SKRIPSI
OLEH:
MARGIA SASPINA
1612031014
2020
LUKISAN I WAYAN PENGSONG: SEBUAH KAJIAN ESTETIKA
HERBET READ
Oleh
Margia Saspina, NIM 1612031014
Jursan Seni dan Desain
ABSTRAK
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kemunculan seni rupa sudah ada sejak zaman prasejarah. Sampai hari ini
seni rupa terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Gairah seni rupa
gejala seni rupa. Munculnya problema tentang wacana seni rupa modern
membawa sederet perubahan. Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga
standar nilai estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan
secara konseptual seni rupa modern sesuai dengan cara berpikir modernisme,
selalu berjalan menjauhi tradisi. Hal ini selaras dengan sejarah kemunculan
2000:43)
Apabila lebih jauh membicarakan tentang karya seni rupa, maka kita akan
1
2
masa lalu bukanlah sebuah benda tanpa kesan. Dalam buku Membongkar
Seni Rupa (2003), Mikke Susasnto menyatakan bahwa kesenian tingkat awal
2003:16)
Di Indonesia seni lukis merupakan bagian dari seni rupa yang paling
dominan di antara cabang-cabang seni rupa yang lainnya. Seni lukis juga
Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang pada pengaplikasiannya
dalam bentuk dua dimensional. Sekarang ini, ruang dan dimensi yang
dihadirkan dalam dunia seni lukis telah terbuka lebar, juga tanpa batas-batas
persoalan media. Di Indonesia tradisi seni lukis tetap lebih mewarnai medan
Perkembangan dunia kesenian merupakan wujud dan ekspresi yang lahir dari
nilai-nilai budaya masyarakat (sosial) yang terus tumbuh pada setiap lini
tingkat perkembangan seni yang tinggi, kini nama Lombok kemudian mampu
menjadi salah satu daerah dengan bidang seni lukis yang mulai berkembang.
masih relatif rendah jika dibandingkan dengan daerah lain. Namun hari ini,
menjadi daerah dengan dunia seni rupanya yang patut untuk diakui.
Salah satu seniman yang berkiprah di bidang seni lukis di Lombok yang
Sanggar Kamboja pada tahun 1989. Dalam buku “Pengsong, Ritus dan
seni rupa di Jakarta, Surabaya dan Denpasar menjadi alasan untuk bergabung.
Lie Tjoen Tjai dan lain-lain yang juga turut mengangkat namanya di jajaran
seni rupawan nasional. Dari sini pulalah eksistensinya semakin menanjak dan
seniman di Lombok saat ini. Bentuk visual yang seolah mengajak pengamat
Lebih lanjut dari buku yang sama, Pengsong menjadikan Lombok sebagai
Sehingga apa yang muncul pada karyanya adalah tidak termasuk ke dalam
dengan pola pikir kaum modern sering kali melahirkan gagasan yang baru.
Kini terobosan yang telah dilakukan Pengsong bukan tanpa hasil. Secara
budaya dan alam Lombok. Pengalaman yang telah dialami dalam perjalanan
alam Lombok.
digagas oleh para ahli definisi tentang estetika. Secara umum estetika yaitu
manusia terhadapnya.
dinilai begitu karya seni pertama kali diciptakan. Namun rumusan keindahan
pertama kali ditentukan berasal dari keindahan yang tercipta akibat proporsi,
cipta itu didasari dan dipengaruhi oleh pengalaman hidup atau kenyataan
yang terjadi dalam masyarakat. Tujuannya dapat dilihat dari segi nilai
kehidupan manusia dan manfaat bagi manusia secara kodrati dan tujuan para
mampu menjadi terapi bagi orang-orang. Kehadiran teori estetika ini akan
menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Pada penelitian ini
Pengsong.
KAJIAN PUSTAKA
berikut:
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis adalah
dirasakan oleh penglihatan. Kata seni (arts) dalam bahasa Yunani kuno
adalah techne, kata techne dianggap setara dengan arts. Istilah art ini
perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat
8
9
seniman dalam lukisannya dari berbagai ide, gagasan, dan tidak jarang
2.1.1 Lukisan
Adapun definisi lain dari kata ini adalah “seni suatu karya yang diciptakan
sebagai suatu karya yang terbuat dengan cat, tidak disebutkan apakah cat
bidang gambar.
pada bab latar belakang juga sudah disinggung tentang siapa I Wayan
pelukis telah melewati banyak poses. Dimulai dari Pengsong yang bukan
Lombok.
Pada bagian ini penulis tidak akan membahas panjang lebar karena
2.1.3 Estetika
10
sesutau yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu
Herbert Read atau lengkapnya adalah Sir Herbert Edward Read, DSO,
MC, lahir pada 4 Desember 1894 – meninggal pada 12 juni 1968. Dia
adalah seorang penyair, kritikus sastra dan seni asal inggris. Dia adalah
skripsi ini yaitu untuk mengupas riwayat hidup I Wayan Pengsong dan
untuk memecahkan masalah tersebut teori Read akan dikupas dan teori
mendalam.
mengetahui baik buruk dari fenomena tersebut. Kajian teori dalam penelitian
ini bertujuan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan memperoleh
riwayat hidup tokoh yang ditulis oleh orang lain baik tokoh tersebut masih
2.2.1.1 Orientasi
pernah dialami.
2.2.1.3 Reorientasi
bagian penutup.
I Wayan Pengsong akan dibahas detail pada bagian ini pada bab
pembahasan.
unsure yang hadir pada lukisan Pengsong tidak berdiri sendiri melainkan
melengkapi unsur-unsur yang lainnya. Unsur garis tentu tidak hadir secara
akan menimbulkan sensasi tidak puas, kecewa, dan muak. Kesadaran atas
seni yang disamakan dengan estetika atau keindahan adalah sesuatu yang
salah kaprah. Seni yang merupakan hasil budaya dari manusia yang
yang indah-indah saja, seni juga dapat berupa suatu objek buatan manusia
yang unik, menyeramkan, antik, dan tidak melulu hal yang memiliki nilai
keindahan akan tetapi memiliki kesan di hati orang lain sebagai penikmat
seni.
kesimpulan bahwa estetika dalam suatu karya dapat dikaji secara objektif,
yaitu keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetik yang sifatnya
(kualitas) memang melekat pada bentuk indah pada visual terlepas dari
bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada,
yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu
benda.
Seni lukis adalah salah satu dari sekian banyak cabang seni rupa yang
2.2.3.1 Garis
Elemen garis adalah elemen yang paling dasar setelah titik. Bahkan
terbentuk elemen garis. Sampai saat ini garis tetap menjadi elemen
Jika dilihat dari potensi garis, setiap elemen bahkan punya bahasa
juga dapat berupa tepi suatu bidang datar, sumbu atau arah dari suatu
beberapa cabang seni. Kata ini kita sering dengar pada seni musik
tetapi pada abad XVI kata ini mulai digunakan pada seni lukis.
2.2.3.3 Warna
Warna adalah salah satu elemen seni rupa yang paling mudah
merupakan unsur pokok dalam karya seni rupa, karena segala sesuatu
kesan nyata pada lukisan, hal ini juga disebut sebagai kegunaan natural
warna biru dan hijau, dapat menimbulkan kesan dingin, tenang, segar,
Simpelnya bentuk adalah suat bidang kecil yang dibatasi oleh suatu
garis dan dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap
Bentuk adalah bagian yang paling sukar di antara elemen yang lain.
bentuk atau suatu abstraksi yang terdiri dari garis-garis lurus dan
serta absolute ini dipersamakan dengan nada suara murni dan halus,
adalah bidang yang memiliki batas tertentu, dalam artian Shape bentuk
arti form, mengarah pada tiga dimensi yang memiliki volume (massa).
2.2.3.5 Kesatuan
Dalam suatu hasil seni yang sempurna, semua elemen yang ada di
keutuhan berbagai unsure fisik dan non fisik dengan karakter berbeda
melalui aspek visual. Sehingga dalam suatu lukisan akan ada pesan
lukis atau cabang-cabang seni rupa lainnya, sekalipun hal itu tidak
yang relevan dengan penelitian ini. berikut ini beberapa hasil penelitian yang
antara unsur-unsur yang saling melengkapi antara unsure (titik, garis, warna,
sinergi membentuk dan mengisi bentuk/figure yang disajikan dalam karya seni
lukis Koeboe.
kesamaan yang dikaji yaitu karya lukis dengan mengkaji unsur atau elemen-
Penelitian relevan yang kedua adalah hasil penelitian skripsi tahun 2016
dari Alexandra Ivanto yang berjudul “Garis Sebagai Ide Penciptaan Dalam
Seni Lukis”, pada penelitian ini yang memfokuskan bagaimana garis menjadi
perwujudan ide dalam seni lukis. Ini relevan dengan penelitian penulis karena
20
garis adalah elemen yang penting dalam suatu karya. Hal itulah yang akan
“kajian Estetika Seni Lukis Objek Alam Karya Arfial Arsad Hakim” yang
ditulis oleh Yudo April Asmoro merupakan penelitian Relevan ketiga yang
digunakan oleh penulis sebagai bahan telaah. Perbedaan penelitian Yudo April
dengan penelitian penulis. Bahwa isi dari karya seni adalah semua unsur dari
METODOLOGI PENELITIAN
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku
foto karya yang tidak didapatkan secara langsung penulis dapatkan melalui
21
22
dalam mengumpulkan data penelitian ini. Sasih Gunalan adalah dosen DKV di
dalam mengumpulkan data. Adapun data yang di dapatkan yaitu beberapa dari
dari I Wayan Pengsong selain itu Mantra Ardana merupakan seniman yang
dengan Dia adalah proses kreatif dan konsep karya dari I Wayan Pengsong,
Pengsong.
23
Menentukan karya lukisan dari Pengsong juga sebagai sumber data yang
didapatkan dari: buku, tesis, skripsi, jurnal, artikel, data internet maupun
pemilihan dan pembatasan jumlah serta jenis dari sumber yang akan
dokumen apa yang akan dikaji sebagai sumber informasi sehingga dapat
dijamin kemantapannya.
snowball sampling.
19 karya yang diambil dari internet dan buku Pengsong yang memuat
Cm)
1998.
(81x100 Cm)
1996.
Canvas, 1998.
11. Lukisan Berjudul “Ibu Dan Anak”, 72.5x72.5 Cm, Oil On Canvas,
1989.
12. Lukisan Berjudul “ Study Wanita”, 49x49 Cm. 0il On Canvas. 1998.
1995.
15. Judul Karya: “Gadis Lombok”, 1999. Oil On Canvas (60x45 Cm)
16. Judul Karya: “Wanita Lombok”, 1999. Oil On Canvas (80x106 Cm)
25
17. Judul Karya: “Panen”, 2012. Mixed Media On Canvas (100x120 Cm)
18. Judul Karya: “Penjual Buah”, 1999. Oil On Canvas (50x40 Cm)
(60x118cm)
digunakan dalam analisis data serta mengacu pada kesesuaian dengan konsep
Read.
kevaliditas nilai sebuah penelitian sangat ditentukan adanya data. Apabila data
yang diperoleh itu benar, maka akan sangat berarti sekali bagi penelitian.
Dalam usaha untuk mencari data yang dibutuhkan dalam penelitian kali
3.4.1 Wawancara
seniman yang membawa pengaruh besar pada peta seni rupa di Lombok.
harus menjadikan dia sebagai narasumber pada penelitian ini. dia adalah
penulis selama mewawancarai Dia dan data yang diperoleh adalah proses
kreatif dan konsep karya lukis I Wayan Pengsong serta dokumentasi karya.
informasi.
3.4.2 Dokumentasi
benda-benda yang ada, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Dalam
hal yang diperlukan dalam proses penelitian, mulai dari mencari, melihat
pengaplikasiannya.
3.4.3 Kepustakaan
sumber dalam bentuk dokumen dan tulisan yang relevan untuk menyusun
atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis. Teori–teori dan hipotesis yang
dari dokumen yang relevan terkait dengan penelitian dan seniman serta
analisis atau kajian karya lukisannya yang bersumber dari buku, jurnal,
tesis, artikel, dll. Kemudian data yang didapatkan penulis dari sumber yang
Instrumen yang dimaksud disini adalah alat atau media yang digunakan
pada proses pengambilan data penelitian. Beberapa alat dan media yang
3.5.1 Alat rekam, ketika proses wawancara, penulis tidak lupa merekam
3.5.2 Note book, buku catatan mini menjadi penunjang selama pengambilan
analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
Reduksi data yaitu memilih data yang sudah terkumpul sesuai dengan
karya yang relevan dengan yang akan dikaji. Hasil dari identifikasi
hingga akhir penelitian ini agar barang siapa saja yang ingin melakukan
penelitian tentang kajian estetika khususnya pada karya seni lukis dapat
atau membuat analisis akhir dalam bentuk laporan hasil penelitian, dan
Rumusan masalah
1. Riwayat hidup I Wayan
Pengsong.
2. Bagaimana kajian Estetika
lukLukisan I Wayan Pengsong
Pemilihan
Data
Mendeskripsi
Verivikasi
kan
Karya
Penarikan
Kesimpulan
Bagan 3.1. Bagan analisis data
BAB IV
ISI
dari pasangan I Wayan Gede dan Ni Wayan Darti. Dari kecil I Wayan
33
34
Pengsong sudah akrab dengan dunia seni karena pengaruh dari lingkungan dan
upacara adat ngaben seperti wadah/babe dan industri rumah tangga yang juga
Atas (setingkat SPG) Negeri Mataram pada tahun 1959. Dalam hal ini bakat
Sri Wardani. Mereka dikaruniai tiga orang anak. I Wayan Gede Geredeg
adalah anak pertama mereka yang lahir pada 21 Januari 1969. Ni Made Sri
Herawati adalah anak kedua Pengsong dan I Nyoman Putra Ardhana adalah
yang bergelut di bidang Seni lukis menjadi ikon penting dalam perjalanan seni
rupa di Lombok, NTB. Dia membawa pengaruh yang cukup besar pada peta
seni rupa di Lombok. Sampai saat ini banyak seniman muda yang menjadikan
Lombok timur.
Jakarta.
Jakata.
Jakarta.
pelukis yang cukup ternama, pada tahun 2019 lalu Almarhum Pengsong
komunitas gerakan gerilya kesenian rumah kucing montong atau biasa disebut
juga merupakan pelopor seni rupa di Lombok yaitu I Gusti Lanang Kebon.
sesuatu yang harus disyukuri dan dinikmati. Pada wawancaranya yang terakhir
seniman.
bahwa “saya sangat senang melukis figur wanita. dulu saya langsung saja
sumber: youtube).
kehidupan.
Spirit yang luar biasa serta hidup yang membuat Pengsong belajar banyak
dari Lombok selatan. Entah dari alam, kehidupan sosial, pasar, upacara adat di
Lombok.
seni.
41
lukisannya. Ukuran keindahan dalam penelitian ini akan dilihat dari unsur
yaitu teori estetika menurut Herbert Read. Pandangan Read tentang kaidah
Lukisan I Wayan Pengsong kerap kali hadir dengan membawa aroma etnik
lukisan Pengsong akan membawa kita untuk mencerna, dan merasakan yang
lahiriah semata, tetapi lebih dari itu. Semacam ada komunikasi lekat di
dalamnya.
Tahun : 2006
Ukuran : 60x100 cm
adat dimana kegiatan ini hanya dilakukan ketika upacara adat perkawinan di
Lombok.
dapat dilihat dalam beberapa karyanya. Hal itu hadir sebagai bentuk
4.2.1 Warna;
terang hanya ditunjukkan pada beberapa sentuhan saja seperti figur wanita
dengan ukuran paling besar yang diberikan warna putih terang dibagian
kulit dan dadanya menunjukkan sebagai point center dan kain yang
merah-hitam, merah ungu) dan kesatuan warna lain yang hadir menjadi
Selain itu warna orange, kuning dan kemerahan juga ditampilkan pada
bentuk lain seperti pada pohon, figur manusia dan bentuk lainnya pada
karya tersebut.
44
dominan, maka lukisan pada gambar 4.5 yang berjudul “Upacara Sorong
dominan warna panas. Perpaduan warna merah terang, kuning, biru, ungu,
jingga, gelap dan kesan warna putih terang pada figur dan latar belakang
lukisan.
4.2.2 Garis;
Ukuran : 100x80 cm
Tahun : 1996
karya yang berjudul “figur Wanita” di atas adalah salah satu diantara
dengan pose duduk yang sedang memeluk lututnya dengan ekpresi wajah
yang sendu. Keberadaan sosok wanita dalam karya Pengsong muncul bukan
tanpa alasan. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan pada wawancaranya
46
yang mengabur pada latar belakang lukisan yang dibentuk dengan sentuhan
garis nyata meskipun tidak terlalu diperjelas. Terlihat pada gambar yang
sama:
Pada karya tersebut didominasi oleh garis nyata berupa kontur. Selain itu
terdapat garis lurus, lengkung dan gabungan. Garis yang dibentuk sebagai
outline pada figur wanita sangat detail dan menjadikan figur wanita sebagai
kontras pada karya tersebut. Hal itu dipertegas dengan posisi figur wanita
Karakter yang mirip juga dihadirkan pengsong pada lukisan yang berjudul
“Study Wanita”, 49x49 cm, oil on canvas, karya tahun 1988 dan karya yang
bagi penikmat seni. Wanita-wanita pada ketiga karya tersebut jelas adalah
objek. Permainan tekstur pada latar lukisan yang berjudul “Studi Wanita”
estetik yang ada. Elemen garis yang terdapat pada karya tersebut tentu
48
Ukuran : 100x80 cm
Tahun : 1995
49
perspektif.
Bentuk yang disajikan pada karya ini tidak semata-mata hadir berdiri
bidang geometri yang ditunjukkan kepada bale lumbung dan benda yang
di atas kepala figur manusia. Dan bidang non geometri terdapat pada figur
Hal serupa juga terdapat pada lukisan di bawah ini yang berjudul
“Istirahat”.
Ukuran : 100x80 Cm
Tahun : 1996
yang berbeda tetapi akibat pengulangan bentuk dan kesan cahaya telah
Perhatian ruang juga terlihat pada dua lukisan di bawah ini yang
berjudul “Gadis Dan Kucing (78.5x55 Cm, Oil On Canvas, 1998) dan
lukisan “Gadis” (55x78.5 Cm, Oil On Canvas, 1998). hal ini dilihat dari
Gambar 4.12 “gadis” dan gambar 4.13 “Gadis Dan Kucing”. sumber: buku
Pengsong.
misalnya garis, bentuk, warna dan tekstur atau unsur lainnya. Motif-motif
52
struktural ini biasanya terbentuk dari hasil pemilihan yang serius maupun
pada sisi sebelah kiri lukisan. Lihat pada gambar 4.14 yang berjudul “Ibu
Dan Anak” (72.5x72.5 Cm, Oil On Canvas, 1998) pada gambar sebelah
kanan yang sudah penulis zoom. Hasil gabungan dari unsur garis dan
Ukuran : 49x49 Cm
Tahun :1988
tekstur yang tersusun secara teratur. Hal ini dilakukan secara berulang-
ulang sehingga terbentuk berbagai pola seperti pada gambar. Pola yang
bidang gambar. Tujuan struktural dari segala macam hal ini adalah
keindahan.
dekoratif atau dengan kata lain yaitu hiasan. Pengsong yang memiliki
Ukuran : 100x60 cm
Tahun : 1995
Selain perpaduan figur manusia dengan objek bale lumbung dan yang
figur manusia dengan alam. Seperti yang terlihat pada lukisan tersebut
mendekati kaidah naturalistik. Irama hadir dari repetitif arah yang terdapat
pada perahu layar dan air laut yang terlihat seperti bergerak berirama.
Irama juga hadir pada lukisan yang berjudul “Nude” (100x80 cm, oil
on canvas, karya tahun 1998). Meski dengan tajuk yang berbeda, pada
karya di bawah ini figur wanita mendominasi yang dibentuk dengan garis
kontur yang memperjelas objek. Dua figur wanita dengan pose yang
bertolak belakang. Figur wanita A yang berada pada posisi depan yang
menjadi center point yang hanya dibaluti oleh kain yang menutupi
wanita. dan figur B yang berada pada posisi latar dengan pose duduk
Irama hadir pada proporsi dan anatomi tubuh figur wanita. Sentuhan
lembut dan elok. Selain itu dengan adanya objek burung-burung pada
bawah ini:
57
Lukisan pada gambar 4.21 yang berjudul “Penjual Buah” (50x40 Cm, Oil
Pengsong menampilkan figur wanita dalam lukisannya terkesan erotis. Hal ini
sosok yang lembut dan penuh kasih sayang. Bahwa wanita sebagai sumber
dituangkan.
menyatu.
59
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
digelutinya mulai dari tahun 1960-an menjadi aset bagi Lombok yang
budaya dan alam Lombok ke fora seni rupa nasional. Pengsong hadir
memberikan sumbangsih bagi peta seni rupa di Lombok. Dalam karya yang
sumber ilham dalam berkarya seni lukis. Dia menghadirkan berbagai latar
menjadi satu membawa dunia nyata dengan dunia lukis. Atas semangatnya
60
indonesiawi.
menarik dan sangat variatif. Warna yang hadir dalam lukisan pengsong jika
dilihat kembali yang terbagi menjadi beberapa fase. Fase abu-abu, pada
beberapa karyanya juga terlihat dengan warna pastel yang diinspirasi dari
tanah yang ada di Lombok. selain itu pada fase yang berbeda. Pengsong
merah, hijau dengan kuning dan sebagainya. Pada fase kehijauan, dari sini
Pengsong ingin melangkah mencapai maksud lebih jauh. Dimana warna hijau
membawa kepuasan bagi dirinya dan penikmat. Sehingga tidak heran pada
Unsur garis yang muncul pada karyanya pun hadir dengan berbagai
proses kreasi yang diciptakan. Terbentuk baik dari garis nyata maupun garis
Terbentuknya tekstur pada karyanya pun tidak luput menjadi efek garis dalam
unsur yang tersusun secara teratur maupun tidak teratur yang membentuk
pola.
terbentuk irama atas kesatuan unsur yang lain. kesatuan Hadir atas kesatuan
5.2 Saran
yang lain. Oleh karena itu dengan adanya penelitian ini sekaligus menjadi
bidangnya.
Dengan demikian penelitian ini hadir untuk menjadi acuan bagi penulis
maupun yang akan melakukan penelitian yang sama nantinya untuk terus