Anda di halaman 1dari 8

EKHSIS : Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam

https://jurnal.haiahnusratulislam.or.id/index.php/ekshis
Vol. X, No. X, Bulan Tahun

SENI KALIGRAFI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM


Desi Susanti
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
desisusanti@uinsu.ac.id

Abstrak
Kaligrafi berawal dari bahasa latin yang tersusun dengan dua kata, kalios dan graph yang
memiliki arti keindahan dan tulisan ataupun gambaran. Secara istilah, Syeikh Samsuddin Afkani
(seorang ahli dalam kaligrafi) dengan tegas meneliti didalam bukunya "irshad al qasid" khath
adalah gambaran satu huruf, posisi dan bagaimana membentuknya menjadi sesuatu yang
disusun dengan bentuk tertulis. Permasalahan yang dibahas dalam Jurnal ini yaitu seni kaligrafi
dalam tinjauan hukum Islam, sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana seni kaligrafi dalam tinjauan hukum Islam. Metode yang digunakan
dalam mengkaji penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif, kualitatif dan kajian
pustaka, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan membaca serta mengumpulkan
beberapa data dan mengambilnya dari beberapa sumber yang berhubungan dengan pokok
ataupun materi penelitian ini, dikarenakan dalam mengerjakan penelitian ini tidak mengadakan
perhitungan yang berupa angka, akan tetapi berupa kata-kata yang dikumpulkan dari berbagai
sumber. Adapun hasil dari penelitian ini, seni merupakan suatu kegiatan yang meluapkan
pengalaman hidup dan pemahaman artistik, sedangkan kaligrafi adalah bagian dari kesenian
Islam ataupun Islamic art. Kaligrafi dalam Islam yang berasal dari kitab suci Al-Quran
menyampaikan wahyu dalam Islam serta mencerminkan tanggapan akal orang Islam kepada
perintah Allah SWT. Seni kaligrafi dalam pandangan Islam juga mencantumkan liku-liku
keindahan sekaligus dengan liku-liku ilmiah, moral, sejarah dan keagamaan menjadi sebuah
bukti yang benar mengenai adanya Allah SWT.
Kata kunci:karya seni, kaligrafi, tinjauan hukum Islam

Abstract
Calligraphy originates from the Latin language which is composed of two words, kalios and
graph which mean beauty and writing or description. In terms, Sheikh Samsuddin Afkani (an
expert in calligraphy) strictly examines in his book "irshad al qasid" khath is a description of
one letter, its position and how to shape it into something arranged in written form. the
problem discussed in this journal is the Art of Calligraphy in a Review of Islamic Law, while the
aim of this research is to find out how the art of calligraphy is in a review of Islamic law. The
method used in reviewing this research is using a qualitative descriptive method and
literature review, data collection techniques are used by reading and collecting some data and
taking it from several sources related to the subject or material of this research, because in
carrying out this research no accurate calculations are carried out. in the form of numbers,
but in the form of words collected from various sources. as for the results of this study, art is
an activity that expresses life experience and artistic understanding, while Call igraphy is part
of Islamic art or Islamic art. Calligraphy in Islam, which comes from the holy book of the
Quran, conveys revelation in Islam and reflects the response of the Muslim mind to the
commands of Allah SWT. The art of calligraphy in the Islamic view also includes twists and
turns of beauty as well as scientific, moral, historical and religious twists to become a true
proof of the existence of Allah SWT.
Keywords: Art work, calligraphy, review of Islamic law.
2|EKHSIS: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam Vol. __ No.__, BulanTahun: 1-31

