Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PANGKALPINANG

JL. Mentok Km. 4 no. 53 Pangkalpinang


 (0717) 421138. Fak. (0717) 421138;email : manmodelpkp@ymail.com

NAMA GURU : MUHAMAD HASAN, S.Pd.


NIP : 199106252023211020
MAPEL : BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS :X

LAPORAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING


GURU KURIKULUM MERDEKA
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2023/204
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Bimbingan dan Konseling MAN 1 Pangkalpinang


Tahun Pelajaran 2023/2024 ini telah disetujui dan disahkan pada:

Tanggal : 28 Maret 2024


Ditetapkan di : Pangkalpinang, Bangka Belitung

Pangkalpinang, 28 Maret 2024


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Pangkalpinang Guru Bimbingan dan Konseling

Drs. Mega Kastiawan Muhamad Hasan, S.Pd


NIP.196805281999031003 NIP.199106252023211020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan
tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar
pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan
bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua,
dan sekolah.

Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik
dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian
tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan
kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh Guru BK Madrasah
Aliyah memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya
adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial
di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.

Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan menuju
dewasa awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak
negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas
dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya
pornografi, dan problem lainnya.

Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan
mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai
problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki
oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya,
aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya
dukung yang tersedia di Guru BK dapat dikatakan sangat baik. Hal ini didukung oleh fakta
bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan telah menyatakan
kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini
merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah.

B. Tujuan Pelaporan

1. Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan keunggulan


serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada seluruh pihak yang terlibat dan
berkepentingan.

2. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan berkepentingan terhadap
program bimbingan dan konseling dalam rangka modifikasi dan pengembangan.

3. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa progam bimbngan dan konseling yang
telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program yang efektif, efesien dan
berkualitas.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Kegiatan Layanan yang dilakukan

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

LAPORAN HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PROGRAM


BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH : MAN 1 Pangkalpinang


SEMESTER : Genap
TAHUN PELAJARAN : 2023 - 2024

1. Bimbingan Klasikal

No Tema Bimbingan Ruang Lingkup Evaluasi Proses Evaluasi Hasil Tindak Lanjut
Klasikal
1. Mengenal Potensi Pribadi Memperhatikan proses Evaluasi setelah mengikuti Masing-masing siswa hendaknya dapat
Diri layanan dengan refleksi hasil kegiatan klasikal, antara lain: membiasakan diri untuk menggali potensi diri
masing-masing peserta didik merasakan suasana yang seperti terbiasa berbicara depan orang banyak,
dan sikap atau antusias menyenangkan, pentingnya memberikan tugas presentasi bagi siswa atau
peserta didik dalam topik yang dibahas, cara pemberian tugas proyek P5 pada Kurikulum
mengikuti kegiatan layanan penyampaian yang menarik. Merdeka

2. Bahaya Narkoba Pribadi/Sosial Memperhatikan proses Evaluasi setelah mengikuti Kegiatan selanjutnya adalah diadakan konseling
layanan dengan refleksi hasil kegiatan klasikal, antara individu/kelompok, alih tangan kasus jika ada siswa
masing-masing peserta didik lain: merasakan suasana yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba
dan sikap atau antusias peserta yang menyenangkan,
didik dalam mengikuti pentingnya topik yang
kegiatan layanan dibahas, cara penyampaian
yang menarik
2. Bimbingan Kelompok

NO Nama Tema Evaluasi Proses Evaluasi Hasil Tindak Lanjut


1 Muhammad Zuhri Peserta didik Setelah selesai 1. Bekerjasama dengan
Davva Vabezza memperhatikan proses melaksanakan bimbingan wali kelas terkait cita-
Muhammad Novel bimbingan kelompok kelompok, peserta didik cita peserta didik
Alan Akbar yang di sampaikan mempunyai pengetahuan 2. Bekerjasama dengan
Raihan Assyafi Meraih Cita-cita Masa Depan oleh Guru Bimbingan akan cita-citanya wali peserta didik
Haziva Aurora dan Konseling terkait cita-cita peserta
Siti Faiza Faini didik
Reyvand Bima Pratama 3. Pemberian asesmen
Faqih Byantara Putra otobiografi
M. Daffa Alkhatami

3. Konseling Individu

Nama Langkah -Langkah Ruang


No Evaluasi Proses Evaluasi Hasil Permasalahan Klien Tindak Lanjut
Konseli Penanganan Lingkup
1. Bagus Tegar 1. Konseli di panggil ruang BK Pribadi Konseli di panggil Setelah beberapa Klien ini anak pertama dari tiga 1. Pemanggilan
2. Membuat komitmen bahwa keruang BK, pada kali mengadakan bersaudara, aktivitas peserta orangtua klien
Kelas X.3 konseli ingin dibantu dalam awalnya konseli konseling, konseli didik ini sering begadang malam 2. Bekerjsama
yang intens
menyelesaikan masalahnya enggan bercerita tetapi merasa ada sedikit sehingga kalau pagi sering telat
dengan wali
setelah dijelaskan lega dengan pergi ke sekolah, jauh dari kelas,guru
tujuannya maka masalahnya orangtua membuat peserta didik mapel
akhirnya konseli susah untuk bangun tidur, 3. Pelaksanaan
menceritakan membuat klien suka konseling
masalahnya mengungkapkan kekesalannya. individu yang
Karena terlambat dan tidak masif, jika
sudah
masuk sekolah, konseli
melampaui
menjelaskan mengapa terlambat batas maka di
kesekolah dan tidak masuk kasih surat
sekolah perjanjian

2. Bilal 1. Konseli dipanggil ke BK Pribadi/ Konseli di panggil Konseli menyadari Klien ini anak ketiga dari 5 1. Pemanggilan
2. Membuat komitmen bahwa Belajar keruang BK, pada bahwa sikap dan bersaudara. Klien ini memiliki orangtua klien
Kelas X.9 konseli ingin dibantu awalnya konseli prilakunya itu masalah sering tidak masuk 2. Bekerjsama
yang intens
menyelesaikan masalahnya enggan bercerita tetapi salah dan berjanji sekolah, karena tidak tidur di
dengan wali
setelah dijelaskan tidak akan rumah orantuanya. Aktivitas kelas,guru
tujuannya maka mengulanginya klien ini sering ketiduran di mapel
akhirnya konseli lagi serta lebih aktif sekolah Ketika proses belajar 3. Pelaksanaan
menceritakan lagi sekolah mengajar. Klien ini nyaman di konseling
masalahnya ajak bercerita terkait dengan individu yang
permasalahannya. Dengan latar masif, jika
sudah
belakang keluarga Broken
melampaui
Home tentu membuat semangat batas maka
klien berkurang untuk belajar. sanksinya
sesuai dengan
surat perjanjian
3. Iqbal 1. Konseli dipanggil ke BK Pribadi/Belajar Konseli di panggil Konseli menyadari Klien ini diam ketika proses 1. Pemanggilan
Syadewa karena ada laporan dari keruang BK, pada bahwa sikap dan konseling berlangsung, Klien ini orangtua klien
lingkungan sekolah dan awalnya konseli perilakunya itu kalau di panggil orangtua ke 2. Bekerjsama
yang intens
Kelas X.9 masyarakat enggan bercerita tetapi salah dan berjanji sekolah sering menyuruh orang
dengan wali
2. Membuat komitmen bahwa setelah dijelaskan tidak akan lain ketika di panggil pihak kelas,guru
konseli tujuannya maka mengulanginya sekolah, klien ini adakalanya mapel
ingin dibantu akhirnya konseli lagi berbohong terkait dengan 3. Pelaksanaan
menyelesaikan menceritakan masalahnya dan terkadang waktu konseling
masalahnya masalahnya konseling dengan mimik wajah individu yang
yang dendam. Klien ini pernah masif, jika
sudah
mengupload video merokok ke
melampaui
status WA dengan memakai
seragam sekolah sehingga batas maka
memerlukan penanganan khusus. akan di
kembalikan
ke
orangtuanya
4. Home visit
5. Surat
perjanjian
4. Edril 1. Konseli dipanggil ke BK Pribadi- Konseli dipanggil ke Konseli akan Ketika proses konseling klien ini 1. Pemanggilan
Fransisco karena sering tidak masuk Belajar- ruang BK, berusaha akan cenderung pendiam. Klien ini ada orangtua klien
sekolah menyelesaikan beberapa hari tidak masuk sekolah 2. Bekerjsama
yang intens
Kelas X.8 2. Membuat komitmen bahwa masalahnya dan dengan alasan yang beragam
dengan wali
konseli ingin dibantu meyakinkan kelas,guru
menyelesaikan masalahnya orangtua untuk mapel
lebih rajin masuk 3. Pelaksanaan
sekolah konseling
individu yang
masif, jika
masih tidak
masuk sekolah
kita sarankan
untuk mencari
alternatif lain
5 Faris Aqbari 1. Konseli dipanggil ke BK Pribadi- Konseli di panggil Konseli akan Ketika proses konseling klien ini 1. Pemanggilan
Kelas X. karena sering tidak masuk Belajar- keruang BK, pada berusaha akan cenderung pendiam, klien ini orangtua klien
sekolah awalnya konseli menyelesaikan pernah tidak naik kelas karena 2. Bekerjsama
yang intens
2. Membuat komitmen bahwa enggan bercerita tetapi masalahnya dan banyaknya ketidakhadiran dan
dengan wali
konseli ingin dibantu setelah dijelaskan meyakinkan bermasalah dengan mata Pelajaran kelas, guru
menyelesaikan masalahnya tujuannya maka orangtua untuk yang tidak tuntas mapel
akhirnya konseli lebih rajin masuk 3. Pelaksanaan
menceritakan sekolah konseling
masalahnya. Orangtua individu yang
klien sangat masif, jika
masih tidak
kooperatif jika di
masuk kita
panggil pihak sekolah sarankan untuk
mencari
alternative lain

6 Ahmad Zaki 1. Konseli dipanggil ke BK Pribadi- Konseli di panggil Konseli akan Ketika proses konseling klien ini 1. Pemanggilan
Kelas X.8 karena sering tidak masuk Belajar- keruang BK, pada berusaha akan cenderung pendiam, klien ini susah orangtua klien
sekolah awalnya konseli menyelesaikan untuk membawa orangtuanya ke 2. Bekerjsama
yang intens
2. Membuat komitmen bahwa enggan membawa masalahnya dan sekolah dengan alasan orangtua
dengan wali
konseli ingin dibantu orangtuanya ke meyakinkan bekerja di laut. Klien ini suatu hari kelas,guru
menyelesaikan masalahnya sekolah sehingga dengan tidak pernah menyimpan/menonton mapel
susah untuk membuat konten video film dewasa dan membuat 3. Pelaksanaan
memperoleh data merokok di media konten merokok di media sosial konseling
terkait dengan sosial individu yang
permasalahan klien, masif
4. Home visit
setelah dijelaskan
tujuannya maka
akhirnya konseli
menceritakan
masalahnya

Pangkalpinang, 28 Maret 2024


Mengetahui,
Kepala MAN 1 Pangkalpinang Guru Bimbingan dan Konseling

Drs. Mega Kastiawan Muhamad Hasan, S.Pd


NIP.196805281999031003 NIP.199106252023211020
B. Hambatan dan Strategi Penyelesaian

1. Hambatan

Adapun hambatan yang dihadapi dalam Program Bimbingan Konseling MAN 1


Pangkalpinang Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024

a. Hambatan dari guru BK

Guru Bimbingan dan Konseling memiliki kesulitan untuk melaksanakan beberapa


layanan konseling di karenakan terbatasnya jam pertemuan dengan peserta didik di
sekolah.

b. Hambatan dari Peserta didik


Peserta didik ada yang masih menganggap bahwa Guru Bimbingan dan Konseling hanya
memanggil siswa/siswi yang bermasalah.

2. Strategi Penyelesaian

a. Untuk hambatan yang pertama Guru BK memanfaatkan waktu yang ada sebaik
mungkin agar layanan konseling dapat berjalan optimal. Contohnya melaksanakan
kegiatan home visit (kunjungan rumah) setelah jam pelajaran selesai, melaksanakan
kegiatan bimbingan kelompok maupun konseling kelompok setelah jam pelajaran
selesai/memanfaatkan jam kosong saat guru bidang study tidak hadir saat itu.
b. Untuk hambatan yang kedua strategi yang akan dilakukan adalah tidak akan berhenti
mensosialisasikan peran dan fungsi Guru BK disekolah karena seperti sebuah
pribahasa, seberat dan sebesar apa pun suatu pekerjaan, jika dikerjakan sedikit demi
sedikit dan terus menerus, maka pekerjaan tersebut akhirnya akan selesai juga. Mudah-
mudahan sosialisasi ini membuahkan hasil.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari laporan program Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Pangkalpinang adalah
kepercayaan yang dibangun terhadap seseorang tidak akan mudah tumbuh begitu saja melainkan
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk menumbuhkan rasa kepercayaan tersebut. Tapi, dalam hal
ini Guru Bimbingan dan Konseling di MAN 1 Pangkalpinang akan memberikan layanan kepada
peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan akan terus meng upgrade pengetahuan dan
kemampuan konseling yang dimiliki Guru Bimbingan dan Konseling.
Layanan yang telah diberikan kepada peserta didik di MAN 1 Pangkalpinang adalah layanan
dasar, layanan responsive, peminatan dan perencanaan dan dukungan sistem. Dan bidang
pengembangan yang telah di laksanakan di MAN 1 Pangkalpinang meliputi bidang pengembangan
pribadi, belajar, sosial dan karir.

B. Saran

a. Peserta Didik
Setiap peserta didik itu unik maka dari itu peserta didik diberikan layanan sesuai porsi
kalian masing-masing. Jangan takut untuk bertanya jika tidak memahami sesuatu, jangan malu
untuk bertanya jika maish bingung akan sesuatu dan jangan malu juga untuk mengadu jika
kalian mempunyai masalah. Seperti pepatah mengatakan “malu bertanya sesat di jalan.” Untuk
itu, tahun ajaran selanjutnya silahkan komunikasikan apapun jika itu bisa membantu kalian.

b. Guru
Menurut siswa Guru ada singkatan di gugu dan di tiru. Maka, guru harus lebih berusaha
menjaditeladan bagi siswa dari berbagai aspek.
c. Orang tua
Orang tua adalah pribadi yang paling dekat dengan siswa. Maka peran orang tua jauh
lebih penting dalam mencipatakan kemandirian dan pencapaian karier masa depan peserta
didik.
Lampiran
Surat Panggilan Wali Peserta Didik
Surat Panggilan Wali Peserta Didik
Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individu
Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individu
Surat Perjanjian Peserta Didik
Surat Perjanjian Peserta Didik
Surat Perjanjian Peserta Didik
Pengisian Asesmen Daftar Cek Masalah

Konseling Individu
Pengisian Asesmen Otobiografi

Anda mungkin juga menyukai