Anda di halaman 1dari 10

Tatar Pasundan

Jurnal Diklat Keagamaan


PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021: 10-19

MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG DIGITAL: GERAKAN


OPINI DIGITAL #SKB3MENTERI

RELIGIOUS MODERATION IN THE DIGITAL SPACE: DIGITAL


MOVEMENT OF OPINION #SKB3MENTERI
Nadya Amalia Nasution1a, Umi Rojiati2b
1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung
2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung
aE-mail: nadyaamalia@radenintan.ac.id
bE-mail: umirojiati@radenintan.ac.id

ABSTRAK
Studi ini mengkaji tentang Digital Movement of Opinion (DMO) dengan penggunaan
hashtag #SKB3Menteri di Twitter sehingga membentuk mobilisasi dukungan opini
digital antara aktor dan hashtag serta opini digital. Data penelitian diambil melalui
software Netlytic dengan rentang waktu mulai tanggal 03 Februari 2021– 11 Februari
2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Network Analysis
dengan pendekatan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif,
penelitian ini melihat jaringan komunikasi dari 2500 sampel dan data tweet 3.232
tweet #SKB3Menteri. Sedangkan secara kualitatif, peneliti menganalisis teks yang
menggambarkan dan menjelaskan jejaring sosial terkait #SKB3Menteri. Hasil
penelitian menunjukan bahwa #SKB3Menteri mampu memciptakan mobilisasi
dengan sistem jaringan yang luas. Penelitian ini juga menunjukkan hastag tersebut
mampu menjangkau aktor-aktor penggguna Twitter untuk memberikan pendapat
mereka.
Kata Kunci: Moderasi beragama; Twitter; SKB 3 Menteri; Gerakan Opini Digital,
Social Network Analysis

ABSTRACT
The study examines Digital Movement of Opinion (DMO) by using hastag #SKB3Menteri
hashtags on Twitter, thus forming a mobilization of digital opinion support between actors
and hashtags as well as digital opinions. The research data was taken through Netlytic
software ranging from February 03, 2021 to February 11, 2021. The method used is Social
Network Analysis combined both quantitative and qualitative approach. Quantitatively, the
study investigated 2500 samples from communication networks and tweets #SKB3Menteri
as many as 3,232. Qualitatively, the researchers analyzed the text which describes social
networks related to #SKB3Menteri. The results showed that #SKB3Menteri hashtag creates
mobilization with a wide network system. The study also showed the hashtag was able to
reach out Twitter users to giving their opinions.
Keywords: Religious moderation; Twitter; SKB 3 Ministers; Digital Movement of Opinion;
Social Network Analysis

DOI : 10.38075/tp.v15i1.198

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional.


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

PENDAHULUAN dilaksanakan, kebijakan-kebijakan dan


Konsep moderasi beragama di berbagai kesempatan, Kementerian
tengah-tengah masyarakat Agama berupaya untuk
multikultural seperti di Indonesia menempatkan diri sebagai institusi
yang memiliki keragaman etnis, suku, yang mampu menengahi dengan
budaya, bahasa menjadi sangat mempergunakan media massa dan
penting. Sikap tersebut akan media sosial. Harapannya
mendorong kepada cara beragama masyarakat Indonesia mampu
yang seimbang antara pengamalan memahami konsep moderasi
agama sendiri (eksklusif) dan beragama sebagai kepanjangan dari
penghormatan terhadap praktik konsep kebhinekaan. Prinsip ini
keagamaan orang lain yang memiliki meminta agar perbedaan suku dan
keyakinan berbeda (inklusif). Agama agama sebagai sesuatu yang harus
sendiri sebagai pusat spiritual dijaga. Hal ini dilakukan melalui
sejatinya menjadi pemersatu yang beragama, tidak ekstrim, dan juga
mendamaikan umat manusia, bukan tidak mendewakan rasio yang
menjadi penyebab perpecahan yang berpikir bebas tanpa batas. (Tim
dapat menimbulkan gesekan antar Penyusun Kementerian Agama RI,
kelompok agama. Konflik yang 2019).
disebabkan potensi perbedaan Baru-baru ini, perwujudan
persepsi dan konsepsi yang sangat moderasi beragama yang coba
tinggi antar pemeluk agama. Moderasi diusahakan pemerintah tampak
beragama sesungguhnya merupakan tertuang pada SKB 3 Menteri. Aturan
kunci terciptanya toleransi dan ini terkait penggunaan pakaian
kerukunan, baik di tingkat lokal, seragam dan atribut agama bagi
nasional, maupun global (Tim peserta didik, pendidik dan tenaga
Penyusun Kementerian Agama RI, kependidikan di lingkungan sekolah
2019). dasar sampai menengah negeri, yang
Pemahaman moderasi ditandatangani oleh Menteri
beragama juga dapat diartikan sebagai Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
komitmen bersama dalam menjaga Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito
keseimbangan yang paripurna setiap Karnavian, dan Menteri Agama Yaqut
warga masyarakat. Apapun suku, Cholil Qoumas.
etnis, budaya, agama, dan pilihan Menurut Makarim, ada 3
politiknya. Sikap moderasi harus mau pertimbangan yang mendasari
saling mendengarkan, serta saling terciptanya SKB 3 Menteri ini, yakni
belajar melatih kemampuan mengelola (1) Sekolah memiliki peran penting
dan mengatasi perbedaan satu sama dan tanggung jawab menjaga
lain (Hakim, 2018 : 10). eksistensi ideologi dan konsensus
Pemerintah Indonesia melalui dasar bernegara yaitu Pancasila, UU
Kementerian Agama bahkan Dasar Negara, keutuhan negara
menetapkan tahun 2019 adalah “tahun kesatuan RI dan bhineka tunggal ika,
moderasi beragama”. Di tengah serta memperkuat moderasi
keragaman dan tekanan arus beragama. (2) Sekolah berfungsi
disrupsi, dalam setiap kegiatan yang membangun wawasan, sikap, dan

Nadya Amalia Nasution, Umi Rojiati - 11


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

karakter peserta didik, pendidik dan digunakan oleh masyarakat umum


tenaga kependidikan untuk dalam menyampaikan pendapat
memelihara persatuan dan kesatuan mereka terhadap suatu isu sehingga
bangsa. (3) Bahwa pakaian seragam membentuk opini publik di kalangan
dan atribut bagi peserta didik, masyarakat.
pendidik, dan tenaga kependidikan Twitter juga menjadi salah satu
pada jenjang dasar dan menengah di media sosial yang dapat dengan
lingkungan sekolah yang mudah dan cepat dalam mendapatkan
diselenggarakan pemerintah daerah informasi dan membentuk opini
merupakan salah satu bentuk publik karena sifatnya yang
perwujudan moderasi beragama. sederhana. Penggunaan Twitter juga
Dapat disimpulkan bahwa pemerintah sering menggunakan hashtag (#)
sangat concern dengan prihal moderasi sebagai salah satu penanda, guna
beragama (KEMENDIKBUD RI, 2021). mempermudah sebuah topik untuk
SKB tersebut pada intinya dibicarakan. Dengan kata lain, fitur
adalah sekolah negeri yang di hashtag paling banyak digunakan
selenggarakan oleh pemerintah daerah untuk membedakan antara suatu topik
tidak diperbolehkan untuk dengan topik lain yang memiliki
mewajibkan atau melarang murid kalimat yang serupa. Penggunaan
mengenakan seragam beratribut tanda pagar (hashtag) di Twitter pada
agama. Menurut Menteri Agama negara-negara lain tujuannya agar
Yaqut Cholil Qoumas "Memaksakan orang lain paham tentang topik yang
atribut agama tertentu kepada yang dimaksudkan oleh pengguna hashtag.
berbeda agama, saya kira itu bagian dari Namun kenyataan yang lain terjadi di
pemahaman (agama) yang hanya simbolik. Indonesia, di mana tujuan
Kami ingin mendorong semua pihak penggunaan tanda pagar tersebut
memahami agama secara substantif," salah satunya adalah untuk
(Rohmi, 2021). menaikkan popularitas terkait isu
SKB 3 Menteri Seragam Sekolah tertentu (Juditha, 2018). Menurut
ini seketika mendadak populer dan Ismail Fahmi pakar keamanan siber
menjadi sorotan dunia maya, terutama yang juga founder Drone Emprit
Twitter. Twitter sendiri merupakan menjelaskan yang menjadi indikator
salah satu media sosial yang membuat sebuah tagar di Twitter menjadi
kita dapat berkomunikasi dengan trending bukan karena jumlah dari
siapa saja di berbagai tempat di keseluruhan tweet yang mengandung
dunia ini dan sangat berperan dalam tagar tersebut, tetapi jumlah tweet
aktifitas keseharian bersosial di yang banyak dibicarakan dalam
masyarakat. Media sosial memiliki jangka waktu tertentu (Fahmi, 2017).
kemampuan untuk dengan cepat Media sosial Twitter khususnya
menyebarkan informasi tentang tidak hanya menjadi media
apapun di jaringan yang sangat luas penyampai informasi dan diskusi di
(Anwar & Rusmana, 2017). Kini dapat ruang publik, namum dapat pula
kita lihat bagaimana media sosial menjadi media kampanye digital yang
berkembang menjadi alat yang mampu menginformasikan SKB 3

12 – MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG DIGITAL…


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

Menteri prihal aturan seragam perbedaan mobilisasi yang diciptakan


tersebut dengan cepat. Terbukti dari oleh #BubarkanKPAI dan
banyaknya jumlah tweet, yang #KamiBersamaKPAI. Hasil penelitian
membahas isi dari SKB 3 Menteri, menunjukkan bahwa #BubarkanKPAI
bahkan memasuki urutan ke-8 lebih mampu menciptakan mobilisasi
trending topik Indonesia, dengan dibandingkan dengan
jumlah tweet 3.232 dalam waktu satu #KamiBersamaKPAI. #BubarkanKPAI
hari. Bahkan Zarrella (2010) berhasil menciptakan lebih banyak
berpendapat bahwa kini isu-isu mobilisasi karena lebih emosional,
hangat yang biasa dibicarakan di mampu menciptakan imajinasi naratif
media masa semua berawal dari dan memiliki frame yang jelas.
Twitter. Orang-orang akan beramai- (Eriyanto, 2020).
ramai membahas isu tersebut sehingga Riset Digital Opinion Movement
menjadi sebuah trending topik. #Truebeauty on Twitter for Webtoon
Kampanye digital dirancang Comic Adaptation Movie Casts by
untuk mengajak para pengguna media Tjahyana meneliti opini penggemar
sosial (netizen) agar terlibat dalam terkait aktor yang cocok untuk peran
kampanye gerakan sosial yang dalam film adaptasi True Beauty.
umumnya memiliki aktor atau Penelitian ini menunjukkan bahwa
organisasi sosial tertentu sebagai fans adalah aktor DMO yang tersebar
pemimpinya (Lindner & Riehm, 2009). di seluruh jaringan dan tidak terpusat.
Padahal, secara digital, pengguna Para pelaku dibagi menjadi beberapa
media sosial dalam kampanye, klaster yang berbeda, dan setiap
memiliki tujuan yang jelas dan klaster memiliki ciri khas tersendiri
spontan, yakni untuk berdasarkan lokasi dan budaya yang
mengungkapkan pendapat pribadinya berbeda (Tjahyana, 2020).
dengan cara berinteraksi satu sama Riset lain terkait DMO adalah
lain tanpa adanya dorongan atau Digital Movement of Opinion
kendali dari aktor tertentu. Gerakan Mobilization: A SNA Study on
ini dikenal dengan Digital Movement #Dirumahaja Vs. #Pakaimasker. Hasil
Opinion (DMO). DMO merupakan penelitiannya, yakni berimplikasi pada
sebuah gerakan untuk mengikuti bagaimana aktor menggunakan
perkembangan teknologi khususnya hashtag untuk mendapatkan lebih
media baru di media sosial dengan banyak dukungan di ranah digital.
secara spontan, dan membuat jaringan Pelaku gerakan sosial harus lebih
virtual antara pengguna satu sama lain memperhatikan penggunaan hashtag,
dengan mengomentari masalah yang agar masalah ini bisa lebih didukung
ada (Barisione & Ceron, 2017). oleh pengguna media sosial
Riset terkait DMO juga pernah (Prihantoro et al., 2021).
diteliti dengan judul Hashtags and Berdasarkan uraian di atas,
Digital Movement of Opinion maka peneliti melakukan penelitian
Mobilization: A Social Network Analysis / yang bertajuk Moderasi Beragama
SNA Study on #BubarkanKPAI vs dalam Ruang Digital: Gerakan Opini
#KamiBersamaKPAI Hashtags by Digital Surat Keputusan Bersama 3
Eriyanto (2019). Studi ini mengkaji Menteri.

