Anda di halaman 1dari 39

Kelompok

PEMBELAHAN
SEL Anggota Kelompok:
•Bunga Dwi S (10)
•Faishal Tanjung W (16)
•Mahavira Nabilla Y (21)
•Raihan Faishal A (32)
Mengetahui proses terjadinya pembelahan sel
•Saffani Aliya N (34)
DAFTAR
ISI

Pengertian Pembelahan Sel


Pembelahan Amitosis
Pembelahan Mitosis
Pembelahan Meiosis
Pembelahan Gametogenesis
APA ITU
PEMBELAHAN SEL?
Pembelahan sel adalah proses ketika sel membelah diri
menjadi dua atau lebih. Pembelahan Sel merupakan cara sel
untuk memperbanyak diri atau yang disebut dengan
reproduksi.
Fungsi
Tujuan
1. Regenerasi sel-sel Pembelahan 1. Melakukan pembelahan sel
dibagi menjadi agar dapat berkembang biak
yang rusak dan mati pada organisme uniseluler.
2
2. Membantu proses •langsung 2. Pada beberapa organisme sel
pertumbuhan dan (amitosis) tubuh dapat membelah dengan
perkembangan •tidak langsung tujuan untuk memperbanyak sel,
(mitosis dan sehingga sel dapat melakukan
3. Membantu proses pertumbuhan dan berkembang
perkembangbiakkan miosis
dengan baik.
(reproduksi) 3. Regenerasi sel yang mati
4. Variasi individu baru 4. Proses pertumbuhan
PEMBELAHAN
AMITOSIS
Pembelahan amitosis memiliki nama lain yaitu
pembelahan secara langsung/spontan atau
pembelahan biner
Pada pembelahan amitosis, satu sel akan
membelah menjadi dua sel sama besar dan
memiliki materi genetik yang sama.
Pembelahan sel secara spontan yang ditandai
dengan pembelahan inti sel sederhana tanpa
pembentukan kromosom dan tanpa melalui
fase-fase atau tahapan-tahapan pembelahan.

Pembelahan dimulai dengan pembelahan inti


sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan
sitoplasma dan membran akan terpisah satu
sama lain. Akhirnya, sel terbelah menjadi dua
sel anakan.
Pembelahan seperti ini kebanyakan terjadi
pada organisme organisasi uniseluler (ber sel
satu)seperti amoeba dan cyano bacter
PEMBELAHAN MITOSIS
Mitosis adalah pembelahan intel sel /nukleus melalui
tahapan-tahapan berurutan dan teratur yang menghasilkan
nukleus pada sel anakan dengan sifat genetik ekuivalen
(sama) dengan sel induk. Biasanya pada proses mitosis
adalah fase terpendek sekitar 1 jam dari total siklus sel
selama 18-24 jam (pada sel hewan)
PEMBELAHAN MITOSIS
DIBAGI MENJADI DUA
TAHAPAN
1. INTERFASE
2. FASE PADA MITOSIS
FASE
INTERFASE (PENDAHULIAN)
Fase ini merupakan fase terlama dari keseluruhan siklus sel, Kira-kira 90% dari siklus sel.
Interfase adalah fase diantara fase mitotik dengan lainnya. Fase ini saat sel
mengumpulkan energi untuk tumbuh, menyalin DNA, menghasilkan protein, membentuk
organel sel dalam sitoplasma

Fase G2/gap 2
Fase G1/gap 1 (pertumbuhan sekunder)
(pertumbuhan primer) fase S (sintetis) terjadi terjadi pertumbuhan lagi dan
sel yang mengalami
sintesis DNA dan DNA terbentuklah organel-
pertumbuhan sehingga
tampak lebih besar yang mengalami replika yang organel sel sehingga
berlangsung 6-12 jam berlangsung 6-8 jam persiapan sel membelah
yang berlangsung 3-4 jam
1•PROFASE
2. FASE Pada proses ini membutuhkan waktu lebih
lama dan energi yang lebih banyak
MITOSIS dibandingkan dengan sub fase lain
-benang kromatin dalam nukleus mulai
tergulung
rapat, padat pendek, menebal menjadi
kromosom yang dapat diamati mikroskop.
-nukleus menghilang sehingga tak terjadi
transkripsi DNA yang membentuk RNA
-dalam sitoplasma mulai terbentuknya
gelendong
mitotik (benang spindel) yang terbuat dari
mikrotubula yang memancar dari ke 2
sentrosom yang saling menjauh
2. FASE 2•PROMETAFASE

