Anda di halaman 1dari 9

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI BANTEN

Muhammad Khusnul Anwar1Indrabati Sangalang2

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya


Kampus Upr Atunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Palangka Raya 73111 Kalimantan Tengah Telp.(0536) 22644
anwaryrashid96@gmail.com.indrabakti,sangalang@arch.upr.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan seni kaligrafi arab di kampong lengkong banten sangat cukup menjanjikan serta perlu
dilestarikan,Mengingat karya seni kaligrafi dan juga bukti-bukti arkeologi, yakni dari objek naskah dan
peninggalan makam. Peninggalan berbagai artefak-artefak di kampong lengkong itu sendiri perlu adanya
perhatian lebih dari pemerintah kedepannya untuk menyediakan fasilitas dan wadah demi menjaga warisan
budaya seni islam yang dikhawatirkan akan perlahan-lahan hilang Karena di gerus oleh majunya jaman.
Maka perlu adanya fasilitas tempat seperti museum yang mampu mencangkup semua elemen-elemen seni
lukisan kaligrafi,naskah kuno,artefak peninggalan yang mana dapat dijaga dan dilestarikan sehingga
sejarah dan kebudayannya bisa diketahui dan dipelajari oleh para masyarakat khususunya d kota
banten,Dengan melalui kunjungan ke museum,maka akan terjadi transformasi nilai warisan budaya serta
menambah wawasan, Menanggapi fenomena ini Arsitektur bertujuan untuk membantu memecahkan
masalah melalui arsitektur ekspresionis,dimana hal ini dianggap sebagai tujuan untuk membantu dan
mewujudkan ruang yang dapat menunjukan kesan dan pesan disetiap ruang pameran yang dapat dirasakan
sehingga tanpa disadari para pengunjung seakan-akan dibawa menelusuri dan melihat lukisan-lukisan
kaligrafi pada museum tersebut.dengan mengambil karakter huruf kaligrafi yaitu vertikal dan horizontal
diharapkan arsitektur ekspresionis dapat memberikan ekspresi ruang yang dapat diaplikasikan pada
elemen-elemen ruang museum tersebut.Penyelesaian dari tulisan ini yang dapat dilakukan adalah
mendapatkan variabel dan kriteria desain untuk museum seini kaligrafi arab.
Kata kunci : museum,seni kaligrafi,arsitektur ekspresionis

A. PENDAHULUAN
Museum seni kaligrafi arab dapat diartikan sebuah tempat atau wadah yang didalamnya terdapat
koleksi yang berkaitan dengan karya lukisan kaligrafi arab ,seperti berbagai jenis gaya kaligrafi,aliranya dan
sejarah artefak perkembangan dunia seni kaligrafi arab ,selain sebagai wadah memamerkan,museum ini juga
difungsikan sebagai sarana dan edukasi tentang dunia kesenian kaligrafi arab kepada masyarakat mengingat
masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang memahami dan mempelajari seni kaligrafi arab sebagai
budaya kesenian islam.,agar mampu meningkatkan pengetahuan akan dunia seni kaligrafi di semua kalangan
masyarakat,yang didukung seperti berbagai fasilitas penunjuang berupa ruang pamer,ruang serba guna,ruang
pengetahuan,laboratorium,mushola,ruang souvenir,cafe dan resto juga bioskop mini. 3

Sejalan dengan objek yang dipamerkan Menurut Islah Gusmian,dalam bukunya yang berjudul,
(”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual,2013) .4 ada dua macam dari segi karakter huruf
antara lain :5

KARAKTER ARTI DAN MAKNA


melambangkan tuhan yang maha kuasa dan prinsip transenden yang dari Nya
Vertikal
segala sesuatu berasal.pada nama Allah dalam tulisan arab

1 Mahasiswa angkatan 2013 di jurusan arsitektur,fakultas teknk,universitas palangka raya


2 Staf pengajar jurusan arsitektur universitas palangka raya
3
“Buku pedoman pendirian museum (1999)”diakses dari https//www.kemenpar.go.id pada tanggal 26
desember 2019 pukul 21:38 WIB
4 Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41 no.1,2013,hal.126-127
5 Ibid,hal.127

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 1


gerakan kesetiaan pada prinsip kepenullisan dan kesesuaian serta keharmonisan
Horizontal antara goresan satu dengan goresan yang lain.ini adalah symbol dari suatu
masyarakat yang mampu bekrja sama untuk mencapai tujuan bersama

Berdasarkan penjelasan diatas dari karakter seni kaligrafi cenderung mengarah kesebuah
pengekspresian symbol-simbol bentuk dan dua karakter huruf yaitu vertikal dan horizontal.dimana kaligrafi
itu sendiri merupakan seni tangan yang memiliki pesan-pesan dalam penulisannya.Maka dari itu karakter
kaligrafi diambil agar dapat mewakili setiap ruang baik ruang luar dan dalam dimana dibentuk menggunakan
material dan elemen-elemen pembentuk ruang sesuai dengan fungsi,agar bisa menghadirkan karakter
kaligrafi.Maka,karakter horizontalnya diaplikasikan pada jalur dan skala penghubung antara ruang satu,dua
dan lainnya yang berfungsi sebagai penggambaran visual perjalanan hubungannya dengan manusia antar
sesama serta untuk karakter vertikalnya digambarkan pada dimensi ruang dan bentuk elemen-elemen yang
memiliki perbedaan ketinggian ruang pameran dari yang rendah sampai ruang paling tinggi yang mencirikan
monumental sebagai symbol kehambaan dan Kebesaran dimana ketika pengunjung masuk kemuseum dari
mulai masuk sampai keluar setelahnya Diharapkan dapat semakin dekat dengan Sang Pencipta.Dalam konteks
ini museum seni kaligrafi tidak hanya berfungsi memajang atau memamerkan berbagai lukisan
kaligrafi,Namun disisi lain ada pesan dan kesan yang ingin dsampaikan pada museum seni klaigrafi yang
diharapkan ketika para pengunjung masuk dan keluar setelahnya ,dengan tanpa disadari pengujung sedang
diajak untuk mengenal dan merasakan penggambaran dari dua karakter kaligrafi disetiap keseluruhan ruang
yang sudah dijelaskan diatas.
Untuk itu agar mampu ditanggapi dengan baik oleh pengujung.maka perlu diperhatikan dalam
mencakup hakikat ekspresi ruang dengan beberapa faktor,terutama yang berhubungan dengan penerima
pesan,beberapa hal mencangkup komponen ekspresi menurut beragam disiplin ilmu,diantaranya 6:
1.komponen Pesan (message component )2.Komponen media (media component ), 3.Komponen penerima
( receiver component )

Dari tiga factor tersebut dapat diolah secara arsitektural yang diwujudkan dalam konsep ekspresi
ruang sebagai konsep yang mendukung penyampaian pesan dengan jelas sehingga mampu ditangkap secara
baik oleh penerima pesan (pengujung),Maka karakter kaligrafi diambil sebagai media komunikasi yang
diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan tersebut dan dapat ditanggapi dengan baik pula oleh
penerima pesan.7
Penerapan ruang yang dapat menggambarkan karakter kaligrafi yang memiliki arti
kebebasan,ules,lentur dan emosi setiap tarikan hurufnya juga sejalan dengan pemikiran arsitektur
ekspresionis yaitu dari Penganut paham Ekspresionisme memiliki dalil bahwa :

“Art is an expression of human feeling’ atau Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia.
Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang Seniman ketika menciptakan suatu
karya Seni.8

Dalam pemahaman Ekspresionisme memiliki nilai – nilai, yaitu sebagai berikut:


 Menghargai kebebasan bentuk dan garis
 Menghasilkan bentuk bangunan yang tidak monoton (imajinasi seseorang) 
 Mengekspresikan bahasa emosi bentuk dan warna
 Merupakan ungkapaan isi hati seseorang
 Menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepada orang lain.

6
Bani noor muchamad ikaputra-model ekspresi arsitektur (seminar nasional”metodologi riset dalam arsitektur-juni 2010).
7 Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41 no.1,2013,hal.126

8
Janny museing dan wahyuni siswanto, “Penerapan Prinsip Prinsip Seni Ekspresionisme Dalam Rancangan
Arsitektur “,Jurnal Arsitektur, Vol 1, No 1 (2012) hal. 31.

