PAPER
Oleh
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu weton?
2) Seberapa penting weton?
3) Bagaimana pernikahan berdasarkan weton?
4) Bagaimana pernikahan berdasarkan agama islam?
5) Bagaimana islam memandang weton?
C. METODE PENELITIAN
Metode yang di pakai adalah penelitian empiris atau menggunakan
pendekatan sosial, yang dimana data primer yang di gunakan adalah hasil
Wawancara, Observasi dan Dokumentasi dengan tata cara yang ada di dalam buku
metode penelitian seperti di bukunya Muhaimin.
D. PEMBAHASAN
1.Pengertian Wetonan
Wetonan merupakan salah satu tradisi masyarakat adat jawa yang tetap lestari
dari dahulu kala hingga kini dan keberadaannya tetap diakui dan dilaksanakan
sesuai tata cara yang sudah diwariskan secara turun-temurun kepada generasi
1
Kompilasi hukum islam Bab 2 Pasal 2
setelahnya.Weton dihitung berdasarkan kelahiran seseorang namun mengikuti
penanggalan kalender jawa, seperti ; legi, pahing, manis, wage, dan pon.
Sumber: Gramedia.com
2.Peran Wetonan
Wetonan merupakan suatu kepercayaan masyarakat adat jawa yang mana
bertujuan sebagai mengantisipasi bala’ ataupun kesialan atau keburukan yang
menimpa individual maupun kelompok masyarakat.Dalam tata pelaksanaannya,
weton sendiri harus benar-benar diperhatikan dan perlu ketelitian dalam
2
Ahmad Taufiq.(2020, Februari 11).Mengenal wetonan budaya khas masyarakat jawa.[halaman
web].Diakses dari https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-kutipan-dari-berita-online/
perhitungannya.Jika salah dalam melakukan penghitungan dalam weton maka
kesialan atau nasib buruk akan terjadi kepada orang tersebut bahkan kepada suatu
kelompok masyarakat.Adapun penggunaan wetonan sendiri yaitu pada:
a) Menentukan perkawinan
Bagi masyarakat adat jawa suatu pernikahan haruslah berdasarkan
weton, dikarenakan demi menghindari hal- hal yang tidak diinginkan
selama proses pernikahan sampai kepada berhubungan dalam berumah
tangga.
b) Menentukan puasa weton
Dalam pelaksanaan puasa weton, maka puasa tersebut dilakukan dalam
kurun waktu 5 minggu 1x.Dan juga dalam pelaksanaan puasa weton ini
sendiri dilakukan saat kelahiran berdasarkan perhitungan weton telah
tiba.
c) Memprediksi nasib seseorang
Masyarakat adat jawa mempercayai bahwa keberuntungan maupun
kesialan seseorang itu bisa diprediksi berdasarkan perhitungan weton
mereka.Jika suatu pantangan dari kepercayaan weton tersebut
dilanggar maka dipercaya orang tersebut ditimpa nasib yang tidak baik.
d) Mengetahui sifat seseorang
Orang yang ahli terkait kewetonan ini pasti sudah tau bagaimana weton
yang berdasarkan penanggalan kalender jawa, dapat membaca sifat
daripada orang tersebut hanya melalui wetonnya saja.
2. Neptu Pasaran
Kliwon: 8
Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
3
Destiara Anggita Putri.(2023, July 18).Hitungan weton jawa untuk pernikahan, tata cara, dan
makna nya.[halaman web].Diakses dari https://katadata.co.id/agung/lifestyle/ 64b6522519956/
hitungan-weton-jawa-untuk-pernikahan-tata-cara-dan-maknanya
1. Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut akan diterpa banyak sekali
masalah bahkan bisa menyebabkan perceraian.
2. Ratu (2, 11, 20, 29)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut dipenuhi rasa keharmonisan
bagi rumah tangganya bahkan bisa membuat orang disekelilingnya merasa
iri.
3. Jodoh ( 3, 12, 21, 30)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut dipenuhi rasa cinta yang
mendalam dan merupakan jodoh dunia akhirat.
4. Topo ( 4, 13, 22, 31)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut diawal pernikahannya akan
mengalami kress atau kesalahpahaman diantara keduanya yang mana
disebabkan karena masih berusaha saling memahami.
5. Tinari ( 5,14, 23, 32)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut akan mendapat kebahagian
kecukupan dalam rezeki nya atau merasa terus beruntung.
6. Padu ( 6, 15, 24, 33)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut akan terjadi pertikaian
diantara keduanya, namun tidak berujung pada perceraian.
7. Sujanan ( 7, 16, 25, 34)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut mendapat nasib buruk yaitu
akan terjadi pertikaian yang besar sehingga berujung perceraian.
8. Pesthi ( 8, 17, 26, 35)
Jika hasil daripada penjumlahan merujuk pada salah satu angka tersebut,
maka pernikahan sepasang suami istri tersebut akan diprediksi terjadi
kerukunan sehingga apapun masalahnya dapat diselesaikan secara baik.
(Q.S. AR-RUM:107)
E.HASIL PENELITIAN
Weton merupakan sarana sebagai pengetahuan kita untuk kita
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama dalan hal
pernikahan.Sejalan dengan agama islam yang melarang adanya ketidak
harmonisan dalam sebuah rumah tangga hingga timbulnya keinginan untuk
bercerai.Maka selama pernikahan berdasar weton ini tidak melanggar syariat
agama, maka tradisi tersebut masih boleh dilakukan.Hakikat pernikahan yang
diinginkan sejatinya adalah sebuah keharmonisa, oleh karena nya untuk
mengantisipasi tersebut wetonan merupakan langkah awal yang bisa
digunakan.
F.KESIMPULAN
Pernikahan merupakan perjanjian suci antara laki-laki dengan perempuan
dalam suatu ikatan yang sah.Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan dan mengantisipasi suatu hal yang dilarang oleh agama islam
dalam suatu pernikahan, maka weton bisa menjadi alat sebagai pencari
keselamatan dunia bahkan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Taufiq.(2020, Februari 11).Mengenal wetonan budaya khas
masyarakat jawa.[halaman web].Diakses dari
https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-kutipan-dari-berita-online/
Destiara Anggita Putri.(2023, July 18).Hitungan weton jawa untuk pernikahan,
tatacara,dan makna nya.[halaman web].Diakses dari
https://katadata.co.id/agung/lifestyle/ 64b6522519956/ hitungan-weton-jawa-
untuk-pernikahan-tata-cara-dan-maknanya