FBS(Unesa,(28(Oktober(2017(
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian awal yang bermaksud memetakan sejarah perkembangan seni
rupa modern dan kontemporer di Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan sumber data seniman Malang, budayawan Malang, kurator lepas kota Malang, dokumen,
dan lokus atau tempat. Analisa datanya menggunakan analisa data interaktif. Hasil penelitian ini
adalah: (1) peta seni rupa modern di Malang mulai tahun 1960 sampai sekarang, yang
pencatatannya menggunakan periode per sepuluh tahunan, meliputi catatan perjalanan seni rupa
modern, tokoh dan lembaga yang mendukungnya, serta gaya atau style visual dari karyanya; (2)
peta seni rupa kontemporer di Malang mulai tahun 1981 sampai sekarang, yang pencatatannya
menggunakan periode per sepuluh tahunan, meliputi catatan perjalanan seni rupa modern, tokoh
dan lembaga yang mendukungnya, dan gaya atau style visual dari karyanya.
Kata-kata Kunci: seni rupa modern, seni rupa kontemporer, sejarah seni rupa
penggiat seni; (2) informan, yang terdiri dari Modern Indonesian art, so they say, stepped
seniman, kurator, budayawan Malang; (3) on the stage of history fully grown and
lokus, atau tempat di mana aktivitas perfect as Persatuan Ahli Gambar Indonesia
berkesenian kerap dilaksanakan. Dari ketiga (PERSAGI) in 1937.
sumber data itu, akan dijaring data berupa: Hasil diskusi dengan narasumber
(1) periodisasi, catatan waktu dan catatan menyepakati bahwa pencatatan sejarah
perjalanan; (2) tokoh-tokoh dan institusi perkembangan seni rupa modern di Malang
penggeraknya; (3) gaya/style. Pengecekan tidak bisa melepaskan diri dari pencatatan
keabsahan datanya dengan menggunakan sejarah seni rupa modern Indonesia yang
triangulasi sumber, dan analisa data dengan dicatat sejak masa Raden Saleh dan adanya
model interaktif. pengaruh seni lukis Cina. Pencatatan sejarah
perkem-bangan seni rupa modern di Malang
2. Hasil setelah masa Raden Saleh dan masa pengaruh
3.1 Peta Perkembangan Seni Rupa seni lukis Cina baru bisa dicatat dengan lebih
Modern Di Kota Malang akurat, karena narasumbernya juga terlibat
Mencatat perkembangan seni rupa sebagai pelaku kesenirupaan modern di
modern di Malang tidak bisa pisahkan dari Malang pada saat itu. Dengan demikian lalu
catatan perkembangan seni rupa modern di disepakati pencatatan sejarah seni rupa
Indonesia. Seperti dapat dicacat dari data modern di Malang dilacak dengan mencatat
dokumen tulisan Werner Kraus (2005) bahwa sejarah perkem-bangan seni rupa modern di
membicarakan perkembangan lukisan “baru” Malang secara per-sepuluh tahunan sejak
atau modern di Indonesia, para sejarawan 1960an.
seni rupa bersikukuh pada abad pertengahan Berdasar pada data tersebut di atas,
(Abad 19) oleh pelukis Jawa yaitu Raden maka paparan data tentang peta
Saleh. Ahli gambar Indonesia juga perkembangan seni rupa modern di kota
menyatakan bahwa Persatuan Ahli Gambar Malang akan disusun secara sistematis
Indonesia (PERSAGI) merupakan seni menjadi beberapa periode berikut, dengan
Indonesia modern yang dikatakan memasuki diawali sejak masa setelah Raden Saleh, yang
masa dewasa dan sempurna pada tahun 1937. dapat dicatat pula bersamaan dengan
Sifat “baru” atau “modern” digunakan dalam pengaruh seni lukis Cina, kemudian
konteks seni Indonesia “non tradisional”. dilanjutkan dengan pencatatan per-sepuluh
Secara lebih lengkap berikut ini adalah tahunan, yaitu masa 1960an-1970, masa 1971
paparan data dokumen dari tulisan Warner Masa setelah Raden Saleh dicatat sebagai
Kraus (2005: 61): masa awal keberadaan seni rupa modern di
This concept is well understood, yet it Malang, karena bentuk seni rupa sebelumnya
