Anda di halaman 1dari 4

BAB V Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan Studi Evaluasi Seismik Struktur Atas Gedung Perkuliahan Eksisting
Di Wilayah Jakarta Selatan Dengan Umur Bangunan 20 Tahun, maka dapat disimpul-
kan sebagai berikut ini.

1. Dari analisis beban gempa di tetapkan untuk gaya gempa statik 5055,339 kN dan
gaya gempa dinamik 5719,871 kN. Sesuai SNI 1726 2019 pasal 7.9.4.1 beban
gempa dinamik tidak boleh kurang dari 100% beban gempa statik.
2. Berdasarkan perhitungan sebelumnya nilai simpangan antar lantai tingkat (story
drift), didapatkan nilai Δi lebih kecil dari nilai Δizin yang, sehingga pengecekan
story drift memenuhi persyaratan dan stabilitas dari struktur bangunan aman.
3. Dari pengecekan pergerakan lateral kolom akibat pengaruh beban aksial P dan
horizontal displacement akan menimbulkan momen skunder pada balok dan ko-
lom serta tambahan story drift (efek P-Delta), nilai koefisien stabilitas θ tidak
melebihi 𝜃𝑚𝑎𝑥 struktur bangunan dalam kondisi stabil.
4. Pada pengecekan ketidakberaturan struktur horizontal berdasarkan 5 kriteria
ketidakberaturan : struktur bangunan masuk dalam ketidakberaturan sudut dalam
dimana dimensi proyeksi denah struktur dari lokasi sudut dalam lebih besar dari
15% dimensi denah struktur dalam.
5. Pada pengecekan ketidakberaturan struktur vertikal, struktur bangunan tidak
termasuk kedalam 5 kriteria ketidakberaturan struktur vertikal, struktur tanpa
ketidakberaturan struktur vertikal.
6. Berdasarkan nilai effective yield moment (My), ultimate moment (Mu), effective
yield curvature (ϕy) dan ultimate curvature (ϕu) yang didapat dengan bantuan
software XTRACT untuk balok ukuran 400x750 & 250x750 maka didapat nilai
displacement control & acceptance criteria sebagai parameter pemodelan sendi
plastis pada software ETABS. Dan perbandingan dimana kurva momen rotasi
ASCE 41-17 lebih konservatif dari kurva momen metode analitis.

V-1

https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB V Kesimpulan dan Saran

7. Hasil dari analisi non linear static (pushover) didapatkan untuk arah X moni-
tored displacement 352,143mm dan base force 14688,32 kN pada step ke 7
Kemudian didapatkan untuk arah Y monitored displacement 404,616mm dan
base force 16176,40 kN pada step ke 8.
8. Level performance yang didapatkan sebagai berikut :
 Arah X nilai performance point Design Basis Earthquake (DBE) =
8385,1826 kN sehingga untuk Maximum Considered Earthquake (MCE) =
1,5 x 8385,1826 kN = 12577,8 kN. Disimpulkan bahwa pada saat gempa
rencana Design Basis Earthquake (DBE) bangunan berada pada level col-
lapse prevention (CP) kondisi dimana merupakan batas kemampuan struc-
tural dan nonstructural sudah mengalami kerusakan yang parah. Dan pada
saat gempa besar Maximum Considered Earthquake (MCE) bangunan
runtuh.
 Arah Y untuk nilai performance point Design Basis Earthquake (DBE) =
8221,1082 kN sehingga untuk Maximum Considered Earthquake (MCE) =
1,5 x 8221,1082 kN = 12331,86 kN. Disimpulkan bahwa pada saat gempa
rencana Design Basis Earthquake (DBE) dan pada saat gempa besar Maxi-
mum Considered Earthquake (MCE) bangunan berada pada level collapse
prevention (CP) kondisi dimana merupakan batas kemampuan struc-tural dan
nonstructural sudah mengalami kerusakan yang parah.
9. Nilai drift yang telah dihitung menunjukan level kinerja struktur sebagai berikut
:
a. Arah X
 Simpangan Total Maksimum = 0,012 < 0,02
 Simpangan Inelastis Maksimum = 0,010 < 0,015
Maka sesuai ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori damage
control (DO) yang berararti transisi antara immediate occupancy (IO)
dan life safety (LS) bangunan masih mampu menahan gempa yang ter-
jadi. Resiko korban jiwa manusia sangat kecil.
b. Arah Y
 Simpangan Total Maksimum = 0,013 < 0,02
 Simpangan Inelastis Maksimum = 0,011 < 0,015
V-2

https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB V Kesimpulan dan Saran

Maka sesuai ATC-40 struktur termasuk dalam level kategori damage


control (DO) yang berararti transisi antara immediate occupancy (IO)
dan life safety (LS) bangunan masih mampu menahan gempa yang ter-
jadi. Resiko korban jiwa manusia sangat kecil.

V-3

https://lib.mercubuana.ac.id/
BAB V Kesimpulan dan Saran

V.2 Saran

Adapaun saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai evaluasi seismik
Gedung eksisting dan analisis pushover.

1. Perlu menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, sehingga dapat mem-


percepat proses running pushover dan kemungkinan terjadi kegagalan dalam
running akan semakin kecil.
2. Perlu dikembangkan adanya metode evaluasi yang dibuat berdasarkan standar
Indonesia, karena evaluasi kinerja struktur selama ini masih menggunakan
standar yang mengacu pada standar di negara-negara lain.
3. Penelitian perlu dilakukan pada bangunan yang lebih kompleks seperti bangunan
dengan yang berada diwilayah yang sangat rawan sekali gempa bumi, sehingga
analisis dan studi evaluasi seismic diharapkan mampu memperoleh hasil yang
signifikan.

V-4

https://lib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai