Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SEJARAH INDONESIA

NAMA : Muh.Efendy Saputra

KELAS : X-4

JUDUL : Seni Dan Aksara

 AKULTURASI dalam BUDAYA ISLAM.


Menurut saya dan beberapa sumber yang saya cari, akulturasi
budaya islam yaitu perpaduan antara budaya Indonesia asli dengan
budaya agama islam tapi tidak menghilangkan budaya yang lama.
Biasanya akulturasi terjadi dalam kurung waktu yang lama, sehingga
antara satu budaya dan budaya lainnya saling memiliki pengaruh kuat
kemudian budaya baru yang tercipta akan di sepakati bersama sebagai
budaya suatu kelompok. Berikut salah satu contoh dari akulturasi
budaya islam.

AKULTURASI DI BIDANG SENI RUPA, SENI SASTRA,


DAN AKSARA DALAM BUDAYA ISLAM DI INDONESIA.

A. Akulturasi seni rupa pada budaya islam


Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot,
yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan
menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada
ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit.

Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif batik, hiasan pada masjid-
masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya.Tradisi
Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Walaupun seni
patung untuk menggambarkan mahluk hidup secara nyata tidak
diperbolehkan. Akan tetapi, seni pahat terus berkembang. Para seniman
tidak ragu ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif
daun daunan dan bunga bungaan seperti yang telah dikembangkan
sebelumnya. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa
suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil
perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, ditengah
ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.Ukiran ataupun
hiasan, selain ditemukan di masjid juga ditemukan pada gapura-gapura
atau pada pintu dan tiang. Untuk hiasan pada gapura.
Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap
bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan
Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal
dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk
menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u
seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga, huruf Arab
berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif
hiasan ataupun ukiran.

B. Seni Sastra Masa Awal Islam


Masuknya Islam dan penggunaan huruf Arab mampu mengembangkan seni
sastra Islam di Indonesia. dilihat dari bentuknya, sastra Islam di Jawa
berbentuk tembang (syair), sedangkan di Sumatra, selain bentuk syair juga
ditemukan yang berbentuk gancaran (prosa). Syair Islam tertua di
Indonesia terpahat di sebuah nisan makam seorang putri Raja Pasai di
Minye Tujuh terdiri atas 2 bait, dan masing-masing bait berisi 4 baris.

Karya-karya sastra awal Islam antara lain Bustanul Salatin yang ditulis oleh
Nuruddin ar Raniri, seorang ulama besar Aceh masa pemerintahan Sultan
Iskandar Thani. Hikayat Raja-Raja Pasai karangan Hamzah Fansuri,
Pustakaraja, Jayabaya, Paramayoga, karangan R.Ng. Ronggowarsito. Sastra
Gending, karangan Sultan Agung, dan masih banyak lagi karya sastra Islam
lainnya yang tidak diketahui pengarangnya (anonim).

Selain bentuk karya sastra tersebut di atas, terdapat suluk, yaitu kitab yang
bersifat magis dan berisi ramalan-ramalan, seperti misalnya Suluk Sukarsa
(berisi pengalaman Ki Sukarsa mencari ilmu), Suluk Wijil (berisi wejangan-
wejangan Sunan Bonang kepada Wijil), Syair Perahu, Syair Si Burung
Pingai, dan sebagainya. Juga terdapat tarekat, yaitu jalan atau cara yang
ditempuh kaum sufi untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Hal ini berkaitan
dengan munculnya ajaran tasawuf di Indonesia. Contoh tarekat, antara lain
Qadariyah, Naqsyabandiyah, Syaftariah, dan Rifa’iyah.
Seni sastra Indonesia di zaman Islam banyak terpengaruh dari sastra
Persia. Di Sumatra, misalmya menghasilkan karya sastra yang berisi
pedoman-pedoman hidup, seperti cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman
dan 1001 Malam.
Di samping itu juga mendapat pengaruh Hindu, seperti Hikayat Pandawa
Lima, Hikayat Sri Rama. Cerita Panji pada zaman Kediri (Hindu) muncul
lagi dalam bentuk Islam, seperti Hikayat Panji Semirang.
Di samping pengaruh sastra Islam dan Persia, perkembangan sastra di
zaman madya tidak terlepas dari pengaruh unsur sastra sebelumnya.
Dengan demikian terjadilah akulturasi antara sastra Islam dengan sastra
yang berkembang di zaman praIslam. Seni sastra di zaman Islam terutama
berkembang di Melayu dan Jawa. Dilihat dan corak dan isinya, ada
beberapa jenis seni sastra seperti berikut.

1. Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupun dongeng.
Dalam hikayat banyak ditulis berbagai peristiwa yang menarik, keajaiban,
atau hal-hal yang tidak masuk akal. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran
(karangan bebas atau prosa). Hikayat-hikayat yang terkenal, misalnya
Hikayat IskandarZulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir,
Hikayat si Miskin, Hikayat 1001 Malam, Hikayat BayanBudiman, dan
Hikayat Amir Hamzah.
2. Babad mirip dengan hikayat.
Penulisan babad seperti tulisan sejarah, tetapi isinya tidak selalu
berdasarkan fakta. Jadi, isinya campuran antara fakta sejarah, mitos, dan
kepercayaan. Di tanah Melayu terkenal dengan sebutan tambo atau
salasilah. Contoh babad adalah Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon,
BabadMataram, dan Babad Surakarta.
3. Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra
berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contoh
syair sangat tua adalah syair yang tertulis pada batu nisan makam putri
Pasai di Minye Tujoh.
4. Suluk merupakan karya sastra yang berupa kitab-kitab dan isinya
menjelaskan soal-soal tasawufnya. Contoh suluk yaitu Suluk.
5.   Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan suluk karena
berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan
hari baik atau buruk.

Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan


Pulau Jawa.
Kedatangan Islam ke Indonesia membawa pengaruh cukup besar bagi
kebudayaan Indonesia. Tetapi bukan berarti menghapus semua yang ada
sebelumnya. Misalnya, kesenian wayang yang telah ada
sebelumkedatangan Islam. Bahkan wayang ini digunakan para wali untuk
menyebarkan agama Islam.

C. Aksara Masa Awal Islam


Tradisi tulis di Indonesia diawali dengan penemuan prasasti Kutai yang
berhuruf Pallawa, India. Pada perkembangan berikutnya muncul aksara
setempat yang berakar dari huruf Pallawa, yaitu aksara Jawa dan Bali. Pada
awal perkembangan Islam di Indonesia aksara Arab digunakan dengan
huruf Jawi (Melayu). Aksara-aksara tersebut makin menambah
keanekaragman Tradisi tulis di Nusantara.

KESIMPULAN

Islam masuk ke Indonesia mempengaruhi banyak kebudayaan di


Indonesia. Banyak kebudayaan Indonesia yang telah di pengaruhi oleh
budya islam contohnya seni bangunan, system pemerintahan, seni
berpakaian, system kalender, bahasa, dan seni rupa sastra dan aksara.

Anda mungkin juga menyukai