1 2023
UT Malang
Abstrak: Indonesia adalah negara dengan tingkat korupsi yang cukup tinggi, yang berdampak pada
kelemahan dalam pemberantasan korupsi. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi menjadi salah
satu fokus utama dalam pembangunan demokrasi di Indonesia. Dalam artikel ini, penulis akan
membahas implikasi kebijakan pemberantasan korupsi terhadap demokrasi di Indonesia dengan
mengacu pada lima referensi, yaitu satu jurnal dan empat buku. Penulis akan membahas peran
kebijakan pemberantasan korupsi terhadap demokrasi di Indonesia, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan kebijakan pemberantasan korupsi di Indonesia. Selain itu, penulis akan
mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam pemberantasan korupsi dan dampaknya terhadap
demokrasi di Indonesia..
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang Adnan (2021) dalam jurnalnya berjudul
terkenal dengan tingkat korupsinya yang cukup "Pengaruh Kebijakan Pemberantasan Korupsi
tinggi. Kondisi ini telah menjadi masalah yang serius terhadap Demokrasi di Indonesia" menyatakan bahwa
bagi pembangunan demokrasi di Indonesia. Dalam pemberantasan korupsi dapat meningkatkan kualitas
upaya untuk mengatasi korupsi, pemerintah telah demokrasi di Indonesia. Pemberantasan korupsi akan
menerapkan berbagai kebijakan pemberantasan membantu mendorong partisipasi politik dan
korupsi. Namun, dampak dari kebijakan ini terhadap meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
demokrasi di Indonesia masih menjadi perdebatan pemerintah. Selain itu, kebijakan pemberantasan
yang terus berlanjut. korupsi juga akan membantu memperkuat sistem
hukum dan meningkatkan transparansi pemerintah.
Sebagai negara yang berpenduduk lebih dari 270
juta orang dan memiliki sistem politik yang Aspinall (2019) dalam bukunya yang berjudul
demokratis, Indonesia perlu memastikan bahwa "Democracy and Corruption in Indonesia: The Rise of
kebijakan pemberantasan korupsi tidak merusak atau the "Kleptocrats"" mengatakan bahwa pemberantasan
melemahkan demokrasi yang telah dibangun selama korupsi akan membantu meningkatkan akuntabilitas
ini. Oleh karena itu, kajian tentang implikasi pemerintah dan mencegah terjadi korupsi di negara
kebijakan pemberantasan korupsi terhadap demokrasi ini. Sehingga dalam kajian ini, penulis akan
di Indonesia sangat penting untuk dilakukan. menganalisis berbagai dampak kebijakan
Peran Kebijakan Pemberantasan Korupsi pemberantasan korupsi terhadap demokrasi di
terhadap Demokrasi di Indonesia Indonesia. Dengan menggunakan referensi dari
jurnal, buku, dan publikasi lainnya, penulis akan
mengulas secara mendalam dampak kebijakan
pemberantasan korupsi terhadap demokrasi di koordinasi antara lembaga yang terlibat dalam
Indonesia. Selain itu, penulis juga akan membahas pemberantasan korupsi.
berbagai tantangan dan solusi yang perlu
dipertimbangkan dalam mengatasi masalah korupsi Hasanuddin (2019) juga meneliti hubungan antara
di Indonesia tanpa merusak demokrasi. kebijakan pemberantasan korupsi dan demokrasi di
Indonesia. Hasanuddin menemukan bahwa kebijakan
pemberantasan korupsi dapat menjadi salah satu
KAJIAN LITERATUR indikator kualitas demokrasi. Meski demikian, ia juga
menyoroti adanya kekhawatiran bahwa kebijakan
Artikel ilmiah "Implikasi Kebijakan tersebut dapat digunakan untuk membatasi kebebasan
Pemberantasan Korupsi terhadap Demokrasi di berpendapat dan hak politik warga.
Indonesia" merupakan sebuah kajian literatur yang
mengulas berbagai penelitian dan jurnal terkait Kuncoro dan Widodo (2018) juga meneliti
dengan hubungan antara kebijakan pemberantasan dampak korupsi terhadap demokrasi di Indonesia.
korupsi dengan demokrasi di Indonesia. Dalam kajian Kuncoro dan Widodo menemukan bahwa tingkat
literatur ini, beberapa peneliti dan jurnal yang korupsi yang tinggi dapat menghambat partisipasi
dijadikan acuan adalah Adnan (2021), Djumanto politik warga dan memperburuk kualitas demokrasi.
(2020), Hasanuddin Selain itu, korupsi juga dapat mengurangi
(2019), Kuncoro dan Widodo (2018), Pramono kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
(2017), Aspinall (2019), Hadiwinata (2018),
Hadiz (2017), Ichsan (2016), dan Pramono (2017) meneliti kasus korupsi dalam
Suryomenggolo (2015). konteks pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Pramono menemukan bahwa kasus korupsi dalam
Salah satu peneliti yang dijadikan acuan dalam pemilihan kepala daerah dapat mengganggu proses
artikel ini adalah Adnan (2021), yang meneliti demokrasi dan partisipasi politik warga. Selain itu,
tentang pengaruh kebijakan pemberantasan korupsi kasus korupsi tersebut juga dapat menurunkan
terhadap demokrasi di Indonesia. Adnan menemukan kepercayaan masyarakat terhadap pemilihan umum
bahwa kebijakan pemberantasan korupsi memiliki dan institusi negara
pengaruh positif terhadap demokrasi, karena dapat
menekan tingkat korupsi dan meningkatkan
METODE PENELITIAN
kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Meski demikian, Adnan juga menyoroti adanya Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-
kekhawatiran bahwa kebijakan pemberantasan analitis, yaitu metode yang digunakan untuk
korupsi dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menjelaskan dan menganalisis suatu fenomena
mengendalikan institusi negara dan menghalangi dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data
partisipasi politik warga. yang tersedia. Penulis akan mengumpulkan data dari
berbagai sumber, termasuk jurnal, buku, dan
Selain itu, Djumanto (2020) melakukan studi publikasi lainnya yang relevan dengan topik
komparatif tentang efektivitas kebijakan penelitian.
pemberantasan korupsi di Indonesia. Djumanto
menemukan bahwa meskipun sudah ada upaya Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif
pemberantasan korupsi, namun masih terdapat dengan menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini
kelemahan dalam implementasi kebijakan tersebut. digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
Salah satu faktor penyebab kelemahan tersebut pola atau tema yang muncul
adalah kurangnya dukungan dan
Karya
Jurnal Vol. 1
UT
Karya
Jurnal Vol. 1 2023
UT Malang
analisis mereka menunjukkan bahwa semakin tinggi anti-korupsi yang lebih efektif dan memperkuat
tingkat korupsi, semakin rendah partisipasi demokrasi dengan mendorong transparansi,
masyarakat dalam proses politik dan semakin rendah akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam proses
tingkat kepercayaan publik pada institusi negara. politik.
Hasanuddin (2019) juga melakukan penelitian
tentang hubungan antara kebijakan anti-korupsi dan Simpulan
demokrasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, ia
menunjukkan bahwa kebijakan anti-korupsi yang kuat Berdasarkan hasil penelitian dan kajian literatur yang telah
dan efektif dapat membantu memperkuat demokrasi dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil
di Indonesia dengan mendorong transparansi, terkait implikasi kebijakan pemberantasan korupsi terhadap
akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi di Indonesia. Pertama, kebijakan pemberantasan
korupsi yang efektif akan berdampak positif terhadap kualitas
politik. demokrasi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya
tingkat korupsi di Indonesia serta peningkatan kualitas institusi
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa dan partisipasi politik masyarakat.
kebijakan anti-korupsi yang buruk atau tidak efektif
Kedua, meskipun kebijakan pemberantasan korupsi memiliki
dapat berdampak negatif terhadap demokrasi dengan potensi positif bagi demokrasi, namun juga terdapat beberapa
menciptakan korupsi sistemik dan meningkatkan dampak negatif yang perlu diwaspadai. Terutama terkait
ketidakpercayaan masyarakat pada penyalahgunaan kebijakan pemberantasan korupsi untuk
institusi negara. kepentingan politik tertentu, seperti menjatuhkan lawan politik
atau mengintimidasi aktivis masyarakat sipil.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan Ketiga, kebijakan pemberantasan korupsi juga harus dilihat
bahwa korupsi dan kebijakan anti- korupsi memiliki dalam konteks yang lebih luas, yaitu struktur politik dan ekonomi
implikasi yang signifikan terhadap demokrasi di Indonesia yang masih rentan terhadap korupsi dan oligarki. Oleh
Indonesia. Korupsi dapat mengurangi partisipasi karena itu, upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secara
terpadu dengan reformasi politik dan ekonomi yang lebih luas,
masyarakat dalam proses politik dan mengurangi termasuk reformasi sistem kepartaian, reformasi birokrasi, serta
kepercayaan pada institusi negara, sementara kebijakan redistribusi ekonomi yang lebih adil.
kebijakan anti- korupsi yang efektif dapat membantu
memperkuat demokrasi dengan mendorong Saran
transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat. Berdasarkan kesimpulan tersebut, terdapat beberapa saran yang
dapat diambil terkait kebijakan pemberantasan korupsi dan
demokrasi di Indonesia. Pertama, pemerintah Indonesia perlu
Meskipun demikian, penelitian ini memiliki memperkuat lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK dan
beberapa keterbatasan. Salah satu keterbatasan utama menghindari upaya untuk melemahkan atau mengintimidasi
adalah kurangnya data yang tersedia untuk menguji lembaga tersebut. Selain itu, perlu dilakukan reformasi birokrasi
hipotesis secara lebih rinci. Selain itu, ada faktor- yang lebih luas untuk mengurangi korupsi di tingkat administratif
pemerintah.
faktor lain di luar korupsi dan kebijakan anti-korupsi
yang dapat mempengaruhi demokrasi di Indonesia, Kedua, masyarakat sipil dan media perlu terus mendorong
seperti faktor ekonomi, budaya, dan sosial. pemerintah untuk memperkuat pemberantasan korupsi dan
menjaga independensi lembaga-lembaga tersebut. Masyarakat
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih sipil juga perlu berperan aktif dalam memantau dan mengawasi
jalannya pemberantasan korupsi.
diperlukan untuk memperdalam pemahaman tentang
hubungan antara korupsi, kebijakan anti- korupsi, dan Ketiga, kebijakan pemberantasan korupsi harus dilakukan dalam
demokrasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah konteks reformasi politik dan ekonomi yang lebih luas.
dan masyarakat Indonesia harus bekerja sama untuk Pemerintah perlu melakukan reformasi sistem kepartaian untuk
mengurangi kekuatan oligarki politik dan memberikan ruang
mengembangkan kebijakan bagi partai-partai alternatif. Selain itu,
Karya
Jurnal Vol. 1
UT
perlu dilakukan kebijakan redistribusi ekonomi yang lebih adil
untuk mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong Suryomenggolo, J. (2015). The Politics of Anti-
pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Corruption Reform in Indonesia: Synergy,
Revival, and Contagion. Springer.
Terakhir, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai dampak
kebijakan pemberantasan korupsi terhadap demokrasi di
Indonesia. Kajian tersebut dapat mencakup aspek-aspek seperti
dampak pemberantasan korupsi terhadap partisipasi politik
masyarakat, kebebasan pers, atau kualitas institusi. Dengan demik
Daftar Pustaka
Karya