Anda di halaman 1dari 75

PRAKTIK AUDITING

TM 9
Audit atas Beban Dibayar di Muka

A. Overview
Audit yang dilakukan atas saldo dan transaksi yang berhubungan dengan beban
dibayar di muka meliputi:
1. Prepaid rent
2. Prepaid insurance
3. Deferred charges
4. Dan lain-lain
Akun prepaid expense biasanya berhubungan dengan akun beban yang sesuai
dengan jenis klasifikasinya. Sebagai contoh adalah akun prepaid insurance akan
berhubungan dengan akun insurance expense yang menggambarkan telah terjadi
penurunan masa manfaat berupa asuransi yang terbatas oleh waktu.

Debit pada akun prepaid insurance menunjukkan pembelian pada jasa asuransi
yang dilakukan oleh perusahaan dan akun kredit pada prepaid insurance
menunjukkan adanya penyesuaian terkait saldo yang masih dapat diakui sebagai
aset oleh perusahaan yang akan dieliminasi pada akun insurance expense pada
jurnal penyesuaian.

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

B. Test of Controls
Saldo terkait prepaid expenses dapat diuji menggunakan test of controls dan
pengujian pembayaran kas. Pengujian test of controls untuk akun prepaid expenses
adalah memastikan administrasi terkait dokumen yang berhubungan dengan prepaid
expenses telah sesuai dan dilakukan dengan baik terkait :
1. Pembelian;
2. Pengakuan; dan
3. Pembebanan
Pada akun prepaid insurance, maka diperlukan adanya insurance register yang
akan menunjukkan tanggal-tanggal penting terkait pembelian, masa pakai, dan
tanggal berakhirnya jasa yang dibeli oleh perusahaan sebagai bukti kebenaran dan
kesesuaian saldo yang dilaporkan oleh perusahaan pada akhir periode.
Bukti pendukung yang digunakan untuk pengujian transaksi dan pengujian saldo
atas prepaid expense, khususnya pada akun prepaid insurance adalah sebagai
berikut:
1. Dokumen pembelian jasa asuransi yang memuat nomor pembelian, jumlah biaya
yang dilindungi (opsional), dan pembayaran tahunan jika jasa asuransi yang
dibeli bersifat langganan
2. Saldo awal prepaid insurance
3. Pembayaran premium polis apabila ada penambahan pada periode berjalan
4. Pembebanan pada akun insurance expense
5. Saldo akhir pada akun prepaid insurance

C. Substantive Analytical Procedures


● Membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi terkait
dengan tahun sebelumnya.
● Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi terkait dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya.
● Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi dengan
skedul tahun sebelumnya.
● Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun
berjalan atas dasar polis per polis dengan yang ada pada tahun sebelumnya.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

D. Substantive Test of Transaction


1. Occurrence
Tujuan : Memastikan bahwa transaksi yang tercatat memang benar-benar terjadi
pada periode pembukuan dan berkaitan dengan peristiwa prepaid
expense.
Possible Error : Transaksi yang dicatat tidak terdapat bukti yang mendukung,
sehingga aset yang dicatat terlalu tinggi dan net income terlalu
rendah.
Prosedur Audit : Vouching ke dokumen pendukung yang berkaitan dengan
transaksi prepaid expense, seperti dokumen pembelian atau
penambahan prepaid expense yang memuat kebijakan atas
prepaid expense tersebut.

2. Completeness
Tujuan : Memastikan bahwa semua transaksi yang berkaitan dengan prepaid
expense telah tercatat dengan lengkap.
Possible Error : Terdapat kemungkinan belum tercatatnya penambahan prepaid
ataupun pembebanan atas prepaid yang telah terpakai di tahun
berjalan.
Prosedur Audit : Tracing dari bukti pendukung transaksi, seperti dokumen terkait
penambahan prepaid expense untuk memastikan bahwa
transaksi atau peristiwa tersebut telah dicatat.

3. Accuracy
Tujuan : Memastikan bahwa nilai dan data lainnya yang berkaitan dengan
transaksi prepaid expense telah dicatat dengan tepat.
Possible Error : Terdapat kemungkinan adanya salah perhitungan pembebanan
atas prepaid yang telah digunakan pada tahun berjalan.
Prosedur Audit :
a. Tracing bukti pendukung dan review kebijakan mengenai pembayaran premi
dan alokasi pembebanan -> memastikan nilai yang digunakan telah sesuai.
b. Rekalkulasi -> memastikan perhitungan yang dilakukan oleh klien telah benar.

4. Cut-Off
Tujuan : Menguji apakah transaksi dan peristiwa yang telah tercatat berada pada
periode akuntansi yang sesuai.
Possible Error : Adanya pencatatan transaksi yang tidak sesuai dengan
periodenya.

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

Prosedur Audit :
a. Memeriksa transaksi terkait prepaid expense pada akhir periode dan awal
periode tahun berikutnya.
b. Memeriksa cash voucher terkait penambahan prepaid expense.
c. Memeriksa kebijakan terkait lama periode atas prepaid expense.

5. Classification
Tujuan : Memastikan bahwa transaksi telah dicatat pada akun yang sesuai.
Possible Error : Salah penggunaan akun dalam pembuatan jurnal.
Prosedur Audit :
a. Tracing dari dokumen pembelian asuransi ataupun perjanjian sewa ke jurnal
terkait prepaid expense untuk memastikan pencatatan telah menggunakan
akun yang sesuai.

E. Substantive Test of Detail Balance


1. Existence
Tujuan: Memastikan bahwa saldo yang dilaporkan pada akun prepaid expense
memang benar adanya dan dapat dibuktikan berupa dokumen
pembelian yang sah.
Possible Error: saldo yang dilaporkan pada laporan keuangan tidak didukung
dengan bukti yang sah sebagai bukti kepemilikan aset berupa
beban dibayar di muka.
Prosedur Audit:
a. Vouching yang membuktikan bahwa terdapat bukti pembelian polis asuransi
yang sah sebagai dasar pencatatan saldo awal prepaid expenses.
b. Confirmation untuk membuktikan bahwa perusahaan benar-benar membeli
premif dari penyedia jasa yang tertera pada bukti pembelian jasa.

2. Completeness
Tujuan: Digunakan untuk memastikan bahwa saldo yang dicatat sudah benar dan
memuat semua prepaid expenses yang dimiliki oleh perusahaan.
Possible Errors: Terdapat kemungkinan terjadi pembelian yang belum tercatat
oleh perusahaan terkait pembelian prepaid expense lain dalam
periode berjalan.
Prosedur Audit : Tracing untuk memastikan bahwa semua bukti pembelian yang
dimiliki oleh perusahaan telah dicatat dan mendukung saldo
yang dilaporkan oleh perusahaan.

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

3. Rights and Obligations


Tujuan : Menunjukkan bahwa saldo yang dilaporkan oleh perusahaan benar-
benar milik perusahaan yang diaudit.
Possible Errors: Perusahaan bisa mengakui beban dibayar di muka yang bukan
milik perusahaan atau masa manfaat beban dibayar di muka
yang telah habis tidak disesuaikan oleh perusahaan sehingga
menyebabkan overstate pada sisi aset dan keuntungan menjadi
bias.
Prosedur Audit : Confirmations dengan pihak penyedia jasa sebagai bukti bahwa
memang benar perusahaan telah membeli jasa dari pihak
ketiga yang dikonfirmasi oleh auditor.

4. Valuation and Allocation


Tujuan: Valuation -> memastikan saldo yang dilaporkan pada laporan keuangan
telah sesuai dengan perhitungan yang berlaku.
Allocation -> memastikan bahwa beban yang terjadi dialokasikan
dengan benar.
Possible Errors : Terjadi salah penghitungan pembebanan sesuai masa
kegunaan beban dibayar di muka pada saat penyesuaian
yang menyebabkan laporan keuangan gagal menunjukkan
kinerja keuangan perusahaan.
Prosedur Audit :
a. Rekalkulasi untuk memastikan perhitungan atas kepemilikan dan pengakuan
beban telah benar.
b. Vouching untuk membuktikan bahwa saldo yang dilaporkan pada akun
prepaid expenses tidak tercampur dengan beban lain.
c. Tracing untuk membuktikan bahwa tidak ada transaksi yang terlewat dalam
menyusun laporan keuangan.

“We need to keep hope alive


and strive to do better.”
-Kofi Annan

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

TM 10
Audit Penggajian dan Utang Akrual
A. Overview

Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan


pembayaran ke semua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi metode penentuan
kompensasi. Siklus ini menjadi penting karena berbagai alasan sebagai berikut:

1. Gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan
komponen utama pada kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja merupakan komponen dalam menentukan nilai persediaan pada
perusahaan manufaktur sehingga salah saji pada akun beban upah dapat
menyebabkan salah saji laba bersih secara material.
3. Penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah sumber daya
perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui fraud.

Audit atas siklus penggajian dan personalia meliputi:

• Perolehan pemahaman atas struktur pengendalian internal


• Penetapan risiko pengendalian

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

• Pengujian atas pengendalian


• Pengujian substantif
• Prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

B. Fungsi-fungsi dalam siklus, dokumen dan catatan terkait, dan


pengendalian internal
Siklus penggajian dan kepegawaian dimulai dengan merekrut pegawai dan berakhir
dengan pembayaran kepada pegawai atas jasa yang diberikan, juga pembayaran kepada
pemerintah dan lembaga lainnya atas pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang
terhutang (BPJS dll). Pengendalian intern yang paling penting dalam kepegawaian meliputi
metode formal dalam memberitahu petugas pengelola waktu dan penyiapan pembayaran
gaji atas pegawai baru, otorisasi perubahan awal dan periodik atas tarif pembayaran, dan
tanggal pemutusan hubungan kerja.

a) Sumber Daya Manusia (Human resource and employment)

Departemen SDM menyediakan sumber yang independen untuk merekrut


pegawai yang memenuhi kualifikasi. Departemen ini juga menjadi sumber catatan yang
independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Catatan SDM meliputi tanggal

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi,


evaluasi kinerja, dan tanggal berhenti kerja.

b) Pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji

Fungsi ini merupakan hal penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi
langsung beban penggajian pada suatu periode. Dokumen yang disiapkan:

• Time Record: Dokumen yang menunjukan jam berapa pegawai mulai dan selesai
kerja
• Job Time Ticket: Formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan
karyawan pada suatu waktu tertentu.
• Payroll Transaction File: File ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang
diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode.
• Payroll Journal or Listing: Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian umumnya
mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, serta
jumlah potongan.
• Payroll Master File: File komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi
penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang
dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.

c) Pembayaran Gaji / Payment of payroll

Penandatangan dan distribusi cek aktual harus ditandatangani semestinya untuk


mencegah pencurian. Pengendalian internal atas cek mencakup pembatasan otorisasi
penandatanganan cek oleh pegawai yang berwenang yang tidak mempunyai akses
terhadap pengelolaan waktu atau penyiapan pembayaran gaji, distribusi pembayaran
gaji dilakukan oleh seorang yang tidak terlibat dalam fungsi penggajian lainnya, dan
penyetoran kembali gaji yang tidak diambil.

Gaji yang dibayarkan adalah sejumlah gaji kotor dikurangi dengan pajak maupun
pengurangan lain yang diotorisasi. Pembayaran gaji dilakukan dengan check atau
transfer elektronik sehingga untuk mendeteksi error ataupun fraud dapat dilakukan
bank reconcilliation.

• Perusahaan dapat menggunakan imprest payroll account (saldo yang secara


khusus digunakan untuk pembayaran gaji dengan saldo kecil yang diperlihara).

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

• Sebelum dilakukan pembayaran gaji, perusahaan akan mentransfer saldo ke


rekening imprest payroll account sejumlah net total gaji yang harus dibayarkan.
• Dengan demikian rekonsiliasi bank untuk pembayaran gaji dapat dilakukan lebih
mudah dan tepat.

d) Penyiapan surat pemberitahuan dan pembayaran pajak

Penyiapan SPT yang cermat dan tepat waktu diperlukan untuk menghindari
sanksi dan tuntutan pidana terhadap perusahaan.

• Formulir A-1: Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan


penghasilan karyawan selama tahun kalender.
• SPT PPh 21: Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.

C. Metodologi Untuk Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas


Transaksi

Pengendalian internal atas siklus penggajian pada umumnya sudah efektif bahkan
untuk perusahan kecil sekalipun. Hal itu didorong oleh peraturan yang ketat terkait dengan
pemotongan dan pembayaran pajak atas gaji, dan juga terkait masalah karyawan yang
dapat terjadi ketika gaji tidak dibayarkan atau dibayar lebih rendah.

Pengendalian Internal yang diharapkan dari Siklus Penggajian dan Personalia


antara lain:

a) Adanya Pemisahan Tugas / Tanggung Jawab yang Memadai

Bagian SDM harus terpisah dari bagian yang melakukan pembayaran (keuangan).
Mencatat tarif kehadiran, dan membuat daftar gaji biasanya dilakukan oleh bagian SDM,
kemudian nanti pembayarannya dilakukan oleh bagian keuangan.

b) Otorisasi yang tepat

Daftar hadir baik secara elektronik atau tanda tangan manual harus diotorisasi
oleh mandor atau atasan. Daftar gaji sebelum diterbitkan juga harus diotorisasi oleh
kepala bagian SDM. Kemudian ketika melakukan pembayaran gaji juga harus diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang terlebih dahulu.

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

c) Dokumen dan Catatan yang Memadai

Dokumen dapat berupa SK atau surat perikatan antara karyawan dengan


perusahaan, termasuk didalamnya ada tingkat gaji atau upah. Selanjutnya ada kartu
kehadiran dan daftar gaji. Saat pembayaran juga terdapat cek atau daftar transfer.

d) Pengendalian Fisik terhadap Aktiva dan Catatan.

Yang paling penting harus dijaga adalah masterfile karyawan, khususnya tarif
gaji untuk masing-masing karyawan, jangan sampai bisa diubah oleh petugas yang
tidak memiliki otorisasi.

e) Pengecekan yang independen atas kinerja

Ada pihak lain yang akan melakukan pengujian kinerja bagian SDM dan
keuangan, misalnya sistem pengendalian internal perusahaan.

f) Penyiapan formulir pajak penggajian

g) Pengujian atas karyawan yang tidak ada


Terdapat pembayaran gaji kepada karyawan yang tidak bekerja di perusahaan
ataupun kepada karyawan yang masih ada di daftar gaji tetapi sudah diberhentikan.
Penggelapan jenis tersebut dapat dilakukan oleh pertugas penggajian, supervisor,
karyawan, ataupun mantan karyawan. Sebagai ilustrasi, supervisi yang bertugas
menyetujui time card juga memiliki akses ke dalam pencatatan time record serta
bertugas mendistribusikan cek gaji. Kondisi demikian sangat mudah terjadinya fraud
jenis tersebut.

h) Pengujian atas kecurangan waktu


Kecurangan waktu terjadi ketika karyawan melaporkan lebuh banyak waktu
bekerjanya. Sulit untuk auditor menemukan kecurangan tersebut. Untuk itu akan lebih
baik jika klien mencegahnya dengan pengendalian yang memawadai. Salah satu
prosedur audit untuk mendeteksi kecurangan waktu adalah merekonsiliasi total jam
yang dibayarkan dengan catatan penggajian yang independen.

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

D. Pengujian Substantif atas Transaksi Umum

No Tujuan Audit Pengujian Substantif atas Transaksi Umum

1. Pembayaran penggajian • Mereview jurnal penggajian, buku


yang tercatat adalah untuk besar, dan catatan gaji yang diperoleh
pekerjaan yang dilaksanakan menyangkut jumlah yang besar atau
oleh karyawan atau dalam tidak biasa.
kata lain bukan pegawai fiktif. • Membandingkan cek yang dibatalkan
(Keterjadian / Occurrence) atau informasi setoran langsung dengan
catatan dari departemen SDM.
• Membandingkan cek yang dibatalkan
dengan jurnal penggajian.

2. Transaksi penggajian yang • Merekonsiliasi pengeluaran dalam jurnal


ada telah dicatat penggajian dengan pengeluaran pada
(Kelengkapan/Completeness) rekening bank penggajian.
• Membuktikan rekonsiliasi bank.

3. Transaksi penggajian yang • Menghitung ulang jam yang digunakan


dicatat adalah untuk jumlah dari kartu waktu
waktu yang benar-benar • Membandingkan tingkat upah dengan
dikerjakan dan pada tingkat kontrak serikat pekerja, persetujuan oleh
upah sesuai juga dewan direksi atau sumber lain
pemotongan pajak telah • Recalculation pembayaran kotor
dihitung dengan benar. • Mengecek pemotongan dengan
(Accuracy) mengacu pada tabel pajak dan formulir
otorisasi dalam file SDM
• Menghitung ulang pembayaran bersih
• Membandingkan cek yang dibatalkan
atau setoran langsung dengan jurnal
penggajian menyangkut jumlahnya.

4. Transaksi penggajian telah • Membandingkan klasifikasi dengan


diklasifikasikan dengan bagan akun atau prosedur manual
benar. (Classification)

CREAM BREGADASATYA 2021 6


PRAKTIK AUDITING

• Mereview kartu waktu karyawan


departemen dan tiket pekerjaan untuk
penugasan pekerjaan

5. Transaksi penggajian telah • Membandingkan tanggal pembayaran


dicatat pada periode yang yang tercatat dalam jurnal penggajian
benar. (Cut Off) dengan tanggal pada cek yang
dibatalkan dan kartu waktu
• Membandingkan tanggal pada cek
dengan tanggal cek tersebut dicairkan.

6 Transaksi penggajian telah • Menguji keakuratan dengan memfooting


dimasukkan dengan benar jurnal penggajian dan menelusuri
dalam file induk penggajian posting ke buku besar umum serta file
dan diikhtisarkan dengan induk penggajian
benar. (Posting and
Summarization)

E. Metodologi untuk Prosedur Analitis

Prosedur Analitis Salah Saji Yang Mungkin

Membandingkan saldo beban gaji Salah saji saldo akun beban


tahun ini dengan beban gaji tahun penggajian
lalu.

Membandingkan saldo direct labor Salah saji saldo direct labor dan
sebagai presentase dari penjualan inventory
tahun ini dengan tahun-tahun
sebelumnya

Membandingkan akun pajak Salah saji saldo pajak penggajian


penggajian akrual tahun ini dengan akrual dan beban pajak penggajian
tahun sebelumnya

CREAM BREGADASATYA 2021 7


PRAKTIK AUDITING

Membandingkan saldo commission Salah saji saldo commission expense


expense sebagai presentase dari dan commission liability
penjualan tahun ini dengan tahun-
tahun sebelumnya

Membandingkan beban pajak atas Salah saji saldo beban pajak


gaji dan upah tahun ini dengan penggajian dan kewajiban pajak
tahun sebelumnya (disesuaikan penggajian
dengan tarif pajak)

F. Metodologi Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan


Beban

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang seringkali


disebut sebagai beban penggajian akrual (Accrued payroll expense), biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa
puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalam jurnal penggajian
dan formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar
tepat waktu, pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.

➢ Tujuan Audit Terkait Saldo dalam siklus penggajian:

1. Memastikan bahwa utang gaji yang dilaporkan dalam neraca telah diukur dengan
nilai yang sebenarnya (Accuracy). Salah saji yang paling mungkin adalah kelalaian
untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi belum
dibayar.
2. Memastikan bahwa transaksi-transaksi terkait gaji dan upah telah dicatat pada
periode yang tepat (Cutoff).

➢ Pengujian saldo rinci akun-akun beban:

• Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum
dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan
jurnal penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode selanjutnya,
dan pengeluaran kas periode selanjutnya.

CREAM BREGADASATYA 2021 8


PRAKTIK AUDITING

• Utang Gaji dan upah. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya, prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap
signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang
telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
• Utang Komisi . Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan
komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan
(mencatat sebagai beban) komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan
konsistensi.
• Utang Bonus. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan
direksi.
• Utang pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali, baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
• Utang pajak penggajian. FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta
federal, dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca
• Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu melakukan
pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan laba rugi pada
sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian pengendalian, pengujian
substantif atau transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban terkait yang telah
dibahas.
• Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi
pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan
bonusnya harus dimasukkan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan
federal.
• Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika
tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang
diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.

CREAM BREGADASATYA 2021 9


PRAKTIK AUDITING

• Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji
dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian di setiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
• Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis salah
saji tersebut dalam sebagian besar audit.
• Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi luar
untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji dengan
membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara
perusahaan dan perusahaan jasa luar.
• Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk transaksi
siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor menggabungkan
prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban.

CREAM BREGADASATYA 2021 10


PRAKTIK AUDITING

G. Pembahasan Assignment #9 Apple Blossom Cologne Co. tentang Siklus


Penggajian dan Accrued Liabilities

1. Program Audit

Apple Blossom Cologne Company


Audit Program
Accrued Liabilities
Asersi Substantive Audit Program
Existence or Occurrence 1) Menyiapkan atau mendapatkan hasil analisis akrual dari
dan Rights and Obligations akun Accrued Payroll Taxes, Wages and Salaries Payable,
Accrued Property Taxes, dan Dividends Payable. Tunjukkan
neraca saldo, penambahan, pengurangan, dan saldo akhir.
2) Melakukan prosedur analitis pada saldo gaji, upah, dan
rekening terkait dengan saldo tahun sebelumnya.
3) Membandingkan saldo dengan anggaran.
4) Periksa Cash Voucher dan dokumen pendukung dari
pembayaran gaji beserta potongannya.
Completeness 1) Memeriksa dan memastikan pendistribusian gaji telah
diotorisasi oleh pihak berwenang.
2) Melakukan review pada dokumen pendukung dan
otorisasinya.
Valuation and Allocation 1) Menguji akurasi perhitungan matematika pada skedul
terperinci.
2) Melakukan tracing saldo awal akrual dalam kertas kerja
tahun sebelumnya.
3) Melakukan tracing saldo akhir dalam akun yang sesuai.
Presentation and 1) Memeriksa apakah penyajian dalam laporan keuangan
Disclosure sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia.
2) Memeriksa apakah pengungkapan akun-akun terkait di
CaLK sudah sesuai.

Sumber: KK Kating Adhiganadya

Akun-akun terkait yang perlu diungkapkan oleh klien pada CaLK ialah akun
yang terdapat dalam transaksi penggajian dan bersifat kompleks. Transaksi yang
kompleks tersebut antara lain adalah transaksi stock options dan compensation plans.

CREAM BREGADASATYA 2021 11


PRAKTIK AUDITING

2. Kertas Kerja Audit Skedul H-3 Prosedur Analitis Substantif


Apple Blossom Cologne Company H-3
Analytical Procedures Performed on Accrued Liabilities 28-12-2004
31-12-2003 JWP
1. Rekalkulasi
@Dividends Payable
berdasarkan minutes of meeting, diperoleh bahwa pada tahun total common stock (lembar) yang beredar adalah 9,250 lembar*
2003, Apple mengotorisasi pembayaran dividen bagi common *diperoleh dari KKA tahun lalu
shareholders sebesar $2.5 per lembar.
Total dividend payable berdasarkan perhitungan auditor per Dec 31, 2003 adalah
= $2.5 / lembar * 9250 lembar = 23,125 (rekalkulasi)
Total dividend payable per klien (Dec 31, 2003) = 23,125 (TB-BS)
-
@@Accrued Property Taxes
berdasarkan KKA tahun lalu dan keterangan hal. 218, dasar pengenaan PBB * PBB di Chicago, tax rate = 1.4/100 = 1.4%
ialah saldo awal tahun berjalan atas persediaan, tanah, dan PPE (net) = 75% * total assessed value * 1.4% = 17,454.37
saldo per 1 Jan 2003 inventory 873,766 (TB-BS) * PBB di Cook County, tax rate = 1.01/100 = 1.01%
land 82,250 (TB-BS) = 27%*total assessed value*1.01% = 4,533.15
PPE 1,022,966 (TB-BS) Total Property tax expense (rekalkulasi) 21,988
(-) acc. Depr. PPE 316,661 (TB-BS)
PPE net 706,305 (TB-BS)
total assessed value 1,662,321
Accrued property taxes per klien (Dec 31, 2003) 21,988 (TB-BS)
Property tax expense per klien (Dec 31, 2003) 21,988 (TB-IS)
Accrued property taxes rekalkulasi auditor (Dec 31, 2003) 21,988 (rekalkulasi)
property tax expense rekalkulasi auditor(Dec 31, 2003) 21,988 (rekalkulasi)

CREAM BREGADASATYA 2021 12


PRAKTIK AUDITING

2. Substantive Analytical Procedures


Balance per Balance per Dollar
Account % Change
31-12-2002 31-12-2003 Change
Dividends payable 17,575 23,125 5,550 32%
Accrued property taxes 14,113 21,988 7,875 56%

Penjelasan lebih lanjut atas SAP yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
@Dividends Payable
Saldo akun dividends payable tahun 2003 sebesar $23,125 telah dicatat secara wajar (lihat rekalkulasi nomor 1 untuk penjelasan lebih lanjut)
perubahan sebesar $5,550 atas saldo akun dividends payable terjadi dikarenakan adanya kenaikan nilai dividend
tahunan yang dibagikan antara tahun 2002 dan 2003. pada tahun 2002 (dari KKA tahun lalu) dividend tahunan adalah
$1.9 per lembar, sedangkan tahun 2003 adalah $2.5 per lembar.
=($2.5-1.9)per lbr*9250 lbr = 5,550 -> dollar change on dividends payable. Kenaikan saldo ini dinilai wajar.

@Accrued Property Taxes


Saldo akun accrued property taxes tahun 2003 telah dicatat secara wajar (lihat rekalkulasi nomor 1 untuk penjelasan lebih lanjut)
perubahan sebesar $7,875 didasarkan adanya perubahan pada tarif efektif dari PBB
tarif efektif PBB tahun 2002 diperoleh dari KKA tahun lalu adalah 0.010023 ~ 1.0023%
tarif efektif PBB tahun 2003 ialah sebagai berikut
% tarif efektif * assessed value = accrued property taxes
% tarif efektif * 1,662,321 (lihat rekalkulasi) = 21,988
% tarif efektif tahun 2003 adalah 0.013227289 1.3227%
selisih tarif efektif 0.3204% -> ada kenaikan tarif di tahun 2003 sehingga
(1.0023%-1.3227%) terjadi kenaikan pada accrued property taxes
sebesar 7,875.

CREAM BREGADASATYA 2021 13


PRAKTIK AUDITING

3. Kertas Kerja Audit Skedul H-2 Perhitungan Wages and Salaries Payable
Apple Blossom Cologne Company H-2
Wages and Salaries Payable 28-12-2004
31-12-2003 JWP

No. of Withheld Tax FICA Medicare Net FICA Medicare SUTA FUTA Total
Gross
Employees 15.00% 6.20% 1.45% 6.20% 1.45% 3.80% 0.80%
Hourly (paid weekly) 14 7,938 y 1,191 c 492 c 115 c 6,140 d 492 c 115 c 302 c 64 c 972
Work ended 26-12-2003
(to be paid 2-01-2004)
Stub period 29-12-2003 14 4,763 y 714 c 295 c 69 c 3,684 295 c 69 c 181 c 38 c 583
s.d. 31-12-2003 9,824
(to be paid 9-01-2004)
Salaried (paid monthly)
Administration** 3 15,950 y,o 2,393 c 989 c 231 c 12,337 989 c 231 c 606 c 128 c 1,954
Plant operations** 7 31,066 y,o 4,660 c 1,926 c 450 c 24,030 1,926 c 450 c 1,181 c 249 c 3,806
Sales and credit** 9 41,583 y,o 6,237 c 2,578 c 603 c 32,164 2,578 c 603 c 1,580 c 333 c 5,094
Controller** 3 12,375 y,o 1,856 c 767 c 179 c 9,572 767 c 179 c 470 c 99 c 1,516
Treasurer** 2 9,517 y,o 1,428 c 590 c 138 c 7,361 590 c 138 c 362 c 76 c 1,166

Total 38 123,192 18,479 7,638 1,786 95,289 d 7,638 1,786 4,681 986 15,091
^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
PAJE#1 untuk mengakui payroll dan salaried yang belum diakui oleh Apple Blossom per 2003
820 Wages and salaries expense 123,192
821 Payroll tax expense 15,091
302 Accrued payroll taxes 42,994
303 Wages and salaries payable 95,289

Keterangan
C = Kalkulasi
y = Tracing dari jurnal atau catatan transaksi gaji ke payroll register
d = Tracing dari jurnal pengeluaran kas ke cutoff bank statement (pada bank statement $95,291, hasil kalkulasi auditor $95,289, selisih $2 yang immaterial)
o = Data diperoleh dari BOD minutes atas pembayaran gaji yang telah disetujui
^ = footed

CREAM BREGADASATYA 2021 14


PRAKTIK AUDITING

Berikut adalah perhitungan gaji karyawan tetap yang dibayar tiap bulan:

**Perhitungan salaried paid monthly


Administration Sales and Credit
President (Lancaster) $11,008 Sales Manager (Jacobs) 7,133 7,133
Secretary (McWhorter) 3,450 Credit Manager (Robertson) 4,333 4,333
Mail Clerk (Klett) 1,492 Six Salesperson (gaji per pegawai) 4,675 6 pegawai = 28,050
Total $15,950 Accounts Receivable Clerk (Swift) 2,067 2,067
Total 41,583
Plant Operations Controller
Production Superintendent (Brown) $7,525 Controller (Shelton) 7,008
Foreman (Freitag) 4,733 Bookkeeper (McKenna) 3,817
Purchasing Agent (Palmer) 3,775 Accounts Payable clerk (Dull) 1,550
Receiving Manager (Beuchamp) 3,775 Total 12,375
Repackaging Manager (Doyle) 4,725
Shipping Manager (Evershock) 4,525
Inventory Clerk (Columbo) 2,008 Trasurer
Total $31,066 Treasurer (Stockton) 7,217
Cashier (Lewis) 2,300
Total 9,517

Data terkait gaji karyawan ini telah sesuai dengan informasi yang dimuat dalam minutes of meeting Apple Blossom Cologne Co.

CREAM BREGADASATYA 2021 15


PRAKTIK AUDITING

4. Kertas Kerja Audit Skedul H-1


Apple Blossom Cologne Company H-1
Accrued Payroll Taxes 27-01-2004
12/31/2003 JWP
(Prepared by client)
=====================================================================================================

Balance Pay- Balance


Additions
31-12-2002 ments 31-12-2003
=====================================================================================================
F.I.C.A. Tax 43,879 z 184,654 * 194,960 t 33,573
Medicare 10,553 z 46,941 * 48,958 t 8,536
State Unemployment 3,992 z 10,108 * 14,100 t -
Federal Unemployment 840 z 2,128 * 2,968 t -
Withholding Tax 54,582 z 242,796 =1,618,643*5% 253,233 t 44,145
Balance per client 113,846 486,627 514,219 86,254 (TB-BS)
^ ^ ^ ^^
Audit adjustments:
(PAJE#1) (Skedul H-2) 42,994
Balance per audit accrued payroll taxes 129,248

F.I.C.A. Medicare SUTA FUTA


*Payroll Tax Computation
Total wages 2003 per client 1,618,643 1,618,643 1,618,643 1,618,643
(-)Less Wages over FICA
Max. $76,200 129,500 -> data Ph. Buk an objek pajak dari k eterangan soal
(-)Less Wages over Unemp. dapet dari soal data 129,500 nya
Max. $7,000 1,352,643 1,352,643
=38
Wages Taxed (kena pajak) 1,489,143 1,618,643 266,000 peg*7000 266,000
X Tax Rate 6.20% 1.45% 3.80% 0.80%
Employer Expense 92,327 23,470 10,108 2,128
Employee 92,327 23,470
Totals per client 184,654 46,941 10,108 2,128
^ ^ ^ ^

CREAM BREGADASATYA 2021 16


PRAKTIK AUDITING

Sambungan skedul H-1

Total wage expense: Total employer payroll tax expense:


wages expense per client 1,618,643 (TB-IS) FICA 92,327
Audit adjustments: Medicare 23,470
(AJE #6) (H-2) 123,192 State Unemployment 10,108
Balance per audit wages
expense
1,741,835 Federal Unemployment 2,128
Payroll tax per client 128,033 (TB-IS)
Audit adjustments:
(PAJE #1) (Skedul H-2) 15,091
Balance per audit (payroll tax expense) 143,124

Keterangan
^ Footed
^^ Footed and crossfooted
z Agreed to prior years working papers.
* Agrees to total withheld per
payroll records.
t Traced to cash disbursements journal,
examined paid vouchers and vouched amounts
to employer copies of quarterly 941 forms,
form 940, and state unemployment tax return.

CREAM BREGADASATYA 2021 17


PRAKTIK AUDITING

5. Kertas Kerja Audit Skedul H (Lead Schedule)-> sifatnya opsional


Apple Blossom Cologne Company H
Accrued Liabilities 28-12-2004
31-12-2003 JWP

Per Klien Per Audit


Account Ref Dec 31, PAJE Dec 31,
2003 2003
Db Kr
Accrued payroll taxes H-1,2 86,253 42,994 129,247 <
Wages and salaries payable H-2 - 95,289 95,289 <
Accrued property taxes H-3 21,988 21,988 <
Dividends payable H-3 23,125 23,125 <

Total 131,366 - 138,283 269,649


^ ^ ^ ^

Klien Dibuat Diperiksa Indeks


oleh: oleh:
Apple Blossom Cologne Co. H
Skedul Tanggal: Tanggal: Periode
Accrued Liabilities 31-12-2003

Keterangan
Accrued liabilities Apple Blossom Cologne Co. telah disajikan secara wajar sesuai dengan
SAK yang berlaku umum.

CREAM BREGADASATYA 2021 18


PRAKTIK AUDITING

“A little education is
dangerous thing.”
-Basil Brown

CREAM BREGADASATYA 2021 19


PRAKTIK AUDITING

TM 11
Audit atas Wesel Bayar dan Utang Bunga

A. Overview
Wesel bayar atau notes payable merupakan sebuah kewajiban hukum kepada
kreditur,yang mungkin dijaminkan atau tidak dijaminkan oleh aset dan dikenakan bunga.
Biasanya, jangka waktu wesel adalah satu bulan s.d. satu tahun. Wesel dengan jangka
waktu yang lebih panjang disebut: Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes
payable). Pembayaran pokok dan bunga wesel harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan perjanjian pinjaman. Biasanya…
• N/P jangka pendek → nilai pokok dan bunga dibayar saat pinjaman jatuh tempo
• N/P > 90 hari, wesel → bunga dibayar secara bulanan atau triwulanan.

Arens 16th ed (hal. 717)

Audit atas N/P termasuk dalam audit siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali.
yaitu siklus yang berhubungan dengan perolehan pendanaan suatu entitas. Pendanaan
ini dapat berupa utang dengan beban bunga atau dengan penerbitan saham dengan
pembayaran dividen. Adapun karakteristik dari siklus ini adalah:
1. Transaksi yang mempengaruhi saldo akun relatif sedikit, tetapi setiap transaksi
seringkali jumlahnya material.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham,
obligasi, atau dokumen kepemilikan yang serupa;

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban
dan ekuitas.

B. Pengendalian Internal (Internal Control)


Pengujian pengendalian atas N/P dan accrued interest harus menekankan empat
pengendalian internal di bawah ini. Selain itu, auditor juga harus memverifikasi
keakuratan pencatatan atas penerimaan hasil N/P serta pembayaran pokok & bunga.
1. Otorisasi yang memadai untuk penerbitan wesel bayar baru
Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus dipegang oleh dewan direksi
atau pegawai top-manajemen → untuk menetapkan jumlah pinjaman, tingkat bunga,
jangka waktu pembayaran, dan aset yang dijaminkan (jika ada). Jika ada
pembaruan wesel, wesel tersebut harus sesuai dengan prosedur otorisasi yang
sama dengan prosedur penerbitan wesel baru.
2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran kembali pokok dan bunga
Pembayaran bunga dan pokok secara berkala harus sesuai dengan
pengendalian dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Beberapa hal yang harus
diperhatikan saat wesel diterbitkan antara lain:
• Departemen akuntansi harus telah menerima salinan wesel tersebut (seperti
halnya menerima faktur vendor dan laporan penerimaan.
• Departemen utang usaha harus menerbitkan cek secara otomatis atau transfer
dana elektronik untuk wesel tersebut pada saat jatuh tempo (seperti saat
menyiapkan pembayaran untuk pembelian barang dan jasa).
• Salinan wesel bayar dapat menjadi dokumen pendukung untuk pembayaran.

3. Dokumen dan catatan yang memadai


Dokumentasi dan pencatatan yang memadai ini termasuk subsidiary records dan
kontrol atas wesel kosong dan wesel dibayar oleh orang yang berwenang. Wesel
bayar yang telah dibayar harus dibatalkan dan disimpan di bawah pengawasan
pejabat yang berwenang.
4. Verifikasi independen secara periodik
Secara berkala, catatan rinci wesel harus direkonsiliasi dengan buku besar dan
dibandingkan dengan catatan pemegang wesel oleh karyawan yang tidak
berhubungan dengan catatan rinci. Pada saat yang sama, pihak independen harus
menghitung ulang beban bunga atas wesel untuk menguji keakuratan pencatatan.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

C. Substantive Test of Transaction (SToT)


SToT N/P melibatkan penerbitan N/P dan pembayaran kembali pokok dan bunga.
Tujuan Audit Pengujian Audit atas Transaksi
• Siapkan skedul N/P untuk tahun berjalan yang berisi:
saldo awal, penambahan N/P, pembayaran N/P,
serta utang bunga dan saldo akhir.
Completeness • Tracing dokumen terkait N/P dan utang bunga
Seluruh transaksi N/P dan (persetujuan melakukan pinjaman) → periksa
accrued interest sudah tanggal penerbitan N/P, nilai N/P, tanggal jatuh
dicatat dengan lengkap tempo, tingkat suku bunga, jaminan, dll.
• Lakukan konfirmasi kepada pemegang N/P (saldo,
pembayaran jatuh tempo, dan utang bunga).
• Wawancara ke pegawai berwenang.

Cut-Off • Vouching bukti penerimaan dan pengeluaran kas →


pastikan periode pencatatan dilakukan pada saat
Transaksi terkait N/P telah N/P diterbitkan atau kas diterima.
dicatat pada tanggal • Lakukan tracing untuk memastikan pelunasan terkait
yang benar beban bunga sudah dicatat.
Occurrence
• Vouching dokumen pendukung terkait transaksi
Transaksi terkait N/P penerbitan dan pelunasan N/P pada tahun berjalan
pada tanggal & nominal → seperti salinan N/P atau bukti
sekian benar-benar penerimaan/pengeluaran kas.
terjadi
• Pastikan bahwa transaksi penambahan dan
Classification pengurangan N/P pada tahun berjalan telah
dibebankan pada akun yang benar.
N/P sudah diklasifikasikan • Periksa tanggal jatuh tempo pada salinan duplikat
dengan benar sebagai N/P → tentukan apakah semua bagian N/P
wesel bayar jangka merupakan kewajiban tidak lancar.
pendek atau panjang • Review N/P → tentukan apakah ada N/P atau utang
usaha dari pihak terkait.
• Rekalkulasi perhitungan beban bunga dan
Accuracy pembayaran beban bunga serta telusuri dalam akun
yang sesuai.
N/P yang dicatat pada
• Periksa salinan duplikat N/P terkait nilai pokok dan
skedul telah dicatat
suku bunga.
secara akurat
• Konfirmasi N/P, suku bunga, dan tanggal terakhir
pembayaran bunga kepada kreditur

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

• Vouching bukti transaksi atau bukti tanda terima kas


→ pastikan bahwa nilai yg dicatat sesuai dengan
nilai transaksi.

D. Prosedur Analitis Substantif (Substantive Analytical Procedures)


Dalam memprediksi beban bunga, auditor menggunakan rata-rata N/P outstanding
dan rata-rata tingkat bunga → untuk mengevaluasi kewajaran beban bunga dan untuk
menguji N/P yang dihapuskan.
Jika beban bunga aktual secara material > estimasi auditor , salah satu kemungkinan
penyebabnya adalah pembayaran bunga yang tercatat atas N/P yang tidak tercatat.
Substantive Analytical Procedure Possible Misstatement
Hitung ulang perkiraan beban bunga Salah saji atas beban bunga dan
berdasarkan rata-rata tingkat bunga dan accrued interest atau penghapusan N/P
keseluruhan N/P bulanan yang beredar
Bandingkan N/P yang beredar (secara
Penghapusan atau salah saji N/P
individu) dengan tahun sebelumnya
Bandingkan total saldo N/P, beban
Salah saji atas beban bunga dan
bunga, dan accrued interest dengan
accrued interest atau N/P
saldo tahun sebelumnya

E. Pengujian atas Rincian Saldo (Test of Details Balances - ToDB)


Pertama-tama, auditor meminta skedul N/P dan accrued interest kepada klien.
Skedul ini biasanya mencantumkan → seluruh transaksi atas harga pokok dan bunga
pada tahun berjalan, saldo awal dan akhir atas N/P dan interest payable, serta informasi
deskriptif, seperti tanggal jatuh tempo, tingkat bunga, dan aset yang dijadikan sebagai
jaminan.
Dua tujuan audit utama dalam menguji saldo N/P adalah:
1. Completeness → Seluruh N/P yang ada telah dicantumkan
2. Accuracy → N/P pada skedul telah dicatat dengan akurat
Balance-Related Audit Tests of Details Balances
Assertions
Objective Procedures
Existence • Konfirmasi saldo N/P
Existence Saldo N/P pada skedul benar- • Periksa salinan N/P untuk
benar ada menguji otorisasi

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

• Periksa notulen klien atas


persetujuan pinjaman
• Periksa N/P yang dibayar
setelah akhir tahun untuk
menentukan apakah mereka
terutang pada tanggal neraca
Completeness • Peroleh standard bank
confirmation yg mencantumkan
Completeness Seluruh saldo N/P yang ada referensi spesifik atas
sudah tercantum pada skedul eksistensi N/P dari seluruh
N/P bank yg berkaitan dengan klien
• Review rekonsiliasi bank atas
N/P baru yang dikreditkan
secara langsung ke akun bank
oleh bank
Obligations Periksa N/P untuk menentukan
Rights &
Klien memiliki kewajiban untuk apakah klien memiliki kewajiban
Obligations
membayar N/P untuk membayar

• Periksa salinan N/P untuk


mengetahui harga pokok dan
Accuracy tingkat bunga
Saldo N/P dan accrued interest • Konfirmasi N/P, tingkat bunga,
pada skedul telah tepat dan tanggal terakhir bunga
telah dibayar kepada kreditur
• Hitung ulang accrued interest
Detail Tie-In
• Jumlahkan (foot) N/P dan
• Saldo N/P pada skedulnya
Valuation & accrued interest pada list
telah sesuai dengan saldo
Allocation • Telusuri totalnya ke jurnal
N/P pada file induk klien
umum
• Total saldo N/P telah
• Telusuri N/P secara individu ke
dijumlahkan dengan tepat
file induk
dan nilainya telah sesuai
dgn saldo pd jurnal umum
• Periksa tanggal jatuh tempo
Classification pada salinan N/P untuk
N/P pada skedul telah menentukan apakah seluruh
diklasifikasikan dengan tepat atau sebagiannya merupakan
noncurrent liability

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

• Review N/P untuk menentukan


apakah ada yang terutang kpd
related party / merupakan A/P
Periksa salinan N/P untuk
menentukan apakah N/P tsb
Cut-Off
tertanggal pada atau sebelum
N/P telah dincatumkan pada tanggal neraca →
periode yang tepat dan sesuai
Jika iya, N/P tsb harus dicatat sbg
liabilitas pada periode berjalan

Jika pengendalian internal atas N/P tidak efektif, auditor perlu melakukan prosedur
tambahan untuk menguji N/P yang dihapuskan, seperti:
• Kirimkan surat konfirmasi kepada kreditur yang telah memberikan pinjaman pada
periode lampau, tetapi tidak tercantum pada skedul N/P saat ini
• Analisis beban bunga untuk menguji pembayaran kepada kreditur yang tidak
tercantum pada skedul N/P
• Review risalah rapat dewan direksi untuk menguji N/P yang terotorisasi tetapi tidak
tercatat

F. Pengujian atas Penyajian & Pengungkapan (Presentation & Disclosure)


Bukti yang diperoleh dari ToDB dapat digunakan untuk memenuhi tujuan audit
terkait penyajian dan pengungkapan N/P. Informasi yang harus ada pada CaLK adalah:
• Persyaratan atas N/P yang beredar
• Aset yang dijaminkan untuk pinjaman
• Jika pinjaman memerlukan pembatasan yang signifikan atas klien → ketentuan
saldo kompensasi atau pembatasan pembayaran dividen

“If you care too much on what other


people think, you need something more
important to care about.”
-Mark Manson

CREAM BREGADASATYA 2021 6


PRAKTIK AUDITING

TM 12
Audit atas Modal

A. Overview

1. Akun-akun terkait
Penjelasan gambar:
a. Kas yang bertambah → indikasi penambahan modal berupa capital stock –
common.
b. Selisih antara kas yang didebit dengan akun capital stock – common →
dialokasikan pada akun paid-in capital atau agio saham.
c. Kas yang dikredit → pengurangan kas untuk transaksi yang melibatkan modal,
biasanya mengindikasikan adanya dividen.
d. Retained earnings akan didebit ketika dividend yang dibayarkan berasal dari
pendapatan periode yang telah berlalu.

2. Sifat dan ciri modal:


Modal memiliki karakteristiknya sendiri dalam laporan keuangan dan transaksi yang
terjadi sepanjang periode diantaranya:
a. Transaksinya sedikit → penambahan dan pengurangan modal tidak akan
sebanyak transaksi jual-beli ataupun kontrak.
b. Nominal transaksinya material → penanaman modal memerlukan partisipasi yang
besar pula.
c. Nominal yang besar → berdampak material jika ada transaksi yang salah dicatat.
d. Dividend tidak dapat dipisahkan dari keberadaan saham/modal yang disetor.

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

3. Tujuan utama audit atas modal perusahaan


a. Audit terkait transaksi (jika ada):
- Transaksi yang tercatat benar adanya (occurrence)
- Transaksi sudah dicatat dengan lengkap (completeness)
- Nominal transaksi yang dicatat sudah benar dan sesuai (accuracy)
b. Audit terkait saldo:
- Saldo yang disajikan sudah benar (valuation and allocation)

B. Pengendalian Internal
Dalam audit atas transaksi dan saldo modal, dibutuhkan pengendalian internal
yang dapat menjadi dasar auditor untuk dapat menentukan risiko audit yang akan
dihadapi. Pemetaan pengendalian internal yang dapat meminimalisasi risiko audit yang
dihadapi oleh auditor adalah:
a. Otorisasi yang memadai
Otorisasi yang baik → kesiapan perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya.
Otorisasi diserahkan pada beberapa orang → dimungkinkan terjadi bias informasi
yang mungkin akan dibutuhkan oleh auditor.
b. Pencatatan yang memadai
Pencatatan atas transaksi yang baik → menghasilkan saldo yang andal dan
menimalisir bias dalam pelaporannya.
c. Pemisahan tugas
Perusahaan dengan pemisahan tugas yang jelas → memudahkan auditor ketika
akan melakukan pemahaman alur bisnis perusahaan yang akan diaudit. Pemisahan
tugas yang jelas juga dapat meningkatkan akurasi dan keandalan data yang dapat
dikumpulkan oleh auditor.
d. Agen pencatat dan transfer yang independen
Kebanyakan perusahaan terbuka menggunakan agen transfer saham untuk
menyimpan catatan pemegang saham termasuk mendokumentasikan transfer
kepemilikan saham. Selain itu, agen transfer juga bertugas membagikan dividen
kepada pemegang saham. Adanya agen transfer yang mengelola pencatatan
saham dapat meminimalisasi terjadi kesalahan.

C. Audit Capital Stock


Terdapat 4 hal yang menjadi perhatian auditor dalam mengaudit modal saham
dan modal disetor.
1. SToT Completeness : Transaksi modal saham yang ada telah dicatat
✓ Mereview notulensi RUPS/rapat dewan direksi dan catatan mengenai modal
saham.
✓ Konfirmasi kepada agen transfer apabila perusahaan menggunakan agen
transfer dalam mengelola pencatatan sahamnya.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

2. SToT Occurrence dan Accuracy : Transaksi modal saham yang dicatat memang
terjadi dan dicatat secara akurat
✓ Memeriksa notulensi RUPS/rapat dewan direksi mengenai penerbitan modal
saham.
✓ Vouching ke bukti pendukung mengenai penerbitan saham apakah nilai yang
dicatat telah sesuai.
✓ Vouching ke dokumen penerimaan kas untuk transaksi penerbitan saham dan
pengeluaran kas untuk transaksi saham tresuri.
✓ Konfirmasi kepada agen transfer mengenai jumlah dan nilai atas transaksi
penerbitan saham.
3. ToDB Valuation & Allocation -> Accuracy : Modal saham dicatat secara akurat
✓ Konfirmasi ke agen transfer atas jumlah saham yang beredar (Valuation).
✓ Review catatan perusahaan → meminta sertifikat saham → mengetahui jumlah
saham beredar (Valuation).
✓ Rekalkulasi atas saldo modal saham dengan mengalikan saham yang beredar
dengan nilai par nya (Valuation).
✓ Vouching ke dokumen penerimaan kas lalu menyelisihkannya dengan nilai saham
beredar yang telah dihitung sebelumnya untuk mengetahui nilai agio saham
(Allocation).
4. Presentation and Disclosure : Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
✓ Mereview akta perusahaan, notulen RUPS/rapat dewan direksi.
✓ Verifikasi penyajian dan pengungkapan atas opsi saham, waran saha, dan
sekuritas konvertibel lainnya.

D. Audit Dividen
Terdapat 6 tujuan audit yang menjadi perhatian auditor dalam mengaudit dividen,
yaitu:
1. SToT Occurrence : Dividen yang dicatat memang terjadi.
✓ Mereview notulensi RUPS/rapat dewan direksi → mengetahui jumlah dividen per
saham dan tanggal dividen.
✓ Mereview file permanen → mengetahui apakah terdapat restriksi atas
pembayaran dividen.
2. SToT Completeness : Dividen yang ada telah dicatat.
✓ Mereview notulensi RUPS/rapat dewan direksi → mengetahui adanya
kemungkinan dividen yang belum tercatat.
3. SToT Accuracy : Dividen telah dicatat secara akurat.
✓ Rekalkulasi nilai dividen per saham dikalikan dengan jumlah saham beredar.
✓ Konfirmasi ke agen transfer → memeriksa jurnal pengeluaran kas yang berkaitan
dengan dividen.
4. Occurrence → dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham memang terjadi.

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

✓ Vouching catatan klien tentang pembayaran dividen → cek nama penerima dan
cocokkan dengan nama pada cek yang dibatalkan.
5. Completeness → utang dividen telah dicatat
6. Accuracy → utang dividen dicatat secara akurat

E. Audit Retained Earning


Retained earning dipengaruhi oleh:
a. Laba bersih tahun berjalan.
b. Pengumuman dividen.
c. Koreksi laba periode sebelumnya.

F. Contoh Bentuk Prosedur Audit

1. Prosedur Audit atas Saldo (ToDB)


Asersi
No. Prosedur Audit
E C R&O V&A
Modal Saham
Memeriksa dokumen sertifikat saham yang
1. diterbitkan dan saham tresuri untuk mengetahui v v v
jumlah saham beredar.
2. Voucing ke dokumen AD/ART v v v
Konfirmasi ke agen transfer dalam hal klien
3. v v v
menggunakan jasa agen transfer
Rekalkulasi saldo modal saham dengan
4. memperhatikan adanya penerbitan saham dan v
pembelian kembali saham.
Vouching dokumen penerimaan dan
5. pengeluaran kas untuk mengetahui saldo agio v v
saham.
Retained Earning
Wawancara dengan klien untuk memastikan
apakah terdapat koreksi tahun-tahun
1. v v
sebelumnya yang mempengaruhi saldo retained
earning.
Melakukan vouching ke bukti sumber atas
2. koreksian dan memastikan koreksi telah v
diotorisasi pejabat yang berwenang.
Tracing dari sumber bukti ke pembukuan untuk
3. memastikan bahwa saldo yang dibukukan telah v v
sesuai.
Rekalkulasi atas mutasi retained earning pada
4. v
Laporan Perubahan Ekuitas.

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

2. Prosedur Audit atas Transaksi (SToT)


Asersi
No Prosedur Audit Occurr Complet Accur Classific
Cutoff
ence eness acy ation
Modal Saham
Memeriksa notulensi RUPS/rapat
1. dewan direksi atas penerbitan dan v v v
pembellian kembali saham.
Vouching ke bukti penerimaan kas
atas peneribatan saham dan
2. v v
rekalkulasi nilai transaksi apakah
sudah dicatat dengan benar.
Konfirmasi kepada agen transfer
atas transaksi penerbitan saham
3. v v
apabila klien menggunakan jasa
agen transfer.
Rekalkulasi atas transaksi
penerbitan saham dengan
mengalikan saham yang diterbitkan
4. dengan nilai par nya lalu v
menyelisihkannya dengan
penerimaan kas untuk mengetauhi
nilai agio saham.
Dividend
Memeriksa notulensi RUPS/rapat
dewan direksi atas pengumuman
1. v v v v
dividen, termasuk bentuk dividen
yang dibayarkan.
Vouching ke dokumen sumber dan
2. rekalkulasi atas dividen yang v
diumumkan dan dibayarkan.
Konfirmasi kepada agen transfer
atas pembayaran dividen apabila
3. v v v
klien menggunakan jasa agen
transfer.

“May you never forget how far you


have come and the miles it took to get
you to this place.”
-Morgan Harper Nichols

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

TM 13
Audit atas Akun Investasi
A. Overview
Tujuan audit atas akun investasi adalah memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa akun investasi telah disajikan secara wajar dan mencapai delapan tujuan audit
atas saldo akun (existence, completeness, accuracy, cutoff, classification, realivable
value, rights, dan detail tie-in). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka auditor perlu
mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat.

1. Identifikasi Risiko Bisnis Klien yang Memengaruhi Akun Investasi (atau


instrumen keuangan lainnya)
Risiko cenderung lebih tinggi pada perusahaan yang berinvestasi pada sekuritas
kurang likuid atau instrumen derivatif. Selain itu, jika akun investasi lebih besar dan
mendominasi dibandingkan total aset secara keseluruhan juga dapat mengindikasikan
risiko yang tinggi pada perusahaan tersebut. Contohnya adalah perusahaan jasa
keuangan yang kegiatannya tidak lepas dari memperjualbelikan instrumen keuangan.
Auditor perlu memahami risiko dari investasi klien melalui kebijakan dan strategi
investasi klien serta pengendalian manajemen dalam memitigasi risiko.

2. Menetapkan Performance Materiality dan Menilai Risiko Inheren


Materialitas akun investasi / instrumen keuangan bergantung pada jenis dan
frekuensi kegiatan instrumen keuangan. Faktor-faktor yang memengaruhi risiko inheren
pada instrumen keuangan diantaranya ialah:
• kompleksitas dari sekuritas / derivatif,
• tujuan manajemen yang berhubungan dengan kegiatan investasi (misalnya
kebijakan hedging manajemen untuk meminimalisir risiko),
• pengalaman terdahulu perusahaan pada beberapa investasi, dan
• faktor eksternal lainnya seperti risiko kredit, risiko tingkat bunga
• kompleksitas standar akuntansi (berhubungan dengan asersi accuracy,
classification, dan realivable value).

Di Arens, dijelaskan juga bahwa akun investasi secara umum diukur dengan Fair
Value Estimates yang menurut standar akuntansi terbagi menjadi tiga level.

• Level 1
ialah estimasi nilai wajar instrumen keuangan yang dapat diobservasi atau diukur
dengan menggunakan harga di pasar / quoted prices.

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

• Level 2
ialah nilai instrumen keuangan yang diukur menggunakan observable input secara
langsung atau pun tidak langsung dengan menggunakan nilai selain dari quoted
prices.
• Level 3
ialah pengukuran / estimasi dengan unobservable input misalnya dengan pricing
model atau discounted cash flows.
Auditor perlu menilai dan memahami pertimbangan manajemen atas
pengklasifikasian investasi tersebut.

3. Menilai Risiko Pengendalian (Tahap 1)


Auditor perlu memahami dan menilai keefektifan rancangan dan pelaksanaan
dari pengendalian internal klien dalam hal inisiasi, otorisasi, pemrosesan, pengukuran
nilai wajar, dan pengungkapan kegiatan investasi. Pengendalian internal yang baik juga
ditandai dengan manajemen yang memiliki
a. strategi investasi dan perhatian lebih pada risiko-risiko investasi,
b. prosedur yang tepat untuk mengklasifikasikan instrumen keuangan secara tepat
sesuai dengan tujuan dari investasi tersebut,
c. prosedur dalam menginisiasi dan mencatat transaksi, dan
d. pengendalian internal yang tangguh dalam hal menentukan perkiraan fair value,
misalnya dengan menggunakan jasa penilai yang ahli dibidangnya.

4. Melakukan Pengujian Pengendalian / TOC (Tahap 2)


Menguji pengendalian internal yang berhubungan dengan instrumen keuangan
sangat diperlukan dalam mengurangi risiko audit ke tingkat yang dapat diterima dan
mencapai tujuan atas kelas transaksi. Transaksi yang akan diuji meliputi:
➢ transaksi yang berhubungan dengan instrumen keuangan, termasuk juga
pembelian dan penjualan sekuritas dan derivatif atau settling of hedging
transactions,
➢ transaksi yang berhubungan dengan gain / loss, interest, dan
➢ pendapatan dividen.

Dalam pengujian ini, auditor biasanya memanfaatkan ungkapan dan brokers’


advices (pemberitahuan yang dikirimkan dari broker kepada klien mengenai detail
pembelian atau penjualan investasi) dari manajer investasi. Dokumen ini diperlukan
untuk menguji pengendalian atas penjualan dan pembelian investasi, mentracing
pembayaran atau pendapatan/proceeds ke jurnal pengeluaran kas atau penerimaan
kas, dan menguji akurasi perhitungan atas gain atau loss. Auditor perlu melakukan
perhitungan ulang atas pendapatan bunga, dan pendapatan dividen dengan
menggunakan dokumen dari S&P dividend records.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

5. Melakukan Prosedur Analitis (Tahap 2)


Berdasarkan Arens et al., (2017), prosedur analitis atas akun instrumen keuangan
dapat dilakukan utnuk menguji reasonableness dari interest dan pendapatan dividen.
Prosedur analitis dilakukan dengan membandingkan secara persentase atas akun
investasi dari tahun ke tahun. Hal ini dilakukan untuk menilai perubahan dalam strategi
investasi atau risiko portfolio.

6. Melakukan Pengujian pada Saldo Akun Instrumen Keuangan (Tahap 3)


Pengujian saldo akun instrumen keuangan dimulai dengan memperoleh skedul
investasi selama tahun berjalan. Skedul investasi memuat saldo awal, pembelian,
penjualan, gain atau loss, dividend, dan interest income dari investasi. Skedul ini akan
memperlihatkan apakah saldo akhir instrumen keuangan dicatat pada fair value atau
nilai lain yang sesuai dengan SAK. Pengujian substantif atas saldo akun instrumen
keuangan (TODB) menurut Arens dapat dilihat dari Tabel 23-2. Existence, accuracy,
dan realizable value adalah tujuan utama yang perlu dicapai atas saldo akun investment
insecurities. Completeness juga penting terutama atas akun sekuritas derivatif. Tujuan
atas penyajian dan pengungkapan (occurrence & rights, completeness, accuracy &
valuation, dan classification & understandability) harus dicapai dalam hal
pengungkapan yang luas dan memadai atas perkiraan fair value.
Auditor perlu melakukan prosedur konfirmasi ke broker-dealer untuk
mengonfirmasi saldo akhir investasi yang masih di hold klien sekaligus transaksi yang
telah diselesaikan atau belum diselesaikan selama tahun berjalan. Konfirmasi dilakukan
untuk menguji asersi existence, completeness, dan accuracy. Pengujian kontrak dan
minutes of meeting yang berhubungan dengan aktivitas investasi klien juga diperlukan
untuk menguji asersi completeness.
Pengujian atas asersi realizable value dilakukan oleh auditor sesuai dengan SAK
yang berlaku. Auditor perlu menguji asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam
memperkirakan fair value. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan jasa ahli yang
objektif dan telah memenuhi syarat untuk pengujian fair value tersebut.

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

Gambar 1 Test of Details Balance (TODB)

Tambahan, berdasarkan buku Sukrisno Agoes, asersi utama yang diuji dalam
akun invetasi ialah existence & rights (ownership), valuation, disclosure, dan accuracy
& classification. Arens mengungkapkan bahwa asersi yang perlu diuji atas saldo akun
(yang utama) ialah existence, accuracy, classification, cutoff, realizable value, detail tie-
in, dan rights. Selain itu, tujuan atas penyajian dan pengungkapan juga perlu dicapai
dalam rangka audit atas saldo akun investasi tersebut.

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

B. Contoh atau Referensi Prosedur Audit


1. Prosedur Audit atas Transaksi mengenai Investasi (STOT)
Asersi Risiko yang Jenis Bukti
No Tujuan Audit Program Audit
Manajemen Mungkin Terjadi Audit
1.Seluruh transaksi terkait 1. Meminta sertifikat Terdapat transaksi Inspeksi
pembelian investment in investment in securities terkait investment in
securities benar terjadi securities yang fiktif
1 Occurrence Occurrence
2.Seluruh penyesuaian terkait 2. Menelusuri semua
investment in securities benar dokumen pendukung terkait
terjadi investment in securities

1.Seluruh transaksi terkait 1. Telusuri bukti pembelian Terdapat transaksi Inspeksi


pembelian investment in terkait dengan investment in terkait investment in
securities telah dicatat securities securities yang belum
dicatat
2 Completeness Completeness
2.Seluruh penyesuaian atas 2. Periksa semua dokumen
investment in securities telah pendukung terkait dengan
dicatat investment in securities

1. Seluruh transaksi terkait 1. Periksa jurnal terkait Kesalahan 1. Inspeksi


pembelian investment in dengan investment in penghitungan 2.
securities telah dinilai secara securities pengakuan dan Rekalkulasi
akurat penyesuaian atas
3 Accuracy Accuracy
2. Seluruh penyesuaian 2. Lakukan rekalkulasi dan investment in
terkait investment in securities pastikan perhitungan telah securities
telah dilakukan secara akurat akurat

1. Seluruh transaksi terkait 1. Periksa daftar pembelian Terdapat transaksi Inspeksi


pembelian investment in investment in securities yang berada di
securities telah dicatat pada periode yang salah
periode akuntansi yang
4 Cut Off Timing
2. Seluruh penyesuain terkait 2. Pastikan penyesuaian
investment in securities telah terkait investment in securities
dicatat pada periode dilakukan pada periode yang
akuntansi yang seharusny benar
1. Seluruh transaksi 1. Meminta sertifikat Terjadi kesalahan Inspeksi
pembelian investment in investment in securities klasifikasi akun
securities digolongkan pada
akun yang tepat
5 Classification Classification 2. Periksa kesesuaian dengan
2. Seluruh transaksi kebijakan akuntansi atas
penyesuaian investment in investment in securities
securities digolongkan pada
akun yang tepat 3. Simpulkan
Sumber: KKA Kating

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

2. Prosedur Analitis Substantif (SAP)


INVESTASI SURAT BERHARGA ASERSI

PROSEDUR ANALITIS SUBTANTIF


membandingkan saldo masing-masing jenis aset keuangan pada periode saat
ini dengan periode sebelumnya CEV
membandingkan pendapatan dan yield dari aset keuangan pada periode saat
ini dengan periode sebelumnya CEV
bila terdapat ketidakwajaran atas selisih dari prosedur perbandingan di atas
maka peroleh penjelasan dari manajemen dan lakukan prosedur lainnya bila
diperlukan CEV
Sumber: KKA Dosen

3. Pengujian Substantif atas Saldo Akun Investasi (TODB)


No Asersi Tujuan Audit Program Audit Risiko yang Mungkin Terjadi Jenis Bukti
Manajemen Audit
1 Completeness Completeness Seluruh investment in Melakukan analisis secara Terdapat investment in securities Inspeksi
securities yang dimiliki terperinci atas sekuritas dan yang belum tercatat
telah tercatat secara investasi yang ada kemudian
lengkap perhatikan jumlah saham di awal
periode, transaksi yang terjadi,
dan saldo pada akhir periode
2 Valuation and Accuracy Seluruh investment in Melakukan konfirmasi Kesalahan dalam perhitungan Rekalkulasi
Allocation securities sesuai dengan pencatatan investasi keapda
keadaannya bagian keuangan untuk
memastikan investasi telah dicatat
secara tepat

Classification Seluruh investment in Mendiskusikan klasifikasi investment in securities tercatat Inspeksi


securities diklasifikasi sekuritas dengan manajemen dan pada akun yang salah
dengan tepat lakukan reklasifikasi jika
diperlukan

Cut Off Seluruh investment in Menelusuri dokumen pendukung Terdapat investment in securities Inspeksi
securities dicatat terkait investment in securities yang belum diakui
berdasarkan periode
yang tepat

3 Existence Existence Seluruh saldo Memeriksa sertifikat atas Terdapat saldo investment in Inspeksi
investment in securities sekuritas yang dipegang klien securities yang fiktif
yang disajikan benar
adanya

4 Right and Right and Seluruh investasi in Memeriksa sertifikat atas Terdapat saldo investment in Inspeksi
Obligation Obligation securities memang sekuritas yang dipegang klien securities yang bukan milik klien
benar-benar dimiliki

Sumber: KKA Kating

CREAM BREGADASATYA 2021 6


PRAKTIK AUDITING

4. Pengujian Asersi Penyajian dan Pengungkapan untuk Mencapai Tujuan Penyajian


dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure Audit Objectives)
Asersi
No Tujuan Audit Risiko yang Mungkin Terjadi Program Audit Bukti Audit
Manajemen
1 Occurrence and - Occurrence and Right & Obligations - Terdapat kesalahan informasi yang 1. Membaca Catatan atas Laporan Keuangan - Inspection
Right & - Peristiwa dan transaksi yang diungkapkan dicantumkan dalam CaLK perusahaan perusahaan. - Inquiry of Client
Obligations telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas 2. Periksa informasi yang dicantumkan mengenai
itu. pembalia, penjualan, dan informasi lainnya terkait
investasi saham.
3. Tanyakan mengenai kebijakan pembelian kembali
saham atau penjualan saham pada tahun berjalan
dan lakukan pelacakan pada bukti transaksinya.
4. Bandingkan informasi yang disajikan dengan
notulensi rapat direksi.
5. Pastikan informasi tersebut telah sesuai.

2 Completeness - Completeness - Informasi yang dicantumkan tidak lengkap 1. Membaca notulensi rapat direksi terkait - Inspection
- Semua pengungkapan dan informasi yang karena adanya human error penggunaan idle cash. - Reperformance
harus dimasukkan dalam laporan keuangan 2. Tanyakan kepada manajemen mengenai - Inquiry of Client
telah dicantumkan. kebijakan yang dilakukan terkait penggunaan idle
cash pada tahun berjalan dan mintalah bukti
pencatatannya.
3. Lakukan penelusuran bukti tersebut hingga ke
laporan keuangan.
3 Classification and - Classification and Understandability - Informasi dalam CaLK bersifat ambigu 1. Lihat laporan keuangan dan pastikan akun - Analytical
Understandability - Informasi keuangan dan yang lain telah dan tidak dapat dimengerti oleh pengguna investment in securities telah diklasifikasikan secara Procedures
disajikan dan diuraikan secara tepat serta laporan keuangan benar. - Inspection
pengungkapan telah dinyatakan dengan jelas 2. Periksa CaLK dan pastikan informasi mengenai
dan layak. saham disampaikan secara jelas dan memadai.
3. Periksa dokumen pendukung dan pastikan tiap
transaksi telah diklasifikasikan pada akun yang tepat

4 Accuracy and - Accuracy and Valuation - Terjadi kesalahan penyajian modal karena 1. Periksa laporan keuangan perusahaan. - Inspection
Valuation - Informasi keuangan dan yang lain telah perlakuan yang dilakukan tidak sesuai 2. Periksa notulensi rapat direksi mengenai - Analytical
diungkapkan secara tepat dan pada jumlah standar yang berlaku pengumuman penerimaan dividend. Procedures
yang tepat. 3. Hitung total jumlah dividend yang dibayarkan, - Inquiry of Client
apakah sudah sesuai dengan lembar saham x
dividend per lembar.
4. Bandingkan apakah nilai RE telah sesuai dan cara
perhitungannya juga sesuai dengan standar yang
berlaku.5. Selain itu, pastikan juga nilai saham biasa
yang disajikan pada laporan keuangan telah tepat
dan metode pencatatan serta penyajian yang
dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

Sumber: KKA Kating

CREAM BREGADASATYA 2021 7


PRAKTIK AUDITING

C. Pembahasan Assignment #6 Apple Blossom Cologne Co.

1.Program Audit

2. Kertas Kerja

A. Schedule E-6

Dari informasi tersebut, kita mencari nilai present value dari bonds investment tersebut,
kemudian membuat schedule amortisasinya. Berikut informasi penting yang diperoleh
dari soal diatas.

HP Bonds Investment 75.000 Semi annual

Yield 11% 5,5 %

Coupon Rate 10% 5%

CREAM BREGADASATYA 2021 8


PRAKTIK AUDITING

PV Bonds Investment 70.519

Atas bonds Investment


tersebut seharusnya pada
31/12/2003 Apple Blossom
memiliki saldo long term
investment sebesar 72.393.
Saat dicek pada neraca saldo
31/12/2003 saldo long term
investment sebesar nol. Jadi
dapat dikatakan atas bonds
tersebut Apple Blossom
mencatatnya sebagai
securities investment
sehingga perlu adanya jurnal
koreksi.

Apple Blossom Cologne Company


Long-term Investment
31/12/2003

Balance Balance
Security Additions Disposals (sales) Amortization exp.
31/12/2002 31/12/2003
Sears Credit Corporation 0 72,173 ! 0 220 @ 72,393 £
Balance per audit 72,393 $
Adjustment:
AJE sears credit corp 72,393 !
AJE bond amortization 220 @

! hasil penelusuran dari skedul E-1 SKEDUL


£ cross footed E-6
@ hasil rekalkulasi 31/12/2003
$ footed

CREAM BREGADASATYA 2021 9


PRAKTIK AUDITING

Jurnal Koreksi

Long-term investment 72.173

Investment in securities 72.173

Misc Receivable (Interest Receivable) 3.750

Long-term investment 220

Income from investment 3.970

B. Schedule E-5

Hal 265

CREAM BREGADASATYA 2021 10


PRAKTIK AUDITING

Perhitungan dividen income sudah sesua dengan dengan jumlah saham yang dimiliki
dan rate dividennya. Penyesuaian sebesar 3.970 berasal dari schedule E-6 atas
pendapatan investasi dari bonds investment yang sebelumnya belum dicatat.

C. Schedule E-3

CREAM BREGADASATYA 2021 11


PRAKTIK AUDITING

Informasi pendukung:

Selama tahun 2003 Apple Blossom melakukan penjualan pada 2 securities yaitu
securities Lackwana Energy dan United Grain. Balance Lackwana Energy tercatat
sebesar $147,320 terjual dengan harga $170,320. Dari hasil penjualan tersebut
didapatkan gain sebesar $22,733. Balance United Grain tercatat sebesar $198,948
terjual dengan harga $202,190. Dari hasil penjualan tersebut didapatkan gain sebesar
$3,242. Total gain yang didapat dari 2 penjualan tersebut sebesar $25,975, jumlah ini
sudah sama dengan catatan Apple Blossom sehingga tidak diperlukan penyesuaian.
Untuk melihat nilai yang tercatat dari dua securities yang dijual dapat dilihat pada
informasi dibawah ini.

CREAM BREGADASATYA 2021 12


PRAKTIK AUDITING

D. Schedule E-1

Informasi Terkait

1. Pemeriksaan Investasi Sekuritas (Skedul E-2)

2. Investasi berdasarkan broker (Skedul E4)

3. KKA E-1

CREAM BREGADASATYA 2021 13


PRAKTIK AUDITING

Catatan:

• Investasi Omega Data sudah tercatat dalam catatan Broker, namun belum dilakukan
pencatatan pada buku apple blossom sehingga dilakukan penyesuaian dan
menambah investasi. Jurnal Koreksi
Investment on securities 37.600
Account Payable 37.600
• Apple blossom salah mengklasifikasikan investasi Sears Credit Corp. pada
bukunya, seharusnya investasi ini masuk kepada investasi jangka panjang, bukan
investasi sekuritas. Dilakukan reklasifikasi. Jurnal koreksi dilakukan di schedule E-6.
• Perbedaan pencatatan dan perhitungan atas unrealized gain/loss dari investasi
sekuritas, sehingga dilakukan penyesuaian. Jurnal Koreksi
Unrealized gain/loss investment 11.983
Allow. For unrealized gain/loss 11.983

CREAM BREGADASATYA 2021 14


PRAKTIK AUDITING

E. Lead Schedule

“Keep going. Because you did


not come this far just to
come this far.”

CREAM BREGADASATYA 2021 15


PRAKTIK AUDITING

TM 14
Audit atas Kas

Bagian 1: Kas di Bank (Cash in Bank) dan Siklus Transaksi


A. Overview

Penjelasan tabel dan kaitannya dengan kemungkinan kesalahan di audit kas, yaitu:

1. Capital Acquisition and Repayment Cycle


a. Penambahan kas → saham baru yang issued dan selisihnya.
b. Pengurangan kas → pengumuman dividen
2. Acquisition and Payment Cycle
a. Pengurangan kas → pembayaran utang usaha → pembayaran untuk bahan
mentah yang tidak diterima, pembayaran ganda.
3. Siklus penggajian
a. Pengurangan kas → pembayaran gaji → pembayaran yang lebih dari jam
kerjanya
b. Pengurangan kas → pembayaran pajak → pembayaran pajak lebih dari yang
terutang
4. Sales and Collection Cycle
a. Penambahan kas → penjualan → failure to bill
b. Penambahan kas → pelunasan piutang → penggelapan pelunasan

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

Kesalahan yang mungkin ditemukan dengan rekening koran:

1. Cek yang sudah dikliring → belum dicatat oleh perusahaan meskipun sudah ada
pencatatan pembayaran kas
2. Kas yang diterima di periode selanjutnya → dicatat di laporan keuangan periode yang
diaudit
3. Deposit yang disetorkan di akhir periode → dicatat oleh bank pada periode
selanjutnya (biasanya akhir tahun [31 Desember 20A] dilakukan penyetoran deposit,
namun bank belum menerima)
4. Pembayaran utang yang langsung didebit oleh bank tanpa konfirmasi ke pemilik
rekening.

Bagian 2: Audit atas Akun Kas Umum (General Cash Account)


A. Overview
• Resiko Bisnis
Resiko bisnis klien biasanya dilihat dari risiko bisnis klien bisa timbul dari
kebijakan manajemen kas yang tidak tepat atau penanganan kas yang diserahkan
kepada orang lain.. Auditor harus memahami bagaimana perusahaan menerapkan
manajemen kas dan mitigasi atas masalah yang mungkin terjadi atas penerapan
manajemen kasnya.
• Performance Materiality and Inherent Risk

Dalam audit, saldo kas tidak terlalu material, namun transaksi atas kas adalah
yang hampir selalu material. Kas lebih rentan terhadap pencurian, maka dari itu
terdapat inherent risk yang tinggi untuk audit transaksi kas yaitu existence,
completeness, dan accuracy. Sedangkan untuk tujuan lain, inherent risk cenderung
rendah.

B. Risiko Pengendalian (Control Risk)


Internal control atas audit kas dapat dibagi menjadi dua:

a. Pengendalian atas siklus yang mempengaruhi akun kas


Siklus yang berhubungan dengan akun kas seperti dijelaskan di atas.
b. Rekonsiliasi Bank Independen
- Rekonsiliasi bank bulanan atas rekening bank umum secara tepat waktu oleh
seseorang yang independen dari pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas
merupakan pengendalian penting atas saldo akhir kas.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

- Jika perusahaan menunda rekonsiliasi bank untuk waktu yang lama, tingkat
pengendalian berkurang dan dapat mempengaruhi penilaian auditor atas risiko
pengendalian kas.
- Rekonsiliasi memastikan bahwa catatan akuntansi mencerminkan saldo kas yang
sama dengan jumlah aktual kas di bank setelah mempertimbangkan item
rekonsiliasi. Lebih penting lagi, rekonsiliasi independen memberikan kesempatan
untuk verifikasi internal atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.
- Petugas rekonsiliasi bank biasanya hanya memiliki akses read-only ke informasi
rekening bank online atau hanya bisa mengakses rekening koran yang dikirim lewat
email.
- Jika 1) rekening koran diterima tanpa dibuka oleh rekonsiliator, dan 2) kontrol fisik
rekening koran dijaga sampai rekonsiliasi selesai, maka salinan cek yang dicairkan,
salinan slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk dalam rekening koran dapat
diperiksa tanpa mengkhawatirkan adanya perubahan, penghapusan, atau
penambahan.
- Rekonsiliasi bank oleh klien yang kompeten mencakup:
• Perbandingan cek yang sudah dibayar dengan rincian tanggal, tujuan, dan
jumlah yang dibayarkan
• Memeriksa kelengkapan (scanning) isi dari cek untuk tanda tangan, pelunasan,
dan endorsement.
• Membandingkan deposit dan saldo kas yang dicatat
• Mencocokkan nomor cek yang masih beredar ataupun yang sudah dicairkan
• Merekonsiliasi perbedaan yang terjadi
• Menindaklanjuti outstanding checks dan pemberitahuan stop-payments

C. Pengujian Pengendalian (Test of Control)


Disadur dari Kasus Apple Blossom.

1) Cash Receipt

Strength Test of Control (if Strength)


Internal Control
Weak- Possible error (if Weakness)
ness
Rekalkulasi saldo akhir kas dan
Seluruh bukti penerimaan kas
V membandingkan selisihnya
telah dicatat
dengan catatan perusahaan

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

Vouching waktu pencatatan


Personel segera mencatat penerimaan kas dan yang dicatat
V
penerimaan saat menerima kas oleh perusahaan

Orang yang bertanggung jawab


mencatat penerimaan tidak Konfirmasi kepada petugas
V penerimaan
bertanggung jawab dengan kas
lainnya maupun piutang
Penerimaan kas direkonsiliasi
dengan pencatatannya oleh Wawancara personnel yang
V melakukan rekonsiliasi
orang yang tidak memiliki akses
terhadap kas
Personel yang memproses
setoran ke bank berbeda Reperforming kegiatan persiapan
V deposit hingga kegiatan deposit
dengan personel yang membuat
setoran
Tanggung jawab kasir tidak Kas yang diterima bisa digelapkan
V dan dicuri oleh kasir
terpisah dari petugas piutang

Perbedaan jumlah yang disetor


Duplikat dari bukti setor diterima
oleh orang yang memproses V dengan yang seharusnya yang
setoran disetor bisa berbeda

Kas yang diterima tidak Ada setoran yang tidak memiliki


diperiksa dan didepositokan V bukti catat
setiap hari

2) Cash Disbursements and Cash Balances

Strength Test of Control (if Strength)


Internal Control
Weak- Possible error (if Weakness)
ness
Orang yang menandatangani
cek adalah orang yang sama Cek yang ditandatanganii adalah
dengan orang yang V cek yang seharusnya tidak disetujui
mengotorisasi cek

Orang yang menandatangani


cek adalah orang yang sama Jika ada cek yang terlupa dicatat
V maka tidak dapat dibandingkan
dengan orang yang posting ke
buku besar
Petugas penandatangan cek Meminta bukti persetujuan dewan
V direksi
disetujui oleh dewan direksi

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

Menggunakan sistem dua tanda Mengambil sampel atas otorisasi


V cek
tandangan
Mengambil sampel atas penomoran
Cek menggunakan nomor seri seri cek

Cek cacat disobek dan disimpan Meminta catatan dan sampel cek
V yang telah disobek
secara tepat
Pengeluaran kas seluruhnya
menggunakan cek kecuali kas V Observasi proses pengeluaran kas
kecil
Membandingkan saldo kas di
Melakukan rekonsiliasi bank per rekening koran dan rekening
V
bulan perusahaan

Rekening koran langsung


dikirimkan ke personel yang Observasi proses pengiriman
V rekening koran
bertanggung jawab atas
rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank dilakukan oleh Hasil dari rekonsiliasi tidak dapat
orang yang memiliki tanggung V diandalkan karena yang mencatat
jawab lain di kas juga yang melakukan rekonsiliasi

D. Pengujian Substantif atas Transaksi (SToT)


Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain (kecuali persediaan dan
pergudangan), maka jumlah transaksi yang sangat besar juga akan mempengaruhi kas.
Transaksi kas tunai diaudit melalui tes siklus transaksi ini.

Asersi
Tujuan Audit Prosedur Audit
Manajemen
• Mencocokkan saldo awal dengan kertas
kerja tahun lalu
Occurrence
• Membuat daftar transfer antar bank untuk
Semua transaksi yang menemukan kemungkinan terjadinya check
menyangkut
kitting.
Occurence penerimaan dan
pengeluaran kas • Menelusuri ayat jurnal penerimaan kas dari
betul-betul terjadi dan ayat jurnal penerimaan kas ke laporan bank
tidak ada transaksi • Melakukan verifikasi (vouching) atas
fiktif
dokumen pada outstanding check dan
deposit in transit

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

• Tracing bukti transaksi penerimaan dan


pengeluaran kas baik dari rekening koran
maupun bukti pengeluaran kas ke
Completeness pencatatan.
Semua transaksi • Melakukan Rekonsiliasi dokumen yang
terkait kas telah dimiliki Perusahaan terkait transaksi kas.
Completeness dicatat dengan Pastikan semua dokumen yang ada lengkap
lengkap dan
• Periksa juga semua dokumen pendukung
merupakan transaksi
yang sah terkait dengan transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas seperti faktur vendor, cek,
bukti kas keluar, kuitansi, dan bukti setor
bank.

• Memperoleh daftar awal (prelisting)


Accuracy penerimaan kas dan telusuri jumlahnya ke
jumlah penerimaan kas dengan menguji
Transaksi terkait kas
nama, jumlah, dan tanggalnya
yang dicatat
dinyatakan pada • Tracing dari bukti penerimaan/pengeluaran
jumlah yang benar kas atau rekening koran ke pencatatan,
dan terbukti akurat. pastikan sudah dicatat sesuai dengan bukti
Accuracy transaksi.

Posting and
Summarization • Periksa dan pastikan transaksi penerimaan
Transaksi terkait kas dan pengeluaran kas telah tercantum pada
seluruhnya ada dalam Buku Besar dan file induk serta
master files (telah
kebenarannya teruji ( nominalnya tepat )
diarsip) dan dengan
benar telah diringkas.

• Membandingkan tanggal setoran di rekening


Timing
koran dengan tanggal di jurnal penerimaan
Semua transaksi yang kas dan daftar awal (prelisting) penerimaan
menyangkut
kas
Cut-Off penerimaan dan
pengeluaran kas • Membandingkan tanggal pada cek yang
yang dicatat adalah dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas
transaksi pada • Membandingkan tanggal pada cek yang
periode berjalan
dibatalkan dengan tanggal pembatalan bank

CREAM BREGADASATYA 2021 6


PRAKTIK AUDITING

• Meminta dokumen terkait kas dan petty cash


• Memeriksa dan pastikan kesesuaian
pencatatan kas, apakah penerimaan
ataupun pengeluaran. Begitu juga dengan
Classification petty cash
• Periksa kesesuaian dengan kebijakan
Seluruh transaksi
akuntansi atas kas dan petty cash
Classification penerimaan dan
pengeluaran kas • Mengecek transaksi penerimaan dan
digolongkan pada pengeluaran kas atas transaksi pemindahan
akun yang tepat kas interbank, dalam hal ini Bank Big City
dan Second.
• Pastikan transaksi tersebut telah
diklasifikasikan sesuai dengan Bank yang
tepat.

E. Prosedur Analitis Substantif


Dalam banyak audit, rekonsiliasi bank akhir tahun diaudit secara ekstensif.
Auditor biasanya membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, deposit in transits,
outstanding checks, dan item rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun
sebelumnya. Demikian pula, auditor biasanya membandingkan saldo akhir tunai dengan
saldo bulan-bulan sebelumnya. Prosedur analitis substantif ini dapat mengungkap salah
saji dalam kas.

F. Pengujian atas Saldo Akun (ToDB)


Asersi Balance-Related
Prosedur Audit
Manajemen Audit Objective
• Melakukan konfirmasi terpisah dari institusi
Existence keuangan terkait
Seluruh saldo kas • Melakukan pemeriksaan fisik atas semua kas
di bank dan cash di tangan
Existence on hand yang • Lakukan penelusuran (vouching) dari
dinyatakan pada
rekonsiliasi bank ke dokumen sumber atas
rekonsiliasi
memang benar ada jumlah yang dinyatakan pada rekonsiliasi
bank

CREAM BREGADASATYA 2021 7


PRAKTIK AUDITING

• Mintalah rekening koran bank dan


Completeness bandingkan dengan jurnal penerimaan dan
pengeluaran, lakukan verfikasi apakah
Memastikan bahwa
terdapat penerimaan dan pengeluaran yang
Completeness seluruh saldo kas
baik dibank dan belum dicatat oleh klien, contohnya seperti
kas ditangan telah bank monthly charge, bunga bank,
dicatat pembayaran piutang oleh customer, cek
kosong atau NSF check

Accuracy • Lakukan rekonsiliasi bank empat kolom


• Lakukan vouching bukti pada setiap
Memastikan bahwa
penambahan dan pengurangan saldo kas
kas di bank pada
laporan rekonsiliasi pada laporan rekonsiliasi dan pastikan nilai
telah benar pada rekonsiliasi sudah sesuai dengan bukti
perhitungannya pendukung

Classification
• Telusuri apakah terdapat restricted cash yang
Seluruh akun terkait
diklasifikasikan sebagai akun cash
kas telah dicatat
dan diklasifikasikan • Telusuri apakah akun Cash on Hand telah
secara tepat dipisahkan dengan akun Cash in Bank

• Hitung kas di tangan pada hari terakhir tahun


berjalan
Valluation and
Cut Off • Vouching deposit in transit dan jurnal
allocation
penerimaan kas
Transaksi
• Vouching cek yang beredar dan jurnal
penerimaan dan
pengeluaran kas pengeluaran kas
telah dicatat pada • Vouching slip deposit pada laporan kliring
periode yang benar bank pada periode selanjutnya
• Vouching cek beredar pada laporan bank
periode selanjutnya

Detail tie in
Kas di bank yang • Melakukan footing terhadap cek yang beredar
dinyatakan pada dan deposit in transit
rekonsiliasi difoot • Menelusuri saldo buku pada rekonsiliasi ke
dengan benar dan
buku besar umum
sama dengan buku
besar umum

Rights and Rights and • Minta rekening koran ke klien dan lakukan
Obligation Obligation konfirmasi ke bank

CREAM BREGADASATYA 2021 8


PRAKTIK AUDITING

Seluruh saldo kas


di bank memang
milik perusahaan

Tiga prosedur berikut memerlukan diskusi tambahan karena kepentingan dan


kompleksitasnya:

1) Penerimaan Konfirmasi Bank


Meskipun konfirmasi bank tidak disyaratkan menurut standar auditing, auditor
biasanya memperoleh tanda terima langsung konfirmasi dari setiap bank atau lembaga
keuangan lain yang berbisnis dengan klien. Jika bank tidak menanggapi permintaan
konfirmasi → auditor harus mengirimkan permintaan kedua atau meminta klien untuk
berkomunikasi dengan bank untuk memintanya melengkapi dan mengembalikan
konfirmasi kepada auditor.

Pentingnya konfirmasi bank dalam audit melampaui verifikasi saldo kas yang
sebenarnya. Setelah auditor menerima konfirmasi bank yang lengkap, saldo dalam
rekening bank yang dikonfirmasi oleh bank harus di-tracing ke jumlah yang dinyatakan
dalam rekonsiliasi bank. Begitu pula dengan semua informasi lain tentang rekonsiliasi
harus di-tracing ke jadwal audit yang relevan. Jika konfirmasi bank tidak sesuai dengan
jadwal audit, auditor harus menyelidiki perbedaannya.

2) Mengakses Aktivitas Cutoff Bank Setelah Akhir Tahun

- Cutoff Bank Statement adalah laporan bank periode parsial atau merupakan akses
digital dari: cek yang dicairkan, duplikat slip setoran, dan dokumen lain yang
termasuk dalam laporan bank, yang diberikan oleh bank langsung ke kantor akuntan
publik tentang informasi rekening bank klien.
- Tujuan dari Cutoff Bank Statement atau akses digital informasi rekening pada sistem
bank adalah untuk memverifikasi item yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir
tahun klien dengan bukti yang disimpan oleh bank, bukan klien. Hal ini untuk menguji
misstatement yang disengaja seperti klien menghilangkan, menambahkan, atau
mengubah salah satu dokumen yang menyertai statement tersebut.

- Untuk memenuhi tujuan ini, auditor dapat:


• meminta klien agar bank memberikan langsung kepada auditor laporan periode
parsial/akses digital informasi, selama 7 sampai 10 hari setelah tanggal neraca.
• menunggu hingga laporan bank periode berikutnya tersedia untuk memverifikasi
item rekonsiliasi.

