Anda di halaman 1dari 26

IMONOSEROLOGI

ID soal 9.
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjaua 1. Pre analitik
n4 2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan
Tinjaua 1. Pasien
n5 2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksa 3. Parasitologi
an 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang pasien perempuan umur 46 Tahun datang ke Rumah sakit dengan keluhan rasa
sakit, bengkak dan kaku pada persendian contohnya di kaki dan tangan. Efek dari kondisi ini
akan membatasi aktivitas keseharian, seperti sulit untuk berjalan dan menggunakan tangan.
Berdasarkan kondisi ini maka di sarankan untuk pemeriksaan Reumatoid.

Lead in:
Apakah jenis teknik pemeriksaan yang bisa dilakukan ?
Pilihan Jawaban :
f. Aglutinasi
g. Aglutinosi aktif (direk)
h. Aglutinasi-Lateks
i. Inhibisi Aglutinasi
j. Aglutinosi posif (indirek)

Kunci Jawaban: C
Referensi: Hardjono dkk, 2003 .interpretasi hasil test lab diagnosik. Makassar
LEPHAS.Makassar,
Nama pembuat Edi Suriaman, M.Si
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Malang (AAKMAL)
ID soal 10.
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjaua 1. Pre analitik
n4 2. Analitik
Tahap 3. Pasca analitik
Pemeriksaan
Tinjaua 1. Pasien
n5 2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksa 3. Parasitologi
an 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki umur 45 tahun datang ke Rumah sakit, oleh dokter disarankan untuk untuk
melakukan pemeriksaan imunoserologi. Di laboratorium, seorang ATLM melakukan sampling
darah sebagai bahan uji, dan pasien mengisi surat pengantar/formulir pemerintaan
pemeriksaan laboratorium secara lengjap

Lead in:
Apakah hal yang penting untuk diisi saat penerimaan spesimen ?
Pilihan Jawaban :
a. Identitas pasien karena kekeliruan identitas akan memengaruhi semua tindakan ataou
layanan yang dibutuhkan oleh pasien tsb
b. Volume spesimen
c. Nomor laboratorium
d. Keterangan klinik
e. Jenis spesimen
Kunci Jawaban: A
Referensi: Hardjono dkk, 2003 .interpretasi hasil test lab diagnosik. Makassar
LEPHAS.Makassar,
Nama pembuat Edi Suriaman, M.Si
Institusi/bagian Akademi Analis Kesehatan Malang (AAKMAL)
ID soal
4
Tinjau Jabar
an an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 4. Kognitif
n2 5. Psikomotor
Domain 6. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 4. Pre analitik
Tahap 5. Analitik
Pemeriksa 6. Pasca analitik
an
Tinjaua 10. Pasien
n5 11. Spesimen
Sasaran 12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksa 10. Parasitologi
an 11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada infeksi primer virus dengue, anti dengue IgM muali muncul kurang dari hari ke 4 setelah
munculnya demam. Kadar IgM tersebut akan terus meningkat sampai puncaknya dan akan
kembali menurun dan hilang antara hari ke-30 sampai hari ke-60. Peningkatan IgM akan
diikuti dengan peningkatan IgG yang akan mencapai nilai puncak pada hari ke-15, kemudian
IgG akan turun pelahan hingga kadar rendah dan menetap seumur hidup. Pada infeksi
sekunder virus dengue, IgG akan meningkat cepat dengan kadar yang sangat tinggi dan
bertahan hingga waktu yang lama. Sedangkan IgM akan timbul dengan kadar rendah dan
akan segera menghilang. Hasil pemeriksaan IgM negatif dan IgG positif menunjukkkan infeksi
sekunder.

Pertanyaan soal:
Pemeriksaan laboratorium apa yang sebaiknya dilakukan untuk memantau perjalanan
penyakit pasien tersebut?

Pilihan Jawaban :
a. Darah lengkap
b. PCR untuk memeriksa sel/bakteri/virus.
c. LED peradangan inflamasi pada tubuh/ untuk mengukur berapa lama sel drh merah menggumpal
d. CRP untuk mendeteksi peradangan karena kondisi akut
e. NS1 untuk mendeteksi virus dengu awal

Kunci Jawaban: A
Referensi: Adam, Syamsunir., 1995, DASAR IMUNOLOGI – , EGC, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta
Nama pembuat Nugroho Tristyanto
Institusi/bagian AAKMAL MALANG
ID soal 7
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksa 3. Pasca analitik
an
Tinjaua 10. Pasien
n5 11. Spesimen
Sasaran 12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 8. Hematologi
Kelompok 9. Kimia Klinik
Pemeriksa 10. Parasitologi
an 11. Mikrobiologi (Bakteriologi)
12. Sitohistoteknologi
13. Imunoserologi
14. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Se or a n g p e r e m pu a n b e r u s i a 2 7 t a h u n d a t a n g k e d o kt e r d e n g a n n y e r
i
ab d o m e n a k u t . U n tu k menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik dilakukan
pemeriksaan urin untuk hormon beta HCG
Pertanyaan soal:
Apakah Contoh bahan urin terbaik untuk kondisi tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Urine acak karena pemeriksaan hcg dgn urine acak relatif mudah dan lebih epektif
B. Urine 24 jam
C. Urine sewaktu
D. Urine Pagi
E. Urine pancar tengah
Kunci Jawaban: A
Referensi: Abbas, Lichtman Basic Immunology (2Ed , Elsevier, 2004)
Nama pembuat Nugroho Tristyanto
Institusi/bagian AAKMAL MALANG
ID soal 17
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 50. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 51. Mawas diri dan pengembangan diri
52. Komunikasi efektif
53. Pengelolaan informasi
54. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
55. Keterampilan Laboratorium Medik
56. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 22. Kognitif
n2 23. Psikomotor
Domain 24. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 22. Pre analitik
Tahap 23. Analitik
Pemeriksa 24. Pasca analitik
an
Tinjaua 64. Pasien
n5 65. Spesim
Sasaran en 66.
Metode
67. Media dan Reagensia
68. Peralatan
69. Prosedur
70. Interpretasi hasil
71. Penjaminan mutu
72. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 51. Hematologi
Kelompok 52. Kimia Klinik
Pemeriksa 53. Parasitologi
an 54. Mikrobiologi (Bakteriologi)
55. Sitohistoteknologi
56. Imunoserologi
57. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) 1
Seorang analis menerima sampel dari pasien anak berumur 5 tahun, keluhan gatal hingga
sesak nafas setelah mengkonsumsi udang. Dokter yang menangani meminta dilakukan
pemeriksaan apusan darah dan tes alergi terhadap pasien. Hasil apusan darah ditemukan
basofil 10%.
Pertanyaan soal:
Apakah pemeriksaan immunoglobulin yang spesifik pada kasus
tersebut? Pilihan Jawaban :
f. E
g. A
h. M
i. G
j. D
Kunci Jawaban: A
Referensi: Karnen Garna Baratawidjaja, Iris rengganis
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya
ID soal 18
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksa 3. Pasca analitik
an
Tinjaua 10. Pasien
n5 11.
Sasaran Spesimen
12. Metode
13. Media dan Reagensia
14. Peralatan
15. Prosedur
16. Interpretasi hasil
17. Penjaminan mutu
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksa 3. Parasitologi
an 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) 2
Seorang pasien sedang membutuhkan transfusi darah, pada saat tersebut analis memeriksa
sampel darahnya menggunakan metode slide test. Hasil pemeriksaan anti A dan anti AB
mengalami aglutinasi dan anti D tidak aglutinasi.
Pertanyaan soal:
Sampel darah yang dapat diterima dengan baik oleh pasien tersebut
adalah ? Pilihan Jawaban :
f. A Rh positif KARENA GOLONGAN DARAH AB IKUT MENGALAMI AGLUTINASI
g. B Rh negatif karena B tdk menggumpal makanya tdk ada golongan darah B
h. A Rh negatif karena antigen A mengalami aglutinasi tidak memiliki faktor rh
i. O Rh positif
j. AB Rh negative karena B nya tdk menggumpal atao mengalami aglutinasi

Kunci Jawaban: C
Referensi: Karnen Garna Baratawidjaja, Iris rengganis
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya

ID soal 17
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre
analitik 2.
Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralat
an 6.
Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) 3:
Seorang analis memeriksa sampel darah pasien dengan keluhan sakit pada saat kencing,
timbul ulkus pada kelamin. Hasil swab mikrobiologi ditemukan bakteri gonococcus, tes
skrining VDRL positif. Kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan yang spesifik dengan
metode hema- aglutinasi
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah sampel yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut? ?
Pilihan Jawaban :
A. 10 µl
B. 15 µl
C. 20 µl
D. 25 µl
E. 50 µl
Kunci Jawaban: D
Referensi: Harjdono
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya
I soal 18
D
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium
Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik Laboratorium
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Berbasis
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre
analitik 2.
Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknol
ogi 6.
Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) 4
Seorang wanita 25 tahun, didagnosa TB oleh dokter puskesmas dari pemeriksaan sputum
BTA 3 kali (sewaktu, pagi, sewaku) menunjukkan hasil sewaktu (-), pagi (++), sewaktu (+).
Pada awal infeksi, kuman M. tuberculosis dapat dikenali dan difagositosis.
Pertanyaan Soal :
Sel apakah yang berperan dalam proses infeksi tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Epitel
B. Eosinofil
C. Limfosit
D. Makrofag
E. Langerhans
Kunci Jawaban: D
Referensi: Harjdono
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya

ID soal 17
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre
analitik 2.
Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknol
ogi 6.
Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) 5
Seorang analis mengambil sampel darah pada wanita usia 25 tahun, dengan keluhan banyak
timbul sariawan, BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, dan batuk lebih dari 1 bulan. Hasil
pemeriksaan BTA positif 3 kemudian dilakukan pemeriksaan yang spesifik yaitu T-helper Cell.
Pertanyaan Soal :
Hasil normal dari pemeriksaan lanjutan yang spesifik dalam kasus tersebut adalah ?
Pilihan
Jawaban :
A. 150-300
B. 350-400
C. 410-1450
D. 1500-1750
E. 1750-2000
Kunci Jawaban: D
Referensi: Harjdono
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya
ID soal 18
Tinjauan Jabar
an
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre
analitik 2.
Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan
Reagensia 5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknol
ogi 6.
Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignete) 6
Seorang analis memeriksa sampel darah pasien, dengan keluhan demam selama 5 hari, mual
dan pusing bahkan menggigil. Pada hasil pemeriksaan darah lengkap jumlah leukosit 13000
mm3 darah dan test typoid metode slide test menunjukkan aglutinasi dengan titer O 1/160.
Pertanyaan Soal :
Alat apakah yang dipakai dalam pemeriksaan tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Slide putih untuk memeriksa suatu bakteri/ virus pada tubuh manusia
B. Slide hitam untuk memeriksa golongan darah
C. Tabung untuk mencampur suatu larutan/ reaksi kimia
D. Mikroplate U untuk pemeriksaan bakteri pada tumbuhan
E. Mikroplate V untuk pemeriksaan bakteri atao virus pada tumbuhan

Kunci Jawaban: A
Referensi: Karnen Garna Baratawidjaja, Iris rengganis
Nama pembuat Nur Vita P
Institusi/bagian Prodi Analis UMSurabaya

ID soal
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diridan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor/Prosedural knowledge
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1.
Praanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesim
en 3.
Metode
4. Media / Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4. Parasitologi
5.
Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. ToksikologiKlinik
Kasus (vignette)

Seorang ATLM melakukan flebotomi, secara tidak sengaja ATLM tertusuk jarum. Setelah
melakukan pemeriksaan HIV terhadap sampel hasilnya positif.

Pertanyaan soal : Apa tindakan paling tepat apakah untuk kasus diatas?

Pilihan Jawaban:
A. Periksa HIV karena sudah dilakukan pemeriksaan HIV
B. Periksa Anti HIV karena sudah positif HIV
C. Pemberian ARV OBAT PENGENDALI INFEKSI HIV
D. Periksa ke dokter UGD karena dilakukan penangan pertama
E. Lapor ke penanganan infeksius

KunciJawaban D
Referensi: Gandasoebrata,R. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit Dian
Rakyat
Kee J.L. 2008. Pedoman Pemeriksaan laboratorium & diagnostik.
Penerbit EGC

Nama pembuat Made Rika Sandayani Kusuma, S.S.T


Institusi/bagian Stikes Wira Medika Bali

ID soal
Tinjaua Jabara
n n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium
Medik 6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap 2. Analitik
Pemeriksa 3. Pasca analitik
an
Tinjaua 1. Pasien
n5 2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksa 3. Parasitologi
an 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknol
ogi 6.
Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette) Pasien datang dengan rujukan pemeriksaan CRP. Hasil pemeriksaan
semikuantitatif seperti gambar dibawah.

Pertanyaan soal:
Berapa titer pada sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. 12 mg/L
B. 24 mg/L
C. 48 mg/L
D. 96 mg/L
E. 192 mg/L
Kunci Jawaban: A
Referensi: Gandasoebrata,R. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit Dian
Rakyat
Kee J.L. 2008. Pedoman Pemeriksaan laboratorium & diagnostik.
Penerbit EGC
Nama pembuat Anggraeni Suarsana, S.S.T
Institusi/bagian Stikes Wira Medika Bali

ID soal
Tinjaua Jabara
n n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasam ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjaua 1. Kognitif
n2 2. Psikomotor
Domain 3. Afektif
Tinjaua 1. Recall
n 3 Sifat 2. Reasoning
Tinjaua 1. Pre analitik
n4 2. Analitik
Tahap
Pemeriksaan 3. Pasca analitik
Tinjaua 1. Pasien
n5 2. Spesimen
Sasaran 3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksa 3. Parasitologi
an 4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknol
ogi 6.
Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette): Pasien datang dengan rujukan pemeriksaan ASTO. Hasil pemeriksaan
semikuantitatif seperti gambar dibawah.

Pertanyaan soal:
Berapa titer pada sampel tersebut?

Pilihan Jawaban :
A. 200 IU/mL
B. 400 IU/mL
C. 800 IU/mL
D. 1600 IU/mL
E. 3200 IU/mL
Kunci Jawaban: A
Referensi: Gandasoebrata,R. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit Dian
Rakyat
Kee J.L. 2008. Pedoman Pemeriksaan laboratorium & diagnostik.
Penerbit EGC

Nama pembuat Made Rika Sandayani Kusuma, S.S.T


Institusi/bagian Stikes Wira Medika Bali

ID soal 8
Tinjauan Jabara
n
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diridan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor/Prosedural knowledge
Tinjauan 3 1. Recall
2. Reasoning
Tinjauan 4 1.
Praanalitik
2. Analitik
3. Pascaanalitik
Tinjauan 5 1. Pasien
2. Spesim
en 3.
Metode
4. Media / Reagensia
5. Alat
6. Prosedur
7. Interpretasi Hasil
8. Penjaminan Mutu
9. K3
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik
2. Hematologi
3. Mikrobiologi
4.
Parasitologi 5.
Imunoserologi
6. Sitohistoteknologi
7. ToksikologiKlinik
Kasus (vignette)
Dilakukan pemeriksaan serum pasien untuk mengetahui penyakit sifilis dengan
menggunakan alat mikroplate serta reading miror dan kit pemeriksaan berisi diluent, control
positif, control negatif, test cell dan control cell. Control positif dan negatif mengandung serum
manusia sedangkan control dan test cell mengandung eritrosit unggas. Hasil menunjukkan
positif setelah diinkubasi selama 1 jam.

Pertanyaan soal :
Apa teknik deteksi antigen-antibodi pada pengujian tersebut ?

Pilihan Jawaban:
A. Presipitasi
B. Aglutinasi
C. Flokulasi
D. Imunokromatografi
E. Fiksasi Komplemen
KunciJawaban B
Referensi: Gandasoebrata,R. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. Penerbit Dian
Rakyat
Kee J.L. 2008. Pedoman Pemeriksaan laboratorium & diagnostik.
Penerbit EGC

Nama pembuat Anggraeni Suarsana, S.S.T


Institusi/bagian Stikes Wira Medika Bali
SOAL UJI KOMPETENSI DIBIDANG IMUNOLOGI DOSEN : EVY DIAH WOELANSARI,S.Si,M.Kes

1 Pemeriksaan pada seorang anak yang sakit demam 39,5°C, pusing dan muntah selama
3 hari. Hasil hitung sel Lekosit 13.800 sel/mm3 , dan pemeriksaan Widal positif
Salmonella
typhi O 1/640
Pemeriksaan Widal,bagian apakah antigen O
( padastrukturbakteriSalmonella typhi?
)
a. Inti b. Somatik c. Flagella
d. Membran e. Sitoplasma
Jawaban : b. Somatik
Penentuan titer apakah dari pemeriksaan Widal?
( a. Antibodi b. Antigen c. Komplemen
)
d. Interferon e. Protein
Jawaban : a. Antibodi
Berapa volume serum yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Widal kualitatif?
( a. 10 µl b. 20 µl c. 30 µl
)
d. 40 µl e. 50 µl
Jawaban : d. 40 µl
Pemeriksaan kultur darah apakah yang paling mungkin untuk
( konfirmasi
) setelah uji Widal positif?
a. Gall culture b. Urin Lengkap c. Target sel
d. SGPT e. SGOT
Jawaban : a. Gall culture
2 Seorang pria dengan keluhan demam, nyeri perut, urin berwarna gelap. Anamnesis
terungkap bahwa dia seorang LSL (Laki Suka Laki) dan pecandu narkotika. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan hepatomegali dan ikterik. Hasil pemeriksaan urin lengkap
didapatkan bilirubin positif (+) 3, Bilirubin total 5,74 mg/dl, SGOT 1450 U/L, SGPT 1758
U/L,dan HBsAg negative
Virus apakah yang mungkin ditemukan dalam spesimen tersebut?
( a. Virus HIV b. Virus Hepatitis C c. Virus Dengue
)
d. Virus Papiloma e. Virus Influenza
Jawaban : b. Virus Hepatitis C
Pemeriksaan imunologi untuk kasus diatas, mendeteksi apakah yang paling
( mungkin bila menggunakan metode Imunokromatografi?
)
a. Antigen b. Antibodi c. Interferon
d. Makrofag e. Limfosit
Jawaban : b. Antibodi
P m ik n konfi m i p k h y ng p ling m ngkin nt k k t t diatas?
(
)
a. ELISA b. ICT c. RIA
d. FACS e. PCR
Jawaban : e. PCR
3 Seorang pria usia 27 tahun mengeluh sakit saat buang air kecil dan ada chancre di
penis. Pemeriksaan sediaan dengan pengecatan dark field ditemukan bakteri dan hasil
pemeriksaan VDRL reaktif
Reagen utama apakah yang terkandung di dalam larutan yang digunakan
( untuk
) VDRL?
a. Kardiolipin b. Lesitin c. Flagella
d. Somatik e. Eritrosit
Jawaban : e. Kardiolipin
Bakteri apakah yang paling mungkin ditemukan pada sediaan dengan
( pengecatan dark field?
)
a. Klebsiella b. Clostridium c. Streptococcus
botulinum aureus
d. Treponema e. Salmonella typhi
pallidum
Jawaban : d.Treponema pallidum
Interpretasi hasil pemeriksaan diatas dapat dijumpai pada penderita :
( a. Tifoid b. Sifilis c. Dengue
)
d. GO e. Cikungunya
Jawaban : b. Sifilis
Sebelum pemeriksaan VDRL, serum harus dipanaskan 56°C, apa tujuan dari
( pemanasan tersebut?
)
a. Aktivasi antibodi b. Antivasi antigen c. Antivasi komplemen
d. Inaktivasi antibodi e. Inaktivasi
komplemen
Jawaban : e. Inaktivasi komplemen
4 Seorang pasien laki-laki usia 56 tahun mengalami anafilaksis setelah mengkonsumsi
kepiting. Melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel eosinophil dan pemeriksaan IgE
pada pasien. Hasil jumlah sel eosinophil = 400 sel/mm 3 dan hasil Imunoglobulin E (IgE)
positif
210,0
Kegunaan apakah yang paling mungkin terjadi peningkatan IgE ?
( a. Alergi b. Luka bakar c. Dermatitis kontak
)
d. Asma e. Gastritis
Jawaban : a. Alergi
Reaksi antigen antibodi apakah yang digunakan pada pemeriksaan IgE?
( a. Aglutinasi b. Presipitasi c. Haemaglutinasi
)
d. FACS e. CMIA
Jawaban : e. CMIA
Pada saat reaksi imun berlangsung, sel imun apakah yang menyebabkan Ig E
( teraktivasi...
)
a. Antibodi b. Interferon c. Limfosit T
d. Monosit e. Komplemen
Jawaban : c. Limfosit T
5 Seorang pria berusia 34 tahun memeriksakan ke dokter dengan keluhan demam
menggigil dan diare selama 5 minggu. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil
hitung sel CD4+ = 67 sel/mm3 . Berat badannya mengalami penurunan progresif dan
sampel sputum positif ditemukan jamur Pneumocystis carinii pneumonia
Virus apakah yang mungkin ditemukan pada kasus diatas?
( a. HIV b. HCV c. DHF
)
d. HPV e. Cikungunya
Jawaban : a. HIV
CD4+ termasuk sel imun yang manakah yang paling mungkin?
( a. Makrofag b. Limfosit T suppresor c. Limfosit T helper
)
d. CTL e. Limfosit B
Jawaban : c. Antigen
Berapakah nilai normal dari pemeriksaan CD4+ ?
( a. 4.500-10.000 b. 410-1590 sel/mm3 c. 3,5-5,0 juta/mm3
3
) sel/mm
d. 150-300 sel/mm3 e. 50 - 300 sel/mm3
3
Jawaban :b. 410-1590 sel/mm

Anda mungkin juga menyukai