Anda di halaman 1dari 21

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA

NUSANTARA

Oleh :
Novita Oktiviana,
S.Pd.
Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang pengertian


akulturasi
2. Peserta didik dapat menjelaskan hasil kebudayaan pada
masa perkembangan kerajaan Islam
3. Peserta didik dapat menjelaskan hasil kebudayaan pada
masa perkembangan kerajaan Islam dalam bidang aksara
4. Peserta didik dapat menjelaskan hasil kebudayaan pada
masa perkembangan kerajaan Islam dalam bidang seni
sastra
5. Peserta didik dapat menjelaskan hasil kebudayaan pada
masa perkembangan kerajaan Islam dalam bidang
kesenian rakyat
6. Peserta didik dapat menjelaskan hasil kebudayaan pada
masa perkembangan kerajaan Islam di bidang sistem
kalender
7. Peserta didik dapat menyebutkan bukti hasil
Adakah diantara
kalian yang suka
menonton
pentas seni
wayang?

Sebenarnya Wayang merupakan hasil Akulturasi budaya


Islam dengan budaya Nusantara
APA ITU AKULTURASI BUDAYA?

AKULTURASI ADALAH PERPADUAN DUA BUDAYA ATAU


LEBIH MENJADI SATU BUDAYA YANG SALING
MEMPENGARUHI TANPA MENGHILANGKAN UNSUR
BUDAYA LAMA.
CONTOHNYA APA?

CONTOHNYA YA SENI WAYANG, SENI WAYANG SUDAH


ADA SEJAK PRA ISLAM SETELAH MASUKNYA ISLAM
CERITA WAYANG LEBIH DIARAHKAN UNTUK MEDIA
DAKWAH .
WAYANG
Wayang
merupakan
salah satu
contoh hasil
akulturasi
budaya Islam
BUKTI ADANYA AKULTURASI

Pertunjukan wayang sudah berkembang sejak zaman


Hindu, akan tetapi, pada zaman Islam terus dikembangkan.
Pertunjukan ini diiringi dengan teratur oleh seperangkat
gamelan. Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal
ini dimulai pada zaman Raden Patah. Dahulunya lukisan
seperti bentuk manusia. Karena bentuk wayang berkaitan
dengan syariat agama Islam, maka para wali mengubah
bentuknya. Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap
lurus kemudian agak dimiringkan.
BUKTI ADANYA AKULTURASI
Masuknya era Islam di tanah Jawa yang dipelopori
oleh Wali songo. Menyebarkan agama Islam dengan
cara berdakwah. Berdakwah merupakan salah satu
cara untuk menyebarkan agama Islam. Salah satu
upaya yang dilakukan sunan Kalijaga yang
berkeyakinan bahwa kebudayaan Jawa tidak perlu
diganti total untuk menarik minat masyrakat Jawa
untuk memahami, mengenal, menyakini Agama Islam.
Salah satunya adalah pertunjukan Wayang, untuk
menarik minat masyarakat Jawa dengan memasukkan
konsep melengkapkan dengan akal, akhlak, dan adat
Islam
BUKTI ADANYA AKULTURASI

Semar diambil dari bahasa Arab ‘Simar” yang artinya Paku.


Perlambang bahwa agama Islam adalah kokoh, sejahtera
bagaikan kokohnya paku.
Petruk diambil dari bahasa Arab “Fatruk” yang artinya
tinggalkan, diambil dari kalimat “fatruk kullu ma siwallohi
yaitu tinggalkanlah segala yang selain Allah.
Gareng diambil dari bahasa Arab “Naala Qoriin” yang
artinya memperoleh banyak kawan. Bagong diambil dari
bahasa Arab “Bagho” yang artinya yaitu memberontak
terhadap sesuatu yang zalim
AKSARA

SISTEM AKULTURASI SENI


KEBUDAYAAN
KALENDER ISLAM SASTRA

KESENIAN
RAKYAT
BIDANG AKSARA

AKSARA ARAB-MELAYU (ARAB GUNDUL)


Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam
dalam Bidang Aksara
Diwujudkan dengan
berkembangnya tulisan
Arab Melayu di Indonesia,
Kaligrafi yaitu Seni yang
yaitu tulisan Arab yang memadukan antara seni
dipakai untuk menulis lukis dan seni ukir
dalam bahasa Melayu.
Tulisan Arab Melayu tidak dengan menggunakan
menggunakan tanda a, i, u huruf Arab yang indah
seperti lazimnya tulisan
Arab. Dikenal dengan
dan penulisannya
tulisan Arab Gundul bersumber pada ayat-ayat
suci Al Qur'an dan Hadis
Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam dalam Bidang Seni Sastra

Hikayat Babad Primbon Suluk

Bercorak
Seperti tulisan Kitab yang
kegaiban dan
Karya sastra sejarah, tetapi membentang
isinya tidak ramalan
yang berisi kan ajaran
selalu penentuan
cerita sejarah tasawuf
berdasarkan hari baik dan
ataupun Contoh :
fakta. Jadi buruk,
dongeng. isinya Suluk Wujil,
pemberian
Ditulis dalam campuran Suluk
makna
karangan antara fakta Sukarsa, dan
kepada
bebas atau sejarah, mitos, Suluk Malang
sesuatu
prosa dan Sumirang.
kepercayaan. kejadian dan
sebagainya
Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam dalam
Bidang Kesenian Rakyat
Seuda
Debus
ti

Sebuah bentuk tarian dari Aceh.


Debus adalah sebuah tarian Seudati berasal dari kata
pada puncak acara para penari Syaidati yang artinya
menusukkan benda tajam ke permainan orang-orang besar.
tubuhnya tanpa meninggalkan Seudati sering disebut saman
luka. Tarian ini diawali dengan artinya delapan. Tarian ini
pembacaan ayat-ayat Al Quran aslinya dimainkan oleh delapan
dan shalawat nabi. Tarian ini orang penari. Para pemain
berkembang di Banten, Aceh, menyanyikan lagu yang isinya
dan Minangkabau. shalawat nabi.
Wayang

Kesenian wayang yang telah


ada sebelum kedatangan
Islam. Bahkan wayang ini
digunakan para wali untuk
menyebarkan agama Islam.
Pertunjukkan wayang
dikembangkan menjadi
pertunjukkan wayang golek.
Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Islam dalam Bidang
Sistem Kalender

Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia,


masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender
Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78 M.
Pada tahun 1633 M, Sultan Agung raja terbesar
Mataram menetapkan berlakuknya tahun Jawa
(tahun Nusantara) dengan menggunakan
perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti
tahun Hijriah (Islam).
Kalender tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555
Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang
bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M
Arab yaitu Sura (Muharram), Sapar (Safar), Mulud
(Rabi’ul Awal), Bakda Mulud (Rabi’ul Akhir),
Jumadilawal ( Jumadil Awal), Jumadilakir ( Jumadil
Akhir), Rejeb (Rajab), Ruwah (Sya’ban), Pasa
(Ramadhan), Sawal (Syawal), Sela (Dzulqaidah), dan
Besar (Dzulhijjah).
Namun, penanggalan hariannya tetap mengikuti
penanggalan Saka karena penanggalan harian Saka
saat itu paling banyak digunakan penduduk.
NILAI-NILAI YANG BISA DIPETIK PADA
PENBELAJARAN SEJARAH PERTEMUAN HARI
INI:

”Akulturasi budaya tidak mudah berkembang


sehingga sebagai anak bangsa kita harus dapat
melestarikan hasil akulturasi budaya Islam dan
Budaya Indonesia Kuno”.
JANGAN LUPA
BELAJAR Y
ANAK-ANAK....
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai