Anda di halaman 1dari 79

Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

BUKU INFORMASI

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 1 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 3
A. TUJUAN UMUM ........................................................................ 3
B. TUJUAN KHUSUS ...................................................................... 3

BAB II Memelihara/servis komponen/sistem bahan bakar ............................ 4


A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam memelihara/servis
komponen/sistem bahan bakar ................................................... 4
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam memelihara/servis
komponen/sistem bahan bakar .................................................... 75
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam memelihara/servis
komponen/sistem bahan bakar.......... .......................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76


A. Buku Referensi ........................................................................... 76
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 76

DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 77


A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 77
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 77

DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 78

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 2 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu Memelihara / Servis
Sistem Bahan Bakar Bensin

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memelihara /
Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada
akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mampu Memeriksa karburator
2. Mampu Memeriksa sistem pelampung
3. Mampu mengoverhoul karburator
4. Memilih alat dan perlengkapan yang sesuai
5. Mampu mengidentifikasikan informasi teknik
6. Mampu menggunakan teknik penanganan secara manual
7. Mampu melengkapi data servis
8. Mampu menggunakan persyaratan keselamatan diri

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 3 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

BAB II
MEMELIHARA/SERVIS KOMPONEN/SISTEM BAHAN BAKAR

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Memelihara/servis komponen/sistem


bahan bakar
1. Fungsi, komponen dan kegunaan sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan
mengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dari penjelasan
singkat ini maka sistem bahan bakar merupakan bagian penting, sebagai
kelengkapan dari suatu motor. Pada motor bensin, bahan bakar ditampung oleh
tangki, disaring oleh saringan, diisap dan ditekan oleh pompa, dicampur dengan
udara untuk diteruskan kedalam silinder melalui intake manifold.

Sehingga komponen- komponen dalam sistem bahan bakar pada motor bensin
adalah tangki, saringan, pompa, karburator atau kelengkapan sistem injeksi

Sistem pengaliran bahan bakar bensin merupakan materi yang terdiri dari:
a) pengantar, yang membahas tentang fungsi bagian bagian utama pada sistem
pengaliran, kegunaan sistem bahan bakar bensin, persyaratan sistem
pembentukan campuran, macam-macam prinsip pembentukan campuran
serta
b) kelengkapan sistem pengaliran bahan bakar bensin pada karburator yang
membahas tentang tangki, ventilasi udara dalam tangki, saringan bahan
bakar, pompa bensin, sistem pelampung, saluran pengembali ke tangki,
separator dalam tangki, arah aliran saluran bahan bakar dalam saringan
bahan bakar serta prinsip konstruksi pompa bensin mekanis dan elektris.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 4 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

a. Pengantar

Gambar 2. 1 Sistem Pengaliran Bahan Bakar Bensin

Keterangan gambar:
1) Pompa untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator.
2) Saringan bensin untuk menyaring kotoran agar yaang masuk ke karburator bersih
3) Katup pembatas tekanan untuk mencegah timbulnya tekanan yang berlebihan
akibat kerja pompa dan tercukupinya jumlah bensin di karburator.

Gambar 2. 2 Aliran Bahan Bakar Bensin

Kegunaan sistem bahan bakar bensin :


o Mengalirkan bensin dari tangki ke motor, agar motor dapat hidup dan
mengasilkan tenaga.
o Membentuk campuran bahan bakar/udara serta mengatur jumlah campuran
yang dihisap motor, agar campuran bensin + udara sesuai kebutuhan (
misalkan : untuk idle, beban rendah, beban penuh, dsb ).

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 5 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Persyaratan sistem pembentukan campuran :


o Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor
o Campuran bensin/udara harus sehomogen mungkin
o Jumlah campuran yang dihisap motor harus dapat diatur

b. Kelengkapan Sistem Pengaliran Bahan Bakar Bensin pada Karburator

Gambar 2. 3 Sistem Pengaliran Bahan Bakar Bensin pada Karburator

1. Tangki, sebagai tempat menampung bensin


2. Ventilasi tangki, agar tekanan dalam tangki tetap sama dengan tekanan
udara luar ( atmosfir )
3. Saringan bensin, memisahkan kotoran agar bensin bersih
4. Pompa bensin, memindahkan bensin dari tangki ke karburator
5. Sistem pelampung, mengatur pemasukan bensin pada karburator
6. Saluran pengembali, untuk mencegah timbulnya gelembung uap bensin
(sistem ini tidak dipasang pada setiap mobil)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 6 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

1) Tangki bahan bakar

Separator

Gambar 2. 4 Tangki Bahan Bakar

Pada konstruksi tangki bahan bakar terdapat separator yang berfungsi untuk
mencegah goncangan bensin waktu mobil berjalan supaya tidak terjadi hisapan
udara pada pompa bensin.

Jika volume bensin di dalam tangki sedikit, maka volume udara dalam tangki
banyak.Kandungan air dalam udara yang terdapat pada tangki bensin akan
mengembun waktu temperatur dingin, akibatnya dalam tangki terdapat air.

2) Ventilasi tangki
a) Ventilasi pada tutup
Macam ventilasi ini banyak dipakai pada sepeda motor.Waktu mengganti tutup
tangki baru, periksalah apakah terdapat ventilasi pada tutup tangki

Ventilasi

Gambar 2. 5 Ventilasi pada Tutup Tangki

b) Ventilasi pada tangki


Konstruksi untuk ventilasi ini sering digunakan pada mobil

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 7 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Jika ujung saluran ventilasi tidak dipasang pada tempat yang bersih, kotoran dapat
masuk pada tangki

Ventilasi Selang Kerangka


kendaraan

Gambar 2. 6 Ventilasi pada Tangki

c) Ventilasi dengan katup


Jenis ventilasi ini lebih aman terhadap kebocoran saat mobil posisi miring sekali /
terbalik, Penguapan bensin berkurang, pemakaian bensin irit Slang pada katup
tekan kadang-kadang dihubungkan ke karburator

Katup tekan
ventilasi
Katup hisap

Gambar 2. 7 Ventilasi dengan Katup

3) Saringan bensin

Gambar 2.8 saringan bensin

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 8 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa bahan bakar yang
berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin.
Dalam saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan
aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator.
Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil
disaring oleh elemen.

Pengaliran bensin dalam saringan selalu menuju dari luar elemen ke bagian dalam
Perhatikan waktu memasang dan mengganti baru saringan bensin, lihat tanda arah
aliran pada rumah saringan bensin.

Rumah saringan bensin terbuat dari platik atau plat, sedangkan Bahan elemen
saringan terbuat dari Kasa kawat, kertas atau kasa plastik

4) Pompa bensin
a) Macam – macam konstruksi pompa bensin
(1) Pompa bensin mekanis
Pompa digerakkan oleh putaran
motor (contoh:eksenter poros kam
yang mendorong tuas penggerak).

(2) Pompa bensin listrik


Pompa digerakkan motor, dan
biasannya pompa bensin
diletakkan dekat atau di dalam
tangki bahan bakar

Gambar 2. 9 Pompa Bensin Mekanis (atas), Pompa Bensin Listrik (bawah)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 9 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan
bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa bahan
bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik
yaitu pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan
bakar tanpa saluran pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama.
Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedang
mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya ada di pompa bahan bakar.

b). Cara kerja pompa bensin


Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.10, Saat nok menekan rocker arm

Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas
difragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke
ruang diafragma melalui saluran masuk. Pada saat ini katup keluar tertutup.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 10 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2.11. pada saat penekanan

Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas karena pegas,
sehingga bahan bakar yang ada di ruang difragma terdorong ke luar melalui katup
keluar dan terus ke karburator.

Gambar 2.12. Saat idle

Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke
atas oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama
dengan tekanan bahan bakar.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 11 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga
diafragma diam dan pompa tidak bekerja.

2. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut
bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake
manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.
Pembahasan pada karburator dalam modul ini meliputi meliputi materi yang terdiri
dari :

Bagian Bagian Utama pada Karburator Bagian-bagian :


1. Saluran masuk bensin
2. Ruang pelampung
3. Pelampung
4. Ventilasi ruang pelampung
5. Pipa pengabut ( nosel )
Gambar 2. 13 Bagian Bagian Karburator 6. Venturi
7. Katup gas
Prinsip kerja :
Pada saat torak/piston sedang melakukan langkah hisap, maka terjadi aliran udara
yang cepat pada venturi sehingga di daerah venturi tekanannya kurang dari tekanan
udara luar (vakum) sehingga bensin yang ada di ruang pelampung akan terhisap dan
bercampur dengan udara masuk kedalam silinder mesin.
Kelebihan dan kekurangan karburator dibandingkan dengan sistem injeksi:
 Relatif sederhana.
 Harga relatif murah.
 Campuran yang dihasilkan tidak sebaik sistem injeksi.
 Jarang ada gangguan yang berat.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 12 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

a. Tugas dan jenis jenis karburator


1) Tugas karburator
Tugas Bagian Karburator
Mengatur jumlah campuran yang masuk  Katup gas ( throtle
pada motor valve )

Mencampur bensin dan udara sehingga  Ruang pencampur


terjadi pengabutan yang halus  Venturi
 Pipa pengabut / Nozle
Membentuk perbadingan campuran yang  Sistem idle
sesuai sehingga mengakibatkan daya motor  Sistem utama
tinggi dan pemakaian bahan bakar irit  Sistem pelampung
 Sistem percepatan
 Sistem pengaya
 Sistem cuk

2) Jenis karburator
Jenis karburator bisa ditinjau dari berbagai segi yaitu:
a) Arah aliran udara
b) Jenis venturi
c) Jumlah ruang pencampur
d) Urutan pembukaan katup gas

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 13 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

a) Jenis karburator ditinjau dari arah aliran udara


(1) Karburator arus turun
Digunakan pada kebanyakan
mobil.

(2) Karburator arus naik


Dipakai pada mobil – mobil tua

(3) Karburator arus mendatar


Digunakan pada kebanyakan
sepeda motor
Gambar 2. 14 Jenis karburator ditinjau arah aliran Udara

b) Jenis karburator ditinjau dari venturi


(1) Venturi tetap
(a) Satu venturi
(b) Satu venturi dengan venturi – venturi sekunder

Venturi – venturi
sekunder
Venturi

Venturi
primer

Gambar 2. 15 Macam Macam Venturi Tetap

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 14 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Kecepatan udara pada venturi tergantung besarnya aliran udara


Venturi – venturi sekunder dapat memperbaiki kualitas pengabutan( homogenitas
campuran )

(2) Venturi variabel


Celah torak sebagai ruang
venturi.Gerak turun naik torak
diatur secara automatis
agar kecepatan udara pada
Celah celah torak konstan

Gambar 2. 16 Venturi Variabel

c) Jenis karburator ditinjau dari jumlah ruang pencampur


(1) Satu ruang pencampur
(2) Dua ruang pencampur
(3) Empat ruang pencampur

Ruang pencampur
Ruang
pencampur

Gambar 2.17. Macam-macam ruang pencampur

Karburator satu ruang pencampur kebanyakan untuk motor- motor kecil atau yang
sederhana, karburator ini bisa juga disebut karburator single barel, jadi semua
kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran dan beban mesin dilayani oleh satu
barel.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 15 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Karburator dua ruang pencampur atau double barel biasa digunakan untuk
kebanyakan motor mobil.
Sedang karburator empat ruang pencampur biasanya digunakan untuk motor
bersilinder 6,8 dan 12

d) Jenis karburator ditinjau dari urutan pembukaan katup gas


a) Karburator ganda
Katup gas kanan dan kiri membuka
secara bersamaandalam waktu yang
sama ( sinkron )

b) Karburator bertingkat
Katup gas tingkat II mulai Membuka
pada saat katup gas tingkat I terbuka
penuh. Cara pembukaan katup gas
tingkat II ;
 Mekanis
 Pneumatis

c) Karburator ganda bertingkat


Tingkat I ; kedua katup gas kecil
membuka penuh
Tingkat II ; kedua katup gas besar
membuka menyusul.

Gambar 2. 18 Macam Macam karburator ditinjau pembukaan Katup Gas

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 16 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

b. Perbandingan Campuran
Pembakaran dapat terjadi bila terdapat bahan bakar, udara, dan api ( panas), tetapi
tiga syarat tersebut, tidak menjamin terjadinya pembakaran sempurna.
Perbandingan campuran udara / bensin yang dapat terbakar mempunyai batas batas
perbandingan campuran. Jika terlalu kaya atau terlalu miskin tidak dapat terbakar.
Pembakaran dapat terjadi dengan sempurna apabila udara & bensin dalam
perbandingan campuran yang sesuai, sehingga campuran mudah terbakar oleh nyala
api, akibatnya semua oksigen & bensin terbakar habis.

UDARA Bensin

Gambar 2. 19 Perbandingan Massa Udara & Bensin

Perbandingan campuran udara/bensin ideal adalah 14,7 Kg udara dengan 1 Kg


bensin atau 9000 liter udara dengan 1 liter bensin.
Pembakaran motor tidak pernah sempurna, maka pada gas hasil pembakaran selalu
terdapat sisa oksigen dan bahan bakar.
Pada praktek perbandingan campuran akan disesuaikan dengan keadaan motor,
yaitu :
Campuran sedikit kaya untuk menghasilkan daya motor tinggi pada beban penuh (
katup gas terbuka penuh).

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 17 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Campuran sedikit kurus untuk menghasilkan pemakaian bensin yang irit pada beban
rendah ( katup gas terbuka sedikit )

Y = daya maksimal
Y

Daerah terlalu kurus


Daerah terlalu kaya

Gambar 2. 20 Perbandingan Campuran, Daya & Pemakaian Bahan Bakar Bensin

Kesimpulan :
Perbandingan campuran ideal harus disesuaikan dengan keadaan motor.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 18 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

c. Sistem-sistem pada karburator


1) Prinsip kerja sistem utama
Bensin bisa tersemprot, Karena
pada udara yang mengalir dengan
cepat, maka tekanannya akan
turun(vakum).

Gambar 2. 21 Ilustrasi prinsip Kerja Sistem Utama

Dari ilustrasi gambar diatas, maka bensin dapat dihisap pada pipa pengabut sesuai
kecepatan udara yang mengalir ke motor.

Gambar 2. 22 saluran sistem utama

a) Venturi
Fungsi venturi
Untuk menaikkan kecepatan udara
waktu melewati venturi(diameter pipa
kecil) sehingga terjadi penurunan
tekanan pada venturi

Gambar 2. 23 Perbedaan Tekanan pada Daerah Venturi

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 19 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Dari gambaran diatas maka, pada karburator dilengkapi dengan venturi, ujung pipa
pengabut bensin(nozel) terletak pada Venturi bensin juga terhisap pada keadaan
katup gas tebuka sedikit.
Kabel gas

Venturi

Gambar 2. 2 Sistem Utama dengan Venturi

b) Penambahan udara pada pipa pengabut ( nosel )

Pipa pengabut sederhana, akibatnya Pipa pengabut dengan lubang


adalah pengabutan kasar(tetesan udara, akibatnya pengabutan halus
bensin)
Gambar 2. 25 Perbedaan pipa pengabut sederhana dengan tambahan lubang udara

Penambahan lubang udara pada pipa pengabut agar bensin dan udara bercampur
lebih homogen ( merata )

Kabel
gas

Lubang
udara
Gambar 2. 26 Sistem utama dengan penambahan udara

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 20 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

2). Sistem Pelampung


Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada
ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung terdapat pelampung (float)
dan jarum pelampung (needle valve). Sehingga sistem pelampung berfungsi untuk
mengatur batas permukaan bensin dalam ruang pelampung agar relatif tetap(
konstan ).
Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai, dengan tinggi permukaan bahan
bakar, sedang jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran
bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar.

Cara kerja sistem pelampung


Tinggi permukaan bensin berkurang Tinggi permukaan bensin sesuai

Katup

jarum
Pelampung

Gambar 2. 27 Permukaan Bensin pada Ruang Pelampung

Apabila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung
akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar
yang berasal dari pompa bahan bakar mengalir masuk ke ruang pelampung, Selanjutnya
apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung ikut
naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran bahan
bakar terhenti.)

Demikian seterusnya sehingga permukaan bahan bakar diharapkan selalu konstan


walaupun putaran mesin berubah-ubah.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 21 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Konstruksi pelampung terdiri atas katup jarum, pegas dan pin. Kejutan mobil
mengakibatkan getaran pada pelampung sehingga terjadi pukulan katup jarum
pelampung terhadap dudukannya, maka bisa terjadi keausan besar. Oleh karena itu
pada katup jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah membukanya katup
jarum yang tiba-tiba pada saat kendaraan terguncang.

Adapun konstruksi katup jarum pelampung adalah sebagai berikut:

Potongan katup jarum

1. Rumah jarum
2. Katup jarum
3. Pegas
4. Peluru
5. Celah untuk aliran bensin
Gambar 2. 28 Katup Jarum Pelampung

3). Sistem Ventilasi Ruang Pelampung


Fungsi dari sistem ventilasi ruang pelampung adalah untuk menstabilkan tekanan
pada permukaan bensin di ruang pelampung agar tetap konstan
Sedang macam-macam ventilasi ruang pelampung dapat ditunjukkan pada gambar
dan keterangannya berikut ini:
a). Ventilasi ekstern

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 22 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2.29 Ventilasi ekstern

Saluran ventilasi mengarah ke udara luar, sehingga bisa timbul polusi udara. Kondisi
saringan udara mempengaruhi perbandingan campuran. Karburator tua umumnya
dilengkapi dengan ventilasi ini. Pada ventilasi ini bila temperatur motor masih panas
maka temperatur di sekitar karburator juga panas, sehingga uap bensin dalam ruang
pelampung akan mengalir menuju ventilasi yang langsung berhubungan udara luar,
akibatnya motor mudah dihidupkan tetapi timbul polusi. Dan jika saringan udara
sangat kotor, maka tekanan pada ruang pencampur akan turun karena hambatan
saringan udara. Tekanan pada ruang pelampung tetap atmosfir, sehingga terdapat
perbedaan tekanan antara ruang pencampur dan ruang pelampung menjadi besar
maka mengakibatkan campuran jadi kaya.

b.Ventilasi intern

Gambar 2.30 Ventilasi intern

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 23 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Saluran ventilasi mengarah ke saringan udara, sehingga tidak timbul polusi udara
Kondisi saringan udara tidak mempengaruhi perbandingan campuran. Karburator
modern umumnya dilengakapi dengan ventilasi ini. Bila temperatur motor masih
panas maka temperatur di sekitar karburator juga panas, sehingga uap bensin dalam
ruang pelampung mengalir pada ruang pencampur, sehingga bisa menyebabkan
campuran bahan bakar dan udar menjadi lebih kaya dan motor sukar dihidupkan,
tetapi tidak timbul polusi. Jika saringan udara sangat kotor, maka tekanan pada
ruang pencampur akan turun karena hambatan saringan udara.
Tekanan pada ruang pelampung juga turun, sehingga tidak ada perbedaan tekanan
maka tidak terjadi perubahan pada perbandingan campuran.

Gambar 2. 31 Ventilasi Ekstern Gambar 2. 32 Ventilasi Intern


Saat Saringan Udara Kotor Saat Saringan Udara Kotor

4). Sistem Idle dan Perpindahan


a). Sistem idle
Fungsi dari sistem idle dapat dijelaskan dari ilustrasi berikut:
katup gas hampir tertutup, aliran udara pada venturi lambat, sehingga pada nosel
utama tidak terjadi pengabutan. Perbaikan dengan sistem idle sehingga motor dapat
hidup.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 24 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2. 33 Sistem idle

Jadi sistem idle digunakan untuk mengalirkan campuran udara dan bahan bakar
ketika katup gas tidak diinjak, misal saat berhenti, saat mengerem dan sebagainya.
Pada saat itu bensin mengalir dari ruang pelampung melalui jet utam menuju jet
idle dan akhirnya ke ruang bakar melalui saluran idle yang terdapat di bawah katup
gas.

b. Sistem perpindahan
Fungsi sistem perpindahan adalah ketika katup gas terbuka sedikit, aliran
udara pada venturi masih lambat sehingga pengabutan pada nosel utama kurang.
Untuk mencegah campuran kurus diperbaiki dengan sistem perpindahan.

Gambar 2. 34 sistem perpindahan

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 25 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Konstruksi saluran bensin pada sistem idle pada karburator arus turun dibuat
melingkar naik dan dilengkapi jet udara pada ujung atas lihat gambar,

a) Saluran tanpa jet udara

Gambar 2. 35 Saluran tanpa Jet Udara

Dari penjelasan gambar tersebut, maka cairan akan terus mengalir walaupun isapan
sudah dilepas, hal ini disebabkan efek sifon, jika hal ini berlaku pada karburator
maka bisa terjadi banjir(campuran terlalu kaya)

b) Saluran dengan jet

udara
Gambar 2. 36 Saluran dengan Jet Udara

Dari penjelasan gambar cairan masih mengalir walaupun isapan sudah dilepas,
namun volumenya bisa diatur dengan jalan menambah lubang udar.
Pada konstruksi karburator lubang udara tersebut dinamakan jet udara, jadi jet
udara berfungsi untuk mengatur jumlah bensin yang terisap ke dalam silinder motor
juga berfungsi untuk pencampuran awal supaya lebih homogen.
Diameter jet udara mempengaruhi perbandingan campuran, jika dimeter diperbesar,
maka campuran akan menjadi lebih kurus dan sebaliknya

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 26 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

c). Bagaimana perbandingan campuran diatur pada saat idle ?

Jumlah aliran bensin / campuran


Yang mengalir pada saat idle dapat diatur
dengan merubah posisi sekrup penyetel ke
arah luar atau ke dalam.

Gambar 2. 37 pengaturan Campuran saat Idle

d). Bagaimana perbandingan campuran diatur pada saat perpindahan ?

Jumlah aliran bensin / campuran


Yang mengalir pada saat perpindahan
perpindahan dibatasi oleh diameter jet idle
dan jet udara

Gambar 2. 38 Perbandingan Campuran saat Perpindahan

5). Sistem sistem Tambahan pada Idle


a. Katup selenoid
Masalah : pada motor panas bila kunci kontak dimatikan ( off ), campuran dari
saluran idle masih terhisap sehingga bisa timbul pembakaran sendiri (over slag).
Perbaikan : dengan cara menutup saluran idle melalui kunci kontak.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 27 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2. 39 Katup solenoid pada Karburator

Cara kerja :
Saat kunci kontak on, maka katup selenoid terbuka
Kunci kontak off, maka katup selenoid tertutup

b). Katup termostatik


Masalah : jika karburator panas, bensin dalam ruang pelampung menguap,
akibatnya campuran bertambah kaya (pada ventilasi intern) , sehingga motor bisa
mati.
Perbaikan : memberi tambahan udara pada saluran masuk ( intake manifold )
sesuai temperatur pada karburator.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 28 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Karburator panas Karburator dingin

Pegas bimetal

Temperatur karburator diatas 600 C, pegas Temperatur karburator rendah,


bimetal mengembang, katup terbuka. pegas bimetal menguncup /
Udara dari saringan udara masuk menyusut , maka katup tertutup.
kesaluran masuk.
Gambar 2.40 katup termostatik

c). Sistem pemutus perlambatan


Masalah :
Jika mobil diperlambat dengan cara melepas gas, masih terjadi penghisapan bensin
melalui sistem idle , sehingga bisa terjadi pemborosan bensin.
Perbaikan :

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 29 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Memutuskan saluran idle pada saat terjadi perlambatan , sehingga pemakaian


bensin bisa menjadi lebih irit  10%

.
Gambar 2. 41 Karburator dengan Sistem Pemutus Perlambatan

Cara kerja :
Jika katup gas tertutup ( sakelar vakum menerima vakum ) bersamaan dengan
putaran motor lebih dari 2500 rpm, berarti perlambatan, maka unit pengontrol
memutuskan selenoid , sehingga saluran idle tertutup.

d. Sistem idle up
Masalah : jika mobil dilengkapi AC, putaran idle turun bila AC dihidupkan
Perbaikan : untuk mencegah motor mati karena penggunaan AC, dengan
cara katup gas di buka sedikit dengan idle – up.

Gambar 2. 42 karburator dengan Sistem Idle Up

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 30 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Cara kerja :
AC ON katup pengatur terbuka.
Membran terhisap oleh vakum pada saluran masuk, sehingga batang penghubung
membuka katup gas lebih besar.

6). Sistem utama dengan Koreksi Udara


Kegunaan : Mengurangi besar aliran bensin pada kecepatan udara tinggi sehingga
perbandingan campuran sesuai dan pemakaian bensin irit

Gambar 2.43 sistem koreksi udara


1. Pipa pencampur koreksi udara
2. Jet utama
3. Ruang pelampung
4. Nosel utama
5. Venturi
6. Katup gas

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 31 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Cara kerja sistem koreksi udara


Kecepatan udara tinggi ( sistem koreksi udara bekerja penuh )

Gambar 2.44 Cara kerja sistem koreksi udara

P1 = tekanan udara luar ( atmosfir )


P2 = tekanan pada venturi turun sangat besar sehingga perbedaan P 1 dan P2 besar
P1 mendorong permukaan bensin dalam tabung pencampur mencapai lubang
terakhir sehingga aliran bensin berkurang banyak campuran sesuai.

7). Sistem Pengaya “ Power Valve “


Kegunaan : menambah aliran bensin pada saluran utama saat katup gas terbuka
penuh sehingga campuran kaya dan tenaga motor baik.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 32 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

2
3

4
5
Katup gas

6
Gambar 2.45 Sistem pengaya

1. Saluran vakum
2. Torak pengatur
3. Pegas penekan
4. Pegas pengembali
5. Katup pengaya
6. Jet utama
Cara Kerja : Katup gas terbuka sedikit

Gambar 2.46 Cara kerja sistem pengaya, katup gas tertutup

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 33 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

• Katup gas hampir tertutup, vakum di bawah katup gas besar


• Torak pengatur terhisap ke atas Katup pengaya tertutup
• oleh pegasnya tidak terjadi penambahan bensin pada saluran utama

Cara Kerja : Katup gas terbuka penuh

Gambar 2.47 Cara kerja sistem pengaya, katup gas terbuka penuh

• Katup gas terbuka penuh, vakum di bawah katup gas hilang ( tidak ada )
• Torak pengatur terdorong ke bawah oleh gaya pegas katup pengaya terbuka
terjadi penambahan bensin pada sistem utama

8). Sistem Percepatan


Kegunaan : memberi tambahan bensin agar terjadi campuran kaya pada saat
percepatan

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 34 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Sistem percepatan dengan pompa torak

Gambar 2.48 Pompa percepatan

Bagian-bagian pompa percepatan


1. Torak pompa
2. Sil torak
3. Pegas torak
4. Katup isap
5. Katup buang
6. Nosel penyemprot

Bagian-bagian pengerak pompa


7. Tuas gas
8. Batang penghubung
9. Pegas penekan
10.Tuas pompa

Katup gas dibuka, maka :


 Pegas penekan mengangkat tuas pompa
 Torak pompa ditekan terjadi penyemprotan
Perhatikan :
 Tuas pompa bukan digerakkan oleh batang penghubung melainkan oleh pegas
penekan
 Lamanya penyemprotan ditentukan oleh gaya pegas penekan
 Jumlahnya penyemprotan ditentukan oleh diameter & langkah torak pompa

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 35 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

3. Penyetelan Pelampung

Keselamatan kerja:
Siapkan pemadam kebakaran
Hindarkan tumpahan bensin selama bekerja

Langkah kerja:
Memeriksa kondisi jarum pelampung
Lepas tutup karburator Keluarkan jarum pelampung dan periksa keausannya. Jika
keausan besar, jarum pelampung serta dudukannya harus diganti baru
Perkisa ketidak rapatan jarum pelampung.

Motor distart, sehingga

pompa bekerja

Dorong ke atas
( jangan keras ! )

Periksa, apabila ada


kebocoran

Gambar 2. 49 Pemeriksaan Kondisi Keausan Jarum Pelampung

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 36 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Jarum pelampung yang aus harus diganti

Gambar 2. 50 Kondisi Jarum Pelampung Aus

Memeriksa kondisi pelampung


Ada 2 macam pelampung :
1. Pelampung yang bagian dalamnya berongga ( misalnya : plat, plastik halus )
2. Pelampung yang tidak berongga
Untuk memeriksa, pertama dengan jalan mengocak-ocak atau bersihkan dahulu
pelampung, kemudian masukkan ke dalam air panas.Jika pada pelampung terdapat
gelembung-gelembung, berarti pelampung bocor.

Lihat, apabila retak

kocak
Gambar 2. 51 Pemeriksaan Pelampung (lihat tanda panah)

Penyetalan pelampung pada posisi paling tinggi


Pasang kembali kelengkapan sisstem pelampung, pasang tutup karburator pada ragum (
posisi tutup vertikal dan poros pelampung di atas ).
Ukur celah antara ujung badan pelampung dengan permukaan tutup karburator.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 37 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Ukuran yang diperbolehkan lihat buku data.

Mata bor

Gambar 2. 52 Penyetelan Pelampung pada Posisi Paling Tinggi

Bila ukurannya tidak benar, stel dengan membengkokkan bagian tengah lidah
pelampung. Gunakan 2 buah tang untuk mencegah pelampung retak.
Jangan memegang/menahan pada badan pelampung !

Gambar 2. 53 Lidah Pelampung

Tanda panah Penyetelan pelampung pada posisi paling rendah


Pasang tutup karburator pada ragum ( posisi tutup vertikal dan poros pelampung di
bawah ).
Ukur jarak paling jauh pelampung dengan permukaan tutup karburator. Ukuran yang
diperbolehkan lihat buku data.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 38 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Bila ukurannnya tidak benar, stel dengan membengkokkan kedua bagian tepi lidah
pelampung. Gunakan 2 (dua) tang untuk membengkokkan.

Gambar 2. 54 Penyetelan Pelampung pada Posisi Paling Rendah

Pasang kembali tutup karburator. Perhatikan kedudukan paking !

Hal- hal yang perlu diperhatikan


Ada juga rumah pelampung yang dilengkapi dengan kaca pengintai, untuk melihat tinggi
permukaan bensin dalam ruang pelampung

Gambar 2. 55 Rumah pelampung dengan kaca pengintai

Kontrol tekanan pemompaan.


Jika tekanan pemompaan salah, maka sekallipun penyetelan pelampung benar, akan
mempengaruhi tinggi permukaan bensin dalam ruang pelampung. Apabila tidak ada
data, pasang tutup karburator pada ragum dan stel pelampung sehingga posisinya
paling atas lurus dengan permukaan paking tutup karbuartor.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 39 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2. 56 Posisi Pelampung yang Lurus/Rata

Posisi paling bawah :


Langkah jarum pelampung minimal 1 mm
Pelampung tidak boleh tenggelam pada dasar ruang pelampung

Min. 1
mm

Gambar 2. 57 Langkah Jarum Pelampung Terhadap Pelampung

Pada karburator mobil-mobil Eropa, posisi pelampung paling atas kadang-kadang harus
distel dengan memakai bermacam-macam tebal ring paking pada rumah jarum
pelampung. ( tidak ada lidah penyetel pada pelampung )

4. Overhaul Karburator ( Contoh Kijang )


Langkah kerja:
Periksa saat mulai penyemprotan, Keausan katup gas dan bekerjanya tingkat ke dua.
Lepas satu persatu : tutup karburator, bodi karburator dan rumah katup gas.
Jagalah : jangan sampai paking-paking robek.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 40 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Keluarkan katup buang pompa percepatan.

Peluru Pemberat

Gambar 2.58 Peluru/Katup Buang & Pemberat Pompa Percepatan

Pekerjaan pada tutup karburator


Lepas pelampung, jarum pelampung dan torak pengatur sistem pengaya.
Bersihkan semua bagian dengan solar dan pistol udara.
Kontrol ketidak rataan permukaan yang berpaking (misalnya : dengan mistar geser).
Ketidak rataan maksimum 0,2 mm.
Periksa mekanisme katup cuk Pasang kembali torak pengaya, periksa apakah dapat
bergeser kembali atau tidak. Periksa dan stel kelengkapan pelampung.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 41 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Daftar Pengecekan Kelengkapan Tutup Karburator


Keadaan
No Bagian Kriteria pemeriksaan
Baik Jelek
1. Tutup karburator Kerataan permukaan ( 0,2 mm )
2. Poros katup cuk Kelonggaran/gerakan berat
3. Katup cuk Pembukaan/penutupan penuh
4. Pegas katup cuk  Tegangan pada katup cuk
 Kondisi, pemasangan
5. Torak pengaya dalam Kelonggaran/gerakan berat
silindernya
6. Jarum pelampung Keausan
7. Pelampung  Kerusakan/retak
 Posisi tertinggi ( 11 mm )
 Posisi tertinggi ( 51 mm )
8. Paking tutup Kondisi ( robek )

Pekerjaan pada karburator


Lepas torak dan katup hisap pompa percepatan, kemudian lepas jet utama tingkat I, II,
dan jet idle dan Lepas katup pengaya.

Jet idle &


perpindahan
Jet tingkat
Jet tingkat I
II
Katup pengaya

Gambar 2. 59 Jet Utama, Katup Pengaya serta Jet Idle & Perpindahan

Lepas nosel pada tingkat I dan II


Jika terpasang pada bodi, lepas juga katup termostatik
Bersihkan semua bagian-bagian yang dilepas, semua saluran-saluran dengan solar dan
pistol udara. Perhatikan jet-jet udara sistem idle dan jet-jet koreksi udara pada nosel-
nosel.
Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum
: 0,2 mm
Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
Halaman: 42 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Periksa, apakah venturi-venturi longgar. Untuk merapatkan, pukul pada tempat-tempat


yang disediakan
Periksa kelengkapan pompa percepatan
Periksa fungsi dan ketidak rapatan katup pengaya dengan meniup/menghisap. Gunakan
slang yang sesuai dengan besar diameter luar jet pengaya
Periksa bekerjanya katup termostatik dengan jalan memanaskan pegas bimetal dalam air
panas.
Katup termostatik harus membuka pada temperatur  500

Plat-plat penyetel
( Shim )

Gambar 2.60. Katup termostatik

Pasang kembali bagian-bagian pada bodi.


Perhatikan letak jet-jet utama pada tingkat I dan II

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 43 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Daftar Pengecekan Kelengkapan Bodi Karburator

Keadaan
No. Bagian Kreteria pemeriksaan
Baik Jelek
1. Bodi karburator Kerataan peermukaan ( 0,2 mm )
2. Venturi-venturi Kelonggaaran
3. Torak pompa percepatan Kondisi sil
4. Silinderpompa Kondisi permukaan
percepatan
5. Katup isap pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
6. Katup buang pompa Ketidak rapatan, karatan
Percepatan
7. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
8. Saluran tekan pompa Tersumbat/kotor
Percepatan
9. Katup pengaya Ketidak rapatan/macet
10. Katup termostik Ketidak rapaatan, temperatur buka (
 500 C )
11. Jet idle ( perpindahan ) Tersumbat/kotor
12. Jet udara sistem idle Tersumbat/kotor
13. Saluran idle Tersumbat/kotor
14. Nosel tingkat I Tersumbat/kotor pada jet koreksi
udara
Kondisi paking
15. Nosel tingkaat II Tersumbat/kotor pada jet koreksi
udara
Kondisi paking
16. Paking bodi ( bawah ) Kondisi robek

Pekerjaan pada rumah katup gas


Lepas sekrup penyetel campuran idle
Periksa keausan pada ujung sekrup
Bersihkan semua bagian-bagian dengan solar dan pistol udara
Periksa ketidak rataan permukaan-permukaan yang berpaking ketidak rataan maksimum
: 0,2 mm
Periksa kelonggaran poros-poros katup gas.
Jika kelonggaran besar, rumah katup gas harus diganti atau dioverhaul

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 44 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2. 61 Pemeriksaan Poros Katup Gas

Periksa pembukaan katup gas tingkat I dan II


Jika mekanisme gas diinjak penuh, Kedua katup gas harus terbuka sebesar 90 0

Gambar 2. 61 Katup Gas Tingkat 1 & 2 Terbuka Penuh

Jika katup-katup gas tidak terbuka 900,, bengkokan tuas pembatas pada tingkat I dan II,
jika perlu bengkokkan batang penghubung pada tingkat II
Kontrol pegas-pegas katup gas, keausan dan kedudukan pengunci-pengunci pada
batang pengerak tingkat II

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 45 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Daftar Pengecekan Kelengkapaan Rumah Katup Gas


Keadaan
No. Bagian Kriteria pemeriksaan
Baik Jelek
1. Sekrup penyetel idle Keausan
2. Permukaan flens Kerataan permukaan (
maksimum 0,2 mm)
3. Poros katup gas tingkat I dan II Kelonggaran
4. Katup gas tingkat I dan II Pembukaan katup gas
5. Pegas-pegaas katup gas Kondisi,pemasangan
6. Batang penggerak Kedudukan pengunci-
pengunci

Petunjuk pemasangan ( karburator kijang / corolla )


Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan sekrup berlubang pada flens.
Lubang ini adalah lubang saluran vakum pada sistem pengaya. Jika tertukar, sistem
pengaya akan terus hidup sehingga pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Periksa keadaan paking-paking. Paking yang robek harus diganti .
Jika paking pada tutup karburator rusak, pada karburator terjadi ventilasi ekstern pada
ruang pelampung,  P antara ruang pelampung dan ruang pencampur naik, maka
pemakaian bensin menjadi boros ( 10 - 15% lebih ).

Pemeriksaan dan penyetelan akhir


Kontrol pemasangan pengunci-pengunci tuas penggerak
Kontrol apakah mekanisme katup-katup gas, katup cuk dan pompa percepatan berfungsi
dengan baik
Periksa langkah torak pompa percepatan ( 3-3,5 mm ). Jika salah,stel dengan
membengkokkan batang pendorong tuas pompa
Periksa saat mulai penyemprotan
Kontrol penyetelan dasar sekrup penyetel campuran idle ( 2,5 – 3 putaran ke arah luar )

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 46 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

5. PEMERIKSAAN KARBURATOR
LANGKAH KERJA
 Lepas rumah saringan udara dan kontrol pengikatan karburator dengan cara
menggoyangkan dengan tangan . Keraskan baut-baut pada tutup karburator, bagian
katup gas, flens dan pada manifold masuk.
 Periksa fungsi mekanisme pedal gas. Gerakan pedal tidak boleh berat, dan pedal
harus kembali ke posisi idle dengan sendiri. Kontrol kondisi ujung-ujung kabel dan
pegas-pegas pengembali.
 Bila mobil dilengkapi mekanisme penggerak katup gas yang menggunakan batang-
batang, lumasi pada engsel-engselnya.
 Periksa keausan pada poros-poros katup gas. Goyangkan dengan tangan pada ujung
poros. Jika kebebasan radial besar, unit katup gas harus dioverhoul atau diganti.
Lebih jelasnya lihat pada halaman sebelumnya
 Periksa pompa percepatan. Lihat ke nosel penyemprot di atas venturi pada ruang
pencampur tingkat 1. Buka katup gas sedikit, dalam waktu bersamaan bensin harus
mulai menyemprot.

Gambar 2.62 Memeriksa nosel percepatan

Jika penyemprotan bensin terlambat, sistem percepatan harus diperbaiki

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 47 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Pemeriksaan & penyetelan sistem cuk


 Pada saat pedal gas ditekan penuh, katup gas tingkat 1 harus terbuka penuh sampai
pembatasnya.

Gambar 2.63. Memeriksa mekanisme katup gas

 Pada saat idle (pedal dilepas) harus ada sedikit kelonggaran pada kabel gas, supaya
katup gas dapat mencapai pembatas sekrup penyetel idle dengan aman.

Gambar 2.64 Memeriksa mekanisme katup gas

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 48 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

 Tarik tombol cuk penuh dan kontrol apakah katup cuk menutup dengan rapat (A).

Gambar 2.65 Memeriksa mekanisme cuk

 Kembalikan tombol cuk dan kontrol apakah katup cuk membuka penuh (B).
 Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, stel pada klem kabel

 Tarik tombol cuk setengah langkah,


hidupkan motor dan kontrol
penambahan putarannya yang disebut
putaran start dingin. Bila putaran
motor tidak antara 1000-1500 rpm, stel
pada sekrup penyetel yang terletak
pada mekanisme katup gas.

Gambar 2.66 Menyetel putaran start dingin

6. Penyetelan idle
KESELAMATAN KERJA
Dilarang menghidupkan motor di dalam ruang tertutup, karena gas buangnya beracun
Persyaratan penyetela idle
Sebelum menyetel idle, kontrol saat pengapian, celah katup, sistem ventilasi karter dan
saringan udara.
Sewaktu penyetelan, motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu panas.
Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.

LANGKAH KERJA :
 Pasang takhometer, hidupkan motor
 Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750-850rpm). Jika salah, stel
Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin
Halaman: 49 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

rpm pada sekrup penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup gas.

Perhatikan :
 Sekrup penyetel katup gas jangan tertukar dengan sekrup penyetel putaran start
dingin yang terletak pada mekanisme cuk.

campuran

Gambar 2.67 Tempat penyetelan idle pada karburator

 Stel campuran idle dengan sekrup penyetel yang terletak pada rumah katup gas.

Cara menyetel campuran idle tanpa pengetes gas buang


Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idle. Berdasarkan pengaruh tersebut
kita bisa menyetel campuran yang sesuai

Langkah penyetelan :
 Sekrup penyetel diputar ke arah luar, sampai putaran motor mulai turun. (Titik 1
pada diagram).
 Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam, sampai putaran motor mulai
turun. (Titik 2 pada diagram).
 Untuk ini, putar sekrup penyetel tahap demi tahap dengan ½ putaran.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 50 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

 Setiap ½ putaran, tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada saat
terdengar / terasa* putaran mulai turun, kendorkan sekrup penyetel  ½ putaran
untuk mendapat penyetelan campuran yang benar.
 Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran tidak sesuai, penyetelan katup
gas dan penyetelan campuran perlu diulangi

Gambar 2.68 Pengaruh penyetelan campuran


* Jangan melihat pada takhometer. Dengan perasaan, hasil lebih akurat.