Nadya Amalia Nasution, Umi Rojiati - 13


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

Aturan berkenaan dengan


METODE seragam sekolah menjadi trending
Penelitian ini menggunakan setelah surat keputusan bersama
metode Social Network Analysis dengan ditandatangani oleh ketiga Menteri.
pendekatan gabungan kuantitatif dan Bahkan memasuki urutan ke-8
kualitatif dalam satu penelitian trending topik Indonesia sejak 03
(Creswell, 2010). Metode kuantitatif Februari 2021 hingga pukul 21.22
digunakan untuk mengukur jaringan WIB., dengan jumlah tweet 3.232
yang dilihat dari statistik pada tingkat /postingan oleh pengguna Twitter.
aktor dengan indikator penilaian Terus menjadi trending topik berkat
Sentralitas Derajat, Sentralitas dialog yang diselenggarakan Mata
Kedekatan, Sentralitas Antara, Najwa di hari yang sama, khusus
Sentralitas Eigenvektor (Eigenvector). membahas SKB 3 Menteri, bertema
Pada level sistem, terlihat seberapa “Sekali Lagi Soal Toleransi”. Dalam
luas jaringan komunikasi dalam dialog yang menghadirkan Wakil
distribusi pesan #PakaiMasker dan presiden RI, Ace Hasan Syadzily,
#DirumahAja dilihat dari modularitas, Anwar Abas, Alissa Wahid, dan
sentralisasi, diameter, densitas, dan Mardani Ali Sera. Wapres sendiri
timbal balik (Eriyanto, 2014). Metode berkomentar, “bahwa awal terjadi di
kualitatif digunakan untuk Padang, peraturan sekolah merupakan
mendeskripsikan dan menjelaskan turunan dari peraturan daerah, bahwa
jaringan sosial dan struktur penggunaan jilbab bagi siswa non muslim
jaringannya menggunakan analisis sebagai bentuk kearifan local yang justru
teks untuk mengetahui tren dan pola bisa menunjukkan pembauran mayoritas
pesan dalam jaringan komunikasi dan minoritas. Yg terjadi di padang,
(Harder, Howard, Rehberg Sedo bukan yg pertama. Pada periode tahun
dalam Tjahyana 2019). Penelitian ini 2016-2018, beberapa SMP, SMA Negeri
menggunakan metode deskriptif yang di Riau, Yogyakarta, Banyuwangi juga
akan menjelaskan masalah secara lebih mewajibkan siswa non muslim memakai
akurat dan faktual sesuai dengan jilbab. Berbeda dengan di Maumere 2017,
populasi atau objek penelitian. Manokwari 2019 dan di Bali 2014, siswa
Penelitian ini mengambil dataset dilarang memakai jilbab. Pemerintah
tagar #SKB3Menteri dari Twitter mengambil tindakan, ketika fenomena
melalui software Netlytic dengan tersebut mengganggu kebhinekaan,
toleransi dalam skala yg lebih luas. Yakni
rentang waktu mulai tanggal 03
dengan penetapan SKB 3 Menteri. SKB 3
Februari 2021– 11 Februari 2021.
menteri adalah respon pemerintah.”
Rentang waktu tersebut digunakan
Diskusi pun berlangsung apik,
bertepatan dengan waktu
dan langsung menuai berbagai respon,
ditandatanganinya SKB 3 menteri
yang ikut ditumpahkan masyarakat di
tentang seragam sekolah, sampai
Twitter. Berikut adalah urutan
pembahasan mulai menyurut.
trending topik Twitter Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

14 – MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG DIGITAL…


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

pengguna Twitter cukup tertarik untuk


dapat menggungkapkan opini mereka
terkait peraturan penggunaan seragam
di sekolah negeri. Opini dalam ruang
digital dapat dilihat dalam kata kunci
atau word cloud yang menampilkan
grafik yang ditandai pada kata-kata
yang sering muncul (Wardani et al.,
2019). Artinya dalam #SKB3Menteri,
terdapat kata-kata yang sering
disertakan oleh pengguna Twitter
untuk menyampaikan pesan dalam
sebuah postingan. Kata kunci yang
Gambar 1. Indonesia Trends (Twitter)
digunakan antara lain #SKB, #menteri,
(03 Februari 2021)
#seragam, #berhijab, #agama
#pendidikan dan lain-lain.
Dari gambar 1 di atas, dapat
dilihat bahwa para aktor-aktor

Gambar 2. Netlytic text analysis #SKB3Menteri/ word cloud

Tingginya jumlah retweet dalam "SKB 3 Menteri mendiskreditkan


jaringan tagar #SKB3Menteri ajaran agama Islam. Menutup aurat bagi
menandakan bahwa banyak aktor – setiap muslimah adalah kewajiban,
aktor yang lebih memilih untuk keyakinan dan kepercayaan agama.
melakukan retweet daripada reply. Dilaksanakan tanpa paksaan, demi
Salah satu motif pengguna melakukan melindungi kehormatan peserta didik
retweet adalah untuk mendapatkan beragama Islam”.
feedback dari para pengguna (Abdullah (https://t.co/0kzPHiOKnb)
et al., 2017). “Pernyataan Bikin Gaduh
Banyaknya retweet pesan Nasional, DPR Minta SKB 3 Menteri soal
yang berisikan pernyataan tentang Seragam Segera Dicabut”
Majelis Mujahidin: (https://t.co/2zWVRxmklA). “Publik
Tidak Percaya Mendikbud Lagi, SKB 3
Menteri Resahkan Guru, Kepsek, dan

Nadya Amalia Nasution, Umi Rojiati - 15


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

Orang Tua” bermanfaat dalam pembentukan


(https://t.co/vcfFQOu8JL) klasters baru yang terdiri dari aktor–
“Keren, mas @nadiemmakarim, aktor dengan opini yang beragam.
Gus @Ansor_Satu dan pak Tito Tentunya diskusi–diskusi dalam
Karnavian. Negeri ini selangkah lebih klasters tersebut juga dapat
maju dalam hal toleransi. Dengan adanya memperpanjang usia tagar
SKB 3 Menteri ini, gugur sudah perda2 #SKB3Menteri pada jaringan
syariat yg berlaku di sekolah2 negeri. ” komunikasi.
(https://t.co/6f6jnsY4h2). Terlihat dari beberapa twit di
“Ajari anak untuk menutup aurat atas, menunjukkan bahwa media
sejak dini, apalagi saat sekolah, bodo amat sosial seperti Twitter merupakan
dg SKB 3 menteri, dosa anak kita yg sarana bagi gerakan opini digital
nanggung, bukan menteri.” untuk menyampaikan opini secara
Klo pendidikan tak boleh melarang langsung kepada pihak yang dituju
dan tak boleh mewajibkan soal pakaian tanpa harus terdapat mediasi berupa
atribut keagamaan ini tak lagi institusi resmi atau lembaga survey.
mencerminkan pendidikan. Memang usia Selain itu opini yang disampaikan
sekolah itu perlu dipaksa melakukan yg dalam gerakan opini digital juga lebih
baik dr perintah agama krn utk mewakili perasaan dan emosi spontan
pembiasaan pelajar. Jd SKB 3 Menteri itu dari masyarakat Indonesia tanpa harus
ditinjau kembali atau dicabut.
mengkhawatirkan tata bahasa dan tata
Urusan jilbab matanya mendelik
krama dalam penyampaian opini
sampe keluar SKB Lha itu di pelosok
(Barisione & Ceron, 2017)
kampung di pedalaman sana masih banyak
Data keluaran Netlytic ini
anak sekolah gak pake sepatu gak pake
kemudian diperkuat oleh analisis data
seragam bahkan sekolah nya pun ada yg
mau rubuh. Indonesiaindicator.com, lembaga yang
Gak keluar tuh SKB 3 menteri buat fokus pada riset media yang
perbaikan. Mikir”. menggunakan IPA (Intelligence
Pernyataan-pernyataan tersebut Perception Analysis) yakni analisis opini
di atas adalah kalimat yang banyak di publik dari sumber social media untuk
retweet oleh aktor-aktor pengguna mendapatkan secara real time persepsi
Twitter. Hal tersebut menandakan publik terhadap satu kejadian. Isi
bahwa banyak aktor – aktor yang lebih postingannya pun menunjukkan
ingin menjadi perpanjangan tangan kalimat yang pada umumnya terbagi
untuk menyampaikan pesan dari aktor menjadi dua, yakni mendukung atau
dominan, dengan tujuan lebih kepada tidak mendukung keputusan yang
untuk memulai diskusi atau dibuat oleh ketiga Menteri tersebut.
mengetahui pendapat dari aktor–aktor Alasan pro netizen Twitter
lain mengenai Aturan seragam sekolah adalah public menganggap kebijkan
yang surat keputusan bersama tersebut sudah tepat. Sekolah Negeri
ditandatangani oleh ketiga Menteri, berlaku untuk siapa saja, tidak hanya
daripada melakukan reply untuk untuk agama tertentu. Selain itu,
memberikan opini mereka. Dalam keputusan ini berpotensi
gerakan opini digital, hal ini sangat meningkatkan toleransi dan

16 – MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG DIGITAL…


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

menumbuhkan kesadaran beragama, kebijakan ini karena menganggap SKB


melalui pemahaman bukan paksaan. 3 Menteri melanggar UUD, cendrung
Sedangkan alasan kontra netizen sekuler, serta mendiskreditkan agama
Twitter, didominasi oleh kelompok Islam (Indonesiaindicator, 2021).
pengritik kebijakan. Netizen menolak

Gambar 3. Visualisasi Jaringan/ network analysis Netlytic #SKB3MenteriMenteri


Sumber : Data hasil analisis menggunakan netlytic
Tabel 1. Struktur Jaringan #SKB3Menteri
Diameter 9

Density 0.000573
Reciprocity 0.006443
Centralization 0.093900
Modularity 0.791100

Sumber: netlytic.org, 2021

#SKB3Menteri berhasil menarik penelitian yaitu pada tanggal 3 – 11


perhatian aktor-aktor pengguna Februari 2021. Akan tetapi jaringan
Twitter di media sosial, dengan tagar #SKB3Menteri dapat
menjadi trending topic di hashtag yang menjangkau berbagai kalangan bagi
menandakan melimpahnya pesan aktor-aktor pengguna Twitter untuk
tentang opini digital para aktor-aktor berinteraksi satu sama lain, dengan
pengguna Twitter, dan melalui nilai Density yang didapatkan adalah
struktur jaringan, file tingkat 0.000573 yang artinya interaksi tidak
keberhasilan sebuah pesan dalam sering dan rendah. Sedangkan nilai
opini digital dapat dilihat pada tabel Reciprocity atau nilai timbal baliknya
di atas. 0.006443 yang berarti pesan yang
Pada struktur network analysis, diterima atau diperoleh bersifat one
diameter jaringan memiliki nilai yang way with aktor. Maka akan terlihat
cukup rendah yaitu 9. Struktur network bahwa centralization #SKB3Menteri
analysis terbentuk berdasarkan aktivasi memiliki pengaruh yang relatif
mention untuk memberikan opini. Hal nilainya rendah yaitu 0.093900.
ini menandakan bahwa #SKB3Menteri Artinya tidak ada aktor dominan di
merupakan jaringan dengan media sosial Twitter dengan
persebaran pesan yang kurang luas, #SKB3Menteri dan justru lebih
karena disini ada pembatasan waktu mengarah ke banyak aktor yang

Nadya Amalia Nasution, Umi Rojiati - 17


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

cenderung diartikan sebagai berimplikasi tentang bagaimana aktor-


desentralisasi. Hal ini dapat dilihat aktor pengguna media sosial
bahwa opini digital relatif bebas menggunakan hashtag untuk
menyebar tanpa ada aktor lain dari menghimpun opini, menyampaikan
tengah. Keadaan ini juga berdampak perasaan, mendapatkan lebih banyak
pada modularity/modularitas yang dukungan di media sosial, serta
tinggi, yaitu 0.791100, yang menyampaikan emosi mereka
menunjukkan bahwa masih banyak terhadap kebijakan yang tertuang
aktor-aktor dominan lain yang pada #SKB3Menteri secara spontan
terdapat pada klaster-klaster dengan melalui media sosial.
topik yang berbeda-beda dari Sementara, untuk teks analisis
percakapan. menurut (Indonesiaindicator, 2021)
#SKB3menteri tentang seragam
KESIMPULAN sekolah menghasilkan data, pro 42,8%
Perwujudan moderasi dan kontra 57,2% dari netizen.
beragama yang pemerintah coba Pendapat- pendapat netizen yang
lakukan melalui kebijakan dan beragam ini, menyesuaiakan dengan
menjadi trending topic di jagat maya tingkat pemahaman pribadi individu
salah satunya mengenai SKB 3 menteri tentang #SKB3menteri. Konsep
tentang aturan seragam sekolah. Moderasi beragama juga
Jaringan komunikasi tagar membutuhkan proses dan waktu
#SKB3Menteri pada Twitter terbentuk untuk dapat sepenuhnya di pahami
dari gerakan opini digital yang sekaligus diimplementasikan dalam
berkembang lebih pesat jika kehidupan sosial oleh masyarakat
dibandingkan dengan opini Indonesia. Beberapa kebijakan
konvensional, dan tidak ada aktor pemerintah sebagai perwujudan
yang lebih dominan dalam moderasi beragama ini kerap
menyampaikan pendapatnya. mendapatkan pro dan kontra dari
Pendapat tersebut muncul sesuai masyarakat, feedback ini dapat
dengan keinginan pengguna media langsung terlihat dari interaksi media
sosial. sosial terutama (Twitter). Twitter
Adapun secara struktur masih menjadi primadona yang netizen
jaringan, dapat disimpulkan bahwa pilih untuk menyampaikan aspirasi,
dalam menyampaikan opininya, para karena dianggap dapat menjadi sarana
aktor dalam jaringan cenderung paling cepat untuk penyampaian
menggunakan retweet dan mention pendapat dan informasi dari dan
daripada reply langsung kepada akun untuk masyarakat terutama kaum
yang membahas topik tersebut. Opini milenial.
digital tagar #SKB3Menteri yang
terbentuk dari jaringan komunikasi

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, N. A., Nishioka, D., Tanaka, Y., & Murayama, Y. (2017). Why I Retweet?
Exploring User•s Perspective on Decision-Making of Information Spreading

18 – MODERASI BERAGAMA DALAM RUANG DIGITAL…


Tatar Pasundan
Jurnal Diklat Keagamaan
PISSN 2085-4005; EISSN 2721-2866
Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021

during Disasters. Proceedings of the 50th Hawaii International Conference on


System Sciences (2017). https://doi.org/10.24251/hicss.2017.053
Anwar, R. K., & Rusmana, A. (2017). Komunikasi Digital Berbentuk Media Sosial
dalam Meningkatkan Kompetensi bagi Kepala, Pustakawan, dan Tenaga
Pengelola Perpustakaan. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat.
Barisione, M., & Ceron, A. (2017). A Digital Movement of Opinion? Contesting
Austerity Through Social Media. In Social Media and European Politics.
https://doi.org/10.1057/978-1-137-59890-5_4
Creswell, J. W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. PT
Pustaka Pelajar.
Eriyanto. (2014). Analisis Jaringan Komunikasi. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam
Terbitan (KDT).
Eriyanto, E. (2020). Hashtags and Digital Movement of Opinion Mobilization: A
Social Network Analysis/SNA Study on #BubarkanKPAI vs
#KamiBersamaKPAI Hashtags. Jurnal Komunikasi Indonesia.
https://doi.org/10.7454/jki.v8i3.11591
Fahmi, I. (2017). Drone Emprit: Konsep dan Teknologi. IT Camp on Big Data and Data
Mining, Jakarta.
Indonesiaindicator. (2021). Riuh Dukung-Tolak Kebijakan Soal Seragam.
http://indonesiaindicator.com
Juditha, C. (2018). FENOMENA TRENDING TOPIC DI TWITTER: ANALISIS
WACANA TWIT #SAVEHAJILULUNG. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan
Pembangunan. https://doi.org/10.31346/jpkp.v16i2.1353
KEMENDIKBUD RI. (2021). Pengumuman Keputusan Bersama tentang Penggunaan
Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah. Official Youtube
Chanel KEMENDIKBUD
Lindner, R., & Riehm, U. (2009). Electronic petitions and institutional modernization.
JeDEM - EJournal of EDemocracy and Open Government.
Prihantoro, E., Rakhman, F. R., & Ramadhani, R. W. (2021). Digital Movement of
Opinion Mobilization: SNA Study on #Dirumahaja Vs. #Pakaimasker. Jurnal
ASPIKOM. https://doi.org/10.24329/aspikom.v6i1.838
Rohmi, N. W. (2021). Poin Lengkap SKB 3 Menteri soal Seragam Sekolah, Aturan hingga
Sanksi. https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/05/073300165/poin-
lengkap-skb-3-menteri-soal-seragam-sekolah-aturan-hingga-sanksi?page=all
Tim Penyusun Kementerian Agama RI. (2019). Buku Moderasi Beragama. Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Tjahyana, L. J. (2020). GERAKAN OPINI DIGITAL #TRUEBEAUTY PADA
TWITTER UNTUK PEMERAN FILM ADAPTASI KOMIK WEBTOON.
SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi. https://doi.org/10.35308/source.v6i1.1759
Wardani, F. K., Hananto, V. R., & Nurcahyawati, V. (2019). Analisis Sentimen Untuk
Pemeringkatan Popularitas Situs Belanja Online Di Indonesia Menggunakan
Metode Naive Bayes (Studi Kasus Data Sekunder). Jsika.
Zarrella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. : PT. Serambi Ilmu Semesta.

Nadya Amalia Nasution, Umi Rojiati - 19

Anda mungkin juga menyukai