is often forgotten when we discuss the tidak mengenal teknik dan gaya melukis ala
development of "new" or "modern" painting Barat. Masa setelah Raden Saleh ditandai
in Indonesia. (1) Historians and art dengan gaya realis tentang keindahan
historians alike (as far as they have shown panorama di Malang, yang akrab dengan
any interest in this development at all), seem sebutan mooi indie. Tokoh-tokoh yang
to insist that during the middle of the 19th mewarnai perkembangan mooi indie di
century the Javanese painter Raden Saleh, a Malang yang bisa dicatat adalah: Mauris van
prominent figure of this hybrid age, arrived der Kerkhoff, Gerard Pieter Adolf, Willem
on the island, produced a number of strange van der Does, dan Koempoel Sujatno
paintings, a Deus ex machina, only to vanish Masa pengaruh seni lukis Cina juga
a short while after, leaving the art scene berkembang di Malang, karena beberapa
bewildered but basically unchanged. There is tokoh pelukisnya yang tinggal dan
a notion that this interlude might have had beraktivitas kesenirupaan di Malang. Gaya
something to do with Indonesian modernism, visualisasi yang lazim digunakan adalah: (1)
but a continuum between this firstflash of Tionghoa-Bumiputera, (2) Tionghoa-Barat,
modernity and the "nationalist" modernity of atau (3) Barat sama sekali. Tokoh-tokoh yang
the early 20th century is seldom constructed. menggiatkan kesenirupaan Cina di Malang
In fact it is just as much rejected as the adalah: Tjeng Tjiam Hwie, Tan Sik Kwaan,
response of Javanese priyayi to the 19th- Tan Liep Poen, Liem Kwee Bing. Lembaga
century European version of modernity. yang terbentuk dan menggiatkan
seni rupa kontemporer di kota Malang. dengan hal tersebut Sudarmadji (1974)
Sementara itu perkembangan seni rupa menyatakan bahwa seni rupa modern
modern semakin melemah, apalagi para Indonesia itu memiliki tiga ciri, ialah: “(1)
senimannya sudah semakin berumur, memberikan kesadaran tentang peranan
walaupun kekaryaan mereka tidak pernah individu dalam kegiatan kesenian, serta
berhenti. Karya seni rupa modern ternyata adanya ide baru yang diperjuangkan; (2)
masih ada “pasar”nya, sehingga selain seni dengan terang-terangan ia menunjukkan
kontemporer semakin berkibar, sebagian perbedaan bahkan penggempurannya pada
seniman modern ada yang masih berkarya gejala seni rupa sebelumnya; (3) asas pokok
seni modern untuk memenuhi selera dan itu masih punya refleksi sampai sekarang,
konsumsi pasar. Adalah kelompok/ meski dengan menuruti perkembangan”
komunitas “Malang Suko” yang berperan (dalam Ardi, 1991: 143).
dalam melayani konsumen seni rupa modern Pemetaan seni rupa modern di
di Malang. Komunitas anak-anak muda dan Malang pada masa Raden Saleh dan masa
seniman muda di Malang melahirkan setelah Raden Saleh lebih banyak dilakukan
komunitas: Kentjing Anjing, Rumah Sakit dengan melacak data dokumen yang berisi
Seni, Portal, BKJT, dan Pena Hitam. penulisan tentang Raden Saleh. Seperti
Lembaga/ Galeri yang menyemarakkan dikatakan oleh Yudhoseputro (2005:1)
kesenirupaan kontemporer di Malang antara bahwa: “Di bidang seni, telaah atau kajian
lain: Semeru Galeri, Minimaniez, Kemarin teori dan metodologi yang mempunyai nilai
Sore, Circuit, Puri Bulan Art Space, historigrafi masih tercecer sebagai catatan
sedangkan lembaga pendidikan tinggai yang atau dokumen, seperti karya tulis untuk
ikut mewarnai kesenirupaan kontemporer di seminar atau symposium dan karya tulis
Malang selain Uiversitas Negeri Malang lainnya”.
adalah: Jurusan Seni Rupa Murni – Pada kenyataannya ada tiga
UNIBRAW, dan Prodi DKV – Macung. pandangan yang menyatakan tentang
Gaya visualisasi yang sedang marak adalah kehadiran seni modern di Indonesia.
