Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mona Risa Putri

NIM 201101160
Kelas :B
Matkul : Metopel-1
Dosen Pengajar : Bina Melvia Girsang, S.Kep, Ns, M.Kep

Wanda, D., Daulima, NHC, & Novitasari, PD (2021) Jurnal Keperawatan Soedirman – Vol
16, No 3 halaman 91-96

HUBUNGAN SEKS ANAK DAN PEKERJAAN IBUNYA


TERHADAP IMT ANAK

1. Tentukan mana variabel bebas dan mana variabel


terikat
- Variabel Bebas (x) : obesitas
- Variabel Terikat (y) : karakteristik anak (meliputi umur, jenis kelamin, frekuensi makan,
kebiasaan sarapan pagi, sarana transportasi, dan kepemilikan ponsel) dan karakteristik
orang tua (usia, pekerjaan orang tua,dan praktik pemberian makan ibu)

2. Apa alat ukur yang dipakai pada penelitian tersebut


Pengumpulan data

Data terkait obesitas dikumpulkan menggunakan instrumen IMT/U dalam aplikasi WHO bernama
Anthroplus, khususnya kalkulator antropometri. Karakteristik anak dan orang tua diukur dengan
menggunakan kuesioner. Praktek pemberian makan ibu dinilai menggunakan kuesioner pemberian makan
anak (CFQ) dan kuesioner perilaku makan anak (CEBQ) yang dikembangkan oleh Birch et al. (2001). CFQ
terdiri dari 15 pertanyaan tentang pembatasan, tekanan untuk makan, dan pengawasan makan anak,
sedangkan CEBQ terdiri dari 35 pertanyaan yang menggambarkan persepsi ibu terhadap kebiasaan makan
anaknya. Kuesionerini telah diterjemahkan menggunakan proses back translation dan telah diuji validitasnya
dan reliabilitas dengan nilai Cronbach alpha sebesar 0,7 oleh Cerdasariet al. (2017).Selama proses
pengumpulan data, tinggi dan berat badan anak diukur untuk mengetahui skor BMI mereka dan untuk
mengidentifikasi apakah anak tersebut mengalami obesitas atau tidak. Kemudian angket untuk ibu-ibu
dikirimkan melalui siswa, dan angket yang telah diisi akan diserahkan pada hari berikutnya kepada guru
mereka.

Analisis data
Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk mengukur
hubungan antar variabel terkait (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, analisis univariat variabel
disajikan dengan frekuensi dan persentase proporsi. Sedangkan data untuk mengukur hubungan antara
karakteristik demografi dengan obesitas dilakukan dengan menggunakan skala kategoris, oleh karena itu uji
statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan koefisien kontingensi..
3. Tulis hipotesis nol, hipotesis alternatif, dan hipotesis kerja
Hipotesis nol karena
Penelitian ini mengungkapkan bahwa jenis kelamin anak dan pekerjaan ibu memiliki hubungan yang
signifikan terhadap IMT anaknya, dimana jenis kelamin anak menunjukkan korelasi negatif dan pekerjaan
ibu menunjukkan korelasi positif namun lemah. Oleh karena itu, anak perempuan lebih mungkin memiliki
BMI lebih tinggi dan ibu yang bekerja sebagai pengusaha lebih cenderung memiliki anak dengan BMI lebih
tinggi. Oleh karena itu perawat diharapkan dapat memberikan edukasi kepada orang tua terkait responsive
feeding dan pencegahan obesitas pada anak.

4. Buatlah kerangka teori berdasarkan jurnal tersebut.


Isu yang terkait dengan masalah gizi ganda seperti gizi kurang dan masalah obesitas pada
anak menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan
antara budaya ibu, praktik pemberian makan, dan faktor lainnya dengan indeks massa tubuh
(IMT) anaknya. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan melibatkan 219
orang ibu-anak yang anaknya bersekolah di SD Negeri di DKI Jakarta. Sampel dipilih secara
cluster random sampling. Analisis univariat kemudian digunakan untuk menggambarkan
karakteristik anak dan orang tuanya. Analisis bivariat kemudian dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara karakteristik anak dan orang tua dengan obesitas, Temuan menunjukkan
bahwa budaya ibu dan praktik pemberian makan tidak berkorelasi signifikan dengan BMI
anak mereka. Namun, ada beberapa faktor yang berhubungan bermakna dengan IMT anak
yaitu jenis kelamin (p=0,009; CI 95%) dan pekerjaan ibu (p=0,026; CI 95% ), Anak
perempuan cenderung memiliki BMI lebih tinggi dan ibu yang bekerja sebagai pengusaha
cenderung memiliki anak dengan BMI lebih tinggi. Oleh karena itu, perawat harus
memberikan edukasi yang optimal terkait pencegahan malnutrisi, termasuk obesitas pada
anak.

Anda mungkin juga menyukai