol cuk dan kontrol apakah katup cuk membuka penuh (B).
Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, stel pada klem kabel
6. Penyetelan idle
KESELAMATAN KERJA
Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun
Persyaratan penyetela idle
Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan
saringan udara.
Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas.
Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.
LANGKAH KERJA :
Pasang takhometer, hidupkan motor
Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel
Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
Halaman: 49 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03
rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas.
Perhatikan :
Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start
dingin yang terletak pada mekanisme cuk.
campuran
Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas.
Langkah penyetelan :
Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1
pada diagram).
Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai
turun. (Titik 2 pada diagram).
Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan ½ putaran.
Setiap ½ putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat
terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel ½ putaran
untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.
Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup
gas dan penyetelan campuran perlu diulangi
Petunjuk
Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas.
Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur
karburator di atas 500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara
tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu,
penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu panas.
Sistem yang tidak menggunakan oksigen sensor maka penyetelan level CO perlu
dilakukan agar sesuai nilai standar untuk memenuhi peraturan danmengunakan mesin
dalam kondisi yang bagus.
Cara Penyetelan CO
Dalam sistem tersebut terdapat komponen yang terbuat dari tahanan geser yang dapat
di atur untuk penyetelan kandungan CO dari kodisi yang diinginkan. Sebagai contoh
punya kendaran toyota avanza dengan memutar searah jarum jam akan membuat CO
naik begitu sebaliknya berlawanan jarum jam membuat CO turun.
Pengertian EFI
EFI singkatan dari Electronic Fuel Injection, maksudnya adalah sebuah sistem
penyemprotan (injeksi) bahan bakar yang dalam kerjanya dikendalikan secara elektronik
(oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai
dengan kebutuhan motor.
Dibandingkan dengan sistem karburator, beberapa kelebihan dari sistem EFI antara lain
:
Perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat dapat diperoleh pada semua
tingkat putaran mesin sehingga daya optimal dan gas buang ramah lingkungan
(dikontrol secara elektronik)
Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar lebih baik (desain intake manifold)
Respon yang baik sesuai dengan perubahan katup gas (injektor dekat silinder)
Sistem koreksi campuran (saat start dingin lebih mudah dan penghentian bahan
bakar saat deselerasi) dan lain-lain.
Nama EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang
berbeda, tetapi secara garis besar prinsip kerja dan tujuannya sama, hanya beda
konstruksi / letak pada mesin.
Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakarnya sistem injeksi bensin dibagi dua,
yakni:
1) Injeksi langsung dan
2) Injeksi tak langsung
Bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Untuk mendapatkan pemakaian bahan bakar yang ekonomis, penyemprotan dilakukan
pada akhir langkah kompresi, sedang untuk mendapatkan tenaga yang optimal
penyemprotan dilakukan pada langkah hisap.
Bahan bakar diinjeksikan ke dalam intake manifold di dekat katup masuk oleh sebuah
injektor. Percampuran antara udara dan bahan bakar terjadi di luar silinder.
Injeksi Bensin
Keterangan :
K = Berasal dari kata “Kontinuierlich” (Germany) artinya kontinyu
L = Berasal dari kata “Luft” artinya “udara”.
Ada juga yang mengartikan “limitiren” yang artinya dibatasi.
D = Berasal dari kata ”Druck” artinya tekanan
EMS = Engine Managament Systems ( ECU mengendalikan kerja dari sistem injeksi ,
sistem pengapian, sistem pengaturan putaran idle dll)
Keuntungan:
Posisi tangki menyesuaikan kondisi kendaraan
Rangkaian listrik pompa bensin direncanakan agar pada waktu kunci kontak “ON”
pompa bekerja beberapa detik, selama start dan selama mesin hidup pompa akan
bekerja terus menerus. Bila mobil terjadi kecelakaan, dan mesin mati , maka meskipun
kunci kontak “ON” pompa harus tidakbekerja.
Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8 -10 A dan tegangan
12 Volt ,oleh karena itu pada mesin - mesin injeksi bensin alternator dibuat lebih
besar.
a). Bagian bagian pompa bensin listrik
Fungsi :
Mengatur tekanan bahan bakar di sistem aliran
Menyesuaikan tekanan injeksi dengan tekanan saluran masuk
Pada sistem aliran bahan bakar tanpa saluran pengembali tekanan bahan bakar dibuat
tetap (tidak dipengaruhi tekanan intake manifold). Kompensasi dari variasi tekanan
pada intake manifold dilakukan oleh ECU dengan menambah atau mengurangi durasi
injeksi.
6). Injektor
Sistem EFI berdasarkan cara menyensor udara masuk dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu : tipe L-EFI dan D-EFI.
Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar 9. Sensor katup gas
2. Pompa bensin 10. Sensor aliran udara (Air
3. Filter bensin flow sensor)
4. ECU 11. Sensor gas bunag
5. Injektor 12. Saklar waktu start dingin
6. Regulator tekanan bensin 13. Sensor temperatur mesin
7. Intake manifold 14. Distributor pengapian
8. Injektor start dingin 15. Katup penambah udara
oleh sensor tekanan tersebut terletak setelah katup gas, yang merupakan ciri dari sistem
D-EFI
Nama bagian:
1. Injektor 4. Sensor katup gas (TPS)
2. ECU (Electronic Control 5. Sensor temperatur mesin
Unit) 6. Sensor Gas Buang
3. Saluran sensor tekanan
udara (MAP)
e. Sensor
Dalam sistem kontrol otomotif “Sensor” memegang peranan yang penting, yang mana
tugasnya memberikan informasi ke Kontrol Unit sebagai masukan yang selanjutnya
diproses menjadi suatu kondisi yang harus dilakukan oleh Aktor (Aktuator). Apapun
yang diinformasikan oleh sensor sangat menentukan bagi proses control baik secara
open loop maupun closed loop.
1). Sensor Temperatur
Pada umumnya keluaran/ sinyal dari sesor udara masuk berupa tegangan, kecuali
karman vortex dengan sinyal berupa frekuensi.
Untuk contoh sensor udara masuk jenis mass air flow menggunakan jenis kawat
panas
Keterangan :
1. Bypass Udara masuk
2. IAT Sensor (Thermister)
3. Massa Udara
4. Kawat panas (Platinum)
5. Pengolah sinyal
Keterangan :
1. Lapisan proteksi keramic
2. ZrO2 (Zirconium Dioxide)
3. Electroda
4. Saluran Buang
Fungsi sensor gas buang untuk membaca kualitas gas buang yang selanjutnya
digunakan untuk mengkoreksi penginjeksian bensin. Sistem yang menggunakan logika
ini disebut dengan Sistem Closed-loopA/F Rasio.
f. Aktuator
Aktuator merupakan salah satu bagian utama dari sistem kontrol yang fungsinya
melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ECU sebagai komputer yang ada di
kendaraan.
2). Injektor
Injektor merupakan aktuator yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar kedalam
saluran masuk mesin.Injektor bekerja berdasarkan elektro-magnetis yang diatur oleh
ECU. Bahan bakar disemprotkan dengan sangat halus. Terkadang tiap injektor
dirangkai dengan tahanan luar.
Nama bagian :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas
Aktuator ISC terdiri dari beberapa macam, diantaranya : model katup selenoid, model
motor rotari, model motor setep, model pembukaan katup dll. Pada prinsipnya kerja dari
isc sama yaitu mengatur jumlah udara ke intake guna pengaturan putaran mesin. Oleh
karena itu disini ditunjukkan salah satu jenis isc aktuator.
Fungsi dari MIL adalah untuk memberi informasi kepada pengemudi keadaan sistem,
apakah sistem OK atau terdapat masalah. Saat engine menyala lampu ini harus posisi
padam, bila lampu nyala menandakan ada masalah dalam sistem engine.
DAFTAR PUSTAKA
BukuReferensi
A. ---------------,Materi Pelatihan Sistem bahan bakar Bensin: Lesson Plan & Jobsheet
, VEDC/PPPGT 1999, Malang
B. Mohammad Husni, S.Pd., MT, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
2016, Engine managemen system, modul pelatihan guru Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan
Elektronika, Malang.
C. Toyota Astra Motor,2004. Toyota Avanza Supplement Pedoman Reparasi Mesin
dan Chasis & Bodi, Jakarta
Referensi Lainnya
a. Toyota Astra Motor, 1980, Pedoman reparasi mesin Kijang, Jakarta
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
DAFTAR PENYUSUN
1. Instruktur …
1. Hariyanto 2. Asesor …
3. Anggota …