pemanfaatan media alternatif, street art, Pandangan pertama menyatakan bahwa seni
performance art, dan seni instalasi. Namun modern Indonesia dimulai sejak Raden Saleh
demikian hanya beberapa dari seniman dengan rasional bahwa pada saat Raden Saleh
Malang yang memanfaatkan media alternatif mulai munculnya bentuk karya seni baru
tersebut yang mencapai puncak kiprah yang (lukisan), padahal sebelumnya lebih banyak
menasional dan internasional. Beberapa berupa seni kriya. Pandangan yang kedua
seniman kontem-porer yang memanfaatkan menyatakan bahwa seni modern Indonesia
media alternatif yang mampu membawa dimulai saat PERSAGI (Perstuan Ahli
Malang ke tingkat Nasional dan internasional Gambar Indonesia). Hal itu sejalan dengan
adalah ketokohan Ojite Budi Sutarno dan paparan teori sebagai berikut:
Gatot Pujiarto. Setelah itu pada kurun waktu Kusnadi meyebutkan bahwa seni
sampai sekarang ini, belum tampak karya- rupa modern Indonesia dirintis oleh Raden
karya puncak dari perupa muda kota Malang Saleh (Kusnadi 1979). Dan Suwaryono
dalam karya seni kontemporer, sedangkan menempat-kan pula Raden Saleh sebagai
Ojite dan Gatot Pujiarto sudah tidak bisa pelopor seni lukis Indonesia modern, yang
dikatakan muda lagi. antara lain ditinjau dari sudut perkembangan
marfologi seni lukis Indonesia dan pembuka
3. Pembahasan Hasil seni lukis Indonesia modern (Sudarmadji,
Peta perkembangan seni rupa 1974). Pendapat yang lain mengatakan bahwa
Modern di kota Malang meliputi: masa Raden Saleh adalah pelopor pelukis modern
setelah Raden Saleh, masa pengaruh seni Indonesia dan Sudjojono adalah bapak
lukis Cina, masa 1960an-1970, masa 1971- pelukis seni modern Indonesia (Chlaire Holt,
1980, dan masa 1981-1990. Di dalam data 1976). Umar Kayam menyatakan bahwa
dokumen seni modern dicatat merupakan Persagilah peletak pertama garis ekspresi
karya seni lukis (lukisan) sebagai sesuatu seniman seni rupa Indonesia modern (Umar
yang baru di antara bentuk karya seni di Kayam, 1976). Demikian juga Sudarmadji
Indonesia yang berupa karya seni tradisi yang mengatakan seni rupa Indonesia modern
banyak memanfaatkan teknik kriya. Sejalan adalah kesenian bangsa Indonesia yang
dinyatakan dengan garis warna pada seni dua kegiatan kesenirupaan di Malang. Tokoh seni
dimensi atau volume dan warna pada seni rupa modern di Malang yang dapat dicatat
tiga dimensi yang dimulai sejak lahirnya adalah: Widagdo. Perkumpulan
Persagi (Sudarmadji, 1974), (dalam Ardi, kesenirupaan berkem-bang pada saat itu juga
1991: 143). dicatat dalam idealisme yang apik, sampai
Pandangan ketiga menyatakan bahwa akhirnya lahir Sekolah Seni Rupa Malang
seni modern sama dengan seni kontemporer, (1956-1964). Dalam lembaga pendidikan ini
seperti dikemukakan oleh Sumartono (2000: muncul nama seperti M Iskak, C.Y,
21, dalam Zakaria, 2014): “… seni Alimarsaban, Petrus Sumardi dan Widagdo
kontemporer bisa berarti senirupa modern…” sebagai pendiri; dan melahirkan seniman-
Penelitian ini mencoba menggunakan seniman seperti: Toyib, Karyono Soeparto,
pandangan pertama, dengan mencatat Momon, Herman Jasin Effendi. Juga
perkem-bangan kesenirupaan di Indonesia I.B.Said,” dan Bramasto. Keberadaan seni
pada umumnya dan di Malang pada modern di Malang saat itu dapat dikatakan
khususnya dengan mencatatnya sejak masa sejalan dengan paparan John Canaday (1959)
