Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mohammad Rozaqul Muttaqin

Nim:21105016

Prodi: Sosiologi Agama

1.Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok telah sukses mengembangkan pertanian hidroponik dan
menjual produknya di supermarket. Pesantren ini juga bertujuan mencetak kader entrepreneur dan
menjadi pusat pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan berbasis pesantren. Selain hidroponik,
mereka juga mengembangkan pertanian ikan dan ayam petelur untuk kebutuhan pesantren dan
penjualan. Bank Indonesia dan Bank Syariah Indonesia tertarik untuk ikut serta dalam pengembangan
pertanian hidroponik ini, dan Gubernur BI telah meresmikan Green House delapan pesantren mitra di
Depok, menekankan pentingnya ketahanan pangan dan bisnis pertanian berbasis pesantren.

Jadi pondok pesantren cendekia amanah Depok telah sukses mengembangkan pertanian hidroponik
hingga bisa menjualnya ke supermarket membuat kreativitas santri bertambah serta ilmu yang
bermanfaat.

2.Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, yang didirikan pada tahun 1702, telah menjadi lembaga
pendidikan yang memberikan pengajaran agama Islam kepada santri dan masyarakat selama 321 tahun.
Pesantren ini merupakan salah satu pesantren tertua di Kabupaten Sampang dan didirikan sebelum
Indonesia merdeka. Dikelola oleh KH Muhammad bin Mu'afi dan Nyai Hj Ita Fajria Tamim, pesantren ini
awalnya didirikan oleh Kiai Abd. Alam dengan nama panyajjaan, yang berarti tempat berharap dan
berdoa dalam bahasa Madura. Ponpes ini kemudian diberi nama Nazhatut Thullab saat diasuh oleh KH
Syabrawi pada tahun 1932. Dengan jumlah santri mukim sebanyak 1.205, pesantren ini mengelola
beberapa lembaga pendidikan dan telah menghasilkan banyak alumni yang berkontribusi di berbagai
bidang. Para santri diharapkan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan ilmu mereka
untuk kemajuan bangsa.

Berdasarkan penjelasan diatas pondak pesantren nazhatut thulab yang terletak di kabupaten Sampang
telah berhasil menciptakan alumni pondok yang berkualitas dan telah berdiri sangat lama 321 tahun
membuat masyarakat percaya kualitas pondok pesantren tersebut memang Bagus.

3.Makassar - Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) inisial AR di kota Makassar, Sulawesi Selatan
(Sulsel) meregang nyawa usai dianiaya oleh seniornya. Remaja 14 tahun dipukuli hingga babak belur dan
akhirnya tewas setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit. Baca Juga : Senegal Punya 2 Ibu
Negara, BW Walk Out dari Sidang MK Menurut informasi, santri AR dianiaya oleh seniornya inisial AW
(15). Penganiayaan itu terjadi saat mereka sedang berada di Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an Al Imam
Ashim Makassar, Sulsel. Korban AR setelah dianiaya sempat dilarikan ke Rumah Sakti Grestelina, Kota
Makassar. Namun sayang, berselang beberapa hari, korban pun meninggal dunia. Kasat Reskrim
Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana mengatakan, pelaku inisial AW yang tak lain senior dari
korban di Pesantren telah diamankan dan ditahan. Pelaku AW sudah menjadi tersangka sebelum
korban dikabarkan meninggal dunia.

Jadi prilaku tersebut merupakan perilaku yang menyimpanng pembulliyan mungkin kurangnya
pengawasan dari pondok pesantren tersebut membuat santri sewenang wenang dengan temannya.

4.Sementara terkait penutupan padepokan atau pesantren Gus Samsudin, Jamil menegaskan status
pondok belum mengantongi izin. Yang dimiliki Samsudin masih sebatas badan hukum Yayasan Pondok
Pesantren.Penutupan yang dilakukan memakai dasar surat keputusan Bupati Blitar Rini Syarifah atau
Mak Rini. “Penutupan yang dilakukan semata upaya pemerintah memberi perlindungan masyarakat,”
pungkasnya.

Pondok pesantren Gus Samsudin ditutup kerenan beliau mengadakan pengobatan rukiyah dengan ritual
yang sangat aneh membuat masyarakat tidak percaya apa yang dilakukan beliau kemudian pihak
berwajib menutup pondok pesantren tersebut karena pengobatan palsu serta menyimpang dari ajaran
Islam.

Anda mungkin juga menyukai