Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP KESETIMBANGAN KIMIA

Dosen Pengampu:
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si
Ni Putu Merry Yunithasari, M.Pd

Disusun Oleh:
Feri Maulana Rohman 2313071002
Pepi Rahmawati 2313071004
Agnes Primsa Br Tarigan 2313071007
Aulia Rizkika Azzahra 2313071015

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2024
I. Topik Praktikum
Pengaruh konsentrasi kesetimbangan kimia
II. Tujuan
Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan
kimia melalui mengamati perubahan warna pada reaksi kimia dan terampil melakukan
percobaan.
III. Dasar Teori

Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah,disebut
reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kiimia kecepatan reaksi kekanan sama dengan
kecepatan reaksi ke kiri, maka reaksi dinyatakan dalam keadaan setimbang (Haryadi, 1990).

Di dalam reaksi kimia ada reaksi dimana zat-zat pereaksi bereaksi sempurna atau zat-zat
hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali untuk menentukan zat-zat pereaksi. Tetapi ada juga
reaksi yang zat-zat reaksinya dapat bereaksi atau terurai kembali membentuk zat-zat pereaksi
(Sutresna, 2015).

Pengetahuan reaksi tentang kesetimbangan ini sangat penting, antara lain bidang industry
yang menggunakan reaksi kimia.Karena didalam reaksi kesetimbangan reaksi dapat kita geser ke
arah yang kita inginkan.Kesetimbangan kimia ini juga diterapkan dalam industri di bidang
pertanian,yaitu dalam pembuatan amoniak dengan proses haberbosch serta pembuatanasam
sulfat melalui proses (Goldberg, 2004)

Konsentrasi mempengaruhi terhadap perubahan kesetimbangan. Jika warna suatu tabung


yang telah diteteskan larutan lebih tua dibandingkan dengan tabung pembanding atau system
atau pereaksi diperbesar berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kanan. Jika warna suatu
tabung yang telah diteteskan larutan lebih muda dibandingkan dengan tabung pembanding atau
sistem diperkecil, berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kiri (Purwoko,20 06).

Dalam kimia, kesetimbangan kimia adalah kondisi di mana laju reaksi maju sama dengan
laju reaksi mundur, sehingga konsentrasi reaktan dan produk tetap konstan seiring waktu.
Pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia dapat dijelaskan melalui Prinsip Le
Chatelier. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa jika suatu sistem pada kesetimbangan kimia
mengalami perubahan kondisi tertentu, sistem akan menyesuaikan diri untuk mengurangi efek
perubahan tersebut dan mencapai keseimbangan baru. Salah satu kondisi yang dapat diubah
adalah konsentrasi reaktan atau produk dalam reaksi kimia.

1. Peningkatan konsentrasi reaktan: Jika konsentrasi reaktan ditingkatkan, sistem akan


bergeser ke arah pembentukan produk untuk mengurangi kelebihan reaktan. Sebaliknya,
jika konsentrasi reaktan dikurangi, sistem akan bergeser ke arah pembentukan reaktan.
2. Peningkatan konsentrasi produk: Jika konsentrasi produk ditingkatkan, sistem akan
bergeser ke arah pembentukan reaktan untuk mengurangi kelebihan produk. Sebaliknya,
jika konsentrasi produk dikurangi, sistem akan bergeser ke arah pembentukan produk.
3. Efek konsentrasi terhadap reaksi endoterm dan eksoterm: Pada reaksi endoterm,
peningkatan konsentrasi reaktan akan mendorong reaksi ke arah pembentukan produk
untuk menyerap energi tambahan. Sebaliknya, pada reaksi eksoterm, peningkatan
konsentrasi reaktan akan mendorong reaksi ke arah pembentukan reaktan untuk
mengkompensasi peningkatan energi.

Dengan memahami pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan kimia, kita dapat


memprediksi bagaimana sistem akan bereaksi terhadap perubahan konsentrasi reaktan atau
produk, serta bagaimana untuk memanipulasi kondisi tersebut guna mencapai hasil yang
diinginkan dalam suatu reaksi kimia.

IV. Alat dan Bahan

Alat

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1 Tabung reaksi - 4

2 Rak tabung reaksi - 1

3 Pipet tetes - 4

4 Gelas ukur 5mL 1

5 Gelas kimia 250mL 1

6 Labu ukur 25mL 1

Bahan

No Nama bahan Spesifikasi Jumlah


1 FeCl₃ 0,1M 50 ml
2 KSCN 0,1M 50 ml
3 KCl 0,1M 50 ml
4 NH₄OH 0,1M 50 ml
5 NH₄Cl 1M 50 ml
6 Phenolptalin - secukupnya
7 Aquades - secukupnya
V. Prosedur Kerja

No Langkah kerja Dugaan/hipotesis Hasil pengamatan

1 Disiapkan tabung NH₄OH 0,1 M Gambar NH₄OH berwarna bening


reaksi dan diisi berwarna bening
dengan 3ml larutan
NH₄OH 0,1 M.

Indikator PP Gambar perubahan warna menjadi


Di tambahkan
merupakan merah muda setelah di tambahkan
NH₄OH 0,1 M indikator tidak NH₄OH 0,1 M dengan 1 tetes
berwarna dan larutan PP
dengan 1 tetes
bersifat asam.
larutan PP. Dan Setelah tercampur
diamati dengan NH₄OH
0,1 M warna akan
perubahan warna berubah menjadi
merah muda
Warna berubah Gambar berubah warna menjadi
Di tambahkan
menjadi bening bening setelah Di tambahkan NH₄Cl
NH₄Cl 1 M tetes dan tidak berwarna 1 M tetes demi tetes
demi tetes sambil
dikocok hingga
warna larutan
berubah.
Dicatata.
perubahan warna

2.
Disiapkan
FeCl₃ berwarna Gambar FeCl₃ dan KSCN berwarna
tabung reaksi kuning , KSCN kuning dan bening
tidak berwarna /
dan diisi dengan
bening
3ml larutan
FeCl₃ 0,1 M.
Dan
ditambahkan
KSCN 0,1 M.
Amati warnanya

Dimasukan
Akan Gambar perubahan warna menjadi
larutan tersebut menghasilkan merah darah setelah dicampurkan
warna merah darah
dilabu ukur lalu
ditambahkan
aquades sampai
volumenya 50ml.

Disiapkan 4
Digunakan untuk Gambar 4 tabung yang telah diberi
tabung dan diberi memudahkan nomor 1,2,3 dan 4 beserta jenis
membedakan larutan yang akan direasikan
label nomor
perubahan warna
1,2,3, dan 4 lalu
diisi dengan
larutan 5ml tahap
2
Tabung 1 di isi
Digunakan untuk Gambar tabung 1
5ml larutan thap membandingkan
warna
2 dan dijadikan
standar
( pembanding )
Warna berubah Gambar warna tabung 2 berubah
Tabung 2 diisi
menjadi merah setelah ditambahkan FeCl₃ menjadi
dengan larutan darah dan lebih lebih gelap daripada tabung 1
gelap dari pada sebagai pembanding
tahap dua lalu
tabung
ditambahkan pembanding 1
dengan FeCl₃

Tabung 3 diisi
Pada reaksi tabung Gambar hasil perubahan warna
dengan larutan ketiga terjadi tabung ketiga menjadi lebih gelap
perubahan warna dan menjadi warna merah hitam
tahap 2 lalu
dimana pada setelah ditambah KSCN
ditambahkan tabung 3 warnanya
larutan KSCN lebih merah
daripada tabung 1
Tabung keempat
Perubahan warna Gambar tabung keempat setelah
diisi dengan yang terjadi pada ditambahkan KCl yang membuat
tabung keempat warnanya menjadi pudar dan
larutan tahap dua
warnanya jauh berubah menjadi warna merah
sebesar 5ml lalu lebih muda
ditambahkan daripada tabung 1
sebagai
dengan larutan pembanding
KCl

Dibandingkan
Tabung 2 dan 3 Gambar keempat tabung, dengan
antara tabung memiliki warna hasil :
yang lebih tua 1. Tabung 1 tidak dicampurkan
1,2,3,dan 4
daripada tabung 1, karena digunakan sebagai
warna tabung 4 pembanding
akan memiliki 2. Tabung 2 ditambah dengan
warna yang lebih FeCl₃ memiliki warna yang
muda dari tabung 1 lebih tua dari tabung 1
3. Tabung 3 ditambah KSCN
memiliki warna yang lebih tua
dari tabung 1 dan warnanya
menjadi merah hitam
4. Tabung 4 ditambah KCl
warnanya menjadi lebih muda
VI. ANALISIS DATA
1. NH₄Cl 1 M
M = gr / Mr x 1000/v
0,1= gr/ 53,5 x 1000/50
Gr = 1 x 53,5 x 50 / 1000
Gr = 2,675 gram

2. NH₄OH 0,1 M
M = gr/Mr x 1000/v
0,1 = gr/35 x 1000/50
gr= 0,1 x 35 x 50 x 50 / 1000
gr= 0,175 gram

3. FeCl₃ = 0,1 M
M = gr/Mr x 1000/ v
0,1 = gr/162,5 x 1000/50
Gr = 0,1 x 162,5 x 50 / 1000
Gr = 0,8125 gram

4. NH₄OH 1 M
M= gr/Mr x 1000/v
1 = gr/35 x 1000/50
1= 1 x 35 x 50 x / 1000
Gr = 1,75 gram

5. KSCN 0,1 M
M = gr/ Mr x 1000/v
0,1 = gr/97 x 1000/50
Gr = 0,1 x 97 x 50 / 1000
Gr = 0,485 gram

6. KCl 0,1 M
M = gr/Mr x 1000/v
0,1= gr/74,5 x 1000/50
Gr = 0,1 x 74,5 x 50/1000
Gr = 0,3725 gram

VII. PEMBAHASAN
Kesetimbangan merupakan keadaan dari dua reaksi yang berlawanan, hal ini
terjadi pada laju reaksi yang sama. Dalam artian, kesetimbangan adalah suatu keadaan
stabil dimana konsentrasi pereaktan dan pereaksi sama. Hal ini sesuai denga Purwoko
(2006) bahwa kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan yang stabil yaitu konsentrasi
pereaktan dan pereaksi sama. Cepat atau lambatanya reaksi kesetimbangan tergantung
dari laju reaksi, semakin besar laju reaksi maka semakin cepat rekasi tersebut.
Pada larutan NH₄OH awal memiliki warna bening dan memiliki kestimbangan
sebagai berikut

NH₄OH  NH₄(aq) + OH(aq) −


NH₄OH merupakan senyawa basa lemah yang dapat terhidrolisis dalam air menghasilkan
ion NH₄⁺ dan OH⁻. Ion OH⁻ inilah yang menyebabkan sifat basa pada NH ₄OH. Indikator PP
(fenolftalein) bersifat tidak berwarna dalam larutan asam dan berubah menjadi merah muda
dalam larutan basa. Perubahan warna larutan menjadi merah muda setelah penambahan NH ₄OH
dengan indikator PP disebabkan oleh sifat basa NH₄OH yang meningkatkan pH larutan dan
menyebabkan indikator PP berubah warna. Penambahan NH ₄OH meningkatkan pH larutan.
Indikator PP akan berubah warna menjadi merah muda pada pH 8,3 atau lebih tinggi.
Kemudian NH₄OH yang telah dicampurkan dengan PP berubah warna menjadi warna
merah muda ditambahkan dengan NH₄Cl berubah warna menjadi bening. Hal ini
dikarenakan NH₄Cl merupakan garam amonium yang bersifat asam lemah. Ketika NH ₄Cl
dilarutkan dalam air, terjadi hidrolisis menghasilkan ion NH ₄⁺ dan Cl ⁻. Ion NH ₄⁺ bereaksi
dengan air menghasilkan ion H⁺, yang menyebabkan sifat asam pada NH ₄Cl. Ketika NH ₄Cl
(asam) dicampurkan dengan larutan NH₄OH (basa), terjadi reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi
menghasilkan air dan garam amonium (NH₄Cl). Penambahan NH ₄Cl menurunkan pH larutan.
Indikator PP akan berubah warna menjadi tidak berwarna pada pH di bawah 8,3. Perubahan
warna larutan menjadi merah muda setelah penambahan NH ₄OH dengan indikator PP disebabkan
oleh sifat basa NH₄OH yang meningkatkan pH larutan dan menyebabkan indikator PP berubah
warna.

Pada praktikum pengaruh perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan, dilakukan


percobaan dengan membandingkan perubahan warna setiap tabung reaksi dengan tabung salah
satu tabung reaksi yang berfungsi sebagai pembanding warna. Larutan tersebut terdiri dari 25 mL
aquades yang ditambahkan FeCl3 1 M dan KSCN 1 M. Setelah di aduk dan dirasa homogen.
Warna yang diperoleh adalah warana merah darah, warna darahnya seperti warna teh. Kemudian
dibagi kedalam 4 tabung reaksi sebesar 5ml dan salah satu tabung nya diberi nomer yaitu no.1
yang dijadikan pembanding warna. Pada 4 tabung sisanya, masing masing diteteskan larutan
yang berbeda beda secara bereturut-turut yaitu FeCl3, KSCN, KCl dengan volume 3 ml. Dari
percobaan diatas dihasilkan reaksinya sebagai berikut

FeCl3 + KSCN  FeSCN2+ (aq) + 3KCl (aq)

Didapatkan hasil bahwa pada tabung kedua setelah ditambahkan dengan FeCl3 warna
berubah menjadi merah tua dibandingkan tabung 1 sebagai pembanding hal ini dikarenakan
bahwa kesetimbangan bergeser kearah kanan. jika warna suatu tabung yang telah diteteskan
larutan lebih tua dibandingkan dengan tabung pembanding atau sistem atau pereaksi diperbesar
berarti kesetimbangan bergeser kearah kanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Konsentrasi
produk (FeSCN²⁺) meningkat.
Pada tabung ketiga didapatkan hasil bahwa tabung ketiga setelah ditambahkan KSCN warna
berubah menjadi merah hitam, lebih merah daripada tabung 1 yang menjadi warna pembanding
hal ini di dikarenakan kesetimbangan bergeser kearah kanan. jika warna suatu tabung yang telah
diteteskan larutan lebih tua dibandingkan dengan tabung pembanding atau sistem atau pereaksi
diperbesar berarti kesetimbangan bergeser kearah kanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Konsentrasi produk (FeSCN²⁺) meningkat.
Pada tabung keempat setelah ditambahkan dengan kcl warnanya menjadi lebih bening dan
tidak terlalu pekat. Warnanya lebih merah muda daripada tabung 1 yang menjadi
pembanding.hal ini dikarenakan kesetimbangan bergeser kearah kiri. Jika warna suatu tabung
yang telah diteteskan larutan lebih muda dibandingkan dengan tabung pembanding atau sistem
diperkecil, berarti bahwa kesetimbangan bergeser kearah kiri. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Konsentrasi produk (FeSCN²⁺) menurun.
Ketika konsentrasi reaktan ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah produk. Ketika
konsentrasi produk ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan. Pada tabung kedua dan
ketiga, kesetimbangan bergeser ke arah kanan. Hal ini ditunjukkan dengan warna produk yang
lebih tua dibandingkan tabung pembanding. Pada tabung keempat, kesetimbangan bergeser ke
arah kiri. Hal ini ditunjukkan dengan warna produk yang lebih muda dibandingkan tabung
pembanding.
VIII. Kesimpulan

Perubahan warna larutan menjadi merah muda setelah penambahan NH₄OH dengan indikator PP
disebabkan oleh sifat basa NH₄OH yang meningkatkan pH larutan dan menyebabkan indikator PP
berubah warna. Intensitas warna merah muda yang dihasilkan tergantung pada konsentrasi
NH₄OH dan asam dalam larutan.Indikator PP memiliki rentang pH perubahan warna antara 8,3
dan 10,0. Pada pH di bawah 8,3, larutan akan tetap tidak berwarna.

Perubahan warna dari merah muda menjadi bening setelah penambahan NH₄Cl ke larutan NH ₄OH
dengan indikator PP disebabkan oleh sifat asam NH₄Cl yang menurunkan pH larutan dan menyebabkan
indikator PP berubah warna menjadi tidak berwarna. Intensitas warna merah muda yang dihasilkan
tergantung pada konsentrasi NH₄OH dan NH₄Cl dalam larutan. Indikator PP memiliki rentang
pH perubahan warna antara 8,3 dan 10,0. Pada pH di bawah 8,3, larutan akan menjadi tidak
berwarna.

Ketika konsentrasi reaktan ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah produk. Ketika
konsentrasi produk ditingkatkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaktan. Warna produk dapat
menjadi indikator arah pergeseran kesetimbangan. Warna yang lebih tua menunjukkan
peningkatan konsentrasi produk dan pergeseran kesetimbangan ke arah kanan, sedangkan warna
yang lebih muda menunjukkan penurunan konsentrasi produk dan pergeseran kesetimbangan ke
arah kiri.

IX. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai