TM 9
Audit atas Beban Dibayar di Muka
A. Overview
Audit yang dilakukan atas saldo dan transaksi yang berhubungan dengan beban
dibayar di muka meliputi:
1. Prepaid rent
2. Prepaid insurance
3. Deferred charges
4. Dan lain-lain
Akun prepaid expense biasanya berhubungan dengan akun beban yang sesuai
dengan jenis klasifikasinya. Sebagai contoh adalah akun prepaid insurance akan
berhubungan dengan akun insurance expense yang menggambarkan telah terjadi
penurunan masa manfaat berupa asuransi yang terbatas oleh waktu.
Debit pada akun prepaid insurance menunjukkan pembelian pada jasa asuransi
yang dilakukan oleh perusahaan dan akun kredit pada prepaid insurance
menunjukkan adanya penyesuaian terkait saldo yang masih dapat diakui sebagai
aset oleh perusahaan yang akan dieliminasi pada akun insurance expense pada
jurnal penyesuaian.
B. Test of Controls
Saldo terkait prepaid expenses dapat diuji menggunakan test of controls dan
pengujian pembayaran kas. Pengujian test of controls untuk akun prepaid expenses
adalah memastikan administrasi terkait dokumen yang berhubungan dengan prepaid
expenses telah sesuai dan dilakukan dengan baik terkait :
1. Pembelian;
2. Pengakuan; dan
3. Pembebanan
Pada akun prepaid insurance, maka diperlukan adanya insurance register yang
akan menunjukkan tanggal-tanggal penting terkait pembelian, masa pakai, dan
tanggal berakhirnya jasa yang dibeli oleh perusahaan sebagai bukti kebenaran dan
kesesuaian saldo yang dilaporkan oleh perusahaan pada akhir periode.
Bukti pendukung yang digunakan untuk pengujian transaksi dan pengujian saldo
atas prepaid expense, khususnya pada akun prepaid insurance adalah sebagai
berikut:
1. Dokumen pembelian jasa asuransi yang memuat nomor pembelian, jumlah biaya
yang dilindungi (opsional), dan pembayaran tahunan jika jasa asuransi yang
dibeli bersifat langganan
2. Saldo awal prepaid insurance
3. Pembayaran premium polis apabila ada penambahan pada periode berjalan
4. Pembebanan pada akun insurance expense
5. Saldo akhir pada akun prepaid insurance
2. Completeness
Tujuan : Memastikan bahwa semua transaksi yang berkaitan dengan prepaid
expense telah tercatat dengan lengkap.
Possible Error : Terdapat kemungkinan belum tercatatnya penambahan prepaid
ataupun pembebanan atas prepaid yang telah terpakai di tahun
berjalan.
Prosedur Audit : Tracing dari bukti pendukung transaksi, seperti dokumen terkait
penambahan prepaid expense untuk memastikan bahwa
transaksi atau peristiwa tersebut telah dicatat.
3. Accuracy
Tujuan : Memastikan bahwa nilai dan data lainnya yang berkaitan dengan
transaksi prepaid expense telah dicatat dengan tepat.
Possible Error : Terdapat kemungkinan adanya salah perhitungan pembebanan
atas prepaid yang telah digunakan pada tahun berjalan.
Prosedur Audit :
a. Tracing bukti pendukung dan review kebijakan mengenai pembayaran premi
dan alokasi pembebanan -> memastikan nilai yang digunakan telah sesuai.
b. Rekalkulasi -> memastikan perhitungan yang dilakukan oleh klien telah benar.
4. Cut-Off
Tujuan : Menguji apakah transaksi dan peristiwa yang telah tercatat berada pada
periode akuntansi yang sesuai.
Possible Error : Adanya pencatatan transaksi yang tidak sesuai dengan
periodenya.
Prosedur Audit :
a. Memeriksa transaksi terkait prepaid expense pada akhir periode dan awal
periode tahun berikutnya.
b. Memeriksa cash voucher terkait penambahan prepaid expense.
c. Memeriksa kebijakan terkait lama periode atas prepaid expense.
5. Classification
Tujuan : Memastikan bahwa transaksi telah dicatat pada akun yang sesuai.
Possible Error : Salah penggunaan akun dalam pembuatan jurnal.
Prosedur Audit :
a. Tracing dari dokumen pembelian asuransi ataupun perjanjian sewa ke jurnal
terkait prepaid expense untuk memastikan pencatatan telah menggunakan
akun yang sesuai.
2. Completeness
Tujuan: Digunakan untuk memastikan bahwa saldo yang dicatat sudah benar dan
memuat semua prepaid expenses yang dimiliki oleh perusahaan.
Possible Errors: Terdapat kemungkinan terjadi pembelian yang belum tercatat
oleh perusahaan terkait pembelian prepaid expense lain dalam
periode berjalan.
Prosedur Audit : Tracing untuk memastikan bahwa semua bukti pembelian yang
dimiliki oleh perusahaan telah dicatat dan mendukung saldo
yang dilaporkan oleh perusahaan.
TM 10
Audit Penggajian dan Utang Akrual
A. Overview
1. Gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan
komponen utama pada kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja merupakan komponen dalam menentukan nilai persediaan pada
perusahaan manufaktur sehingga salah saji pada akun beban upah dapat
menyebabkan salah saji laba bersih secara material.
3. Penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah sumber daya
perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui fraud.
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Fungsi ini merupakan hal penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi
langsung beban penggajian pada suatu periode. Dokumen yang disiapkan:
• Time Record: Dokumen yang menunjukan jam berapa pegawai mulai dan selesai
kerja
• Job Time Ticket: Formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan
karyawan pada suatu waktu tertentu.
• Payroll Transaction File: File ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode.
• Payroll Journal or Listing: Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian umumnya
mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, serta
jumlah potongan.
• Payroll Master File: File komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi
penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang
dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.
Gaji yang dibayarkan adalah sejumlah gaji kotor dikurangi dengan pajak maupun
pengurangan lain yang diotorisasi. Pembayaran gaji dilakukan dengan check atau
transfer elektronik sehingga untuk mendeteksi error ataupun fraud dapat dilakukan
bank reconcilliation.
Penyiapan SPT yang cermat dan tepat waktu diperlukan untuk menghindari
sanksi dan tuntutan pidana terhadap perusahaan.
Pengendalian internal atas siklus penggajian pada umumnya sudah efektif bahkan
untuk perusahan kecil sekalipun. Hal itu didorong oleh peraturan yang ketat terkait dengan
pemotongan dan pembayaran pajak atas gaji, dan juga terkait masalah karyawan yang
dapat terjadi ketika gaji tidak dibayarkan atau dibayar lebih rendah.
Bagian SDM harus terpisah dari bagian yang melakukan pembayaran (keuangan).
Mencatat tarif kehadiran, dan membuat daftar gaji biasanya dilakukan oleh bagian SDM,
kemudian nanti pembayarannya dilakukan oleh bagian keuangan.
Daftar hadir baik secara elektronik atau tanda tangan manual harus diotorisasi
oleh mandor atau atasan. Daftar gaji sebelum diterbitkan juga harus diotorisasi oleh
kepala bagian SDM. Kemudian ketika melakukan pembayaran gaji juga harus diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang terlebih dahulu.
Yang paling penting harus dijaga adalah masterfile karyawan, khususnya tarif
gaji untuk masing-masing karyawan, jangan sampai bisa diubah oleh petugas yang
tidak memiliki otorisasi.
Ada pihak lain yang akan melakukan pengujian kinerja bagian SDM dan
keuangan, misalnya sistem pengendalian internal perusahaan.
Membandingkan saldo direct labor Salah saji saldo direct labor dan
sebagai presentase dari penjualan inventory
tahun ini dengan tahun-tahun
sebelumnya
1. Memastikan bahwa utang gaji yang dilaporkan dalam neraca telah diukur dengan
nilai yang sebenarnya (Accuracy). Salah saji yang paling mungkin adalah kelalaian
untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum
dibayar.
2. Memastikan bahwa transaksi-transaksi terkait gaji dan upah telah dicatat pada
periode yang tepat (Cutoff).
• Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan
jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya,
dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
• Utang Gaji dan upah. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap
signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang
telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
• Utang Komisi . Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan
komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan
(mencatat sebagai beban) komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
• Utang Bonus. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan
direksi.
• Utang pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
• Utang pajak penggajian. FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta
federal, dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca
• Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada
sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian
substantif atau transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah
dibahas.
• Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi
pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan
bonusnya harus dimasukkan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan
federal.
• Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika
tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang
diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
• Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
• Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah
saji tersebut dalam sebagian besar audit.
• Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
• Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk transaksi
siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor menggabungkan
prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban.
1. Program Audit
Akun-akun terkait yang perlu diungkapkan oleh klien pada CaLK ialah akun
yang terdapat dalam transaksi penggajian dan bersifat kompleks. Transaksi yang
kompleks tersebut antara lain adalah transaksi stock options dan compensation plans.
Penjelasan lebih lanjut atas SAP yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
@Dividends Payable
Saldo akun dividends payable tahun 2003 sebesar $23,125 telah dicatat secara wajar (lihat rekalkulasi nomor 1 untuk penjelasan lebih lanjut)
perubahan sebesar $5,550 atas saldo akun dividends payable terjadi dikarenakan adanya kenaikan nilai dividend
tahunan yang dibagikan antara tahun 2002 dan 2003. pada tahun 2002 (dari KKA tahun lalu) dividend tahunan adalah
$1.9 per lembar, sedangkan tahun 2003 adalah $2.5 per lembar.
=($2.5-1.9)per lbr*9250 lbr = 5,550 -> dollar change on dividends payable. Kenaikan saldo ini dinilai wajar.
3. Kertas Kerja Audit Skedul H-2 Perhitungan Wages and Salaries Payable
Apple Blossom Cologne Company H-2
Wages and Salaries Payable 28-12-2004
31-12-2003 JWP
No. of Withheld Tax FICA Medicare Net FICA Medicare SUTA FUTA Total
Gross
Employees 15.00% 6.20% 1.45% 6.20% 1.45% 3.80% 0.80%
Hourly (paid weekly) 14 7,938 y 1,191 c 492 c 115 c 6,140 d 492 c 115 c 302 c 64 c 972
Work ended 26-12-2003
(to be paid 2-01-2004)
Stub period 29-12-2003 14 4,763 y 714 c 295 c 69 c 3,684 295 c 69 c 181 c 38 c 583
s.d. 31-12-2003 9,824
(to be paid 9-01-2004)
Salaried (paid monthly)
Administration** 3 15,950 y,o 2,393 c 989 c 231 c 12,337 989 c 231 c 606 c 128 c 1,954
Plant operations** 7 31,066 y,o 4,660 c 1,926 c 450 c 24,030 1,926 c 450 c 1,181 c 249 c 3,806
Sales and credit** 9 41,583 y,o 6,237 c 2,578 c 603 c 32,164 2,578 c 603 c 1,580 c 333 c 5,094
Controller** 3 12,375 y,o 1,856 c 767 c 179 c 9,572 767 c 179 c 470 c 99 c 1,516
Treasurer** 2 9,517 y,o 1,428 c 590 c 138 c 7,361 590 c 138 c 362 c 76 c 1,166
Total 38 123,192 18,479 7,638 1,786 95,289 d 7,638 1,786 4,681 986 15,091
^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
PAJE#1 untuk mengakui payroll dan salaried yang belum diakui oleh Apple Blossom per 2003
820 Wages and salaries expense 123,192
821 Payroll tax expense 15,091
302 Accrued payroll taxes 42,994
303 Wages and salaries payable 95,289
Keterangan
C = Kalkulasi
y = Tracing dari jurnal atau catatan transaksi gaji ke payroll register
d = Tracing dari jurnal pengeluaran kas ke cutoff bank statement (pada bank statement $95,291, hasil kalkulasi auditor $95,289, selisih $2 yang immaterial)
o = Data diperoleh dari BOD minutes atas pembayaran gaji yang telah disetujui
^ = footed
Berikut adalah perhitungan gaji karyawan tetap yang dibayar tiap bulan:
Data terkait gaji karyawan ini telah sesuai dengan informasi yang dimuat dalam minutes of meeting Apple Blossom Cologne Co.
Keterangan
^ Footed
^^ Footed and crossfooted
z Agreed to prior years working papers.
* Agrees to total withheld per
payroll records.
t Traced to cash disbursements journal,
examined paid vouchers and vouched amounts
to employer copies of quarterly 941 forms,
form 940, and state unemployment tax return.
Keterangan
Accrued liabilities Apple Blossom Cologne Co. telah disajikan secara wajar sesuai dengan
SAK yang berlaku umum.
“A little education is
dangerous thing.”
-Basil Brown
TM 11
Audit atas Wesel Bayar dan Utang Bunga
A. Overview
Wesel bayar atau notes payable merupakan sebuah kewajiban hukum kepada
kreditur,yang mungkin dijaminkan atau tidak dijaminkan oleh aset dan dikenakan bunga.
Biasanya, jangka waktu wesel adalah satu bulan s.d. satu tahun. Wesel dengan jangka
waktu yang lebih panjang disebut: Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes
payable). Pembayaran pokok dan bunga wesel harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan perjanjian pinjaman. Biasanya…
• N/P jangka pendek → nilai pokok dan bunga dibayar saat pinjaman jatuh tempo
• N/P > 90 hari, wesel → bunga dibayar secara bulanan atau triwulanan.
Audit atas N/P termasuk dalam audit siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.
yaitu siklus yang berhubungan dengan perolehan pendanaan suatu entitas. Pendanaan
ini dapat berupa utang dengan beban bunga atau dengan penerbitan saham dengan
pembayaran dividen. Adapun karakteristik dari siklus ini adalah:
1. Transaksi yang mempengaruhi saldo akun relatif sedikit, tetapi setiap transaksi
seringkali jumlahnya material.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham,
obligasi, atau dokumen kepemilikan yang serupa;
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban
dan ekuitas.
Jika pengendalian internal atas N/P tidak efektif, auditor perlu melakukan prosedur
tambahan untuk menguji N/P yang dihapuskan, seperti:
• Kirimkan surat konfirmasi kepada kreditur yang telah memberikan pinjaman pada
periode lampau, tetapi tidak tercantum pada skedul N/P saat ini
• Analisis beban bunga untuk menguji pembayaran kepada kreditur yang tidak
tercantum pada skedul N/P
• Review risalah rapat dewan direksi untuk menguji N/P yang terotorisasi tetapi tidak
tercatat
TM 12
Audit atas Modal
A. Overview
1. Akun-akun terkait
Penjelasan gambar:
a. Kas yang bertambah → indikasi penambahan modal berupa capital stock –
common.
b. Selisih antara kas yang didebit dengan akun capital stock – common →
dialokasikan pada akun paid-in capital atau agio saham.
c. Kas yang dikredit → pengurangan kas untuk transaksi yang melibatkan modal,
biasanya mengindikasikan adanya dividen.
d. Retained earnings akan didebit ketika dividend yang dibayarkan berasal dari
pendapatan periode yang telah berlalu.
B. Pengendalian Internal
Dalam audit atas transaksi dan saldo modal, dibutuhkan pengendalian internal
yang dapat menjadi dasar auditor untuk dapat menentukan risiko audit yang akan
dihadapi. Pemetaan pengendalian internal yang dapat meminimalisasi risiko audit yang
dihadapi oleh auditor adalah:
a. Otorisasi yang memadai
Otorisasi yang baik → kesiapan perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.
Otorisasi diserahkan pada beberapa orang → dimungkinkan terjadi bias informasi
yang mungkin akan dibutuhkan oleh auditor.
b. Pencatatan yang memadai
Pencatatan atas transaksi yang baik → menghasilkan saldo yang andal dan
menimalisir bias dalam pelaporannya.
c. Pemisahan tugas
Perusahaan dengan pemisahan tugas yang jelas → memudahkan auditor ketika
akan melakukan pemahaman alur bisnis perusahaan yang akan diaudit. Pemisahan
tugas yang jelas juga dapat meningkatkan akurasi dan keandalan data yang dapat
dikumpulkan oleh auditor.
d. Agen pencatat dan transfer yang independen
Kebanyakan perusahaan terbuka menggunakan agen transfer saham untuk
menyimpan catatan pemegang saham termasuk mendokumentasikan transfer
kepemilikan saham. Selain itu, agen transfer juga bertugas membagikan dividen
kepada pemegang saham. Adanya agen transfer yang mengelola pencatatan
saham dapat meminimalisasi terjadi kesalahan.
2. SToT Occurrence dan Accuracy : Transaksi modal saham yang dicatat memang
terjadi dan dicatat secara akurat
✓ Memeriksa notulensi RUPS/rapat dewan direksi mengenai penerbitan modal
saham.
✓ Vouching ke bukti pendukung mengenai penerbitan saham apakah nilai yang
dicatat telah sesuai.
✓ Vouching ke dokumen penerimaan kas untuk transaksi penerbitan saham dan
pengeluaran kas untuk transaksi saham tresuri.
✓ Konfirmasi kepada agen transfer mengenai jumlah dan nilai atas transaksi
penerbitan saham.
3. ToDB Valuation & Allocation -> Accuracy : Modal saham dicatat secara akurat
✓ Konfirmasi ke agen transfer atas jumlah saham yang beredar (Valuation).
✓ Review catatan perusahaan → meminta sertifikat saham → mengetahui jumlah
saham beredar (Valuation).
✓ Rekalkulasi atas saldo modal saham dengan mengalikan saham yang beredar
dengan nilai par nya (Valuation).
✓ Vouching ke dokumen penerimaan kas lalu menyelisihkannya dengan nilai saham
beredar yang telah dihitung sebelumnya untuk mengetahui nilai agio saham
(Allocation).
4. Presentation and Disclosure : Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
✓ Mereview akta perusahaan, notulen RUPS/rapat dewan direksi.
✓ Verifikasi penyajian dan pengungkapan atas opsi saham, waran saha, dan
sekuritas konvertibel lainnya.
D. Audit Dividen
Terdapat 6 tujuan audit yang menjadi perhatian auditor dalam mengaudit dividen,
yaitu:
1. SToT Occurrence : Dividen yang dicatat memang terjadi.
✓ Mereview notulensi RUPS/rapat dewan direksi → mengetahui jumlah dividen per
saham dan tanggal dividen.
✓ Mereview file permanen → mengetahui apakah terdapat restriksi atas
pembayaran dividen.
2. SToT Completeness : Dividen yang ada telah dicatat.
✓ Mereview notulensi RUPS/rapat dewan direksi → mengetahui adanya
kemungkinan dividen yang belum tercatat.
3. SToT Accuracy : Dividen telah dicatat secara akurat.
✓ Rekalkulasi nilai dividen per saham dikalikan dengan jumlah saham beredar.
✓ Konfirmasi ke agen transfer → memeriksa jurnal pengeluaran kas yang berkaitan
dengan dividen.
4. Occurrence → dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham memang terjadi.
✓ Vouching catatan klien tentang pembayaran dividen → cek nama penerima dan
cocokkan dengan nama pada cek yang dibatalkan.
5. Completeness → utang dividen telah dicatat
6. Accuracy → utang dividen dicatat secara akurat
TM 13
Audit atas Akun Investasi
A. Overview
Tujuan audit atas akun investasi adalah memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa akun investasi telah disajikan secara wajar dan mencapai delapan tujuan audit
atas saldo akun (existence, completeness, accuracy, cutoff, classification, realivable
value, rights, dan detail tie-in). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka auditor perlu
mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat.
Di Arens, dijelaskan juga bahwa akun investasi secara umum diukur dengan Fair
Value Estimates yang menurut standar akuntansi terbagi menjadi tiga level.
• Level 1
ialah estimasi nilai wajar instrumen keuangan yang dapat diobservasi atau diukur
dengan menggunakan harga di pasar / quoted prices.
• Level 2
ialah nilai instrumen keuangan yang diukur menggunakan observable input secara
langsung atau pun tidak langsung dengan menggunakan nilai selain dari quoted
prices.
• Level 3
ialah pengukuran / estimasi dengan unobservable input misalnya dengan pricing
model atau discounted cash flows.
Auditor perlu menilai dan memahami pertimbangan manajemen atas
pengklasifikasian investasi tersebut.
Tambahan, berdasarkan buku Sukrisno Agoes, asersi utama yang diuji dalam
akun invetasi ialah existence & rights (ownership), valuation, disclosure, dan accuracy
& classification. Arens mengungkapkan bahwa asersi yang perlu diuji atas saldo akun
(yang utama) ialah existence, accuracy, classification, cutoff, realizable value, detail tie-
in, dan rights. Selain itu, tujuan atas penyajian dan pengungkapan juga perlu dicapai
dalam rangka audit atas saldo akun investasi tersebut.
Cut Off Seluruh investment in Menelusuri dokumen pendukung Terdapat investment in securities Inspeksi
securities dicatat terkait investment in securities yang belum diakui
berdasarkan periode
yang tepat
3 Existence Existence Seluruh saldo Memeriksa sertifikat atas Terdapat saldo investment in Inspeksi
investment in securities sekuritas yang dipegang klien securities yang fiktif
yang disajikan benar
adanya
4 Right and Right and Seluruh investasi in Memeriksa sertifikat atas Terdapat saldo investment in Inspeksi
Obligation Obligation securities memang sekuritas yang dipegang klien securities yang bukan milik klien
benar-benar dimiliki
2 Completeness - Completeness - Informasi yang dicantumkan tidak lengkap 1. Membaca notulensi rapat direksi terkait - Inspection
- Semua pengungkapan dan informasi yang karena adanya human error penggunaan idle cash. - Reperformance
harus dimasukkan dalam laporan keuangan 2. Tanyakan kepada manajemen mengenai - Inquiry of Client
telah dicantumkan. kebijakan yang dilakukan terkait penggunaan idle
cash pada tahun berjalan dan mintalah bukti
pencatatannya.
3. Lakukan penelusuran bukti tersebut hingga ke
laporan keuangan.
3 Classification and - Classification and Understandability - Informasi dalam CaLK bersifat ambigu 1. Lihat laporan keuangan dan pastikan akun - Analytical
Understandability - Informasi keuangan dan yang lain telah dan tidak dapat dimengerti oleh pengguna investment in securities telah diklasifikasikan secara Procedures
disajikan dan diuraikan secara tepat serta laporan keuangan benar. - Inspection
pengungkapan telah dinyatakan dengan jelas 2. Periksa CaLK dan pastikan informasi mengenai
dan layak. saham disampaikan secara jelas dan memadai.
3. Periksa dokumen pendukung dan pastikan tiap
transaksi telah diklasifikasikan pada akun yang tepat
4 Accuracy and - Accuracy and Valuation - Terjadi kesalahan penyajian modal karena 1. Periksa laporan keuangan perusahaan. - Inspection
Valuation - Informasi keuangan dan yang lain telah perlakuan yang dilakukan tidak sesuai 2. Periksa notulensi rapat direksi mengenai - Analytical
diungkapkan secara tepat dan pada jumlah standar yang berlaku pengumuman penerimaan dividend. Procedures
yang tepat. 3. Hitung total jumlah dividend yang dibayarkan, - Inquiry of Client
apakah sudah sesuai dengan lembar saham x
dividend per lembar.
4. Bandingkan apakah nilai RE telah sesuai dan cara
perhitungannya juga sesuai dengan standar yang
berlaku.5. Selain itu, pastikan juga nilai saham biasa
yang disajikan pada laporan keuangan telah tepat
dan metode pencatatan serta penyajian yang
dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
1.Program Audit
2. Kertas Kerja
A. Schedule E-6
Dari informasi tersebut, kita mencari nilai present value dari bonds investment tersebut,
kemudian membuat schedule amortisasinya. Berikut informasi penting yang diperoleh
dari soal diatas.
Balance Balance
Security Additions Disposals (sales) Amortization exp.
31/12/2002 31/12/2003
Sears Credit Corporation 0 72,173 ! 0 220 @ 72,393 £
Balance per audit 72,393 $
Adjustment:
AJE sears credit corp 72,393 !
AJE bond amortization 220 @
Jurnal Koreksi
B. Schedule E-5
Hal 265
Perhitungan dividen income sudah sesua dengan dengan jumlah saham yang dimiliki
dan rate dividennya. Penyesuaian sebesar 3.970 berasal dari schedule E-6 atas
pendapatan investasi dari bonds investment yang sebelumnya belum dicatat.
C. Schedule E-3
Informasi pendukung:
Selama tahun 2003 Apple Blossom melakukan penjualan pada 2 securities yaitu
securities Lackwana Energy dan United Grain. Balance Lackwana Energy tercatat
sebesar $147,320 terjual dengan harga $170,320. Dari hasil penjualan tersebut
didapatkan gain sebesar $22,733. Balance United Grain tercatat sebesar $198,948
terjual dengan harga $202,190. Dari hasil penjualan tersebut didapatkan gain sebesar
$3,242. Total gain yang didapat dari 2 penjualan tersebut sebesar $25,975, jumlah ini
sudah sama dengan catatan Apple Blossom sehingga tidak diperlukan penyesuaian.
Untuk melihat nilai yang tercatat dari dua securities yang dijual dapat dilihat pada
informasi dibawah ini.
D. Schedule E-1
Informasi Terkait
3. KKA E-1
Catatan:
• Investasi Omega Data sudah tercatat dalam catatan Broker, namun belum dilakukan
pencatatan pada buku apple blossom sehingga dilakukan penyesuaian dan
menambah investasi. Jurnal Koreksi
Investment on securities 37.600
Account Payable 37.600
• Apple blossom salah mengklasifikasikan investasi Sears Credit Corp. pada
bukunya, seharusnya investasi ini masuk kepada investasi jangka panjang, bukan
investasi sekuritas. Dilakukan reklasifikasi. Jurnal koreksi dilakukan di schedule E-6.
• Perbedaan pencatatan dan perhitungan atas unrealized gain/loss dari investasi
sekuritas, sehingga dilakukan penyesuaian. Jurnal Koreksi
Unrealized gain/loss investment 11.983
Allow. For unrealized gain/loss 11.983
E. Lead Schedule
TM 14
Audit atas Kas
Penjelasan tabel dan kaitannya dengan kemungkinan kesalahan di audit kas, yaitu:
1. Cek yang sudah dikliring → belum dicatat oleh perusahaan meskipun sudah ada
pencatatan pembayaran kas
2. Kas yang diterima di periode selanjutnya → dicatat di laporan keuangan periode yang
diaudit
3. Deposit yang disetorkan di akhir periode → dicatat oleh bank pada periode
selanjutnya (biasanya akhir tahun [31 Desember 20A] dilakukan penyetoran deposit,
namun bank belum menerima)
4. Pembayaran utang yang langsung didebit oleh bank tanpa konfirmasi ke pemilik
rekening.
Dalam audit, saldo kas tidak terlalu material, namun transaksi atas kas adalah
yang hampir selalu material. Kas lebih rentan terhadap pencurian, maka dari itu
terdapat inherent risk yang tinggi untuk audit transaksi kas yaitu existence,
completeness, dan accuracy. Sedangkan untuk tujuan lain, inherent risk cenderung
rendah.
- Jika perusahaan menunda rekonsiliasi bank untuk waktu yang lama, tingkat
pengendalian berkurang dan dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko
pengendalian kas.
- Rekonsiliasi memastikan bahwa catatan akuntansi mencerminkan saldo kas yang
sama dengan jumlah aktual kas di bank setelah mempertimbangkan item
rekonsiliasi. Lebih penting lagi, rekonsiliasi independen memberikan kesempatan
untuk verifikasi internal atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
- Petugas rekonsiliasi bank biasanya hanya memiliki akses read-only ke informasi
rekening bank online atau hanya bisa mengakses rekening koran yang dikirim lewat
email.
- Jika 1) rekening koran diterima tanpa dibuka oleh rekonsiliator, dan 2) kontrol fisik
rekening koran dijaga sampai rekonsiliasi selesai, maka salinan cek yang dicairkan,
salinan slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk dalam rekening koran dapat
diperiksa tanpa mengkhawatirkan adanya perubahan, penghapusan, atau
penambahan.
- Rekonsiliasi bank oleh klien yang kompeten mencakup:
• Perbandingan cek yang sudah dibayar dengan rincian tanggal, tujuan, dan
jumlah yang dibayarkan
• Memeriksa kelengkapan (scanning) isi dari cek untuk tanda tangan, pelunasan,
dan endorsement.
• Membandingkan deposit dan saldo kas yang dicatat
• Mencocokkan nomor cek yang masih beredar ataupun yang sudah dicairkan
• Merekonsiliasi perbedaan yang terjadi
• Menindaklanjuti outstanding checks dan pemberitahuan stop-payments
1) Cash Receipt
Cek cacat disobek dan disimpan Meminta catatan dan sampel cek
V yang telah disobek
secara tepat
Pengeluaran kas seluruhnya
menggunakan cek kecuali kas V Observasi proses pengeluaran kas
kecil
Membandingkan saldo kas di
Melakukan rekonsiliasi bank per rekening koran dan rekening
V
bulan perusahaan
Asersi
Tujuan Audit Prosedur Audit
Manajemen
• Mencocokkan saldo awal dengan kertas
kerja tahun lalu
Occurrence
• Membuat daftar transfer antar bank untuk
Semua transaksi yang menemukan kemungkinan terjadinya check
menyangkut
kitting.
Occurence penerimaan dan
pengeluaran kas • Menelusuri ayat jurnal penerimaan kas dari
betul-betul terjadi dan ayat jurnal penerimaan kas ke laporan bank
tidak ada transaksi • Melakukan verifikasi (vouching) atas
fiktif
dokumen pada outstanding check dan
deposit in transit
Posting and
Summarization • Periksa dan pastikan transaksi penerimaan
Transaksi terkait kas dan pengeluaran kas telah tercantum pada
seluruhnya ada dalam Buku Besar dan file induk serta
master files (telah
kebenarannya teruji ( nominalnya tepat )
diarsip) dan dengan
benar telah diringkas.
Classification
• Telusuri apakah terdapat restricted cash yang
Seluruh akun terkait
diklasifikasikan sebagai akun cash
kas telah dicatat
dan diklasifikasikan • Telusuri apakah akun Cash on Hand telah
secara tepat dipisahkan dengan akun Cash in Bank
Detail tie in
Kas di bank yang • Melakukan footing terhadap cek yang beredar
dinyatakan pada dan deposit in transit
rekonsiliasi difoot • Menelusuri saldo buku pada rekonsiliasi ke
dengan benar dan
buku besar umum
sama dengan buku
besar umum
Rights and Rights and • Minta rekening koran ke klien dan lakukan
Obligation Obligation konfirmasi ke bank
Pentingnya konfirmasi bank dalam audit melampaui verifikasi saldo kas yang
sebenarnya. Setelah auditor menerima konfirmasi bank yang lengkap, saldo dalam
rekening bank yang dikonfirmasi oleh bank harus di-tracing ke jumlah yang dinyatakan
dalam rekonsiliasi bank. Begitu pula dengan semua informasi lain tentang rekonsiliasi
harus di-tracing ke jadwal audit yang relevan. Jika konfirmasi bank tidak sesuai dengan
jadwal audit, auditor harus menyelidiki perbedaannya.
- Cutoff Bank Statement adalah laporan bank periode parsial atau merupakan akses
digital dari: cek yang dicairkan, duplikat slip setoran, dan dokumen lain yang
termasuk dalam laporan bank, yang diberikan oleh bank langsung ke kantor akuntan
publik tentang informasi rekening bank klien.
- Tujuan dari Cutoff Bank Statement atau akses digital informasi rekening pada sistem
bank adalah untuk memverifikasi item yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir
tahun klien dengan bukti yang disimpan oleh bank, bukan klien. Hal ini untuk menguji
misstatement yang disengaja seperti klien menghilangkan, menambahkan, atau
mengubah salah satu dokumen yang menyertai statement tersebut.
- Figure 23-5 (Arens hal. 748) mengilustrasikan bagaimana jenis pengujian audit
digunakan untuk mengaudit akun kas umum. Perhatikan pada gambar bahwa
pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis
substantif dilakukan untuk setiap siklus transaksi yang melibatkan akun kas.
Ada beberapa hal yang harus diaudit terkait interbank transfer schedule, antara lain:
1. Keakuratan informasi pada skedul transfer antar bank harus diverifikasi.
• Bandingkan informasi pengeluaran dan penerimaan pada skedul vs. catatan
pengeluaran dan penerimaan kas → pastikan telah akurat
• Bandingkan tanggal atas transfer yang diterima dan dikeluarkan pada skedul
vs. pada laporan bank
• Periksa catatan pengeluaran dan penerimaan kas → pastikan seluruh transfer
beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca telah dimasukkan
2. Transfer antar bank harus dicatat, baik pada bank penerima maupun bank pengirim.
➔ Jika tidak, penemuan ini dapat dijadikan sebagai bukti adanya upaya untuk
menyembunyikan pencurian uang.
3. Tanggal pencatatan atas pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
berada dalam tahun anggaran yang sama.
➔ Jika tidak, penemuan ini dapat dijadikan sebagai bukti adanya upaya untuk
menutupi kekurangan kas.
4. Pengeluaran pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan dalam/dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar
(outstanding checks).
➔ Understatement jumlah outstanding checks pada rekonsiliasi bank
mengindikasikan kemungkinan kiting.
5. Penerimaan pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan dalam/dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran dalam perjalanan
(deposits in transit).
➔ Overstatement jumlah deposits in transit pada rekonsiliasi bank mengindikasikan
kemungkinan kiting.
Selain kemungkinan kiting, penanganan transfer antar bank yang tidak akurat juga dapat
mengakibatkan kesalahan klasifikasi antara kas dan utang usaha.
TM 15
Penyelesaian Audit
akibat aktivitas yang telah terjadi. Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban
kontinjen antara lain:
1) Terdapat kemungkinan pembayaran di masa mendatang kepada pihak ketiga akibat
kondisi saat ini.
2) Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang.
3) Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang.
Prosedur audit yang umum digunakan untuk mencari kewajiban kontinjen antara
lain:
a. Tanya jawab dengan manajemen mengenai kemungkinan adanya kewajiban
kontinjensi yang belum dicatat.
b. Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan.
c. Telaah notulen rapat dewan direksi/RUPS atas adanya indikasi tuntutan atau
kewajiban lain.
d. Analisa beban legal untuk periode yang diaudit dan telaah faktur serta pernyataan
dari penasehat hukum atas adanya indikasi kewajiban kontinjen, khususnya tuntutan
dan penetapan pajak yang tertunda.
e. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara mengenai status pending litigation atau
kewajiban kontinjen lainnya.
f. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan potensi
kewajiban kontinjensi.
g. Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan dapatkan
konfirmasi saldo yang digunakan maupun belum digunakan.
Komitmen sangat erat kaitannya dengan kewajiban kontinjensi. Dalam komitmen,
karakteristik terpenting adalah kesepakatan untuk mengikat perusahaan atas
sekumpulan kondisi yang tetap di masa mendatang tanpa melihat apa yang terjadi pada
laba dan kondisi ekonomi keseluruhan.
1. Kecukupan bahan bukti untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah
secara cukup diuji setelah mempertimbangkan situasi penugasan dengan
menggunakan checklist penyelesaian penugasan.
2. Bahan bukti yang mendukung pendapat auditor mencatat jejak kekeliruan dan
menggabungkannya, biasanya digunakan metode neraca lajur kekeliruan yang
tidak disesuaikan atau ikhtisar penyesuaian yang mungkin.
3. Pengungkapan laporan keuangan auditor menggunakan daftar periksa
pengungkapan laporan keuangan dan harus ditambah dengan pengalaman dalam
akuntansi.
4. Menelaah kertas kerja, tujuannya :
a. Mengevaluasi pelaksana staf yang belum berpengalaman
b. Meyakinkan bahwa audit memenuhi standar pelaksana kantor akuntan publik
c. Menetralkan pemihakan yang sering kali masuk ke dalam pertimbangan auditor
5. Penelaahan independen, tim audit harus dapat membenarkan bahan bukti yang
dikumpulkan dan kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi tertentu dari
penugasan.
c. Komunikasi lainnya yang dimaksudkan agar terjadi komunikasi dua arah dengan
TCWG atas informasi yang relevan dengan audit,
- Komunikasikan kepada TCWG atas tanggung jawab auditor dalam audit laporan
keuangan,
- Komunikasikan ruang lingkup dan saat / waktu atas audit,
Komunikasi ini dimaksudkan agar TCWG memperoleh gambaran secara luas atas
ruang lingkup auditor, pendekatan yang digunakan oleh auditor dalam audit dalam
mengidentifikasi risiko dan meninjau pengendalian internal, serta saat/waktu audit.
Namun, hal yang dikomunikasikan oleh auditor kepada manajemen atau komite
audit tidak boleh secara mendetail melainkan hanya yang bersifat umum saja.
- Komunikasikan temuan audit signifikan selama audit,
Auditor perlu mengomunikasikan kesalahan saji material yang terdeteksi.
Kesalahan saji material ini meliputi atas adjustment yang telah dibuat oleh klien
(namun ternyata adjustment yang dibuat oleh klien kurang tepat) dan salah saji
material yang belum dilakukan adjustment oleh klien. Bentuk komunikasi yang
dipergunakan atas temuan audit biasanya melalui tulisan atau penyampaian
dokumen yang memuat temuan auditor.
- Auditor memperoleh komunikasi dari TCWG atas informasi yang dapat
berpengaruh dalam sifat dan saat prosedur audit.
Subsequent discovery of facts ialah temuan yang berasal dari kejadian bisnis
sebelum tanggal laporan dan ditemukan setelah laporan keuangan audited diterbitkan
serta perlu direvisi laporan keuangannya.
- Apabila diketahui ada piutang yang collectible karena customer akan bangkrut
setelah tanggal laporan audit→ maka, tidak diperlukan adanya revisi atas laporan
keuangan.
- Apabila piutang collectible dan diketahui fakta bahwa customer bangkrut sebelum
tanggal laporan audit→ maka, termasuk dalam subsequent discovery of facts yang
perlu revisi atas laporan keuangan.