Anda di halaman 1dari 10

KALIGRAFI ARAB

SEBAGAI KARYA SENI

Rispul
Staf Pengajar Kriya,
Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta

Abstract

Due to the content as well as grandeur of the Qur’an as the God’s Kalam (message)
that has no hesitancy, it is hoped that each Moslem should not only able to read the
Arabic text of the Qur’an but also recognizes its translation as well as understanding
its meaning, so that he could practice it and disseminate its teaching. The Arabic
calligraphy that is based on Qur’anic verses in its transformation has been an art work
that is not only expressing its visual esthetic form but also the meanings of Qur’anic
verses that describe the commandments of God. Due to Qur’anic verses constitute a
power as well as a miracle, consequently every single letters and words in an art work
that visualize Qur’anic verses are portraying its own power. This condition will make
the artist produces a work with a desired meaning contents.
Keywords: Arts, Qur’an, Arabic caligraphy, art work.

Abstrak

Al-Qur’an sebagai kalam Ilahi tidak diragukan lagi kemurnian isi dan
keluhuran ajaran-ajarannya. Setiap pribadi muslim diharapkan tidak
hanya sekedar dapat membacanya tapi juga mengerti arti dan maknanya
untuk diamalkan baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Kaligrafi
Arab yang bersumber pada ayat-ayat Al-Qur’an dalam proses trans-
formasinya menjadi suatu karya seni tidak hanya keindahan bentuk
visualnya saja yang diungkapkan, tetapi juga makna-makna dalam ayat-
ayat Al-Qur’an yang menggambarkan firman Allah sebagai kalam Ilahi.
Karena ayat-ayat Al-Qur’an merupakan suatu kekuatan dan mukjizat,
maka huruf dan kata-kata yang menvisualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an
juga memerankan suatu mukjizat dan memperlihatkan kekuatan-
kekuatannya sendiri dalam suatu karya seni, sehingga akan melahirkan
karya seni dengan muatan-muatan makna yang ingin disampaikan.
Kata kunci: Al-Qur’an, Kaligrafi Arab, Karya Seni.

TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012 9
Pendahuluan pan di balik wujud fisiknya. Telah
dikemukakan, karya seni yang
Salah satu unsur universal hidup adalah karya seni yang
dari hasil kebudayaan masyarakat memiliki kekuatan berdialog
yang sering dijumpai dalam kehi- dengan penikmatnya, bisa mem-
dupan sehari-hari adalah seni. bangkitkan komunikasi, bisa
Kegiatan ini di masyarakat merupa- mendendangkan cerita visi dan
kan suatu kegiatan yang nyata dan misi yang diembannya, sungguh
dapat dinikmati serta mempunyai dialog itu adalah komunikasi
bentuk kekhasan yang dapat dibe- antara kriyawan dengan penik-
dakan dari kegiatan-kegiatan yang matnya. Dialog adalah ciri kehi-
lain. Seni sebagai kegiatan untuk dupan jika tiada dialog berarti
mengekspresikan perasaan atau tidak ada kehidupan. Apabila
jiwa melalui perkataan, tingkah seni sebagai bahasa visual tidak
laku dan perbuatan yang kemudian mampu bercerita tentang se-
divisualisasikan lewat simbol-sim- suatu kepada penikmatnya, tidak
bol tertentu ke dalam wujud yang dapat menyampaikan suatu
diciptakan. Sehubungan dengan pesan apapun pada para penik-
hal tersebut Soedarso, Sp. Menya- matnya kehadirannya menjadi
takan bahwa Seni adalah se-gala kering tak bermakna, tidak ber-
kegiatan hasil karya manusia yang fungsi semestinya, sia-sia, ia telah
mengutamakan pengalaman batin- kehilangan pesan dan urgensi-
nya yang karena disajikan secara nya yang hakiki. (SP. Gustami,
2004:13)
unik dan menarik maka timbul
pengalaman atau kegiatan batin Penjelasan di atas dapat dikata-
pula bagi orang yang menghayati- kan dalam penciptaan suatu karya
nya (Soedarso Sp., 2000: 2). lebih penting adalah makna, pesan,
Definisi tersebut di atas mene- misi dan visi dari karya tersebut,
gaskan bahwa berkesenian bukan sehingga terjadi komunikasi antara
semata-mata kegiatan jasmani saja pencipta dengan penikmat seni.
tetapi juga kegiatan rohani, jadi Dalam hal ini komunikasi atau dia-
selama seniman menggerakkan log itu terjadi tidak hanya antara
tangannya (berkarya) dan disertai pencipta dengan penikmat tapi juga
aktivitas dalam dirinya yaitu me- komunikasi atau dialog antara pen-
nerjemahkan gagasan, gejolak jiwa, cipta, penikmat dan dengan Sang
kegelisahan hati menjadi suatu Maha Pencipta alam semesta ini
karya seni sebagai bentuk dialog melalui karya yang ciptakan, seba-
dengan orang lain. Hal ini sesuai gai realisasi konsep Hablun Minnanas
dengan yang diungkapakan oleh dan Hablun MinAllah.
Gustami (2004) bahwa: Al-Qur’an yang diwahyukan
Suatu karya seni memiliki Allah kepada Nabi Muhammad
kekuatan menyampaikan pesan SAW menuntut manusia sebagai
kehidupan, yang biasa tersim- hamba Allah untuk mengetahui