MITOSIS -membran inti terfragmentasi, melebur,


menghilang sehingga miktotubula dapat
memasuki inti sel dan berinteraksi dengan
kromosom
-berkas mikrotubula memanjang dari setiap
kutub ke arah tengah sel, sebagian
mikrotubula melekat pada kinetokor dalam
sentromer, menyebabkan kromosom bergerak
tersentak-sentak. Mikrotubula yang melekat
pada kinetokor sentromer disebut mikrotubula
kinetokor, sedangkan yang tidak melekat
mikrotubula non kinetokor.
2. FASE
4•ANAFASE
MITOSIS
-pasangan sentromer dari setiap kromosom
3•METAFASE
berpisah sehingga kromatid saudara yang
semula menyatu akhirnya terpisah dan terbentuk
-Kromosom bergerak dan berjajar kromosom lengkap
ditengah sel -Masing-masing kromatid bergerak menuju ke
yang disebut bidang ekuator dan arah kutub yang berlawanan pada saat
lempeng metafase mikrotubula kinetokor memendek.
-sentromer dari seluruh kromosom -mikrotubula non kinetokor terus memanjang
membuat formasi satu baris, kinetokor, sehingga kutub sel berpindah lebih jauh
dari kromatid saudara melekat pada -fase terkahir anafase kedua kutub sel memiliki
mikrotubula yang berasal dari kutub koleksi kromosom yang ekuivalen dan lengkap
yang berlawanan
2. FASE
6•SITOKENESIS
MITOSIS
-pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembentukan sekat
5•TELOFASE yang memisahkan ke 2 bagian sel sehingga terbentuk 2 sel
anak
-mikrotubula non kinetokor memanjang -sel hewan, sitokinesis diawali dengan alur pembelahan
lagi sehingga sel semakin panjang dibidang ekuatorial. Pada sisi alur pembelahan sitoplasma
-terbentuk nukleus pada ke 2 kutub sel terdapat cincin kontraktor yang terdiri dari mikro filamen aktin
-kromosom di ke 2 kutub mulai membuka dan molekul protein miosin yang menyebabkan alur
kumparan dan berubah lagi menjadi pembelahan semakin dalam sehingga terbentuk 2 sel anak
benang kromatin yang longgar - -pada sel tumbuhan yang berdinding sel saat sitokinesis tidak
gelondong berdegenerasi, nukleus membentuk alur pembelahan, tetapi vesikula yang dihasilkan
terbentuk kembali dengan fragmen badan golgi berpindah di sepanjang mikrotubula ditengah
membran nukleus induk yang bagian lain sel. Vesikula yang membawa dinding sel bersatu membentuk
sistem Endo membran lempeng sel. Pelat sel ini membesar hingga membran
-tahap terakhir telofase diikuti dengan disekeliling bergabung dengan membran plasma, yang
sitokinesis membentuk diding baru yang memisahkan ke 2 sel anak
PEMBELAHAN
MEIOSIS
Meiosis adalah jenis pembelahan sel khusus yang terjadi pada sel
reproduktif (gamet) dalam organisme eukariotik. Tujuan utamanya
adalah untuk mengurangi jumlah kromosom dari diploid (2n) menjadi
haploid (n) sehingga ketika dua sel gamet bergabung saat
pembuahan, jumlah kromosom tetap konstan dalam generasi yang
selanjutnya. Proses ini terjadi dalam dua tahap utama, yaitu meiosis I
dan meiosis II, yang diikuti oleh peristiwa pembelahan sel biasa
(mitosis) untuk membentuk sel-sel gamet yang matang.
PROSES
PEMBELAHAN MEIOSIS
•MEIOSIS I:
Pada meiosis I akan terjadi rekombinasi gen dan reduksi kromosom, akibat
dari pembagian serta pencampuran kromosom homolog. Hasil dari meiosis
adalah dua sel anakan yang sudah bersifat haploid.

PROFASE I:
Pada tahap ini, kromosom mulai menebal dan saling mendekati sehingga
terbentuk pasangan kromosom homolog (bivalen). Pertukaran fragmen
kromosom antara pasangan kromosom homolog ini, yang disebut kiasma,
dapat terjadi dalam proses yang disebut rekombinasi genetik atau crossing
over. Pada akhir profase I, inti sel mulai menghilang dan spindle serabut
terbentuk.
PROSES
PEMBELAHAN MEIOSIS
METAFASE I:
Pasangan kromosom homolog yang sudah
Telofase I:
terbentuk tadi akan berbaris di bidang tengah
Kromosom yang sudah berada
sel, yang disebut bidang ekuator atau
di kutub sel akan muncul
equatorial plane. Spindle serabut akan
kembali menjadi benang-
melekat pada sentromer dari masing-masing
kromosom. benang kromatin yang panjang.
Inti sel akan membentuk
ANAFASE I: kembali, dan biasanya diikuti
Spindle serabut akan memisahkan oleh pembelahan sitoplasma
pasangan kromosom homolog tersebut dan (sitokinesis), yang
menariknya ke kutub sel yang berlawanan.
menghasilkan dua sel anakan.
Dalam proses ini, setiap kromosom masih
terdiri dari dua kromatid saudari.
PROSES
PEMBELAHAN MEIOSIS

MEIOSIS II:

Tahap ini mirip dengan mitosis, tetapi sel-sel yang mengalami


meiosis II sudah memiliki setengah dari jumlah kromosom yang
ada pada sel somatik (tubuh). Setiap sel anakan dari meiosis I
akan memisahkan kromatid saudarinya dalam meiosis II.
PROSES
PEMBELAHAN MEIOSIS
Profase II:
Kromosom-kromosom yang terdiri dari dua kromatid saudari
akan menebal lagi. Spindle serabut terbentuk dan mulai
mengarah ke kutub sel.
Metafase II:
Kromosom-kromosom yang terbentuk berbaris di bidang
ekuator.

Anafase II: Spindle serabut memisahkan kromatid-kromatid


saudari dan menariknya ke kutub sel yang berlawanan.
PROSES
PEMBELAHAN MEIOSIS
Telofase II:
Kromatid-kromatid saudari yang sudah berada di kutub sel akan muncul
kembali menjadi benang-benang kromatin. Inti sel akan membentuk kembali,
dan sitokinesis akan terjadi, menghasilkan empat sel haploid (n) yang
berbeda, masing-masing dengan setengah jumlah kromosom dari sel
induknya.

Seluruh proses meiosis menghasilkan empat sel haploid yang berbeda, masing-
masing memiliki kombinasi unik dari kromosom yang diturunkan dari induknya. Ini
menciptakan keragaman genetik yang penting untuk evolusi dan pemeliharaan
keanekaragaman hayati dalam populasi organisme.
Gametogenesis
pada hewan
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet, yang
terdiri dari spermatogenesis (pembentukan sperma) dan
oogenesis (pembentukan ovum).
Secara garis besar, fungsi gametogenesis adalah untuk
menghasilkan sel sperma dan ovum.
Gametogenesis

SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis merupakan pembentukan sperma, di
mana proses terjadinya ada di dalam testis, tepatnya pada
tubulus seminiferus. Pematangan spermatozoa terjadi di
dalam epididimis. Pada pria, sel germinal yang belum
matang (spermatogonium) diproduksi di testis. Saat pria
pubertas, sel tersebut akan diubah menjadi sperma melalui
proses spermatogenesis.
Gametogenesis
SPERMATOGENIUM merupakan sel diploid yang mengalami pembelahan
mitosis dan jumlahnya bertambah.
Masuk ke siklus selanjutnya, yaitu spermatosit primer. Spermatosit primer
mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan sel haploid spermatosit
sekunder.
Kemudian, spermatosit sekunder akan mengalami meiosis II dan
menghasilkan spermatid. Spermatid ini akan melalui proses spermiogenesis
untuk berubah menjadi sperma. Di sini lah, hormon seperti GnRH, LH, FSH,
dan androgen berperan sebagai perangsang dalam proses
spermatogenesis.
Satu spermatogonium akan menghasilkan empat sperma haploid yang
fungsional.
Gametogenesis

OOGENESIS
merupakan pembentukan ovum. Pembentukan ovum ini
terjadi di dalam ovarium, tepatnya di dalam folikel-folikel
yang dimatangkan dengan bantuan hormon FSH (follicle
stimulating hormone).

Tidak seperti pada proses spermatogenesis, pada


oogenesis, meiosis II baru akan terbentuk apabila terjadi
fertilisasi. Prosesnya, oogonium akan mengalami
pembelahan mitosis dan menjadi oosit primer.
Gametogenesis

Ketika perempuan mengalami pubertas, maka oosit primer akan melanjutkan


tahapannya menuju fase meiosis I dan membelah diri menjadi sel diploid yang
ukurannya berbeda. Ukuran yang besar menjadi oosit sekunder, sedangkan
ukuran yang kecil menjadi badan polar. Masing-masing sel tersebut bersifat
haploid.

Ketika terjadi fertilisasi (pembuahan oleh sperma), maka oosit sekunder akan
lanjut ke fase meiosis II. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mati
atau mengalami degenerasi.

Singkatnya, dari satu oogonium itu akan menghasilkan satu ovum haploid
fungsional dan dua atau tiga badan polar.
GAMETOGENESIS
TUMBUHAN

proses pembentukan gamet jantan dan gamet


betina melalui tahapan mikrosporogenesis dan
megasporogenesis
GAMETOGENESIS

MIKROSPOROGENESIS
Merupakan proses pembentukan gamet jantan, yang terjadi di
dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk
sari yang terdapat berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora)
yang diploid. Pembentukan mikrospora dalam buluh serbuk sari
berasal dari mikrosporosit
Mikrosporogenesis menghasilkan 2 macam inti sebanyak 3 buah
inti.
GAMETOGENESIS
Tahapan Mikrosporogenesis

1. Sel induk mikrospora akan mengalami pembelahan meiosis I dan


menghasilkan sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid akan membelah secara meiosis II menghasilkan 4
sel mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid, yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan
inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
GAMETOGENESIS
Tahapan Mikrosporogenesis
GAMETOGENESIS

Megasporogenesis

Merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung di dalam


ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji
(ovulum) yang mengandung sel induk megaspora.
Megasporogenesis menghasilkan 4 macam inti sebanyak 8
buah inti.
GAMETOGENESIS
Tahapan Megasporogenesis

1. Proses megasporogenesis dimulai dari pembelahan meiosis I dan meiosis II


sel induk megaspora diploid, menghasilkan 4 sel megaspora yang haploid.
2. Pada tumbuhan angiospermae, hanya satu megaspora yang fungsional.
Sedangkan 3 lainnya mengalami degenerasi.
3. Selanjutnya satu sel megaspora (haploid) mengalami tiga kali pembelahan
mitosis berturut-turut menghasilkan 8 sel megaspora di dalam gametofit
betina.
4. 8 sel tersebut tersusun menjadi 3 sel antipoda, 2 inti kutub atau inti
kandung lembaga sekunder, 1 sel ovum, dan 2 sel sinergid.
GAMETOGENESIS
Tahapan Megasporogenesis
Kelompok
5

TERIMA KASIH
SUDAH MENYIMAK!

Anda mungkin juga menyukai