Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama islam merupakan agama yang sempurna. Dengan kesempunaanya Islam selalu “membuka
diri”, baik dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia itu sendiri.

Dewasa ini dalam hidup dan kehidupan manusia itu selalu menginginkan kebaikan. Kebaikan itu
memiliki nilai estetika yang dapat menentramkan jiwa. Terkait dengan itu kehidupan manusia
pada saat ini tidak akan terlepas dari estetika. Estetika itulah yang membuat manusia itu tidak
bosan dan membuat hidup itu indah serta bergairah. Dalam hal ini islam tentunya merupakan
salah satu agama terbesar dan tersebar di berbagai belahan Dunia yang di anut oleh berbagai
kalangan suku dan juga memiliki nilai estetika tentunya. Dalam hal ini estetika islam itu tentu
akan memberikan batasan-batasan sesuai dengan ajaran kitab suci dan sunnah Rosullullah Saw.
Oleh karena itu Islam selalu mendukung jika sesuatu itu selalalu berorientasikan tterhadap Allah
dan rosulullah Saw.

1.2 permasalahan

-Apakah yang dimaksud dengan estetika Islam itu?

-Apakah cirri-ciri estetika Islam itu?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yang pertama yaitu sebagai tugas pribadi mata kuliah
Filsafat Islam ini dan yang kedua untuk menambah wawasan kita terhadap Filsafat Ibnu Bajjah,
sesuai dengan referensi-referensi yang di penulis dapat.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………....……..…...........………..…i

DAFTAR ISI…………………………………………………………..………..............……ii

BAB I PENDAHULUAN……….......……………………...……..…………………............iii
BAB II PEMBAHASAN……….…………………………….…………...………….iv

A. Pengertian Estetika……………………………………………………………........................

B. Hubungan Estetika dan Islam………………………………………………….........................

C. Estetika Islam dan Muslim……………………………………………………............

D. Prinsip-prinsip (ciri-ciri) Kesenian Islam……………………………………….......................

BAB III Kesimpulan…………………………………………………………………............v

DAFTAR PUSTAKA…………………...……………………………………..……............vi
BAB II

PEMBAHASAN

E. Pengertian Estetika

Estetika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “aesheton” yang berarti kemampuan melihat lewat
penginderaan, atau persepsi, perasaan, pengalaman, dan pemandangan.[1]

F. Hubungan Estetika dan Islam

Islam merupakan agama yang memiliki kitab suci al-Qur’an yang memiliki banyak nilai di
dalamnya. Baik nilai pendidikan, seni, dan ilmu pengetahuan. Berkenaan dengan itu, maka al-
Qur’an merupakan salah satu kitab yang memiliki nilai estetika yang banyak di dalamnya. Baik
dari huruf-hurufnya yang khas maupun dalam seni membacanya.

Dewasa ini dunia Islam sangat menghargai seni dan bahkan dalam apresiasinya dunia Islam
sendiri telah banyak memperlombakan cabang-cabang seni yang berkaitan dengan Islam itu.
Contohnya MTQ[2], Kaligrafi, beberapa praktek ibadah yang mengandung nilai seni.

Selanjutnya Estetika merupakan salah satu bagian dari cara untuk meluaskan ajaran agama Islam
itu sendiri. salah satu contohnya dapat kita lihat bagaimana sejarah Wali Songo dalam
memperluas ajaran Islam di Tanah Jawa.

Menurut salah satu ilmuan Islam terkemuka yaitu Al-faruqi menerangkan keindahan adalah
salah satu sifat Allah dan oleh karena itu untuk mencapai keridhoan Allah, manusia dapat
menggunakan pendekatan dalam melakukan ibadah kepadanya. Dalam islam nilai atau sifat
keinahan yang di timbulkan haruslah mengekspresikan nilai ibadah, yakni mencari ridho Allah
dan memiliki manfaat bagi pembentukan nilai – nilai akhlak atau budi pekerti yang mulia[3].
Kemudian Drs. Sidi Gazalba mendefinisikan sebagai berikut: penciptaan bentuk-bentuk yang
mengandung nilai estetika berpadu dengan nilai estetika islam. Istilah untuk estetika islam itu
ialah akhlak. Kesenian sebagai suatu aspek kehidupan, tunduk kepada syari’at Allah S.W.T seni
yang tidak membawa mudarat atau kerusakan merupakan hal yang diharuskan, yang mungkin
memudaratkan atau merusakkan dimakruhkan dan yang pasti membawa mudarat atau kerusakan
adalah diharamkan.

G. Estetika Islam dan Muslim

Seni Islam dan seni Muslim Perlu dibedakan antara seni Islam dan seni Muslim.”Seni Islam
adalah seni yang berdasarkan kepada ajaran Islam. Seni Muslim, orangnya beragama Islam atau
mengaku dirinya Islam, tetapi karyanya belum tentu berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Justru itu
mungkin saja yang mengakui dirinya islam, mencipta karya seni sekuler.” Demikianlah kata-kata
Drs. Sidi Gazalba. Perbedaan yang terdapat antara seni islam dan seni muslim juga terjadi di
semua bidang ilmu pengkajian dan kehidupan. Secara logika, seni muslim seharusnya dapat
diberi tanda sebagai seni islam, karena seorang muslim itu tentulah tidak akan melaksanakan
sesuatu tanpa melihat batasan-batasan syari’ah. Tetapi pada kenyataannya perbedaan islam-
muslim ini muncul bukan saja dalam bidang seni, tetapi juga dalam bidang kehidupan yang
lain[4].

H. Prinsip-prinsip (ciri-ciri) Kesenian Islam[5]

Prinsip-prinsip (cirri-ciri) Kesenian Islam adalah sebagai berikut:

1. Mengangkat martabat insan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai
syariat. Manusia menjadi seniman yang mengorientasikan segala unsur kesenian untuk tunduk
serta patuh kepada keridhaan Allah swt.

2. Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran yang menyentuh aspek-aspek estetika,


kemanusiaan, moral.

3. Kesenian Islam menghubungkan keindahan sebagai nilai yang tergantung kepada keseluruhan
kebenaran Islam itu sendiri. Menurut Islam, kesenian yang mempunyai nilai tertinggi ialah yang
mendorong ke arah ketaqwaan, kema'rufan, kebenaran.

4. Kesenian Islam terpancar dari wahyu Allah, sama seperti undang-undang Allah dan
SyariatNya. Hal ini berarti ia harus berada di bawah lingkungan dan peraturan wahyu. yang
membedakan kesenian Islam dan kesenian bukan Islam.

5. Kesenian Islam menghubungkan manusia dengan Tuhan, alam sekitar dan sesama manusia
serta makhluk lainnya.

Islam tidak pernah menolak kesenian selama kesenian itu tidak melanggar syariat Islam itu
sendiri. Terdapat lima hukum dalam seni. Kelimanya adalah sebagai berikut:

(a) Wajib : Jika suatu kesenian itu sangat diperlukan oleh umat muslim yang mana tanpanya umat
Muslim tidak bisa beribadah. Seperti perlengkapan keperluan beribadah di masjid.

(b) Sunat : Jika kesenian itu diperlukan untuk membantu atau menaikkan semangat penyatuan
umat Islam seperti dalam nasyid, qasidah dan selawat kepada Rasulullah Saw.

(c) Makruh : Jika kesenian itu membawa unsur yang sia-sia (lagha) seperti karya seni yang tidak
diperlukan oleh manusia.

(d) Haram : Jika kesenian itu berbentuk hiburan yang :

Melalaikan manusia sehingga mengabaikan kewajiban-kewajiban yang berupa tanggung jawab


terhadap Allah Swt. Seperti ibadah fardhu ain dan kifayah.

Memberi khayalan kepada manusia sehingga tidak dapat membedakan antara yang hak (benar)
dan yang batil (salah).

Di sertai dengan benda-benda haram seperti arak, judi, dadah dan pelbagai kemaksiatan yang
lain
Ada perkumpulan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram seperti pergaulan bebas tanpa
batas dalam bentuk dunia hiburan dan lain-lain.

Boneka atau Patung-patung yang melanggar dari qoridor agama dan lain-lain.Seni yang merusak akhlak.
Seperti tarian terkini (kontemporari). Jenis-jenis seni yang diperlihatkan tidak berisikan kesombongan.
BAB III

KESIMPULAN

Konsep kesenian menurut perspektif Islam ialah membimbing manusia ke arah konsep tauhid dan
pengabadian diri kepada Allah s.w.t. Seni dibentuk untuk melahirkan manusia yang benar-benar
baik dan beradab. Selain itu, seni juga seharusnya lahir sebagai satu proses pendidikan yang
bersifat positif dan tidak melanggar batas-batas syariat.

Dengan seni seharusnya mampu membawa manusia itu untuk meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah Swt, karena seni dalam Islam bertujuan untuk mendapat keridhaan Allah Swt. Kita
sebaiknya menghindari kesenian yang membuat kita cenderung mengabaikan peribadatan dan
kewajiban-kewajiban kepada Allah Swt. juga seni yang merusak akhlak, serta yang banyak
kemudharatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Kartika, Dharsono Sony, Estetika, Bandung: Rekayasa Sains, 2007.

Leman, Oliver, Estetika Islam Menafsirkan Seni dan Keindahan. Terj. Irfan Abu Bakar
(Bnadung: Mizan Pustaka 2005).

Anda mungkin juga menyukai