Raden Saleh, karena ditemukan dokumen sebagai berikut: “Seni modern tidak terbatas
yang bisa mencatat Malang sebagai bagian objek-objek maupun gaya tertentu, akan
dari perkembangan seni rupa modern di tetapi ditentukan oleh sikap batin
Indonesia. Dengan demikian pembabakan senimannya. Karena tidak terikat oleh tradisi,
awal sejarah seni rupa modern di Malang, maka seniman modern haruslah kreatif. Oleh
dicatat sejak masa setelah Raden Saleh. sebab itu seni modern
Data dokumen yang mencatat kiprah kadangkala disebut pula sebagai seni kreatif”
kesenirupaan di Malang sebagian besar (dalam Ardi, 1991: 144). Seniman dan
mencatat bahwa pada akhir abad ke 19 di komunitas atau lembaga seni yang ada pada
Malang sudah ada pelukis Belanda dan Eropa waktu itu adalah: Y Artono, Arboen, Dos
yang melukis dengan gaya mooi indie, yaitu: Sulaksono, Ono Sumarsono, Imam Muhadjir,
Mauris van den Kerkhoff (1830-1908), Abdullah Achmad, Anthony Wibowo, Djoko
Gerard Pieter Adolfs (1898-1968), dan Irawan, Windarto, Iskak, Indanu. Di samping
Willem van der Does (1889-1966). Bahkan itu berdiri dan beraktivitas pula lembaga
tercatat pula bahwa Arie Smith pun pernah pendidikan non formal atau kursus
tinggal di Malang. Pelukis lokal yang kesenirupaan, antara lain: ASRI, APM, dan
dianggap sebagai tokoh mooi indie adalah Candra Kirana. Gaya kesenirupaan yang
Koempoel, meskipun dalam data dokumen muncul pada masa 1960an-1970, setelah gaya
dapat ditarik kesimpulan bahwa Koempoel mooi indie berlalu, pada tahun 70an awal
diklasifikasi sebagai pelukis jalanan. masih didominasi oleh batasan medium yang
Masa Pengaruh seniman Cina juga mewarnai ketat, yaitu seni lukis, seni patung atau seni
perkembangan kesenirupaan modern di grafis, yang semuanya dikategorikan ke
Malang, di mana pada paparan data dapat dalam fine Art.
dicatat bahwa pada abad 19 di Indonesia, dan Masa 1971-1980 di Malang dapat
di Jawa khususnya tercatat sebagai abad dicatat terjadi mulai terjadi “kemeriahan”
ganda, karena motif visual eropa dan Cina pada peristiwa kesenirupaan di Malang, yang
merangkak masuk ke dalam sistem lokal dan diprediksi karena: (1) kuatnya pengaruh
menciptakan campuran simbol budaya baru.! pendidikan seni di perguruan tinggi seni di
Komunitas Malang Mung May merupakan Malang (jurusan Pendidikan Seni Rupa-
salah satu bentuk eksistensi pelukis Cina FKSS_IKIP Malang) yang mempengaruhi
dalam kesenirupaan di Malang. Tan Lie Poen munculnya seniman-seniman muda yang
dan Liem Kwee Bing merupakan tokoh dari sebagian besar adalah para mahasiswa dari
pelukis Cina di Malang! jurusan Pendidikan Seni Rupa-FKSS-IKIP
Pemetaan kesenirupaan di Malang Malang; (2) pada saat itu juga terjadi
setelah masa Raden Saleh kemudian bisa pergesekan yang relatif baik antara perguruan
dicatat per sepuluh tahunan sejak tahun 1960. tinggi-perguruan tinggi seni yang ada di
Masa 1960an-1970 dapat dicatat ketika di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta, karena
tahun 19650an sudah tampak ada gelagat orang-orang muda di kota Malang juga
kesenirupaan modern di Malang dengan belajar pada perguruan tinggi-perguruan
aktivitas seniman otodidak dan pusat tinggi seni di Bandung, Jakarta, dan
kemudian ditandai dengan sebutan seni rupa 1970-an akibat pengaruh seni rupa global,
kontemporer. Bahkan bentuk kesenirupaan …” (Adi Nugroho & Himawan, 2014: 101).
