Anda di halaman 1dari 15

Museum of Islamic Art ,Qatar

Islam
Dan Seni

Seni islami tidak harus berbicara tentang islam atau


hanya dalam bentuk kaligrafi ayat – ayat al – Qur’an

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Zulfikar Patuti Aldhie Gusti Wilys Setyono Awang
201710340311109 Wahyudha 201710340311117 Darmawan
201710340311114 201710340311119
“Maka apakah mereka tidak melihat
ke langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinya, dan tiada
baginya sedikit pun retak-retak?” [QS
50: 6].
Pengenalan seni

Jalan
01 Meliputi apa itu seni , pandangan islam terhadap seni

Presentasi Jenis seni


02 Macam macam jenis seni yang ada tapi kita menjadikan factor
umum saja. Seni lukis/pahat , seni musik, dan seni tari

Tanya Jawab
03 Sesi tanya jawab berkaitan materi dalam pertemuan ini
Apa itu
Seni?

Seni merupakan ekspresi jiwa yang


mengalir bebas, yang memerdekakan manusia
dari belenggu rutinitas. Seni lahir dari jiwa
manusia yang terdalam dan didorong oleh
kecenderungan pada keindahan (Qardhawi,
2004).

“Islam is much more than


Definisi Lainnya
system of theology. It is a Seni yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam
jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam
complite civilization” -H.A.R.
bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara),
Gibb penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni
tari, drama).
Bagaimana pandangan Islam terhadap seni ?

Keindahan itu sebahagian dari seni. Ini


bermakna Islam tidak menolak kesenian. Al-Quran
sendiri menerima kesenian manusia kepada
keindahan dan kesenian sebagai salah satu fitrah
manusia semulajadi anugerah Allah kepada manusia.
Seni membawa makna yang halus, indah dan permai.
Dari segi istilah, seni adalah sesuatu yang halus dan
indah dan menyenangkan hati serta perasaan
manusia.
Islam tidak
memperbolehkan Banyak yang menyalahpahami sikap Islam terhadap seni

seni?
atau paling tidak mempersempit ruang lingkup yang dibenarkan agama ini,
padahal ruang lingkupnya amat luas. Bermula dalam bentuk
mengekspresikan keindahan lahiriah manusia—pakaian, penampilan, cara
dan susunan tuturnya—hingga keindahan batin melalui kepekaan rasa
yang melahirkan budi pekerti dan interaksi harmonis. Setiap agama
memunyai keindahan dan keindahan Islam adalah pada budi pekertinya.
Keindahan yang diajarkan serta dianjurkan untuk diekspresikan adalah
yang lahir dari rasa yang suci, jiwa yang bersih serta akal yang cerdas
guna menonjolkan keindahan ciptaan Allah atau kebesaran Kuasa-Nya.

Puluhan ayat-ayat al-Qur’an yang menggugah manusia


memandang keindahan yang terhampar di bumi seperti
keindahan terbitnya matahari hingga terbenamnya atau kebun-kebun
yang melahirkan pandangan indah, demikian juga keindahan yang
terbentang di langit dari curahan airnya yang menumbuhkan aneka bunga
dan kembang sampai dengan taburan bintang-bintangnya yang
memesona. Kitab suci al-Qur’an menggunakan keindahan bahasa dan
ketelitian makna untuk mengekspresikan keindahan-keindahan itu.
Firman
Allah “ Wahai anak-anak Adam,
pakailah perhiasan kamu
ketika waktu sembahyang.
Makanlah dan minumlah dan
janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak mengasih orang yang
berlebih-lebihan. Katakanlah
“siapakah yang
mengharamkan perhiasan
Allah yang dikeluarkanNya
untuk hamba-hambaNya dan
rezeki yang baik.”

Al-A‟raf, ayat 31-32


Prinsip-prinsip seni
di dalam Islam

seni yang dapat seni yang dapat seni yang dapat seni yang dapat
mengangkat mementingkan menghubungkan keindahan menghubungkan
sebagai nilai yang
martabat insan persoalan akhlak manusia dengan
tergantung kepada seuruh
dan tidak dan kebenaran kesahihan Islam itu sendiri, Tuhan, manusia
meninggalkan yang menyentuh dimana menurut Islam seni dengan manusia
nilai-nilai aspek estetika, yang mempunyai nilai dan manusia
kemanusiaan kemanusiaan dan tertinggi adalah seni yang dengan alam
moral dapat mendorong kearah sekitarnya
ketaqwaan, kema‟rufan dan
moralitas
SENI DAN Dalam seni keindahan merupakan
unsur penting

ISLAM Dengan akal manusia


membentuk pengetahuan dengan konsep.
Manusia juga diciptakan dengan anggota
Allah Swt menciptakan tubuh yang lengkap, dimana akal dan
manusia dengan memberikan akal yang anggota tubuh bisa menghasilkan bentuk-
dapat menciptakan sesuatu yang bisa bentuk yang menyenangkan yang bersifat
estetika yaitu seni.
disebut dengan seni atau budaya.
Manusia juga diberikan rasa atau
perasaan untuk menghayati dan
merasakan sesuatu. Akal manusia
memiliki daya berpikir dan perasaan.
Berkaitan
Islam dapat menerima semua hasil karya manusia
Dari Prinsip Seni selama sejalan dengan pandangan Islam menyangkut wujud
alam raya ini. Namun demikian wajar dipertanyakan bagaimana
sikap satu masyarakat dengan kreasi seninya yang tidak

dalam Islam sejalan dengsan budaya masyarakatnya. Dalam konteks ini,


perlu digarisbawahi bahwa Al-Quran memerintahkan kaum
Muslim untuk menegakkan kebajikan,memerintahkan perbuatan
makruf dan mencegah perbuatan munkar. Makruf merupakan
budaya masyarakat sejalan dengan nilai-nilai agama,
sedangkan munkar adalah perbuatan yang tidak sejalan dengan
budaya masyarakat.

Dari sini, setiap Muslim hendaknya memelihara


nilai-nilaibudaya yang makruf dan sejalan dengan ajaran
agama, dan iniakan mengantarkan mereka untuk memelihara
hasil seni budayasetiap masyarakat.
Batasan Seni dalam Islam
Ada beberapa batasan-batasan dalam Islam atau larangan dalam
Islam terhadap berbagai seni

Patung Tidak Dijadikan Sembahan


Dalam surat Al-Anbiya ayat 21 dimana diuraikan tentang patung-patung yang disembah
oleh ayah Nabi Ibrahim dan kaumnya. Sikap Al-Qur‟an terhadap patung-patung itu
bukan sekedar menolaknya, tapi juga menghendaki penghancuran terhadap patung-
patung tersebut.

Musik Boleh Tapi Jangan Lalai


Selain itu juga ada batasan dalam seni musik, dimana sering kali orang lebih menyenangi jenis-
jenis musik yang terkadang bisa membuat kita lalai dan jauh dari agama, seperti musik-musik
Rock, yang bernuansa keras, bukan musik-musik yang Islami. .

Jangan Mengandung Unsur Vulgar


seni bernyanyi, seperti kasus Inul Daratisda dimana seni yang ditampilkan bukanlah
seni bernyanyi melainkan gerakan-gerakan yang fulgar yang bisa menggarah kepada
hal-hal yang tidak baik untuk dipertontonkan. Tidak seperti syair-syair Islam yang bisa
memberi semangat spiritual kepada yang mendengarkannya.
Critical Topic
H U K U M W A N I T A

B E R N YA N Y I
Wanita bernyanyi dalam islam termasuk dalam hal yang berhubungan
DALAM ISLAM
dengan duniawi sehingga berlaku hukum fiqhiyah, yaitu mubah (boleh)
hukumnya jika dilakukan dengan tujuan islam dan yang diperbolehkan oleh
syariat agama.

Kisah Wanita Bernyanyi


“Menceritakan pada kami Musaddad dari Bisyr bin Mufadhal dari Khalid bin Dakwan, Rubayyi
binti Muawwidz bin Afra berkata, Rasulullah menghadiri pesta pernikahan lalu duduk di tempat
yang sama ketika aku dulu menikah sehingga aku dan beliau saling berhadapan. Lalu beberaa
wanita membawakan nyanyian disertai iringan tambor untuk mengenang keluarganya yang mati
syahid di perang Badar. Salah seorang penyanyi wanita tersebut mengatakan bahwa di depan
mereka ada Rasulullah yang mengetahui apa yang terjadi hari esok. Beliau bersabda, jauhi
meramal dan teruslah bernyanyi”. (HR Al Bukhari).
Tidak Bertentangan Dengan Agama
Seni suara sebagai suatu ekspresi keindahan dari seorang manusia tidak bertentangan
dengan agama, tetapi wajib diperhatikan bagaimana cara penyajiannya yakni dari unsur
tekstual dan visual..
Tidak Menimbulkan Perasaan Yang Berlebihan
Perasaan berlebihan yang dimaksud ialah misalnya lagu yang membuat hati terasa senang
berlebihan sehingga melupakan agama dan terus menerus menkmati nyanyian wanita tersebut
karena menimbulkan kesenangan yang berlebihan, atau menimbulkan perasaan berandai andai.
THANK YOU
Alhamdulillah~

Anda mungkin juga menyukai