Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN PARTOGRAF

No. Dokumen : 110/SOP/PKM-S/III/2023


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 29 Maret 2023
Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS Ferry Fawzi Annor
SALIMBATU

1. Pengertian Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I


persalinan dan informasi untuk membantu membuat keputusan
klinis.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penggunaan partograf di UPTD
Puskesmas Salimbatu
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salimbatu Nomor
025/SK/PKM-S/III/2023 tentang kebijakan pelayanan klinis UPTD
Puskesmas Salimbatu
4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
2. KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama
5. Langkah- PENILAIAN AWAL
langkah/Prosedur 1. Pada pasien dengan diagnose inpartu kala I lakukan observasi
dan pencatatan dengan menggunakan partograf
2. Catat pada halaman pertama dari partograf yang berisi tentang:
a. Informasi tentang ibu : catat nama/ umur, gravida / para/
abortus, nomor/ catatan medis, tanggal dan mulai dirawat,
waktu pecahnya selaput ketuban.
b. Kondisi janin : denyut jantung janin, warna cairan ketuban,
molase kepala janin
c. Kemajuan persalinan
1) Catat pembukaan serviks setiap 4 jam setelah evaluasi.
Jika ada penyulit dapat dilakukan tindakan sedini
mungkin.
2) Beri tanda X setiap kali ada penambahan dilatasi serviks.
3) Catat hasil pemeriksaan penurunan kepala yang
menunjukkan seberapa bagian terbawah janin telah
memasuki rongga panggul. Tulis dengan tanda ”0”
4) Catat jam/ waktu pemeriksaan.
5) Catat kontraksi uterus per 10 menit, lamanya kontraksi
dalam satuan detik dengan menulis:

6) Periksa frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap


jam selama fase laten dan setiap menit selama fase laten
d. Catat obat-obatan dan cairan yang diberikan
e. Kondisi ibu
1) Catat tanda-tanda vital
a) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase
aktif (lebih sering jika diduga ada penyulit). Beri
tanda " . ’’
b) Nilai dan catat tekanan darah setiap 4 jam selama
fase aktif dan beri tanda panah.
c) Nilai dann catat temperatur tubuh setiap 2 jam
2) Catat jumlah urin, rotein urin dan aseton setiap 2 jam.
3. Cantumkan pada satu garis sesuai dengan waktu pemeriksaan.
4. Tentukan waktu untuk pemeriksaan berikutnya

PENILAIAN LANJUTAN
1. Lakukan tiap 4 jam (kecuali bila X, O dan kontraksi
menunjukkan akan terjadi persalinan dalam waktu dekat).
2. Perhatikan garis waspada dan bertindak.
3. Catat perubahan yang terjadi
4. Pindahkan dengan tanda garis terputus berbentuk wlipsoida
apabila X pada fase laten, seharusnya berada pada fase aktif.
5. Lakukan persiapan seperlunya apabila garis observasi
menyentuh atau menyilangkan garis waspada atau bertindak.
6. Nilai air ketuban (kode J,D,M,K,U)
7. Cantumkan molase (O,+,++,+++)
8. Cantumkan hasil penilaian lanjutan pada garis waktu

KESIMPULAN
1. Buat kesimpulan setiap kali selesai melakukan pemeriksaan
2. Buat rencana penatalaksaan
3. Sesuaikan penatalaksanaan dengan perubahan yang terjadi.

TINDAKAN
1. Lakukan tindakan apabila hasil observasi menyentuh atau
melampaui garis bertindak
2. Bila pembukaan lengkap dan kepala sudah di dasar panggul,
pimpin persalinan.
3. Catat tindakan partograf

MELENGKAPI PARTOGRAF DAN PERAWAT LANJUTAN


1. Setelah persalinan, lengkapi partograf yang belum diselesaikan
2. Pada bagian belakang partograf, terdapat kolom catatan
persalinan, isikan semua kegiatan pasien selama kala I
3. Analisa kembali hasil pencapaian partograf
4. Masukkan partograf ke dalam status / rekam medis pasien
5. Buat laporan persalinan dan rencana perawatan lanjutan.
6. Unit Terkait 1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Pelayanan KIA
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Ruang bersalin
No Tanggal Mulai
Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Rekam Histori Perubahan

Anda mungkin juga menyukai