ABSTRAK
Perkembangan seni kaligrafi arab di kampong lengkong banten sangat cukup menjanjikan serta perlu
dilestarikan,Mengingat karya seni kaligrafi dan juga bukti-bukti arkeologi, yakni dari objek naskah dan
peninggalan makam. Peninggalan berbagai artefak-artefak di kampong lengkong itu sendiri perlu adanya
perhatian lebih dari pemerintah kedepannya untuk menyediakan fasilitas dan wadah demi menjaga warisan
budaya seni islam yang dikhawatirkan akan perlahan-lahan hilang Karena di gerus oleh majunya jaman.
Maka perlu adanya fasilitas tempat seperti museum yang mampu mencangkup semua elemen-elemen seni
lukisan kaligrafi,naskah kuno,artefak peninggalan yang mana dapat dijaga dan dilestarikan sehingga
sejarah dan kebudayannya bisa diketahui dan dipelajari oleh para masyarakat khususunya d kota
banten,Dengan melalui kunjungan ke museum,maka akan terjadi transformasi nilai warisan budaya serta
menambah wawasan, Menanggapi fenomena ini Arsitektur bertujuan untuk membantu memecahkan
masalah melalui arsitektur ekspresionis,dimana hal ini dianggap sebagai tujuan untuk membantu dan
mewujudkan ruang yang dapat menunjukan kesan dan pesan disetiap ruang pameran yang dapat dirasakan
sehingga tanpa disadari para pengunjung seakan-akan dibawa menelusuri dan melihat lukisan-lukisan
kaligrafi pada museum tersebut.dengan mengambil karakter huruf kaligrafi yaitu vertikal dan horizontal
diharapkan arsitektur ekspresionis dapat memberikan ekspresi ruang yang dapat diaplikasikan pada
elemen-elemen ruang museum tersebut.Penyelesaian dari tulisan ini yang dapat dilakukan adalah
mendapatkan variabel dan kriteria desain untuk museum seini kaligrafi arab.
Kata kunci : museum,seni kaligrafi,arsitektur ekspresionis
A. PENDAHULUAN
Museum seni kaligrafi arab dapat diartikan sebuah tempat atau wadah yang didalamnya terdapat
koleksi yang berkaitan dengan karya lukisan kaligrafi arab ,seperti berbagai jenis gaya kaligrafi,aliranya dan
sejarah artefak perkembangan dunia seni kaligrafi arab ,selain sebagai wadah memamerkan,museum ini juga
difungsikan sebagai sarana dan edukasi tentang dunia kesenian kaligrafi arab kepada masyarakat mengingat
masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang memahami dan mempelajari seni kaligrafi arab sebagai
budaya kesenian islam.,agar mampu meningkatkan pengetahuan akan dunia seni kaligrafi di semua kalangan
masyarakat,yang didukung seperti berbagai fasilitas penunjuang berupa ruang pamer,ruang serba guna,ruang
pengetahuan,laboratorium,mushola,ruang souvenir,cafe dan resto juga bioskop mini. 3
Sejalan dengan objek yang dipamerkan Menurut Islah Gusmian,dalam bukunya yang berjudul,
(”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual,2013) .4 ada dua macam dari segi karakter huruf
antara lain :5
Berdasarkan penjelasan diatas dari karakter seni kaligrafi cenderung mengarah kesebuah
pengekspresian symbol-simbol bentuk dan dua karakter huruf yaitu vertikal dan horizontal.dimana kaligrafi
itu sendiri merupakan seni tangan yang memiliki pesan-pesan dalam penulisannya.Maka dari itu karakter
kaligrafi diambil agar dapat mewakili setiap ruang baik ruang luar dan dalam dimana dibentuk menggunakan
material dan elemen-elemen pembentuk ruang sesuai dengan fungsi,agar bisa menghadirkan karakter
kaligrafi.Maka,karakter horizontalnya diaplikasikan pada jalur dan skala penghubung antara ruang satu,dua
dan lainnya yang berfungsi sebagai penggambaran visual perjalanan hubungannya dengan manusia antar
sesama serta untuk karakter vertikalnya digambarkan pada dimensi ruang dan bentuk elemen-elemen yang
memiliki perbedaan ketinggian ruang pameran dari yang rendah sampai ruang paling tinggi yang mencirikan
monumental sebagai symbol kehambaan dan Kebesaran dimana ketika pengunjung masuk kemuseum dari
mulai masuk sampai keluar setelahnya Diharapkan dapat semakin dekat dengan Sang Pencipta.Dalam konteks
ini museum seni kaligrafi tidak hanya berfungsi memajang atau memamerkan berbagai lukisan
kaligrafi,Namun disisi lain ada pesan dan kesan yang ingin dsampaikan pada museum seni klaigrafi yang
diharapkan ketika para pengunjung masuk dan keluar setelahnya ,dengan tanpa disadari pengujung sedang
diajak untuk mengenal dan merasakan penggambaran dari dua karakter kaligrafi disetiap keseluruhan ruang
yang sudah dijelaskan diatas.
Untuk itu agar mampu ditanggapi dengan baik oleh pengujung.maka perlu diperhatikan dalam
mencakup hakikat ekspresi ruang dengan beberapa faktor,terutama yang berhubungan dengan penerima
pesan,beberapa hal mencangkup komponen ekspresi menurut beragam disiplin ilmu,diantaranya 6:
1.komponen Pesan (message component )2.Komponen media (media component ), 3.Komponen penerima
( receiver component )
Dari tiga factor tersebut dapat diolah secara arsitektural yang diwujudkan dalam konsep ekspresi
ruang sebagai konsep yang mendukung penyampaian pesan dengan jelas sehingga mampu ditangkap secara
baik oleh penerima pesan (pengujung),Maka karakter kaligrafi diambil sebagai media komunikasi yang
diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan tersebut dan dapat ditanggapi dengan baik pula oleh
penerima pesan.7
Penerapan ruang yang dapat menggambarkan karakter kaligrafi yang memiliki arti
kebebasan,ules,lentur dan emosi setiap tarikan hurufnya juga sejalan dengan pemikiran arsitektur
ekspresionis yaitu dari Penganut paham Ekspresionisme memiliki dalil bahwa :
“Art is an expression of human feeling’ atau Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia.
Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang Seniman ketika menciptakan suatu
karya Seni.8
6
Bani noor muchamad ikaputra-model ekspresi arsitektur (seminar nasional”metodologi riset dalam arsitektur-juni 2010).
7 Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41 no.1,2013,hal.126
8
Janny museing dan wahyuni siswanto, “Penerapan Prinsip Prinsip Seni Ekspresionisme Dalam Rancangan
Arsitektur “,Jurnal Arsitektur, Vol 1, No 1 (2012) hal. 31.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam mewujudkan museum seni kaligrafi arab,terdapat permasalahan yang diteliti yaitu :
Bagaimanakah mengekspresikan karakter huruf vertikal dan horizontal pada area ruang pameran museum
seni kaligrafi melalui arsitektur ekspresionis ?
C. TUJUAN
Merumuskan variabel dan kriteria ruang yang mengekspresikan karakter horizontal dan vertikal pada area
ruang pemeran museum seni kaligrafi dengan pendekatan konsep arsitektur ekspresionis.
D. METODE PENELITIAN
metode penelitian ini adalah menggunakan kajian literatur dengan mengumpulkan dan
menggunakan data,hasil penelitian serta pemikiran terdahulu yang bersumber dari buku,ebook,artikel,dan
jurnal untuk mendapatkan pemahaman dalam menemukan variabel dan kriteria yang berisikan mengenai
definisi dan data-data penunjang berupa literature-literatur sebagai referensi berkaitan dengan museum seni
kaligrafi arab serta kajian teori aristektur ekspresionis
Irasional, merupakan pembelokan dari fisafat objetif dan konsep-konsep statis mengenai ruangan
yang lebih mengarah ke subjektifitas.
Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.
Antopometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam masa asitektural.
Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular.
Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaan akibat perang.
Monumental, menempatkan bagian utama dari komposisi arsitektural yang terdiri dari sebuah masa
yang sentral, dominan, dan menjulang.
Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, mereka menggali kedalam alam pikiran,
spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, Universitas Sumatera Utara
emosi, sedih, marah, dimana bangunan rnerupakan pengungkapan dari sikap arsitek terhadap bangunan
tersebut.
Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang pada dasarnya adalah satu cara untuk
menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada
elemen-elemen yang bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan
tuntutan.
Arsitek-arsitek yang menganut aliran ekspresionis diantaranya adalah Bruno Taut, Eric Mendelsohn,
Walter Gropius, Mies Van der Rohe, Hans Poelzig dan lain-lain.Contoh bangunan ekspresionis adalah Erich
Mendelsohn’s Einstein Tower, The Amsterdam School dan lain-lain.
Karakter atau kriteria Arsitektur Ekspresionis dapat di tentukan dari beberapa aspek tahapan dalam
perencanaan, yaitu :1.Konsep Bentuk2.Konsep Ruang3.Konsep SirkulasiKonsep Tekstur4.Konsep Warna
H. Kesimpulan
Kesimpulan Variable dan Kriteria desain yang dapat di ambil dari desain bangunan Arabic Calligrafhy Art
Museum di Kota Banten, sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Ayo Kita Mengenal Museum, 2009 di akses dari (http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/museum-
di-indonesia.html, diakses pada tanggal 24 oktober 2019,pukul 17.07 WIB)
Bahtiar rifa’I “cawagub banten embay diminta bangun museum kaligrafi di kampong kiai”
(https://news.detik.com/berita/d-3346973/cawagub-banten-embay-diminta-bangun-museum-
kaligrafi-di-kampung-kiai, diakses tanggal 01 oktober 2019,2019.
Bani noor muchamad ikaputra-model ekspresi arsitektur (seminar nasional”metodologi riset dalam arsitektur-
juni 2010).
Buku Pedoman Pendirian Museum. (1999), diakes dari https://elib.unikom.ac.id/website.pdf pada tanggal
26 oktober 2019 pukul 10.13 WIB
Drs. Sirojuddin AR. “Seni Kaligrafi Islam” : Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992 hal.1
D.K.Ching form space and order,hal 243 tahun 1996.
Farkhan,”pemikiran kaligrafi arab di Indonesia”,jurnal CMES Volume IX nomor 2,2016 (hal.180)
Fauziah muslimah,”kaligrafi al-qur-an menjadi primadona lomba di MTQN 2016”,
(https://www.gomuslim.co.id/read/news/2016/08/02/1043/kaligrafi-alquran-jadi-primadona-
lomba-di-mtqn-2016.html, diakses pada tanggal 01 oktober 2019,2019)
Fikhar,”sejarah perkembangan kaligrafi di dunia,” (https://id.scribd.com/doc/120444708/Sejarah-
Perkembangan-Kaligrafi-di-Dunia-docx diakses pada tanggal 25 november 2019)
Hadi Purwanto,” Pengembangan Kaligrafi di Pesantren”(
http://pendidikbermutu.blogspot.com/2015/12/pengembangan-kaligrafi-di-pesantren.html,
diakses pada tanggal 01 oktober 2019,2019)
Hliyatulqalam,”pengertiankaligrafi”(https://hilyatulqalam.wordpress.com/2009/01/11/pengertian-
kaligrafi/), diakses pada tanggal 27 november 2019,pukul 08:11 WIB
Intenasional Council of Museum : dalam Pedoman Museum Indoneisa, 2008,
(https://www.arsitur.com/2015/11/pengertian-definisi-museum-dan.html, diakses pada tanggal
22 oktober 2019,pukul 10.08 WIB)
Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41
no.1,2013,hal.126