Anda di halaman 1dari 53

THANK’S TO

Alhamdulillah, puji serta syukur saya panjatkan kepada Allah


SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga Khayla
bisa menyelesaikan buku novel “Kairo’s tought” yang juga
dimana adalah buku pertama Khayla.
Novel ini di buat dalam rangka menyelesaikan tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Prakarya tahun ajaran
2022/2023. Cukup banyak kesulitan saat Khayla membuat
novel ini, tapi Alhamdulillah Khayla masih bisa
menyelesaikan novelnya.
Terima kasih kepada kedua orang tua Khayla yang telah
membantu dan memfasilitasi Khayla selama pembuatan novel
ini. Terima kasih juga kepada Bu Kiki selaku MK dan Guru
mapel Bahasa Indonesia yang sudah banyak membantu
Khayla selama pembelajaran dan pembuatan novel.
Tugas membuat novel ini menjadi pengalaman baru dan
berharga buat Khayla, sekali lagi terima kasih banyak kepada
semuanya.

Bandung, 01 Juni 2023.

i
DAFTAR ISI
I. Siapa adik kecil itu? ............................................... 1
II. Why everything's changed? ................................ 11
III. Passed away. .................................................... 22
IV. Happiest next life. ............................................... 32
V. Jadi semua ini apa? ............................................. 42

ii
I. Siapa adik kecil itu?

“Hah, Nono punya adik?” Ucap Milano dengan cara bicaranya


yang masih tidak terlalu jelas dan raut wajah bingungnya. “Iya
sayang, sekarang kamu sudah jadi kakak.” Ucap Bundanya
sambil menatap Milano yang masih kebingungan.

06 Juni 2004, jam 04.00 sebelum matahari terbit, lahir seorang


anak laki-laki bernama Kairo abisatya. Seorang anak ke dua dari
pasangan model ternama, yang karirnya sudah sangat luas. Dan
di kenal banyak orang, bahkan sudah menjadi global ambassador
dari beberapa brand ternama. Tetapi Kairo mempunyai
kekurangan dalam berbicara, dan dia juga memiliki penyakit
bawaan.
....
Sudah empat bulan sejak Kairo lahir, Milano semakin merasa
bahwa dia sudah sangat jarang di perhatikan oleh kedua orang
tuanya, mereka selalu pulang larut malam, dan tak sempat untuk
menghabiskan waktu bersama Milano dan juga Kairo. Tapi orang
tua mereka selalu berusaha untuk tetap meluangkan waktunya,
bukan untuk Milano tapi untuk Kairo. “Huh..??!” Denguh Milano
kesal, dia memang masih kecil pasti tidak mengerti soal itu
semua, dan pastinya susah untuk mengerti semua itu sekarang.

1
Tidak, Milano tidak boleh kesal dengan Kairo, mau bagaimana
pun juga dia tetap Adikku. Aku harus sayang padanya, walaupun
dia harus rela kasih sayang Bunda dan Yayah nya harus di bagi
dengan sang adik.

Bukan hanya perhatian dari Bunda dan Yayah yang terbagi karena
kehadiran Kairo, tapi juga Mba Karin, baby sitter Milano sejak
dia lahir. Bahkan Mba Karin yang sangat dekat dengan Milano
pun ikut mengabaikannya.

4 Tahun kemudian.

Milano sedang bermain dengan Mba Karin, tapi tiba tiba


terdengar suara tangisan kecil Kairo, Mba Karin langsung berlari
ke arah Kairo dan meninggalkan Milano sendirian di ruang
bermain. Milano kesal karena selalu di tinggal saat Kairo
menangis, "Mending aku main sendiri aja di kamar, Mba Karin
jahat sama aku, masa cuma Kairo yang di perhatiin” Ucap Milano
kesal, Mba Karin langsung menoleh ke arah Milano sambil
berbicara “Milano sayang... Maafin mba ya, kasian loh adeknya
nangis, sebentar ya? Habis itu kita main lagi” Milano menggeleng
sambil memasang wajah cemberut, karena terlanjur kesal Milano
memilih untuk bermain sendiri di kamarnya.

Setelah lelah bermain, Milano memutuskan untuk tidur karena


besok adalah hari pertamanya untuk bersekolah. Dia pergi ke
2
toilet untuk membersihkan Tangan, Gigi, Muka, Kaki, sebelum
pergi tidur. Setelah itu Milano naik ke ranjangnya lalu tertidur.

Mba karin yang diam diam masuk dan ,engintip ke kamar Milano
pun tersenyum karena mendapati Milano yang sudah tertidur
pulas. Mba karin berjalan ke arah kasur Milano pelan pelan lalu
mengelus rambut Milano dengan lembut sambil berkata “Tidur
yang nyenyak, mimpi indah ya” lalu meninggalkan kamar dengan
perlahan sambil mematikan lampu.

Setelah memastikan Milano tertidur Mba karin langsung bergegas


ke kamar Kairo. Di kamar Kairo Mba karin langsung memberi
obat kepada Kairo, dia harus selalu meminumnya setiap malam
karena penyakit bawaanya sedari kecil.

Malam ini orang tua mereka tidak pulang karena ada jadwal
mendadak, bahkan di saat esok yang seharusnya Milano di antar
ke sekolah untuk pertama kalinya dengan kedua orang tuanya jadi
tidak terlaksanakan.

Keesokan paginya, Milano bangun sangat pagi karena terlalu


bersemangat. Mba karin yang mengantar Milano pergi sekolah,
begitun pun dengan Kairo. Setelah mengantar Milano, Mba karin

3
lanjut mengantar Kairo ke TKnya yang tidak terlalu jauh dari
sekolahnya Milano.

Di sekolahnya, Kairo mendapatkan seorang teman perempuan,


bernama Sydney. Hanya dia seorang yang mau menerima dan
berteman dengan Kairo. Mereka berdua terlihat begitu akrab,
bahkan sesekali Sydney memakai bahasa isyarat agar Kairo lebih
mudah paham, karena adanya keterbatasan Kairo. Tetapi itu
semua tidak sama sekali mengganggu interaksi mereka, dan
mereka berdua terlihat begitu asik.

Hingga tibalah waktu pulang, Kairo berpamitan dengan Sydney


yang belum di jemput oleh orang tuanya. Mba karin juga sempat
menemui Sydney dan menanyakan di mana alamat rumah gadis
kecil itu, ternyata rumah Kairo dan Sydney hanya beda beberapa
blok, yang artinya mereka bisa bermain bersama sehabis pulang
sekolah karena jarak rumah mereka yang tak terhitung jauh dan
masih dalam satu kawasan yang sama.

Setelah menjemput Kairo, mereka pergi untuk menjemput Milano


di sekolahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah Kairo.

4
Setelah Milano memasuki mobil, Mba Karin bertanya kepada
Milano dan juga Kairo, “how’s your school, Nono, Kai?” Kairo
dengan penuh semangat langsung menjawab pertanyaan dari Mba
Karin
“Hari ini seruu banget Mba, aku ada teman baru! Terus tadi
gurunya juga baik sama Kayii..” Ucap Kairo dengan semangat
walau sedikit terbata-bata. Lalu Mba Karin kembali menanyakan
hal yang sama kepada Milano “Kalau kamu gimana, Nono?”
Milano yang tadinya sedang melamun langsung kebingungan
karena tiba tiba saja Mba Karin bertanya, “Eh..? Ohh, tadi baik
kok Mba, Nono dapet banyak temen juga seruu deh” Jawab
Milano sambil sedikit kebingungan, Mba Karin tersenyum lalu
mengelus pelan rambut Milano sambil berkata “Bagus deh kalau
Nono seneng, jangan nakal nakal ya”

Sesampainya di rumah Milano dan Kairo langsung


membersihkan diri mereka, lalu menyantap makan siang yang
telah Mba Karin siapkan untuk mereka berdua. Setelah makan
siang Mba Karin segera membersihkan sisanya, lalu Kairo
dengan penuh harap bertanya ke pada Mba Karin “Mba karin,
Kayi boleh main di taman sama Ney engga?” Mba Karin sedikit
bingung lalu bertanya.
“Huh..? Ney? Siapa kai?” Tanya Mba Karin
“Sydney, yang tadi di sekolah nunggu sama kayi”

5
“Oalaa... Tapi kan sekarang waktunya kayi sama nono buat tidur
siang sayang..” Jawab Mba Karin sambil mengelus pelan rambut
Kairo.

“Yahh... Yaudah deh Mba, gapapa lain kali aja” Ucap Kairo
dengan raut wajahnya yang terlihat sedih. Melihat Kairo yang
termenung sedih Mba Karin jadi merasa kasihan, “Kayi boleh
main nanti sehabis tidur siang, oke?” Kata Mba Karin
meyakinkan Kairo.

“Yeyy..! Okee Mba Karin yang cantik” Jawab kairo dengan


senang dan senyum lebar yang terlihat di wajahnya.

Mba Karin hanya tertawa kecil melihat Kairo yang kegirangan


karena di bolehkan bermain dengan teman barunya itu.

.....
Kemudian Mba Karin melihat Milano yang terdiam, lalu bertanya
“Milano mau ikut main sama Kayi?”

6
“Engga usah Mba, aku di rumah aja. Mau belajar sedikit” Jawab
Milano sambil menggaruk kepalanya.

“Ada yang ga ngerti, No? Mau Mba bantu?”


“Gapapa Mba, Nono bisa sendiri kokk. Lagian Mba mau nemenin
Kayi main kan?”
“Mba bisa bantuin kamu kok, Kayi nanti sama Pak Johnny”
“Gausah kok, Mba jagain kayi ajaa, lagian gampang
pelajarannya” Jawab Milano meyakin kan Mba Karin.
“Yasudah kalau begitu.. Yuk sekarang kalian tidur” Ajak Mba
Karin kepada Milano Dan Kairo.

Lalu mereka berjalan ke kamarnya masing masing untuk tidur


siang.

.....
Setelah tidur siang, Kairo bangun lebih dulu di banding
Milano, karena terlalu bersemangat untuk bermain bersama
Sydney. Mba Karin yang melihat Kairo sudah bangun

7
langsung menyuruhnya untuk mencuci muka dan mengganti
bajunya untuk bermain, setelah itu Mba Karin mengecek
Milano terlebih dahulu, ternyata Milano juga sudah bangun.

“Nono sudah bangun rupanya, Mba sama Kai ke taman dulu


ya? Milano gapapa di tinggal dulu? Ada Pak Johnny sama Bi
Wendy kok, oke? Jangan lupa cuci muka dulu ya sebelum
belajar, kalau mau sesuatu atau ada apa apa bilang ke Bi
Wendy aja ya?” Ucap Mba Karin sembari berpamitan kepada
Milano. Milano hanya mengangguk kecil karena dia masih
mengantuk.

.....
Mba Karin dan Kairo pun pergi meninggalkan rumah, dan
menuju ke taman di komplek rumahnya yang tidak terlalu
jauh dari rumah Kairo.

Sesampainya disana, Kairo melihat Sydney yang sudah


menunggu bersama baby sitternya juga. Kairo langsung
berlari menghampiri Sydney dan melambaikan tangannya.

“Kayii..!!” Teriak Sydney sambil melambaikan tangannya.


Mereka pun bertemu, Mba Karin dan Mba Lia pun saling
menyapa. Kairo dan Sydney juga langsung berlari dan saling
mengejar di hamparan rumput yang lembut.

8
Mereka berdua tampak begitu bersenang-senang, berlarian
kesana kemari.

Mereka juga sempet berbaring di hamparan rumput hijau


yang empuk, sembari melihat langit. Tiba-tiba Sydney
mendengar suara dari semak semak di belakang mereka, lalu
ia mengajak Kairo untuk melihatnya bersama-sama. Dengan
keberanian, mereka berdua mendekati semak-semak secara
perlahan.
Lalu, doooor..!! Seekor anjing berjenis Samoyed keluar dari
semak-semak tadi, “ternyata dia yang buat suara tadi!” Ucap
Sydney dengan nada sedikit kesal.

9
Tapi setelah itu mereka berdua asik bermain bersama seekor
anjing itu, bahkan mereka tidak ada lelahnya terus menurus
kejar-kejaran bertiga.

Hingga langit mulai sedikit gelap, mereka belum saja merasa


lelah. Mba Karin yang di peringati oleh Bunda nya Kairo,
kalau Kairo bermain jangan sampai malam langsung
mengajak kairo untuk pulang ke rumah, sebelum matahari
terbenam.

“Kairo, pulang yuk sudah mau gelap. Bunda keburu pulang


nanti” Kebetulan pada malam itu Bunda dan Yayah Kairo
pulang ke rumah.

Kairo dan Mba Karin pun segera berpamitan dan pulang ke


rumahnya. Tapi di jalan Kairo teringat anjing yang tadi dia
ajak main bersama, Kairo baru teringat bahwa kaki Anjing
itu terluka. Kairo berpikir untuk kembali lagi besok kesana.

.....

10
II. Why everything's changed?
Setelah pulang ke rumah Kairo segera membersihkan diri karena
habis bermain. Lalu saat pukul 7 malam, kedua orang tua Milano
dan Kairo sampai di rumah, Kairo yang melihatnya langsung
berlari ke arah mereka dan memeluk nya.

“Anak bunda wangi banget, habis main ya tadi?” Ucap Bunda nya
sambil menggendong Kairo, Kairo yang di tanya mengangguk
kecil sambil tersenyum.

“Yasudah, ayo makan. Makanan nya udah siap kan Mba?” Tanya
bunda, “Sudah, bu.” Jawab Mba Karin sambil tersenyum.

Lalu mereka berempat segera menuju ke ruang makan, untuk


menyantap makan malam. Tapi seperti ada yang kurang disini,
Mba Karin yang menyadari bahwa Milano belum turun segera
memanggil Milano yang berada di kamarnya.

“Milano? Makan dulu yuk, bunda sama yayah udah di bawah?”


Ucap Mba Karin sambil memasuki kamar Milano. “Hah? Bunda
sama Yayah pulang?” Tanya Milano dengan senyum lebar, Mba
karin menjawab “Iya sayang, makanya ayo ke bawah”

11
Milano langsung berlari ke ruang makan, “Bunda Yayahh!!”
Teriak Milano senang, “Eh Milano” ucap sang bunda yang sama
sekali tidak memalingkan wajahnya dari Kairo.

“Kakak kangen banget sama Bunda sama Yayah” Ucap Milano


dengan muka memelas, tetapi kedua orang tuanya hanya fokus
kepada Kairo. Milano sedikit kesal, padahal dia juga kangen
dengan kedua orang tuanya, tetapi hanya adiknya yang di
perhatikan. Mba Karin yang melihat itu langsung menghampiri
Milano dan berkata.

“Nono, mba ambilin makan ya?” Milano yang masih cemberut


hanya mengangguk mendengar pertanyaan Mba Karin tadi.

Setelah selesai makan, Milano langsung berlari ke kamarnya


sambil menahan tangisan yang sudah di ujung matanya. Bahkan
dia menutup pintu dengan sangat keras. Kairo yang melihat dan
mendengar itu merasa bersalah, dan segera menyusulnya ke
kamar.

“Kak, kamu marah gara gara aku ya?” tanya Kairo dengan gagap,
“ENGGA, SANA PERGI” Jawab Milano dengan nada tinggi.
Kairo yang ketakutan pun perlahan mundur dan berkata
“Yasudah, nanti aku balik lagi pas kakak udah baikan ya” ujar
Kairo.

12
Milano yang akhirnya menangis di meja belajarnya mengambil
kertas dan alat tulis, dia menulis sesuatu di atas kertas itu. Sambil
menangis sesegukan, hingga akhirnya ia tertidur.
Kertas tadi terjatuh ke lantai tanpa Milano sadari.

Tidak lama setelah itu, Kairo kembali ke kamar sang Kakak untuk
melihat keadaannya. Kairo melihat kakaknya sudah tertidur lelap,
tapi dia melihat kertas yang terjatuh tadi.

Dia ragu untuk mengambilnya atau tidak, bagaimana jika itu


rahasia dan penting? Kairo pasti dimarahi sang Kakak.

Tapi rasa penasarannya lebih besar dari rasa takutnya, ia


memberanikan diri untuk mengambilnya dengan perlahan hjngga
tidak menimbulkan suara yang membuat Kakaknya akan bangun
dari tidurnya.

Saat ia mengambil dan membacanya, Kairo sedikit kaget dan juga


terlihat sedih. Karena tulisan di kertas itu, dia semakin merasa
bersalah karena Milano menulis itu.

13
14
Setelah membacanya, Kairo langsung pergi ke kamarnya dan
menjatuhkan tubuhnya ke kasur sambil menangis kecil. Dia
merasa tidak enak dengan sang Kakak, karena dia Kakaknya
sendiri jadi tidak di perhatikan.

Karena kelamaan menangjs, Kairo pun terlelap dalam tidurnya.

.....

Keesokan paginya Kairo bangun, dan turun ke bawah untuk


sarapan. Dia melihat Kakaknya yang sudah berada di meja makan
sedang menyantap roti, Kairo duduk di sebelahnya tetapi sang
Kakak langsung beranjak pergi dari sana. Kairo bingung dan
berpikir “Apa Kak Nono tau ya aku baca kertas yang kemarin?
Makanya dia marah sama aku” pikir Kairo.

Tapi dia tidak menghiraukannya mungkin Milano hanya butuh


waktu sendiri untuk sementara. Pada hari itu juga mereka
berangkat masing masing, Milano dengan Pak Johnny, Kairo
dengan Sydney dan supirnya.

Selama di sekolah Kairo terus memikirkan Milano, dia tidak bisa


fokus, bahkan terkdang tatapannya kosong.

15
Sepulang sekolah Kairo ingin bertemu dengan sang Kakak, dia
hendak pergi ke kamarnya tapi kamar Milano di kunci dari dalam.
Jadi Kairo tidak bisa masuk ke dalam, maupun Kairo
mengetuknya dia tau itu akan tidak berguna sama sekali.

.....
Sudah dua bulan semenjak Kairo dan Milano tidak ada interaksi,
pada hari ini mereka jadwalnya bagi raport. Kebetulan kedua
orang tua mereka bisa mengambilnya, raport Kairo bagus bahkan
kedua orang tuanya kaget ketika mengetahui anaknya loncat
kelas. Dia berada di satu kelas lebih atas di banding teman
seumurannya. Bunda dan Yayah sangat bangga dengan Kairo.

Tapi Milano berbanding sangat terbalik, raportnya kacau. Bahkan


beberapa kali orang tua nya di panggil tapi tidak bisa datang. Tapi
Milano sama sekali tidak peduli, dia bahkan hanya menunduk
saat di beritahu oleh sang guru.

Saat sudah sampai di rumah, Milano di marahi habjs-habisan dia


benar benar kacau, saat orang tuanya menasehatinya dia hanya
menunduk menahan tangis. Karena sebenarnya yang membuat
dia seperti itu justru orang tuanya juga, tapi Milano enggan untuk
bilang ke kedua orang tuanya.
Seminggu kemudian, Kairo yang loncat kelas masuk ke sekolah
yang sama dengan Milano. Kairo harap itu akan memperbaiki
hubungannya dengan sang Kakak, nyatanya tidak. Dan
16
sebaliknya, saat hari pertama masuk sekolah Kairo sudah di ejek
ejek oleh sang Kakak dan teman temannya yang lain. Hanya satu
orang yang membela Kairo, Sydney. Dia juga loncat kelas
bersama Kairo, kedua anak itu sangatlah pintar.

“Berhenti gangguin io!!” ucap Sydney dengan nada kesal


“Kenapa kamu belain dia? Emang seharusnya anak kecil tuh ga
ada disini” jawab Milano.

Sydney tidak menghiraukannya, dia langsung pergi sambil


menarik tangan Kairo untuk ikut pergi bersamanya. Mereka pergi
ke taman sekolah, lalu duduk di kursi yang ada disana.

“Kamu gapapa, io?” Tanya Sydney ke Kairo.

“io tidak apa-apa Ney” jawab Kairo dengan perlahan.

“Kamu kalau nanti di gangguin lagi harus lawan, jangan diem.


Atau kamu panggil aku aja ya?” Kairo hanya mengangguk
mendengar perkataan Sydney barusan.
Saat pulang, Kairo dan Milano di jemput oleh Mba Karin mereka
di tanya seperti biasa, “Gimana sekolahnya tadi?” mereka berdua

17
malah saling melirik tapi tidak menjawab pertanyaan Mba Karin,
“Kenapa pada diem?” tanya Mba Karin memastikan.

“Seru kok Mbak, tadi kayi main sama Sydney di sekolah, kita
juga sekelas” Jawab Kairo kepada Mba Karin
“Kalau Milano gimana?” Tanya Mba Karin.
“Biasa aja mba, kayak hari-hari sebelumnya”

“Semoga besok lebih baik lagi ya!” Ucap Mba Karin dengan
senyum sembari mengelus pelan rambut Kairo dan juga Milano.

.....

Di malam harinya Kairo berpikir


“Apa aku bakal terus terusan di jailin sama Kakak ya?”
“Gimana kalau Kakak gangguin aku terus?”
“Aku harus bilang ke Mba Karin engga?”
“Atau aku bilang ke Bunda sama Yayah?”

18
Beribu-ribu pertanyaan dalam pikiran Kairo, tapi dia tidak
menemukan satu pun jawaban dari pertanyaan yang ada dalam
pikirannya. Dia sangat kebingungan, dia takut apa yang dia
lakukan salah.

Kairo memilih untuk tidur, karena besok dia harus bersekolah.

.....

Besoknya dia harus berangkat bersama Kakaknya, seperti biasa


mereka hanya saling melirik tapi tetap tidak berbicara sepatah
kata pun.

Pada hari itu Milano sama sekali tidak menggangu Kairo, tapi saat
pulang Milano meminta Kairo untuk pergi menemuinya di
samping sekolahan, yang dimana disitu ada sebuah gang yang
kecil.

Tanpa basa-basi Kairo langsung mengiyakan ajakan Milano,


karena Kairo pikir mereka akan saling memaafkan disana.

19
Saat pulang Kairo segera pergi kesana, karena dia tidak ingin
membuat Milano menunggunya lebih lama lagi.

Saat Kairo sudah sampai di lokasi yang Milano arahkan tadi


siang, dia tidak melihat apa-apa, kosong. Bahkan Milano pun
tidak berada disana, Kairo memutar badannya, dia benar benar
hanya sendirian.

Tapi tiba-tiba ada yang memanggil Kairo dari belakang, Kairo


segera membalikan badannya untuk melihat siapa yang
memanggilnya tadi. Betapa terkejutnya Kairo saat melihat siapa
ternyata yang memanggilnya tadi, itu Milano.

Tapi Milano tidak sendirian, dia membawa dua temannya. Kairo


bertanya dengan gagap kepada Milano “kenapa kamu membawa
teman? Sedangkan aku harus kesini sendirian?”
“Hahaha, emang kamu punya temen? Engga kan, temen kamu
yang kayak pahlawan itu lagi ga masuk, bukan?”
“Ya tapi kenapa kamu suruh aku buat gak bawa temen kesini?”
“Biar ga ada saksi mata, Kairo.” Jawab Milano dengan muka
liciknya.
Kairo kebingungan apa yang di maksud dengan saksi mata,
memangnya ada apa?

20
Tanpa basa-basi kedua teman Milano langsung melemparkan air
ke arah Kairo, yang membuat baju Kairo menjadi sangat basah.
Kairo terkejut, kenapa sangat tiba tiba mereka melemparkan air
itu ke arah Kairo?

Milano dan temannya hanya tertawa saat melihat Kairo yang


sudah basah kuyup, “rasain tuh, emang enak?” ucap Milano
sambil tertawa terbahak-bahak.
“Oh iya, awas sampe kamu bilang soal ini ke Mba Karin apalagi
sampe ke Bunda sama Yayah. Atau kamu bakal terima akibatnya”
Kata Milano mengancam Kairo.

.....

Saat mereka sudah di jemput, Mba Karin heran melihat baju


Kairo yang sudah basah, dia langsung menanyakan kenapa hal itu
bisa terjadi kepada Kairo
“Tadi aku ke toilet, terus keran wastafelnya rusak. Airnya kena
baju aku Mba” Jawab Kairo sambil terkekeh sedikit, Kairo
berbohong karena dia takut Kakaknya akan marah kalau dia
memberitahu yang sebenarnya. Mba Karin hanya menggelengkan
kepala, lalu bilang “nanti sampe rumah langsung bersih bersih
ya” Kairo mengangguk mendengar jawaban Mba Karin.

21
III. Passed away.
Saat malam hari, ketika Kairo hendak tidur dia merasa sangat
gelisah entah apa yang akan terjadi besok, tetapi Kairo sangat
tidak yakin tentang esok hari. Dia merasa akan ada hal besar
yang akan terjadi besok, perasaannya tidak enak, pikiran
Kairo di penuhi oleh suara suara yang entah dari mana. Tapi
akhirnya Kairo bisa tertidur dengan pulas.

Besok pagi, Kairo pergi sarapan saat sampai di ruang makan,


Kairo melihat Milano yang juga sedang makan. Kairo
terkejut karena tiba-tiba saja Milano memanggil Kairo untuk
sarapan “Kayi, sini sarapann” dengan nada yang sangat
lembut, tapi Kairo senang. Mungkin suasana hati Milano
sedang bagus pada saat itu.

.....

Sesampainya di sekolah, Milano terlebih dahulu mengantar


Kairo ke kelasnya. Walaupun dalam hati Kairo sangat
bingung, tapi dia senang karena bisa berinteraksi dengan
baik dengan Milano.

Sydney yang sudah berada di kelas bpada saat itu dan melihat
dengan mata kepalanya sendiri bahwa Milano mengantar
Kairo dan meninggalkannya dengan senyuman sangat heran,
bukan kah kemarin Milano menjahili Kairo? Tanya sydney
dalam pikirannya.

22
Kairo berjakan menuju bangkunya, di sebelah Sydney. Lalu
duduk, baru saja terduduk Sydney langsung menanyakan
sesuatu kepada Kairo.

“io, kamu kemarin gak di apa apain kan sama si Ano?” Tanya
sydney khawatir.
“engga kok, aku gapapa”
“Terus tadi kok bisa dia senyum dan nganterin kamu ke
kelas? Bukannya dia gasuka sama kamu ya?”
“Mungkin suasana hati Kak Milan lagi bagus, Ney”
“Kamu gak curiga sama sekali??”
“Ya bingung, tapi udah deh jangan mikir aneh aneh.
Emangnya kenapa kalau Kak Milan baik sama aku?”
“Ya gapapa, heran aja bisa gitu”

Lalu bel masuk pun berbunyi, yang tadinya Kairo dan


Sydney lagi asik mengobrol langsung mempersiapkan diri,
karena gurunya telah masuk kelas.

.....
Waktu makan siang pun tiba, Sydney dan Kairo berjalan ke
cafetaria dengan rasa lapar dan juga penasaran.

“Kira-kira menu makanan hari ini apa ya?” Tanya Sydney.


“Gatau, semoga aja kita suka ya Ney!” Jawab Kairo sambil
terus berjalan menuju ke Cafetaria.

23
Saat di cafetaria lagi lagi Kairo di buat bingung dan heran,
karena Milano yang tiba tiba mendatangi Kairo dan Sydney
yang baru saja masuk ke cafetaria.

“Siang, Nono!” Milano menyapa Kairo.


“Siang juga Kak Milan”
“Kamu mau aku ambilin makan gak?” Tanya Milano
menawarkan Kairo.
“Boleh deh kak hehehe”
“yaudah sebentar yaa”

Tak menunggu lama Milano segera membawakan Makanan


untuk Kairo, “Spesial buat adikku” Ucap Milano sembari
menaruh makanan di depan Kairo.

Akhirnya mereka makan bersama, Sydney dan teman teman


Milano juga ikut makan bersama. Kairo merasa sangat
senang karena Milano mau makan bersama dengannya.

Saat pulang sekolah, mereka berdua di jemput Pak johnny


dan Mba Karin seperti biasa. Tanpa di tanya saat di mobil
dalam perjalannan pulang Kairo langsung menyeritakan
keseruan di sekolah tadi.

Mba Karin sangat senang mendengarnya, lalu mengelus


lembut rambut kedua bocah itu sambil mengatakan kata kata
yang manis.

24
“Nah gitu dong kalian akur, jangan diem dieman terus. Kan
lucu jadinya kalau gini, Bunda sama Yayah juga pasti
seneng”

Kairo dan Milano hanya terkekeh kecil mendengarnya.

Sesampainya dirumah Kairo dan Milano langsung


membersihkan diri, sehabis mandi Kairo sedang
menceritakan tentang hari ini di buku tulisnya. Tapi tiba tiba
dia merasa tidak enak badan, perutnya sakit dan mual,
kepalanya pusing. Kairo hendak berjalan ke kasurnya,
karena dia pikir dengan tidur itu semua akan lebih baik.

Tapi Kairo sudah tidak kuat, tubuhnya lemas berkeringat.


Dia terjatuh ke lantai, dan mulai tak sadarkan diri. Begitu
juga dengan Milano, dia tadinya sedang bermain video game
tiba tiba merasa mual, dan pusing, tetapi Milano masih bisa
menahan rasa sakitnya, dia memanggil Mba Karin dengan
lemas, untungnya Mba Karin mendengar suara Milano, dan
segera pergi ke kamarnya. Mba Karin bertanya “Kamu
kenapa, no? Pucet gini, pusing?” Milano hanya bisa
mengangguk dia sudah tak sanggup untuk berbicara, Mba
Karin mencoba menghubungi Bunda tapi tidak ada jawaban.
Karena takut Milano semakin parah, Mba Karin memutuskan
untuk membawa Milano ke rumah sakit. Dia menitipkan
Milano ke Bi Wendy terlebih dahulu karena dia harus izin ke
Kairo dulu sebelum pergi.

Betapa terkejutnya Mba Karin saat melihat Kairo sudah


terbaring lemas di lantai kamarnya, tanpa basa basi Mba

25
Karin langsung menggendong tubuh Kairo untuk di bawa ke
mobil. Mba Karin membawa kedua anak itu ke rumah sakit,
Karin panik, takut sesuatu yang parah terjadi ke kedua anak
majikannya itu.

Sesampainya di rumah sakit, Mba Karin terus berusaha


menghubungi orang tua Milano dan juga Kairo tapi semua
usahanya sia sia, Bunda maupun Yayah Milano dan Kairo
tidak ada yang bisa dia hubungi. Mba Karin panik, dia cemas
dan ketakutan, dokter tak kunjung keluar dari ruangan
dimana Milano dan Kairo di periksa. Mba Karin tak berhenti
berdoa, tak berhenti menangis karena panik.

Dan pada akhirnya dokter yang memeriksa mereka keluar


dari ruangan untuk memberitahu keadaan Milano dan Kairo.

“Dengan orang tua Milano dan Kairo?”


“Saya Kakak mereka dok”
“Baik, keadaan Milano sudah cukup membaik setelah kita
pasang infusan. Untuk anak Kairo keadaannya cukup parah,
sampai saat ini dia belum sadarkan diri.”
“terus gimana dok? Jadi sebenernya mereka kenapa?”
“Kemungkinan besar mereka keracunan makanan, apakah
anda tau apa yang mereka konsumsi hari ini?” Tanya dokter
tersebut kepada Mba Karin.
“Hari ini pas sarapan mereka biasa aja dok, terus makan
siang di sekolah, pas pulang sekolah tadi mereka lemes”
“di sekolah mereka ada makan siang ya, kemungkinan
besarnya dari situ Mba”

26
“Sekarang mereka saya pindahin dulu ke tempat rawat inap
ya”
“Mba nya bisa urus administrasi dulu disana” ucap sang
dokter.

Karin segera mengurus semuanya, lalu pergi ke kamar


dimana anak anak di rawat, untuk mengecek keadaan mereka
berdua.

Milano tertidur pulas di ranjangnya, sedangkan Kairo masih


tak sadarkan diri di ranjangnya.

.....
Saat malam hari dokter kembali mengecek keadaan Milano dan
Kairo, mereka berdua di perintahkan untuk puasa beberapa jam.
Kairo masih belum sadarkan diri walau sudah malam, dokter
mengatakan Kairo harus di tindak lanjuti, ada saluran
pencernaanya yang terkena infeksi, faktornya sakah satu penyakit
bawaannya sejak kecil.

Mba Karin hanya bisa mengiyakan karena dokter pasti tau dan
mau yang terbaik untuk pasiennya. Kairo di bawa keruangan lain,
sendirian. Mba Karin begitu cemas dan khawatir, tapi dia percaya
kepada sang dokter.

27
Milano terbangun, lalu menanyakan “Mba Karin, bunda sama
yayah ga disini?” tanya Milano. Mba Karin yang ingat kalau
bunda dan yayah belum bisa di hubungi sedari tadi. Mba Karin
masih berusaha menghubungi tapi tetap tidak ada jawaban,
bahkan manager bunda dan yayah juga tak bisa dia hubungi.

Mba Karin sedikit frustasi, dia merasa bersalah karena lalai


menjaga Milano dan Kairo sehingga mereka bisa sampai masuk
ke rumah sakit. Saat ia sudah ingin menyerah karena lelah,
Milano tiba tiba memanggilnya

“Mba Karin...” Panggil Milano.


“Iyaa, kenapa no? Ada yang sakit?”
“Engga Mba, Milan mau jujur..”
“Jujur soal apa Milan?”
“Sebenernya tadi siang pas makan di cafetaria Milan ada masukin
sesuatu ke makanan Kairo”
Mba Karin yang mendengarnya sontak kaget karena tidak
menyangka.
“Milan, kamu serius?”
“Iya Mba, kemarin juga Kairo basah karena aku. Bukan karena
wastafel yang rusak”
“Kenapa bisa gitu, siapa yang ngajarin kamu kayak gitu?”

28
“Aku iri sama Kairo, dia selalu dapet perhatian lebih sedangkan
aku apa? Aku sering di diemin”
“Milan... Kamu tau kan Kairo punya keterbatasan, jadi wajar
kalau dia harus di perhatiin lebih banyak”
“Jadi aku juga harus punya keterbatasan gitu Mba??”
“Engga sayang..”
“Terus gimana, aku harus apa? Aku juga masih kecil Mba, aku
masih perlu di perhatiin, tapi kenapa selalu Kairoo???”

Mba Karin sudah tidak tau harus menjawab apa lagi, dia benar
benar kacau sekarang. Bahkan Kairo masuk ICU, dan kedua
orang tuanya tidak bisa di hubungi, Karin bingung.

Saat Milano sudah lelap tertidur, Karin juga ingin beristirahat.


Walaupun susah karena dia masih khawatir, tapi dia harus
memaksakannya. Karin pun akhirnya tertidur di kursi samping
ranjang Milano sembari memegang erat tangan Milano.

Keesokan paginya Mba Karin terbangun karena ketukan pintu


kamar Milano, dokter sudah berdiri di depan untuk memeriksa
Milano. Setelah memeriksa Milano, dokter bilang ada hal yang
ingin dia bicarakan. Mba Karin bertanya-tanya, sebenarnya apa
yang ingin dokter ini beritahu?

29
“Mba, saya ikut bersedih dan meminta maaf sebesar-besarnya ya,
maaf Ananda Kairo tidak bisa kami selamatkan. Keadaannya
terlalu parah, kondisi tubuhnya juga sangat lemah, jadi
kemungkinan untuk pulih sangat kecil.”

Karin terkejut, seluruh badannya melemas. Dia terjatuh ke lantai,


Karin merasa kacau, dia merasa gagal. Bagaimana jika kedua
orang tuanya Kairo tau bahwa anak kesayangannya sudah tidak
ada? Siapa yang akan di salahkan? Siapa?
Karin masih berusaha menghubungi Bunda dan Yayah Kairo,
masih tak ada jawaban, telefon genggam mereka tidak aktif dan
tidak bisa di hubungi. Karin sangat bingung, dia juga belum
memberitahu Milano soal ini, ia takut melakukan hal yang salah.
Setelah mencoba berjam-jam akhirnya kedua orang tua mereka
sampai di rumah sakit setelah di telfon oleh Karin. Rasa sedih,
kecewa, marah, semuanya keluar dalam pecah tangisan Bunda
dan juga Ayah.

“Kairo anak baik, anak pintar, tenang disana ya sayang.” Ucap


sang Bunda dengan suara yang kecil, seakan masih tidak percaya
bahwa putranya sudah tiada.
“Kita ketemu disana nanti ya? Tunggu bunda, Kairo.”
“Maafin Bunda sama Yayah kalau selama ini ada salah sama
Kairo, ada hal yang buat Kairo sedih karena Bunda atau Yayah.”
“Sekarang Kairo udah ga akan ngerasain sakit lagi, kamu seneng
seneng ya sayang”
30
Dan beribu-ribu ucapan manis sekaligus maaf lainnya yang
Bunda ucapkan untuk Kairo, Bunda dan Yayah kehilangan
setengah rumahnya.

Rest in love our Kairo.

31
IV. Happiest next life.
13 years after Kairo passed away.

“Ibu aku berangkat kelas dulu yaa, sama Milano.”


“Iyaa cantik, hati-hati ya. Jangan lupa makan nanti”

Seorang laki laki yang memakai motor sport dan memakai helm
yang menutupi hampir seluruh wajah dan kepalanya sudah
menunggu Sydney keluar dari kosannya sedari tadi.

“Udah lama, No?”


“Engga juga, santai aja lagian”
“Hahaha, iya dehh”
“Cepet naik, atau aku tinggal”
“Ih iyaa sebentar bawel” Ujar Sydney dengan nada kesal.

Setelah memastikan temannya sudah menaiki motor, Milano


segera menyalakan mesin motornya, lalu pergi meninggalkan
kosan Sydney dan menuju ke kampus, karena hari ini mereka
dapat kelas pagi.

32
“Udah sarapan Ney?”
“Hah?”
“Udah sarapan belum?”
“HAH?”
“Gajadi”
“Hah?”

Kira-kira begitulah percakapan Milano dan Sydney setiap pagi di


atas motor. Suara angin dan suara motor Milano sangat kencang,
Sydney tak bisa mendengar apa yang Milano katakan. Setelah
Sydney mendengar kata “gajadi” dia sudah pasti tidak akan
menjawab lagi, karena dia tau bahwa dia tidak akan
mendengarnya juga.

Sydney dan Milano berada di satu kelas yang sama, jurusan yang
mereka ambil sama, entah kebetulan atau sengaja. Mereka di
kelas dari jam delapan hingga jam sebelas, setelah itu mereka
pergi makan siang di cafe langganan mereka.

Saat sedang makan di cafe tersebut, tiba-tiba ada seekor anjing


samoyed di kaca sebelah mereka, Sydney sedikit dejavu dengan
anjing itu, karena anjing itu persis sama dengan yang ia temui saat
kecil saat sedang bermain bersama Kairo. Kaki dari anjing itu
terluka, benar-benar persis, tapi ada yang membuat sydney lebih

33
heran lagi. Yaitu tatapan tajam si anjing, mirip dengan tatapan
Kairo saat menatap mata Sydney.

“Kenapa, Ney? Lucu ya?”


“Eh, iya. Lucu”

Tapi saat sedang bertatap-tatapan tiba tiba sang pemilik cafe


mengusir anjing itu, dia masuk ke dalam gang kecil di sebelah
cafe. Sydney yang melihatnya berpikir untuk mencarinya kesana
nanti setelah selesai dengan makanannya.

Saat selesai makan, Sydney langsung pergi ke gang itu. Milano


yang bingung panik memanggil Sydney.
“Ney! Mau apa kamu kesana?”
“Sebentar, Lan”

Sydney mengintip-ngintip gangnya, ia masuk hampir sangat


dalam. Hingga akhirnya ini menemukan satu kotak kardus yang
ternya sang anjing berada di sana terbaring lemas.

Sydney yang tak tega memanggil Milano untuk melihat keadaan


seekor anjing itu, “Milan, kesini sebentar”

34
35
“Kasian, kakinya luka”
“Eh iya, luka tuh”
“Boleh aku bawa pulang gak?”
“Boleh, kan yang bawa kamu”
“Yaudah aku pake taksi online aja, biar bisa bawa dia”
“Aku pesenin ya? Nanti aku ikutin taksinya dari belakang”
“Iyaaa, cepet ya kasian dia kesakitan”

Tak butuh waktu lama Taksi online yang di pesan Milano pun
datang, Sydney langsung naik ke dalam taksi bersama anjing
yang ia temui tadi. Mereka menuju ke kosan Sydney.

“Maaf, Mba?”
“iya kenapa pak?” Jawab sydney kaget karena tiba tiba sekali
supir taksi tersebut memanggilnya.
“Itu mas yang di belakang naik motor ngikutin terus, temen mba
bukan ya?”
“ohh, hahahaha. Iya temen saya kok pak, tenang aja”
“oalaaa, oke siap mba.”

36
Mereka melanjutkan perjalanan dengan hening, Sydney hanya
berbicara kepada anjing itu untuk sabar dan menahan rasa
sakitnya sebentar saja, mungkin dia terlihat seperti orang gila
yang berbicara dengan hewan, tapi itu semua karena Sydney
khawatir dengan keadaan si anjing itu.

Saat sudah sampai di kosan, Sydney meminta izin Bu Gisel untuk


membawa masuk anjing itu. Awalnya Bu Gisel tidak mau karena
dia berpikir bahwa anjing itu akan sangat pecicilan tidak bisa
diam, tapi setelah Sydney bilang kalau kakinya terluka, dan
Sydney merayu rayu Bu gisel pun akhirnya mau. Sydney
membawa anjing itu masuk ke ruang tamu, Bu Gisel pun
mengambilkan kotak obat obatan untuk si anjing.

"Ketemu dimana ini? Kok bisa luka?"


"Tadi aku sama Milan lagi makan di cafe yang biasa, terus dia
ngeliatin kita dari luar. Pas aku liat mukanya juga aku dejavu
sedikit soalnya dulu temen kecil aku suka banget sama anjing
jenis samoyed, tatapan mata anjing ini juga mirip sama temen ku
dulu" Kata Sydney menjelaskan kepada Bu Gisel.
"Temen kamu di samain, sama anjing?" Ucap Bu Gisel sambil
terkekeh kecil.
"Ih enggaa ibu, dulu tuh temenku suka banget sama Anjing jenis
ini, terus muka dia tuh sevibes sama anjing ini, lucu gituu loh bu"

37
"Hahaha, iya ngerti cantik. Oh iya, Milannya ga di suruh masuk?"
"OH IYA MILAN DI LUAR" Teriak Sydney sambil berlari
karena baru teringat ternyata Milano masih berada di luar.

"Kak Milan, maaf lupa kamu masih diluar" Sydney yang


berbicara sambil menarik nafas tidak teratur karena berlari-lari
dari dalam rumah. "Jahat banget aku di lupain, untung setia
nunggu disini" Kata Milano sambil menunjukan muka kerutnya
karena Sydney lupa kalau dia ada di luar. "Ya maaf sih Kak, lagian
kenapa ga masuk sendiri? Kayak belum pernah kesini aja, manja
banget" Ucap Sydney dengan nada kesal. "Nanti kalau masuk
sendiri, di bilang ga sopan lagi. Serba salah deh nanti"
"Ya gapapa? Lagian kan Ibu udah kenal Kakak, terus ini kosan
juga ga ngelarang kalau cuma sampe ruang tamu"
"Males lah aku"
"Dih kok gitu sih, jadi mau masuk gak?"
"Kapan-kapan aja deh, mau main sama temen soalnya"
"Terus kenapa gak daritadi perginya???"
"Ga kepikiran"
"Huh, dasar aneh kamu Kak"
Milano hanya tertawa lalu pamit untuk pergi main bersama
temannya.

38
Setelah Milano pergi, Sydney kembali masuk ke dalam rumah.
Lalu dia meminta izin untuk membawa anjing itu ke kamarnya
“Ibuu, aku bawa anjingnya ke kamar ya” Sydney berbicara
dengan muka memelasnya, Bu Gisel yang tak bisa menolak pun
mengiyakan permintaan Sydney “Yasudah sana, asal kamu bisa
jagain” Sydney yang mendengar itu langsung loncat kegirangan,
lalu membawa Anjing tersebut ke kamar tidurnya.
.....
Saat di kamar tidur Sydney mencoba untuk lebih dekat dengan
anjing tadi, Sydney memberi nama anjing itu dengan nama Kayi,
nama yang lucu menurut Sydney.

Sydney masih bingung, kenapa dia merasa sangat familiar dengan


wajah Kayi, dia sedikit flashback ketika dia bermain bersama
Kairo.

Dia juga merasa kalau Kayi sangat senang berada dekat


dengannya, begitu pun Sydney, dia juga merasa nyaman ketika
berada di dekat Kayi.

39
Tiba-tiba turun hujan deras, yang membuat kamar Sydney
menjadi berisik karena jendelanya belum di tutup. Sydney segera
menutup jendelanya sebelum air hujan itu masuk. Saat Sydney
menutup jendela, Kayi bangun dengan gongongan kecil dan
memojok ke ujung kasur. Kayi terlihat takut dengan hujan dan
petir, Sydney yang melihatnya langsung memeluk Kayi dengan
erat dan memastikan Kayi tidak ketakutan serta hangat.

Lagi-lagi Kayi membuat Sydney dejavu dengan Kairo, Sydney


ingat kalau Kairo takut pada hujan, dia takut gemuruhnya petir
yang menyambar keras. Tidak terasa mereka berdua tertidur pulas
di sore hari yang hujan itu, mungkin mereka kelelahan.

Saat Sydney terbangun dia baru sadar kalau Kayi tidak ada di
kamarnya, Sydney keluar kamar dengan panik sembari
meneriakan nama Kayi si anjing itu.

Sydney yang panik sampai tidak memerhatikan jakan di


depannya, brukk..! ia tersandung sesuatu, apa itu? Ternyata itu
adalah Kayi yang sedang tertidur pulas di lantai sehingga
menghalangi jalan. Tapi Sydney lega karena dia telah
menemukan Kayi

Lalu tiba-tiba dari dapur Bu Gisel berteriak, “Neyy, udah bangun?


Kesini sebentar” Sydney yang mendengar teriakan Ibu langsung
segera menuju ke dapur.
40
“Kenapa buu?” Tanya sydney.
“Ini kamu ga beli makanan buat Kayi ya?”
“OH IYA LUPA BU, ADUH GIMANA YA??”
“Udah gausah panik gitu, ini ada daging ayan fillet, kamu kasih
aja ke dia”
“Ini bukan buat di masak bu?”
“Bukan ibu beli emang buat Kayi, soalnya ibu udah nebak kalau
kamu lupa beli makanan anjing”
“Hehe, kok tau sih dukun ya”
“Hush, enak aja dukun dukun. Kamu tuh pelupa Ney”
“Iyaa dehh”
“Yaudah sana kasih ke Kayi”
“Iya ini kah bu, makasih banyak ibu sayang” Ucap Sydney sambil
meninggalkan dapur.

Setelah dari dapur ia langsung memberikan makanan itu ke Kayi.


Kayi makan dengan sangat lahap, ia pasti sangat kelaparan “Maaf
ya Kayi, aku lupa beli makanan kamu hehe” ucap Sydney kepada
Kayi.

41
V. Jadi semua ini apa?
Telah berlalu sebulan semenjak Kayi di adopsi dari pinggir jalan
kemarin, ia tentu semakin dekat dengan Bu Gisel dan Sydney.

Hari itu Sydney ada acara di kampusnya, dan seperti biasa Ney di
jemput oleh Milano.
“Nayy, cepet ini Milano udah nunggu lama” Teriak Bu Gisel
“Iyaaa bu, sebentar ini Kayi gamau lepas”
“Hadehh, anak itu kebiasaan”
Sydney datang ke ruang tamu dengan Kayi di belakangnya,
Sydney sudah sangat pasrah, entah kenapa akhir akhir ini Kayi
selalu tidak ingin di tinggal.

Kayi selalu saja mengikuti Sydney kemana-mana, bahkan saat


sydney hanya ingin ke kamar mandi sebentar Kayi sudah ada di
doean kamar mandi tersebut. Tapi karena ada Bu Gisel Kayi bisa
di tahan olehnya.

…..

42
Sydney sampai di tempat acara kampusnya, bersama Milano
tentunya. Dia adalah pemeran penting di acara itu, Sydney adalah
ketua pelaksanaannya. Acara prom kampus ini sudah lama di
tunggu tunggu oleh semua mahasiswa dan mahasiswi kampus
Neo, Sydney sudah mengatur semuanya dengan sangat bersih dan
lancar. Semuanya sangat bersemangat pada hari itu, semua
memakai baju yang sangat amat indah, semua berpasang-
pasangan. Begitu juga dengan Sydney, dia berpasangan bersama
Milano selaku ketua dan wakil ketua organisasi di kampus.

Tapi di tengah tengah acara ada suatu kendala, tiba tiba listrik di
ballroom tempat prom itu berlangsung bermasalah, semua kru
sudah berusaha untuk memperbaikinya, tapi nihil usaha mereka
sia sia karena ada satu baut yang tidak ada.

Karena Sydney tidak ingin mengecewakan para hadirin, dia


mencari baut itu ke toko dekat kampus. Dia mencarinya tanpa
sepengetahuan siapa pun, tapi Milano melihat Ney pergi ke luar
gedung lalu mengikutinya, saat Sydney menyebrang tiba-tiba saja
ada mobil yang melaju kencang dari arah kanan menuju ke arah
Sydney, dia sudah berusaha menghindar tapi kecepatannya
dengan kecepatan mobil itu sangat terbanting, Sydney terlempar
ke tepi jalan di karenakan mobil tadi.
Milano yang melihatnya langsung berlari ke arah Sydney yang
sudah terbaring dengan darah di tubuh dan kepalanya.

43
Milano panik, dia cemas dan lemas melihat temannya seperti ini,
orang orang di sekitar mulai meminta bantuan, dari memanggil
ambulan dan juga polisi.

Setelah ambulan datang Sydney segera di larikan ke rumah sakit


terdekat disana, Milano menyuruh para kru untuk tetap
menjalakan prom sesuai dnegan yanga da di jadwal, agara para
mahasiswa tidak kecewa. Milano berada di ambulan
mendampingi Sydney, badannya lemas melihat darah yang terus
mengalir dari kepala Sydney yang terbentur tadi.
.....
Sesampainya di rumah sakit, sydney di bawa ke ugd untuk di
periksa dan di obati, Milano hanya bisa menunggu diluar, setelah
beberapa menit dokter pun keluar dan bilang bahwa Sydney
memerlukan donor darah, tetapi stok golongan darah Sydney
sedang tidak ada, dokter sedang berusaha mencari ke rumah sakit
lain.

Milano yang hanya bisa pasrah, dia ingin mendonorkan darahnya,


tetapi darah Milano dan Sydney tidak cocok. Semua keluarga
Sydney sudah di hubungi, tapi karena jarak antar kota yang jauh
mereka baru bisa sampai besok.
Malam pun tiba, Sydney masih belum menemukan darah yang
cocok untuknya. Jika ia tidak menemukan darah yang cocok
sampai besok pagi mungkin resikonya sangat lah besar.

44
Tanpa sepengetahuan Milano, ternyata sudah ada orang yang
mendonorkan darahnya untuk Sydney, Milano sangat bingung
karena sedari tadi belum ada kerabat yang datang, lalu siapa yang
mendonorkan darah untuk Sydney?

Milano mencoba menanyakan hal itu ke pada dokternya Sydney.

“Dok, maaf kalau boleh tau yang mendonorkan darah buat


Sydney siapa ya?” Tanya Milano kepada sang dokter.
“Tadi ada yang datang, katanya dia kerabatnya pasien, kebetulan
darahnya cocok dengan Sydney”
“Kalau boleh tau, namanya siapa dok?”
“Kairo Abisatya”
“Hah? Tunggu? Serius dok?”
“Betul, semuanya sudah tertulis di kertas perjanjian”
“Baik, terima kasih dok”

Milano kaget, sangat kaget. Apakah dia tidak salah mendengar?


Kalau yang mendonorkan darah untuk Sydney adalah Kairo?

.....

45
Setelah seminggu pemulihan, Sydney di boleh kan untuk pulang,
Sydney pulang ke kosannya di jemput dengan Milano dan Bu
Gisel.

Saat sudah di kosan, hal yang pertama Sydney cari yaitu Kayi.
Tapi Sydney malah di kagetkan dengan tidak adanya Kayi, di
sudah mencari kayi ke seluruh kosan tapi ia tak menemukannya
juga. Akhirnya Bu Gisel membritahu Sydney tentang Kayi yang
sudah seminggu ini hilang, selama Sydney di rumah sakit Kayi
sudah menghilang entah kemana, bahkan Bu Gisel sudah
membuat kertas pengumuman tapi tak ada yang bisa menemukan
Kayi sampai hari ini.

Sydney sangat sedih, tapi dia masih masa pemulihan tidak


mungkin ia mencari Kayi ke luar ber jam-jam.

Tapi saat Sydney memasuki kamar ia menemukan sebuah surat di


atas mejanya.

46
47
Dia menangis, lalu terjatuh dengan bunyi yang keras.

Buggg!! Suara seseorang yang jatuh.


Mba Karin kangsung berlari ke kamar Kairo saat mendengar
suara keras itu, “Loh Kayi kenapa di lantai?” tanya Mba Karin
bingung.
“HAH? Mba? AKU JADI ANJING? TERUS AKU UDAH
TIADA? KAK MILAN SAMA NEY TEMENAN?” Tanya Kairo
kaget

“Loh? Kamu mimpi ya Kayi? Cuci muka duku gih terus sarapan,
jangan mimpi terus kamu” Kata Mba Karin sambil menggeleng
kan kepalanya bingung. Kairo tidak percaya kalau semua yang
dia lihat tadi hanyalah mimpinya.

.....
Setelah mencuci muka, Kairo turun ke ruang makan untuk
sarapan, di meja sudah ada Milano, bunda, dan yayah yang
menunggu. “Milano udah bangun, ayo sarapan” Ujar Bunda
sambil tersenyum manis.
“Kayi ayo cepet, atau engga nanti serealnya aku habisin loh” Kata
Milano menggoda Kairo, tapi Kairo masih sedikit bingung
dengan mimpinya tadi, apakah itu semua pertanda atau memang
hanya mimpinya saja? Tapi Kairo senang, karena bisa berkumpul

48
dengan seluruh anggota keluarganya, jadi dia tidak menghiraukan
itu semua lagi sekarang.

- TAMAT -

49
Tentang penulis

Khayla, lahir di bandung 30 April 2010. Anak kedua dari dua


bersaudara. Yang sekarang duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama(smp) Khayla sangat suka membaca
Alternative universe(AU) bukan hanya membaca khayla
juga sudah menulis beberapa ceritanya sendiri. Khayla harap
kedepannya dia bisa menciptakan cerita yang bermanfaat
dan lebih baik.

50

Anda mungkin juga menyukai