Anda di halaman 1dari 19

Ekonomi Syariah

Perilaku Konsumen dan P rodusen dalam


Ekonomi Islam

Kelompok 4

Manajemen G 22
Anggota Kelompok

Revita Putri Siti Saroh


7311422371 7311422398

Nadia Desi Aisyah


7311422403 7311422404
Ekonomi Syariah

Table of Contents
Pengertian Perilaku Fondasi Perilaku
01 Konsumen
05 Konsumen
09 Ciri-Ciri Produsen dalam
Ekonomi Islam
Ciri² Perilaku
02 Konsumen dalam
06 Prinsip Konsumsi
Ekonomi Islam 10 Faktor Produksi dalam
Ekonomi Islam
Etika Konsumsi
03 dalam Ekonomi Islam
07 Perilaku Produsen

Prinsip Perilaku
11 Produsen dalam
04 Faktor yang 08 Tujuan Produksi
Ekonomi Islam
Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Page 02
Pengertian
Perilaku
Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam


mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini (James
& Angel, 1994).
Perilaku konsumen muslim yaitu suatu aktivitas manusia yang berkaitan
dengan dengan aktivitas membeli dan menggunakan produk barang dan
jasa, dengan memperhatikan kaidah-kaidah ajaran Islam, dan berguna
bagi kemaslahatan umat.
Dalam ekonomi Islam, konsumsi ditentukan oleh kebutuhan, dan
kebutuhan ditentukan oleh maslahah.
(Maslahah adalah nilai barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dasar
dan tujuan hidup umat manusia.)
Page 03

Ekonomi Syariah
Teori perilaku konsumen dalam Islam menganalisis 4 tingkatan
pilihan konsumsi:

Tingkat pilihan 1 Tingkat pilihan 2 Tingkat pilihan 3 Tingkat pilihan 4

Seberapa besar Untuk kebutuhan Untuk kebutuhan Pilihan di masing-


konsumsi untuk dunia, berapa yang sekarang, ditentukan masing kelompok.
kebutuhan dunia dikonsumsi prioritas-nya.
dan kebutuhan sekarang dan berapa
akhirat. untuk masa depan.

Ekonomi konvensional hanya membahas pilihan tingkat ke-2 dan ke-4 saja, dan
mengabaikan pilihan tingkat ke-1 dan ke-3.

Page 04
Ciri-Ciri
onsum e n dalam
Perilaku K
Ekonomi Islam

1 3
2
Seorang muslimah dalam berkonsumsi
Seorang muslim atau muslimah 2023
didasarkan atas pemahaman bahwa Seorang muslim atau muslimah
tidak akan membelanjakan tidak akan mengonsumsi barang-
kebutuhannya sebagai manusia
hartanya secara berlebihan, dan barang yang sifatnya tidak jelas
terbatas. Seorang akan mengkonsumsi
pada tingkat wajar dan tidak
tidak akan membeli barang- apalagi barang-barang yang sudah
berlebihan. Tingkat kepuasan itu pada barang di luar batasan atau jelas ada unsur haramnya.
kebutuhan bukan pada keinginan. jangkauannya.

Page 05
Ekonomi Syariah

Etika Konsum si dalam


Ekonomi Islam
Memperhatikan kualitas
Memperhatikan prioritas dari konsumsi
kebutuhan

Mengutamakan maslahah
Sederhana dalam konsumsi

Page 06
Faktor ya ng Memp engaruhi
Perilaku Konsumen
Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur,
sub-kultur, dan kelas sosial pembeli. Kultur adalah penentu
paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Makhluk

faktor kebudayaan yang lebih rendah umumnya akan dituntun oleh naluri.
Sedangkan manusia biasanya mempelajari perilaku dari
lingkungan sekitar, sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku seseorang yang tinggal di daerah tertentu akan
berbeda dengan orang yang tinggal di daerah lain.

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor


sosial,seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status

faktor sosial
sosialdari konsumentersebut.Kelompok ini sangat
berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan,sehingga
pemasarharus sangat memperhatikan faktor kelompok
dalam menyusun strategi pemasaran.

Page 07
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakter
pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pembeli, jabatan,

faktor pribadi
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, konsep diri
pembeli yang bersangkutan.11Daur hidup berkaitan dengan
siklus hidupseseorang. Tahapan-tahapan dalam hidup
psikologi berhubungan dengan perubahan atau transformasi
tertentu pada saat mereka menjalani hidup.

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan baik yang


bersifat biogenik ataupunbiologis. Kebutuhan ini timbul dari
suatu keadaan fisiologis tertentu seperti lapar, haus dan

faktor psikologis sebagainya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat psikologis


adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan tertentu seperti
kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk
diterima lingkungan. Sedang faktor psikologis yang utama
adalah motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan
dan sikap.

Page 08
Ekonomi Syariah

Konsep sukses dalam kehidupan seorang


muslim diukur dengan moral agama Islam

Fondasi
bukan dengan jumlah kekayaan yang
dimiliki. Semakin tinggi moralitas semakin
tinggi pula kesuksesan yang dicapai.
Kebajikan, kebenaran dan ketaqwaan

Perilaku Konsumsi kepada Allah SWT. merupakan kunci


moralitas Islam.

Kedudukan harta adalah merupakan


Keyakinan adanya hari kiamat dan kehidupan anugrah Allah SWT. dan bukan sesuatu
akhirat, prinsip ini mengarahkan seorang yang dengan sendirinya bersifat buruk.
konsumen untuk mengutamakan konsumsi Harta merupakan alat untuk mencapai
untuk akhirat daripada dunia. Konsumsi untuk tujuan hidup, jika diusahakan dan
ibadah merupakan future consumction, dimanfaatkan dengan benar
sedangkan konsumsi duniawi adalah present
consumption; Page 09
Ekonomi Syariah

Prinsip Konsumsi
1) Prinsip Keadilan. Prinsip ini mengandung arti 3) Prinsip Kesederhanaan. Mengatur perilaku
ganda mengenai mencari rizki yang halal dan manusia mengenai makan dan minuman yang
tidak dilarang hukum. tidak berlebihan.

4) Prinsip Kemurahan Hati. Dengan mentaati


2) Prinsip Kebersihan. Yaitu berarti makanan
perintah Islam tidak ada bahaya maupun dosa
harus baik dan cocok untuk dimakan, tidak kotor
ketika kita memakan dan meminum makanan halal
ataupun menjijikkan sehingga merusak selera.
yang disediakan Tuhannya.

5) Prinsip Moralitas. Seorang muslim diajarkan


untuk menyebut nama Allah SWT. sebelum makan
dan menyatakan terimakasih setelah makan. Page 10
Perilaku Produsen
Perilaku produsen dalam ekonomi islam adalah sebuah kegiatan manusia yang
memiliki tujuan untuk memperbaiki kesejahteraan hidup dan tidak hanya
kesejahteraan duniawi tetapi juga dalam moralitas untuk mencapai tujuan-
tujuan Islam yaitu kesejahteraan dalam dunia maupun akhirat

Motif ekonomi dalam Islam tidak sepenuhnya menentang setiap orang yang
melakukan suatu proses produksi untuk mencapai sebuah keuntungan, karena
di dalam Islam tidak sesederhana itu tetapi di dalam Islam selalu menjelaskan
tentang seluruh nilai moral dan utilitas untuk manusia. Islam selalu mengajarkan
jika sebaik-baiknya orang ialah orang yang bermanfaat untuk orang lain.
Dengan demikian. berusaha dan bekerja memiliki peran yang sangat penting
dalam Islam, dapat dibayangkan jika terdapat orang yang tidak memiliki
pekerjaan atau tidak bekerja, berusaha ataupun melakukan kegiatan produksi
maka akan sulit baginya untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Page 11

Ekonomi Syariah
Ekonomi Syariah

Tujuan
1. Merealisasikan keuntungan
seoptimal mungkin.
2. Merealisasikan kecukupan individu
dan keluarga.
Produksi 3. Tidak mengandalkan orang lain.
4. Melindungi harta dan
mengembangkannya.
5. Mengeksplorasi sumber-sumber
Tujuan produksi menurut perspektif ekonomi dan mempersiapkannya
fiqih ekonomi khalifah Umar bin Khatab: untuk dimanfaatkan.
6. Pembebasan dari belenggu
ketergantungan ekonomi.
7. Taqarrub kepada Allah Swt.

Page 12
Ekonomi Syariah

Ciri-Ciri
.Prospek jangka panjang, produsen dalam melakukan
aktifitas produksi harus memikirkan dan melakukan
kegiatan produksi yang berorientasi pada prospek jangka
panjang.

Produsen Produsen tidak boleh merampas hak-hak yang dimiliki


oleh setiap individu.
Ketepatan, kelugasan, dan kebenaran takaran. Seorang
produsen harus jujur dalam menimbang, karena hal
Selalu taat dan menghindari jenis dan proses tersebut akan menghasilkan kepercayaan dari para
produksi yang diharamkan dalam Islam. konsumen.
Mendorong ukhuwah antar produsen, tetap Disiplin dan dinamis, produsen harus disiplin dalam
menjunjung tinggi syariat-syariat Islam ketika bekerja dengan harapan kontrak yang dibuat harus
bersaing dalam memproduksi barang ataupun sesuai dengan jadwal yang yang telah ditentukan di awal.
jasa. .Pembayaran upah karyawan harus tepat waktu dan layak,
Menepati janji dan kontrak, seorang produsen tidak boleh mengeksploitasi hak-hak karyawan
tidak boleh menghianati janji yang telah Kegiatan yang dilakukan setiap produsen harus memiliki
dibuat demi keuntungan yang lebih besar. tujuan untuk mencapai kebahagiaan (falah).

Page 13
Ekonomi Syariah

Faktor Produksi
TANAH ORGANISASI
Karena mencangkup seluruh Sebuah usaha sejak munculnya berbagai ide dan barang apa saja yang akan
SDA yang digunakan dalam diproduksi, kualitas, jumlah, serta pemikiran untuk manager yang kemudian
kegiatan produksi. Dalam ide tersebut direalisasikan dengan keperluan sesuai faktor-faktor produksi.
penggunaan serta Ciri-ciri untuk organisasi dalam Islam: 1) Manusia; 2) Ekonomi Islam hakikatnya
pemeliharaan sumber-sumber mendasarkan terhadap ekuiti daripada pinjaman; 3) Sifat selaras dalam
daya alam dapat menimbulkan organisasi menjadi tuntutan integritas moral, kejujuran serta ketetapan
dua komponen penghasilan dalam perakunan sangat diperlukan dalam organisasi sekuler dimana para
yaitu pada penghasilan dari pemilik modal bukan bagian dari manajemen; 4) Organisasi Islam sebagai
SDA itu sendiri dan penghasilan faktor produksi yang berbeda dengan mitra imbangannya alam ilmu
dari usaha perbakan dalam ekonomi sekuler baik dalam tingkat operasional maupun tingkat konseptual
penggunaan SDA melalui usaha dalam usaha menyeimbangkan berbagai tujuan yang ada pada berbagai
dari manusia. kendala keuntungan.

Page 14
Ekonomi Syariah

Faktor Produksi
TENAGA KERJA MODAL
Adam Smith pernah mengemukakan pendapatnya Modal merupakan faktor produksi yang sangat
bahwa tenaga kerja merupakan satu-satunya penting. Jika tidak ada modal, para produsen
faktor dalam produksi, dengan adanya tenaga tidak akan mampu menghasilkan suatu barang
kerja, manusia dapat melakukan perubahan sesuai ataupun jasa. Didalam Islam juga mengatur
dengan apa yang ada di alam serta kemampuan perolehan modal yaitu dengan cara kerjasama
yang dimilikinya sehingga dari kemampuan musyarokah ataupun mudharabah. Dan Islam
produksi tersebut menjadi hasil-hasil dari modal harus bebas dari riba. Dari hal tersebut
pertanian. Islam mengajarkan bahwa tenaga kerja dimaksudkan untuk menjaga hak pemilik modal
tidak boleh melakukakan pekerjaan yang dilarang dan hak produsen supaya tercapai suatu
dalam syariat-syariat Islam kebaikan dalam suatu aktivitas produksi.

Page 15
Ekonomi Syariah

Prinsip Perilaku Produsen

dalam Islam
1 2 3
Memegang prinsip efisiensi Produsen harus inovatif, proaktif
Orientasi dalam pembuatan
Produsen harus mampu dan kreatif
produk
menerapkan prinsip efisiensi Produsen wajib inovatif, proaktif, Kaidah Islam menganjurkan
dalam seluruh kegiatan dan inovatif dalam membuat supaya produk yang dikonsumsi
produksi. Ketika produsen produk tidak sekedar barang masyarakat mengandung
terlalu banyak memproduksi yang biasa dibutuhkan para kemanfaatan bagi seluruh umat
melebihi kapasitas yang konsumen. Kreatifitas sedikit sehingga orientasi yang dilakukan
dibatasi oleh nilai-nilai Islam yang oleh produsen tidak hanya
diinginkan para konsumen,
memiliki tujuan untuk mendidik mencari keuntungan tetapi juga
maka produk akan menjadi
mencari ketentraman hidup dalam
sia-sia. konsumen juga harus
dunia maupun akhirat.
diperhatikan oleh produsen.
Page 16
Ekonomi Syariah

Prinsip Perilaku Produsen

dalam Islam
4 5

Menjaga keramahan lingkungan Memprediksi dan mengantisipasi dampak negatif dari kegiatan produksi.
Kegiatan produksi harus Kegiatan produksi harus dilakukan sangat berhati-hati dalam
memperhatikan lingkungan mempertimbangkan segala hal yang akan diproduksi. Produsen harus
sekitar, serta memastikan bahan- mempersiapkan bahan yang memiliki kualitas yang baik, memantau proses
bahan yang digunakan dalam produksi, melakukan uji medis maupun teknis, mempersiapkan tenaga-tenaga
proses kegiatan produksi sampai ahli sesuai bidangnya, melakukan uji coba untuk memastikan bahwa produk
pembuangan limbah tidak yang dibuat tidak akan membahayakan para konsumen, dan memberikan
informasi produk seperti aturan pakai, efek samping, tanggal kadaluarsa serta
menyebabkan lingkungan
peringatan-peringatan lain yang menjadi pengetahuan dasar bagi konsumen
tercemar bahkan rusak.
sebelum menggunakan produk.
Page 17
Ekonomi Syariah

Thank You
Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai