Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ARTIKEL: PEMBUATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN JARINGAN

SARAF TIRUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian tentang pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf
tiruan adalah adanya kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam memahami materi
kohonen. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa menganggap
materi kohonen sulit dipahami karena sistem pembelajarannya masih bersifat klasikal dan
kurang menarik. Oleh karena itu, pembuatan multimedia pembelajaran dianggap penting
untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari materi kohonen dengan cara yang lebih
menarik dan praktis.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi
pustaka, observasi, dan wawancara. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan
informasi dan referensi tentang pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan
dengan metode Kohonen. Observasi dilakukan untuk mengamati dan memperoleh data
tentang proses pembelajaran di kelas. Wawancara dilakukan dengan dosen pengampu
mata kuliah jaringan saraf tiruan untuk mendapatkan informasi tentang kesulitan yang
dihadapi oleh mahasiswa dalam memahami materi.
Subjek penelitian ini diimplementasikan dalam pengajaran bagi mahasiswa dan
dosen melalui pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan dengan
metode Kohonen. Aplikasi ini menyajikan tutorial dalam bentuk materi dan animasi yang
mendukung materi untuk memberikan pelajaran Jaringan Saraf Tiruan khususnya metode
Kohonen.
C. Struktur Penulisan Artikel
Artikel penelitian pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan
memiliki struktur penulisan yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Judul: Media Pembelajaran Jaringan Saraf Tiruan Metode Kohonen Berbasis
Multimedia
b. Abstrak: Merupakan ringkasan dari keseluruhan artikel penelitian yang berisi
tentang tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan.
c. Pendahuluan: Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.
d. Kajian Pustaka: Berisi tentang tinjauan pustaka atau referensi yang digunakan
dalam penelitian.
e. Metode Penelitian: Berisi tentang rancangan penelitian, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data.
f. Hasil dan Pembahasan: Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan terhadap
hasil penelitian tersebut.
g. Kesimpulan: Berisi tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran untuk
penelitian selanjutnya.
h. Daftar Pustaka: Berisi tentang daftar referensi yang digunakan dalam penelitian.
i. Lampiran: Berisi tentang lampiran-lampiran yang mendukung penelitian seperti
gambar, tabel, dan lain-lain.
D. Kekurangan Dalam Artikel
Dari artikel penelitian tentang pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf
tiruan, terdapat beberapa kekurangan yang diidentifikasi. Salah satunya adalah belum
adanya alokasi waktu yang menjadi patokan untuk mempelajari materi perceptron. Selain
itu, penelitian sebelumnya juga belum menyediakan referensi yang memadai tentang
media bantu pembelajaran interaktif khususnya tentang materi Jaringan Saraf Tiruan
yang mampu menghasilkan sistematika pembelajaran yang memenuhi target pencapaian
indikator kurikulum yang berlaku dan mudah dipahami oleh mahasiswa.
E. Aturan Penulisan Artikel
Aturan penulisan artikel penelitian pembuatan multimedia pembelajaran jaringan
saraf tiruan mengikuti standar penulisan ilmiah yang umumnya berlaku dalam bidang
ilmu komputer dan pendidikan. Beberapa aturan umum yang biasanya diterapkan dalam
penulisan artikel penelitian adalah:
a. Format penulisan: Artikel penelitian biasanya ditulis dalam format dokumen
teks yang terstruktur dengan jelas, menggunakan font dan ukuran huruf yang
standar (misalnya Times New Roman 12).
b. Struktur penulisan: Artikel penelitian memiliki struktur yang terdiri dari judul,
abstrak, pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran.
c. Gaya penulisan: Gaya penulisan yang digunakan biasanya formal dan
menggunakan bahasa ilmiah yang jelas dan akurat.
d. Referensi: Artikel penelitian harus menyertakan daftar referensi yang digunakan
dalam penelitian sesuai dengan aturan penulisan referensi yang berlaku.
e. Penyajian data: Data dan hasil penelitian disajikan secara jelas dan mendukung
dengan tabel, grafik, atau gambar yang relevan.
f. Kesesuaian dengan jurnal: Artikel penelitian harus disesuaikan dengan
pedoman penulisan yang berlaku di jurnal tempat artikel tersebut akan diterbitkan.
F. Tata Bahasa Penulisan Artikel
a. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam artikel pembuatan multimedia pembelajaran
jaringan saraf tiruan adalah bahasa Indonesia. Artikel tersebut ditulis dengan
menggunakan bahasa yang formal dan akademik, sehingga mudah dipahami oleh
pembaca yang memiliki latar belakang pendidikan dan keilmuan yang sama. Selain
itu, dalam penulisan artikel tersebut juga digunakan istilah-istilah teknis yang relevan
dengan bidang ilmu komputer dan pendidikan, sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami isi artikel tersebut.
b. Ejaan Dan Tanda Baca
Dalam artikel pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan, ejaan
dan tanda baca yang digunakan mengikuti aturan ejaan dan tanda baca yang berlaku
dalam bahasa Indonesia. Beberapa aturan umum yang diterapkan dalam penulisan
ejaan dan tanda baca dalam artikel tersebut antara lain:
a. Ejaan: Mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang
diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
b. Tanda baca: Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, tanda tanya,
tanda petik, dan lain-lain disesuaikan dengan aturan tata bahasa Indonesia yang
berlaku.
c. Penulisan singkatan: Singkatan atau akronim yang digunakan dalam artikel
tersebut ditulis sesuai dengan aturan penulisan singkatan yang berlaku.
G. Pengembangan Topic, Ide Pokok, Dan Keterkaitan Antar Paragraf
Dalam artikel pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan,
pengembangan topik, ide pokok, dan keterkaitan antar paragraf dilakukan dengan cermat
untuk memastikan kelancaran alur pemikiran dan penyajian informasi. Berikut adalah
beberapa poin terkait pengembangan topik, ide pokok, dan keterkaitan antar paragraf
dalam artikel tersebut:
1. Pengembangan Topik: Setiap bagian artikel mengembangkan topik secara
terperinci sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, bagian pendahuluan
menguraikan latar belakang, tujuan, dan relevansi penelitian, sementara bagian
metode penelitian menjelaskan secara rinci tentang pendekatan yang digunakan
dalam penelitian.
2. Ide Pokok: Setiap paragraf dalam artikel tersebut memiliki ide pokok yang jelas
dan terfokus. Ide pokok tersebut mendukung topik yang sedang dibahas dan
disajikan secara sistematis.
3. Keterkaitan Antar Paragraf: Keterkaitan antar paragraf dibangun melalui
penggunaan kalimat penghubung, pengulangan kata kunci, dan pengembangan ide
dari paragraf sebelumnya. Hal ini membantu pembaca untuk mengikuti alur
pemikiran penulis dengan lancar.
H. kesimpulan
Dalam artikel pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf tiruan, analisis
kesimpulan dilakukan untuk mengevaluasi hasil penelitian dan pembahasan yang telah
disajikan sebelumnya. Berikut adalah beberapa poin terkait analisis kesimpulan dalam
artikel tersebut:
1. Ringkasan Hasil Penelitian: Kesimpulan mencakup ringkasan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, termasuk temuan utama dan kontribusi penelitian
terhadap bidang studi yang relevan.
2. Hubungan dengan Tujuan Penelitian: Kesimpulan dievaluasi berdasarkan
sejauh mana hasil penelitian mendukung tujuan penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya.
3. Implikasi dan Relevansi: Analisis kesimpulan juga mencakup implikasi dari
hasil penelitian tersebut serta relevansinya terhadap perkembangan di bidang
jaringan saraf tiruan dan media pembelajaran interaktif.
4. Kesesuaian dengan Temuan Sebelumnya: Kesimpulan dievaluasi dalam
konteks temuan sebelumnya dari penelitian yang relevan, baik yang disebutkan
dalam artikel maupun dalam literatur terkait.
I. Daftar Pustaka
Daftar pustaka pada artikel pembuatan multimedia pembelajaran jaringan saraf
tiruan menunjukkan kesesuaian dengan standar penulisan daftar pustaka yang umumnya
diterapkan dalam penulisan ilmiah. Beberapa poin terkait kesesuaian penulisan daftar
pustaka dalam artikel tersebut antara lain:
1. Format Penulisan: Daftar pustaka disusun dengan format yang konsisten dan
sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka yang berlaku, seperti APA, MLA,
atau IEEE, tergantung pada kebijakan jurnal tempat artikel tersebut diterbitkan.
2. Rujukan yang Relevan: Setiap sumber yang dirujuk dalam artikel juga
tercantum secara lengkap dalam daftar pustaka, termasuk nama penulis, judul,
jurnal atau buku tempat sumber tersebut diterbitkan, tahun terbit, dan informasi
lain yang relevan.
3. Urutan Daftar: Daftar pustaka disusun dalam urutan alfabetis berdasarkan nama
belakang penulis atau judul sumber, sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Konsistensi Penulisan: Penulisan daftar pustaka menunjukkan konsistensi dalam
penggunaan gaya penulisan, baik dalam hal tanda baca, huruf kapital, penulisan
judul, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai