Anda di halaman 1dari 4

Kaligrafi Bukan Sekedar Hiasan

Selasa, 27 April 2010, 12:44 WIB


Bagi umat muslim, memasang kaligraIi Islam di dalam rumah sudah seperti keharusan. Ya,
paling tidak ada kaligraIi bertuliskan nama Allah dan Nabi Muhammad SAW yang terpajang di
dinding ruang tamu, untuk menandakan bahwa pemilik rumah tersebut beragama Islam.
Dalam kamus bahasa indonesia, kaligraIi adalah seni menulis indah dengan pena sebagai hiasan.
Sementara di dalam seni rupa islam, kaligraIi adalah tulisan dengan bahasa arab. Biasanya isi
disadur dari ayat ayat suci Al-Quran. Bentuknya pun bervariasi, tidak selalu pena diatas kertas,
tetapi seringkali juga ditatahkan diatas logam atau kulit hewan.
Namun kaligraIi bukan hanya sekedar pajangan belaka. KaligraIi yang memuat ayat ayat suci
Al-quran memiliki makna yang dalam bagi yang memahaminya. tulisan yang terkandung dalam
kaligraIi memiliki IilosoIi agar umat islam selalu mambaca ayat ayat suci Al-Quran dan selalu
mengingat kepada penciptanya.
Kendati begitu, memasang kaligraIi lebih baik ketimbang memajang patung, pajangan atau
gambar yang berbentuk mahluk hidup. Pasalnya, dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW
bersabda bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat sebuah patung
atau gambar yang berbentuk mahluk hidup, lantran setan atau jin kaIir bakal mendiami pajangan
atau gambar tersebut.
Red: YusuI











Seni rupa Islam
uarl Wlklpedla bahasa lndonesla enslklopedla bebas
8e|um D|per|ksa


MoLlf arabesque dl bangunan Alhamra
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa
keemasan Islam. Rentang ini bisa dideIinisikan meliputi Jazirah Arab, AIrika Utara, Timur
Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya
kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas
daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.
Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki
kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya
sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan
unsur kontemporer seperti abstraksi dan IilsaIat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan
inspirasi pengolahan kaligraIi menjadi motiI hias.
Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi siIat asli medium arsitektur daripada
yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque.
Peninggalan seni rupa Islam banyak berbentuk masjid, istana, ilustrasi buku, dan permadani.



Sejarah Kaligrafi Masuk Indonesia
ReplyTerserahJuly 20th, 2011Bang Deny
Peradaban Islam mulai muncul di permukaan ketika terjadi hubungan timbal balik antara
peradaban orang-orang Arab dengan non-Arab. Pada mulanya, Islam tidak memerlukan suatu
bentuk kesenian; tetapi bersama jalannya sang waktu, kaum muslimin menjadikan karya-karya
seni sebagai media untuk mengekspresikan pandangan hidupnya. Mereka membangun bentuk-
bentuk seni yang kaya sesuai dengan perspektiI kesadaran nilai Islam, dan secara perlahan
mengembangkan gaya mereka sendiri serta menambah sumbangan kebudayaan di lapangan
kesenian.|1| Salah satu bentuknya adalah seni kaligraIi.|2|
KaligraIi atau biasa dikenal dengan khath |3| tumbuh dan berkembang dalam budaya Islam
menjadi alternatiI ekspresi menarik yang mengandung unsur penyatu yang kuat. KaligraIi
berkembang pesat dalam kebudayaan Islam adalah: Pertama, karena perkembangan ajaran
agama Islam melalui kitab suci Al-Qur`an. Kedua, karena keunikan dan kelenturan huruI-huruI
Arab. Khath sendiri sebagai satu bentuk kesenian yang memiliki aturan yang khas, telah tumbuh
secara lepas maupun terpadukan dalam bagian-bagian unsur bangunan yang mempunyai makna
keindahan tersendiri. Salah satu Iakta yang mempesona dalam sejarah seni dan budaya Islam
ialah keberhasilan bangsa Arab, Persia, Turki dan India dalam menciptakan bentuk-bentuk dan
gaya tulisan kaligraIis ke berbagai jenis variasi, antara lain: Kufi, Riqah, Diwani, Tsuluts,
Naskhi dan lain-lain.|4|
Di Indonesia, kaligraIi hadir sejalan dengan masuknya agama Islam melalui jalur perdagangan
pada abad ke-7 M, lalu menyebar ke pelosok nusantara sekitar abad ke-12 M. Pusat-pusat
kekuasaan Islam seperti di Sumatera, Jawa, Madura, Sulawesi, menjadi kawah candradimuka
bagi eksistensi kaligraIi dalam perjalanannya dari pesisir/pantai merambah ke pelosok-pelosok
daerah.|5|
Pada masa permulaan Islam di Indonesia, penampilan kaligraIi atau khath dapat dikatakan
kurang menonjol. Hal ini disebabkan oleh penerapan kaligraIi (dekorasi) sangat terbatas. Karya-
karya arsitektur pada masa permulaan Islam seperti masjid-masjid di Banten, Cirebon, Demak
dan Kudus, tidak banyak memberikan peluang yang berarti bagi penerapan kaligraIi (khath). Di
samping itu, dalam Iungsi dekoratiInya, kaligraIi sering dipadukan dengan motiI hias tradisional,
dan kadang-kadang juga dipadukan dengan aksara Jawa dalam bentuk candra sangkala (sebagai
petunjuk angka tahun berdirinya suatu bangunan), sehingga kaligraIi Islam tidak dapat berdiri
sendiri sebagai cabang seni rupa. Pada masa itu, sebagian besar karya kaligraIi lebih
mementingkan nilai-nilai Iungsional dari pada nilai estetis. Dengan kata lain, nilai-nilai
keindahan tulisan itu sendiri sebagai karya seni menjadi terabaikan.|6|
Belakangan ini tampak gejala penggarapan kaligraIi, baik secara kaidah khathiyah maupun yang
lebih bebas` ke dalam lukisan. KaligraIi murni mengalami bentuk pengungkapan baru ke dalam
komposisi huruI yang diramu dengan motiI dekorasi. Seperti munculnya kembali penggunaan
bahan kaca sebagai medium seni lukis, karya-karya seni kaligraIi dalam berbagai bentuk wayang
dan tokoh cerita dalam agama Islam dengan gaya khas Cirebon. Namun maniIestasi kaligraIi
Islam masih tidak beranjak dari konsepsi masa awal Islam yaitu mengisi bidang gambar yang
tersedia, hanya saja keterikatan itu tidak sekuat pada masa awal Islam.|7|
Angin baru ditiupkan oleh A. Sadali, AD. Pirous (Bandung), Amri Yahya (Yogyakarta) dan
Amang Rahman (Surabaya) yang dengan kemampuan tekniknya melahirkan karya-karya seni
lukis kaligraIi yang berkarakteristik. KaligraIi yang hadir dalam karya pelukis-pelukis tersebut
menjadi ekspresi yang larut dalam mediumnya. Unsur-unsur garis, bentuk, warna, tekstur, dan
unsur bentuk lainya, mampu mencuatkan nilai-nilai baru dalam seni lukis kaligraIi di Indonesia
sebagai kaligraIi kontemporer.
Kehadiran seni lukis kaligraIi di Yogyakarta sebagai karya 'pemberontakan terhadap kaidah-
kaidah khathiyah merupakan kebangkitan kembali pada seni kaigraIi, baik pada seniman maupun
penikmatnya. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh para tokoh pembaharu dalam seni
lukis kaligraIi untuk menemukan cara-cara baru dalam berekspresi semangat Islami melalui
tulisan indah, adalah tanda-tanda yang memberi harapan besar bagi seni Islam yang sangat
dihormati in

Anda mungkin juga menyukai