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 2


Berdasarkan hal-hal yang sudah diuraikan di atas,Maka arsitektur ekspresionis dinilai dapat
menjawab sebuah tuntutan konsep ruang pada bangunan museum seni kaligrafi.yang diharapkan konsep
penyajian yang diangkat pada museum seni kaligrafi arab pada setiap ruang mampu menggambarkan dari dua
karakter kaligrafi yaitu vertikal dan horizontal sehingga para pengujung dapat menyerap dan menangkap
pesan serta kesan yang disampaikan dari tulisan kaligrafi tersebut serta mudah dipahami bagi semua lapisan
masyarakat,khususnya di kota banten tentang dunia seni kaligrafi.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam mewujudkan museum seni kaligrafi arab,terdapat permasalahan yang diteliti yaitu :
Bagaimanakah mengekspresikan karakter huruf vertikal dan horizontal pada area ruang pameran museum
seni kaligrafi melalui arsitektur ekspresionis ?

C. TUJUAN
Merumuskan variabel dan kriteria ruang yang mengekspresikan karakter horizontal dan vertikal pada area
ruang pemeran museum seni kaligrafi dengan pendekatan konsep arsitektur ekspresionis.
D. METODE PENELITIAN
metode penelitian ini adalah menggunakan kajian literatur dengan mengumpulkan dan
menggunakan data,hasil penelitian serta pemikiran terdahulu yang bersumber dari buku,ebook,artikel,dan
jurnal untuk mendapatkan pemahaman dalam menemukan variabel dan kriteria yang berisikan mengenai
definisi dan data-data penunjang berupa literature-literatur sebagai referensi berkaitan dengan museum seni
kaligrafi arab serta kajian teori aristektur ekspresionis

E. Pengertian Arsitektur Ekspresionis


Dalam pengertian umum ekspresi sering dikaitkan dengan ungkapan gaya. Seperti ketika ada
ungkapan bahwa sebuah hasil perwujudan ‘mempunyai gaya’, hal ini berarti bahwa hasil perwujudan tersebut
telah mengalami pembabaran oleh pelaku perwujudan secara “ekspresif”. Gaya dalam hal ini sama artinya
dengan kualitas artistik dan teknik maupun nilai ekspresif.Ekspresionis adalah kecenderungan seorang
Seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efekefek emosional. Ekspresionis bisa ditemukan di dalam
karya lukisan, sastra, film, Arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi
kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Ekspresionis juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi
bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dalam perasan manusia yang biasanya
dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi.
Penganut paham Ekspresionisme memiliki dalil bahwa ‘Art is an expression of human feeling’ atau
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang
dialami oleh seseorang Seniman ketika menciptakan suatu karya Seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce
(1866-1952) menyatakan bahwa Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan (art is expression of impresion).
Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi. Intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui
pengkhayalan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan/images.
Dalam aliran Ekspresionis ada beberapa macam, yaitu antara lain:
1. Aliran romantik, suatu aliran yang mengutamakan perasaan..
2. Aliran Mistisisme; aliran yang bernafaskan ketuhanan.
3. Aliran Simbolik; suatu aliran yang dalam pelukisannya banyak menggunakan perlambang-
perlambang, dan lebih terasa sebagai suatu bentuk sindiran.
4. Aliran Psikologisme; aliran yang mengutamakan uraian-uraian yang bernuansa kejiwaan
Pendekatan ini dikembangkan secara pararel oleh pergerakan Ekspresoinis tapi dengan kondisi
ekonomi yang terbatas maka hanya ada beberpa saja bangunan dengan gaya Ekspresionis yang secara resmi
tertulis seperti bangunan ‘Alpine Arsitektur’ yang dibangun oleh Taut’s dan Hermann Finsterlin'S yang
membangun ‘Formspiels’. Gaya bangunan ini hanya berlangsung sebentar tetapi sangat penting untuk di
kenang dalam periode ini.

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 3


Dalam arsitektur ekspresionis memiliki nilai-nilai,yaitu sebagai berikut :
 Menghargai kebebasan bentuk dan garis
 Menghasilkan bentuk bangunan yang tidak monoton (imajinasi seseorang)
 Mengekspresikan bahasa emosi bentuk dan warna
 Merupakan ungkapan isi hati seseorang
 Menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepada orang lain
Menurut Erich Mendelsohn dalam penelitiannya bahwa ekspresionis menguraikan kelompok seni dinamik
yang dipimpin oleh 3 macam arsitektur, yaitu :
 Para kaum simbolis kristalin yang menempatkan pengalaman simbolik,ideal di atas pengalaman
spatial yang nyata.
 Para analis ruang,yaitu mereka yang menyadari arsiektur sebagai manifestasi intelektual dari ruang
abstrak
 Mereka yang mencari bentuk,yang berangkat dari persyaratan-persyaratan material yang konstuktif.
Dengan demikian maksud dan tujuan dari pada ekspresionis dalam arsitektur yaitu adalah untuk
menghargai kebebasan yang dimaksud ini adalah seni yang tidak hanya dibatasi oleh modul yang akan
menjadikan bentuk bangunan terlihat kaku dan monoton.Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada emosi
kemarahan dan depresi serta emosi bahagia.
Dengan mengacu pada pendekatan tersebut,maka ciri arsitektur ekspresionis ,yaitu :
 Menggunakan makna dari symbol dan ide ruang yang diterapkan dalam bangunan
 Menggunakan bentuk yang terdiri dari material yang konstruktif berupa kaca,baja dan dinding
beton/batu bata.
 Menggunakan kesamaan arti makna dari aliran seni ekspresionis dengan aliran-aliran dalam
arsitektur
 Menggunakan kesamaan antara nialai arsitektur ekspresionis dengan objek bangunan.

F. Ciri-ciri ekspresionisme ( Ruang dalam Arsitektur,1995)

 Irasional, merupakan pembelokan dari fisafat objetif dan konsep-konsep statis mengenai ruangan
yang lebih mengarah ke subjektifitas.
 Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.
 Antopometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam masa asitektural.
 Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular.
 Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaan akibat perang.
 Monumental, menempatkan bagian utama dari komposisi arsitektural yang terdiri dari sebuah masa
yang sentral, dominan, dan menjulang.

Para ekspresionis sadar sepenuhnya terhadap dunia nyata, mereka menggali kedalam alam pikiran,
spirit dan imajinasi. Ekspresionis, melukiskan perasaan yang paling dalam, Universitas Sumatera Utara
emosi, sedih, marah, dimana bangunan rnerupakan pengungkapan dari sikap arsitek terhadap bangunan
tersebut.
Ekspresi merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang pada dasarnya adalah satu cara untuk
menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada
elemen-elemen yang bermanfaat, yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan kepantasan
tuntutan.
Arsitek-arsitek yang menganut aliran ekspresionis diantaranya adalah Bruno Taut, Eric Mendelsohn,
Walter Gropius, Mies Van der Rohe, Hans Poelzig dan lain-lain.Contoh bangunan ekspresionis adalah Erich
Mendelsohn’s Einstein Tower, The Amsterdam School dan lain-lain.
Karakter atau kriteria Arsitektur Ekspresionis dapat di tentukan dari beberapa aspek tahapan dalam
perencanaan, yaitu :1.Konsep Bentuk2.Konsep Ruang3.Konsep SirkulasiKonsep Tekstur4.Konsep Warna

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 4


5.Konsep Struktur6.Konsep Akustik7.Konsep Pengkondisian Udara8.Konsep Pencahayaan9.Konsep Ruang
Luar10.Skala dan Proporsi

G. Preseden Arsitektur Ekspresionis (Islamic Arts Museum,)


Malaysia
No Analisa konsep Gambar Bangunan Kesimpulan
1 Konsep Bentuk Bentuk mencirikan keekspresian dari suatu
Tampilan bentuk bangunan objek ekspresi yang terlihat pada bagian –
merupakan cerminan dari bagian elemen bentuk pada bagian bangunan
karakteristik setiap peristiwa
yang terjadi dalam sebuah
emosi, kebebasan, ( Ekspresi )
dalam bentuk massa
bangunan, konsep bentuk massa
bangunan diperoleh melalui
transformasi garis –garis
karakter pada lukisan
ekspresionisme.

2 Konsep Ruang Ekspresionis suatu desain pada bagian ruang di


Konsep ruang memiliki tentukan dari seberapa besar bentukan desain
keekspresian secara Horizontal ruang Horizontal dan vertical pada bagian
dan vertical terhadap skala bentuk ruang sebagai gambaran keleluasaan
ruang dan proporsi bentuk desain bentuk ruang yang ekspresif
ruang yang memberikan efek
bentuk ruang yang mampu
mengeluarkan ekspresi desain
pada bagian bangunan

3 Konsep Sirkulasi Dalam pencapaian ruang, sirkulasi ruang pada


Sirkulasi sebagai bentuk museum ini memberikan sistem sirkulasi
pencapaian dan penghubung memutar yang mana pencapaiannya dari ruang
antar ruang memberikan suatu ke ruang terhubung dengan langsung dan cepat
sistem jalur penghubung yang
mampu mengkaitkan ekspresi
antar tema bangunan yang di
pakai dalam desain bentuk dan
ruang bangunan
4 Konsep Tekstur Ekspresionis suatu bentuk di peroleh dari
Tekstur bagian bentuk bagian – bagian yang menjadi perwujudan
merupakan perwujudan dari bentuk yaitu bagian tekstur pada material
material yang di pergunakan bentuk bangunan
sebagai pengolah ekspresi yang
mampu memberikan cirri
ekspresi pada bagian elemen
bentuk bangunan

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 5


Konsep Warna Komposisi warna pada estetika warna yang
Warna sebagai elemen mampu menggambarkan suatu cirri ekspresi
pengepresian bentuk bentuk tergambar dan terlukis dalam
memberikan gambaran dan perpaduan warna yang tepat pada bagian –
maksud desain terhadap bagian bagian elemen ruang dalam maupun ruang luar
– bagian elemen bentuk yang
terdapat baik di dalam ruang
maupun di bagian luar ruang

Konsep Struktur Struktur sebagai penguat bentuk memberikan


Struktur sebagai bagian bagian bentuk menjadi lebih terlihat
terpenting dalam suatu bentuk ekspresionisnya dengan penentuan bentuk
desain bangunan memberikan terhadap konsep struktur yang di gunakan akan
gambaran terdalam dalam lebih mencitrakan suatu maksud ekspreif
penempatan ekspresi bentuk bangunan
bangunan ,walau tidak dapat
dilihat langsung namun hasil
struktur yang tercitrakan dalam
benmtuk bangunan dapat
mampu mengekspresikan suatu
bentuk bangunan yang
bercirikan ekspresif bentuk
Konsep Akustik Pada bangunan Museum ini konsep penerapan
Konsep Akustik memberikan Akustik memberikan nilai ekspresi dalam
sebuah gambaran ekspresif penyampaian suara pada pertunjukan yang ada
bentuk yang mana terkait pada ruang – ruiang pamerannya
terhadap ruang dalam
bangunannya .Terapan akustik
terhadap ruang – ruang yang
dominan luas dan lega yang
dapat menghantarkan informasi
suara langsung dari dalam
ruang
Konsep Pencahayaan Pencahyaan langsung yang di manfaatkan dari
Pencahayaan yang terlihat pada pencahayaan alami dan pencahayaan buatan
bagian ruang dalam bangunan yang terdapat di museum tercukupi secara
museum menggunakan teknisnya
pencahaan buatan dengan
pengaturan sistem pencahayaan
buatan ,lampu – lampu yang di
pergunakan yang tidak
mengganggu pandangan
penikmat galeri ataupun para
pengunjung pameran
Konsep Pengkondisian Udara Dalam penghawaan udara terapan yang tepat
Penghawaan Udara dalam ruang di gunakan secara arsitektur ekspresionis
memberikan sirkulkasi udara hendaklah terapan sirkulasi yang bebas keluar
yang luas pada ruang sehingga masuk bangunan sehingga tercapainya
memberikan kenyamanan ruang keharmonisan secara konsep terhadap desain
yang baik bangunan

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 6


Konsep Ruang Luar Bangunan yang di konsepkan dengan baik
Penerapan pada ruang luar tentu memperhatikan tatanan susunan ruang
menerapkan tema ekspresi luarnya juga agar adanya keseimbangan antara
terhadap bangunan utama luar dan dalam bangunan

Skala dan proporsi Skala dan proporsi sebagai komposisi estetika


Skala dan Proporsi bangunan bangunan akan memberikan kesan bangunan
memiliki terapan komposisi yang bagus dari view penglihatan dan dapat
yang balance / Seimbang memberikan keleluasaan ekspresi
sehingga terlihat tinggi dan
luasnya bangunan Museum
yang megah
Sumber : Analisa Penulis, 2019

H. Kesimpulan
Kesimpulan Variable dan Kriteria desain yang dapat di ambil dari desain bangunan Arabic Calligrafhy Art
Museum di Kota Banten, sebagai berikut :

Kriteria Dan Variabel Arsitektur ekspresionis


Variable Kriteria Aplikasi Arsitektural
Bangunan Konsep Bentuk  Menerapkan ekspresi dari sebuah gagasan bentuk terhadap
Konsep Struktur bentuk desain bangunanPenerapan bentuk
Konsep Tekstur  terkait struktur yang mampu menonjolkan ekspresi desain
Konsep Warna  Perpaduan permainan tekstur dari bahan material yang di
pergunakan terhadap ekspresi bentuk desain bangunan
 Permainan warna sebagai estetika rupa ekspresi memberikan
kecirian ekspresi yang kuat terhadap bagian ruang dan elemen
– elemen bentuk bangunan
Ekspresi Horizontal Konsep Ruang  Membentuk ruang yang penerapan eksprsionisnya terhadap
Ruang Konsep Sirkulasi konsep Horizontal dan Vertikal ruang
Dan Ekspresi Konsep Akustik
Vertikal Ruang Konsep Pencahayaan  Sirkulasi pada bagian ruang sebagai penghubung pencapaian
Konsep Pengkondisian Udara yang memberikan cirri sistem pencapaian langsung
Skala dan Proporsi
 Konsep Akustik sebagai suatu penyelesaian bentuk ruang
yang terkait dengan sound pada bagian ruang – ruang yang
membutuhkan pengeras suara yang mana dapat memberikan
kekentalan kesan religious pada bagian ruang dalam
bangunan

 Pencahaan sebagai bagian terpenting dalam suatu ruang harus


selalu diperhatikan agar keleluasaan cahaya mampu
memberikan sebuah gambaran ekspresi yang lega dan luas
dalam perspektif pandangan pengunjung atau pun pelaku
 Konsep pengkondisian udara atau penghjawaan udara ruang
dalam tentunya harus ditinjau agar kenyamana ruang terhadap
temperature udara dapat di rasakan dengan nyaman

 Skala pada bagian ruang dalam sebaiknya memberikan kesan


lega dan luas ,tinggi dan lebar bentuk ruang sebagai terapan
skala monumental dalam gambaran yang memberikan

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 7


ekspresi terhadap bentuk ruang Horizontal dan vertical yang
hendak diselesaikan prinsip – prinsipnya. Sedangkan Proporsi
bentuk pada bagian ruang dan bentuk hendaknya diatur
sedemikian rupa sehingga ketepatan fungsi dan bentukan
dalam bangunan memberikan keseimbangan yang tepat
sehingga ruang terasa lega dan nyaman
Elemen – elemen Konsep Ruang Luar Konsep ruang luar sebagai terapan desain dalam menyelesaikan
bentuk dan ruang ekspreionis bentuk ruang luar terhadap lingkungan bangunan dan
yang bercirikan elemen – elemen sekitar yang mampu mencirikan keekspresian
ekspresi konsep bentuk terhadap bagian bangunan sekitarnya
Sumber : Analisa Penulis, 2019

DAFTAR PUSTAKA
Ayo Kita Mengenal Museum, 2009 di akses dari (http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/museum-
di-indonesia.html, diakses pada tanggal 24 oktober 2019,pukul 17.07 WIB)
Bahtiar rifa’I “cawagub banten embay diminta bangun museum kaligrafi di kampong kiai”
(https://news.detik.com/berita/d-3346973/cawagub-banten-embay-diminta-bangun-museum-
kaligrafi-di-kampung-kiai, diakses tanggal 01 oktober 2019,2019.
Bani noor muchamad ikaputra-model ekspresi arsitektur (seminar nasional”metodologi riset dalam arsitektur-
juni 2010).
Buku Pedoman Pendirian Museum. (1999), diakes dari https://elib.unikom.ac.id/website.pdf pada tanggal
26 oktober 2019 pukul 10.13 WIB
Drs. Sirojuddin AR. “Seni Kaligrafi Islam” : Jakarta: Multi Kreasi Singgasana, 1992 hal.1
D.K.Ching form space and order,hal 243 tahun 1996.
Farkhan,”pemikiran kaligrafi arab di Indonesia”,jurnal CMES Volume IX nomor 2,2016 (hal.180)
Fauziah muslimah,”kaligrafi al-qur-an menjadi primadona lomba di MTQN 2016”,
(https://www.gomuslim.co.id/read/news/2016/08/02/1043/kaligrafi-alquran-jadi-primadona-
lomba-di-mtqn-2016.html, diakses pada tanggal 01 oktober 2019,2019)
Fikhar,”sejarah perkembangan kaligrafi di dunia,” (https://id.scribd.com/doc/120444708/Sejarah-
Perkembangan-Kaligrafi-di-Dunia-docx diakses pada tanggal 25 november 2019)
Hadi Purwanto,” Pengembangan Kaligrafi di Pesantren”(
http://pendidikbermutu.blogspot.com/2015/12/pengembangan-kaligrafi-di-pesantren.html,
diakses pada tanggal 01 oktober 2019,2019)
Hliyatulqalam,”pengertiankaligrafi”(https://hilyatulqalam.wordpress.com/2009/01/11/pengertian-
kaligrafi/), diakses pada tanggal 27 november 2019,pukul 08:11 WIB
Intenasional Council of Museum : dalam Pedoman Museum Indoneisa, 2008,
(https://www.arsitur.com/2015/11/pengertian-definisi-museum-dan.html, diakses pada tanggal
22 oktober 2019,pukul 10.08 WIB)
Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41
no.1,2013,hal.126

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 8


Islah gusmian,”kaligrafi islam;dari nalar seni hingga simbolisme spiritual”,Al-jami’ah,vol.41
no.1,2013,hal.126-127,Ibid,hal.127
Janny museing dan wahyuni siswanto, “Penerapan Prinsip Prinsip Seni Ekspresionisme Dalam
Rancangan Arsitektur “,Jurnal Arsitektur, Vol 1, No 1 (2012) hal. 31.
Kalam jawi,”sejarah perkembangan kaligrafi di Indonesia” (https://kalamjawi.com/sejarah-
perkembangan-kaligrafi-di-indonesia/, diakses pada tanggal 01 oktober 2019)
Kaligrafi islam,wikipedia Rayasa Art,”kaligrafi dan ornament masjid”(
http://www.rayasaart.com/kaligrafi-dan-ornamen-masjid/ ,diakses pada tanggal 01 oktober
2019)
Lsurence vsil colrmsn dalam buku”modern buidings”pengelompokkan ruang dalam areal pameran.
Lsurence vsil colrmsn dalam buku”modern buidings”hubungan jalur dsn ruang
Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indonesia,2008. museum
adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan
memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi,
pendidikan dan rekreasi
Menurut Drs H Didin Sirajuddin A.R., seorang tokoh kaligrafi tanah air, memberi kesimpulan: arti seutuhnya
kaligrafi adalah kepandaian menulis elok dalam bahasa arab yang dikenal dengan khat –garis atau
tulisan indah.
Menurut buku pedoman pendirian museum (1999)

M. Badhal, “Sejarah Kaligrafi“, http://badhalfblood.blogspot.com/08/11/2009/, diakses pada tanggal 27


november 2019,pukul 11.24 WIB.
Mudeng, Janny, and Wahyudi Siswanto. "Penerapan Prinsip Prinsip Seni Ekspresionisme Dalam Rancangan
Arsitektur." Daseng: Jurnal Arsitektur, vol. 1, no. 1, 1 May. 2012, pp. 30-36.

“Oxford Ensiklopedia Pelajar”,1995,Jakarta,PT Widyadara,Hlm 126


Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995,tentang pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di
museum presiden republik Indonesia
Republik Indonesia,1995.peraturan pemeriantah republic Indonesia nomor 19 tahun 1995 tentang
pemeliharaan dan pemanfaatan cagar budaya.
Seni budaya, “Peranan dan Fungsi Kaligrafi Arab”, (http://apriwidia99.blogspot.com/2015/11/peranan-dan-
fungsi-kaligrafi-arab.html, diakses pada tanggal 12 november 2019,pukul 13.29 WIB
Sutaarga,” Pedoman Dan Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Museum”( Jakarta: Direktorat Permuseuman
,1989),hal.19-20

ARABIC CHALLIGRAPHY ART MUSEUM DI KOTA BANTEN 9

Anda mungkin juga menyukai