Anda di halaman 1dari 3

Dalam mempelajari konsep dasar dan model pembelajaran terpadu, terdapat prinsip-prinsip

penggalian tema yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk
memadukan mata pelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan
bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
4. Tema yang dikembangkan harus mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa.
5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan
Masyarakat.
7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
(Dikutip dari Modul 1 Pembelajaran Terpadu di SD; Asep Herry Hernawan dkk)

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, penggalian tema dapat menjadi langkah awal
yang efektif dalam merancang pembelajaran terpadu yang menarik dan bermakna bagi siswa.
Berikut 2 contoh tema pembelajaran terpadu dan pengembangannya berdasarkan prinsip
penggalian tema yang dapat kita gunakan dalam proses pembelajaran:
Tema 1: “Petualangan di Hutan”
Pengembangan:
1. Pengembangan Tema:
Tema ini tidak terlalu luas, namun cukup luas untuk memadukan beberapa mata pelajaran
seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, Seni, dan Matematika.
Berikut materi yang dapat kita kembangkan dalam setiap mata muatan mata pelajarannya,
 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA): Siswa dapat memahami keanekaragaman hayati di
hutan, siklus kehidupan tanaman dan hewan, serta interaksi antarorganisme.
 Matematika: Siswa dapat menghitung populasi hewan, mengukur kedalaman sungai
atau lebar sungai, dan membuat grafik tentang jenis-jenis tumbuhan di hutan.
 Bahasa Indonesia: Siswa dapat menulis jurnal petualangan, mendeskripsikan
pengalamannya di hutan, dan membaca cerita yang berkaitan dengan hutan.
 Seni: Siswa dapat membuat lukisan atau kerajinan tangan yang terinspirasi dari
keindahan alam yang dilihatnya di hutan.

2. Makna Tema:
 Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga ekosistem hutan dan
keanekaragaman hayati.
 Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar, serta kebutuhan
untuk melestarikan hutan.
 Merangsang kreativitas dan minat siswa terhadap alam serta seni melalui berbagai
kegiatan di hutan.

3. Penyesuaian dengan Tingkat Perkembangan Siswa:


 Materi disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, dengan
menggunakan cerita, permainan, dan observasi langsung di hutan.
 Aktivitas dirancang sesuai dengan tingkat kognitif siswa, dengan fokus pada pengamatan,
eksplorasi, dan diskusi.

4. Minat Siswa:
Tema ini diharapkan dapat menarik minat siswa karena petualangan di alam bebas sering kali
menjadi pengalaman yang menarik bagi anak-anak.

5. Peristiwa Otentik:
Kita dapat mengajak siswa berkunjung langsung ke hutan, taman kota, atau kegiatan outdoor
di sekolah yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan alam sekitar.

6. Pertimbangan Kurikulum dan Harapan Masyarakat:


Tema ini sesuai dengan kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia, serta
mendukung harapan masyarakat untuk membentuk generasi yang peduli terhadap
lingkungannya.

7. Ketersediaan Sumber Belajar:


Materi pembelajaran dapat didukung dengan buku-buku cerita, video dokumenter, permainan
edukatif, serta bantuan dari pihak sekolah dan komunitas setempat yang memiliki akses ke
hutan atau sumber daya alam lainnya.

Tema 2 : Mengenal Warisan Budaya Nusantara


Pengembangan:
1. Pengembangan Tema:
Tema ini menggabungkan unsur budaya, sejarah, seni, dan bahasa Indonesia untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyeluruh pada siswa.
Mata Pelajaran yang Terlibat:
 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS): Siswa dapat memahami beragam budaya dan adat istiadat
di berbagai daerah di Indonesia, serta sejarah dan geografi daerahnya.
 Bahasa Indonesia: Siswa dapat membaca cerita-cerita tentang legenda dan kebudayaan
Nusantara, menulis refleksi tentang pengalaman belajar tersebut, dan berdiskusi tentang
keberagaman budaya Indonesia.
 Seni: Siswa dapat membuat karya seni terinspirasi dari budaya Nusantara seperti seni
lukis, patung, tarian, atau musik tradisional.
 Matematika: Siswa dapat menganalisis data tentang jumlah suku atau kebudayaan di
Indonesia, mengukur jarak antar pulau, dan membuat grafik tentang penyebaran
budayanya.

2. Makna Tema:
 Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kekayaan budaya Indonesia yang banyak
dan beraneka ragam.
 Membangun rasa cinta dan kebanggaan terhadap keberagaman budaya dan kekayaan
warisan budaya Nusantara.
 Merangsang kreativitas siswa melalui kegiatan seni dan mengapresiasi nilai-nilai budaya
Indonesia.

3. Penyesuaian dengan Tingkat Perkembangan Siswa:


 Materi disampaikan dengan cara yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, kita dapat
menyampaikan materi menggunakan cerita, gambar, dan atau permainan peran.
 Aktivitas dirancang untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang keberagaman
budaya Indonesia secara menyeluruh.

4. Minat Siswa:
Tema ini diharapkan dapat menarik minat siswa karena memperkenalkan mereka pada
keberagaman budaya Indonesia yang menarik dan berwarna.

5. Peristiwa Otentik:
Kita dapat mengajak siswa berkunjung ke museum atau tempat-tempat bersejarah, atau
melakukan interaksi langsung dengan komunitas lokal yang melestarikan kebudayaan
Nusantara seperti sanggar seni tari, teater, dan sejenisnya.

6. Pertimbangan Kurikulum dan Harapan Masyarakat:


Tema ini sesuai dengan kurikulum IPS dan bahasa Indonesia, serta mewakili harapan
masyarakat untuk memperkuat kesadaran budaya di kalangan generasi muda.

7. Ketersediaan Sumber Belajar:


Materi pembelajaran dapat didukung dengan buku-buku cerita, materi audiovisual, permainan
edukatif, serta kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti museum atau komunitas seni dan
budaya.

Anda mungkin juga menyukai