PENDAHULUAN
Seni merupakan suatu kegiatan yang meluapkan pengalaman hidup dan
pemahaman artistik (Hidayah et al., 2021). Seni dalam sebutan bahasa
Indonesia diartikan dengan halus, tetapi dalam makna yang lain ialah indah. Jika
dipelajari lebih jauh, maka defenisi dari Seni ialah berkaitan dengan keindahan
(Hidayah et al., 2021). Berbicara tentang agama dan seni memang sesuatu yang
sangat menarik disebabkan agama dan seni mempunyai hubungan atau
keterkaitan yang erat. Agama Islam sangat menghormati seni karena berkaitan
dengan Al-Quran. Seni dilukiskan seperti layaknya manusia memandang dunia
yang indah dari sisi wujud biasanya.
Sebutan seni Islam ialah sebuah pembahasan yang berhubungan dengan
keindahan ataupun sering disebut dengan estetik, jika digabungkan dengan
agama Islam, maka kaitan seni dengan Islam sangat berpengaruh dikarenakan
2jika berbicara tentang seni dalam Islam maka akan berkaitan juga dengan
kitab suci Al-Quran. Dalam Islam seni itu adalah sebutan yang tidak asing
didengar, karena ketika membahas seni maka yang terlintas dipikiran manusia
biasanya adalah seni kaligrafi ataupun disebut dengan khath.
Seni dalam Islam bertujuan untuk mengubah kenyataan yang fisik
dikarenakan adanya kepercayaan tentang binasanya sesuatu yang terlihat, agar
nilai dibelakang yang tidak terlihat itu yang akan dicari didalam seni Islam,
kesenian Islam bisa dibilang berperan sebagai kesenian Islam yang tarekat
,dikarenakan dasar bentuk dalam seni Islam ataupun kaligrafi ialah berupa
keagamaan atau keimanan. Seni Islam merupakan suatu cara yang
mengharuskan ruh Islam menerobos semua jenis dan bentuk kegiatan, merasuk
ke semua manusia supaya tidak lupa akan adanya Allah SWT dimanapun
manusia berada [syahrul kirom,2020].
Sebutan kaligrafi berawal dari bahasa latin yang tersusun dengan dua kata,
kalios dan graph yang memiliki arti keindahan dan tulisan ataupun gambar
(Hidayah et al., 2021) . Secara istilah, Syeikh Samsuddin Afkani (seorang ahli
dalam kaligrafi) dengan tegas meneliti didalam bukunya "irshad al qasid" khath
adalah gambaran satu huruf, posisi dan bagaimana membentuknya menjadi
sesuatu yang disusun dengan bentuk tertulis (Hidayah et al., 2021). Kaligrafi
merupakan suatu ilmu yang memberitahukan satu huruf, letaknya dan cara
menggabungkan huruf sehingga menjadi teks yang tersusun ataupun tulisan
secara online, cara menuliskan, memutuskan apa yang seharusnya tidak ditulis
dan memilih bacaan yang harus diubah serta cara mengubahnya (Hidayah et al.,
2021).
Menurut seorang ahli kaligrafi, bahwa kaligrafi itu merupakan suatu tulisan
yang dimana letak, huruf, bentuk tulisan serta cara menggabungkan huruf demi
huruf sehingga menjadi sebuah teks ataupun kalimat yang sistematis. Kaligrafi
adalah ilmu yang menentukan apa yang harus ditulis dan apa yang tidak perlu
ditulis dan juga suatu ilmu yang dapat diketahui bagaimana memilih kalimat
yang seharusnya diubah dan cara mengubahnya.
Kaligrafi adalah cabang seni agama Islam yang sangat menarik untuk
dibahas. Dalam suatu artikel, yaitu “International Islamic Calligraphy
Competition” dijelaskan bahwa khath atau kaligrafi Islam biasa disebut dengan
“seni Islam”, membuktikan bahwa kaligrafi memiliki makna yang besar, dan
Desi Susanti, Seni Kaligrafi Dalam Tinjauan Hukum Islam|3

tingkatannya dalam keutuhan baik dari segi ruang dan waktu dalam
kebudayaan Islam tidak diragukan lagi. Kaligrafi sudah lebih dari 14 abad dalam
memainkan peran kuat yang memuat hiruk pikuk dalam perjalanan seni Islam
dengan cara menyeluruh.
Sebutan Kaligrafi yang memakai kaidah khath, maka secara umum ada
empat khath, yaitu khath nashki, diwani, kufi dan thuluth. Dalam segi penulisan
harus setara dengan petunjuk–petunjuknya, yaitu petunjuk struktur cara
menuliska8n huruf Arab yang benar agar letak dan tulisannya setara dengan
artinya. Apabila terjadi kekeliruan ketika menulis dikarenakan penempatan titik
saja, maka akan sangat fatal karena bisa mengubah suatu makna. Ketika menulis
harus memperhatikan semua tata cara penulisan agar sesuai dengan beberapa
ketentuan yang boleh dipakai untuk beberapa jenis khath.
Seni khath ataupun kaligrafi adalah seni lukisan yang menggambarkan
keindahan dari kalam Allah SWT. Dalam tinjauan hukum Islam, seni harus
setara dengan syariat Islam. Hukum seni dalam Islam harus diketahui, agar
segala tindakan dan perbuatan manusia diterima Allah SWT. Selain untuk
mengungkapkan keindahan kalam Allah SWT, cara pembentukan suatu karya
seni khath ataupun kaligrafi sangat mendukung manusia untuk membangun
suatu watak Islam yang sesungguhnya.
Al–Quran sebagai pedoman yang sangat lengkap dan istimewa juga
mempengaruhi ingatan artistik kepada setiap orang muslim. Pengaruh dari Al-
Quran yang berlimpah kepada kesenian diciptakan dengan dua seni, yaitu
melalui seni dekoratif dan seni kaligrafi. Ciri khas yang unik mengenai Al-
Quran, yaitu sebagai pengenalan dari keberadaan Allah SWT. Sampai saat ini
tidak pernah dipermasalahkan apakah Rasulullah SAW melarang atau tidak
untuk menciptakan lukisan dengan cara besar yang tidak berhubungan dengan
kedudukan keIslaman.
Kajian mengenai kaligrafi Islam bersumber kepada beberapa ajaran Islam.
Huruf-huruf Arab dan bahasanya pada hakikatnya sudah diperkenalkan
semenjak masa pra-Islam melewati beberapa macam pertunjukan keindahan
didalam penyusunan beberapa syair yang menggunakan bahasa Arab. Manusia
tidak dapat menyangkal, bahwa Islam terkhusus Al-Quran merupakan nafas
yang sangat penting dikarenakan dapat memberikan dasar (inti) yang penting
dalam pengembangan seni kaligrafi pada pandangan Islam.

METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan penelitian ini melalui beberapa metode, yaitu
metode deskriptif, kualitatif dan kajian Pustaka yaitu dengan membaca serta
mengumpulkan beberapa data dan mengambilnya dari beberapa sumber yang
berhubungan dengan pokok ataupun materi penelitian ini, dikarenakan dalam
mengerjakan penelitian ini tidak mengadakan perhitungan yang berupa angka-
angka, akan tetapi berupa kata kata yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Tujuan penulis memakai meto8de ini adalah untuk mendeskripsikan,
mengetahui serta mengamati bagaimana seni kaligrafi dalam tinjauan hukum
Islam.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode primer melalui
pengumpulan data-data dari beberapa sumber.
4|EKHSIS: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam Vol. __ No.__, BulanTahun: 1-31

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengertian Hukum Islam
Hukum merupakan seperangkat kaidah-kaidah berupa perilaku ataupun
sikap seseorang yang sudah dibenarkan masyarakat, yang dirangkai orang-
orang yang telah diberikan kekuasaan oleh sekelompok masyarakat itu sendiri,
berlangsung serta sebagai pengikat bagi semua anggotanya (Sulistiani, 2018).
Secara istilah, Islam merupakan suatu agama, wahyu yang berlandaskan
keesaan Allah SWT yang telah Allah turunkan kepada Rasulullah SAW yang
berperan sebagai utusan Allah SWT yang terbelakang serta berlaku kepada
semua manusia, kapanpun serta dimanapun itu, yang petunjuknya mencakup
sudut pandang semua manusia (Sulistiani, 2018).
Berbicara mengenai hukum, berarti tidak lepas dari sebuah peraturan baik
itu hukum tentang perbuatan ataupun sikap. Orang yang membuat hukum
adalah orang yang memiliki jabatan ataupun kekuasaan dalam sekelompok
masyarakat tersebut. Istilah Islam adalah nama agama yang paling indah yang
diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW yaitu nabi yang terakhir. Agama
Islam adalah agama yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist yang diajarkan
Rasulullah SAW untuk seluruh umatnya agar seluruh umatnya selamat didunia
dan akhirat.
Hukum Islam adalah susunan dari dua kata, yaitu kata “hukum” dan kata
“Islam”. Kedua kata tersebut adalah berupa kata yang terpisah yang
penggunaannya dalam bahasa Arab, tetapi kedua kata ini ada juga dalam bahasa
Indonesia bahkan ada dalam kitab suci Al-Quran. Sebutan hukum Islam ialah
merupakan susunan kata sudah dipakai ataupun hidup dalam bahasa
Indonesia(Rochman, 1996). Kata hukum ialah kumpulan aturan mengenai
perilaku dan sikap manusia. Dapat diketahui jika kata hukum dengan kata Islam
disatukan ataupun dihubungkan, maka makna dari hukum Islam adalah
serangkaian kaidah-kaidah yang berlandaskan petunjuk dari Allah SWT serta
sunnah Rasulullah yang berupa perilaku ataupun sikap manusia yang sudah
dibenarkan serta diyakini sebagai pengikat bagi seluruh manusia yang
beragama Islam (Amir Syarifuddin, 2011).
Hukum Islam adalah suatu hukum yang bersumber dari kitab suci Al-
Quran, Hadist, Ijma dan Qiyas. Hukum Islam adalah susunan dari dua kata yang
tidak asing didengar oleh manusia terkhusus orang-orang Islam. Dalam hukum
Islam terdapat hukum syara, yaitu suatu hukum yang terbagi menjadi dua, yang
pertama hukum taklifi dan yang kedua hukum wadh’i. Hukum taklifi itu terbagi
menjadi lima, yaitu wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah.