10 Rispul
Rispul, KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI
artinya, memahami maknanya, itu, proses kreatif lahirnya karya
dan mengamalkan dalam aktivitas seni tidak dapat dilepaskan pula
kehidupan sehari-hari, termasuk dari upaya menjangkau eksistensi
pula dalam seni. Seni umumnya Ilahi Yang Maha Indah itu sesuai
identik dengan keindahan, tidak dengan ungkapan di atas.
hanya manusia yang menyenangi Gambaran yang paling indah
keindahan tetapi lebih dari itu dalam karya seni ialah gambaran
keindahan disenangi oleh Allah yang dapat membawa pada bentuk-
SWT. Dalam buku pandangan Is- bentuk tak terhingga, yang disitu
lam tentang kesenian dari hadits orang dapat menyadari langsung
riwayat Muslim disebutkan: “Se- kewujudan yang hakiki, yakni
sungguhnya Allah Maha Indah, yang Esa. Karya seni yang baik
Dia suka pada keindahan” setidaknya dalam ukuran estetika
(Innallaha jamilun yuhibbul jamal) Islam tidak ditentukan semata-
(Sidi Gazalba, 1977: 60). Keindahan mata oleh kemahiran dan pengua-
yang di-senangi Allah adalah kein- saan teknik serta ketangkasan
dahan yang sesuai dan tidak ber- mengungkap berbagai objek estetik
tentangan dengan syariat Islam dan menerjemahkannya ke dalam
yang bersumber pada Al-Qur’an media dalam komposisi tertentu.
(Kalamullah). Merupakan refleksi Karya seni yang unggul dan baik
tegas tentang arti penting kein- juga sangat ditentukan oleh wa-
dahan dalam hubungannya dengan wasan intelektual dan pencapaian
nilai ilahiat. Keindahan yang di- spiritualitas, serta kearifan dalam
kaitkan dengan nilai-nilai ilahiat menyerap hakekat keindahan dan
itu dapat dijadikan sebagai salah kenyataan yang selaras dengan
satu prinsip pokok yang diterapkan pandangan Islam (Abdul Hadi
dalam seluruh aspek dan cabang HW, 2000: 88-389). Sebagai seorang
kesenian. Dalam seni rupa pene- seniman, selain mengasah daya
rapan prinsip ini berkenaan dengan kreativitas intuisi dan imajinasinya
fungsi artistik suatu gagasan dan dalam berkarya, penting sekali
karya yang dihasilkan. Suatu karya mendalami penghayatan dan penga-
bukan dinilai bermutu karena kein- malan agama secara intens, se-
dahannya saja sebagaimana diten- hingga terdapat keseimbangan
tukan oleh seni rupa modern, lebih antara emosi dan akal, terdapat ke-
dari itu suatu karya seni akan lebih selarasan dan keharmonisan antara
indah lagi bila mengandung pula kebersenimanan dengan keberi-
gagasan dan manifestasi yang manan (Faisal Ismail, 1996: 87).
bersifat ilahiat (Amri Yahya, 1995: Kaligrafi Arab yang bersumber
107). Karya seni disamping sebagai pada Al-Qur ’an selain memiliki
ungkapan ekspresi melalui bentuk bentuk yang artistik juga memiliki
visualnya juga sebagai jembatan makna yang luhur yang merupa-
yang menghubungkan kalbu kan penggambaran firman Allah.
dengan Allah. Sehubungan dengan Kaligrafi Arab sebagai suatu karya

TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012 11
seni merupakan paduan antara ayat lisan indah dan seni menulis indah.
yang dikutip dalam Al-Qur ’an Tulisan halus yang objeknya huruf
dengan bentuk visual yang ditam- Jawa (ha, na, ca, ra, ka), Latin (a, b,
pilkan sehingga menjadi suatu c, d, dan seterusnya.), Jepang (kanji:
karya seni yang dibalik keindahan Hiragana, Katana), Hindi, Thai,
visual (makna yang tersurat) juga Cina, Rusia, Israel disebut juga
mengandung makna non visual kaligrafi, kaligrafi dalam bahasa
(makna yang tersirat). Makna ada- Arab disebut Khat yang berarti
lah ujung tombak dalam ekspresi garis, tulisan indah (Abdul Karim
seni, dan bentuk visual yang di- Husain, 1985: 1).
hadirkannya adalah salinan atau Syeikh Syamsuddin Al Akfani
representasi yang tak pernah sem- secara terminologis, seperti yang di-
purna dan lengkap (Abdul Hadi kutip D. Sirojuddin AR., menga-
HW, 2000:336). Karya-karya yang takan bahwa:
diperoleh melalui inspirasi yang Kaligrafi adalah suatu ilmu yang
hidup dan pengetahuan yang men- memperkenalkan bentuk-bentuk
dalam, serta kreativitas dan pe- huruf tunggal, letak-letaknya dan
nguasaan teknik yang tinggi akan cara-cara merangkainya men-
sendirinya merupakan karya yang jadi sebuah tulisan yang ter-
inspiratif dan dapat memberi makna susun. Atau apa-apa yang ditulis
kepada penikmatnya. di atas garis-garis, bagaimana
cara menulisnya dan menen-
Pengertian Kaligrafi tukan mana yang tidak perlu di-
tulis; mengubah ejaan yang perlu
Berbagai macam bangsa di digubah dan menentukan cara
dunia memiliki bahasa, dan bahasa bagaimana untuk mengubah-
mempunyai huruf atau tulisan yang nya (D. Sirojuddin AR, 1985: 2).
dapat mewakili bahasa mereka Hal yang lebih mengagumkan
dalam bentuk gambar atau tulisan adalah bahwa ternyata “Membaca
yang menghasilkan seni menulis dan menulis” adalah perintah per-
halus yang lazim dikenal dengan tama dan wahyu permulaan Allah
kaligrafi. Kata kaligrafi berasal dari SWT yang disampaikan kepada
bahasa latin yang terdiri dari dua Nabi Muhammad SAW. Wahyu
suku kata yaitu kalios (calios) tersebut diawal misinya dalam
artinya indah dan graf (graph) yang menyiarkan agama Islam yang
artinya gambar atau tulisan (Abdul diterimanya di gua Hira, wahyu itu
Karim Husain, 1985: 1). Adapun menyebutkan: (Al Qur’an dan Ter-
dalam bahasa Inggris dikenal is- jemahan, 1998: 479)
tilah Calligraphy yang berarti tu-

12 Rispul
Rispul, KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI
(Iqra’ bismirabbikalazî khalaq. Khalaqkal insâna min ‘a laqin. Iqra’ warabbukal
akramu. Alazî ‘allam bil qal ami. ‘Allamal insâna mâlam y’a lam)

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.


Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu
Maha Pemurah. Yang mengajar menulis dengan kalam. Mengajar
manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-Alaq ayat 1-5).

Dalam buku Al-Qur’an dan Kaligrafi Arab Sebagai Seni


kaligrafi Arab (1999) disebutkan
Terdapat banyak pendapat
bahwa: (Ilham Khoiri, 1999: 50)
yang menyangkut asal-usul kali-
Kaligrafi merupakan apa-apa grafi Arab, sebagian mendasarkan
yang ditulis para ahli dengan dari data-data historis yang bisa
sentuhan kesenian. Kaligrafi
dilacak dan diuji validitasnya,
melahirkan suatu ilmu tersen-
sebagian lagi mendasarkannya
diri tentang tata cara menulis,
kepada keyakinan-keyakinan mistis
yang meneliti tentang tanda-
yang kerap tidak terang ujung
tanda bahasa yang bisa dikomu-
pangkalnya, maka sulit dibuktikan
nikasikan, yang ditorehkan se-
secara ilmiah. Namun demikian
cara proporsional dan harmonis,
dapat dijelaskan tulisan (termasuk
yang dapat dilihat secara kasat
kaligrafi Arab) tidak tercipta secara
mata dan diakui sebagai susunan
mendadak pada satu kesempatan
yang dihasilkan lewat kerja
kesenian. dalam keadaan yang sempurna,
melainkan tumbuh melewati proses
Dengan demikian dapat disim- panjang secara berangsur-angsur,
pulkan bahwa dari penjelasan di setiap jenis tulisan berproses me-
atas dapat pahami bahwa yang di- lalui eksperimentasi dan inten-
maksud dengan kaligrafi pada dasar- sifikasi selama bertahun-tahun dan
nya adalah suatu keahlian atau berkurun-kurun sampai kemudian
kepandaian yang menghasilkan membentuk tulisan yang ada seka-
tulisan indah. Dalam kaitannya rang, bahkan selalu berkembang.
dengan seni Islam maka tulisan (Ilham Khoiri R, 1999:50)
indah tersebut adalah yang merujuk Kaligrafi Arab memiliki tempat
pada kaidah penulisan dan kaidah kedua setelah aksara Romawi yang
seni rupa tanpa merusak pesan atau telah banyak dipakai dalam ber-
makna dari tulisan/kaligrafi ter- bagai penulisan sampai sekarang.
sebut. Jika dibandingkan dengan bangsa

TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012 13
lain seperti Mesir, Babilonia atau kan petunjuk bagi umat manusia
Cina yang telah sukses mengem- dalam menjalani kehidupan di
bangkan sistem tulis dan memiliki dunia dan akhirat kelak.
kaligrafi yang sangat kompleks, Bentuk kaligrafi Arab sangat
boleh dikatakan kaligrafi Arab se- elastis dan menyumbangkan
bagai pendatang agak terlambat. banyak unsur keindahan visual
(D. Sirojuddin AR, 1985:19) penuh pesona nilai-nilai estetis,
Kaligrafi Arab sebagai salah penuh dinamika dan sangat variatif
satu wujud seni rupa Islami yang bahkan dalam hal ini C. Israr
kehadirannya dapat membangkit- menjelaskan bahwa Tulisan Arab
kan imajinasi tentang seni yang adalah jenis tulisan yang elastis,
berpedoman pada nilai-nilai ajaran fleksibel dan berirama, sehingga
Islam, yang bertujuan untuk meng- mudah dan dapat dikembangkan
ingatkan kepada umat manusia dengan berbagai variasi. Huruf
tentang keagungan dan kebesaran demi huruf mengandung nilai
Tuhan. Selain memiliki bentuk keindahan, mempunyai gaya estetis
yang artistik juga memiliki makna yang dapat digubah dengan mudah
yang luhur merupakan penggam- dan indah. (C. Israr,1985:79).
baran firman-firman Allah yang Kaligrafi Arab sebagai ekspresi
terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an. seni merupakan perwujudan unsur-
Kaligrafi Arab sebagai suatu karya unsur estetik dari bentuk huruf-
seni merupakan paduan antara isi huruf Arab. Sebagaimana yang
ayat yang dikutip dalam Al-Qur’an diungkapkan oleh D. Sirojudin AR.
dengan bentuk visual yang ditam- bahwa:
pilkan, sehingga menjadi karya Huruf Arab memiliki postur elok
seni yang dibalik keindahan visual yang mempesona, karena itu
(makna yang tersurat) juga seniman-seniman masehi abad
mengandung keindahan non vi- pertengahan memanfaatkannya
sual (makna yang tersirat) dengan untuk dekorasi. Dilukiskannya
kata lain keindahan visual (bentuk) lah huruf Khufi di atas cawan
adalah hubungan manusia dengan dan pakaian. Di balik keindahan
manusia atau hablun minannas, pada huruf ini nampak pula kein-
sedangkan keindahan non visual dahan pada kata-kata yang
(makna) adalah hubungan ma- terangkai yakni keindahan su-
nusia dengan Allah atau hablun sunan dengan baris-baris harakat
minallah. yang membentuk garis-garis
Al-Qur’an sebagai wahyu Al- simetris untuk medium sebuah
lah diturunkan dalam bahasa Arab seni yang mengagumkan. Bu-
merupakan sumber kaligrafi Arab kankah ini sebuah keistimewaan
mengandung makna yang luhur, satu-satunya yang hanya dimi-
membawa manusia pada kesadaran liki oleh tulisan Arab, sehingga
tauhid dan akidah keimanan menghasilkan medium kaligrafi
yang paling memukau yang
kepada Allah. Al-Qur’an merupa-

14 Rispul
Rispul, KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI
mengusik perasaan tentram Lebih lanjut dia mengatakan
karena keindahan susunan dan bahwa ada tiga keistimewaan
gaya rangkaiannya yang bagus. pokok dalam tulisan Arab yaitu:
(Kamil Al-Baba, 1992: 168)

Pertama: keaneka ragaman bentuk untuk satu huruf, ha sebagai misal,


ditulis dengan tiga bentuk. Demikian juga A’in dan Ra’, huruf Kaf, Mim,
Nun, Ha, Wau, Sin, Ya’ dan Lam Alif masing-masing ditulis dengan dua
bentuk seperti berikut:

Latin: Ha ha ha, ‘Ain ‘ain ‘ain, Ra’ ra, S a sa

Latin: Ma ma, Na na, Ha ha, Wa wa, La la, Ya ya

Kedua: Keistimewaan kedua berkaitan dengan kekejuran, yakni


pemanjangan dan kelenturan (elastisitas) pada kebanyakan huruf baik
huruf tunggal maupun yang terangkai diawal atau ditengah kata seperti
berikut:

Latin: Ba, Sa, Sa, qa, Ya

Latin: Nâ, Jada, Sara, Dama

Ketiga: Keistimewaan ketiga adalah keringkasan huruf Arab ketika


dirangkai dipermulaan atau di tengah-tengah kata, kalau kita misalnya
ingin menulis kata (yasta’milu) cukup ditulis dengan bentuk ini:

Latin: Yast’amilu
Jadi dengan merangkai setiap huruf satu sama lainnya menciptakan kata
tersebut dengan bentuk yang ringkas, disini terlihat setiap huruf boleh
dirangkai dengan huruf sebelum atau sesudahnya dengan pengecualian
enam huruf yaitu: Alif, Dal, Dzal, Ra’, Za dan Wau huruf-huruf tersebut
hanya menerima sambungan dengan sebelumnya (Kamil Al-Baba,
1992:168-169).

TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012 15
Jalinan huruf-huruf kaligrafi Ditinjau dari segi visualnya
Arab merupakan perpaduan seni kaligrafi Arab mempunyai nilai
yang artistik, menimbulkan aspek estetik yang tinggi, tiap huruf yang
keindahan visual yang dapat dinik- ada dalam aksara Arab mempunyai
mati dan menimbulkan rasa senang, karakter atau ciri khas tersendiri,
mendorong manusia untuk men- terbukti bahwa kaligrafi Arab telah
dekatkan diri kepada Allah SWT, mempunyai gaya atau aliran ter-
cinta kepada kebaik-an keluhuran sendiri yang sudah dibakukan.
budi dan sebagainya, yang diresap- Adapun jenis Khath Arab yang
kan ke dalam sanubari orang yang lebih terkenal dan banyak diguna-
melihatnya, oleh makna dari kan yaitu: Khath Kufi, Thulus,
jalinan tulisan tersebut. Naskhi, Farishi, Riq’ah, Diwani,
Kehadiran kaligrafi Arab se- Diwanijali dan Raihani (C. Isdrar,
bagai aspek terpenting dalam kebu- 1985: 82).
dayaan Islam, secara umum dapat Kaligrafi Arab dari segi kan-
diakui menumbuhkan berbagai dungan mempunyai nilai dan
alternatif lain terhadap pemenuhan makna yang sangat dalam, karena
atau kebutuhan ekspresi seniman. sumber kaligrafi Arab diambil dari
Keterkaitan semacam ini dapat pula ayat-ayat Al-Qur’an, sehubungan
diartikan bahwa besarnya niat dengan ini Munawir Sjadzali
seniman dalam mencari nilai-nilai mengatakan, bahwa:
keindahan sehingga segala sesuatu
... kaligrafi Arab bukan hanya
yang dapat membangkitkan penga-
sekedar ekspresi dari seorang
laman estetis dapat diungkapkan
seniman, tetapi juga merupakan
melalui kaligrafi Arab. Seperti yang
salah satu perwujudan dari kea-
diungkapkan oleh Wiyoso Yudo- gungan dan kecintaan sang seni-
seputro: man terhadap Al-Qur’an kalam
Ada ciri lain yang dapat ditunjuk Ilahi, dari sudut pandang inilah
pada karya seni Khath (kaligrafi antara Al-Qur’an dan kaligrafi
Arab) yang timbul karena sifat Arab mempunyai ikatan yang
aksara Arab itu sendiri. Aksara erat (Munawir Sjadzali, 1991).
Arab merupakan jenis tulisan
yang elastis, tampil dengan Perkembangan kaligrafi Arab
bentuk keindahan yang sensitif, secara luas berkembang dengan
seperti kaligrafi Cina, seorang pesat, tidak hanya terbatas pada
dalam kaligrafi dalam seni Khath benda-benda fungsional seperti:
memiliki daya sensitif yang kendi, uang, surat kabar, buku,
tinggi di samping kepandaian pamflet, maupun sebagai hiasan
seni menulis. Maka nilai pribadi pada bangunan Masjid, gedung-
seniman tampak pada setiap gedung pemerintah atau Menara-
jenis Khath yang menjadi sumber menara yang ditulis dalam bentuk
pertumbuhan dari gaya dalam relief. Sesuai dengan perkem-
kaligrafi Arab (Wiyoso Yudo- bangan sejarah seni kaligrafi Arab
seputro, 1986: 115).

16 Rispul
Rispul, KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI
juga sudah merupakan media bagi Penutup
perupa untuk menuangkan ide-ide
mereka dalam menciptakan karya Kaligrafi Arab yang bersumber
seni. Ditinjau dari segi apresiasi seni pada ayat-ayat Al-Qur’an dalam
yang menyangkut penampilannya, proses transformasinya menjadi
maka perkembangan kaligrafi arab suatu karya seni tidak hanya kein-
ini secara garis besar dibagi dua dahan bentuk visualnya saja yang
golongan yaitu kaligrafi Arab tulis diungkapkan, tetapi juga makna-
dan kaligrafi Arab seni (C. Israr, makna dalam ayat-ayat Al-Qur’an
1985:18). Kaligrafi tulis adalah yang menggambarkan firman Allah
kaligrafi Arab murni, yang penu- sebagai kalam Ilahi, karena ayat-
lisannya menganut kaidah-kaidah ayat Al-Qur’an merupakan suatu
penulisan yang sudah dibakukan kekuatan dan mukjizat, maka
serta menjadi pedoman sampai huruf dan kata-kata yang menvi-
sekarang. Sedangkan kaligrafi Arab sualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an
yang diciptakan dalam bentuk juga memerankan suatu mukjizat
karya seni yang menganut kaidah- dan memperlihatkan kekuatan-
kaidah seni rupa modern dalam kekuatannya sendiri dalam suatu
pengolahannya tidak terkait pada karya seni, sehingga akan me-
kaidah-kaidah yang sudah ada, lahirkan karya seni dengan muatan-
karena ekspresi seniman adalah hal muatan makna yang ingin disam-
yang diutamakan, sehingga tidak paikan.
jarang tulisan dipadukan secara Allah telah menurunkan Al-
artistik dengan beberapa motif atau Qur’an yang diwahyukan melalui
gambar abstrak tujuannya ialah Rasul-Nya Muhammad SAW
untuk menambah suasana per- sebagai pedoman dan petunjuk
sonal dan mencapai bentuk yang bagi umat manusia, yang menuntut
mencerminkan kebebasan kreatif mengetahui artinya, memahami
seniman (Abdul Hadi, 2000:381), maknanya dan mengamalkannya
terutama dalam karya lukisan kali- dalam aktivitas kehidupan sehari-
grafi. Telah banyak seniman ber- hari termasuk pula dalam berolah
karya dengan mengangkat tema seni, seni pada umumnya identik
kaligrafi Arab sebagai ungkapan dengan keindahan, tidak hanya
ekspresi pribadinya di samping manusia yang menyenangi kein-
kandungan makanya, yang dapat dahan tetapi lebih dari itu kein-
memberikan gambaran bahwa dahan disenangi oleh Allah SWT
karya-karya kaligrafi Arab telah “Sesungguhnya Allah itu Maha
diakui sebagai salah satu corak Indah, Dia suka pada keindahan”
keanekaragaman dalam mencipta- (Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal)
kan sebuah karya seni yang ber- HR. Muslim. Keindahan yang dise-
sumber kepada ayat-ayat Al-Qur’an nangi Allah adalah keindahan yang
sebagai kalam Ilahi. sesuai dan tidak dengan syariat Is-
lam yang bersumber pada Al-

TSAQAFA, Jurnal Kajian Seni Budaya Islam Vol. 1, No. 1, Juni 2012 17
Qur’an (Kalamullah). Qur’an dengan bentuk visual yang
Kaligrafi Arab selain memiliki ditampilkan, sehingga menjadi
bentuk yang artistik juga memiliki karya seni yang di balik keindahan
makna yang luhur merupakan visualnya atau makna yang ter-
penggambaran firman-firman Al- surat juga mengandung keindahan
lah. Kaligrafi Arab sebagai suatu non visual atau makna yang ter-
karya seni merupakan paduan an- sirat.
tara isi ayat yang dikutip dalam Al-

Daftar Pustaka

Al-Faruqi, Ismail, R. 1986. The Cultural Atlas of Islam, New York: Macmillan
Publishing Company.
Beg. M. Abdul Jabbar (ed). (terj. Yustiono dan Edi Sutriyono). 1981. Seni
dalam Peradaban Islam. Bandung: Pustaka.
Gazalba, Sidi . 1977. Pandangan Islam tentang Kesenian. Jakarta: Bulan Bintang.
Nasr, Sayyed Hossein (terj. Afif Muhammad). 1933. Spiritualitas dan Seni Is-
lam. Bandung: Mizan.
Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Mahzar, Armahedi. 1993. Islam Masa Depan. Bandug: Pustaka.
Rader, Melvin (terj. Yustiono). 1986. Art Modern Book of Esthetic. Bandung:
Per-pustakaan FSRD-ITB.
Sudjoko. 1988. “Ulas Seni” dalamMajalah Pespektif, Bandung: C.V. Rama.

18 Rispul
Rispul, KALIGRAFI ARAB SEBAGAI KARYA SENI

Anda mungkin juga menyukai