tersebut tampak bisa hidup beriringan, baik Seniman muda yang sebagian besar adalah
seni modern dan seni kontemporer, termasuk mahasiswa semakin muncul dengan karya-
juga adanya kelompok komunitas seni rupa karya alternatifnya. Muncul beberapa
yang memang menyasar pasar. Seni rupa komunitas seni yang semakin banyak
modern pada kurun waktu ini dimotori oleh menampilkan karya performance art dan
seniman terdahulu yang lebih senior, yang seni instalasi. Kondisi itu sejalan dengan
pada tahun 1970-1980an masih tergolong yang selanjutnya dikemukakan oleh Warsono
sebagai seniman muda. Sedang seni rupa (2012: 328-343, dalam Zakaria, 2014),
kontemporer banyak dimotori oleh kaum sebagai berikut:
muda yang masih berstatus mahasiswa (seni … (a) Munculnya performance art
rupa IKIP Malang dan komunitas Sanggar dan instalasi, dalam performance art
Minat IKIP Malang). Pada saat ini muncul (performen art) mengubah seni rupa yang
pula di jurusan seni rupa IKIP Malang, statis (diam) menjadi lebih dinamis dan
kelompok Portal yang mengusung karya- memindahkan media fisik (kebendaan)
karya seni rupa alternatif danlebih progresif, dengan media tubuh dan lebih menekankan
seperti yangdijelaskan oleh Warsono (2012: pada arah kejadian. Instalasi sebagai
328-343, dalam Zakaria, 2014), yang kelanjutan dari seni keruangan dengan
menjelaskan bahwa seni rupa kontemporer menginstal unsur-unsur tertentu dalam
dalam arus baru kebudayaan memiliki ciri- sebuah ruang; (b) Mural dan street art, mural
ciri sebagai berikut: merupakan lukisan yang kerap ditorehkan
(a) munculnya kelompok-kelompok pada bidang yang permukaan yang cenderung
kreatif yang “ideologis”, muncul karena luas seperti dinding. Street art atau seni
dominasi politis, budaya, dan kekuasaan. jalanan mempresentasikan realitas-realitas di
Hingga di kalangan pemuda, pelajar,dan jalan umum atau ruang publik terbuka, istilah
mahasiswa muncul spirit “budaya tanding”; ini mencakup karya seni, graffiti, mural,
(b) munculnya ruang-ruang alternatif, dengan stensil graffiti, sticker art, proyeksi video,
hadirnya tempat-tempat pameran dan intervensi seni, flash mobbing dan instalas;
presentasi yang digagas oleh seniman, hang (c) terbukanya jaringan-jaringan baru antar
tidak bergantung pada tempat resmi; (c) seniman (Artist bu Artist), kemampuan
munculnya zine dan komik, zine adalah salah komunikasi yang baik dan keberadaan
satu bentuk publikasi yang diterbitkan oleh jaringan internet membuka jalan menuju
pembuatnya bukan untuk keuntungan, pencarian batas-batas kebudayaan.
bahasanya adalah topik-topik yang biasanya Namun tampaknya geliat seni rupa
dihadiri media mainstream, dan diedarkan kontemporer dan semangat kekaryaan
dan dalam dan dalam ruang lingkup yang senirupawan Malang belum menampakkan
terbatas. Zine dan komik alternative bisa semangat sebesar kesenirupaan Malang pada
mengekspresikan apa saja, melawan era modern. Bahkan ketokohan Ojite Budi
kekuasaan, membicarakan diri sendiri, Sutarno dan Gatot Pujiarto belum diikuti oleh
menyampaikan hal remeh-temeh, dan tokoh-tokoh seni rupa kontemporer di
sebagainya dapat dimediasikan dalam komik. bawahnya.
Masa 2000-sekarang dapat dicatat sebagai era
seni rupa kontemporer di kota Malang. 4. Kesimpulan
“Perkembangan seni rupa Indonesia kini Sebagai sebuah kesimpulan dapat
melaju bersama perkembangan seni rupa lain dicatat bahwa keberadaan seni rupa modern
yang dihasilkan berbagai masyarakat di di Kota Malang adalah sejak masa setelah
dunia. Perkembangan ini disebut seni rupa Raden Saleh, yang sekaligus tampak adanya
kontemporer yang dianggap sebagai cermin pengaruh seni lukis Cina. Selanjutnya dicatat
perkembangan dan perubahan masyarakat pula periode 1960an-1970, yang sebetulnya
kontemporer yang bersifat global” (Adi bisa dilacak keberadaan aktivitas seni modern
Nugroho & Himawan, 2014: 100). di tahun 1950an. Masa seni modern di kota
Seni kontemporer juga dimaknai Malang makin tampak marak di tahun 1971-
sebagai: “Perkembangan mutakhir karya- 1980, bahkan sampai tahun 1990an, di mana
karya seni rupa yang telah dimulai sejak pada masa itu pula kiprah seni kontemporer