Seni Kaligrafi Dalam Tinjauan Hukum Islam


Kaligrafi adalah bagian dari kesenian Islam ataupun Islamic art. Kesenian
Islam merupakan hasil yang berupa karya master-work Seniman Islam dan bisa
dibedakan dengan cara yang jelas dari suatu karya kultur artistik yang lain.
Dalam pembahasan kaligrafi Islam, maka manusia akan mengamati urutan bias
pada kesenian Islam secara terminologi. Dalam skala yang umum, bahasa dan
Desi Susanti, Seni Kaligrafi Dalam Tinjauan Hukum Islam|5

huruf Arab sebagaimana yang ada pada kaligrafi, dipublikasikan kepada


manusia sehingga menjadi peradaban dalam dunia Islam (Setiawan, 2016).
Sebutan kaligrafi ialah bagian dari suatu karya Islam, dalam sebutan bahasa
Inggris yaitu Islamic art. Kaligrafi Islam adalah sebuah karya keindahan Islam
yang dibuat oleh seniman Islam dan cara membedakan kaligrafi Islam dengan
karya kultural yang lain sangat jelas. Ketika membahas seni kaligrafi Islam,
maka semua orang harus terlebih dahulu menganalisis susunan bias dalam
kesenian Islam itu secara istilah. Secara umum ataupun secara menyeluruh
huruf Arab dan bahasa sebagaimana mestinya yang ada dalam kaligrafi,
kemudian disebarkan kepada manusia bertujuan untuk sebagai peradaban
dalam Islam.
Seni kaligrafi atau seni lukis yang indah merupakan jenis tulisan yang
berlandaskan dari tulisan bangsa Arab. Seni kaligrafi disebut juga dengan seni
tulis kaligrafi Arab yang termasuk salah satu macaman tulisan terlama yang
pernah dicapai oleh umat manusia terkhusus bangsa-bangsa Arab (Patriani,
2017). Kesenian ataupun kaligrafi Islam seluruh hasil usaha, ide pemikiran dari
beberapa kaum-kaum muslimin yang bertujuan untuk menghasilkan suatu
keindahan. Kesenian Islam tidak dapat tersusun langsung tanpa mendapatkan
kaitan atau pengaruh kesenian dari luar Islam, yang menjadi pengaruh kepada
kebiasaan masyarakatnya (Patriani, 2017).
Sebelum Islam dikenal dengan nomaden yang tidak mengharuskan hidup
serta bertumbuh dengan perkembangan aktivitas membaca dan menulis, pada
umumnya manusia mengetahui bacaan dan tulisan sekedar beberapa waktu
menyambut kedatangan agama Islam (Sirojuddin, 2014). Tetapi saat turunnya
Al-Quran yang mewujudkan awal pergerakan dari agama Islam mencapai 70
tahun setelah itu pada masa Daulah Bani Abbas, seni kaligrafi mengalami
pertumbuhan sehingga menjadi ratusan model atapun gaya.
Penulisan seni kaligrafi bukan hanya sekedar berkaitan dengan keahlian
dan keterampilan, tetapi berkaitan juga dengan pandangan spritual. Dengan
cara yang tidak langsung, penulisan seni kaligrafi merupakan suatu sarana yang
bertujuan untuk menjaga perkataan, hati, perilaku serta pikiran manusia
(Hidayah et al., 2021). Seni kaligrafi dapat dipergunakan sebagai tema ataupun
pokok ajar untuk proses pengkajian dalam pendidikan agama Islam
dikarenakan seni kaligrafi menyatu pada harapan tertinggi seorang manusia
yaitu kejiwaan.
Dalam penulisan seni kaligrafi, yang perlu diperhatikan bukan hanya
keahlian dalam menulis saja, akan tetapi pandangan spritual juga harus
diperhatikan. Tujuan dari penulisan seni kaligrafi itu adalah sebagai sarana
untuk menjaga sikap, perasaan, perkataan dan pemikiran semua manusia.
Penggunaan seni kaligrafi itu ialah sebagai bahan ajar untuk proses
pembelajaran dalam pendidikan agama Islam, disebabkan seni kaligrafi Islam
berkaitan dengan sebuah harapan yang paling tinggi seorang manusia yaitu
kejiwaan.
Keindahan Islam berusaha memperlihatkan beberapa kualitas psikis dan
tidak terlihat dari suatu tema, melepaskan seni dari beberapa batas masanya
serta menciptakan waktu untuk menghindari tiruan alami (Abdul Aziz, 1996).
Nilai dari keindahan seni kaligrafi berada pada usaha mengungkapkan dinding
6|EKHSIS: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam Vol. __ No.__, BulanTahun: 1-31

