Anda di halaman 1dari 7

Breakout Trendline dan Channeling

Garis tren yang dikatakan “tertembus” menjadi sinyal awal penting bahwa terdapat
kemungkinan tren tersebut akan reversal. Aturan utama yang harus diperhatikan bahwa sebuah
trendline sudah dinyatakan sebagai penembusan yang sah (valid break) jika harga penutupan
berada di luar garis.

Karena harga penutupan jauh lebih penting atau signifikan dibandingkan candle yang masih
running (harga yang sedang bergerak) disebut penembusan palsu (false break atau whipsaws).
Jika harga sedang uptrend atau downtrend kemudian harga breakout dari trendline, artinya
akan ada perubahan trend. bisa di sebut reversal mulai terjadi ketika garis trend ditembus.

Downtrend berubah menajdi Uptrend, begitu pun sebaliknya. Tapi harus di pastikan apakah
candle sudah close diatas trendline atau masih running, jika masih running belum bisa di
katakan breakout. breakout juga harus di konfirmasi dengan menggunakan next candlenya
lagi selama next candlenya tidak bounce back (kembali ke bawah) maka bisa di katakan valid
break.
Breakout Channeling

Ketika harga sedang uptrend kemudian dia breakout dari trendline nya, itu tanda reversal.
Bearish sinyal mulai terjadi atau perubahan trend dari uptrend menjadi
downtrend.

Ketika harga sedang up trend kemudian breakout dari channel line, artinya bullish atau
kelanjutan pergerakan harga masih sangat kuat untuk naik
kembali.
Ketika harga sedang downtrend kemudian breakout dari channel line, artinya bearish signal
atau kelanjutan pergerakan harga masih sangat kuat untuk turun kembali.
Ketika harga sedang downtrend kemudian breakout dari trendline, artinya bullish signal atau
reversal signal. Artinya pergerakan harga mulai berganti trend yang tadi downtrend menjadi
uptrend.

• CATATAN PENTING:
Tetapi breakout ini harus di konfirmasi dengan candlestick tutup diluar channel line,
kemudian next candlenya harus berada di luar channel line, jika next candlenya di tarik
kedalam maka dinamakan sebagai false breakout (whipsaw).

Anda mungkin juga menyukai