Petunjuk
Jangan menyetel idle pada saat motor sangat panas.
Karburator sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur
karburator di atas  500 C. Pada saat terbuka, katup tersebut mengalirkan udara
tambahan ke saluran masuk, sehingga campuran menjadi lebih kurus. Oleh karena itu,
penyetelan idle tidak boleh dilakukan, jika motor terlalu panas.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 51 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Katup termostatik (Kijang) pada saat terbuka :

Gambar 2.69 katup termostatik


Penyetelan campuran idle yang terlalu kaya mengakibatkan pemakaian bahan bakar
menjadi boros.
Penyetelan campuran idle yang terlalu kurus mengakibatkan motor hidup tersendat-
sendat pada idle dan pada beban rendah. (Beban rendah : katup gas hanya terbuka
sedikit).
Bila campuran idle distel dengan baik, pada saat motor dingin perlu menggunakan cuk
selama  1 menit. Jika penggunaan cuk tidak perlu, berarti bahwa campuran idle terlalu
kaya.

Menyetel CO/HC pada motor injeksi bensin


Untuk sistem dengan oksigen sensor tidak perlu dilakukan penyetelan level CO. Ini
karena sistem kontrol mesin menambah atau mengurangi volume injeksi bahan bakar
yang keluar dari injektor untuk menyetel rasio udara-bahan bakar agar lebih mendekati
rasio teoritis, dengan menggunakan sinyal oxygen sensor.
Jika CO dan HC terdeteksi tidak sesuai dengan standard yang ada kemungkinan
penyebabnya adalah :
1) Katalisator urang pemanasan,
2) Campuran udara-bahan bakar yang kaya,
3) Kesalahan pada pengapian

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 52 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Sistem yang tidak menggunakan oksigen sensor maka penyetelan level CO perlu
dilakukan agar sesuai nilai standar untuk memenuhi peraturan danmengunakan mesin
dalam kondisi yang bagus.
Cara Penyetelan CO

Gambar 2.70. Cara menyetel CO

Dalam sistem tersebut terdapat komponen yang terbuat dari tahanan geser yang dapat
di atur untuk penyetelan kandungan CO dari kodisi yang diinginkan. Sebagai contoh
punya kendaran toyota avanza dengan memutar searah jarum jam akan membuat CO
naik begitu sebaliknya berlawanan jarum jam membuat CO turun.

7. Sistem injeksi elektronik (Electronic Fuel Injection)


Pada sistem injeksi bahan bakar, masuknya bahan bakar ke dalam ruang bakar
karena adanya tekanan (injeksi), sedang pada sistem bahan bakar mekanik
(konvensional), masuknya bahan bakar karena adanya hisapan (kevakuman).
Masuknya bahan bakar ke ruang bakar pada sistem injeksi bahan bakar dapat diatur
secara mekanik (model lama) dan secara elektronik atau biasa disebut dengan EFI
yaitu kependekan dari Electronic Fuel Injection (injeksi bahan bakar yang diatur
secara elektronik).

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 53 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

a. Sejarah perkembangan sistem injeksi motor bensin.


Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi diesel putaran tinggi (1922-
1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk memakai pompa injeksi
tersebut pada motor bensin.
Prinsip dasar sistem injeksi yang dipakai pada mobil-mobil saat ini mulai selesai
sekitar tahun 1960, dan tahun 1967 industri mobil VW mulai memakai sistem injeksi
D (D-Jetronik), sistem ini pertama kali memakai ECU (Electronic Control Unit) .
Dari tahun 1973 sampai saat ini sistem injeksi K (K-Jetronik) & L-Jetronik serta
Mono-Jetronik sudah dipakai pada mobil secara meluas.

Pengertian EFI
EFI singkatan dari Electronic Fuel Injection, maksudnya adalah sebuah sistem
penyemprotan (injeksi) bahan bakar yang dalam kerjanya dikendalikan secara elektronik
(oleh ECU) agar didapatkan nilai perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai
dengan kebutuhan motor.
Dibandingkan dengan sistem karburator, beberapa kelebihan dari sistem EFI antara lain
:
 Perbandingan udara dan bahan bakar yang tepat dapat diperoleh pada semua
tingkat putaran mesin sehingga daya optimal dan gas buang ramah lingkungan
(dikontrol secara elektronik)
 Efisiensi pemasukan campuran bahan bakar lebih baik (desain intake manifold)
 Respon yang baik sesuai dengan perubahan katup gas (injektor dekat silinder)
 Sistem koreksi campuran (saat start dingin lebih mudah dan penghentian bahan
bakar saat deselerasi) dan lain-lain.

Nama EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang
berbeda, tetapi secara garis besar prinsip kerja dan tujuannya sama, hanya beda
konstruksi / letak pada mesin.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 54 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Ditinjau dari tempat penyemprotan bahan bakarnya sistem injeksi bensin dibagi dua,
yakni:
1) Injeksi langsung dan
2) Injeksi tak langsung

1). Injeksi langsung (GDI : Gasoline Direct Injection)

Gambar 2. 71 Motor Injeksi Langsung

Bahan bakar diinjeksikan langsung ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Untuk mendapatkan pemakaian bahan bakar yang ekonomis, penyemprotan dilakukan
pada akhir langkah kompresi, sedang untuk mendapatkan tenaga yang optimal
penyemprotan dilakukan pada langkah hisap.

2). Injeksi Tak Langsung

Gambar 2. 72 Motor Injeksi Tak Langsung

Bahan bakar diinjeksikan ke dalam intake manifold di dekat katup masuk oleh sebuah
injektor. Percampuran antara udara dan bahan bakar terjadi di luar silinder.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 55 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

1) Sistem injeksi tak langsung


Ditinjau dari pelayanan/jumlah injektornya, sistem injeksi tak langsung dibagi dalam
dua kelompok yaitu :
a) Single Point Injection(SPI)
Satu injektor untuk semua silinder.

Gambar 2. 73 Single Point Injection(SPI)

b) Multi Point Injection (MPI)


Satu injektor untuk satu silinder

Gambar 2. 74 Multi Point Injection(MPI)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 56 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Di tinjau dari sistem kontrolnya,sistem injeksi tak langsung dikelompokkan sbb :

Injeksi Bensin

Mekanis Mekanis Elektronis Elektronis

(Injeksi KE) Injeksi EFI


(Injeksi K) Injeksi K yang (L – Jetronik)
Injektor membuka memakai unit Injektor membuka se
terus menerus pada pengontrol cara elektro
tekanan tertentu elektronika magnetis yang diatur
oleh ECU

( L – Jetronik ) ( D – Jetronik ) (Motronik /


Penginjeksian Penginjeksian EMS)
berdasarkan aliran berdasarkan tekanan Penggabungan
udara pada intake udara pada intake beberapa
manifold manifold kontrol engine

Keterangan :
K = Berasal dari kata “Kontinuierlich” (Germany) artinya kontinyu
L = Berasal dari kata “Luft” artinya “udara”.
Ada juga yang mengartikan “limitiren” yang artinya dibatasi.
D = Berasal dari kata ”Druck” artinya tekanan
EMS = Engine Managament Systems ( ECU mengendalikan kerja dari sistem injeksi ,
sistem pengapian, sistem pengaturan putaran idle dll)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 57 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

b. Komponen komponen sistem bahan bakar


1). Tangki bensin
Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, karena pompa
bensin listrik sistem injeksi tidak mempunyai daya hisap, maka kontruksi tangki
harus sesuai.

Macam-macam model tangki bensin.


a) Model tangki dengan pompa bensin di luar

Posisi pompa bensin harus lebih


rendah dari pada tinggi permukaan
bensin, supaya bensin mudah
mengalir ke pompa.

Gambar 2.75 Model Tangki dengan Pompa Bensin diluar

b) Model tangki dengan pompa bensin didalam

Apa fungsi tangki kecil ?


Tangki kecil berfungsi
menghindari terjadinya
kehilangan bahan bakar saat
belok (bahan bakar mengalami
gaya ke samping)

Gambar 2.76 Model Tangki dengan Pompa Bensin didalam

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 58 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

b) Model tangki dengan dua ruangan

Gambar 2.77 Model Tangki dengan Dua Ruang


Pada model ini diperlukan pompa tambahan (jet pump) untuk mengalirkan bensin
dari tangki B ke tangki A.

Keuntungan:
Posisi tangki menyesuaikan kondisi kendaraan

2). Pompa bensin listrik.


Berfungsi mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tertentu (2,2 – 3,4 bar)
Letak pompa ada yang di dalam tangki dan ada yang di luat tangki.

Gambar 2.78 Pompa didalam Tangki

Gambar 2.79 Pompa diluar Tangki

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 59 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Rangkaian listrik pompa bensin direncanakan agar pada waktu kunci kontak “ON”
pompa bekerja beberapa detik, selama start dan selama mesin hidup pompa akan
bekerja terus menerus. Bila mobil terjadi kecelakaan, dan mesin mati , maka meskipun
kunci kontak “ON” pompa harus tidakbekerja.
Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8 -10 A dan tegangan
12 Volt ,oleh karena itu pada mesin - mesin injeksi bensin alternator dibuat lebih
besar.
a). Bagian bagian pompa bensin listrik

Gambar 2.80 Bagian Bagian Pompa Bensin Listrik


b). Fungsi bagian bagian:
(1) Katup pembatas berfungsi untuk membatasi agar tekanan bahan bakar tidak
melebihi 8 bar.
(2) Katup pengembali/katup anti balik berfungsi mengontrol bensin agar
tetap penuh pada ruang pompa dan juga agar bahan bakar pada pipa/reil tetap
bertekanan.
3). Saringan/ filter bensin
Berfungsi untuk menyaring kotoran /benda asing yang ada pada bensin

Gambar 2.81 Saringan bensin Keterangan:


1. Kertas elemen saringan
2,3. Penyaring kasar
4). Regulator tekanan (pressure regulator)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 60 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Fungsi :
Mengatur tekanan bahan bakar di sistem aliran
Menyesuaikan tekanan injeksi dengan tekanan saluran masuk

Gambar 2.82 Regulator Tekanan


Keterangan: nomer 5 adalah hubungan vakum dari saluran masuk

5). Peredam getaran (pulsation damper)


Fungsi :
Untuk meredam terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar pada pipa pembagi (reil)
akibat bekerjanya injektor saat membuka dan menutup

Gambar 2.83. Peredam Getaran (Pulsation Damper)

Pada sistem aliran bahan bakar tanpa saluran pengembali tekanan bahan bakar dibuat
tetap (tidak dipengaruhi tekanan intake manifold). Kompensasi dari variasi tekanan
pada intake manifold dilakukan oleh ECU dengan menambah atau mengurangi durasi
injeksi.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 61 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

6). Injektor

Gambar 2.84 Injektor


Berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar pada saluran masuk

c. Penggolongan sistem injeksi bensin berdasarkan Sistem Kontrolnya


1) Sistem Injeksi Mekanis
Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic), karena injektor
menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam masing-masing saluran
masuk. K-Jetronic berasal dari bahasa jerman, K singkatan dari Kontinuierlich yang
berarti terus menerus dan jetronik yang berarti injeksi.
Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer pengontrol
didalam distributor, plunyer dihubungkan dengan piring sensor yang membuat
pluyer naik turun sesuai dengan aliran udara masuk yang masuk denganmenekan
piring sensor tersebut.
Contoh kendaraan yang memakai sistem ini diantaranya : Mercedes benz seri 280E
dan 300E tahun 80 an, BMW keluaran lama, Volvo seri lama, Ford seri lama dll.
Sistem ini sudah jarang kita jumpai, dan tidak ada keluaran baru lagi.

2) Sistem Injeksi Elektronis


Sistem injeksi elektronis dimana sistem penginjeksiannya dilakukan oleh katup
elektromagnetik berupa injektor. Bekerjanya atau waktu pembukaan injektor diatur
oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan masukan dari sensor-sensor

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 62 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2.85 Bagan injeksi elektronis


Keterangan :
1. Sensor-sensor
2. ECU
3. Injektor
4. Katup Gas
5. Busi

Sistem EFI berdasarkan cara menyensor udara masuk dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu : tipe L-EFI dan D-EFI.

a) Tipe L-EFI (L – Jetronic)


Tipe L-EFI atau L-Jetronik berasal dari bahasa jerman, L singkatan dari Luft yang
berarti udara dan jetronik yang berarti injeksi. Sistem inimenggunakan aliran udara
(air flow)sensor sebagai deteksi jumlah udara yang mengalir di dalam saluran masuk
(intake manifold), yang mana sensor udara masuk tersebut terletak sebelum katup
gas. Pada umumnya sensor udara masuk tipe ini ada dua yaitu :
1) Sensor mengukur volume udara, dan
2) Sensor mengukur massa udara (MAF).

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 63 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar.2.86.Sistem injeksi tipe L-EFI

Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar 9. Sensor katup gas
2. Pompa bensin 10. Sensor aliran udara (Air
3. Filter bensin flow sensor)
4. ECU 11. Sensor gas bunag
5. Injektor 12. Saklar waktu start dingin
6. Regulator tekanan bensin 13. Sensor temperatur mesin
7. Intake manifold 14. Distributor pengapian
8. Injektor start dingin 15. Katup penambah udara

b). Tipe D-EFI (D – Jetronic)


Tipe D-EFI atau D-Jetronikistilah berasal dari bahasa jerman, D singkatan dari
Druckyang berarti tekanan. Sesuai dengan artinya bahwa sistem ini menggunakan
sensor tekanan udara yang mengukur tekanan di dalam intake manifolduntuk
mengetahui jumlah udara masuk, yang mana didalam udara yang mengalir dalam
saluran masuk akan mempengaruhi tekanan di saluran tersebut. Pengukuran tekanan

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 64 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

oleh sensor tekanan tersebut terletak setelah katup gas, yang merupakan ciri dari sistem
D-EFI

Gambar 2.87 sistem injeksi D EFI

Nama bagian:
1. Injektor 4. Sensor katup gas (TPS)
2. ECU (Electronic Control 5. Sensor temperatur mesin
Unit) 6. Sensor Gas Buang
3. Saluran sensor tekanan
udara (MAP)

d. Sistem Kontrol Injeksi Bensin


Sistem kontrol injeksi bensin yang lebih dikenal dengan sebutan Electronic Fuel
Injection (EFI). Volume bahan bakar yang diinjeksikan oleh ijektor diatur oleh
Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan masukan dari sensor-sensor. Pada
dasarnya sistem kontrol injeksi bensin terdiri dari :
1. Aliran bahan bakar,
2. Sensor dan aktuator
3. Kontrol (ECU)

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 65 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar2.88 Sistem kontrol injeksi bensin/ Electronic Fuel Injection


Keterangan
1. Karbon arang aktif (kanister) 10. ISC Motor
2. Katup kanister 11. IAT Sensor
3. Regulator tekanan bahan bakar 12. Filter bahan bakar
4. Injektor 13. Knok sensor
5. Koil 14. CKP Sensor
6. CMP Sensor 15. ECT Sensor
7. MAF Sensor 16. Lambda Sensor
8. ECU 17. DCL
9. TPS 18. Pompa bahan bakar

e. Sensor
Dalam sistem kontrol otomotif “Sensor” memegang peranan yang penting, yang mana
tugasnya memberikan informasi ke Kontrol Unit sebagai masukan yang selanjutnya
diproses menjadi suatu kondisi yang harus dilakukan oleh Aktor (Aktuator). Apapun
yang diinformasikan oleh sensor sangat menentukan bagi proses control baik secara
open loop maupun closed loop.
1). Sensor Temperatur

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 66 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Sensor temperature mengunakan bahan NTC (Negative Temperature Coefficient)


adalah Thermistor yang nilai tahananya berkurang bila temperatur naik (Nilai
tahanan berbanding terbalik terhadap Temperatur).
ECT dan IAT Sensor
Sensor temperatur pada kendaraan terdiri dari engine coolant temperatur (ECT),
terletak pada block mesin yang mempunyai fungsimengukur temperatur mesin
danintake air temperatur (IAT), terletak pada saluran masuk berfungsi mengukur
temperatur udara masuk.

Gambar 2.89 Sensor Temperatur (ECT dan IAT)

2). Throttle Position Sensor (TPS)


TPS merupakan sebuah tahanan geser dengan bahan karbon arang, berfungsi untuk
mengetahui posisi (derajat) pembukaan katup gas guna mengkoreksi AFR (Air Fuel
Ratio), mendeteksi sinyal idle dan beban maksimum.
TPS terletak pada throttle body bagian ujung dari katup gas, macam sensor ini ada 3
yang berupa saklar, potensio 3 terminal dan potensio 4 terminal dilengkapi dengan
sensor idel.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 67 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2.90 Kontruksi TPS


Keterangan :
1. Throttle valve shaft
2. Karbon tahanan geser 1
3. Karbon tahanan geser 2
4. Plat geser
5. Konektor

3). Sensor Udara Masuk (Air Flow Sensor)


Sensor udara masuk berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jumlah udara yang
masuk kedalam saluran intake, sensor ini terdiri dari beberapa jenis tergantung tipe L-
EFI atau D-EFI dan juga tentunya pabrikan pembuat kendaraan.

a). Sensor Udara Masuk tipe L-EFI


Sensor udara masuk yang dipakai untuk tipe L-EFI terletak sebelum katup gas dan
setelah filter udara, sensor ini mengukur aliran udara masuk. Jenis dari sensor ini
adalah sebagai berikut :
•sensor flap ( inpact pressure), pengukur volume udara
•Karman vortex, pengukur volume udara
•Kawat panas, pengukur massa udara
•Film panas, pengukur massa udara

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 68 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Pada umumnya keluaran/ sinyal dari sesor udara masuk berupa tegangan, kecuali
karman vortex dengan sinyal berupa frekuensi.
Untuk contoh sensor udara masuk jenis mass air flow menggunakan jenis kawat
panas

Gambar 2.91 Sensor Massa Udara (Model kawat panas)

Keterangan :
1. Bypass Udara masuk
2. IAT Sensor (Thermister)
3. Massa Udara
4. Kawat panas (Platinum)
5. Pengolah sinyal

b). Sensor Udara Masuk tipe D-EFI


Sensor udara masuk untuk tipe D-EFI berupa sensor tekanan yang terletak di
saluran masuk (intake manifold). Prinsipnya mengukur tekanan absoulut pada
saluran masuk, aliran udara akan membuat tekanan pada sistem berubah.
Sensor pada sistem ini dikenal dengan istilah Manifold Absolute Pressure
(MAP).MAP terbuat dari bahan piezo resistive. Berfungsi sebagai sensor utama
untuk mengatur campuran bahan bakar.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 69 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar. 2.92 Lokasi Sensor MAP

4). Sensor putaran


Ada berbagai macam sensor putaran yang dapat ditemui di berbagai kendaraan dan
jenisnya beranekaragam diantaranya jenis induktif, jenis hall dan foto dioda.Fungsi
dari sensor putaran adalah untuk mengetahui posisi dari langkah silinder.
Selanjutnya proses saat injeksi bensin dan saat pengapian dapat diatur oleh ECU.
Sensor putaran pada tipe lama yang masih memakai distributor biasanya terletak
pada distributor dikenal dengan sensor putaran, sedang untuk model baru yang
sudah tidak menggunakan distributor terletak di poros engkol dikenal dengan CKP
sensor (Crankshaft Position Sensor), dan yang terletak pada poroes cam dikenal
dengan CMP sensor (Camshaft Position Sensor).
Sensor Induktif pada distributor

Gambar.2.93 Sensor putaran pada distributor

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 70 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Sensor CKP dan CMP

Gambar 2.94 Posisi Sensor CKP dan CMP

5). Sensor Gas Buang(oksigen sensor = sensor O2)


Sensor gas buang sering juga disebut lambda sensor atau O2 sensor. Lambda sensor
terbuat dari Zirconium Dioxide (ZrO2) dan platina (sebagai elektroda). Bila ada
perbedaan jumlah O2 gas buang dengan O2 udara luar, akan terjadi beda potensial
antara kedua elektroda sensor oksigen. Tegangan yang dibangkitkan max 1 volt.
Temperatur kerja min 400 ºC.

Gambar 2.95 Bagian sensor oksigen

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 71 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Keterangan :
1. Lapisan proteksi keramic
2. ZrO2 (Zirconium Dioxide)
3. Electroda
4. Saluran Buang
Fungsi sensor gas buang untuk membaca kualitas gas buang yang selanjutnya
digunakan untuk mengkoreksi penginjeksian bensin. Sistem yang menggunakan logika
ini disebut dengan Sistem Closed-loopA/F Rasio.

f. Aktuator
Aktuator merupakan salah satu bagian utama dari sistem kontrol yang fungsinya
melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ECU sebagai komputer yang ada di
kendaraan.

Macam-macam Aktuator pada Sistem Injeksi


Ada berbagai macam aktuator pada Sistem Injeksi, yaitu:
1. Relay Pompa Bensin
2. Injektor
3. ISC (Idle Speed Control)
4. Lampu Kontrol (Engine Check)
5. Lain-lain

1). Relay Pompa Bensin (Relay Kombinasi)


Untuk model yang lama relai pompa bensin diaktifkan oleh sebuah saklar yang terletak
pada Air Flow Meter. Tipe dari model tersebut dipakai oleh EFI tipe L yang memakai
flap sebagai sensor udara masuknya.

2). Injektor
Injektor merupakan aktuator yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar kedalam
saluran masuk mesin.Injektor bekerja berdasarkan elektro-magnetis yang diatur oleh
ECU. Bahan bakar disemprotkan dengan sangat halus. Terkadang tiap injektor
dirangkai dengan tahanan luar.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 72 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Gambar 2.96 Bagian-bagian injektor


Keterangan :
1 = Filter
2 = Kumparan magnet listrik
3 = Batang katup jarum
4 = Katup Jarum
5 = Terminal

3). ISC (Idle Speed Control)/IAC (Idle Air Control)


Idle speed control dipasangkan pada saluran by-pass pada intake manifold, ISC
digunakan untuk kebutuhan penambahan udara masuk keengine. Fungsi dari sistem ini
adalah mengatur putaran engine saat kondisi idel. Putaran akan dipertahankan atau
dinaikkan sesuai dengan kondisi diantaranya : kondisi dingin, beban ac, beban
kelistrikan dll.

Gambar 2.97 Sistem ISC

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 73 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Nama bagian :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas
Aktuator ISC terdiri dari beberapa macam, diantaranya : model katup selenoid, model
motor rotari, model motor setep, model pembukaan katup dll. Pada prinsipnya kerja dari
isc sama yaitu mengatur jumlah udara ke intake guna pengaturan putaran mesin. Oleh
karena itu disini ditunjukkan salah satu jenis isc aktuator.

4). Lampu Kontrol (Engine Check) / MIL (Malfunction Indicator Lamp)


Lampu control/MIL umumnya terpasang di papan instrument (dashboard) ruang kemudi.

Gambar 2.98 Letak Lampu Engine Check

Fungsi dari MIL adalah untuk memberi informasi kepada pengemudi keadaan sistem,
apakah sistem OK atau terdapat masalah. Saat engine menyala lampu ini harus posisi
padam, bila lampu nyala menandakan ada masalah dalam sistem engine.

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 74 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

B. Keterampilan yang diperlukan dalam memelihara/servis


komponen/sistem bahan bahkar
1. Mampu Memeriksa karburator
2. Mampu Memeriksa sistem pelampung
3. Mampu mengoverhoul karburator
4. Memilih alat dan perlengkapan yang sesuai
5. Mampu mengidentifikasikan informasi teknik
6. Mampu menggunakan teknik penanganan secara manual
7. Mampu melengkapi data servis
8. Mampu menggunakan persyaratan keselamatan diri

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memelihara/servis komponen/sistem


bajan bakar
Harus bersikap secara:
1. Cermat dalam mengerjakan perakitan karburator
2. Teliti dalam bekerja pada karburator yang mempunyai komponen kecil
3. Hati hati dalam bekerja yang berhubungan dengan bahan bakar, supaya
terhindar dari bahaya kebakaran
4. Taat asas sesuai dengan peraturan perusahaan, K3 maupun peraturan lain

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 75 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

DAFTAR PUSTAKA

BukuReferensi
A. ---------------,Materi Pelatihan Sistem bahan bakar Bensin: Lesson Plan & Jobsheet
, VEDC/PPPGT 1999, Malang
B. Mohammad Husni, S.Pd., MT, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
2016, Engine managemen system, modul pelatihan guru Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan
Elektronika, Malang.
C. Toyota Astra Motor,2004. Toyota Avanza Supplement Pedoman Reparasi Mesin
dan Chasis & Bodi, Jakarta

Referensi Lainnya
a. Toyota Astra Motor, 1980, Pedoman reparasi mesin Kijang, Jakarta

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 76 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Kotak alat
2. Mistar
3. Ragum
4. Set mata bor
5. Kotak alat
6. Pistol udara
7. lampu kerja
8. Mistar
9. Ragum
10. Termometer
11. Panci
12. Slang ø 6 mm
13. Mata bor ø 11 mm
14. Kompor
15. Fuler
16. Kotak alat
17. Kotak alat
18. Lampu kerja
19. Takhometer

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Mobil / motor hidup
2. Oli / Vet
3. Lap
4. Karburator (AISAN / NIKI)
5. Solar
6. Bensin
7. Repair kit karburator
8. Sensor Oksigen
9. Sensor MAP
10. Sensor temperatur
11. Pompa bensin listrik
12. Injektor

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 77 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Instruktur …
1. Hariyanto 2. Asesor …
3. Anggota …

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 78 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR20.014.03

Judul Modul: Memelihara / Servis Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 79 dari 79
Buku Informasi - Versi 2018

Anda mungkin juga menyukai