kesucian serta keimanan hati manusia ketika memahami tulisan kaligrafi yang
berawal dari kalimat ataupun teks kitab suci Al-Quran. Ismail Raji al-faruqi
mengemukakan, bahwa seni kaligrafi Islam harus sanggup mengungkapkan
kepercayaan manusia.
Kaligrafi dalam pandangan Islam yaitu suatu seni yang estetik ataupun
indah. Kaligrafi dalam Islam berkaitan juga terhadap kitab suci Al-Quran. Dalam
Islam seni kaligrafi itu bertujuan untuk memperlihatkan kepada seluruh
manusia tentang keindahan tulisan Islam, dimana penilaian seni kaligrafi Islam
itu terletak pada usaha manusia dalam mengungkapkan keimanan hati manusia
sehingga orang yang melihat seni kaligrafi itu mengerti tentang tulisan atau
kalimat dari Al-Quran tersebut.
Seni Islam patut memiliki tujuan ke arah kejiwaan atau disebut dengan
psikis Islam karena didalam keindahan Islam mempunyai dasar pengetahuan
yang diajarkan oleh nilai psikis oleh beberapa tokoh tradisional seni kaligrafi
Islam (khotimah,). Perkembangan kaligrafi yang sangat pesat serta
pengakuannya yang finis dari kaum muslimin tidak terlepas dari kitab suci Al-
Quran yang berawal diturunkannya berbicara mengenai suruhan membaca
serta menulis dan beberapa ayat lain mengenai gambaran dengan beberapa
perangkatnya yang menjadi tekad penggerak perkembangannya yang begitu
pesat (Sirojuddin, 2014).
Seni Islam memang sudah seharusnya bertujuan kearah kejiwaan,
dikarenakan keindahan dalam seni Islam itu berlandaskan dari ilmu
pengetahuan yang diterapkan oleh para tokoh-tokoh tradisional dalam seni
kaligrafi Islam. Mengenai perkembangan seni kaligrafi yang begitu dalam diakui
oleh muslimin tidak lepas dari Al-Quran yang awalnya adalah sebuah perintah
untuk membaca dan menulis. Seni kaligrafi Islam adalah seni yang indah
dikarenakan perkembangan seni kaligrafi Islam berpengaruh terhadap kitab
suci Al-Quran yang diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW.
Al-Quran adalah nafas dalam Islam yang sangat murni, dikarenakan pada
fenomena suatu karya seni dan implementasi yang khas Arab yaitu Al-Quran
dengan agama Islam. Kaligrafi dalam Islam yang berasal dari kitab suci Al-Quran
menyampaikan wahyu dalam Islam serta mencerminkan tanggapan akal orang
Islam kepada perintah Allah SWT. Seni kaligrafi dalam pandangan Islam juga
mencantumkan liku-liku keindahan sekaligus dengan liku-liku ilmiah, moral,
sejarah dan keagamaan menjadi sebuah bukti yang benar mengenai adanya
Allah SWT.
Kaligrafi lafaz La ilaha illallah Muhammadun Rasulullah merupakan seni
kaligrafi Islam yang telah dikibarkan pada bendera pertempuran terbuka antara
kelompok Islam dan non-Islam di pribumi Nusantara (Sirojuddin, 2014). Seni
kaligrafi mengalami perkembangan yang bersamaan dengan perkembangan
pesantren yang sudah dirintis beberapa wali. Beberapa nama pesantren yang
sudah dirintis para wali yaitu Ampel Denta yang terletak di Gresik, syaikh Quro
yang terletak di Karawang (Sirojuddin, 2014). Pelajaran seni kaligrafi dibagikan
menyertai pembelajaran Al-Quran, tauhid, fiqih, tasawuf dan yang lainnya.
Lukisan yang diajarkan awalnya amat sederhana serta tidak berkualitas estetis,
tetapi masih meninjau beberapa gaya khath Kufi, Farisi dan Naskhi yang
bermula miring ke arah kanan (Sirojuddin, 2014).
Desi Susanti, Seni Kaligrafi Dalam Tinjauan Hukum Islam|7

Hukum seni menurut pandangan Islam yaitu berbeda-beda pendapat


dikalangan para ulama. Menurut pandangan Muhammadiyah, melalui suatu
Majelis Tarjih sudah menyetujui beberapa dari pendapat yang terlihat
bertentangan ini. Adapun hasilnya ialah menjadi "Himpunan Tetapan Tarjih".
Adapun hukum berkeliling di area lukisan ada tiga jenis : pertama, jika sebagai
sembahan maka hukumnya haram berlandaskan nash. Kedua, jika sebagai
fasilitas pengajaran maka hukumnya mubah. Ketiga, jika untuk perhiasan maka
ada dua jenis : pertama, tidak ditakutkan memicu fitnah maka dihukumkan
mubah ; Kedua, memicu fitnah ada dua jenis : pertama, jika fitnah tersebut
maksiat maka hukumnya makruh dan jika fitnah tersebut mengarah musyrik
maka hukumnya adalah haram (Hidayah et. Al).
Dari kutipan tersebut dapat dipahami, bahwa hukum seni dalam tinjauan
agama Islam berbeda-beda digolongan para ulama. Menurut Muhammadiyah,
ada tiga jenis hukum seni ketika berkeliling disekitarnya : pertama, haram jika
menjadi sembahan ; kedua, mubah jika sebagai fasilitas pembelajaran ; ketiga,
jika seni sebagai perhiasan, maka hukumnya ada dua jenis, yaitu ditakutkan
menjadi fitnah hukumnya mubah dan ketika memicu fitnah maka ada dua jenis
juga, yaitu makruh jika fitnahnya maksiat dan haram jika fitnah nya mengarah
kepada kemusyrikan.
Seni lukisan dan seni pahat bisa dikelompokkan sebagai masalah hukum
ma'qulul ma'na, yaitu sebuah hukum syar'i yang nalar hukumnya bisa
dimengerti menggunakan penalaran yang masuk akal. Imam Al Ghazali
menjelaskan bahwa kaitan suatu karya seni kepada jiwa semua manusia sangat
besar dikarenakan dapat menentukan tinjauannya kepada integritas dan juga
agama. Seni kaligrafi juga bisa bertindak dalam membentuk karakter dan
keseimbangan seseorang secara menyeluruh yang bertujuan untuk
menanamkan daya cipta, kerentanan terhadap perasaan dan juga integritas.
Nilai-nilai kepribadian muslim bisa tumbuh melalui pembelajaran kaligrafi,
seperti suatu nilai kepercayaan yang di perlihatkan melalui perilaku dan sifat
patuh dalam menaati ajaran agama Islam (Hidayah et. al., 2021).
Dari uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa seni kaligrafi dalam tinjauan
hukum Islam hukumnya boleh, dikarenakan seni kaligrafi dalam tinjauan atau
pandangan Islam sangat berpengaruh pada Al-Quran. Perspektif seni yang tidak
boleh dalam hukum Islam yaitu seperti seni yang berhubungan dengan musik,
lagu ataupun nyanyian yang membawa ke jalan yang buruk, tetapi jika
tujuannya hanya untuk kebaikan, seperti menyeru untuk berjihad dijalan Allah
SWT serta menjauhi larangannya, maka diperbolehkan.

KESIMPULAN
Seni merupakan suatu kegiatan yang meluapkan pengalaman hidup dan
pemahaman artistik, sedangkan kaligrafi adalah bagian dari kesenian Islam
ataupun Islamic art. Al–Quran sebagai pedoman yang sangat lengkap dan
istimewa juga mempengaruhi ingatan artistik kepada setiap orang muslim,
pengaruh dari Al-Quran yang berlimpah kepada kesenian diciptakan dengan
dua seni, yaitu melalui seni dekoratif dan seni kaligrafi. Ciri khas yang unik
mengenai Al-Quran, yaitu sebagai pengenalan dari keberadaan Allah SWT.
8|EKHSIS: Jurnal Ekonomi, Syariah, dan Studi Islam Vol. __ No.__, BulanTahun: 1-31

Al-Quran adalah nafas dalam Islam yang sangat murni, dikarenakan pada
fenomena suatu karya seni dan implementasi yang khas Arab yaitu Al-Quran
dengan agama Islam. Kaligrafi dalam Islam yang berasal dari kitab suci Al-Quran
menyampaikan wahyu dalam Islam serta mencerminkan tanggapan akal orang
Islam kepada perintah Allah SWT. Seni kaligrafi dalam pandangan Islam juga
mencantumkan liku-liku keindahan sekaligus dengan liku-liku ilmiah, moral,
sejarah dan keagamaan menjadi sebuah bukti yang benar mengenai adanya
Allah SWT.
Kaligrafi lafaz La ilaha illallah Muhammadun Rasulullah merupakan seni
kaligrafi Islam yang telah dikibarkan pada bendera pertempuran terbuka antara
kelompok Islam dan non-Islam di pribumi Nusantara. Seni kaligrafi mengalami
perkembangan yang bersamaan dengan perkembangan pesantren yang sudah
dirintis beberapa wali. Beberapa nama pesantren yang sudah dirintis para wali
yaitu Ampel Denta yang terletak di Gresik, syaikh Quro yang terletak di
Karawang.
Dari analisa Penulis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seni kaligrafi
dalam tinjauan hukum Islam hukumnya boleh, dikarenakan seni kaligrafi dalam
tinjauan atau pandangan Islam sangat berpengaruh pada Al-Quran dan
ketauhidan. Perspektif seni yang tidak boleh dalam hukum Islam yaitu seperti
seni pembuatan arca, makhluk hidup, patung dan tidak boleh juga yang
berhubungan dengan musik, lagu ataupun nyanyian yang membawa ke jalan
yang buruk, tetapi jika tujuannya hanya untuk kebaikan, seperti menyeru untuk
berjihad dijalan Allah SWT serta menjauhi larangannya, maka diperbolehkan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, A. (1996). Kaligrafi Islam. 20(1), 12.
Hidayah, N., Lestari, P., Ichsan, Y., Sukriyanto, R., & Asela, S. (2021). urgensi
kaligrafi Islam. Palapa Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 9(1),
126–136.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa/article/view/1063
Patriani, R. S. (2017). Pengaruh Sosiokultural Budaya Islam. Jurnal Buana
Pendidikan, 13(23), 77–89.
Rochman, M. (1996). Hukum Islam: Analisis dari Sudut Pandang Filsafat. Jurnal
Filsafat, 59–69.
Setiawan, A. (2016). Kaligrafi Islam dalam Aktivitas Budaya. Jurnal Al-Furqan,
3(1), 1–12.
Sirojuddin, A. R. (2014). Peta Perkembangan Kaligrafi Islam di Indonesia. Al-
Turas, XX(1), 219–232.
Sulistiani, S. L. (2018). Perbandingan Sumber Hukum Islam. Tahkim (Jurnal
Peradaban Dan Hukum Islam), 1(1), 102–116.
https://doi.org/10.29313/tahkim.v1i1.3174

Anda mungkin juga menyukai