CREAM BREGADASATYA 2021 9


PRAKTIK AUDITING

- Auditor melakukan verifikasi berikut pada bulan setelah tanggal neraca:


• Footing semua daftar cek yang dicairkan, memo debit, deposito, dan memo kredit
• Verifikasi bahwa saldo laporan bank telah balanced saat di-footing
• Meninjau item-item yang di-footing untuk memastikan bahwa item-item tersebut
dicairkan oleh bank pada periode yang tepat dan tidak termasuk pengujian
penghapusan atau pengubahan

3) Uji Rekonsiliasi Bank


- Rekonsiliasi bank independen yang dipersiapkan dengan baik merupakan
pengendalian internal yang penting atas kas. Auditor menguji rekonsiliasi bank
untuk:
• menentukan apakah personel klien telah mempersiapkan rekonsiliasi bank
dengan hati-hati dan
• memverifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat adalah jumlah yang sama
dengan kas aktual di bank kecuali untuk setoran dalam perjalanan, cek yang
beredar, dan item rekonsiliasi lainnya.

- Dalam memverifikasi rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi yang tersedia


seperti melalui akses online ke informasi rekening klien yang disediakan oleh bank
atau dalam Bank Cutoff Statement.

- Auditor verifikasi rekonsiliasi melibatkan beberapa prosedur:


• Verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien akurat secara matematis.
• Tracing saldo pada konfirmasi bank dan/atau saldo awal yang ditunjukkan dalam
catatan online perbankan klien atau dalam Cutoff Bank Statement ke saldo per
bank saat rekonsiliasi bank untuk memastikannya sama
• Tracing cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan yang disertakan ke
Cutoff Bank Statement ke daftar cek yang beredar pada rekonsiliasi bank dan ke
jurnal pengeluaran kas pada periode/periode sebelum tanggal neraca.
o Semua cek yang dikliring bank setelah tanggal neraca dan dimasukkan ke
dalam jurnal pengeluaran kas → harus dimasukkan dalam daftar cek yang
beredar.
o Jika cek dikliring bank sebelum tanggal neraca → cek tersebut tidak boleh
ada dalam rekonsiliasi bank.
• Selidiki semua cek signifikan yang termasuk dalam daftar cek beredar yang belum
dikliring bank pada cutoff statement.
o Tracing jumlah item yang tidak dikliring ke kas jurnal pengeluaran
o Konfirmasi saldo hutang vendor untuk menentukan apakah vendor telah
mengakui penerimaan kas dalam catatannya.
o Salinan atau akses ke gambar digital dari cek yang dicairkan harus
diperiksa sebelum hari terakhir audit jika tersedia.

CREAM BREGADASATYA 2021 10


PRAKTIK AUDITING

• Tracing deposit in transit ke cutoff bank statement untuk memastikan bahwa


penerimaan tersebut disetorkan segera setelah awal tahun tahun baru.
• Perhatikan item-item rekonsiliasi lain pada laporan bank dan rekonsiliasi bank.
Termasuk item seperti biaya layanan bank, kesalahan dan koreksi bank, dan
transaksi yang tidak tercatat yang didebit atau dikreditkan langsung ke rekening
bank oleh bank. Item rekonsiliasi ini harus diselidiki untuk memastikan bahwa
mereka telah diperlakukan dengan benar oleh klien.

- Figure 23-5 (Arens hal. 748) mengilustrasikan bagaimana jenis pengujian audit
digunakan untuk mengaudit akun kas umum. Perhatikan pada gambar bahwa
pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis
substantif dilakukan untuk setiap siklus transaksi yang melibatkan akun kas.

Bagian 3: Prosedur Berorientasi Kecurangan (Fraud-Oriented Procedures)


Pertimbangan utama dalam mengaudit saldo kas umum adalah kemungkinan
penipuan. Auditor harus memperluas prosedur dalam mengaudit kas akhir tahun →
untuk menentukan kemungkinan kecurangan material ketika tidak ada pengendalian
internal yang memadai, terutama: pemisahan tugas yang tidak tepat antara penanganan
kas vs. pencatatan transaksi kas, serta tidak adanya penyusunan rekonsiliasi bank
bulanan secara independen.
Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan pada penerimaan kas, meliputi:
• Konfirmasi piutang;
• Pengujian untuk mendeteksi lapping (upaya penggelapan kas dengan menunda-
nunda pencatatan penerimaan kas sehingga mampu menutupi kekurangan kas);
• Review entri buku besar umum atas akun kas untuk item yang tidak biasa;

CREAM BREGADASATYA 2021 11


PRAKTIK AUDITING

• Bandingkan pesanan pelanggan vs. penjualan dan penerimaan kas setelahnya


(subsequent);
• Periksa persetujuan dan dokumen pendukung atas bad debts serta sales return and
allowances.
Pengujian yang mirip dapat dilakukan pada pengeluaran kas.
Tiga prosedur berikut ini dapat digunakan untuk mengungkap kecurangan yang
berkaitan langsung dengan saldo kas akhir tahun.

A. Pengujian Tambahan atas Rekonsiliasi Bank


Pengujian lanjutan atas rekonsiliasi bank pada akhir tahun tepat untuk dilakukan jika
auditor yakin bahwa mungkin nilainya disalahsajikan dengan sengaja. Prosedur yang
dilakukan adalah:
• Verifikasi: apakah seluruh transaksi yang tercantum dalam jurnal pada bulan terakhir
tahun berjalan telah dimasukkan atau dikeluarkan dengan benar dari rekonsiliasi
bank;
• Verifikasi: apakah seluruh item pada rekonsiliasi bank telah dicantumkan dengan
benar.
Asumsi: ada kelemahan pengendalian internal yang material pada klien dan akhir
periodenya adalah 31 Des, maka auditor dapat menggunakan pendekatan berikut:
1. Dari rekonsiliasi bank bulan November → bandingkan seluruh item yang
direkonsiliasi vs. cek yang dibatalkan dan dokumen lainnya pada laporan bank
bulan Desember.
2. Bandingkan seluruh cek yang dibatalkan dan slip deposit yang tersisa pada laporan
bank bulan Desember vs. jurnal pengeluaran dan penerimaan kas bulan Desember.
3. Trace seluruh item yang tidak jelas pada rekonsiliasi bank bulan November dan
jurnal pengeluaran & penerimaan kas bulan Desember ke → rekonsiliasi bank klien
per 31 Desember → untuk menentukan bahwa seluruh item telah disertakan.
4. Verifikasi (pastikan): seluruh item yang direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank per 31
Desember merupakan → item dari rekonsiliasi bank bulan November dan jurnal
bulan Desember yang belum dikliringkan oleh bank.
Sebagai tambahan, auditor harus melaksanakan prosedur setelah akhir tahun
(subsequent) dengan menggunakan laporan pisah batas bank (bank cut-off statement).

B. Bukti atas Kas (Proof of Cash)


Ketika klien memiliki kelemahan pengendalian internal yang material pada kas,
terkadang auditor menyiapkan bukti kas, yaitu skedul untuk merekonsiliasi catatan bank
dengan catatan klien atas saldo awal, setoran tunai, cek yang sudah dikliring, dan saldo
akhir klien. Auditor menggunakan bukti kas untuk memastikan:
• Seluruh penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan (deposited);

CREAM BREGADASATYA 2021 12


PRAKTIK AUDITING

• Seluruh deposites in bank telah dicatat dalam catatan akuntansi;


• Seluruh pengeluaran kas yang tercatat telah dibayar oleh bank;
• Seluruh jumlah yang dibayarkan oleh bank telah dicatat.
Bukti kas ini mencakup empat tugas rekonsiliasi berikut:
1. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode
pembuktian kas;
2. Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan penerimaan yang
dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode tertentu;
3. Rekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan oleh bank
dengan yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas untuk periode tertentu;
4. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank (rekening koran) dengan saldo pada buku
besar pada akhir periode pembuktian kas.

C. Pengujian atas Transfer antar Bank (Interbank Transfer)


Penggelapan terkadang menutupi pencurian kas dengan praktik yang dikenal
sebagai kiting →mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat
transaksinya dengan salah. Menjelang tanggal neraca, suatu cek ditarik pada satu
rekening bank, yang lalu segera disetorkan ke rekening kedua untuk kredit sebelum
akhir periode akuntansi. Cek ini dipastikan agar disetor pada tanggal yang cukup
terlambat sehingga tidak dapat dicairkan oleh bank pertama hingga setelah akhir
periode. Jika transfer antar bank tersebut tidak dicatat hingga setelah tanggal neraca,
jumlah yang ditransfer akan tetap tercatat sebagai aset pada kedua bank sehingga
mampu menutupi kekurangan kas.
Untuk menguji kiting, serta kesalahan yang tidak disengaja dalam mencatat transfer
antar bank, auditor dapat:
• Membuat daftar atas seluruh transfer antar bank yang dilakukan beberapa hari
sebelum dan setelah tanggal neraca, lalu
• Telusuri (trace) setiap transfer tersebut ke catatan akuntansinya untuk pencatatan
yang tepat.

Interbank Transfer Schedule (Arens (2016), pg. 752)

CREAM BREGADASATYA 2021 13


PRAKTIK AUDITING

Ada beberapa hal yang harus diaudit terkait interbank transfer schedule, antara lain:
1. Keakuratan informasi pada skedul transfer antar bank harus diverifikasi.
• Bandingkan informasi pengeluaran dan penerimaan pada skedul vs. catatan
pengeluaran dan penerimaan kas → pastikan telah akurat
• Bandingkan tanggal atas transfer yang diterima dan dikeluarkan pada skedul
vs. pada laporan bank
• Periksa catatan pengeluaran dan penerimaan kas → pastikan seluruh transfer
beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca telah dimasukkan
2. Transfer antar bank harus dicatat, baik pada bank penerima maupun bank pengirim.
➔ Jika tidak, penemuan ini dapat dijadikan sebagai bukti adanya upaya untuk
menyembunyikan pencurian uang.
3. Tanggal pencatatan atas pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
berada dalam tahun anggaran yang sama.
➔ Jika tidak, penemuan ini dapat dijadikan sebagai bukti adanya upaya untuk
menutupi kekurangan kas.
4. Pengeluaran pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan dalam/dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai cek yang beredar
(outstanding checks).
➔ Understatement jumlah outstanding checks pada rekonsiliasi bank
mengindikasikan kemungkinan kiting.
5. Penerimaan pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan dalam/dikeluarkan
dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar sebagai setoran dalam perjalanan
(deposits in transit).
➔ Overstatement jumlah deposits in transit pada rekonsiliasi bank mengindikasikan
kemungkinan kiting.
Selain kemungkinan kiting, penanganan transfer antar bank yang tidak akurat juga dapat
mengakibatkan kesalahan klasifikasi antara kas dan utang usaha.

“Keep going and be proud of


yourself because tomorrow
you’re one step closer to where
you need to be.”

CREAM BREGADASATYA 2021 14


PRAKTIK AUDITING

TM 15
Penyelesaian Audit

A. Melaksanakan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan


Pengungkapan
Ikhtisar Prosedur Audit
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV
Merencana- Melaksanakan Melaksanakan Menyelesaikan
kan dan ToC dan prosdur analitis audit dan
merancang pengujian dan pengujian menerbitkan
pendekatan substantif atas atas rincian saldo laporan audit
audit transaksi
Pada tahap IV proses audit, auditor mengevaluasi bukti yang diperoleh selama
tahap I s.d. III untuk menentukan apakah auditor harus melaksanakan prosedur audit
tambahan bagi tujuan penyajian dan pengungkapan. Dalam mengumpulkan bukti yang
berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor menggunakan
pendekatan atau cara yang sama dengan pengumpulan bukti untuk pengujian atas
transaksi dan saldo, yaitu:
1) Merancang prosedur untuk memahami pengendalian internal yang berkaitan
dengan pengungkapan dan penyajian → merupakan bagian dari prosedur penilaian
risiko.
2) Melakukan ToC untuk pengungkapan dan penyajian.
3) Melakukan prosedur substantif untuk memperoleh keyakinan bahwa semua tujuan
audit telah tercapai.

Tujuan audit atas penyajian dan pengungkapan antara lain:


1) Occurrence dan Right and Obligation → mengungkapkan peristiwa dan transaksi
yang terjadi dan berkaitan dengan entitas.
2) Completeness → semua pengungkapan yang harus ada dalam laporan keuangan
telah dimasukkan.
3) Classification dan Understandability → informasi keuangan disajikan dengan tepat
dan pengungkapannya disajikan dengan jelas/mudah dipahami.
4) Accuracy dan Valuation → informasi keuangan dan informasi lainnya diungkapkan
secara wajar pada jumlah yang benar.

B. Review Kewajiban Kontinjen dan Komitmen


Kewajiban kontinjen (contingent liability) adalah kemungkinan potensi kewajiban
di masa mendatang kepada pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai

CREAM BREGADASATYA 2021 1


PRAKTIK AUDITING

akibat aktivitas yang telah terjadi. Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban
kontinjen antara lain:
1) Terdapat kemungkinan pembayaran di masa mendatang kepada pihak ketiga akibat
kondisi saat ini.
2) Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa mendatang.
3) Hasilnya akan ditentukan oleh peristiwa di masa datang.

Berdasarkan FASB 5, terdapat tiga tingkat kemungkinan ketidakpastian


pembayaran di masa mendatang, yaitu:
Kemungkinan Keterjadian Perlakuan Laporan Keuangan
Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan
Reasonably possible (lebih
besar dari remote, tapi lebih Diperlukan pengungkapan catatan kaki
kecil dari probable)
• Jika jumlah dapat diestimasi → akun-
akun LK disesuaikan.
Probable (mungkin terjadi)
• Jika jumlah tidak dapat diestimasi →
diperlukan pengungkapan catatan kaki.

Kewajiban kontinjen yang menjadi perhatian auditor antara lain:


1) Tuntutan tertunda (pending litigation) → pelanggaran paten, kewajiban produk, atau
tindakan lainnya.
2) Perselisihan pajak penghasilan.
3) Garansi produk.
4) Diskonto wesel tagih.
5) Jaminan untuk kewajiban orang lain.
6) Saldo letter of credit beredar yang tidak digunakan.

Tujuan utama dalam memverifikasi kewajiban kontinjen adalah:


1) Classification → mengevaluasi perlakuan akuntansi untuk menentukan apakah
manajemen telah mengklasifikasikan dengan benar kontinjen tersebut.
2) Completeness → mengidentifikasi setiap kontinjensi yang belum diidentifikasi oleh
manajemen.

Prosedur audit yang umum digunakan untuk mencari kewajiban kontinjen antara
lain:
a. Tanya jawab dengan manajemen mengenai kemungkinan adanya kewajiban
kontinjensi yang belum dicatat.
b. Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan.

CREAM BREGADASATYA 2021 2


PRAKTIK AUDITING

c. Telaah notulen rapat dewan direksi/RUPS atas adanya indikasi tuntutan atau
kewajiban lain.
d. Analisa beban legal untuk periode yang diaudit dan telaah faktur serta pernyataan
dari penasehat hukum atas adanya indikasi kewajiban kontinjen, khususnya tuntutan
dan penetapan pajak yang tertunda.
e. Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara mengenai status pending litigation atau
kewajiban kontinjen lainnya.
f. Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan potensi
kewajiban kontinjensi.
g. Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan dapatkan
konfirmasi saldo yang digunakan maupun belum digunakan.
Komitmen sangat erat kaitannya dengan kewajiban kontinjensi. Dalam komitmen,
karakteristik terpenting adalah kesepakatan untuk mengikat perusahaan atas
sekumpulan kondisi yang tetap di masa mendatang tanpa melihat apa yang terjadi pada
laba dan kondisi ekonomi keseluruhan.

C. Memperoleh dan Mengevaluasi Surat dari Pengacara Klien


Salah satu prosedur untuk mengetahui adanya kewajiban kontinjensi adalah
mengajukan pertanyaan kepada pengacara klien. Namun, tidak semua pengacara
bersedia memberikan informasi kepada auditor dengan alasan sebagai berikut:
1) Pengacara menolak merespons karena kurangnya pengetahuan mengenai
persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen.
2) Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang dianggap rahasia.
Apabila pengacara menolak memberikan informasi, auditor harus memodifikasi
laporan auditnya untuk merefleksikan kurangnya bukti yang tersedia (keterbatasan
ruang lingkup) → mengharuskan auditor memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian atau menolak memberikan pendapat.

D. Melaksanakan Review Pasca Tanggal Neraca untuk Peristiwa


Kemudian
Auditor harus mereview transaksi dan peristiwa yang terjadi setelah tanggal
neraca untuk menentukan apakah setiap transaksi atau peristiwa tersebut
mempengaruhi penyajian dan pengungkapan yang wajar atas laporan periode berjalan.
Langkah tersebut dikenal dengan review terhadap peristiwa kemudian (review for
subsequent event).
Tanggung jawab auditor menelaah peristiwa kemudian terbatas pada periode
awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan tanggal laporan audit. Terdapat 2
peristiwa yang memerlukan pertimbangan manajemen dan evaluasi auditor:

CREAM BREGADASATYA 2021 3


PRAKTIK AUDITING

1. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan


memerlukan penyesuaian jumlah.
Peristiwa berikut memerlukan penyesuaian saldo akun pada laporan keuangan tahun
ini jika jumlahnya material :
• Pernyataan kebangkrutan/pailit oleh klien karena kondisi keuangan memburuk
dengan saldo piutang usaha terhadapnya masih outstanding.
• Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah dicatat
pembukuan.
• Pelepasan peralatan yang digunakan dalam operasi dengan harga dibawah book
value.
• Penjualan investasi pada harga dibawah harga perolehan tercatat.

2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan


tetapi memerlukan pengungkapan.
Peristiwa ini cukup diungkapkan dengan menggunakan catatan kaki, namun bila
signifikan dibuat pelengkap laporan keuangan historis berupa laporan yang
memperhitungkan dampak peristiwa tersebut seandainya terjadi pada tanggal
neraca. Berikut transaksi yang terjadi dalam periode berikutnya yang hanya
memerlukan pengungkapan bukan penyesuaian dalam laporan keuangan :
• Penurunan nilai pasar sekuritas investasi sementara atau untuk dijual kembali.
• Penerbitan obligasi atau efek-efek ekuitas.
• Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi kebijakan pemerintah
yang menghalangi penjualan barang.
• Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.
• Merger/akuisisi.

Terdapat 2 kategori prosedur audit untuk menelaah peristiwa kemudian:


1. Prosedur terpadu sebagai bagian dari verifikasi atas saldo perkiraan akhir tahun
meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari
pengujian terinci atas saldo.
2. Prosedur yang dilaksanakan secara khusus dengan tujuan menemukan transaksi
atau peristiwa yang harus diakui sebagai peristiwa kemudian, untuk dimasukkan
dalam saldo perkiraan tahun berjalan atau diungkapkan dengan catatan kaki. Dapat
dilakukan dengan :
• Tanya jawab manajemen
• Korespodensi dengan pengacara
• Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca.
• Menelaah catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
• Mendapatkan surat pernyataan yang dibuat klien (Letter of Representation)

Auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian yang penting terjadi setelah


pekerjaan lapangan selesai, tetapi sebelum laporan audit di terbitkan.

CREAM BREGADASATYA 2021 4


PRAKTIK AUDITING

E. Merancang dan Melaksanakan Langkah Terakhir dalam Segmen


Pengumpulan Bukti Audit
1. Prosedur Analitis Akhir
Prosedur analitis akhir, digunakan sebagai bagian perencanaan audit,
pelaksanaan, dan penyelesaian audit. Selama penyelesaian audit untuk review akhir
salah saji material/masalah keuangan yang tidak ditemukan selama pengujian lainnya
untuk membantu auditor mengambil pandangan objektif akhir terhadap laporan
keuangan. Ketika melaksanakan prosedur audit analitis selama tahap review akhir,
auditor umumnya membaca LK, termasuk CALK, dengan mempertimbangkan :
a. Kecukupan bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa/tidak
diharapkan
b. Saldo akun yang tidak biasa/tidak diharapkan atau hubungan yang sebelumnya
tidak teridentifikasi.
2. Evaluasi asumsi going concern
Auditor mengevaluasi apakah terdapat keraguan mengenai kemampuan klien
menjaga kelangsungan hidup paling tidak satu tahun setelah tanggal neraca.
3. Surat representasi klien
Mendokumentasikan pernyataan lisan manajemen yang paling penting selama
audit. Tiga tujuan dari surat representasi klien adalah:
a. Menekankan tanggung jawab manajemen atas asersi pada LK.
b. Mengingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dalam lapkeu.
c. Mendokumentasikan respon dari manajemen atas pertanyaan yang diajukan
mengenai berbagai aspek audit.
4. Informasi lain dalam laporan tahunan
Menurut PSA 44, informasi lain adalah informasi yang bukan bagian dari
laporan keuangan tetapi diterbitkan bersamanya. SAS 85 menyarankan 4 kategori
persoalan khusus yang harus diungkapkan, yaitu : LK, Kelengkapan informasi,
Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan, serta Subsequent event. SAS 8 (AU
550) mengharuskan auditor membaca informasi lain yang dimasukkan dalam laporan
tahunan yang berhubungan langsung dengan laporan keuangan.

F. Mengintegrasikan Bukti Audit yang Dikumpulkan dan Mengevaluasi


Hasil Audit Secara Keseluruhan
Ditekankan pada kesimpulan yang ditarik melalui pengujian atas transaksi,
prosedur analitis, pengujian terinci atas saldo dari kelima siklus transaksi. Aspek dari
evaluasi:

1. Kecukupan bahan bukti untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah
secara cukup diuji setelah mempertimbangkan situasi penugasan dengan
menggunakan checklist penyelesaian penugasan.

CREAM BREGADASATYA 2021 5


PRAKTIK AUDITING

2. Bahan bukti yang mendukung pendapat auditor mencatat jejak kekeliruan dan
menggabungkannya, biasanya digunakan metode neraca lajur kekeliruan yang
tidak disesuaikan atau ikhtisar penyesuaian yang mungkin.
3. Pengungkapan laporan keuangan auditor menggunakan daftar periksa
pengungkapan laporan keuangan dan harus ditambah dengan pengalaman dalam
akuntansi.
4. Menelaah kertas kerja, tujuannya :
a. Mengevaluasi pelaksana staf yang belum berpengalaman
b. Meyakinkan bahwa audit memenuhi standar pelaksana kantor akuntan publik
c. Menetralkan pemihakan yang sering kali masuk ke dalam pertimbangan auditor
5. Penelaahan independen, tim audit harus dapat membenarkan bahan bukti yang
dikumpulkan dan kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi tertentu dari
penugasan.

Ada 3 alasan mengapa anggota KAP yang berpengalaman harus meneliti


dengan seksama review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit, yaitu:
- Mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman.
- Memastikan audit memenuhi standar kinerja KAP.
- Mengetahui bias yang sering kali mempengaruhi pertimbangan auditor.

Setelah tahapan ini selesai maka laporan audit dapat diterbitkan.

G. Komunikasi Auditor Kepada Komite Audit dan Manajemen


SA mensyaratkan auditor untuk berkomunikasi kepada those charged with
governance (TCWG) dalam rangka mengomunikasikan temuan dan/atau rekomendasi
kepada komite audit, direksi, atau manajemen senior. Komunikasi yang berhubungan
dengan temuan audit biasanya melalui tulisan atau dokumen. Sedangkan komunikasi
selain hal tersebut dilakukan dengan berkomunikasi secara lisan atau pun tulisan;
komunikasi lisan tersebut tetap harus didokumentasikan dan masuk dalam dokumentasi
audit.
Komunikasi harus dilakukan secara timely (tidak menunda-nunda) kepada TCWG
agar pihak TCWG dapat menindaklanjuti atas temuan atau informasi yang diberikan oleh
auditor. Beberapa hal yang perlu dikomunikasikan oleh auditor diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Komunikasikan adanya kecurangan (fraud) atau aksi ilegal,
Tujuan mengomunikasikan hal tersebut adalah untuk membantu komite audit dalam
melaksanakan tugasnya sebagai supervisor atas lapoan keuangan yang andal pada
perusahaan tersebut.
b. Komunikasikan defisiensi pengendalian internal dan kelemahan material pada desain
pengendalian internal,

CREAM BREGADASATYA 2021 6


PRAKTIK AUDITING

c. Komunikasi lainnya yang dimaksudkan agar terjadi komunikasi dua arah dengan
TCWG atas informasi yang relevan dengan audit,
- Komunikasikan kepada TCWG atas tanggung jawab auditor dalam audit laporan
keuangan,
- Komunikasikan ruang lingkup dan saat / waktu atas audit,
Komunikasi ini dimaksudkan agar TCWG memperoleh gambaran secara luas atas
ruang lingkup auditor, pendekatan yang digunakan oleh auditor dalam audit dalam
mengidentifikasi risiko dan meninjau pengendalian internal, serta saat/waktu audit.
Namun, hal yang dikomunikasikan oleh auditor kepada manajemen atau komite
audit tidak boleh secara mendetail melainkan hanya yang bersifat umum saja.
- Komunikasikan temuan audit signifikan selama audit,
Auditor perlu mengomunikasikan kesalahan saji material yang terdeteksi.
Kesalahan saji material ini meliputi atas adjustment yang telah dibuat oleh klien
(namun ternyata adjustment yang dibuat oleh klien kurang tepat) dan salah saji
material yang belum dilakukan adjustment oleh klien. Bentuk komunikasi yang
dipergunakan atas temuan audit biasanya melalui tulisan atau penyampaian
dokumen yang memuat temuan auditor.
- Auditor memperoleh komunikasi dari TCWG atas informasi yang dapat
berpengaruh dalam sifat dan saat prosedur audit.

d. Komunikasi auditor melalui Management Letter


Pembuatan management letter oleh KAP atau auditor kepada klien
dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan bisnis klien
dan memberikan nilai tambah bagi bisnis klien. Hal ini dimaksudkan agar operasional
klien menjadi lebih efisien.
Management letter berbeda dengan surat pelaporan defisiensi pengendalian
internal. Surat pelaporan defisiensi pengendalian internal dibuat sesuai dengan SA
dalam format yang telah ditentukan atas defisiensi pengendalian internal dan
kelemahan material pada pengendalian internal. Sedangkan management letter
sifatnya opsional dan dibuat untuk membantu klien agar operasional bisnis berjalan
lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, bentuk management letter tiap KAP dapat
bervariasi dan disesuaikan dengan KAP dan kebutuhan dari klien.

CREAM BREGADASATYA 2021 7


PRAKTIK AUDITING

Contoh Management Letter (referensi dari KPMG)

H. Temuan Kemudian (Subsequent Discovery of Facts)


Temuan / fakta yang ditemukan setelah audit diselesaikan, yaitu laporan audit
yang telah diterbitkan dan komunikasi antar TCWG yang telah diselesaikan, dan laporan
keuangan audited telah diterbitkan. Fakta yang ditemukan oleh auditor setelah audit
diselesaikan yaitu ditemukan salah saji material pada laporan keuangan. Contoh salah
saji material yaitu adanya penjualan fiktif dengan nilai material yang belum dikoreksi oleh
auditor, tidak melakukan write-off atas persediaan yang usang, atau mengabaikan
informasi/footnote yang penting.

CREAM BREGADASATYA 2021 8


PRAKTIK AUDITING

Subsequent discovery of facts ialah temuan yang berasal dari kejadian bisnis
sebelum tanggal laporan dan ditemukan setelah laporan keuangan audited diterbitkan
serta perlu direvisi laporan keuangannya.
- Apabila diketahui ada piutang yang collectible karena customer akan bangkrut
setelah tanggal laporan audit→ maka, tidak diperlukan adanya revisi atas laporan
keuangan.
- Apabila piutang collectible dan diketahui fakta bahwa customer bangkrut sebelum
tanggal laporan audit→ maka, termasuk dalam subsequent discovery of facts yang
perlu revisi atas laporan keuangan.

1. Subsequent discovery of facts setelah laporan keuangan audited diterbitkan


dan berasal dari kegiatan bisnis sebelum tanggal laporan audit
Auditor berkewajiban untuk:
Meminta klien untuk menerbitkan revisi atas laporan keuangan serta penjelasan atas
revisi tersebut. Apabila subsequent period’s financial statements telah selesai,
sedangkan revisi laporan keuangan belum diterbitkan, maka manajemen perlu
mengungkapkan (disclose) ke laporan keuangan selanjutnya (tahun berikutnya).
Apabila manajemen menolak untuk mengungkapkan kejadian tersebut pada laporan
keuangannya, maka auditor harus:
- Menginformasikan kepada dewan direksi,
- Memberitahukan kepada bursa efek, atau regulator lainnya atas laporan keuangan
klien yang tidak disajikan secara wajar,
- Menginformasikan kepada pengguna laporan keuangan atas salah saji material yang
ada pada laporan keuangan (jika dimungkinkan).

2. Subsequent discovery of facts setelah laporan keuangan audited diterbitkan


Auditor berkewajiban untuk:
- Memberitahukan kepada pengguna laporan keuangan atas salah saji material
tersebut, atau
- Mengubah kesimpulan atas efektivitas pengendalian internal.

CREAM BREGADASATYA 2021 9


PRAKTIK AUDITING

3. Subsequent discovery of facts telah diketahui oleh auditor sebelum tanggal


laporan audit diterbitkan
Auditor perlu memberitahukan kepada manajemen untuk melakukan koreksi atas salah
saji material atau menerbitkan laporan audit yang berbeda.

4. Subsequent discovery of facts ditemukan diantara waktu setelah tanggal


laporan audit issued dan tanggal laporan keuangan audited belum diterbitkan
Maka revisi laporan keuangan perlu dilakukan sebelum diterbitkan.

“Wherever you find yourself


today, take a moment to pause
and take a deep breath. Choose to
celebrate where you are right now
and how far you have come.”

CREAM BREGADASATYA 2021 10

Anda mungkin juga menyukai