Anda di halaman 1dari 9

AGAMA KATOLIK

KELAS XII
PERTEMUAN 1
Oleh:
Rostalinda Rumapea S.Pd
BAB III
Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat
Pada bab I, kita telah mempelajari tentang “Panggilan Hidup”, dan pada bab II telah
dipelajari tentang “Memperjuangkan Nilai-Nilai Dasar Kehidupan Manusia”. Pada bab III ini akan
dipelajari tentang “Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat”. Keberagaman adalah sebuah
keniscayaan, tidak bisa tidak disangkal. Keberagaman adalah fakta keindonesiaan kita. Masyarakat
Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya adalah komunitas yang beragam, penuh dengan
perbedaan, sehingga kita harus dapat bersikap arif dalam menyikapi perbedaan yang ada agar tidak
berujung pada sebuah konflik. Ada beberapa teori konflik yang menjelaskan penyebab terjadinya
konflik di tengah masyarakat antara lain: Teori hubungan masyarakat; berpandangan bahwa konflik
yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan
permusuhan di antara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi sara bahkan pilihan
ideologi politiknya. Teori identitas; berpandangan bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak
lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan
masa lalu yang tidak terselesaikan.
Teori kesalahfahaman antarbudaya; berpandangan bahwa konflik disebabkan ketidakcocokan
dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda. Teori transformasi yang memfokuskan
pada penyebab terjadi konflik berpandangan bahwa ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul
sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi. Intinya, manusia yang beradab harus bersikap terbuka
dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kesopanan agar keragaman menjadi aset kekayaan bangsa yang dapat mempersatukan bangsa ini. Pada
bab III tentang “Keberagaman dalam Hidup Bermasyarakat”, peserta didik dibimbing untuk sungguh
memahami makna dan hakikat keberagaman dalam kehidupan manyarakat Indonesia. Untuk memahami
hal tersebut maka, topik-topik yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran ini adalah:
A. Keberagaman sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia
B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan bangsa
A. Keberagaman sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia

Problematika yang sedang dialami bangsa Indonesia


saat ini adalah adanya gejala diskriminasi dalam masyarakat
yang beragam. Diskriminasi adalah setiap tindakan yang
melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok
orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi
fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik.
Tentu saja kondisi ini bertolak belakang dengan semangat
kebangsaan kita sebagaimana ditegaskan dalam pasal 28 ayat
2 UUD 1945 bahwa “Setiap orang berhak bebas dari
perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu”.
Keanekaragaman dan Kesatuan Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiani
Kejadian 35: 1-15
1Allah berfirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ
mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.”
2Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan
dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah
pakaianmu. 3Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah,
yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang
kutempuh.” 4Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan
antinganting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat
Sikhem. 5Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota
sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar. 6Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di
tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia.7Didirikannyalah
mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya
di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. 8Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia
di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan. 9Setelah
Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia.
10Firman Allah kepadanya: “Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan
Israel, itulah yang akan menjadi namamu.” Maka Allah menamai dia Israel. 11Lagi firman Allah
kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcucuk dan bertambah banyak; satu bangsa,
bahkan sekumpulan bangsa bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu.
12Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu
dan juga kepada keturunanmu.” 13Lalu naiklah Allah meninggalkan Yakub dari tempat Ia berfirman
kepadanya. 14Kemudian Yakub mendirikan tugu di tempat itu, yakni tugu batu; ia mempersembahkan
korban curahan dan menuangkan minyak di atasnya. 15Yakub menamai tempat di mana Allah telah
berfirman kepadanya “Betel”.
Yohanes 4:1- 42
1Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia
memperoleh dan membaptis murid lebih banyak dari pada Yohanes. 2meskipun Yesus
sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya, 3Ia pun meninggalkan Yudea
dan kembali lagi ke Galilea. 4Ia harus melintasi daerah Samaria. 5Maka sampailah Ia ke
sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu
kepada anaknya, Yusuf. 6Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh
perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
7Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus
kepadanya: “BerilahAku minum.” 8Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota
membeli makanan. 9Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau,
seorang Yahudi, minta minum kepadaku,seorang Samaria?” (Sebab orang Yahudi tidak
bergaul dengan orang Samaria) 10Jawab Yesus kepadanya: “Jikalau engkau tahu
tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup.” 11Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan
sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12Adakah
Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada
kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?” 13Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
14tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus
untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi
mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal.” 15Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah aku air itu,
supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.” 16Kata Yesus
kepadanya: “Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini.” 17Kata perempuan itu: “Aku
tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak
mempunyai suami, 18sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” 19Kata perempuan itu
kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. 20Nenek
moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah
tempat orang menyembah.” 21Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai
perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini
dan bukan juga di Yerusalem. 22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami
menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23Tetapi
saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan
menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-
penyembah demikian. 24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-
Nya dalam roh dan kebenaran.” 25Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa
Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitaka
segala sesuatu kepada kami.” 26Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-
kata dengan engkau.” 27Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran,
bahwa Ia sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun
yang berkata: “Apa yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan
dia?” 28Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan
berkata kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan
kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” 30Maka
mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. 31Sementara itu murid-murid- Nya
mengajak Dia, katanya: “Rabi, makanlah.” 32Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Pada-
Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” 33Maka murid-murid itu berkata seorang kepada
yang lain: “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada- Nya untuk dimakan?”
34Kata Yesus kepada mereka: “Makanan- Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus
Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya. 35Bukankah kamu mengatakan: Empat
bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu:
Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai. 36Sekarang juga penuai telah
menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal,
sehingga penabur dan penuai samasama bersukacita. 37Sebab dalam hal
ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
38Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan;
orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha
mereka.” 39Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi
percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: “Ia
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” 40Ketika
orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-
Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari
lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena
perkataan-Nya, 42dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami
percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami
sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar
Juruselamat dunia.
TUGAS 1
1. Apa pesan Kejadian 35:1-15 dalam kaitan dengan
semangat persatuan, kebersamaan?
2. Apa pesan Yohanes 4:1- 42?
3. Bagaimana sikap Yesus waktu Ia hidup di dunia ini
terhadap keanekaan dari bangsanya? Apakah Ia
pernah mendambakan semangat persatuan dari
bangsanya yang terdiri atas suku-suku?
4. Apa kaitan pesan Kitab Suci dengan sikap kita sebagai
umat Kristiani tentang kebhinekatunggalikaan di negeri
kita Indonesia?
Terimakasih
&
Selamat Mengerjakan
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai