Gambaran umum pelaku usaha panti pijat terselubung yang melakukan prostitusi bermotif panti

pijat di kota bandung

Mekanisme prostitusi terselubung

Ketentuan pidana praktek prostitusi

Pertanyaan wawancara

Bagaimana realita atau fakta fakta lapangan tentang bisnis prosttitusi panti pijat ?

Bagaimana perkeembangan pelaku usaha panti pijat ini selama beberapa tahun terakhir ?

Faktor apa yang menjadikan adanya tindakan prostitusi di dalam bisnis panti pijat ?

Bagaimana motif yang dilakukan pelaku usaha dalam menjalankan prostitusi ini ?

Fasilitas apa saja yang diberikan dalam bisnis panti pijat ini ?

Bagaimana mekanisme bisnis prostitusi berkedok panti pijat ?

Faktor apa yang menjadikan pelaku melakukan usaha panti pijat?

Tindakan apa saja yang sudah dilakukan oleh pihak penegak hukum baik kepolisian maupun satpol
PP dalam menegakan prostitusi ini?

upaya pencegahan apa saja yang sudah dilakukan agar praktik prostitusi ini meluas?

Apakah rata2 pemilik panti pijat tersebut memiliki ijin usaha ?

Bagaimana izin usaha dari pelaku bisnis panti pijat ?

Faktor apa yang menjadi hambatan para penegak hukum dalam melakukan penegakan?

Sanksi apa saja yang diterapkan bagi pelaku usaha tersebut?

Apakah sanksi tersebut sudah dapat membuat jera para pelaku usaha?

Bagaimana tanggapan penegak hukum terhadap perda k3 yg sudah digantikan oleh perda tibum
tranlinmas apakah sangat membantu dalam menegakan prostitusi ini?

Apa perbedaan dalam penegakan prostitusi ini dari pihak kepolisian dan satpol pp?

Bagaimana kerjasama antara satpol pp dengan lembaga penegak hukum lainnya ? Baik kepolisian
maupun dinas sosial?

Apa masukan dari pihak satpol pp bagi kekurangan ketentuan yang sudah ada agar dapat lebuh
maksimal dalam penindakan?

Bagaimana pengungkapan kasus praktik prostitusi yg terjadi di kota bandung?

Bagaimana penegakan prostitusi di pihak kepolisian?

Sanksi apa saja yang diterapkan bagi pelaku usaha panti pijat?
Faktor hambatan apa yang menjadikan pihak kepolisian sulit mengungkap kasus prostitusi ini?

Apakah penerapan sanksi di dalam KUHP sudah cukup membuat jera para pelaku?