Anda di halaman 1dari 1

Dalil Ziarah dan Infaq

1. Dalil Ziarah
‫ِاِّنْي ُكْنُت َنَهْيُتُك ْم َع ْن ِزَياَرِة اْلُقْبِر َٔآاَل َفُز ْو ُرْو َها َفٕاَّنَها ُتَذَّك ُر ُك ْم َو ْلَتِزْد ُك ْم ِزَياَر ُتَها َخ ْيًرا َفَم ْن َاَراَد َٔاْن َيُز ْو َر َفْلَيُز ْر َو اَل َتُقْو ُل ُهْج ًرا‬

“Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian


untuk berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah
karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat
dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan
menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah
maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan
‘hujran’ (ucapan-ucapan batil).” (HR. Muslim)
Imam Ash-Shan’ani menjelaskan bahwa Hadits ini
menunjukkan tentang disyariatkannya ziarah kubur
dan menjelaskan tentang hikmah yang terkandung
padanya yaitu untuk mengambil pelajaran,
mengingat akhirat dan motivasi dalam mengarungi
kehidupan dunia yang fana. Jika pada ziarah
kubur tak ada hikmah tersebut maka bukan ziarah
yang disyariatkan.
Mohammad Daud Ali (1988) menegaskan bahwa infaq adalah pengeluaran sukarela

Yang dilakukan setiap orang, setiap kali ia memperoleh rezeki, sebanyak yang

Dikehendakinya sendiri. Dalamsurat al-Baqarah ayat 261


‫َم َثُل اَّلِذ ْيَن ُيْنِفُقْو َن َٔاْم ِواَلُهْم ِفْي َس ِبْيِل ِهّٰللا َك َم َثِل َح َّبٍة َٔاْنَبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل ِفْي ُك ِّل ُس ْنُبَلٍة ِم َٔاُة َح َّبٍة وُهّٰللا ُيَض اِع ُف ِلَم ْن َيَشاُء َو للَلُه‬
‫َو اِس ٌع َع ِلْيٌم‬

perumpaan=
‫اَّلِ ذيَ ن‬
ِ
َّ
َ‫لال‬
‫يْ نِفق وَ ن َأْ َم واَلهْ م ِفيَ سِبيِ ل‬
orang-orang: yang membelanjakan harta mereka dijalan Allah
adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh : َ ‫َكمَث ِ لَ حَّبٍة َأْ نَبَت ْ تَ ْسبَ عَ سَناِبَ ل ِفي كِّ ل‬
‫ْسنب َلٍةِ ماَئةَ حَّب ٍ ة‬
buah tangkai, pada masing-masing tangkai seratus biji
Maksud ayat tersebut adalah ilmu berniaga dengan ALLAH tidak akan pernah rugi, jika kita
berniaga dengan ALLAH 1 sampai 700 kali lipat. Hal tersebut memberikan perumpamaaan
orang-orang yang menginfaqkan harta karena dorongan mendapatkan ridha Allah dan
balasan yang baik dari-Nya, seperti orang yang menanam satu biji ditanah yang sangat
subur. Lalu, benih tersebut akan membuahkan tujuh bulir (tangkai), yang setiap bulir akan
menumbuhkan seratuis bebijian. Hal ini seperti dapat kita saksikan dalam tetumbuhan yang
berbiji, seperti jagung, gandum,padi, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai